bab iv gambaran wacana rubrik intro...

53
47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab rumusan masalah penelitian yaitu bagaimana wacana dan perspektif kritik sosial yang muncul dalam Rubrik Intro Indonesia, maka peneliti merumuskan terlebih dahulu wacana Rubrik Intro Indonesia menggunakan elemen- elemen analisis wacana kritis (Critical Discourse Analysis) Teun A Van Dijk yaitu elemen Struktur Makro. Kemudian menyusun kembali alur wacana dengan menggunakan elemen Superstruktur, dan terakhir mendeskripsikan penegasan- penegasan kritik sosial lewat kalimat-kalimat pada rubrik dengan menggunakan elemen Struktur Mikro. Berdasakan hasil lampiran teks 1-5, maka dapat diuraikan sebagai berikut; 1.1 Struktur Makro Struktur makro meliputi elemen tematik atau topik dalam sebuah teks. Berdasarkan prinsip Van Dijk, topik menggambarkan gagasan apa yang dikedepankan atau gagasan inti dari wartawan ketika melihat atau memandang peristiwa sehingga peristiwa tersebut dimunculkan. Gagasan Van Dijk ini didasarkan pada pandangan ketika wartawan meliput suatu peristiwa dan memandang suatu masalah didasarkan pada suatu mental atau pikiran tertentu. Kognisi atau mental ini secara jelas dapat dilihat

Upload: duonglien

Post on 27-Apr-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

47

BAB IV

GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA

Untuk menjawab rumusan masalah penelitian yaitu bagaimana wacana dan

perspektif kritik sosial yang muncul dalam Rubrik Intro Indonesia, maka peneliti

merumuskan terlebih dahulu wacana Rubrik Intro Indonesia menggunakan elemen-

elemen analisis wacana kritis (Critical Discourse Analysis) Teun A Van Dijk yaitu

elemen Struktur Makro. Kemudian menyusun kembali alur wacana dengan

menggunakan elemen Superstruktur, dan terakhir mendeskripsikan penegasan-

penegasan kritik sosial lewat kalimat-kalimat pada rubrik dengan menggunakan elemen

Struktur Mikro. Berdasakan hasil lampiran teks 1-5, maka dapat diuraikan sebagai

berikut;

1.1 Struktur Makro

Struktur makro meliputi elemen tematik atau topik dalam sebuah teks.

Berdasarkan prinsip Van Dijk, topik menggambarkan gagasan apa yang dikedepankan

atau gagasan inti dari wartawan ketika melihat atau memandang peristiwa sehingga

peristiwa tersebut dimunculkan. Gagasan Van Dijk ini didasarkan pada pandangan

ketika wartawan meliput suatu peristiwa dan memandang suatu masalah didasarkan

pada suatu mental atau pikiran tertentu. Kognisi atau mental ini secara jelas dapat dilihat

Page 2: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

48

dari topik yang dimunculkan dalam teks berita dan semua elemen dalam berita mengacu

dan mendukung topik dalam berita.

Rubrik Intro Indonesia yang dipilih masing-masing memiliki maksud dan tujuan

yang sama, walaupun dari edisi yang berbeda dalam mengkritisi berbagai permasalahan.

Hasil intepretasi wartawan dalam memandang masalah-masalah ini menghasilkan

kritikan-kritikan terhadap peristiwa-peristiwa politik, ekonomi, sosial, hukum serta

wawasan kebangsaan yang terjadi di dalam bangsa Indonesia. Maka, dari teks ini

muncul wacana-wacana yang ingin disampaikan wartawan dalam kritik sosialnya

sebagai berikut:

1. Wacana menyampaikan informasi atau pengetahuan pada khalayak bahwa

masalah-masalah di dalam bangsa Indonesia ini merupakan hasil dari

kegagalan pemerintah menjalankan pemerintahan

Adanya rasa kesal, marah juga malu bila melihat rakyat Indonesia sampai saat

ini tetap hidup dalam keterpurukan. Sikap ini membentuk upaya melepaskan diri dari

kungkungan masalah bangsa yang selama ini tidak habis-habisnya mengrogoti hidup

rakyat. Dengan membuka pikiran khalayak agar menyadari bahwa banyaknya masalah

bangsa ini adalah hasil kerja dari jajaran pejabat-pejabat negara yang gagal, malas, dan

tidak peduli dalam mengatasi segala polemik di Indonesia.

Pemerintah tidak menyadari akibat dari tindakannya dalam menjalankan

pekerjaan-pekerjaan sebagai wakil rakyat, sehingga memunculkan satu kesan bahwa

pemerintah bekerja asal-asalan dan hanya menjadikan posisinya sebagai status sosial

Page 3: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

49

dan menyandang sebuah kekuasaan. Melihat kesan yang muncul tersebut membentuk

sebuah wacana dengan maksud menyampaikan suatu informasi atau pengetahuan

tentang semua kegagalan pemerintah kepada khalayak guna memberi perhatian pada

masalah-masalah yang dihadapi oleh bangsa. Ada begitu banyak masalah-masalah yang

sedang dialami bangsa bahkan sampai sekarang masih bergejolak. Bila melihat konteks

saat ini, tidak terlihat perubahan atau perbaikan dari permasalahan-permasalahan

bangsa. Beberapa masalah bangsa tersebut adalah sebagai berikut:

a) Kasus Korupsi Merajalela Di Tubuh Pemerintahan.

Dalam informasi ini, khalayak harus menyadari bahwa korupsi sudah tidak

terbendung terutama dalam kepemerintahan. Dari masalah ini, terbentuk sebuah wacana

yang memperlihatkan bahwa korupsi terlihat wajar dilakukan oleh pejabat-pejabat

negara. Salah satu contoh kasus korupsi yang memakan perhatian bangsa yaitu kasus

Century. Kasus Bank Century diduga mengandung korupsi dalam jumlah yang amat

besar untuk kepentingan politik pihak tertentu dan sampai sekarang masalah ini masih

simpang siur. Seperti salah satu pernyataan Maswadi Rauf, Guru Besar Ilmu Politik

FISIP Universitas Indonesia:

Skandal Bank Century berpusat pada dua hal, pertama, kebijakan yang dibuat oleh pemerintah (dalam hal ini Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK) untuk mengucurkan uang sebesar Rp6,7 triliun sebagai dana talangan untuk bank yang sedang bermasalah. Perdebatannya adalah perlu tidaknya kebijakan itu dan besarnya uang yang dikeluarkan untuk kepentingan tersebut. Kedua, adanya dugaan bahwa sebagian dari dana tersebut mengalir kepada partai politik tertentu dan sebagian elite politik yang sekarang sedang berkuasa. Kasus Bank Century ini mengandung dugaan korupsi dalam jumlah yang amat besar untuk kepentingan politik pihak tertentu. Dugaan korupsi inilah yang

Page 4: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

50

membuat kasus Bank Century menjadi sebuah skandal keuangan terbesar dalam sejarah Indonesia1.

Bila melihat pernyataan ini, kasus Bank Century merupakan fakta korupsi yang

perlu menjadi perhatian khalayak untuk mengawasi setiap gerak-gerik siapa pun yang

terlibat di dalam kasus ini. Pemerintah tengah memanfaatkan sebuah keadaan dengan

maksud mendapatkan kesempatan emas dari Bank Century sebelum dinyatakan Bail

out. Kesempatan mendapatkan kucuran dana segar untuk mengendalikan kekuasaannya

di bangsa ini. Jika ditelusuri, ada sejumlah nama pembesar di negeri ini yang saling

berhubungan seperti Boediono, Sri Mulyani dan bahkan Presiden SBY yang diduga

memiliki kaitan dengan kasus korupsi Century. Oknum-oknum ini mempunyai posisi

yang sangat tinggi dalam lembaga pemerintahan. Namun sepertinya pemerintah lamban,

tidak tegas dan terkesan sedikit demi sedikit mengesampingkan masalah Century,

karena bisa merusak nama oknum-oknum yang terlibat di dalamnya. Salah satunya

terlihat dengan tingkah laku Presiden SBY yang tidak ingin dikaitkan dengan kasus

korupsi Century di depan publik atau rakyat Indonesia.

Banyak media yang menyoroti, bagaimana Presiden SBY geram, marah dan

ketakutan dikaitkan menikmati hasil korupsi. Sikap ini muncul di saat Presiden SBY

kembali memerintah untuk periode 2009-2014. Ada kabar tidak menyenangkan dibalik

kemenangan SBY dalam memperoleh suara rakyat. SBY diduga menerima aliran dana

kampanye dari Bank Century untuk kepentingannya sendiri, partai dan golongannya. 1 http://aipi.wordpress.com/2010/01/22/perkembangan-pansus-bank-century/ pada jumat 16 juni 2012 pukul 13.27

Page 5: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

51

Fakta bahwa anggota tim sukses SBY termasuk di dalamnya adalah anaknya Eddy

Baskoro, menikmati aliran dana ini.

Pada akhirnya Presiden SBY terlihat tidak sanggup menghadapi fitnah terutama

kepada anggota keluarganya. Dengan bersumpah, Presiden SBY yakin rakyat akan

percaya padanya dan tidak akan percaya dengan segala tudingan yang di arahkan

kepadanya. Seperti pernyataan dalam portal berita Tabloid Reformata:

Bantahan tersebut disampaikan Presiden dalam ujung pidatonya pada peringatan ke-64 Hari Guru Nasional. Presiden bahkan bersumpah atas nama Tuhan untuk membantah berita yang tersebar di media massa tersebut. Saat itu, Presiden juga menyampaikan ancaman bahwa ia akan mengambil langkah hukum apabila berita yang menyebutkan dirinya atau keluarganya menerima dana Bank Century tidak juga dihentikan. Hal ini memperburuk keadaan dan mematikan citra atau karakter SBY sebagai orang berpengaruh di Indonesia2.

Perilaku pemerintah yang terkesan menutup-nutupi kasus korupsi

memperlihatkan adanya satu upaya untuk melindungi nama, seseorang atau pihak-pihak

yang memiliki pengaruh atau andil yang sangat besar dalam pemerintahan Indonesia.

Apabila kasus ini dikuak ke publik dan terbukti ada nama-nama dibalik kasus korupsi,

berarti pemerintah sedang menelanjangi dirinya sendiri dihadapan rakyat. Namun hal ini

terlihat mustahil, melihat kenyataan hingga saat ini pemerintah tidak akan pernah akan

mengakui keterkaitan atau kesalahan sendiri pada kasus hukum seperti kasus korupsi.

Tidak hanya berhenti pada kasus Century, masih ada kasus-kasus korupsi

lainnya yang perlu menjadi perhatian pada konteks saat ini seperti kasus Nassarudin,

korupsi anggaran Wisma Atlet di Palembang yang mengkait-kaitkan Angelina Sondakh,

2 http://tabloid-reformata/03346-presiden-bantah-terima-dana-bank-century.html pada jumat 16 juni 2012 pukul 13.15

Page 6: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

52

kasus berhentinya pembangunan Hambalang, kasus korupsi pengadaan Al’Quran, dan

masih banyak lagi. Informasi inilah yang seharusnya menyadarkan khalayak untuk

mengerti maksud wartawan yang berusaha melakukan tindakan membuka,

mengingatkan, dan menekankan pada khalayak bahwa pemerintah saat ini penuh

ketidakjujuran, manipulasi, dan kegagalan menyelesaikan masalah korupsi yang tiap

kali terungkap di depan mata khalayak.

b) Rakyat Indonesia Dalam Kemiskinan

Sebagai bangsa yang besar, Indonesia jelas memiliki jumlah penduduk yang

sangat besar pula. Namun seiring dengan perkembangan, pemerintah tidak berhasil

mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Hal ini terbukti dengan kemiskinan yang

melanda hampir sebagian besar rakyat Indonesia yang dapat terlihat dengan

perkembangan di sebagian daerah atau wilayah di Indonesia, banyaknya pengangguran

dan anak-anak putus sekolah untuk bekerja.

Dalam informasi ini khalayak harus menyadari bahwa keadaan bangsa saat ini

sungguh memprihatinkan dan menyedihkan. Informasi ini memperlihatkan bahwa

pemerintah tidak peduli pada rakyat apalagi rakyat miskin yang hidup dengan meminta-

minta belas kasihan. Pemerintah sekilas hanya melakukan perencanaan-perencanaan,

tanpa memikirkan apakah rencana tersebut menghasilkan kesejahteraan bagi rakyat

miskin. Seperti pernyataan dari Ekonom dari INDEF, Imam Sugema:

“Kalau pemerintah yang akan datang tetap menerapkan sistem ekonomi yang liberal seperti saat ini, bisa dipastikan masa depan perekonomian Indonesia

Page 7: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

53

akan semakin suram dan angka kemiskinan akan terus bertambah, sekalipun program BLT dan PNPM tetap dilanjutkan3.

