bab iv hasil dan analisis 4.1 deskripsi respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 elisabeth...

24
24 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Responden Penelitian ini menggunakan populasi di perusahaa jasa di semarang. Dengan sampel para manajer tingkat menengah yang bersedia menjadi responden. Data perusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS) Semarang. Ada 59 perusahaan jasa yang saya dapat, tetapi hanya 31 perusahaan saja yang bersedia mengisi kuesiner. Berikut data perusahaan jasa sebagai objek penelitian : Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner No Nama Perusahaan Kuesioner Kuesioner Kuesioner Dikirim Kembali Diolah 1 Hotel Horison 3 1 1 2 Hotel Grand Candi 3 1 1 3 Hotel Amaris 3 1 1 4 Hotel Muria 3 2 2 5 Hotel Sonic 3 1 1 6 BPR Gunung Rizki Pustakatama 3 3 3 7 BPR Karticentra Artha 3 2 2 8 BPR Gunung Merbabu 3 1 1 9 BPR Weleri Makmur 3 3 3 10 BPR Jateng 3 3 3 11 BPR Kedungarto 3 2 2 12 Asuransi Central Asia 3 3 3 13 AXA 3 2 2 14 Asuransi Jasa Raharja 5 4 4 15 Asuransi Ramayana Syariah 3 2 2

Upload: doduong

Post on 28-May-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

24

BAB IV

HASIL DAN ANALISIS

4.1 Deskripsi Responden

Penelitian ini menggunakan populasi di perusahaa jasa di semarang. Dengan

sampel para manajer tingkat menengah yang bersedia menjadi responden. Data

perusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS) Semarang. Ada 59

perusahaan jasa yang saya dapat, tetapi hanya 31 perusahaan saja yang bersedia

mengisi kuesiner. Berikut data perusahaan jasa sebagai objek penelitian :

Tabel 4.1

Hasil Penyebaran Kuesioner

No Nama Perusahaan Kuesioner Kuesioner Kuesioner

Dikirim Kembali Diolah

1 Hotel Horison 3 1 1

2 Hotel Grand Candi 3 1 1

3 Hotel Amaris 3 1 1

4 Hotel Muria 3 2 2

5 Hotel Sonic 3 1 1

6 BPR Gunung Rizki Pustakatama 3 3 3

7 BPR Karticentra Artha 3 2 2

8 BPR Gunung Merbabu 3 1 1

9 BPR Weleri Makmur 3 3 3

10 BPR Jateng 3 3 3

11 BPR Kedungarto 3 2 2

12 Asuransi Central Asia 3 3 3

13 AXA 3 2 2

14 Asuransi Jasa Raharja 5 4 4

15 Asuransi Ramayana Syariah 3 2 2

Page 2: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

25

16 BNI 3 3 3

17 Bank CIMB Niaga 3 2 2

18 Bank Artha Graha 3 1 1

19 Bank Agris 3 3 3

20 Bank Ekonomi 3 3 3

21 BCA 10 8 8

22 Bank INA 3 2 2

23 Bank Windu 3 2 2

24 Bank J Trust 3 2 2

25 Konstruksi Citra Ciptaadiguna 3 1 1

26 Konstruksi Cahaya Surya 3 1 1

27 Konstruksi Kreasindo Teknik 3 1 1

28 Konstruksi Dwikarsa Mandiri 3 1 1

29 Konstruksi Tehnik Pompa 3 1 1

30 Kontruksi Nirmala Mitra Utama 3 1 1

31 Konstruksi Caturindo Karsa M.U 3 1 1

Total 102 64 64

Sumber : Lampiran 2

Dari data tersebut bahwa hanya 31 perusahaan saja yang bersedia mengisi

kuesioner. Dan dari 102 kuesioner yang disebar hanya 64 kuesioner kembali. Data yang

didapat digolongkan berdasarkan jenis kelamin, pendidikan, jabatan, dan lama bekerja.

