bab iv analisa iv.1. analisa manusia iv.1.1. pelaku dan...

31
Agustina Yohana / 1000868270 BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 92 BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan Kegiatan di dalam Hotel Berikut ini adalah pengelompokan pelaku kegiatan dalam hotel berserta kegiatan yang dilakukannya. Ini merupakan dasar dalam menentukan kebutuhan ruang dan fasilitas yang dibutuhkan baik oleh tamu hotel maupun staff hotel. Tabel 4.1 Tabel jenis pelaku dan kegiatannya Pelaku Keterangan Kegiatan Lama kegiatan Pengunjung/ tamu Menginap Tidur, istirahat, santai, makan & minum, bekerja, dan membersihkan/merapikan diri Min.1 malam Tidak menginap Makan & minum, rapat, bersantai, pertemuan atau perayaan Rata-rata 1-5 jam Staff hotel Front office Melayani pesanan kamar, melayani penitipan barang, dan memberikan informasi Jam kerja 24 jam (bergantian) Administrasi Menerima dan membuat laporan Jam kerja normal Marketing/ public relation Menerima tamu, memberikan informasi atau penawaran Jam kerja normal Housekeeping Membersihkan/merapikan kamar dan area hotel, melayani tamu Jam kerja 24 jam (bergantian) Food and beverage Memasak, membuat minuman, snack, membuat kue dan pastry, melayani tamu, menata dan membersihkan, area food and beverage, membersihkan dan menyusun peralatan Jam kerja 24 jam (bergantian) Laundry Mencuci, menyetrika, mengambil dan mengantar hasil Jam kerja khusus

Upload: tranmien

Post on 06-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

92

BAB IV

ANALISA

IV.1. Analisa Manusia

IV.1.1. Pelaku dan Kegiatan di dalam Hotel

Berikut ini adalah pengelompokan pelaku kegiatan dalam hotel

berserta kegiatan yang dilakukannya. Ini merupakan dasar dalam

menentukan kebutuhan ruang dan fasilitas yang dibutuhkan baik oleh tamu

hotel maupun staff hotel.

Tabel 4.1 Tabel jenis pelaku dan kegiatannya

Pelaku Keterangan Kegiatan Lama kegiatan

Pengunjung/

tamu

Menginap Tidur, istirahat, santai, makan &

minum, bekerja, dan

membersihkan/merapikan diri

Min.1 malam

Tidak

menginap

Makan & minum, rapat,

bersantai, pertemuan atau

perayaan

Rata-rata 1-5 jam

Staff hotel

Front office Melayani pesanan kamar,

melayani penitipan barang, dan

memberikan informasi

Jam kerja 24 jam

(bergantian)

Administrasi Menerima dan membuat laporan Jam kerja normal

Marketing/

public relation

Menerima tamu, memberikan

informasi atau penawaran

Jam kerja normal

Housekeeping Membersihkan/merapikan kamar

dan area hotel, melayani tamu

Jam kerja 24 jam

(bergantian)

Food and

beverage

Memasak, membuat minuman,

snack, membuat kue dan pastry,

melayani tamu, menata dan

membersihkan, area food and

beverage, membersihkan dan

menyusun peralatan

Jam kerja 24 jam

(bergantian)

Laundry Mencuci, menyetrika,

mengambil dan mengantar hasil

Jam kerja khusus

Page 2: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

93

laundry

Personal Mengatur staff-staff hotel Jam kerja khusus

Engineering Mengontrol dan memperbaiki

system utilitas, membuat laporan

Jam kerja normal

Security Berjaga, mengawasi keamanan

hotel, istirahat, membuat laporan

Jam kerja 24 jam

(bergantian)

Gardening Merapikan dan membersihkan

taman

Jam kerja khusus

Recreation Melayani tamu yang ingin

fasilitas olahraga atau rekreasi

Jam kerja khusus

Purchasing Mengontrol pekerja, mengawasi

keluar masuk barang

Jam kerja khusus

Penyewa Major/minor

tenant

Bisnis, menarwarkan produk,

menjamu tamu, membuat laporan

Jam kerja normal

IV.1.2. Analisa Kenyamanan & Kepuasan Tamu

Berdasarkan UU No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, ada

4 syarat utama yang harus dipenuhi agar gedung tersebut layak sebagai

bagunan publik, yaitu: Keselamatan, Kesehatan, Kenyamanan dan

Kemudahan. Untuk proyek city hotel ini, maka saya beri kriteria tambahan

yaitu estetika, karena estetika dapat membuat tamu merasa senang atau

sebaliknya. Berikut ini adalah analisa lebih lanjut mengenai apa saja yang

diperlukan dari 5 syarat diatas.