Dengan melihat fakta di atas, pemerintah membuat banyak fakir miskin harus

bergantung pada beberapa lembar uang dari Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang telah

dilakukan pemerintah beberapa tahun lalu. Namun sayangnya, program ini dianggap

tidak berhasil, tapi membuat masyarakat menjadi manja. Pemerintah tidak menyadari

bahwa program-program yang telah dilaksanakan untuk rakyat belum tentu mengubah

kehidupan rakyat miskin.

Selain kemiskinan, sampai saat ini rakyat pun harus dihadapkan dengan masalah

kebutuhan pokok yang sehari-hari harus dicukupi di tengah harga-harga kebutuhan yang

terus melonjak naik. Hal ini terlihat dari ketidak sungguhan pemerintah dalam menjaga

harga di pasaran. Pemerintah dengan seenaknya membuat satu peraturan dalam

memainkan harga-harga tanpa mempedulikan apakah rakyat bisa makan hari ini.

Hal ini semakin menarik dengan melihat bahwa pemerintah menyatakan bahwa

dengan melakukan penurunan disalah satu jenis kebutuhan rakyat, dapat menurunkan

beberapa harga jenis kebutuhan rakyat lainnya seperti BBM yang merupakan kebutuhan

untuk mendistribusikan sembako ke seluruh Tanah Air. Harga BBM terus meningkat

seiring dengan meningkatnya minyak dunia. Untuk memperlihatkan perhatiannya

kepada rakyat, pemerintah melakukan penurunan harga BBM. Tidak tanggung-

tanggung, BBM turun sampai berkali-kali pada tahun 2008-2009. Pemerintah

3 http://Tanpa Perubahan, Utang RI makin Menumpuk _ Bayt al-Hikmah Institute.htm/

Page 8: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

54

menganggap bahwa perhatiannya pada rakyat merupakan sebuah kabar gembira yang

perlu rakyat perhatikan. Pernyataan dalam situs Sekertariat Negara (SETNEG):

Pada tanggal 12 Januari 2009, kembali terjadi peristiwa yang

menggembirakan bagi masyarakat luas, yaitu ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan keputusan Pemerintah di Istana Negara untuk menurunkan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat, yaitu harga BBM, harga listrik untuk industri besar pada beban puncak, tarif angkutan umum, harga daging sapi, minyak goreng, susu dan obat-obatan. Penurunan harga BBM kali ini adalah penurunan harga yang ketiga kalinya. Dua pengumuman terdahulu disampaikan pada tanggal 1 dan tanggal 15 Desember 2008. Keputusan ini mulai berlaku 15 Januari 20094.

Pemerintah sepertinya sangat bangga dengan keputusan yang diyakininya tepat.

Namun, keputusan ini bertolak belakang dengan kenyataan di lapangan. Pernyataan ini

memperlihatkan bahwa sesungguhnya keterpurukan pemerintah terlihat dengan tidak

berhasil mengendalikan kebutuhan pokok yang layak untuk rakyat. Nusantara News

dalam beritanya menyatakan:

Berdasarkan janji kampanye dan usaha untuk merealisasikan kesejahteraan rakyat, pemerintah SBY-JK selama 4 tahun belum mampu memenuhi target janjinya yakni pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 6.6%. Sampai tahun 2008, pemerintah SBY-JK hanya mampu meningkatkan pertumbuhan rata-rata 5.9% padahal harga barang dan jasa (inflasi) naik di atas 10.3%. Ini menandakan secara ekonomi makro, pemerintah gagal mensejahterakan rakyat.

Bila melihat konteks keadaan saat ini pun, ada beberapa kebutuhan pokok rakyat

yang mengalami peningkatan. Tidak berbeda dengan yang pernah terjadi dulu. Rakyat

tetap menjerit mengetahui bahan pokok seperti beras mulai naik. Harga beras naik

rakyat tercekik, harga beras turun petani lesu. Serba salah, pemerintah tidak mempunyai

4 (www.setneg.go.id diunduh pada Jumat 15 Juni 2012: 11.03 wib) pada 16 juli 2012 pukul 16.45

Page 9: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

55

upaya dalam mengatasi permasalahan kebutuhan harian rakyat. Salah satu berita dalam

Jawa Pos:

Harga beras di Rengasdengklok beberapa hari ini merambat naik. Kenaikan antara seribu hingga dua ribu rupiah per kilogram. Selama sepuluh hari belakangan ini sudah tiga kali naik5.

Kegagalan pemerintah di lapangan dalam mengendalikan kebutuhan pokok

membuat rakyat harus menyaksikan kenaikan beras tiap saat. Apa yang salah dengan

pemerintah sehingga membiarkan rakyat menikmati nasi yang dimakannya setiap hari

akan merangkak naik harganya di pasaran.

Informasi ini pun berimbas pada ketidakpedulian pemerintah pada kesehatan

rakyat yang terlihat pada fasilitas-fasilitas kesehatan di Indonesia tidak memadai.

Rakyat mengalami sendiri bagaimana harus berjuang untuk mendapatkan satu fasilitas

yang memadai untuk sebuah kesehatan. Rakyat harus bersusah payah untuk

mendapatkan rumah sakit atau pengobatan yang terbaik. Namun informasi ini

membentuk sebuah wacana yang membuktikan bahwa kesehatan hanya milik orang

yang memiliki uang dan rumah sakit dengan fasilitas mewah bukan untuk rakyat

miskin.

Khalayak harus menyadari selain kesengsaraan tersebut, ada sebuah fakta

dibalik kepemimpinan pemerintah negeri ini. Selama kepemimpinnya, Presiden SBY

sering melakukan perjalanan ke luar negeri dengan biaya yang tidak sedikit. Dana

perjalanan khusus Presiden dihambur-hamburkan untuk keliling dunia dengan tujuan

menjalin kerjasama. Alangkah baiknya, dana yang besar untuk perjalanan Presiden ke

5 http://JawaPos-online/ Harga-Beras-Mulai-Naik-.html pada 7 september 2012 pada pukul 14.50

Page 10: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

56

luar negeri tersebut digunakan untuk dana kesehatan rakyat Indonesia. Koordinator

Advokasi dan Investigasi Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi

Anggaran (Seknas FITRA) Uchok Sky Khadafi menyatakan:

Menurutnya, sejak tahun 2005–2009, Presiden SBY melakukan kunjungan ke luar yang menelan anggaran Rp 813 miliar. Dalam rata-rata, setiap tahun Presiden SBY menghabiskan Rp 162 miliar. "Uang ini hanya dibelanjakan hanya untuk carter pesawat dengan penerbangan VVIP," ujar Uchok. Anggaran itu terus meningkat dan membebani APBN. Tahun 2010, Setneg mengalokasi anggaran kunjungan Presiden SBY ke luar negeri sebesar Rp 179 miliar dan anggaran 2011 meningkat menjadi Rp 181 miliar. Uchok memaparkan, mengaca dari anggaran perjalanan Presiden tahun 2010 sebesar Rp 179 miliar maka tiap bulan menghabiskan Rp 14,9 miliar.

Uchok membandingkan dengan alokasi anggaran tahun 2010 untuk asuransi kesehatan masyarakat sebesar Rp 1 Triliun untuk 32,53 juta rakyat miskin. Dan rata-rata pertahun untuk asuransi rakyat miskin hanya Rp 152.704 untuk setiap tahun untuk satu orang rakyat miskin, dan kalau setiap bulan, orang miskin hanya menerima Rp 12.809 per orang. "Hal ini jelas sangat menyakiti hati nurani rakyat miskin," ujar Uchok6.

Dengan adanya bukti ini memperlihatkan bahwa pemerintah tidak

mempedulikan kesehatan rakyatnya, pemerintah lebih memilih jalan-jalan ke luar negeri

dengan menghamburkan uang negara yang seharusnya untuk rakyat. Rakyat dibiarkan

mengemis-ngemis kesehatan dengan menunggu hati pemerintah luluh kemudian

mendapat pertolongan. Dengan adanya fakta ini memperkuat asumsi bahwa pemerintah

hanya mementingkan kesenangannya sendiri dibandingkan dengan kesehatan rakyatnya,

rakyat dibiarkan mencari-cari kesehatan yang harga mahal tersebut.

6 http://KOMLI/ contoh-kasus-pelanggaran-ham-di.htm/ pada 7 september 2012 pada pukul 13.15

Page 11: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

57

c) Pelanggaran HAM, Ketidakadilan dan Diskriminasi di Indonesia

Beberapa kasus yang tengah dihadapi rakyat Indonesia kemudian adalah

problem-problem pelanggaran HAM. Tidak disadari bahwa permasalahan HAM di

Indonesia yang tengah terjadi hilang tanpa ada penyelesaian. Permasalahan HAM di

Indonesia ibaratnya sebuah gunung es yang terlihat hanya sedikit padahal kenyataannya

di bawahnya bertumpuk masalah. Pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi di

Indonesia hingga saat ini menunjukan lemahnya hukum di bangsa ini. Wacana ini

memperlihatkan bahwa hukum di Indonesia bisa dibeli. Khalayak harus menyadari

bahwa tidak perlu percaya dengan hukum yang dibeli dengan uang. Hukum dibalik

uang tersebut menunjukan perilaku pemerintah yang penuh dengan kemunafikan pada

rakyat. Salah satu artikel di situs Era Baca menyatakan:

Di Indonesia sendiri kasus seperti ini masih sering terjadi walaupun sudah ada lembaga yang berfungsi melakukan pengawasan terhadap kemungkinan terjadinya Pelanggaran HAM di Indonesia seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas Ham)

Banyak macam Pelanggaran HAM di Indonesia, dari sekian banyak kasus HAM yang terjadi, tidak sedikit juga yang belum tuntas secara hukum, hal itu tentu saja tak lepas dari kemauan dan itikad baik pemerintah untuk menyelesaikannya sebagai pemegang kekuasaan sekaligus pengendali keadilan bagi bangsa ini. Namun pemerintah tetap berkomitmen untuk menyelesaikan semua kasus Ham yang terjadi7.

Hanya komitmen yang keluar dari mulut pemerintah, tidak tahu apakah

komitmen tersebut dilaksanakan. Komitmen yang diperlihatkan selalu berakhir pada

komitmen melupakan dan membiarkan pelanggaran HAM terus terjadi. Tindakan

7http://erabaca- contoh-kasus-pelanggaran-ham-di.html/

Page 12: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

58

tersebut akan membuat banyak ketimpangan-ketimpangan. Pemerintah bisa semena-

mena melakukan ketidakadilan dan diskriminasi kepada rakyat terutama dalam sebuah

keputusan hukum.

Salah contoh kasus di mana media massa telah berkali-kali memberitakan

ketimpangan di negeri ini yaitu ketidakadilan yang terjadi di dalam Rutan dan LP.

Terbukti dengan temuan Satgas pemberantasan Mafia Hukum beberapa tahanan malah

bersenang-senang di dalam LP dengan fasilitas mewah. Dalam salah satu berita di situs

Berita Sore:

Satgas melakukan sidak di Rutan Pondok Bambu, mendapati beberapa tahanan seperti Artalita dan sejumlah pejabat memiliki fasilitas super mewah, tidak seperti fasilitas tahanan lainnya dan secara hukum pengadaan fasilitas super mewah ini telah merusak sistem hukum Indonesia8.

Fakta ini pun diperkuat dengan video rekaman video HP buatan Syarifuddin S

Pane, mantan narapidana kasus suap cek pelawat dalam Lingkar Berita:

Pemerintah kebakaran jenggot. Namun tidak menghapus bukti masih adanya diskriminasi di penjara. Dalam video berdurasi 20 menit buatan bulan Mei 2008 menunjukkan aktivitas di dalam Rutan Salemba Jakarta, berikut aktivitas judi para napi. Di dalamnya ada kamar-kamar yang mewah, warung nasi yang dikelola sipir penjara, juga praktek sewa-menyewa kamar untuk check-in narapidana. Berbagai pemberitaan media menyebutkan, para tahanan kasus "basah" harus membayar Rp 30 juta untuk menempati blok penjara yang dilengkapi fasilitas mewah. Kalau tidak membayar terpaksa mendapat sel dan pelayanan yang buruk dan kurang manusiawi. Di LP Salemba terdapat blok A sampai R dengan daya tampung maksimum 800 orang. Nyatanya, Salemba kerap dipenuhi tahanan dan napi hingga 1500 orang9.

8 http://Putra Kaban-TahananRutanDanLPDiperlakukan Seperti‘Dagang Sapi’ _ Harian Berita Sore.htm/ 9 http://LingkarBerita-indonesiabercerita/penjara-mewah-penjaranya-koruptor.html/

Page 13: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

59

Adanya pengistimewaan tahanan atau napi kelas kakap menunjukkan masih

adanya aparat pemasyarakatan yang doyan suap, korupsi, dan diskriminatif terhadap

warga binaan. Sesuai aturan pemasyarakatan, seharusnya seluruh warga binaan

memiliki hak dan kewajiban yang sama. Fakta ini pun memperlihatkan keburukan

petugas-petugas lapas bahwa kinerja mereka penuh dengan kepentingan-kepentingan

untuk memanfaatkan situasi untuk memperkaya diri. Namun lemahnya pengawasan

internal, tiadanya penegakan hukum yang tegas, dan ketidakseimbangan posisi

ekonomi-politik napi terhadap petugas lapas akan terus menyebabkan terjadinya

tindakan diskriminasi.

