bab iv hasil dan pembahasan a. deskripsi dan objek...

18
42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi dan Objek Penelitian a. Sekilas Tentang Dukuh Ledok RT 03 Desa Candi Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Ampel adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah Indonesia. Kantor Kecamatan Ampel terletak di pinggir jalan raya Solo-Semarang atau, antara kota Boyolali dan Salatiga. Ampel terkenal karena abon. Abon adalah makanan kering dari daging sapi. Pasar sapi di Ampel cukup besar. Pasar sapi ramai pada pasaran hari Kliwon saja. Sapi dan daging sapi dikirim ke Jakarta dan Yogyakarta. Luas wilayah Ampel 8.468,051 km 2 dengan jumlah penduduk 68.498 jiwa dan kepadatan penduduk 758 jiwa/km 2 . Pada tahun 2007, kecamatan Ampel terdiri dari 20 desa, 358 Dukuh, 149 RW dan 539 RT. Kecamatan Ampel terletak pada ketinggian 520 sampai dengan 1840 , dan memiliki temperatur udara rata-raya antara 260c-300c. Penduduk di kecamatan Ampel mayoritas beragama Islam (92%), Kristen/Katholik (4,52%), sedangkan Hindu-Budha (3,95%). Mata pencarian penduduk di Kecamatan Ampel mayoritas pada sektor pertanian 21,94%, perkebunan sekitar 0,24%, peternakan 3,42%, industri 0,7%, sedangkan yang lainnya tersebar pada sektor perdagangan, jasa, angkutan dan lain-lain. Salah satu dukuh yang terdapat di Ampel adalah Dukuh Ledok. Dukuh Ledok di huni kurang lebih 50 kepala keluarga dengan jumlah penduduk sebanyak 230 jiwa. Mata pencaharian penduduk Dukuh Ledok rata-rata adalah sebagai seorang petani kebun lahan. Lokasi daerah Dukuh Ledok berada di seberang jalan Semarang-Solo dan berdekatan dengan Pabrik Abon Elang sari.

Upload: lykiet

Post on 08-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

42

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi dan Objek Penelitian

a. Sekilas Tentang Dukuh Ledok RT 03 Desa Candi Kecamatan Ampel

Kabupaten Boyolali

Ampel adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Boyolali, Jawa

Tengah Indonesia. Kantor Kecamatan Ampel terletak di pinggir jalan raya

Solo-Semarang atau, antara kota Boyolali dan Salatiga. Ampel terkenal

karena abon. Abon adalah makanan kering dari daging sapi. Pasar sapi di

Ampel cukup besar.

Pasar sapi ramai pada pasaran hari Kliwon saja. Sapi dan daging

sapi dikirim ke Jakarta dan Yogyakarta. Luas wilayah Ampel 8.468,051

km2

dengan jumlah penduduk 68.498 jiwa dan kepadatan penduduk 758

jiwa/km2. Pada tahun 2007, kecamatan Ampel terdiri dari 20 desa, 358

Dukuh, 149 RW dan 539 RT.

Kecamatan Ampel terletak pada ketinggian 520 sampai dengan

1840 , dan memiliki temperatur udara rata-raya antara 260c-300c.

Penduduk di kecamatan Ampel mayoritas beragama Islam (92%),

Kristen/Katholik (4,52%), sedangkan Hindu-Budha (3,95%). Mata

pencarian penduduk di Kecamatan Ampel mayoritas pada sektor pertanian

21,94%, perkebunan sekitar 0,24%, peternakan 3,42%, industri 0,7%,

sedangkan yang lainnya tersebar pada sektor perdagangan, jasa, angkutan

dan lain-lain.

Salah satu dukuh yang terdapat di Ampel adalah Dukuh Ledok.

Dukuh Ledok di huni kurang lebih 50 kepala keluarga dengan jumlah

penduduk sebanyak 230 jiwa. Mata pencaharian penduduk Dukuh Ledok

rata-rata adalah sebagai seorang petani kebun lahan. Lokasi daerah Dukuh

Ledok berada di seberang jalan Semarang-Solo dan berdekatan dengan

Pabrik Abon Elang sari.