Tabel 4.2

Data Demografi

Keterangan Kriteria Jumlah Persentase

Jenis Kelamin Laki – Laki

Perempuan

28

36

43,8 %

56,2 %

Pendidikan SLTP

SLTA

0

4

0 %

6,2 %

Page 3: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

26

D1

D3

S1

S2

Lainnya

2

5

51

2

0

3,1 %

7,8 %

79,7 %

3,1 %

0 %

Jabatan Manajer Personalia

Manajer Produksi

Manajer Pemasaran

Manajer Keuangan

Lainnya

7

2

7

10

38

10,9 %

3,1 %

10.9 %

15,6 %

59,4 %

Lama bekerja <5 tahun

5 - 10 tahun

>10 tahun

32

17

15

50 %

26,6 %

23,4 %

Sumber : Lampiran 2

Profil responden yang terpapar dalam data demografi pada tabel 4.2

menunjukan bahwa dari data tersebut terdapat 43,8 % laki – laki dan 56,2 %

perempuan. Mayoritas responden yang memiliki jabatan manajer personalia sebanyak 7

responden (10,9%). Sedangkan manajer produksi sebanyak 2 responden (3,1%), manajer

pemasaran sebanyak 7 responden (10,9%), manajer keuangan sebanyak 10 responden

(15,6%) dan lainnya 38 responden (59,4%) yang memiliki jabatan sebagai general

manajer, kepala kantor, SPU operasional, direktur utama, APU-PPT, accounting, teller,

kontraktor, analisis anggaran, asisten, staff cs, staff HR, staff PSDM, supervisor, financial

consultant, sales office executive(SOE), dan pelaksana administrasi.

Dari keseluruhan jabatan manajer atau memiliki jabatan lainnya yang

berpendidikan SLTA sebanyak 4 responden (6,2%), D1 sebanyak 2 responden (3,1%), D3

Page 4: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

27

sebanyak 5 responden (7,8%), S1sebayak 51 responden (79,7%) dan yang berpendidikan

S2 sebanyak 2 responden (3,1%).

Tabel 4.3

Data Crosstabulation

PA KO CO

Bentuk Usaha :

Hotel 24,33 16,33 16,83

BPR

Asuransi

Bank

Konstruksi

20,79

22,64

21,58

21,14

15,86

17,36

16

13,43

15,57

16,27

14,69

13,9

Sumber : Lampiran 2

Hasil yang didapat pada tabel 4.3 dengan jumlah perusahaan 31, bentuk

usaha pada hotel memiliki partisipasi anggaran yang tinggi (24,33) dibandingkan bentuk

usaha lain seperti BPR (20,79), Asuransi (22,64), bank (21,58), dan konstruksi (21,14).

Sedangkan jika dilihat berdasarkan tabel pada kolom kinerja organisasi justru kinerja

yang tinggi adalah bentuk usaha pada asuransi (17,36). Dan bentuk usaha yang

memunyai competitiveness tinggi adalah hotel (16,83). Artinya jika dilihat menggunakan

data crosstabulation perperusahaan, hasil responden pada perusahaan yang memiliki

nilai partisipasi anggaran tinggi yaitu perusahaan hotel, yang memiliki nilai kinerja

organisasi tinggi yaitu asuransi dan yang memiliki nilai competitiveness tinggi yaitu hotel.

4.2 Uji Kualitas Data

Page 5: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

28

Kuesioner yang baik harus dilakuan pengujian validitas dan reliabilitasnya

terlebih dahulu agar memperoleh hasil penelitian yang tepat dan handal nantinya.

4.2.1 Uji Validitas

Uji Validitas diakai guna menguji valid tidaknya suatu kuesioner.

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas Partisipasi Anggaran

Pertanyaan Cronbach’s Alpha if

Item Deleted

Cronbach Alpha

Instrumen

Keterangan

PA1 0,922 0,930 VALID

PA 2 0,928 0,930 VALID

PA 3 0,918 0,930 VALID

PA 4 0,913 0,930 VALID

PA 5 0,912 0,930 VALID

PA 6 0,911 0,930 VALID

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan tabel 4.4 dihasilkan pengujian partisipasi anggaran yang

menyatakan seluruh pernyataan valid, sebab smua indikator partisipasi penyusunan

anggaran mempunyai nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted yang lebih kecil dari pada

Cronbach Alpha Instrumen (0,930).