Dengan melihat wacana memberi pengetahuan kepada khalayak tentang kondisi

yang dialami oleh bangsa Indonesia, pada akhirnya memunculkan satu rasa kepedulian.

Kepedulian ini terlihat dengan melakukan satu pengungkapan peristiwa-peristiwa atau

masalah-masalah yang jelas merugikan kehidupan rakyat Indonesia. Dengan melihat

wacana yang terbentuk, khalayak harus mengetahui bahwa ada begitu banyak

ketidakpedulian pemerintah yang terlihat dari masalah-masalah yang sampai detik ini

tidak diselesaikan dengan tuntas, sehingga bangsa memerlukan perhatian lebih dari

khalayak sebagai rakyat Indonesia.

Page 14: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

60

1. Wacana Menyatakan Penegasan Sikap Pada Khalayak Bahwa Keterpurukan

Bangsa Indonesia Dalam Berbagai Aspek Kehidupan Merupakan Ketidak

berhasilan Kebijakan Pemerintah

Setiap saat pemerintah harus mengambil sebuah keputusan dari berbagai

kemungkinan pilihan untuk menjalankan kehidupan dalam manajerial pemerintahan.

Kemungkinan-kemungkinan dalam pilihan harus dilakukan, bahkan memilih untuk

tidak bertindak apapun sesungguhnya merupakan sebuah keputusan. Hal ini tergantung

kepada pembuat keputusan yakni pemerintah. Keputusan pemerintah yang keluar

seharusnya selalu menyangkut pada kebaikan masyarakat. Namun dewasa ini,

kebijakan-kebijakan pemerintah kini tidak berpihak pada rakyat dan memperlihatkan

bahwa kebijakan pemerintah sering berubah-ubah dan asal-asalan. Hal ini membuktikan

kalau pemerintah salah dan gagal merumuskan, memutuskan dan menjalankan

kebijakan-kebijakan tersebut.

Contoh kebijakan yang memperlihatkan kegagalan pemerintah yaitu kebijakan

ekonomi dengan melakukan pinjaman atau utang ke luar negeri. Indonesia sebagai

bangsa yang berkembang dengan jumlah kebutuhan-kebutuhan ekonomi yang sangat

besar, memaksa pemerintah untuk mencukupi semua kebutuhan rakyatnya. Namun,

dengan berjalannya proses kehidupan di negeri ini, pemerintah menjalankan kebijakan

yang tidak berhasil. Dengan adanya keputusan dalam melakukan peminjaman utang ke

luar negeri, pemerintah telah membuka jalan bagi keterpurukan ekonomi bangsa,

terutama keterpurukan keuangan. Utang negara yang menumpuk-numpuk dan

Page 15: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

61

memperlihatkan ketidakberhasilan pemerintah dalam mengolahnya dan

mengembalikannya. Ditambah dengan ketidakberhasilan kebijakan tersebut pemerintah

Indonesia dengan mudah ditunggangi oleh pemilik modal yaitu Bank Dunia dan IMF.

Kenyataan yang dilihat oleh rakyat Indonesia bahwa bangsa ini terus dihadapkan

dengan jumlah utang negara yang membukit, membuat memaksa Indonesia untuk terus

melakukan peminjaman. Tapi sayang, tuntutan berutang tersebut pun menuntut

Indonesia tetap melakukan pembayaran pinjaman luar negerinya meskipun sumber

keuangan negara terbatas.

Dengan keminiman ini pemerintah mengerahkan segala cara untuk mendapatkan

utang ke luar negeri. Tetapi, justru tidak mengurangi utang yang dimiliki melainkan

malah menambah bobot nilai dari utang tersebut. Perjalanan utang negara secara

langsung tidak memperlihatkan dana tersebut bermuara atau digunakan untuk

kepentingan seperti apa. Apakah untuk meningkatkan pembangunan, kesejahteraan di

tanah air atau digunakan untuk menutup utang yang sebelumnya. Seperti pernyataan

Ekonom Tim Indonesia Bangkit Ichsanuddin Noorsy:

“Siapa pun yang akan menjadi presiden di masa depan harus ada perubahan dalam menyelesaikan persoalan utang. Jika kebijakan ekonom masih setia pada Mafia Berkeley maka Indonesia terus dijajah melalui instrumen utang,” kata Ekonom Tim Indonesia Bangkit Ichsanuddin Noorsy di Jakarta, Selasa (14/4). Data menujukkan, selama lima tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, jumlah nominal utang telah membengkak dari Rp 1.275 triliun pada 2004 menjadi Rp 1.667 triliun pada 11 Februari 2009.“Seorang pemimpin harus melakukan terobosan besar terhadap persoalan utang. Tanpa ada perubahan kebijakan maka tidak ada yang bisa diharapkan dari pemimpin seperti itu,” tandasnya. Noorsy mengatakan, ekonom Mafia Berkeley

Page 16: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

62

telah menjalankan strategi jitu guna menjerat bangsa ini melalui utang-utang baru10.

Fakta ini pun diperkuat oleh ekonom dari INDEF, Imam Sugema yang menyatakan:

Saat ini visi ekonomi yang dijalankan oleh pemerintahan Yudhoyono-Kalla masih sangat liberal, sehingga berdampak pada semakin bertambahnya angka kemiskinan. Karenanya, siapa pun yang terpilih pada Pilpres mendatang, lanjut Imam, harus membentuk tim ekonomi yang jelas dengan visi ekonomi yang kuat dan tidak lagi berlandaskan pada sistem ekonomi liberal11.

Penegasan dari beberapa pendapat para pengamat atau ahli di atas, menunjukkan

bahwa pemerintah benar-benar membiarkan bangsa terpuruk dalam kebijakan yang

meerugikan. Sepertinya tidak ada sikap tegas dari pemerintah untuk bangkit dari

keterpurukan dalam memutuskan setiap kebijakan yang lebih baik untuk kepentingan

bersama terutama rakyat.

Keinginan untuk memberi ketegasan kepada khalayak, agar merubah pola pikir

bahwa kebijakan pemerintah saat ini tidak benar-benar mementingkan nasib bangsa

yang akan berimbas kepada nasib rakyat apalagi mempertanggung jawabkan

perbuatannya. Menyakini bahwa saat ini pemerintah memperlihatkan kualitas

manajerial pemerintahan yang buruk.

10 http://Tanpa Perubahan, Utang RI makin Menumpuk _ Bayt al-Hikmah Institute.htm/ 11 ibid.

Page 17: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

63

2. Wacana Menghimbau dan Mengajak Khalayak Tidak Menjadi Objek

pemerintah, sehingga Membentuk kesadaran untuk Bangkit Dari Dominasi

Pemerintah yang Tidak Merakyat

Bukan rahasia umum lagi kalau rakyat selalu menjadi objek atau sasaran empuk

dari pembangunan bangsa. Dalam wacana yang ingin disampaikan, mengajak khalayak

sadar untuk segera bangkit dari dominasi pemerintah. Pada akhirnya berusaha membuat

khalayak segera mengambil keputusan agar tidak kembali menjadi objek pemerintah.

Rakyat dan pemerintah tidak dapat hidup sendiri-sendiri. Pemerintah

memerlukan rakyat dan rakyat memerlukan pemerintah untuk mengatur kehidupan

bangsa Indonesia. Namun seiring berjalannya proses pembangunan bangsa, pemerintah

merasa berada di atas angin. Pemerintah mengganggap bahwa ia memiliki kekuasaan

dan berkuasa atas rakyat dan bangsa ini. Seringkali menjadikan rakyat sebagai bahan

percobaan kebrutalannya dalam pemerintahan. Salah satu contoh fakta dari pengadaan

mobil baru menteri kabinet SBY-Boediono jilid II. Wacana penggantian mobil menteri

Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II dengan tipe kendaraan yang lebih mewah ketimbang

kabinet sebelumnya.

Pada kenyataannya, adanya permainan politik dalam menyelesaikan kasus-kasus

yang merugikan rakyat Indonesia. Tetapi, pemerintah masih saja menuntut untuk

mendapatkan fasilitas atau kenyamanan yang lebih lagi. Salah satu kemewahan yang

adalah penggunaan mobil. Harga mobil Toyota Royal Saloon memiliki harga yang

fantastis. Dan mobil ini tidak tangung-tanggungnya menjadi salah satu kendaraan yang

Page 18: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

64

paling bergengsi di negara maju, dan tidak kalah saingnya dengan merek mobil terkenal

yaitu BMW dan Mercedez Benz. Bahkan yang lebih hebatnya lagi mobil mewah milik

pejabat negara ini langsung diimpor dari Jepang. Harga atau biaya ongkos kirim pun

mahal apalagi pajaknya. Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Abdullah Dahlan,

mengatakan:

Pemberian mobil mewah bagi pejabat negara itu merupakan tindakan pemborosan anggaran negara. Patut diduga juga adanya dugaan korupsi dalam penganggaran dan pengadaannya serta melukai perasaan masyarakat yang melanggar ketentuan Menteri Keuangan“Dari aspek penyusunan anggaran kami menilai pengadaan ini bermasalah. Selain melukai perasaan masyarakat, juga melanggar ketentuan Menteri Keuangan,” katanya. Menurutnya, pengadaan mobil ini juga tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No 64/PMK.02/2008 mengenai Standar Biaya Umum Anggaran 2009. Disebutkan, biaya tertinggi pengadaan mobil dinas pejabat adalah Rp 400juta per unit.12.

Melihat pendapat di atas, tidak menjadi persoalan jika fasilitas mewah tersebut

sebanding dengan kinerja dan pengabdian pemerintah kepada rakyat. Mungkin dengan

adanya fasilitas yang menunjang pekerjaan mereka sebagai wakil rakyat, akan membuat

mereka mempunyai semangat yang besar untuk memajukan Indonesia dan

mensejahterakan rakyat. Namun, dalam kenyataan justru sebaliknya, pemerintah hidup

dalam kemewahan sementara rakyat tetap miskin. Kinerja pemerintah tidak dapat

diukur dari pemberian fasilitas mewah dan bergengsi. Pemerintah tetap saja melakukan

kesalahan yang sama sampai saat ini. Tidak hanya itu, di mana permasalahan mengenai

pembuktian kebenaran diantara pemerintah yang mempunyai kuasa atau kekayaan akan

12 http://rakyatmerdeka.co.id/BPK,-Periksalah-Segera-Anggaran-Mobil-Menteri.htm pada Jumat 16 Juni 2012 pukul 13.56

Page 19: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

65

menutupi kebenaran dan keadilan yang seharusnya bisa membuktikan mereka bersalah

bila terlibat sebuah kasus hukum. Khalayak harus memasang streotipe bahwa Fasilitas

mewah para pejabat menunjukkan pemerintah tidak memiliki sikap rendah hati dan

sikap kemanusiaan.

Khalayak harus sadar bahwa saat ini pemerintah tidak dapat diandalkan untuk

mementingkan atau pro kepada rakyat. Khalayak harus bangkit membentuk satu

kesatuan bersama-sama berupaya untuk mencapai kehidupan yang layak. Karena

sampai saat ini pemerintah hanya mengurusi kehidupannya, memperkaya diri, keluarga,

kelompok, maupun partainya. Pemerintah tidak mempunyai waktu mengurusi

kehidupan rakyat kecil. Walaupun demikian, di sini rakyat mempunyai kekuatan yang

besar untuk menggerakan pemerintah kepada tugas profesionalnya yang harus pro pada

rakyat. Terutama dalam menjalankan tugas-tugas, pemerintah tidak sewenang-wenang

dalam pemerintahan.

3. Wacana Bantahan Tidak Percaya Pada Alasan-Alasan Pemerintah Mengatas

Namakan Rakyat, Khalayak Menyadari Bahwa Janji-Janji Pemerintah

Sebelum Maupun Sesudah Memimpin Sama Sekali Tidak Mengubah Nasib

Bangsa Indonesia

Pemerintah dikenal suka mengumbar janji-janji kepada rakyat terutama saat

mendekati kampanye untuk mendapatkan pemimpin baru. Wacana yang berkembang di

masyarakat ini memperlihatkan bahwa pemerintah suka berbohong atau menipu

Page 20: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

66

rakyatnya sendiri. Dengan melakukan bantahan kepada pemerintah yang suka

memberikan alasan-alasan bahwa tindakannya adalah untuk kepentingan rakyat adalah

bohong. Padahal alasan-alasan tersebut tidak membuktikan untuk kepentingan rakyat.