43

B. Uji Validitas, Reliabilitas dan Uji Asumsi

Hasil penelitian yang valid dan reliabel diperlukan instrumen yang valid

dan reliabel pula. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabel berarti instrumen tersebut

jika digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama

menghasilkan data yang sama pula. Untuk itu harus dilakukan uji validitas

dan reliabilitas menggunakan program SPSS maka dapat dilihat hasil analisa

untuk validitas dan reliabilitas sebagai berikut :

a. Uji Validitas

Suatu kuesioner yang valid dapat dilanjutkan ke pengujian

hipotesis selanjutnya, dimana r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung> r

tabel). Sementara jika kuesioner tidak valid maka kuesioner atau

pertanyaan tersebut tidak dapat dilanjutkan ke pengujian hipotesis

dimana r hitung lebih kecil dari r tabel (r hitung< r tabel). Hasil uji validitas

menggunakan SPSS adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

Hasil pengujian Validitas Merek

Variabel Item Pertanyaan Besar Korelasi

(r)

Tabel Korelasi

(r tabel)

Keterangan

Merek (X1)

1 .214 0,361 TIDAK VALID

2 .520 0,361 VALID

3 .737 0,361 VALID

4 .779 0,361 VALID

5 .403 0,361 VALID

6 .374 0,361 VALID

7 .624 0,361 VALID

8 .274 0,361 TIDAK VALID

9 .513 0,361 VALID

Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Tabel 4.1 Menunjukkan hasil uji validitas instrumen Merek dari 9

pernyataan ada 7 item instrumen dinyatakan valid. Instrumen Merek

dapat digunakan untuk mengukur variabel Merek (X1).

44

Tabel 4.2

Hasil pengujian Validitas Harga

Variabel Item Pertanyaan Besar Korelasi (r) Tabel Korelasi

(r tabel)

Keterangan

Harga (X2) 11 .627 0,361 VALID

12 .604 0,361 VALID

13 .453 0,361 VALID

14 .335 0,361 TIDAK VALID

15 .636 0,361 VALID

16 .620 0,361 VALID

17 .230 0,361 TIDAK VALID

18 .309 0,361 TIDAK VALID

19 -.043 0,361 TIDAK VALID

20 .484 0,361 VALID

21 .378 0,361 VALID

Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Tabel 4.2 Menunjukkan hasil uji validitas instrumen Harga dari

12 pernyataan ada 7 item instrumen dinyatakan valid. Instrumen Harga

dapat digunakan untuk mengukur variabel Harga(X2)

Tabel 4.3

Hasil pengujian Validitas Keputusan Pembelian.

Variabel Item Pertanyaan Besar Korelasi

(r)

Tabel Korelasi

(r tabel)

Keterangan

Keputusan

Pembelian (Y)

22 .533 0,361 VALID

23 .627 0,361 VALID

24 .491 0,361 VALID

25 .608 0,361 VALID

26 .414 0,361 VALID

27 .334 0,362 TIDAK VALID

28 .267 0,361 TIDAK VALID

29 -.046 0,361 TIDAK VALID

30 .138 0,361 TIDAK VALID

Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Tabel 4.3 Menunjukkan hasil uji validitas instrumen Keputusan

Pembelian dari 9 pernyataan ada 5 item instrumen dinyatakan valid.

45

Instrumen Keputusan Pembelian dapat digunakan untuk mengukur

variabel Keputusan Pembelian (Y).

b. Uji Reliabilitas

Dalam pengujian reliabilitas ini menggunakan rumus alpha

cronbrach, dimana suatu kuesioner atau pernyataan dikatakan reliabel

jika nilai alpha cornbrach > 0,6. Hasil perhitungan reliabilitas dengan

menggunakan SPSS adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4

Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel α Hitung Standar α Keterangan

Merek 0,804 0,6 Reliabel

Harga 0,682 0,6 Reliabel

Keputusan Pembelian 0,709 0,6 Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah, 2017.