Tabel 4.2 Tabel pengelompokan kriteria untuk kepuasan tamu

Keselamatan Kesehatan Kenyamanan Kemudahan Estetika

Struktur

memadai

(kokoh)

Cahaya

matahari bisa

masuk & udara

dapat mengalir

Tenang, tidak

bising ataupun

bergetar & view

baik

Memiliki

fasilitas utama

& pendukung

yang memadai

Kondisi interior

yang indah,

mewah, rapi

Penagulangan

kebakaran:

Setiap ruang

dan perabot

Suhu udara

dalam kamar

Kemudahan

pencapaian ke,

Memiliki view

yang baik

Page 3: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

94

sprinkler,

smokedetector,

hydrant, dll

bersih,

terutama dapur

& R.makan

(180-24

0 C).

Suhu di r.publik

(220-24

0 C)

dari, di dalam

bangunan

(bangunan tua,

taman, kolam)

Aman: ada

CCTV atau

satpam

Sanitasi baik:

memiliki air

bersih, toilet &

KM bersih

Ruang gerak

mencukupi dan

hubungan antar

ruang baik

Eksterior

bangunan &

Landscape

menarik,

berkesan

mewah/gagah,

& tertata rapi

Privasi tamu

terjaga

IV.1.3. Fasilitas-fasilitas dan Fungsi Baru yang Diperlukan

Sebuah hotel agar sukses maka diperlukan beberapa fasilitas baik

fasilitas utama maupun fasilitas penunjang untuk memenuhi dan menarik

pengunjung serta meningkatkan potensi ekonomi dari hotel itu dan

lingkungna sekitarnya. Berikut ini adalah pengelompokan fasilitas tersebut

dan rinciannya.

Tabel 4.3 Rincian Fasilitas

Kebutuhan Jenis Rincian

Makan dan

minum

Berat Restoran, café

Ringan Bakery & pasteries

Santai Lounge, coffee shop

Formal Restoran

Bisnis

Private Meeting room

Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm,

rental shop, bank, money changer

Pertemuan/acara Indoor Ballroom/Function room

Outdoor Taman/Plaza/Courtyard

Olahraga

Indoor Fitness center

Outdoor Swimming pool (anak &

dewasa), lapangan (basket/tenis)

Page 4: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

95

Rekreasi

Santai,

Sosialisasi &

Belanja

Spa/sauna, bar, karaoke, r.duduk,

salon, lobby , taman/plaza, galeri,

souvenir shop, butik, drugstore

Fungsi Baru yang Diperlukan

Bedasarkan lokasi dan kondisi eksiting tapak, diketahui bahwa pada

malam hari tapak dan sekitarnya sering sepi dan salah satu upaya untuk

mengatasi hal tersebut adalah menambah fungsi baru pada hotel yang juga

digemari dan tidak mengganggu kegiatan hotel. Fungsi baru yang dapat

memenuhi kebutuhan diatas adalah “shopping area”, yang mana bertujuan

untuk menghidupkan suasana di malam hari dan juga sebagai penarik dan

fasilitas pelengkap bagi tamu hotel.

Hal ini juga didukung dengan belum adanya “shopping area” yang

nyaman di zona inti Kota Tua. “Shopping area” disini juga juga dibatasi

baik dari jenis dan jumlah retail didalamnya maupun tata letaknya agar

tidak mengganggu kegiatan maupun kenyamanan dari hotel.

IV.1.4. Kebutuhan Ruang

Untuk kebutuhan akomodasi (jumlah kamar) sudah ditentukan dalam

soal, yaitu minimal 200 kamar. Perbandingan jenis dan jumlah kamar yang

digunakan berdasarkan standar dari Dinas Pariwisat (50 kamar - 3 suite)

dan Studi Banding. Maka jumlah kamar suite yang disediakan adalah 6

kamar karena jumlah kamar standar ± 100 kamar.

Page 5: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

96

Kemudian kamar dikelompokan berdasarkan fasilitas yang didapatkan,

makin banyak dan makin baik fasilitasnya maka harganya makin mahal dan

jumlah kamarnya lebih sedikit. Hal ini disebabkan, mayoritas pengunjung

City Hotel, terutama untuk kawasan Kota Tua adalah tamu dengan tujuan

bisnis dan menyewa kamar yang paling murah. Berdasarkan jenis dan

jumlah pengunjung terbanyak maka jenis kamar dikelompokan menjadi:

Tabel 4.4 Rincian Kamar

Jenis Tamu Jenis kamar % Jumlah Luas min. Keterangan

Pebisnis, turis,

perorangan

Standard 60 170 20 m2

Single/double bed

View berbeda/no view

Keluarga, turis,

pebisnis

Superior 22 89 28 m2 Single/double bed

View berbeda-beda

Executive, turis Deluxe 15 56 40 m2 Single/double bed

Executive, turis Junior suite 2 6 75 m2 King/twin bed

Pejabat, artis Bisnis suite 0.5 4 120 m2 King/twin bed

Pejabat, pengusaha Apartemen 0.5 1 180 m2 King/twin bed

Jumlah kamar 316

Ruang-ruang yang dibutuhkan pada sebuah hotel begitu beragam,

maka ruang-ruang tersebut dikelompokan (Hotels, Motels and

Condominiums, Fred Lawson) agar memudahkan dalam program ruang.