Page 6: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

29

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Kinerja Organisasi

Pertanyaan Cronbach’s Alpha if

Item Deleted

Cronbach Alpha

Instrumen

Keterangan

KO 1 0,889 0,867 TIDAK VALID

KO2 0,819 0,867 VALID

KO 3 0,820 0,867 VALID

KO 4 0,836 0,867 VALID

KO 5 0,830 0,867 VALID

Sumber : Lampiran 3

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat nilai Cronbach Alpha Instrumen

(0,867) untuk masing – masing item pertanyaan yang lebih besar dari nilai Cronbach’s

Alpha if Item Deleted yaitu pertanyaan nomer 1. Sehingga item pertanyaan tersebut

dinyatakan tidak valid dan tidak dapat digunkan untuk mengukur variabel kinerja

organisasi. Oleh karena itu, pertanyaan tersebut perlu dibuang dan dilakukan pengujian

ulang untuk mendapatkan item – item pertanyaan yang valid.

Tabel 4.6

Pengobatan Hasil Uji Validitas Kinerja Organisasi

Pertanyaan Cronbach’s Alpha if

Item Deleted

Cronbach Alpha

Instrumen

Keterangan

KO2 0,855 0,889 VALID

Page 7: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

30

KO 3 0,852 0,889 VALID

KO 4 0,868 0,889 VALID

KO 5 0,852 0,889 VALID

Sumber : Lampiran 3

Setelah item pertanyaan yang tidak valid dibuang dan dilakukan pengujian

ulang, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted lebih kecil nilainya

dibandingkan dengan Cronbach Alpha Instrumen (0,889). Sehingga item pertanyaan

tersebut dinyatakan valid dan telah dapat digunakan untuk mengukur variabel kinerja

organisasi.

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas Competitiveness

Pertanyaan Cronbach’s Alpha if

Item Deleted

Cronbach Alpha

Instrumen

Keterangan

CO 1 0,571 0,665 VALID

CO 2 0,508 0,665 VALID

CO 3 0,549 0,665 VALID

CO 4 0,569 0,665 VALID

CO 5 0,545 0,665 VALID

CO 6 0,834 0,665 TIDAK VALID

Sumber : Lampiran 3

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat nilai Cronbach Alpha Instrumen

(0,665) untuk masing – masing item pertanyaan yang lebih besar dari nilai Cronbach’s

Alpha if Item Deleted yaitu pertanyaan nomer 6. Sehingga item pertanyaan tersebut

dinyatakan tidak valid dan tidak dapat digunkan untuk mengukur variabel

Page 8: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

31

compeitiveness. Oleh karena itu, pertanyaan tersebut perlu dibuang dan dilakukan

pengujian ulang untuk mendapatkan item – item pertanyaan yang valid.

Tabel 4.8

Pengobatan Hasil Uji Validitas Competitiveness

Pertanyaan Cronbach’s Alpha if

Item Deleted

Cronbach Alpha

Instrumen

Keterangan

CO 1 0,798 0,834 VALID

CO 2 0,779 0,834 VALID

CO 3 0,793 0,834 VALID

CO 4 0,804 0,834 VALID

CO 5 0,823 0,834 VALID

Sumber : Lampiran 3

Setelah item pertanyaan yang tidak valid dibuang dan dilakukan pengujian

ulang, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted lebih kecil nilainya

dibandingkan dengan Cronbach Alpha Instrumen (0,834). Sehingga item pertanyaan

tersebut dinyatakan valid dan telah dapat digunakan untuk mengukur variabel

competitiveness.

4.3 Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini uji reliabiilitas dimaksudkan guna membuktikan keakuratan

dan ketepatan dari alat ukur. Reliabilitas berkaitan dengan tingkat konistensi dari alat

pengukur. Alat ukur dikatakan reliabel (dapat diandalkan) jika dapat diyakini. Agar

diyakini, hasil pengukuran harus tepat.

Tabel 4.9

Hasil Uji Reliabilitas Data

Page 9: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

32

Variabel Cronbach’s Alpha Kriteria

Partispasi Anggaran 0,930 Reliabilitas Sempurna

Kinerja Organisasi 0,889 Reliabilitas Tinggi

Competitiveness 0,834 Reliabilitas Tinggi

Sumber : Lampiran 3

Dari tabel 4.9 disimpulkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha unuk semua variabel

dapat dikatakan reliabel. Dari kriteria tersebut terlihat bahwa semakin tinggi nilai

Cronbach’s Alpha maka tingkat reliabilitas data semakin baik.