Salah satu contoh Pilpres pada April 2009, merupakan pemilu kedua yang

dipilih secara langsung oleh rakyat Indonesia. Rakyat terkesan hanya dijadikan alat

untuk meraih kepentingan-kepentingan mereka. Ketika menjelang pemilihan mereka

menebar senyum, foto-foto indah, dan janji-janji manis. Namun bila telah jadi mereka

akan tega mentertawakan, memintari, dan bahkan menghilangkan nyawa anggota

masyarakat dengan pelan-pelan melalui pemiskinan terhadap rakyat. Mereka pintar

mengelabui rakyat dengan sampul-sampul bahasa yang ternyata berisi konten-konten

korupsi. Apalagi kesibukan untuk moment Pemilu 2009 membuat pemimpin bangsa

tidak terlalu menanggapi dengan serius permasalahan bangsa yang menimpa rakyat

kecil. Mereka akan menciptakan jurang pemisah dengan rakyat, padahal pemerintah

dipilih langsung oleh rakyat karena adanya kepercayaan.

Pemerintah tidak sadar bahwa pemilu kedua, rakyat tentu akan lebih selektif

dalam memilih. Apalagi rakyat semakin kritis melihat kegagalan dari pemerintahan

terdahulu. Ditambah dengan adanya fakta bahwa Pemilu 2009 banyak pemilih-pemilih

baru seperti anak-anak muda yang menjadi target utama para kandidat Pilpres 2009

yang dianggap dapat dipengaruhi dalam memilih pemimpin bangsa. Tapi pemerintah

salah, anak-anak muda lebih banyak menjadi golongan putih (GOLPUT). Ridwansyah

Yusuf Achmad seorang aktivis menyatakan bahwa:

Page 21: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

67

Data menunjukkan tingkat Golput (tidak mencoblos) pada berbagai pilkada sangatlah tinggi, di Ibukota Jakarta yang notabenenya adalah mereka yang memiliki akses informasi ternyata sangat tinggi, mencapai 37%13.

Dengan data tersebut, dapat mewakili bukti-bukti bahwa rakyat malas mengikuti

Pemilu karena pemerintah tidak pernah berubah secara nyata di depan rakyat Indonesia.

Pemerintah yang tidak lagi peduli membuat rakyat malas-malas mendengar kegiatan

pemerintahan seperti Pemilu. Sikap pemerintah yang tidak peduli membuat kegagalan

dalam pemerintahan. Selama SBY menjadi pemimpin bangsa Indonesia, Presiden SBY

gagal oleh pendapat para pengamat politik. Dilihat dari gaya berpidato dan komunikasi

berpolitik Presiden SBY. Presiden lebih sering curhat dan terkesan terdzalimi mendapat

kritik dari sejumlah masyarakat. Hal ini semakin diperburuk bahwa dalam

kepemimpinannya SBY gagal saat dihadapkan pada permasalahan internasional seperti

TKI, Pulau Ambalat dan koruptor. Bahkan, masalah dalam negeri seperti kasus Lumpur

Lapindo yang tidak kunjung selesai bahkan lebih merugikan rakyat. Semua masalah-

masalah yang terjadi selama kepemimpinan Presiden SBY telah menjadi titik perhatian

masyarakat untuk melihat bagaimana tindakan nyata pemerintah terutama Presiden SBY

dalam pemerintahan.

Pembawaan SBY yang terkesan lamban, pendiam, murung, sayu, sedih, muram,

raut wajahnya sehingga orang iba kepadanya. Di sini, dapat terlihat bahwa Presiden

SBY tidak dapat menempatkan diri dan mengambil sikap yang tegas untuk

kesejahteraan negara ini. Presiden tidak mampu menempatkan hati dan perasaannya

13 http:// Ridwansyah_Yusuf/Anak Muda Berpolitik, Penting kah _ Be Better for Future.htm

Page 22: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

68

untuk menjadi sebuah sikap yang penuh kelembutan dalam menjawab semua kebutuhan

rakyat. Peneliti LSI (Lembaga Survei Indonesia) Burhanudin Muhtadi menilai:

Pernyataan bernada melankolis yang kerap dilakukan Presiden SBY, di forum non formal maupun formal, salah satunya pada saat Rapat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di Cipanas, (02/02), justru kontraproduktif dengan apa yang menjadi keinginan masyarakat selama ini.“Secara komunikasi politik ini kurang baik. Seorang presiden yang terlalu banyak curhat sesuatu yang bukan substantif akan menjadi kontraproduktif. Masyarakat bisa menganggap SBY lebay,” katanya.

Menurutnya, keluhan SBY terkait demonstrasi beberapa hari lalu itu, sebenarnya tak lain merupakan bagian dari politik melankolis yang coba dilakukan untuk lagi-lagi mengail simpati publik. Dalam politik memang sikap seperti itu tidak sah-sah saja dilakukan.“Namun yang mesti diperhatikan, adalah dampak negatif jika terlalu sering dilontarkan. Masyarakat kita sudah banyak belajar, publik akan semakin kebal dengan pola-pola mencuri hati seperti ini,” papar Burhan14.

Senada dengan Burhan, Kordinator Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti,

menilai bahwa:

Apa yang dilakukan SBY sebetulnya sudah merugikan masyarakat. Karena, perlahan-lahan curhatan tersebut akan semakin menambah beban masyarakat saja15.

Ada yang menganggap bahwa sangatlah tidak wajar jika pemimpin yang

memimpin sebuah negara yang begitu besar memiliki sifat-sifat tersebut karena adanya

ketakutan. Penyelesaian permasalahan yang terjadi justru membawa kebobrokan bagi

14http://Diary Curhat SBY Politik Melankolis Berdampak Sistemik.htm/ 15 Ibid.

Page 23: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

69

negara itu sendiri. “Sikap Berani” dituntut untuk dimiliki oleh seorang Presiden. Di

mana berani untuk mengatakan “tidak” kepada yang salah dan “ya” kepada yang benar,

berani untuk mengambil sikap ketika jajaranya melakukan tindakan pelanggaran dan

berani untuk membela rakyatnya.

Ketika rakyat melihat sebuah peristiwa dalam bangsa, rakyat pada akhirnya

mempertanyakan kinerja dari pemerintah. Dan pada akhirnya, muncul keragu-raguan

atau kurang percaya masyarakat terhadap pemerintah. Apalagi dalam membangkitkan

lagi rasa hormat dan rasa percaya yang hilang di mata masyarakat mengenai kinerja atau

citranya. Dengan melihat beberapa fakta tentang kinerja pemerintah atau Presiden

memperlihatkan bahwa pemerintah hanya mengumbar janji kepada rakyat namun tidak

ada perubahan nasib bangsa Indonesia dari setiap janji-janji ataupun kinerja pemerintah

selama ini.

4. Wacana Membuktikan Harapan Rakyat Melihat Masa Depan Bangsa

Indonesia Lebih Baik, Gagal Tercapai Karena Pemerintah Tidak Sungguh-

Sungguh Menjalankan Tugasnya

Pemerintah dapat mempengaruhi rakyat hanya dengan kata-kata yang terlontar

dari mulutnya, sehingga rakyat bisa diberi iming-iming kehidupan yang lebih baik,

kesejahteraan, lapangan pekerjaan yang luas, pendidikan terjamin dan lain sebagainya.

Iming-iming atau harapan seperti inilah merupakan cita-cita rakyat Indonesia. Siapa

yang tidak mau bila mendapatkan kebutuhan dan fasilitas yang baik tentu tidak ada

Page 24: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

70

yang menolak. Harapan-harapan yang menjadi cita-cita rakyat ini terbukti tidak

dilakukan secara maksimal oleh pemerintah terlihat dari taraf hidup rakyat Indonesia

yang tidak berubah menjadi lebih baik.

Wacana yang berkembang dalam masyarakat inilah yang pada akhirnya

membuat khalayak harus menepis cita-cita atau harapan yang didam-idamkan ternyata

sama sekali tidak terwujud. Ketidakberhasilan ini karena perbuatan pemerintah yang

hanya merealisasikan cita-citanya yaitu kesejahteraan dan kekayaan bagi dirinya sendiri.

Dalam pemberitaan Front Perjuangan Rakyat:

Lihat saja apa yang terjadi di Indonesia saat ini. Meski pemerintah SBY-JK berulangkali meyakinkan publik tentang kecilnya dampak akibat krisis keuangan dan ekonomi dunia, namun fakta di lapangan justru sebaliknya. Hantaman krisis ekonomi begitu kuat dirasakan oleh kaum buruh yang berdasarkan Surat Keputusan Bersama Empat Menteri dipaksa merelakan perampasan upah yang menjadi haknya. Demikian pula bagi kaum tani yang akan menghadapi gelombang perampasan tanah dan represifitas politik SBY-JK demi lancarnya pembangunan infrastruktur besar yang konon ditujukan untuk menarik investasi asing. Tidak cukup dengan itu, Pemerintah SBY-JK juga berniat untuk mengeruk sebesar-besarnya pendapatan dari pajak perorangan yang pada APBN 2009 ditargetkan mencapat sebesar Rp 364,4 triliun atau melebihi realisasi penerimaan pajak pada tahun 2008 yang mencapai Rp 325,7 triliun serta melipatgandakan pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri dengan target pengiriman 1 juta orang per-tahun mulai tahun 2009 untuk menggelembungkan penerimaan devisa dari remitan (uang kiriman) buruh migran Indonesia yang ditargetkan mencapai Rp 125 triliun atau hampir dua kali-lipat penerimaan remitan tahun 2008 ini16.

Fakta ini memperlihatkan banyak rakyat yang malah harus mengorbankan

mimpinya untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Rakyat tidak mampu menghadapi

setiap paksaan-paksaan pemerintah hanya untuk mencapai target yang tidak

mewujudkan perkembangan bangsa. Pemerintah lebih mementingkan atau menghadiri 16 http://BUBARKAN! BUBARKAN! BUBARKAN G20! « Front Perjuangan Rakyat.htm/

Page 25: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

71

pertemuan G-20 untuk membahas rencana ekonomi global yang menghentikan realisasi

harapan rakyat Indonesia untuk mewujudkan kualitas kehidupan ekonomi yang lebih

baik. Dengan dukungan pemerintah dalam pertemuan ini pemerintah membuka

kesempatan luar negeri untuk mematikan industri lokal rakyat, kualitas barang yang

buruk, membuat harga-harga tidak berimbang, dan sebagainya.

Pemerintah tidak sungguh-sungguh mewujudkan harapan rakyat untuk

mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Di mana pemerintah hanya mengikuti negara-

negara maju, namun pemerintah tidak melihat kenyataan atau realitas yang terjadi di

bangsa ini. Pemerintah hanya memikirkan bagaimana negara bisa mendapatkan devisa

sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan apakah ada dampak yang nyata dan

menguntungkan untuk rakyat Indonesia. Dengan adanya wacana ini pada akhirnya

menginginkan khalayak untuk mewujudkan cita-cita dan harapan sendiri yang tidak

akan kunjung direalisasikan oleh pemerintah, sehingga membentuk satu sikap tegas

pada pemerintah.

1.2 Superstruktur

Alur cerita atau wacana dalam Jurnalisme Komunitas sama halnya dengan yang

disampaikan oleh pemikiran Stanton (Nurgiyantoro, 1995:113). Wacana dalam

Jurnalisme Komunitas mempunyai skema atau alur dalam penyampaian pada khalayak.

Alur ini menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam wacana disusun dan diurutkan

(dikonstruksikan) sehingga membentuk satu pengertian. Tiap peristiwa bangsa yang

terjadi dihubungkan karena adanya sebab dan akibat. Hal ini terlihat pada keterangan,

Page 26: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

72

petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya pada

peristiwa politik, sosial, ekonomi, hukum di Indonesia.

Diawali dengan pemaparan semua permasalahan bangsa. Jurnalisme komunitas

sebagai penutur atau penyampai wacana menyimpan segudang asumsi dalam

pikirannya. Asumsi mengenai permasalahan bangsa, asumsi mengenai oknum-oknum

yang terlibat dalam permasalahan-permasalahan bangsa, asumsi mengenai dirinya

sebagai rakyat Indonesia dan asumsi mengenai pengalaman-pengalaman orang-orang

yang ada di sekitarnya. Asumsi atau dugaan ini akhirnya mengantarkan pada bagaimana

mengungkapakan wacana tentang kegagalan pemerintah yang terbukti dengan

keterpurukan bangsa Indonesia selama ini.

Asumsi mengenai permasalahan bangsa Indonesia yang begitu kompleks

dipaparkan lebih mendalam, karena dianggap bahwa permasalahan bangsa yang terjadi

begitu banyak dan sedikit yang berhasil diselesaikan. Masalah-masalah seperti korupsi,

diskriminasi, ketidakadilan, kemiskinan, kesehatan, kepercayaan, sampai kinerja

pemerintah, ingin disampaikan agar khalayak mengetahui bahwa wacana yang terbentuk

mempunyai bukti-bukti yang akurat.