Dari hasil pengujian diatas diperoleh bahwa variabel bebas yaitu

merek memiliki reliabilitas sebesar 0,804, kemudian harga 0,682 serta

variabel terikatnya keputusan pembelian sebesar 0,709 telah dikatakan

sebagai variabel penelitian yang reliabel, dimana nilai alpha cronbach

lebih besar dari 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga variabel penelitian

layak untuk diujikan ke pengujian hipotesis selanjutnya.

c. Uji Asumsi

a) Uji Normalitas

Dalam pengujian ini sampel yang akan dipakai untuk analisis

haruslah berasal dari populasi yang berdistribusi normal dengan

tingkat signifikansi α= 5% (0,05) Uji normalitas dalam penelitian ini

dengan teknik kolmogrov smirnov dengan menggunakan IBM SPSS

statistic versi 16.0.

46

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas Data

Hubungan Merek dan HargaTerhadap Keputusan Pembelian

Diketahui bahawa nilai signifikansi untuk variabel Keputusan

Pembelian sebesar 0,081 variabel Merek 0,200, dan variabel Harga

memilikinilai signifikansi sebesar 0,200,jadi dalam penelitian ini

variabel Keputusan Pembelian, Merek dan Harga berdistribusi normal

karena memiliki nilai signifikansi lebih dari >0,05. Hal tersebut dapat

dilihat pada Tabel Uji Normalitas diatas.

b) Uji Linieritas

Uji linearitas dilakukan antara variabel bebas dan variabel

terikat. Analisis tersebut menggunakan oneway ANOVA (analysis of

variances) dan uji signifikan linearitas ini dilakukan dengan uji F-test

garis hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak

linear.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Merek .099 54 .200* .967 54 .149

Harga .092 54 .200* .976 54 .336

KeputusanPembelian .113 54 .081 .954 54 .036

a. Lilliefors Significance Correction

47

Tabel 4.6

Hasil Uji Linieritas Data

Hubungan Merek Terhadap Keputusan Pembelian

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Merek *

KeputusanPembel

ian

Between

Groups

(Combined) 861.315 15 57.421 3.956 .000

Linearity 333.190 1

333.19

0 22.958 .000

Deviation

from

Linearity

528.125 14 37.723 2.599 .010

Within Groups 551.500 38 14.513

Total 1412.815 53

Hasil uji linieritas menunjukan bahwa nilai signifikansi pada

variabel Merek sebesar 0,00 lebih kecil dari 0,05. Yang berarti data

Merek dan Keputusan Pembelian dalam penelitian ini terdapat

hubungan Linier secara signifikan. Hal tersebut dapat dilihat di tabel

uji linieritas diatas.

Tabel 4.7

Hasil Uji Linieritas Data

Hubungan Harga Terhadap Keputusan Pembelian

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Harga *

KeputusanPembelian

Between Groups (Combined) 612.192 15 40.813 1.485 .160

Linearity 294.088 1 294.088 10.700 .002

Deviation from

Linearity 318.104 14 22.722 .827 .637

Within Groups 1044.401 38 27.484

Total 1656.593 53

48

Hasil uji linieritas menunjukan bahwa nilai signifikansi pada

variabel Harga sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05. Yang berarti data

Harga dan Keputusan Pembelian dalam penelitian ini terdapat

hubungan Linier secara signifikan. Hal tersebut dapat dilihat di tabel

uji linieritas diatas.

C. Analisis Pendahuluan

a. Analisis Deskriptif

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah ada Hubungan

Merek dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Prabayar Produk

INDOSAT IM3 Di Desa Ledok Gejikan RT 03 Desa Candi Kecamatan

Ampel Kabupaten Boyolali. Penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas

dan satu variabel terikat. Berkaitan dengan permasalahan yang diteliti,

maka dalam penelitian ini dibutuhkan tiga macam data, yaitu:

1.Data Merek sebagai variabel bebas (X1)

2.Data Harga sebagai variabel bebas (X2)

3.Data Keputusan Pembelian sebagai variabel terikat (Y)

Pada penelitian ini dilakukan analisis deskriptif dengan memberi

gambaran data tentang jumlah data, range, minimum, maksimum, mean,

dan standar deviasi serta variance. Data dikumpulkan dengan

menggunakan kuesioner. Data yang telah diperoleh dan dikumpulkan

kemudian dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS 16.