4.4 Analisis Statistik Deskriptif

Untuk mengetahui gambaran tentang pernyataan pilihan responden, berikut

yaitu uraian statistik deskriptif terhadap pertanyaan pilihan responden :

Tabel 4.10

Deskriptif Variabel Penelitian

Variabel Kisaran

Teoritis

Kisaran

Empiris

Kisaran

Rerata

Range Kategori jawaban Penggolongan

Rendah Sedang Tinggi

PA 6 – 30 6 – 30 21,79 6 – 14 14,01-

22,01

22,02

– 30 Sedang

KO 4 – 20 14 – 25 19,82 4 -

9,33

9,34 –

14,67

14,68

– 20 Tinggi

CO 5 – 25 17 – 26 20,45 5 –

11,67

11,68 –

18,35

18,36

– 25 Tinggi

Sumber : Lampiran 4

Page 10: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

33

Variabel Partisipsi Anggaran (PA) diuji dengan menggunakan enam alat ukur

yang diukur dengan skala 1 hingga 5 sehingga mempunyai kisaran teoritis 6 hingga 30.

Dengan tiga kriteria dapat diperoleh range berikut ini :

6 – 14 : partisipasi anggaran rendah

14,01 – 22,01 : partisipasi anggaran sedang

22,02 – 30 : partisipasi anggaran tinggi

Dengan demikian, berdasarkan tabel tentang kisaran teoritis tersebut dapat

diketahui bahwa partisipasi anggaran memiliki kisaran rerata 21,79 masuk dalam

penggolongan sedang, maka dapat dikatakan partisipasi anggaran di perusahaan

tersebut baik.

Variabel Kinerja Organisasi (KO) diuji dengan menggunakan empat alat ukur

yang diukur dengan skala 1 hingga 5 sehingga mempunyai kisaran teoritis 4 hingga 20.

Dengan tiga kriteria dapat diperoleh range berikut ini :

4 – 9,33 : kinerja organisasi rendah

9,34 – 14,67 : kinerja organisasi sedang

14,68 – 20 : kinerja organisasi tinggi

Dengan demikian, berdasarkan tabel tentang kisaran teoritis tersebut dapat

diketahui bahwa kinerja organisasi memiliki kisaran rerata 19,82 masuk dalam

penggolongan tinggi, maka dapat dikatakan kinerja organisasi di perusahaan tersebut

sangat baik.

Page 11: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

34

Variabel competitiveness (CO) diuji dengan menggunakan lima alat ukur yang

diukur dengan skala 1 hingga 5 sehingga mempunyai kisaran teoritis 5 hingga 25.

Dengan tiga kriteria dapat diperoleh range berikut ini :

5 – 11,67 : competitiveness rendah

11,68 – 18,35 : competitiveness sedang

18,36 – 25 : competitiveness tinggi

Dengan demikian, berdasarkan tabel tentang kisaran teoritis tersebut dapat

diketahui bahwa competitiveness memiliki kisaran rerata 20,45 masuk dalam

penggolongan tinggi, maka dapat dikatakan competitiveness di perusahaan tersebut

sangat baik.

Tabel 4.11

Deskriptif Variabel Penelitian

Variabel Kisaran

Teoritis

Kisaran

Empiris

Kisaran

Rerata

Range Kategori jawaban Penggolongan

Rendah Sedang Tinggi

PA 6 – 30 7 – 30 22,10 7 –

14,67

14,68-

22,35

22,36

– 30 Sedang

KO 4 – 20 9 – 20 14,88 9 -

12,67

12,68 –

16,35

16,36

– 20 Sedang

CO 4 – 20 8 – 19 14,20 8 –

11,67

11,68 –

15,35

15,36

– 19 Sedang

Sumber : Lampiran 4

Variabel Partisipsi Anggaran (PA) diuji dengan menggunakan enam alat ukur

yang diukur dengan skala 1 hingga 5 sehingga mempunyai kisaran teoritis 6 hingga 30.

Dengan tiga kriteria dapat diperoleh range berikut ini :

Page 12: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

35

7 – 14,67 : partisipasi anggaran rendah

14,68 – 22,35 : partisipasi anggaran sedang

22,36 – 30 : partisipasi anggaran tinggi

Dengan demikian, berdasarkan tabel tentang kisaran teoritis tersebut dapat

diketahui bahwa partisipasi anggaran memiliki kisaran rerata 22,10 masuk dalam

penggolongan sedang, maka dapat dikatakan partisipasi anggaran di perusahaan

tersebut baik.