Pengelompokan ruang yang dimaksud adalah:

Ruangan hunian tamu

Ruangan umum

Ruangan konsensi

Ruangan sub rental (disewakan kepada umum untuk fasilitas hotel)

Ruangan yang dilayani food and beverage

Ruangan pelayanan umum (untuk operasional hotel)

Page 6: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

97

IV.1.5. Program Ruang dan Hubungan Ruang

Hasil analisa dan perhitungan program ruang dirangkum pada tabel di

bawah ini. Untuk rincian perhitungan yang lebih detil dan diagram-diagram

program ruang dapat dilihat pada lampiran 6.

Tabel 4.5 Rekapitulasi Luas Ruang

Hubungan ruang digambarkan dalam diagram matriks dan buble.

Skema 4.1 Diagram matriks

Skema 4.2 Diagram Buble

Kelompok Ruangan Luas Profit (m 2

) Luas Non Profit (m 2

) Jumlah (m 2)

R. hunian tamu 10.996 322,3 11.318,3

R. umum - 1.110,3 1.110,3

R. konsensi 3.342,3 644 3.986,3

R.sub rental 9.459,5 - 9.459,5

R. yang dilayani F and B 6.134 1.390 7.524

R. pelayanan umum - 1.807 1.807

Jumlah 29.931,8 5.273,6 35.354,3

Sirkulasi 20 % - 7.041 7.041

Luas Total 29.931,8 (70,6%) 12.314,6 (29,4%) 42.395,3

Page 7: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

98

IV.1.6. Perhitungan Parkir

Tabel 4.6 Rincian perhitungan parkir

Parkir Uraian Standar Jumlah

Tamu hotel

(menginap)

Jumlah kamar

200 buah

Dj.P 1 lots/6 kmr 34 lots

Tamu hotel

(tidak

menginap)

F & B:

Total 680 kursi

DKI 10 krs/1 lots

25 m2/ mobil

68 lots

R. Serba Guna:

1.360 m2

DKI 10m2/ 1 lots

136 lots

R. Subrental:

2.521 m2

DKI 10m2/ 1 lots

252 lots

Total jumlah parkir mobil untuk tamu 490 lots

Taxi Asumsi 5 lots

Motor Studi banding 1:0,35 DKI 302 x 0,35 97 lots

Bis 1 bis = 50 org

Asumsi 50 % tamu

menggunakan bis

1 kamar = 2 orang

100 kmr x 2 org =

200 org

200 : 50 org/bis

3,5 x 11m / 1 bis

4 lots

Servis Asumsi 5% (staff,

dapur & maintenance)

5% x 302 lots

16 lots

Truk Truk sampah & alat

berat

4 x 12 m/1truk 2 lots

IV.1.7. Kesimpulan

Luas tapak 1 = 10.500 m2 Luas tapak 2 = 6.590 m

2

Luas Total = 17.090 m2

Perhitungan di Tapak 1

KDB = 75% KDH (asumsi) = 15% (untuk taman & publik space)

Luas dasar bangunan tapak 1 = 75% - 20% = 60% 6.300 m2

KLB = 3 31.500 m2

Luas Bangunan = 42.395,3 m2 (sudah melebihi KLB)

Jumlah lapis yang dibutuhkan = 42.395,3 : 6.300 = 6,87 = 7 lantai

Page 8: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

99

Untuk 4 lapis = 4 x 6.300 = 25.200 m2 (sisa 17.195.3 m

2)

Perhitungan diatas menunjukan tapak 1 tidak mencukupi kebutuhan

(KLB & Jumlah lapis lebih dari batas) maka dibantu dengan tapak 2

Perhitungan di Tapak 2

Luas dasar bangunan tapak 2 = 75% - 20% = 60% 3.954 m2

Luas bangunan yang dibutuhkan = 17.195,3 m2

Jumlah lapis yang dibutuhkan = 17.195,3: 3.954 = 4,34 = 4,5 lantai

IV.2. Analisa Lingkungan

IV.2.1. Kondisi Lingkungan Sekitar dan Kaitan dengan Tapak

Tapak berada di Jalan Kunir-Kemukus dan terpisah oleh Jalan

Kemukus. Kondisi sekitar tapak begitu beragam, baik dari segi fungsi

maupun segi visual. Dari segi fungsi disekitar tapak terdapat berbagai

fungsi yang beragam, namun didominasi oleh fungsi pariwisata dan

ekonomi (kantor dan wiraswasta). Berikut ini adalah rinciannya:

Kantor pemerintah/swasta & Pelayanan masyarakat (Kantor Camat, 2

kantor swasta, BNI’46, UPT Kota Tua, Kantor Bank Mandiri, Pemadam

Kebakaran, Pos Polisi)

Ekonomi (aneka ruko perdagangan, kaki lima, showroom)

Pariwisata (Klub K7, Hotel Beverly Hills, aneka musem, bangunan tua)

Transportasi (stasiun Beos, terminal Busway)

Hunian (pemukiman penduduk, Pusdiklat BNI’46, Wisma bergaya Bali)

Page 9: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

100

Gambar 4.1 Gambaran lingkungan sekitar tapak

Dari segi visual ada beberapa keanekaragaman gaya arsitektur yang

digunakan, seperti yang telah dijelaskan pada tinjauan tapak di Bab II, dan

secara keseluruhan gaya bangunan yang dominan adalah arsitektur Art

Deco (Gedung Geo Wehry, Beos, & Hotel K7) dan arsitektur modern

(Gedung BNI’46, Pusdiklat BNI’46, Showroom & Kantor di Jalan Kunir).

Suasana lingkungan pada hari kerja biasa saja, arus sirkulasinya pun

juga tidak padat/macet. Sedangkan pada malam hari di hari kerja, suasana

sepi karena objek-objek wisata Pk. 16.00 sudah tutup dan ruko-ruko serta

kantor pun tutup Pk. 18.00, sehingga suasana kurang ramai. Pada hari libur

disiang dan malam hari, suasana sekitar cukup ramai, sebab sering ada

acara disekitar Taman Fatahillah dan ramai dikunjungi pengunjung.

Page 10: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

101

Menurut penduduk setempat yang menjadi bagian keamanan disana,

lingkungan sekitar aman walaupun terlihat sepi, jarang terjadi tindak

kriminal dan banyak mahasiswa yang datang ke sekitar lingkungan ini

untuk mengambil gambar ataupun untuk studi mereka.

Foto 4.1 suasana pada hari libur Foto 4.2 suasana pada hari kerja

Sumber: Dokumentasi pribadi

Kondisi lingkungan sekitar tapak dari segi infrastruktur cukup baik,

jalan raya mulus dan lebar, namun di titik tertentu sering macet, seperti di

Jalan Bank dan Pintu Besar Utara. Di dekat tapak juga terdapat anak Kali

Ciliwung yang kotor/tidak terawat. Di sekitar lingkungan ini terdapat

pedestrian yang dibatasi oleh pohon-pohon tua dan besar. Pohon-pohon

juga bersifat sebagai pengarah dan peneduh.

Foto 4.3 Kondisi anak Kali Ciliwung Foto 4.4 Pedestrian sepanjang jalan

Sumber: Dokumentasi pribadi

Page 11: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

102

Lingkungan sekitar tapak seperti yang sudah dijelaskan diatas,

memberikan dampak cukup besar bagi tapak City Hotel ini yaitu,

pengolahan benrtuk masa dan penataan ruang luar saling berkaitan dengan

sekitarnya. Bangunan City Hotel ini tidak dapat berdiri sendiri, dan

perlunya beberapa fasilitas tambahan untuk menunjang City Hotel tersebut

seperti restoran, toko-toko souvenir, dan aneka retail lainnya.

IV.2.2. Kondisi Fisik dan Potensi Tapak

Kondisi eksisting tapak saat ini adalah kompleks ruko dan lahan sisa

yang digunakan oleh penduduk sekitar untuk berjualan. Ruko-ruko ini

menganut arsitektur modern, gaya arsitektur tahun 70-an. Terlihat dari

bentuknya yang simpel, tidak ada ornamen dan mayoritas beratap datar.

Menurut nara sumber, yang juga merupakan penduduk sekitar yang

sudah lama tinggal di kawasan tersebut, kompleks ruko ini berumur ± 18

tahun dan sebelumnya area ini adalah pabrik minyak. Pada jaman

pemerintahan Belanda, area ini merupakan batas pinggir kota Batavia yang

dibatasi oleh dinding benteng dan kali Ciliwung.

Foto 4.5 Kondisi eksisting tapak 1

Page 12: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

103

Foto 4.6 Kondisi eksisting tapak 2

Berikut ini akan dianalisa potensi tapak dalam bentuk tabel.