Tabel 4.8

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

Merek Harga KeputusanPembelian

N Valid 54 54 54

Missing 0 0 0

Mean 29.1481 36.3704 29.0926

Std. Deviation 5.16303 5.59075 4.36655

Variance 26.657 31.256 19.067

Range 21.00 28.00 20.00

Minimum 18.00 19.00 16.00

Maximum 39.00 47.00 36.00

Sumber : SPSS 16.0 (Data diolah)

49

Berdasarkan tabel 4.8 variabel Merek menunjukkan bahwa jumlah

data (N) sebanyak 54 mempunyai nilai rata – rata (mean) 29,14 dengan

nilai maksimum 39 dan nilai minimum 18 serta standar deviasinya

sebesar 5,163 sedangkan variancenya sebesar 26,657. Variabel Harga

menunjukkan bahwa jumlah data (N) sebanyak 54 mempunyai nilai rata

– rata (mean) 36,37 dengan nilai maksimum 47 dan nilai minimum 19

serta standar deviasinya sebesar 5,590 sedangkan variancenya sebesar

31,256. Variabel Keputusan Pembelian menunjukkan bahwa jumlah

data (N) sebanyak 54 mempunyai nilai rata-rata (mean) 29,09 dengan

nilai maksimum 36 dan nilai minimum 16 serta standarbdeviasinya

sebesar 4,366 sedangkan variance sebesar 19,067. Untuk memperjelas

data – data penelitian di buat tabel distribusi frekuensi pada masing –

masing variabel sebagai berikut :

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Variabel Merek Warga Dukuh

Ledok Gejikan RT 03 Desa Candi

NO Skor

Frekuensi

Kategori Jumlah Prosentase

(%)

1 18-22 Rendah 6 11.1

2 23-27 Agak Rendah 14 25.9

3 28-32 Sedang 18 33.3

4 33-37 Agak Tinggi 15 27.8

5 38-42 Tinggi 1 1.9

Jumlah 54 100

Sumber : SPSS 16.0 (Olah Data)

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan distribusi frekuensi variabel

Merek Warga Desa Ledok Gejikan RT 03 Candi. Distribusi frekuensi

menjelaskan bahwa 6 responden berada pada kategori rendah (11,1%).

Terdapat 14 responden berada pada kategori agak rendah (14%).

Terdapat 18 responden berada pada kategori sedang (33,3%). Terdapat

15 responden berada pada kategori agak tinggi (27,8%), dan terdapat 1

50

responden berada pada kategori tinggi (1,9%). Demikian maka variabel

Merek Warga Desa Ledok Gejikan RT 03 Desa Candi berada dalam

kategori Sedang.

Tabel 4.10Distribusi Frekuensi Variabel Harga Warga Dukuh

Ledok Gejikan Rt 03 Desa Candi

NO Skor

Frekuensi

Kategori Jumlah Prosentase

(%)

1 19-24 Rendah 1 1.9

2 25-30 Agak Rendah 10 18.5

3 31-36 Sedang 18 33.3

4 37-42 Agak Tinggi 18 33.3

5 43-48 Tinggi 7 13.0

Jumlah 54 100

Sumber : SPSS 16.0 (Olah Data)

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan distribusi frekuensi variabel

Harga pada Warga Desa Ledok Gejikan RT 03 Candi. Distribusi

frekuensi menjelaskan bahwa 1 responden berada pada kategori rendah

(1,9%). Terdapat 10 responden berada pada kategori agak rendah

(18,5%). Terdapat 18 responden berada pada kategori sedang (33,3%).

Terdapat 18 responden berada pada kategori agak tinggi (33,3%), dan

terdapat 7 responden berada pada kategori tinggi (13,0%). Demikian

variabel Harga Warga Desa Ledok Gejikan RT 03 Candi berada dalam

kategori Sedan dan juga Agak Tinggi.