Variabel Kinerja Organisasi (KO) diuji dengan menggunakan empat alat ukur

yang diukur dengan skala 1 hingga 5 sehingga mempunyai kisaran teoritis 4 hingga 20.

Dengan tiga kriteria dapat diperoleh range berikut ini :

9 – 12,67 : kinerja organisasi rendah

12,68 – 16,35 : kinerja organisasi sedang

16,36– 20 : kinerja organisasi tinggi

Dengan demikian, berdasarkan tabel tentang kisaran teoritis tersebut dapat

diketahui bahwa kinerja organisasi memiliki kisaran rerata 14,88 masuk dalam

penggolongan sedang, maka dapat dikatakan kinerja organisasi di perusahaan tersebut

baik.

Variabel competitiveness (CO) diuji dengan menggunakan lima alat ukur yang

diukur dengan skala 1 hingga 5 sehingga mempunyai kisaran teoritis 4 hingga 20.

Dengan tiga kriteria dapat diperoleh range berikut ini :

8 – 11,67 : competitiveness rendah

Page 13: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

36

11,68 – 15,35 : competitiveness sedang

15,36 – 19 : competitiveness tinggi

Dengan demikian, berdasarkan tabel tentang kisaran teoritis tersebut dapat

diketahui bahwa competitiveness memiliki kisaran rerata 14,20 masuk dalam

penggolongan sedang, maka dapat dikatakan competitiveness di perusahaan tersebut

baik.

Page 14: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

37

4.5 Uji Asumsi Klasik

Hipotesis 1

4.5.1 Uji Normalitas

Tabel 4.12

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized

Residual

N 31

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .98319208

Most Extreme

Differences

Absolute .214

Positive .132

Negative -.214

Kolmogorov-Smirnov Z 1.191

Asymp. Sig. (2-tailed) .117

a. Test distribution is Normal.

Dari tabel dilihat nilai signifikansi 0,117 ini artinya nilai signifikansinya lebih dari

0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal.

4.5.2 Uji Heteroskesdastisitas

Tabel 4.13

Coefficientsa

Page 15: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

38

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.617 1.302 2.010 .054

PA -.012 .058 -.040 -.215 .831 1.000 1.000

a. Dependent Variable: ABS_RES

Sumber : lampiran 5

Dari ouput diatas hasil dari variabel partisipasi angggaran dan kinerja

organisasi berpengaruh signifikan 0,831 atau > 0,05 maka tiddak terjai

heteroskedastisitas.

Hipotesis 2

4.5.3 Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas dapat diketahui dengan menghitung koefisien korelasi ganda

dan membandingkan dengan koefisien korlasi antar variabel bebas.

Tabel 4.14

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 13.384 8.105 1.651 .110

Page 16: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

39

PA -.469 .377 -.643 -1.246 .224 .032 31.473

CO -.111 .578 -.106 -.191 .850 .028 35.898

PACO .042 .026 1.454 1.618 .117 .011 95.174

a. Dependent Variable: KO

Sumber : Lampiran 5

Nilai VIF dalam tabel diatas menunjukkan nilai diatas 10. Itu artinya model

tersebut terkena multikolinearitas. Jika terkena multikolinearitas, maka alternatifnya

variabel ditransformasikan ke Ln kemudian dilakukan pengujian kembali (

Murniati,2013).

Tabel 4.15

Hasil Pengobatan Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .300 .318 .943 .354

ln_CO .671 .164 .693 4.089 .000 .335 2.981

ln_PACO .108 .096 .190 1.119 .272 .335 2.981

a. Dependent Variable:

ln_KO

Sumber : Lampiran 5

Page 17: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

40

Nilai VIF dalam tabel diatas menunjukkan nilai dibawah 10. Itu artinya model

tersebut tidak terjadi multikolinearitas.