Permasalahan-permasalahan tidak pernah selesai karena memperlihatkan

keterkaitan satu dengan yang lain. Seperti masalah politik berkaitan dengan masalah

hukum atau ekonomi, masalah sosial berkaitan dengan masalah ekonomi, atau masalah

hukum berkaitan dengan masalah kebangsaan lainnya. Dengan adanya hubungan-

hubungan ini, diyakini bahwa negara tidak akan berhasil dengan segera lepas dari

semua masalah. Hal ini sejalan dengan asumsi mengenai ada oknum-oknum atau

Page 27: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

73

pejabat negara yang terlibat membuat masalah bangsa, sehingga tidak pernah

tercapainya sebuah kebebasan bangsa dari segala aspek-aspek kehidupan yang

bermasalah.

Pejabat-pejabat dijajaran pemerintahan Presiden SBY jilid I dan II

memperlihatkan tingkah laku yang buruk. Mereka bekerja hanya sebatas bekerja

sebagai pejabat, namun kualitas pekerjaan tidak terbukti. Hal inilah yang pada akhirnya

memperkuat wacana yang menyatakan masalah bangsa merupakan kesalahan

pemerintah dalam mengatur pemerintahan. Di mana, bukti-bukti yang mengarah kepada

tindakan pemerintah yang menyalahgunakan kepercayaan rakyat untuk mengatur

bangsa. Seharusnya, pekerjaan para pemerintah menggarahkan bangsa kepada

kesejahteraan dan kesetaraan dengan negara-negara maju lainnya. Pemerintah malah

melakukan kesalahan fatal yang disaksikan, dirasakan, dan dialami langsung oleh rakyat

Indonesia. Dari pembuktian ini pemerintah selalu mempunyai alasan-alasan baik logis

maupun tidak logis pada masalah yang ditimbulkannya.

Pemerintah berhasil bebas dari tuduhan-tuduhan yang seharusnya memenjarakan

mereka baik secara sosial maupun secara fisik, Di sini ditampilkan bagaimana

pemerintah itu licik. Pernyataan Stefanus Gusman salah seorang aktivis pemuda:

Presiden SBY menyatakan bahwa kepindahan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani ke Bank Dunia adalah atas dasar permintaan Bank Dunia. Namun, di sebuah media nasional diungkapkan bahwa kepindahan Sri Mulyani sesungguhnya merupakan paksaan dari Presiden. Seorang pejabat Kementerian Keuangan mengatakan, Sri Mulyani tidak pernah berniat mengundurkan diri17.

17 http://kompas-nilah.9.Kebohongan.Baru.Pemerintah.htm/ pada 6 september 2012 pukul 15.00

Page 28: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

74

Dari pernyataan ini, para akitivis menemukan kebohongan-kebohongan di tubuh

pemerintahan Presiden SBY. Asumsi-asumsi ini diperjelas dengan menyebutkan nama-

nama pejabat yang memerintah saat ini yang menghindar dari jerat hukum. Masih

banyak lagi oknum-oknum yang secara jelas ingin diperlihatkan kebobrokannya seperti

Presiden SBY yang suka melancong, para menteri-menteri kabinet SBY-Boediono yang

menikmati fasilitas mewah, pejabat legislatif, yudikatif, dan eksekutif tidak mampu

memperlihatkan rasa keadilan pada masyarakat, atau pejabat-pejabat di penjara hidup

dalam kebebasan dan kemewahan. Walaupun tidak langsung mengarah pada nama-

nama pejabat, penyebutan seperti itu sudah mewakili pejabat mana yang tengah

membuat masalah di Indonesia.

Tindakan-tindakan yang tidak patut untuk label seorang pejabat membuat

kepercayaan rakyat mulai tidak menghargai sebuah kepemimpinan. Alur wacana ini

memunculkan asumsi mengenai pemerintah memiliki tingkah laku yang semakin

menyimpang dan membuat rakyat Indonesia sebagai korban. Khalayak sebagai rakyat

Indonesia dibentuk sebagai korban dari kebusukan pemerintah. Rakyat adalah objek

yang sangat mudah dibohongi, disakiti, atau diinjak-injak. Rakyat hanya bisa menerima

apa yang dilakukan pemerintah terhadap dirinya.

Namun, dibalik pembentukan citra rakyat atau khalayak tersebut, secara sama-

samar asumsi rakyat sebenarnya sebagai penguasa bangsa Indonesia yang

sesungguhnya. Pemerintah hanya bagian kecil dalam bangsa, rakyatlah bagian yang

sangat besar di negeri ini. Rakyat mempunyai kekuatan untuk membuat pemerintah

yang tidak benar menjadi tidak punya kekuasaan. Hati rakyat atau khalayak dipengaruhi

Page 29: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

75

untuk tidak percaya pada omongan kosong, tingkah laku atau kinerja pemerintah yang

selalu mengatas namakan rakyat untuk mencapai tujuan-tujuan liciknya. Tujuan asumsi

rakyat di sini menekankan bagaimana khalayak atau rakyat percaya dengan pemimpin

yang telah dipilih saat Pemilu.

Saat Pemilu, rakyat adalah incaran politikus yang berniat terpilih menjadi

pemerintah. seperti kasus money politik dianggap merupakan kebodohan rakyat karena

mau saja menerima atau disuap beberapa lembar uang. Hal ini karena kurangnya peran

pemerintah dalam mensosialisasikan hal-hal yang berkenaan dengan politik kepada

masyarakat, sehingga pengetahuan masyarakat akan politik sangatlah minim. Selain itu

desakan ekonomi yang menghimpit membuat masyarakat dengan mudah menerima

sejumlah uang, Padahal kasus tersebut merupakan money politic yang tentu saja

melanggar hukum. Para pemberi money politic akan dikenakan pasal penyuapan dan

ironisnya para penerima dana tersebut yang sebagian besar adalah rakyat miskin yang

tidak tahu apa-apa mengenai hal ini, dapat dikenakan pasal pencucian uang. Dan di

kasus ini lagi-lagi rakyat miskin hanya menjadi korban dari proses komunikasi politik.

Dalam konteks ini, rakyat adalah para anggota komunitas. Anggota-anggota

komunitas diajak untuk menantang, membantah, menyanggah, menuduh, atau menanyai

segala bentuk pembelaan pemerintah yang tidak mengakui keterkaitannya dengan

masalah seperti korupsi atau diskriminasi, sama halnya seperti yang dinyatakan oleh

Bell Hooks. Anggota komunitas harus membuka pikirannya bahwa permasalahan

bangsa juga masalahnya dan membuat pemerintah jangan lepas tangan begitu saja,

membiarkan masalah korupsi terus menerpa bangsa.

Page 30: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

76

Terakhir, menghubungkan asumsi-asumsi sebelumnya dengan asumsi mengenai

pengalaman-pengalaman para pengamat, ahli, dan masyarakat dalam sebuah diskusi.

Agar tidak dianggap bahwa wacana kegagalan pemerintah tersebut terkesan mengada-

ada. Maka dipaparkan pendapat atau komentar orang-orang yang tidak suka pemerintah

mulai melenceng, ahli-ahli yang dapat membuktikan tindakan-tindakan pemerintah dan

argumentasi-argumentasi rakyat sehingga semakin memperjelas wacana ini. Seperti

kegagalan kebijakan pemerintah di bangsa, ahli memiliki data yang akurat berkat

penelitian dan pengamatannya pada keuangan bangsa yang tidak transparansi, bahkan

memunculkan masalah lain yang kemudian ditanggapi oleh berbagai lapisan masyarat

dari masyarakat berpendidikan atau tidak. Dengan maksud memperlihatkan, bahwa

beragam orang-orang sedang mengamati pemerintah baik yang mengerti dari berbagai

segi dan hanya yang polos-polos saja memberi pendapat. Dalam berita Tribun News,

hasil survey yang dilakukan Charca Politica memperlihatkan:

Dalam hasil penelitian tersebut, terungkap bahwa lebih dari 50% responden mengaku tidak puas dengan kinerja pemerintahan. Rendahnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah disebabkan oleh beberapa sebab. Hasil survey Charta Politica menunjukan rendahnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah dapat dijelaskan dari dua hal, yaitu jebloknya kinerja pemerintah dalam bidang ekonomi dan hukum, serta persepsi publik yang negatif terhadap kinerja menteri yang berasal dari parpol18.

Dengan adanya pengakuan atau pun bukti-bukti, membuat wacana yang

terbentuk mempunyai kekuatan untuk membuat pemerintah dalam situasi terpojok

ketakutan, bahwa saat ini berbagai lapisan rakyat Indonesia mulai mengontrol tindak

18 http://tribun-news/masyarakat-tidak-puas-kinerja-pemerintah-sby-boediono.htm

Page 31: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

77

tanduk pemerintah duduk di kursi empuk pemerintahan. Alur wacana ini bertujuan

untuk membentuk satu ajakan atau solusi bagi khalayak jurnalisme komunitas untuk

tidak terus bergantung dengan pemerintah yang tidak lagi dapat diharapkan. Pemerintah

memperlihatkan kecenderungan-kecederungan negatif yang pada akhirnya membuat

streotipe-stereotipe negatif bagi pemerintah sendiri.

Hal ini pun terlihat dengan penggunaan bahasa yang dipakai dalam jurnalisme

komunitas yang lebih sederhana karena menggunakan bahasa komunitas yaitu bahasa

sehari-hari. Wacana akan semakin kokoh di tanamkan pada khalayak karena bahasa

yang digunakan dalam jurnalisme komunitas sangat bersahaja dan mudah dimengerti

khalayaknya.

4.3 Struktur Mikro

Penggunaan bahasa tertentu dengan demikian berimplikasi pada bentuk

konstruksi realitas dan makna yang dikandung. Pilihan kata dan cara penyajian suatu

realitas ikut menentukan struktur konstruksi realitas dan makna yang muncul darinya.

Wartawan berdiri sebagai perwakilan rakyat dalam menyampaikan maksud dan

tujuannya kepada pemerintah atau Presiden. Di mana segala permasalahan yang terjadi

pada masyarakat sebagai sesuatu yang menyusahkan, merugikan dan mempermalukan

rakyat Indonesia melalui permainan bahasa, kalimat, atau kata.

Di sini, ideologi yang bekerja membuat pembaca tidak sadar untuk

mempertanyakan situasi yang diciptakan oleh wartawan, karena kesadaran khalayak

tentang realitas sosial ditentukan oleh apa yang dialami oleh masyarakat dengan cara

Page 32: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

78

menciptakan dukungan khalayak. Dengan kata lain, menempatkan khalayak mengikuti

ideologi yang disampaikan melalui kata, kalimat, pemis dan retorisnya yang mengajak

untuk lebih mengutamakan kepentingan rakyat. Maka yang muncul dalam permainan

kata, kalimat atau bahasa adalah Ideologi Nasionalisme. Berikut ini diuraikan

penekanan atau penonjolan yang terlihat dalam kritik sosial jurnalisme komunitas yaitu

pada Rubrik Intro Indonesia dalam menyampaikan wacana-wacana kepada khalayak

melalui kata, kalimat, premis atau retoris yang mengandung ideologi-ideologi

Nasionalisme sebagai berikut:

Kalimat:

“Dalam prespektif politik, apa jadinya negara ini tanpa rakyat? Seperti ‘hiu tanpa taring’…?”

Konteks dalam metafora ini memperlihatkan khalayak dari beberapa segi

pengertian, di mana adanya hubungan antara pemerintah dan rakyat yang tidak dapat

terpisahkan. Di awali dengan menegaskan bahwa berdasarkan perspektif politik, sebuah

pertanyaan, ada hubungan yang sangat erat antar negara dan rakyat atau hubungan

antara pemerintah Indonesia dengan rakyatnya. Hubungan tersebut adalah hubungan

saling membutuhkan antara kedua belah pihak yang sama-sama memerlukan dukungan

untuk mencapai kepentingan bersama. Dengan menggunakan perpektif ini, kalimat

metafora ingin memberi tahu dan menegaskan, saat ini yang terlihat adalah hubungan

pemerintah dengan rakyat renggang. Di mana pemerintah cenderung mementingkan diri

sendiri.

Page 33: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

79

Wisnu Adang Jaya dalam pernyataannya di Kompasiana:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperingatkan kepada para pejabat publik, mulai dari pusat sampai ke daerah daerah agar tidak mempergunakan fasilitas negara untuk keperluan pribadi. Peringatan yang disampaikan oleh KPK itu mengatakan, pemanfaatan fasilitas negara oleh pejabat publik untuk keperluan pribadi bisa dikategorikan sebagai tindak pidana korupsi.