51

Tabel 4.11Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Pembelian

Warga Dukuh Ledok Gejikan Rt 03

NO Skor

Frekuensi

Kategori Jumlah Prosentase

(%)

1 16-20 Rendah 3 5.6

2 21-25 Agak Rendah 6 11.1

3 26-30 Sedang 21 38.9

4 31-35 Agak Tinggi 22 40.7

5 36-40 Tinggi 2 3.7

Jumlah 54 100

Sumber : SPSS 16.0 (Olah Data)

Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan distribusi frekuensi variabel

Keputusan Pembelian pada Warga Dukuh Ledok Gejikan RT 03 Desa

Candi. Distribusi frekuensi menjelaskan bahwa 3 responden berada

pada kategori rendah (5.6%). Terdapat 6 responden berada pada

kategori agak rendah (11,1%). Terdapat 21 responden berada pada

kategori sedang (38,9%). Terdapat 22 responden berada pada kategori

agak tinggi (40,7%), dan terdapat 2 responden berada pada kategori

tinggi (3,7%). Demikian maka variabel Keputusan Pembelian Warga

Dukuh Ledok Gejikan RT 03 Desa Candi berada dalam kategori Agak

Tinggi.

52

D. Analisis Lanjutan

a. Korelasi Product Moment antara Merek dengan Keputusan Pembelian

Tabel 4.12 Korelasi Produk Moment Merek dengan Keputusan

Pembelian Kartu Prabayar INDOOSAT IM3 Warga Dukuh Ledok

Gejikan RT 03 Desa Candi

Correlations

Merek KeputusanPembelian

Merek Pearson Correlation 1 .486**

Sig. (2-tailed) .000

N 54 54

KeputusanPembelian Pearson Correlation .486** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 54 54

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Data diolah Tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0

Perhitungan korelasi menggunakan progam perhitungan data

statistik SPSS for Windows versi 16.0. Sesuai dengan hipotesis yang

ditetapkan dan peneliti belum mengetahui arah penelitian, maka signifikansi

yang digunakan adalah two-tailed atau uji dua sisi. Koefisien korelasi antara

Merek dengan Keputusan Pembelian sebesar 0,486 pada taraf signifikansi ɑ

5%. Dapat disimpulkan bahwa nilai hitung koefesien ini tergolong pada

korelasi yang semakin kuat dalam artian nilai korelasi mendekati angka 1.

Koefesien korelasi tersebut + artinya terdapat hubungan positif antara

Merek dengan Keputusan Pembelian. Signifikansi dua sisi menunjukan

angka sebesar 0,000, hal ini menunjukan bahwa adanya signifikansi antara

Merek dengan Keputusan Pembelian, karena ɑ < 0,05 (0,000<0,05). Jadi

dapat dikatakan bahwa variabel Merek dengan Keputusan Pembelian

mempunyai hubungan karena berada pada signifikansi dibawah tingkat

kesalahan 0,05 dengan tingkat hubungan sebesar 0,486.

53

b. Korelasi Product Moment antara Harga dengan Keputusan Pembelian

Tabel 4.13 Korelasi Produk Moment Merek dengan Keputusan

Pembelian Kartu Prabayar INDOOSAT IM3 Warga Dukuh Ledok

Gejikan RT 03 Desa Candi

Correlations

Harga

KeputusanPembelia

n

Harga Pearson Correlation 1 .464**

Sig. (2-tailed) .000

N 54 54

KeputusanPembelian Pearson Correlation .464** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 54 54

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Data diolah Tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0

Perhitungan korelasi menggunakan progam perhitungan data

statistik SPSS for Windows versi 16.0. Sesuai dengan hipotesis yang

ditetapkan dan peneliti belum mengetahui arah penelitian, maka signifikansi

yang digunakan adalah two-tailed atau uji dua sisi. Koefisien korelasi antara

Harga dengan Keputusan Pembelian sebesar 0,467 pada taraf signifikansi ɑ

5%. Dapat disimpulkan bahwa nilai hitung koefesien ini tergolong pada

korelasi yang semakin kuat dalam artian hasil korelasi mendekati angka 1.