Tabel 4.7 Kelebihan dan kekurangan tapak

KLEBIHAN TAPAK KEKURANGAN TAPAK

Akes menuju tapak mudah, banyak

dilalui kendaraan umum (bus kota,

busway, dekat stasiun) dan jalan 2 arah

(pada Jl.Kunir)

Dibelakang tapak terdapat pemukiman

penduduk yang agak kumuh

Menghadap jalan raya, baik untuk

banguan komersil

Tidak memiliki view yang baik

Banyak bangunan bersejarah disekitar

sebagai objek wisata yang sudah terkenal

Pada malam hari suasana dan kegiatan

sepi

Lokasi strategis, dekat dengan tol,

dengan pusat bisnis dan hiburan (Ancol,

Glodok, Mangga Dua)

Peraturan-peraturan pemerintah untuk

membangunn di kawasan bersejarah,

contoh: tapak 2 menggunakan GSB 0

Jalan raya cukup lebar, dapat memuat 4

mobil dan kondisi jalan baik

Banyak pohon tua yang besar (beringin)

& pedestrian masih baik

Letaknya di pojok kavling (hoek)

memiliki 2 orientasi dan jalan belakang

untuk servis

Dibelakang tapak terdapat kali sehingga

memudahkan untuk pembuangan

drainase

Topografi datar (tidak berkontur)

Page 13: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

104

IV.2.3. Analisa Pemililihan Entrance pada Tapak

Pertimbangan dalam pemilihan entrance dan exit pada tapak yaitu:

Entrance pada jalan utama

Entrance pada jalan yang lebih lebar

Entrance tidak menimbulkan kemacetan

Sirkulasi dari entarance, parkir dan exit tidak “crossing”

Entrance & exit tidak menggangu pedestrian

Exit pada jalan yang memudah pengunjung karena mayoritas jalan

disekitar hanya 1 arah

Entrance dan Exit 1 yang dipilih untuk tapak 1 adalah pada Jalan

Kemukus karena jalan lebih lebar dan merupakan arus terbanyak. Untuk

Jl.Kunir digunakan sebagai Exit 2 (untuk shopping area).

Page 14: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

105

Pada tapak 2 Entrance dan Exit berada di Jl. Kunir karena titik arus

terbanyak dan cocok dengan jalur mobil di Indonesia yaitu jalur kiri, serta

memiliki pembatas jalan yang memudahkan tamu untuk putar balik. Untuk

servis hanya memiliki 1 Entrance dan Exit, yaitu bagian belakang tapak 1.

IV.2.4. Analisa Sirkulasi di dalam Tapak

Tabel 4.8 Perbandingan pola sirkulasi

Pola sirkulasi yang dipilih adalah campuran sebab masing-masing

tapak memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Untuk tapak 1 lebih

tepat menggunakan alternative 1 karena tapaknya lebih luas dan memadai.

Namun, untuk tapak 2 yang luasnya lebih kecil dan banyak pejalan kaki

lebih tepat menggunakan alternative 2.

Page 15: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

106

IV.2.5. Analisa Orientasi pada Tapak

IV.2.6. Analisa Matahari

Page 16: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

107

IV.2.7. Analisa Kebisingan

IV.2.8. Analisa Vegetasi

Page 17: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

108

IV.2.9. Analisa Penataan Ruang Luar

Alternative parkir yang dipilih adalah parkir basement agar ruang luar

terlihat lebih rapi dan hijau. Ruang publik pada tapak 1 baik digunakan

untuk courtyard atau taman sebagai ruang penerima bagi pejalan kaki dan

memberikan kesan lebih lapang.

Pada tapak 2 juga menggunakan parkir basement karena luas tapaknya

yang kecil dan untuk ruang public yang cocok adalah plaza dan taman

dengan kolam kecil atau air mancur. Hal ini dikarenakan ruang terbuka

yang dekat dengan Taman Fatahillah dan Taman Museum Keramik bersifat

lebih public dan berfungsi sebagai penarik bagi para tamu untuk datang ke

Shopping area yang ada di dalam hotel.

Page 18: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

109

IV.2.10. Analisa Pemisahan Fungsi dan Ruang pada Tapak

Dengan mengidentifikasi karakter masing-masing tapak, akan

mempermudah dalam meletakan pengelompokan fungsi dan ruang-ruang

baik di dalam maupun di luar bangunan.