Rakyat telah lama mengalami penderitaan, sementara para pejabatnya menari nari dalam eforia kemegahan di atas penderitaan rakyatnya. Mengutip sair lagu Djalaut Hutabarat seniman kota kerang ” Pisang raja setandan jangan makan seorang, pilirkan kawan berjiran ada yang makan tak makan, terkadang makan makan, terkadang terus tak makan “ Duh rakyat nasibmu memang malang”19

Kecenderungan pemerintah mementingan dirinya, pada akhirnya akan membuat

rakyat tidak simpati pada mereka. Selaras dengan penggunaan peribahasa untuk

memperkuat perspektif politik, yang menyatakan hubungan antara pemerintah dan

rakyat seperti “hiu tanpa taring”. Hiu sebagai binatang yang buas tidak akan

menakutkan bila tidak punya taring. Peribahasa tersebut untuk memaknai bahwa

wacana yang berkembang saat ini membentuk, bahwa pemerintah kehilangan taringnya

yang seharusnya didukung oleh rakyat dalam mengolah bangsa. Terlihat dari wacana

yang ingin disampaikan membuktikan bahwa pemerintah menutup mata dengan

kehidupan rakyat Indonesia yang sebagian besar hidup dalam kemiskinan dan

keterpurukan. Bila tidak ditanggulangi hubungan ini akan mengarahkan bangsa dalam

satu situasi yang akan menciptakan batasan yang lebih jauh dengan rakyat.

19http://kompasiana/MobilDinasDigunakanUntuk Selingkuh,KPK Semoga Bukan Gertak Sambal/Wisnu AJ/htm pada 6 September 2012 pukul 15.31

Page 34: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

80

Kalimat:

“Pro-kontra diantara para pemimpin, masih selalu membinggungkan rakyat!”

Konteks dalam kalimat ini adalah pemerintah mempertontonkan sikap buruk di

depan rakyat. Kalimat tegas dengan diakhiri penggunaan tanda seru (!), untuk

menegaskan bahwa pemerintah tidak punya kesatuan yang membuat rakyat tidak dapat

mengerti dengan tingkah laku yang tidak sepaham. Kalimat ini memperlihatkan bahwa

kritik sosial tertuju pada pemerintah, sehingga mencoba menuduh pemerintah dalam

mengambil keputusan atau kebijakan membuat rakyat binggung untuk menjalankannya.

Permasalahan-permasalahan yang muncul dari segala kebijakan dianggap

sebagai solusi yang terbaik, namun malah menimbulkan masalah baru. Hal ini

merupakan tanda bahwa di dalam pembentukan atau pembuatan sebuah kebijakan

sering terjadi silang pendapat antar sesama pejabat-pejabat bangsa, sehingga tidak

mampu merumuskan kebijakan dengan baik. Satu kesatuan dalam tubuh pemerintahan

sangat penting karena jabatan yang ada dipundak mereka merupakan sebuah tanggung

jawab yang tidak main-main. Rektor Universitas Paramadina Anies R Baswedan,

menyatakan:

Tak hanya itu, komunikasi di antara para pemimpin bangsa juga tak terjalin, bahkan pemimpin cenderung melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji saat rapat kerja seperti adu argumentasi yang berakhir pada adu jotos atau saling menjelek-jelekan satu dengan yang lain20.

20 http://antara-news/anies-indonesia-alami-krisis-kepemimpinan.htm/ pada 6 september 2012 pukul 09.30

Page 35: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

81

Namun, hal ini tidak ditanggapi serius oleh pemerintah. Adu jotos dan perang

mulut dalam sidang dianggap lumrah padahal memperlihatkan attitude kepemimpinan

yang buruk dan tidak terpuji. Khalayak harus menyadari sikap-sikap ini. Sikap yang

tidak mampu mengubah kehidupan yang terbaik bagi rakyat. Kualitas pemerintah

semakin hancur karena tidak ada perubahan mendasar dalam memilih dan menempatkan

seseorang dalam kursi pemerintahan. Pro kontra yang tidak jelas dan tidak mendasar

atau hanya argumentasi kosong dalam rapat-rapat atau sidang memposisikan pemerintah

pada level terendah dalam benak rakyat.

Kalimat:

“Apa yang kita tanam hari ini, itu yang akan kita tuai kemudian. Siapa yang kita pilih hari ini, itu yang akan memimpin kita kemudian”.

Konteks dalam kalimat ini adalah khalayak mempunyai hak yang harus

digunakan dengan cerdas saat momentum Pemilu. Tidak terlepas juga mengkritisi diri

sendiri atau khalayak sebagai rakyat Indonesia. Kalimat yang digunakan dengan

memberi penekanan atau penonjolan kalimat kritik seperti sebuah pepatah. Kalimat ini

mengartikan bahwa apa yang diputuskan oleh khalayak atau rakyat saat memilih

pemimpin bangsa Indonesia akan menghasilkan pemimpin yang sesuai dengan

keinginan rakyat. Jangan mudah terpengaruh dengan elit-elit politik yang menebar

kebaikan-kebaikan lewat media, karena apa yang dipilih oleh rakyat menentukan masa

depan bangsa. Apalagi memilih secara asal-asalan atau dipengaruhi orang, maka

pemimpin dengan kualitas buruk akan terpilih kembali. Kualitas kepemimpinan yang

Page 36: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

82

buruk akan membawa bangsa dalam mimpi buruk hingga 5 tahun mendatang. Dan

dalam tahun-tahun itulah rakyat akan hidup dalam kesengsaraan tidak hentinya.

Di saat rakyat mendengarkan janji-janji kampanye peserta Pemilu dan mereka

terpilih menjabati kursi-kursi empuk tersebut, maka rakyat pasti akan disuguhkan

kesenangan-kesenangan palsu. Hal ini pun harus disadari oleh khalayak, agar elit-elite

politik bersungguh-sungguh mencalonkan dirinya sebagai wakil rakyat. Wacana yang

berkembang saat ini memunjukkan kepada rakyat bahwa janji manis elit politik tidak

dibawa sampai mereka terpilih. Seperti salah satu berita dalam Suara Karya Online:

Pemerintah diharapkan tidak mengumbar janji akan meningkatkan kesejahteraan buruh/pekerja jika tidak bisa merealisasikannya segera. Apalagi selama ini terbukti seluruh wacana pemerintah yang tergolong "angin surga" selalu tidak berjalan baik.

Pemerintah yang terpilih akan membumbui janji-janji kampanyenya dengan

indah dan rakyat hanya menunggu-nunggu kapan semua janji akan dilaksanakan. Tapi,

janji-janji indah tersebut hanya lepas lewat mulut dan hilang lewat udara di sekitarnya

seperti kenyataan-kenyataan yang sering terjadi.

Kalimat:

“Mau jadi apa negara ini jika pemimpinnya melankolis?”

Konteks dalam kalimat ini adalah Presiden Indonesia menunjukan bukan sikap

atau gaya kepemimpinan yang tepat menjalankan pemerintahan. Kalimat ini sedang

menuduh Presiden Indonesia yaitu Presiden SBY. Menggunakan kata “melankolis”

memperlihatkan bahwa sosok SBY saat ini seperti pemimpin yang tidak tegas dan tidak

Page 37: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

83

berani. Menjadi seorang Presiden bukan hal yang mudah karena segala pusat kekuasaan

berada dalam tangannya. Presiden SBY tidak menyadari perilaku melankolisnya selama

kepemimpinannya dalam periode I dan II. Hal ini akan berimbas pada rakyat. Rakyat

mempercayai bangsa ini pada Presiden, tapi Presiden tidak mempunyai kepercayaan

atas tanggung jawab yang diembannya. Maka timbulah kalimat tanya ini. Sepertinya

tidak ada kepercayaan rakyat bahwa sifat melankolis presiden akan membawa bangsa

sesuai yang dicita-citakan selama ini. Pengamat politik Cartha Politika, Yunarto Wijaya

menyatakan:

Seharusnya di periode terakhir ini, SBY harus bisa meninggalkan gaya komunikasi melankolis. “Dulu saat awal 2004, memang SBY mendapat keuntungan dari underdog effect. Di mana dia saat itu seolah-olah terzalimi olah penguasa. Beda dengan saat ini, ini periode kedua, Toh, dia pun tidak akan bisa maju untuk periode berikutnya. Sehingga pencitraan sudah tidak lagi terlalu penting.” kata Yunarto. Menurutnya, seharusnya Presiden SBY bisa lebih all out dan lebih tegas lagi serta tak terjebak dalam underdog effect. Yunarto pun menyoroti output komunikasi SBY yang normatif atau mengambang. Hal ini akan menimbulkan multitafsir dan ketidakjelasan21.

Tanggapan dari pengamat politik pun menegaskan bahwa tidak ada gunanya

Presiden SBY memimpin seperti itu. Kepemimpinan melankolis akan memperlihatkan

hal-hal yang tidak jelas dan tentu akan mempermalukan rakyat dihadapan pemimpin-

pemimpin bangsa lainnya yang berhasil menjadi pemimpin yang berani. SBY harus

menjadi dirinya sendiri dan memperlihatkan sikap seorang pemimpin bangsa yang tepat

dan benar serta menghantarkan bangsa kepada kemajuan dan sejajar dengan negara-

negara maju lainnya. 21 http://kompasiana/gaya-SBY.htm pada jumat 16 juni 2012 pukul 13.16

Page 38: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

84

Kalimat:

“Betapa konyolnya bangsa ini, jika dipimpin oleh presiden yang dikit-dikit ngadu, dikit-dikit ngeluh, dikit-dikit minta dikasihani, dikit-dikit merasa dikritik, dikit-dikit merasa dikeroyok”.

Konteks kalimat ini adalah Presiden SBY pemimpin yang sering melakukan

tindakan-tindakan lemah di pemerintahannya. Kalimat memaparkan detil-detil sifat

yang kemudian muncul dari seorang presiden SBY selama menjabat sebagai pemimpin

bangsa ini. Di awali dengan ungkapan dengan rasa penyesalan “betapa konyol” kata ini

memperlihatkan, tidak ada keuntungan yang didapati oleh bangsa bila pemimpin bangsa

dalam konteks ini SBY yang menunjukan kelemahannya dalam memimpin bangsa

Indonesia.

Kemudian dilanjutkan dengan detil-detil kekonyolan SBY seperti kata “dikit-

dikit ngadu”, “dikit-dikit ngeluh”, “dikit-dikit minta dikasihani”, “dikit-dikit merasa

dikritik”, dan “dikit-dikit merasa dikeroyok” yang semakin memperjelas bahwa sikap-

sikap tersebut memang sering dilakukan Presiden SBY sebagai pemimpin. Pada

akhirnya mensugestikan khalayak bahwa tidak pantasnya SBY menjadi presiden dan

memimpin bangsa yang besar ini. Hanya karena tidak mampu menghadapi suatu

permasalahan SBY sudah terkesan menyerah dan ketakutan. Hasil survey Litbang

Monitoring Indonesia juga menunjukkan:

Seratus hari kerja pemerintahan, Presiden ternyata telah melakukan delapan kali curhat, mulai Kamis, 29 Oktober 2009, SBY curhat mengenai

Page 39: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

85

media yang sering sinis kepadanya. Hal itu bahkan disampaikan di depan 1.400 peserta National Summit di Hotel Bidakara22.

Pengamat politik LIPI Siti Zuhro pun memperkuat hasil survey Litbang,

menyatakan:

Pernyataan Presiden SBY sebenarnya lebih mirip curhat yang bisa membuat publik justru merasa bingung. “Pernyataan yang terlalu sering menunjukkan rasa sensitif yang berlebih. Komunikatif itu bukan curhat, jadi kurang tepat dari perspektif komunikasi,” paparnya kepada Monitor Indonesia. Seharusnya, sebagai pemegang otoritas tertinggi untuk mengeksekusi program di negara ini, Presiden menyampaikan informasi tentang kebijakan pemerintah. Bukan justru membeberkan perasaannya. “Ini kan hubungan sebagai sebagai pemimpin dan yang dipimpin23.

Sederhana saja, dengan mempertegas gaya kepemimpinan adalah tuntutan yang

dianggap dapat dijalankan SBY di periode keduanya dan membentuk satu harapan

untuk mewujudkan pemimpin bangsa yang berbeda dengan pemimpin bangsa.

Sehingga, wacana yang berkembang di masyarakat tentang sikap SBY sebagai Presiden

yang tidak berani terutama tidak berani berbeda pendapat. Dalam kepemerintahan sikap

tersebut dapat ditepis dengan mewujudkan sikap yang bukan melankolis lagi.

22 http://monitoringindonesia/ DiaryCurhatSBYPolitikMelankolisBerdampak Sistemik.htm/ pada 2 september 2012 pukul 12.30 23 Ibid.

Page 40: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

86

Kalimat:

“Para Menteri cukup senang dengan mobil baru ini”.

Konteks kalimat ini adalah menteri-menteri kabinet SBY-Boediono Menerima

mobil mewah. Fakta tentang mobil baru para menteri yang tengah berkembang dalam

masyarakat telah membentuk satu wacana yang menginformasikan kepada khalayak

bahwa pemerintah sedang bersenang-senang dengan fasilitas baru yang dinikmatinya.

Pejabat-pejabat memperlihatkan kegembiraannya tersebut dengan menuturkannya

kepada banyak media. Dengan alasan menunjang pelayanan mereka kepada rakyat.