Koefesien korelasi tersebut + artinya terdapat hubungan positif antara Harga

dengan Keputusan Pembelian. Signifikansi dua sisi menunjukan angka

sebesar 0,000. Hal ini menunjukan bahwa adanya signifikansi antara Harga

dengan Keputusan Pembelian, karena ɑ < 0,05 (0,000<0,05). Jadi dapat

dikatakan bahwa variabel Harga dengan Keputusan Pembelian mempunyai

hubungan karena berada pada signifikansi dibawah tingkat kesalahan 0,05

dengan tingkat hubungan sebesar 0,464.

54

c) Uji Korelasi Berganda antara Merek dan Harga terhadap Keputusan

Pembelian

Tabel 4.14 Korelasi Berganda Merek dan Harga dengan

Keputusan Pembelian Kartu Prabayar INDOOSAT IM3 Warga

Dukuh Ledok Gejikan RT 03 Desa Candi

Sumber : Data yang diolah Tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0

Perhitungan korelasi menggunakan progam perhitungan data

statistik SPSS for Windows versi 16.0. Merek dan Harga terhadap

Keputusan Pembelian menghasilkan koefisien korelasi Sig.F Change =

0,001 dimana nilai tersebut lebih kecil dari tingkat kesalaha α = 0,05,

sehingga H0 ditolak dan H1 diterima atau ada hubungan simultan antara

Merek dan Harga terhadap Keputusan Pembelian. Hal tersebut juga bisa

dilihat dari tabel pedoman terprestasi korelasi pada 0,400 – 0,600 yang

memiliki hasil Cukup. Jadi dapat dikatakan bahwa variabel Merek dan

Harga dengan Keputusan Pembelian mempunyai hubungan yang Cukup

kuat dengan r hitung sebesar 0,489, variabel merek dan harga memiliki

kontribusi sebesar 0,209, sedangkan 79,1% ditentukan oleh variabel faktor

lain.

Model Summary

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .489a .239 .209 3.884 .239 8.002 2 51 .001

a. Predictors: (Constant), Harga, Merek

55

E. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui apakah hipotesis nol

(Ho) yang diajukan ditolak atau sebaliknya pada taraf kepercayaan tertentu

hipotesis alternative (H1) yang diajukan diterima. Sesuai dengan hipotesis yang

diajukan, maka hasil pengujian tersebut akan dipaparkan sebagai berikut:

1. Hubungan antara Merek dengan Keputusan Pembelian

Analisis data korelasi antara Merek dengan Keputusan Pembelian

diperoleh koefesien korelasi sebesar ry1 = 0,486 maka Ha1 diterima (korelasi

kuat), dan angka probabilitas dari hasil analisis data diperoleh sebesar ɑ =

0,000 < 0,05 maka Ho ditolak (signifikan). Jadi hal tersebut dapat diartiakan

bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara Merek dengan Keputusan

Pembelian.

2. Hubungan antara Harga dengan Keputusan Pembelian

Analisis data korelasi antara Harga dengan Keputusan Pembelian

diperoleh koefesien korelasi sebesar ry2 = 0,464 maka Ha2 diterima (korelasi

kuat), dan angka probabilitas dari hasil analisis data diperoleh sebesar ɑ =

0,000 < 0,05 maka Ho ditolak (signifikan). Jadi hal tersebut dapat diartiakan

bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara Harga dengan Keputussan

Pembelian.

3. Hubungan antara Merek dan Harga dengan Keputusan Pembelian

Perhitungan korelasi berganda Fasilitas belajar dan Interaksi sosial

dengan Kemandirian Belajar menghasilkan koefisien korelasi sebesar r (hitung)

= 0,489 yang menandakan bahwa ada hubungan antara Merek dan Harga

dengan Keputusan Pembelian. Hal tersebut dilihat dari tabel pedoman

interpretasi korelasi pada 0,60 – 0,799 yang memiliki hasil kuat. Variabel

merek dan harga memiliki kontribusi yang dilihat dari R square, yaitu sebesar

0,239 atau 23,9% sedangkan 76,1% ditentukan oleh variabel lain. Berdasarkan

tabel model summary diperoleh nilai probabilitas (sig.F change) = 0,001.