4.5.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan metode regresi antar

variabeel bebas dengan nilai mutlak residualnya. Gangguan heteroskedastisitas

ditunjukkan jika variabel bebas berpengaruh signifikan pada absolut

standardized residualnya. Berikut adalah hasil dari uji heteroskedastisitas :

Tabel 4.16

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Co

efficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .175 .200 .875 .389

ln_CO -.215 .103 -.632 -2.092 .046 .335 2.981

Page 18: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

41

ln_PACO .084 .060 .420 1.391 .175 .335 2.981

a. Dependent Variable: ABS_RES

Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan tabel 4.16 menunjukkan bahwa competitiveness sebagai variabel

moderasi antara partsipasi anggaran dengan kinerja organisasi memiliki nilai signifikasi

lebih besar dari 0,05 . Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas.

4.5.5 Uji Normalitas

Uji normalitas dilaksanakan dengan uji Kolmogorov - Smirnov, uji ini

menunjukkan normalitas resiual dengan nilai yang signifikan lebih dari 0,05.

Dibawah ini merupakan hasil uji normalitas :

Tabel 4.17

Page 19: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

42

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized

Residual

N 31

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .96609178

Most Extreme

Differences

Absolute .097

Positive .090

Negative -.097

Kolmogorov-Smirnov Z .539

Asymp. Sig. (2-tailed) .934

a. Test distribution is Normal.

Dari tabel ouput tersebut dapat diketahui bahwa n ilai signifikansi =

0,934 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal.

Maka dari itu, data sudah memenuhi asumsi normalitas dan bisa dianalisis lebih

lanjut dengan menggunakan analisis regresi.

Page 20: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

43

4.6 Uji Regresi

4.6.1 Uji T Hipotesis 1

Tabel 4.18

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .525a .276 .251 2.79971

a. Predictors: (Constant), PA

Pada output SPSS menunjukkan bahwa nilai R yaitu 0,276 atau 27,6%.

Sedangkan sisanya 72,4% ( 100% - 27,6 %) dijelaskan oleh variabel – variabel lain diluar

model.

Tabel 4.19

Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.416 2.596 2.471 .020

PA .383 .115 .525 3.324 .002

a. Dependent Variable: KO

Sumber : Lampiran 5

Page 21: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

44

Koefisien keyakinan yang digunakan sebesar 95% didapatkan nilai t hitung < t

tabel. Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai t hitung 3,324 ini berarti nilai t-hitung >

1,645 (3,324 > 1,645) . Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dengan koefisien

variabel signifikansi pada tingkat keyakinan 95%. Hal ini terjadi karena partisipasi

anggarannya berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Hasil B sebesar 0,383 berarti

mengarah positif. Sehingga Ha diterima artinya partisipasi anggaran berpengaruh

terhadap kinerja organisasi.

4.6.2 Uji T Hipotesis 2

Tabel 4.20

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .855a .730 .711 .12451

a. Predictors: (Constant), ln_PACO, ln_CO

Tabel 4.21

Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .300 .318 .943 .354

ln_CO .671 .164 .693 4.089 .000

Page 22: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

45

ln_PACO .108 .096 .190 1.119 .272

a. Dependent Variable:

ln_KO

Sumber : Lampiran 5

Dari tabel 4.29 pada output SPSS menunjukkan bahwa nilai R yaitu 0,855 atau

85,5%. Sedangkan sisanya 14,5% ( 100% - 85,5%) dijelaskan oleh variabel – variabel lain

diluar model. Nilai R square 0,730 ini mengalami kenaikan jika dibandingkan nilai R

square pada hipotesis pertama 0,276.

Koefisien keyakinan yang digunakan sebesar 95% didapatkan nilai t hitung < t

tabel. Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai t hitung 1,119 ini berarti nilai t-hitung <

1,645 (1,119 < 1,645) . Maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dengan koefisien

variabel signifikansi pada tingkat keyakinan 95%. Sedangakan Ha ditolak. Maka hipotesis

ditolak.

4.7 Analisis dan Pembahasan

Dalam penelitian ini hipotesis pertama yang diajukan adalah partisipasi

anggaran yang semakin tinggi maka kinerja organisasi semakin tinggi. Artinya jika

partisipasi anggaran dalam suatu perusahaan tinggi akan meningkatkan kinerja

organisasi tersebut. Hal ini dikarenakan pentingnya laporan pertanggungjawaban

anggaran dalam perusahaan. Ketika manajer dalam perusahaan melakukan penyusunan

anggaran dengan baik, hal itu bisa menghindarkan perusahaan dari pnyimpangan –

penyimpangan keuangan yang jelas merugikan organisasi itu. Maka dari itu, keberadaan

partisipasi anggaran yang baik dapat menciptakan kinerja organisasi yang baik juga.