Namun dari kalimat di atas, kebahagiaan yang dirasakan para menteri diwakilkan

dengan kata “cukup” yang berarti masih ada ketidakpuasan yang tersirat. Mobil mewah

dengan harga selangit akan menaikan gengsi mereka sebagai pejabat. Namun dengan

kalimat ini pun akan membentuk wacana lain, di mana mereka akan menuntut fasilitas-

faslitas mewah lainnya sehingga rasa puas benar-benar terpenuhi. Berita dalam Rakyat

Merdeka menuliskan:

Pembelian mobil baru untuk anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II itu bertentangan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 64/PMK.02/2008 tanggal 29 April 2008 mengenai Standar Biaya Umum Anggaran 2009, Lampiran 32.1, yang menyebutkan standar biaya tertinggi pengadaan dinas pejabat adalah Rp 400 juta per unit.

Apalagi para menteri serta pejabat negara yang menerima mobil baru itu juga masih mengeluhkan kondisi mobilnya. Misalnya, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, mobil Mercedes Benz-nya lebih enak dibandingkan dengan mobil barunya.”Enakan Mercy saya. Ini (Crown) baru hari ini saya pakai,” katanya.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa pun berpendapat, mobil barunya lebih sempit dibandingkan dengan mobilnya yang lama, Toyota Camry.

Page 41: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

87

“Mobilnya lebih kecil dari yang dulu, dalamnya kita lihat tuh lebih sempit,” kata Hatta saat ditemui di kantornya24.

Pengadaan mobil mewah bagi menteri-menteri ini pun memperlihatkan satu

ketimpangan. Di mana sebagian besar pejabat adalah orang yang berada atau mampu

seperti orang yang tidak berkecukupan dengan meminta-minta fasilitas dan tidak

tanggung-tanggung yang diinginkan adalah yang mewah dan mahal. Khalayak harus

membantah setiap alasan-alasan ini. Menteri yang seharusnya memperlihatkan kinerja

yang baik dan benar baru bisa mendapatkan satu penghargaan yaitu penghargaan dari

rakyat. Bukan sebaliknya, di mana belum terlihat kinerjanya sudah menuntut fasilitas-

fasilitas yang sebenarnya membebani negara dengan anggaran yang tidak sedikit. Salah

satu berita di media online Indosiar menunjukkan:

Fasilitas mewah bagi pejabat tinggi negara sering menjadi sorotan panjang. Sejak masa pemerintahan Presiden Soeharto, para menteri dan pejabat tinggi lainnya menikmati fasilitas mewah tersebut, mulai dari rumah dan mobil mewah hingga fasilitas hotel mewah. Namun saat ini fasilitas tersebut dipertanyakan.

Untuk menunjang pelayanan terhadap publik, para pejabat publik mendapat fasilitas dari negara antara lain rumah dinas, mobil dinas dan tunjangan-tunjangan lain. Pada tahun ini Ketua MPR dan DPR serta para pejabat tinggi negara diberikan Volvo seri baru dengan harga sekitar 500 sampai 800 juta rupiah25.

Ada baiknya jika ketentuan-ketentuan sebagai pejabat di negara ini dirumuskan

kembali, dengan maksud memperlihatkan kinerja yang nyata kepada bangsa dan rakyat 24 http://RMonline/ BPK,-Periksalah-Segera-Anggaran-Mobil-Menteri.htm/ pada 3 september 2012 pukul 16.12 25 http://indosiar/ fasilitas-mewah-untuk-pejabat-dipertanyakan_28975.html/ pada 6 september 2012 pukul 16.00

Page 42: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

88

terlebih dahulu. Fasilitas mewah seperti ini pun jelas merusak citra pejabat, di mana

rakyat merasakan bahwa terbukti pemerintah hanya memikirkan kebaikan dirinya

sendiri. Pekerjaan sebagai wakil rakyat di nomor duakan.

Kalimat:

“Ini membuktikan bahwa pejabat tinggi di negeri ini, belum lagi bisa rendah hati”.

Konteks kalimat ini adalah menteri-menteri tidak mempunyai sikap rendah hati

kepada rakyat. Sudah terlanjur untuk memperbaiki kembali citra para menteri-menteri

atau pejabat di negeri ini. Rakyat sudah memasang pemikiran-pemikiran yang buruk

kepada pemerintah. bagaimana tidak pemerintah tidak dapat menunjukan sikap yang

baik dan merakyat. Kata “membuktikan” dalam kalimat ini berarti memaknai bahwa

pejabat tinggi dalam konteks ini Presiden dan para menterinya terbukti tidak

mempunyai satu sikap yang peduli kepada rakyat kecil. Penegasan ini pada akhirnya

membangun satu wacana dalam masyarakat bahwa pemerintah hanya memikirkan

dirinya sendiri dan tidak peduli rakyat menderita dengan tingkahnya.

Kalimat “belum lagi bisa rendah hati” pada akhirnya memperkuat wacana yang

disampaikan kepada khalayak. Kalimat ini menyatakan bahwa selama ini pemerintah

tidak pernah belajar dari kesalahan terdahulu, bahwa mereka belum menunjukan

kerendahan hatinya kepada rakyat Indonesia. Ini berarti ada berbagai aspek-aspek

kehidupan di mana para pemerintah sering melakukan tindakan-tindakan yang tidak

Page 43: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

89

rendah hati selama mereka menguasai bangsa ini. Wayan Sudirta, Ketua Kaukus Anti-

Korupsi dalam salah satu berita di Rakyat Merdeka mengatakan:

“Dalam situasi sulit seperti sekarang seharusnya para pemimpin memiliki sensitivitas. ‘Kan mereka sering bilang bahwa perekonomian kita berat, pertumbuhan sulit, jumlah rakyat miskin masih 10,8 persen, pengangguran banyak, apa mereka lupa itu? Kok maunya yang enak saja sih,” kata I Wayan. Senator asal Bali itu meminta para pejabat tinggi negara menahan diri, tidak aji mumpung, dan sebaiknya menunjukkan kepedulian pada penderitaan rakyat. Kalau kondisi keuangan negara sudah bagus, tidak apa-apa ada pemberian mobil mewah. Tetapi kalau dilakukan sekarang, sangat ironis dan paradoks.

“Lihat dong kehidupan rakyat, mereka masih sengsara, masak pejabatnya dapat mobil mewah. Berarti, pemerintah sengaja menciptakan ketidakadilan, membiarkan terjadinya gap yang makin lebar. Pejabat hidupnya mewah sementara rakyat miskin tidak ketulungan,” tegas dia26.

Sepertinya pemerintah belum siap menerima segala tanggung jawab memenuhi

kesejahteraan rakyat Indonesia. Dengan banyaknya kritikan yang datang dengan sikap

mereka sepertinya belum tentu bisa menyadarkan pemerintah yang terlanjur tenggelam

dengan segala kemewahan. Khalayak harus mengontrol tindakan-tindakan pemerintah

yang semakin tidak karuan ini, dengan meminta pertanggung jawaban atas segala

kinerjanya di pemerintahan.

Kalimat:

“Mereka asik dengan fasilitas yang diperoleh dari uang negara, yang notabene adalah uang rakyat”.

Konteks kalimat ini adalah pemerintah menggunakan uang rakyat untuk

membeli mobil mewah. Dana yang digunakan untuk membeli semua mobil mewah para

26 http://RMonline/ BPK,-Periksalah-Segera-Anggaran-Mobil-Menteri.htm/ pada 3 september 2012 pukul 16.12

Page 44: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

90

menteri tidaklah sedikit. Kalimat ini semakin diperkuat dengan adanya kalimat

“diperoleh dari uang negara” yang berarti memaknai bahwa fasilitas yang dinikmati

oleh para pejabat tinggi negara adalah hasil dari uang negara atau uang rakyat. Diyakini

dana tersebut diambil dari dana APBN 2009 yang adalah uang rakyat. Wacana yang

berkembang di masyarakat menyatakan bahwa uang rakyat adalah untuk rakyat bukan

untuk kepentingan pemerintah sendiri. Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW),

Abdullah Dahlan, mengatakan:

Anggaran pembelian mobil baru menteri masuk dalam APBN 2009. Yakni, anggaran mendesak Depkeu dengan kuasa penggunanya Setneg. Jumlah mobil yang dibeli 79 unit, dengan harga per unitnya Rp 810 juta. Namun, biaya mobil baru dalam APBN 2009 disepakati per unit Rp 810 juta. Apabila itu di-kalikan dengan jumlah pejabat yang berhak, 79 orang, maka nilainya mencapai Rp 31,6 miliar.

Sedangkan harga mobil merek Toyota Crown Royal Saloon menurut keterangan pemerintah mencapai Rp 800 juta per unit sehingga total anggarannya menjadi Rp 63,9 miliar. Jika dihitung terjadi selisih 100 persen lebih. “Kalau asumsi sesuai anggaran maka nilai pemborosan mencapai Rp 32,3 miliar dengan harga mobil Rp 800 juta tersebut. Belum lagi kalau nilainya mencapai Rp 1,32 miliar per unit pemborosan mencapai Rp 71,1 miliar,” kata Abdullah27.

Mahalnya harga sebuah mobil menteri tentu sangat menyakiti hati rakyat

terutama rakyat yang hidup di dalam garis kemiskinan yang tiap hari hidup dalam

kekurangan. Mendapati bahwa kenyataan uang yang seharusnya untuk keberlangsungan

hidup mereka disalahgunakan oleh pemerintah. Kalimat ini menunjukan adanya

diskriminasi yang didapati atau dirasakan oleh rakyat. Wacana yang berkembang dalam

masyarakat membuktikan satu fakta bahwa rakyat menikmati fasilitas memprihatikan,

dengan tidur dalam ruangan yang kecil dan berdesa-desakan. Sekarang saatnya untuk

27 Ibid.

Page 45: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

91

bertindak tegas menghadapi pemerintah yang kian hari kian melenceng dari harapan

rakyat sebagai perwakilan dari rakyat bukan dengan demo yang arnakis tetapi dengan

kegiatan-kegiatan yang lebih pintar dan membuat malu pemerintah.

Kalimat:

“Ketika ada gejolak di tanah air, sang pemimpin malah “melancong” kemana-mana sampai jauh ke luar negeri”.

Konteks kalimat ini adalah tanah air penuh dengan berbagai masalah, Presiden

SBY jalan-jalan ke luar negeri dengan alasan menjalin kerjasama. Negara Indonesia

tidak lepas dari masalah-masalah bangsa yakni permasalahan politik, ekonomi, sosial

dan lain-lain. SBY tidak sadar dengan tingkah lakunya yang senang melakukan

perjalanan ke luar negeri untuk menjalin kerjasama bilateral, hanya menjalinsaja dan

tidak menghasilkan sebuah hasil.

Kata “melancong” yang dapat diartikan berjalan-jalan, liburan, dan bersenang-

senang. SBY telah terbukti selama kepemimpinannya senang melakukan perjalanan ke

luar negeri. Namun perjalanan luar negeri ini dilakukan tidak tepat yaitu di saat keadaan

bangsa yang digambarkan tengah dalam banyak masalah. Beberapa saat kemaren pun,

banyak media yang mengabarkan SBY berada di Rusia. Tidak tanggung-tanggung

membawa sekompi anak buahnya. Tidak bisa dibayangkan berapa banyak anggaran

yang dipakai untuk perjalanan jauh mereka sampai ke Rusia dan belum lagi kebutuhan-

kebutuhan di luar perjalanan bilateral tersebut.

Page 46: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

92

Salah satu berita dalam Antara News memberitakan:

Presiden didampingi Ibu negara Ani Yudhoyono beserta rombongan setibanya di Bandara Vladivostok langsung menuju kompleks Far Eastern Federal University Vladivostok yang akan menjadi tempat penyelenggaraan KTT APEC 2012. Ikut dalam rombongan Presiden Yudhoyono antara lain Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Ketua Komite Ekonomi Nasional Chairul Tandjung, Ketua HIPMI Raja Sapta Oktohari, anggota DPR RI Roy Suryo dan Kepala BKPM Chatib Basri28.

Selain kepergian ini, ada kepergian pejabat lainnya yang sungguh menarik

perhatian rakyat. Di mana hanya untuk mempertahankan lambang Palang Merah harus

jauh-jauh ke luar negeri dengan mengajak sekompi anggota DPR. Dan semakin

memperburuk citra mereka, seorang WNI menangkap mereka dengan kamera foto

tengah berwisata di negara tersebut. Berita dalam Inilah.com menuliskan bahwa:

Badan Legislatif (Baleg) DPR kembali melakukan perjalanan ke luar negeri. Kali ini, ke Denmark dan Turki dengan tujuannya mencari lambang palang merah yang akan digunakan Indonesia. Perjalanan yang dikemas dalam studi banding itu dinilai Koordinator Investigasi dan advokasi FITRA Uchok Sky Khadafi, terlalu mengada-ngada dan tidak masuk akal. "Masa mau menentukan lambang palang merah saja, harus berkunjung ke dua negara tersebut," kata Uchok29

Fakta-fakta ini memperkuat dugaan selama ini bahwa pemerintah bersenang-

senang dengan melakukan berbagai perjalanan ke luar negeri dan meninggalkan bangsa

dalam kondisi yang sangat memprihatinkan dan menyedihkan. Dengan adanya kalimat

28 http://antaranews/presiden-tiba-di-vladivostok.htm 29 http://inilah/bk-harus-awasi-anggota-dpr-ke-luar-negeri.htm

Page 47: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

93

kritik yang melakukan penekanan dan penegasan kepada khalayak untuk membangun

satu streotipe dalam benak khalayak bahwa Presiden SBY dan semua pejabat di bangsa

ini bersenang-senang di atas penderitaan rakyat.