Karena nilai sig.F change 0,000 < 0,05 maka keputusannya adalah H0 ditolak

dan H1 diterima, Jadi dapat dikatakan bahwa variabel Merek dan Harga dengan

Keputusan Pembelian ada hubungan yang simultan dan signifikan.

56

F. Pembahasan Hasil Analisis

Hasil analisis yang telah dilakukan mengenai Hubungan Merek dan Harga

terhadap Keputusan Pembelian Kartu Prabayar Produk Indoosat IM3 Di Dukuh

Ledok Gejikan RT 03 Desa Candi Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali

menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara merek dengan keputusan

pembelian produk Indoosat IM3, kemudian juga terdapat hubungan antara

harga dengan keputusan pembelian produk Indoosat IM3.

Keputusan pembelian atau pemakaian suatu produk komunikasi

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu merek dan harga yang ditawarkan oleh

provider. Untuk itu perusahaan harus dapat memberikan keunggulan

produknya baik dengan kualitas dan kepuasan yang didapatkan oleh pengguna.

Pada hasil perhitungan diketahui prediktor merek (X1) memiliki hubungan

yang signifikan terhadap keputusan pembelian dari pengguna. Hasil analisis

yang diperoleh bahwa variabel merek (X1) memiliki hasil korelasi sebesar

0,486 dan signifikan. Sedangkan tingkat signifikansi dikatakan signifikan karen

dari tabel nampak bahwa sig (2-tailed) sebesar α = 0,000 lebih kecil dari 0,05

(0,000< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen dalam membeli produk

indoosat IM3 melihat dari kualitas yang di tawarkan oleh provider, pengenalan

produk melalui iklan, serta memiliki citra merek yang baik. Dalam membuat

kekuatan merek dapat melalui bauran promosi komunikasi pemasaran

(promotion mix). Menurut Stanton yang dikutip oleh Saladin (2006:172),

“bauran pemasaran adalah kombinasi dari penjualan tatap muka, periklanan,

promosi penjualan, publisitas dan hubungan yang membantu pencapaian tujuan

penjualan”. Contoh membangun kepopuleran merek dengan strategi

komunikasi melalui periklanan. Setiap merek yang berharga mempunyai jiwa,

suatu kepribadian khusus adalah kewajiban mendasar bagi pemilik merek

utnuk dapat mengungkapkan, mensosialisasikan jiwa atau kepribadian tersebut

dalam satu bentuk iklan, atupun bentuk kegiatan promosi dan pemasaran

lainnya. Dengan demikian merek tersebut akan cepat dikenal dan akan tetap

terjaga ditengah-tengah maraknya persaingan. Membangun popularitas adalah

salah satu kunci yang dapat membentuk Brand Image.

57

Hasil perhitungan diketahui Harga (X2) memiliki hubungan positif dan

signifikan dengan variabel Keputusan Pembelian dari pengguna. Hasil analisis

yang diperoleh bahwa variabel harga (X2) memiliki hasil korelasi sebesar

0,464 dan sginifikan. Sedangkan tingkat signifikansi dikatakan signifikan

karena dari tabel nambah bahwa sig (2-tailed) sebesar α = 0,000 lebih kecil dari

0,05 (0,000< 0,05). Menurut Mowen & Minor (2002:318), yang menyatakan

bahwa, “Harga merupakan salah satu atribut paling penting yang dievaluasi

oleh konsumen dalam mengambil keputusan dan manajer perlu benar-benar

menyadari peran harga tersebut dalam pembentukan sikap konsumen.” Jadi

harga memiliki peran yang penting dalam menentukan keputusan pembelian

konsumen, karen aharag merupakan salah satu atribut yang paling penting yang

dievaluasi oleh konsumen dalam pengambilan keputusan. Harga digunakan

konsumen untuk memutuskan cara mendapatkan manfaat dan nilai dari daya

belinya. Oleh karena itu, harga yang ditawarkan harus semakin baik.