Page 23: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

46

Hipotesis kedua dalam penelitian ini yaitu pengaruh partisipasi anggaran

terhadap kinerja organisasi dengan competitiveness sebagai variabel pemoderasi.

Artinya jika partisipasi anggaran tinggi dan competitiveness tinggi maka kinerja

organisasi juga akan tinggi. Tetapi hipotesis kedua ditolak, karena ketika ada

competitiveness, partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja organisasi.

Interaksi partisipasi anggaran dan competitiveness tidak berpengaruh terhadap kinerja

organisasi. Dari hasil uji hipotesis pada tabel 4.21 menunjukkan hasil analisis regresi

berganda bernilai positif, yang berarti pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja

organisasi dengan competitiveness sebagai variabel pemoderasi pada perusahaan jasa di

Semarang adalah positif. Namun, pada tingkat keyakinan 95% nilai t hitung < t tabel

(1,119 < 1,645) dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua ini ditolak. Dengan

demikian ketika perusahaan sudah menggunakan partisipasi anggaran, perusahaan tidak

perlu menambahkan competitiveness untuk meningkatkan kinerja organisasi tersebut.

Ini juga dapat dilihat pada tabel 4.11 deskriptif variabel peneltian perperusahaan bahwa

variabel competitivness memiliki penggolongan pada tingkat sedang dengan kisaran

rerata 14,20. Artinya manajer dalam organisasi tidak memiliki persaingan yang terlalu

ketat. Hal ini dimungkinkan dengan tingkat kisaran rerata yang sedang, competitiveness

menjadi kurang kuat untuk mempengaruhi kinerja organisasi.

Hal ini juga menunjukkan bahwa interaksi competitiveness dan partisipasi

anggaran tidak berpengaruh secara positif terhadap kinerja organisasi dan

menunjukkan competitiveness bukan variabel moderasi antara partisipasi anggaran

dengan kinerja organisasi. Artinya, baik atau tidaknya competitiveness dalam penelitian

ini, manajer perusahaan akan tetap melaksanakan partisipasi anggaran dan otomatis

akan berdampak pada kinerja organisasi perusahaan. Competitiveness dalam penelitian

Page 24: BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Respondenrepository.unika.ac.id/14928/5/11.60.0012 Elisabeth Ratnasari Sutanto BAB IV.pdfperusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik

47

ini gagal memoderasi hubungan partisipasi anggaran terhadap kinerja organisasi karena

kemungkinan penggunaan instrumen penilaian competitiveness yang kurang sesuai

dalam penelitian ini.

Oleh karena itu, pengujian hipotesis kedua dalam penelitian ini sejalan dengan

Arousal Theory (Bonner dan Sprinkle,2002) yang menjelaskan bahwa usaha (effort) yang

dilakukan oleh seseorang akan meningkat apabila ia merasakan sesuatu yang mampu

membuatnya merasakan tingkat arousal (gairah / emosi / rangsangan) tertentu. Dimana

hal itu identik dengan sesuatu yang mampu mengaktifkan diri seseorang dan mampu

membuatnya untuk mengeluarkan segenap usahanya dengan lebih keras, dan tugas

yang dianggap menarik (attractive) adalah suatu hal yang mampu mengaktifkan diri

seseorang dan memegang peranan penting terhadap kinerja yang dihasilkan

(Fessler,2003). Sehingga saat seseorang merasa tugas tersebut tidak menarik bagi

dirinya, ia akan cenderung memberikan efek negatif / mengalami kejenuhan dan dapat

menurunkan kinerjanya. Teori dari Yerkes & Dodson (1908) menyatakan bahwa kinerja

akan meningkat sesuai dengan rangsangan / emosi / gairah yang ada, namun hanya

sampai pada titik tertentu saja. Ketika rangsangan terlalu tinggi, tingkat kinerja justru

menurun sehingga dapat dikatakan bahwa masing - masing aktivitas memiliki batas

rangsangan optimal. Jadi ketika competitiveness tinggi justru tidak dapat mempengaruhi

hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja organisasi.