Tabel 4.9 Identifikasi karakter tapak 1 dan penetapan fungsi

Tabel 4.10 Identifikasi karakter tapak 2 dan penetapan fungsi

IV.2.11. Analisa Penghubung antar Tapak dan Masa Bangunan

Pada pembahasan diatas dapat dilihat bahwa ada beberapa fungsi dan

ruang yang terletak pada tapak dan masa bangunan yang terpisah. Maka

Page 19: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

110

dari itu dibutuhkan penghubung antara kedua tapak dan masa bangunan

tersebut berupa skybridge dengan pertimbangan sebagai berikut:

Kemudahan, kenyamanan dan keamanan bagi para tamu jika mereka

butuh ke tapak seberang.

Penerapan linkage pada dalam bangunan serta penyatu antar tapak dan

masa bangunan.

Sebagai penarik perhatian & focal point bagi para pengunjung.

Kedua masa memiliki peluang yang sama untuk dikunjungi pengunjung

(tidak ramai di satu masa saja)

Memperkuat kesan sebagai gerbang penyambut (welcoming gate).

IV.2.12. Zoning

Berdasarkan analisa-analisa diatas maka dapat dibuat zoning

horizontal dan vertical untuk kedua tapak.

Alternatif 1 (Zoning Horizontal)

Page 20: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

111

Alternatif 1 (Zoning Vertikal)

Pertimbangan utama dalam zoning ini adalah pengelompokan fungsi

dan kenyamanan sirkulasi baik sirkulasi pejalan kaki, kendaraan, maupun

sirkulasi pengguna bangunan (staff hotel dan tamu menginap dan tidak

menginap). Kemudian setiap kelompok ruang memiliki bukaan ke “view”

yang baik, kecuali kelompok ruang yang fungsinya tidak memerlukan

“view” seperti servis dan serbaguna.

Alternatif 2 (Zoning Horizontal)

Page 21: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

112

Alternatif 2 (Zoning Vertikal)

Pada alternative 2 ini, hampir sama dengan alternative 1 hanya saja

lebih mengutamakan efisiensi, mengurangi jalur-jalur pemisah sehingga

jumlah lapis lebih sedikit.

Jadi zoning yang dipilih adalah alternative 1, karena pengelompokan

ruang dan sirkulasi lebih baik.

IV.3. Analisa Bangunan

IV.3.1. Analisa Bentuk Masa

Tabel 4.11 Perbandingan bentuk masa bangunan

Masa Bentuk L Masa Bentuk U

Masa Bentuk T

Membentuk ruang luar lebih

luas

Memberikan kesan

welcome

Dari depan terkesan besar,

dan terbuka

Dapat dikombinasikan

dengan bentuk masa lain

Semua sisi mendapatkan

view

Memberikan lebih banyak

ruang luar disekitarnya

Dapat memberikan kesan

terbuka atau tertutup

Membentuk ruang terbuka

lebih sedikit

Memberikan view yang

berbeda-beda

Page 22: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

113

Berdasarkan tinjauan khusus tapak disimpulkan bahwa gaya bangunan

mengacu pada gaya mayoritas di sekitarnya yaitu Art Deco. Untuk bentuk

dasar masa yang dipilih untuk tapak 1 adalah adalah Bentuk T karena

cocok dengan bentuk tapak dan view yang dihasilkan baik.

Untuk bentuk masa di tapak 2 adalah bentuk L, karena tapak

cenderung persegi panjang pipih dan mengutamakan orientasi dan bukaan.

Bentuk masa keduanya menggunakan ciri-ciri arsitektur art deco, yaitu:

- Penggunaaan pilar-pilar/kolom-kolom yang menjulang vertical

- Masa yang bertumpuk atau bertingkat

- Fasade lengkung

- Menggunakan struktur menara

- Menggunakan ornament yang berpola sederhana (geometris)

Di bawah ini ada 2 alternatif gubahan masa dan yang terpilih adalah

alternatif 2. Berikutnya adalah analisa dari gubahan masa dari alternatif 2.

Alternatif 1

Alternatif 2

Page 23: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

114

Masa di Tapak 2

Masa di Tapak 1

Page 24: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

115

Tapak 1 dan 2 yang terpisah dihubungkan dengan skybridge, berikut

ini adalah beberapa alternatif bentuk skybridge.

1 2 3

Bentuk yang terpilih adalah bentuk ke 1 karena lebih dinamis, unik dan

dapat memaksimal view dari luar maupun dalam skybridge.

Page 25: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

116

IV.3.2. Analisa Orientasi Gubahan Masa

Tabel 4.12 Perbandingan orientasi masa bangunan

Orientasi ke Luar Orientasi ke Dalam

View di luar tidak baik Tamu hotel mendapat view yang baik

Memberikan kesan welcome Memberikan suasana hangat dan privat

Cocok untuk tujuan komersil/bisnis Cocok untuk bersantai/acara khusus

Kemungkinan bising lebih besar Kemungkinan bising lebih kecil

Dari analisa diatas yang dipilih adalah orientasi bangunan ke dalam

untuk masa bangunan yang berfungsi sebagai hunian dan orientasi ke luar

untuk masa yang berfungsi sebagai retail atau komersil.