Hasil dari perhitungan korelasi berganda menunjukkan bahwa 0,209

variabel Keputusan Pembelian mempunyai hubungan denagn variabel Merek

(X1) dan variabel Harga (X2), sehingga ada 79,1% berkontribusi terhadap

keputusan pembelian dari faktor lain selain variabel X1 dan X2 dalam

penelitian ini. Citra merek dapat terbentuk dari pengalaman konsumen saat

membeli atau menggunakan suatu produk. Menurut Tatik Suryani (2013 : 86)

citra merek mempunyai peran penting dalam mempengaruhi perilaku

pembelian. Konsumen yang mempunyai citra positif terhadap merek cenderung

memilih merek tersebut dalam pembelian. Apabila dalm membeli produk

tersebut konsumen mendapat pelayanan maupun kualitas produk yang baik

sesuai dengan keinginanya maka mereka akan memilih produk tersebut dan

terbentuk citra merek positif dibenak konsumen terhadap merek tersebut.

Sehingga konsumen akan mempercayai merek itu dan melakukan keputusan

pembelian.

Penempatan citra merek dalam benak konsumen harus dilakukan secara

terus-menerus agar citra merek yang tercipta tetap kuat dan dapat diterima

positif. Citra merek merupakan persepsi konsumen terhadap suatu merek yang

58

dapat terbentuk melalui informasi maupun pengalaman konsumen tersebut

setelah melakukan keputusan pembelian pada suatu merek.

Keputusan pembelian merupakan perilaku atau tindakan seseorang untuk

membeli atau menggunakan suatu produk baik berupa barang atau jasa yang

telah diyakini akan memuaskan dirinya dan kesediaan menanggung resiko

yang mungkin ditimbulkannya. Keputusan pembelian dapat diambil dengan

mempertimbangkan pengalaman maupun citra merek suatu produk yang

diyakini oleh konsumen tersebut. Selain itu harga juga menjadi pertimbangan

penting bagi konsumen yang kurang mengetahui suatu produk sebelum

melakukan keputusan pembelian.

Konsumen yang kurang mengenal suatu merek produk biasanya

mengambil keputusan pembelian secara singkat dengan mempertingkan harga.

Menurut Fajar Laksana (2008 : 105), harga adalah jumlah uang (kemungkinan

ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa

kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya. Harga merupakan

variabel yang digunakan oleh konsumen karena berbagai alasan, baik secara

ekonomis yang akan menunjukkan bahwa harga yang rendah atau harga yang

selalu berkompetisi. Persepsi harga sangat mempengaruhi keputusan konsumen

untuk menggunakan suatu produk.

Harga berperan sebagai penentu konsumen melakukan keputusan

pembelian. Jika konsumen menganggap bahwa harga lebih tinggi dari nilai

produk, maka tidak akan membeli produk tersebut. Sebaliknya jika konsumen

menganggap harga berada di bawah nilai produk, maka mereka akan membeli

produk tersebut.

Merek dan harga memiliki peranan penting sebagai pertimbangan warga

dukuh Ledok Gejikan Rt 03 dalam melakukan keputusan pembelian pada

produk Indoosat IM3. Konsumen atau warga akan memperhatikan citra

merek dan harga sebelum melakukan keputusan pembelian agar apa yang

mereka dapatkan sebanding dengan uang yang mereka keluarkan untuk

mendapatkan produk tersebut.

59

Hasil penelitian ini bukan hanya faktor merek dan harga yang

mempengaruhi keputusan pembelian warga dukuh Ledok Gejikan, terdapat

faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Faktor

yang pertama adalah faktor secara sosial, di mana warga memilih

menggunakan provider tersebut karena semua keluarga menggunakan provider

yang sama. Faktor kedua adalah kualitas produk yang di tawarkan oleh

provider, dengan kualitas yang memuaskan maka pengguna akan tetap setia

menggunakan produk tersebut. Faktor ketiga adalah dimana banyak promosi

yang di tawarkan oleh pihak provider yaitu gratis telephon selama beberapa

bulan dengan sesama provider.