Kalimat:

“Yaa, hari ini, setidaknya sejak pemerintahan SBY jilid II mulai berjalan, ‘Ibu Pertiwi’ kembali berduka dan bersusah hati”.

Konteks kalimat ini adalah kembalinya SBY memerintah Indonesia semakin

terpuruk. Kata “Yaa, hari ini…” yang memaknai bahwa baru saja SBY menjabat

kembali dari keberhasilannya memenangkan Pilpres 2009, Indonesia menghadapi

masalah lagi. Ada yang salah dalam kepemimpinan Presiden SBY. Dinyatakan bahwa

baru saja menjabat ia harus menelan pil pahit. Semua kasus-kasus korupsi terungkap

dihadapan rakyat Indonesia. Pelaku korupsi yang tertangkap tidak jauh-jauh merupakan

orang-orang dibalik lembaga pemerintahan. Bisa dikatakan ini kelanjutan dari

kegagalan pemerintahannya pada era pertama. Presiden tidak bisa mengurangi bahkan

menghilangkan semua permasalahan negara.

Tidak ada bedanya dulu dan sekarang. Sampai saat ini pun pemerintah tidak

pernah benar-benar bersih dari korupsi. Korupsi sudah menjadi kegiatan yang selalu

dilakukan pemerintah. Bahkan untuk kesehatan rakyat, pemerintah juga melakukan

korupsi dalam berbagai anggaran pengadaan kesehatan. Berbagai bagian atau aspek-

aspek yang menyangkut hidup rakyat Indonesia selalu saja digunakan pemerintah untuk

Page 48: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

94

mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Pemerintah bahkan tidak takut harus berdiri

dibalik jeruji besi akibat perbuatannya ini. Salah satu berita kompas menuliskan:

Budiarto ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan alat rontgen portable untuk pelayanan puskesmas di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, dan pulau-pulau kecil di Biro Perencanaan dan Anggaran Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan RI tahung anggaran 2007. Dari hasil penyidikan, kata Johan, ditemukan bahwa tersangka telah menyalahgunakan wewenang untuk melakukan pengaturan terhadap pelaksanaan pengadaan sehingga PT Kimia Farma ditetapkan sebagai pemenang. "Akibat perbuatan tersangka, negara diduga mengalami kerugian mencapai lebih dari Rp 9,4 miliar," kata Johan.

Dalam kasus ini, tersangka disangkakan melanggar pasal 2 ayat 1 atau pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dalam dengan UU no 20 tahun 2001 juncto pasal 55 ayat 1 KUHP30.

Pemerintah tidak jera-jera pada perilaku buruknya ini sehingga membuat rasa

candu untuk kembali melakukan korupsi dan menularkannya kepada pejabat-pejabat

lainnya yang tergiur keuntungan milyaran bahkan triliyunan rupiah setiap kali korupsi.

Khalayak harus mengetahui bahwa dengan memerintahnya SBY untuk kedua kalinya

tidak membawa perubahan sedikitpun bagi bangsa Indonesia, namun membuat bangsa

jatuh dalam lobang keterpurukan yang paling dalam.

30 http://kompas.com/ kpk.tahan.tersangka.kasus.korupsi.pengadaan.alat.kesehatan.htm

Page 49: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

95

Kalimat:

“Setidaknya, sistem dalam institusi tersebut memberi ruang bagi para oknum untuk menilep uang rakyat yang dikelolah oleh negara”.

Konteks kalimat ini adalah sistem yang dibuat oleh pemerintah untuk

mengelolah keuangan negara mudah dibobol dan memberikan peluang bagi pejabat-

pejabat rakus. Kata “setidaknya” dalam kalimat ini telah menetapkan bahwa

sesungguhnya sistem dalam institusi lembaga pemerintahan di Indonesia tidak dapat

dipercayai lagi. Pemerintahan sering melakukan hal-hal yang manipulatif yang sering

memberikan kesempatan pada pejabat-pejabat nakal untuk menikmati uang rakyat.

Selaras dengan adanya kata “menilep” dalam kalimat yang menunjukkan bahwa pejabat

sering memakan dengan sembunyi-sembunyi uang yang seharusnya untuk kepentingan

rakyat Indonesia. Aktivis pemuda, Stefanus Gusma mengatakan:

Terkait pemberantasan korupsi. Presiden berkali-kali berjanji akan memimpin sendiri pemberantasan korupsi di Indonesia. "Namun, riset ICW, dari pernyataan SBY yang mendukung korupsi, hanya 24 persen yang terlaksana," katanya31.

Pernyataan tersebut dipertegas bahwa kasus korupsi menilep uang rakyat pun

menyerbu kubu kepolisian, yang seharusnya sebagai penegak hukum yang bersih dan

menjadi panutan rakyat. Koordinator Kontras, Haris Azhar mengatakan:

Sampai saat ini masalah rekening gendut tidak ada kejelasan, sampai 7 Agustus 2010, ini ditutup," katanya32.

31 http://kompas-nilah.9.Kebohongan.Baru.Pemerintah.htm/ pada 6 september 2012 pukul 15.00 32 Ibid.

Page 50: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

96

Tidak ada yang bersih di lembaga pemerintahan sampai saat ini. Sedikit-sedikit

kasus memakan uang rakyat atau korupsi bermunculan dan tidak dapat menunggu kapan

semua selesai. Lembaga yang harusnya dapat dipercayai, sekarang tidak mampu

mengembalikan kepercayaan rakyat untuk memberikan kejelasan atas peristiwa-

peristiwa yang menyakiti hati rakyat. Korupsi wajar dilakukan oleh pejabat, sehingga

khalayak tidak mempercayai sistem kepemerintahan yang dikelolah oleh pemerintah-

pemerintah yang kotor dan tidak mementingkan kepentingan rakyat Indonesia.

4.4 Perspektif Kritik Sosial Media Jurnalisme Komunitas

Media massa merupakan perpanjangan alat indera manusia. Dengan

menggunakan media massa, pada akhirnya khalayak atau publik dapat dengan mudah

memperoleh informasi tentang siapapun yang diinginkan. Seperti pernyataan Mc Luhan

(Ardial, 2010:161), bagi komunitas mengetahui situasi atau masalah-masalah bangsa

sangatlah luas dan komplek. Dengan kemampuannya untuk menyampaikan setiap

berita-berita yang perlu diketahui komunitas membuat media komunitas dapat

membangun opini, pengetahuan, dan solusi bagi khalayaknya.

Jurnalisme komunitas menjadi media informasi sekunder yang ikut berperan

dalam penyampaian informasi kepada publik. Mengangkat permasalahan-permasalahan

yang lebih luas yakni masalah politik, ekonomi, sosial, hukum bahkan wawasan

kebangsaan yang bermasalah di Indonesia. Berbeda dengan media konvensional yang

sering kita nikmati saat ini, hanya sedikit dari media konvensional yang menyajikan

informasi yang benar-benar mementingkan kepentingan rakyat. Biasanya informasi

Page 51: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

97

dalam media konvensional seperti televisi hanya terbatas dalam program acara berita.

Informasinya pun hanya sebatas memberi tahu publik apa yang terjadi pada bangsa dan

lebih sering membentuk rasa binggung serta rasa cemas. Berbeda halnya dengan

jurnalisme komunitas yang melakukan kontrol terhadap lembaga pemerintahan.

Identik melakukan kritik terhadap pemerintah lewat tulisan-tulisannya pada

setiap rubrik, terutama Rubrik Intro Indonesia yang mengkritisi permasalahan bangsa.

Selaras dengan paradigma Hathaway (2001: 384), kritik dalam jurnalisme komunitas

dalam salah satu rubriknya yaitu Rubrik Intro Indonesia memberi tahu mengenai

berbagai aspek kehidupan bangsa yang berjalan baik dan tidak bisa berjalan baik

sehingga memotivasi publik untuk peka pada masalah bangsa.

Perspektif ini melakukan apapun yang dilihat, dirasakan dan dialaminya baik

yang terjadi di sekitar mereka sebagai sesuatu yang memang benar terjadi. Hal ini

sejalan dengan motto dari jurnalisme komunitas yaitu Koran Slank “polos dan apa

adanya”. Motto yang semula sebagai sebuah slogan, namun pada akhirnya kritik sosial

dalam Koran Slank menunjukkan kepentingannya dalam pemberitaan dengan membela

rakyat, yang selama ini ditindas, diabaikan dan dijadikan objek penderita oleh

pemerintah.

Pemerintah atau Presiden merupakan pemimpin yang ada di dalam sebuah

negara, mereka bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berjalan di dalam bangsa.

Tanggung jawab ini semakin berat karena mereka dipilih sendiri oleh rakyat. Namun,

berjalannya rakyat menyaksikan dan mengalami sendiri apa saja yang terjadi dan

tindakan pemerintah atau Presiden dalam mengatasi semua permasalah yang terjadi

Page 52: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

98

pada bangsa. Pemerintah lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompoknya,

dan mengabaikan kepentingan rakyat. Pemerintah terus memperkaya diri mereka

dengan semua fasilitas-fasilitas mewah yang dimiliki, dan lebih parahnya lagi tindakan

korupsi yang semakin marak terjadi di negara ini yang dilakukan oleh para pejabat

negara ini. Presiden, orang yang dianggap paling bertanggung jawab dalam

menyelesaikan setiap persoalan di negara ini. Bagaimana tidak, rakyat mulai

kehilangan rasa percaya dan hormat kepada pemimpin negara ini. Padahal sudah

seharusnya seorang pemimpin negara lebih mementingkan kepentingan rakyatnya.

Tidak hanya Presiden yang bermasalah, tetapi para jajaran pemerintahannya juga

ikut bermasalah. Bisa dilihat dari berbagai macam kasus korupsi yang justru dilakukan

oleh para pejabat negara. Anggota Dewan Perwakilan yang merupakan wakil rakyat,

mereka dipilih oleh rakyat dan justru mengecewakan rakyat dengan berbagai cara.

Salah satunya adalah menghabiskan uang rakyat dengan fasilitas-fasilitas mewah yang

mereka inginkan.

Jurnalisme komunitas yakni Koran Slank telah menjadi media dialog antar

anggotanya yang tidak dapat dianggap sepele seperti paradigma Hyot (Takard &

Severin, 2009: 290), sehingga menumbuhkan kesadaran kritis terhadap permasalahan

yang ada dan mencari solusi-solusi mandiri. Solusi untuk segera menentukan sikap,

tindakan dan cara berpikir menuju keadaan bangsa yang lebih baik, bagi khalayak yang

notabene adalah rakyat Indonesia untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya

informasi (“peka informasi”), minat diskusi untuk memahami masalah,

mengekspresikan gagasan atau pikiran maupun pengalaman melalui paparan informasi.

Page 53: BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2336/5/T1_362007063_BAB IV.pdf · 47 BAB IV GAMBARAN WACANA RUBRIK INTRO INDONESIA Untuk menjawab

99

Apalagi khalayak akan percaya pada informasi dalam jurnalisme komunitas karena

wartawan berdiri pada posisi rakyat.

Di mana rakyat harus bisa bersikap kritis, jeli dan pintar untuk menghadapi dan

melihat sebuah permasalahan yang terjadi. Rakyat juga harus bisa menciptakan

kehidupan yang harmonis antara dirinya dengan sesama, sehingga tidak ada lagi

kekacauan yang diakibatkan oleh ulah pemerintah. Koran Slank ingin mengatakan

bahwa rakyat harus bisa menciptakan suasana damai yang disebut sebagai “suasana

peace dan luv” untuk bisa mendamaikan negeri ini. Rakyat harus bisa menjadi orang

yang berpikiran dewasa, di mana tidak mudah dibodohi oleh pemerintah yang hanya

mementingkan pribadi mereka sendiri. Kritik yang terdapat dalam jurnalisme

komunitas memberikan aspirasi kepada khalayak bahwa pemerintah harus bisa lebih

baik dalam kinerja mereka, jangan hanya mengumbar janji-janji manis yang tidak

pernah terealisasikan dengan benar dan membuat khalayak sebagai rakyat Indonesia

menjadi lebih pintar dalam menanggapi berbagai persoalan yang terjadi di negara ini.