IV.3.3. Analisa Sirkulasi Horisontal

Tabel 4.13 Perbandingan pola koridor

Kriteria Single Loaded

Double Loaded

Pengudaraan

dan Cahaya

Baik karena cahaya alami

dapat masuk ke dalam

selasar.

Kurang baik karena jika

selasar panjang akan menjadi

gelap dan pengudaraan alami

tidak dapat masuk.

Suasana Terasa lebih luas dan nyaman

karena salah satu menghadap

ke ruang terbuka

Terasa lebih sempit dan

monoton

Satuan luas /

kamar

Besar karena hanya

digunakan untuk satu deret

kamar saja

Kecil karena digunakan untuk

dua deret kamar tidur

Ekonomis Tidak ekonomis karena

selasar harus dilindung panas

dan hujan dan perlu instalasi

tambahan. Namun ekonomis

dalam manintenance

Ekonomis, dari segi biaya,

konstruksi, instalasi. Namum

boros dalam maintenance

Page 26: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

117

Luas yang

diperlukan

Memerlukan

luas tanah yang cukup besar.

Lebih efisien karena dapat

melayani kamar lebih banyak

sehingga tidak memerlukan

luas tanah yang besar

IV.3.4. Analisa Sirkulasi Vertikal

Tabel 4.14 Perbandingan sarana untuk sirkulasi vertikal

KRITERIA TANGGA ESKALATOR LIFT

Pelayanan orang

cacat

Tidak melayani Melayani Melayani

Daya angkut Relatif kecil Relatif sedang Relatif besar

Waktu tunggu Tak perlu menunggu Tak perlu menunggu Harus menunggu

Waktu Perjalanan lama dan

melelahkan

Perjalanan sedang Perjalanan cepat

Pemakaian

ruangan

Besar Besar Kecil

Hubungan antar

lantai

Terasa Terasa Terasa

Penampilan Dapat diolah Dapat diolah Dapat diolah

Apabila arus

listrik putus

Dapat dipergunakan Dapat dipergunakan Tidak dapat

dipergunakan

Ketinggian lantai Efektif 4-5 lantai Efektif 3-6 lantai Tidak terbatas

Perletakan dan pemilihan jenis sirkulasi dipertimbangkan terhadap:

- Sistem sirkulasi yang berkesinambungan

- Kemudahan dan kejelasan

- Pemerataan jangkauan pelayanan sesuai dengan peraturan berlaku ± 25 m

- Pelayanan bagi orang cacat

Page 27: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

118

IV.3.5. Analisa Sistem Struktur

Bangunan City Hotel ini hanya mempunyai maksimal 4 lapis, sehingga

tidak memperlukan system struktur yang rumit. Namun pada bagian

Skybridge perlu perhatian khusus, seperti ketinggian minimum terhadap

permukaan jalan yaitu 5m, penggunaan kontruksinya harus cepat, aman

dan kuat karena dibawahnya akan dilewati oleh kendaraaan. Dasar-dasar

pertimbangan system struktur yang digunakan yaitu:

Memenuhi persyaratan struktur yaitu: kokoh, kaku, dan stabil.

Fleksibilitas, memungkinkan perubahan fungsi ruang.

Kondisi fisik setempat, tidak menggangu atau merusak sistem struktur

bangunan di sekitarnya.

Estetika, mendukung penampilan bangunan yang baik.

Kemudahan dalam pelaksanaan dan pemeliharaan.

Dari pertimbangan diatas maka system struktur yang dipilih adalah:

Sistem sub struktur: untuk pondasi menggunakan bor pile dan pondasi

rakit karena dalam pelaksanaanya tidak menimbulkan getaran yang

dapat merusak bangunan sekitar dan tidak perlu masuk alat berat serta

besar.

System upper struktur: menggunakan system rangka dengan kombinasi

penggunaan baja, beton pre-stressed & precast (pada bagian skybridge)

agar lebih cepat selesai, tidak menggangu lingkungan sekitarnya serta

ekonomis.

Page 28: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

119

IV.3.6. Analisa Utilitas

Listrik dan Pengudaraan

Sistem elektrikal perlu memperhatikan letak genset dan panel-panel

listrik, dimana tidak mudah dijangkau oleh umum namun mudah dijangkau

oleh teknisi dan dirancang seefisien mungkin. Hal ini bertujuan agar agar

tidak menimbulkan bising dan getaran serta menjaga keamanan bangunan.

Pengudaraan pada bangunan hotel perlu disesuaikan dengan fungsi dan

kondisi ruang tersebut, ada yang dapat menggunakan pengudaraan alami

dan ada juga yang buatan.

Skema 4.1 Perkiraan sistem pengudaraan yang diperlukan

Plumbing

Dalam sistem plumbing yang terpenting adalah sistem pengumpulan

dan distribusi air, terutama air kotor. Kemiringan pipa untuk distribusi

horizontal air bersih adalah 1% dan untuk air kotor2%, kotoran padat 5% .

Selain itu air kolam renang juga dapat digunakan sebagai cadangan untuk

persediaan air pencegah kebakaran. Agar pengaturan pipa untuk distribusi

Exhaust fan Dapur, toilet, r.servis

AC split

dak &

standing

AC

R. umum, r. servis, r.

konsensi dan R. serbaguna

AC split Kamar, unit retail

Ventilasi &

open void

Koridor, outdoor

restaurant Pengudaraan

alami

Pengudaraan

buatan

Page 29: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

120

dan pengumpulan air baik, maka perletakan kamar mandi adalah hal utama

yang harus diperhitungkan. Terdapat beberapa alternatif dalam pemilihan

kamar mandi yaitu:

Dalam menentukan alternatif tersebut, perlu dipertimbangkan:

- Kemudahan perawatan dan pemeliharaan instalasi

- Luas bidang pandangan dan cahaya yang masuk maksimal

- Dapat sebagai isolasi kebisingan pada korridor

Berdasarkan kriteria di atas dipilih penempatan KM/WC pada dinding

sebelah dalam,karena perawatan dan pemeliharaan instalasi mudah, luas

bidang pandangan dan cahaya yang masuk dapat optimal dan dapat

mengisolasi kebisingan pada koridor.

Pencegahan Kebakaran

Pada system pencegahan kebakaran hal pertama yang harus dipenuhi

adalah mudah dilihat dan dijangkau. Kemudian untuk ruang-ruang yang

tidak boleh terkena air harus disediakan media gas.

Alternatif 1 Alternatif 3 Alternatif 2

Page 30: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

121

Skema 4.2 Alternatif sistem pencegahan kebakaran

Tabel 4.15 Perhitungan alat pencegah kebakaran

Pencegahan

kebakaran

Standard Sumber Perhitungan

LB : 20.018 m2

Jumlah

Fire Sprinkle 25 m2 / unit DKU 20.018 / 25 776 buah

Fire hydrant

portable

200 m2 / unit DKU 20.018 / 200 97 buah

Pilar hydrant 800 m2 / unit DKU 20.018 / 800 24 buah

Smoke detector 92 m2 / unit DKU 20.018 / 92 211 buah

Heat detector 92 m2 / unit DKU 20.018 / 92 211 buah

Keterangan: DKU (Diktat Kuliah Utilitas, Ir. T.W. Simbolon)

Kebutuhan air sprinkler (Vol. Sp.) = Jml Sp. x 18 L x 30 menit

= 776 x 18 x 30 = 419.040 L = 419 m3

Kebutuhan air hydrant (Vol. Hd.) = Jml Hd. x 400 L x 30 menit

= 97 x 400 x 30 = 1.164.000 L = 1.164 m3

Total kebutuhan air untuk bahaya kebakaran = 419 m3

+ 1.164 m3 = 1.583 m

3

Kebutuhan air ini selain dipenuhi dari air bersih (PAM) juga dipenuhi

dengan menggunakan air kolam renang, air hasil recycle STP dan air hujan

yang dikumpulkan.

Alternative 1

Pencegahan secara aktif dengan

menyediakan tangga kebakaran, jarak

antar tangga 30 m’ dan keluar pada ruang

terbuka.

Pencegahan secara pasif dengan

menyediakan alat/sistem pencegah

kebakaran seperti sprinkler, smoke

detector, hydrant, dan APAR.

Alternative 2

Page 31: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00089-AR bab 4.pdf · Semi private Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank,

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

122

Perhitungan Kebutuhan air bersih

Standard kebutuhan air bersih bagi hotel berbintang 4 adalah 750

1/hari, terdiri dari: air panas, air dingin. Berikut perhitungannya

Diasumsikan kebutuhan air dingin : air panas = 60%:40%

Untuk 242 kamar, dibutuhkan 242 x 750 = 181.500 l = 182 m3

Terdiri dari: air dingin = 110 m3 dan air panas = 73 m

3

Jadi total kebutuhan air bersih (Vair bersih):

air panas + air dingin+ 40% air untuk kebakaran

110 m3 + 73 m3 + 633 m

3 = 816 m

3

Volume tangki bawah tanah = 40% (Vair bersih) = 326 m3

Volume tangki atas = 15% (Vair bersih) = 122 m3