bab iv analisa iv.1. analisa manusia iv.1.1. analisa ...thesis.binus.ac.id/doc/bab4/2010-1-00027-ar...

44
Analisa Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 60 BAB IV ANALIS A IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa Pelaku Kegiatan Pelaku kegiatan dalam bangunan Apartemen dan pusat perbelanjaan ini terbagi menjadi beberapa kelompok (lihat tabel 3) No. Pelaku Keterangan 1. Pengelola Apartemen dan M al - Sekelompok orang yang mengatur jalannya kegiatan di dalam pusat perbelanjaan dan pemeliharaan fasilitas di apartemen 2. Penghuni/Pemilik Apartemen - Orang -orang yang tinggal di unit-unit apartemen dan menggunakan fasilitas yang tersedia di apartemen 3. Pengunjung Pusat Perbelanjaan - Orang yang datang ke pusat perbelanjaan untuk berbelanja, berekreasi, dan memanfaatkan fasilitas yang ada di pusat perbelanjaan IV.1.2. Analisa Sasaran penghuni apartemen Seperti kita ketahui bahwa bangunan yang dirancang ini berlokasi di daerah Benhil tak jauh dari Jl. Jendral Sudirman yang merupakan pusat perkantoran di Jakarta, secara ekonomi merupakan daerah ekonomi menengah ke atas. Banyak sekali eksekutif-eksekutif muda yang bertempat tinggal di tepi Jakarta bahkan di luar Jakarta, jauh dari tempat kerja mereka yang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman. Jauhnya jarak antara tempat tinggal Tabel 3. Pelaku Kegiatan di Pusat perbelanjaan dan apartemen

Upload: buiduong

Post on 13-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 60

BAB IV

ANALISA

IV.1. Analisa Manusia

IV.1.1. Analisa Pelaku Kegiatan

Pelaku kegiatan dalam bangunan Apartemen dan pusat perbelanjaan ini

terbagi menjadi beberapa kelompok (lihat tabel 3)

No. Pelaku Keterangan 1. Pengelola

Apartemen dan Mal

- Sekelompok orang yang mengatur jalannya kegiatan di dalam pusat perbelanjaan dan pemeliharaan fasilitas di apartemen

2. Penghuni/Pemilik Apartemen

- Orang-orang yang tinggal di unit-unit apartemen dan menggunakan fasilitas yang tersedia di apartemen

3. Pengunjung Pusat Perbelanjaan

- Orang yang datang ke pusat perbelanjaan untuk berbelanja, berekreasi, dan memanfaatkan fasilitas yang ada di pusat perbelanjaan

IV.1.2. Analisa Sasaran penghuni apartemen

Seperti kita ketahui bahwa bangunan yang dirancang ini berlokasi di

daerah Benhil tak jauh dari Jl. Jendral Sudirman yang merupakan pusat

perkantoran di Jakarta, secara ekonomi merupakan daerah ekonomi

menengah ke atas. Banyak sekali eksekutif-eksekutif muda yang bertempat

tinggal di tepi Jakarta bahkan di luar Jakarta, jauh dari tempat kerja mereka

yang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman. Jauhnya jarak antara tempat tinggal

Tabel 3. Pelaku Kegiatan di Pusat perbelanjaan dan apartemen

Page 2: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 61

dan tempat kerja merupakan kendala yang sulit dihindari, sehingga para

eksekutif tersebut banyak menghabiskan waktu di jalan.

Dengan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka dari itu perancangan

apartemen di daerah benhil ini dimaksudkan untuk mewadahi para eksekutif-

eksekutif muda yang memiliki tempat tinggal jauh dari tempat kerja mereka

di daerah Sudirman dan sekitarnya. Dengan kehadiran pusat perbelanjaan

berupa Shopping Mal dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan

sekunder(hiburan) dari penghuni apartemen.

IV.1.3. Analisa Kegiatan Pengguna Bangunan dan Kebutuhan Ruang

Analisa kegiatan pengguna bangunan terdiri dari :

1. Penghuni Apartemen

Kegiatan penghuni apartemen adalah berhubungan dengan kegiatan

sehari-hari yaitu :

Aktivitas Jenis Ruang

Persyaratan Ruang Karakter Ruang

Makan, duduk-duduk, bersantai, nonton.

Ruang Keluarga

-Cukup cahaya -Ada ventilasi -Aksebilitasnya tinggi Private

Masak, cuci piring, makan

Ruang Makan

dan Dapur

-Bersih -Cukup cahaya -Nyaman, ada ventilasi Private

Mandi, buang air

K.Mandi -Bersih dan Nyaman

Servis

Tidur/ istirahat R.Tidur -Bersih dan Nyaman Private

Tabel 4. Kebutuhan Ruang Penghuni Apartemen

Page 3: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 62

2. Pengunjung Pusat Perbelanjaan

3. Pengelola Apartemen dan Pusat Perbelanjaan

4. Ruang Fasilitas Penunjang Apartemen

Aktivitas Jenis Ruang

Persyaratan Ruang Karakter Ruang

Berbelanja

Unit Retail

-aksesibilitas tinggi -bersih, menarik -nyaman -pencahayaan dan pengudaraan buatan

Publik

Makan dan berkumpul bersama teman

Food Court

-Bersih -Cukup cahaya -Nyaman, ada ventilasi

Private

buang air Toilet -Bersih dan Nyaman Servis

Aktivitas Jenis Ruang Persyaratan Ruang Karakter Ruang

Mengelola dan mengatur

R. Kerja/Kantor

-bersih -nyaman Private

Melayani Pembayaran

R. administrasi/ keuangan

-Bersih dan nyaman Private

Promosi R. Marketing -Bersih dan nyaman Public buang air Toilet -Bersih dan nyaman Servis Masak dan minum Pantry Karyawan -ventilasi baik

- bersih Servis

Aktivitas Jenis Ruang Persyaratan Ruang

Karakter Ruang

Menyimpan peralatan Gudang -Bersih dan tidak

lembab Servis

Menjaga Keamanan R. Security -Bersih dan

nyaman Private

Mencuci pakaian Laundry -Bersih dan higienis Servis

Tabel 7. Kebutuhan Ruang Fasilitas Penunjang Apartemen

Tabel 6. Kebutuhan Ruang Pengelola Apartemen dan Pusat Perbelanjaan

Tabel 5. Kebutuhan Ruang Pengunjung Pusat Perbelanjaan

Page 4: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 63

5. Ruang Fasilitas Utilitas Apartemen

IV.1.4. Analisa Progam Ruang

Hasil Studi Banding

Apartemen/Tipe Ruang tidur Cosmo Terrace

Royal Mediterania

Garden 2

Season City

Permata Regency

Apartement Rata-rata

Berenang Kolam Renang -aksesibilitas tinggi - bersih Publik

Ganti Pakaian, Bilas, Buang Air R. Bilas dan Wc

-Bersih -pengudaraan alami baik

Servis

Jogging Jogging Track -rekreatif Publik

Aktivitas Jenis Ruang Persyaratan Ruang Karakter Ruang

Tempat Menyimpan AHU

R. AHU

-bersih -ventilasi yang baik

Servis

Menyimpan pipa-pipa pembuangan R. Plumbing

-Efisiensi Tinggi -Bersih -Berada pada daerah servis

Servis

Menyimpan Pompa R. Pompa -Bersih dan nyaman

-Akses rendah Servis

Mengontrol dan Memperbaiki R. M & E

-Bersih dan nyaman - Berada pada daerah servis

Servis

Menyimpan peralatan Gudang

-Bersih dan nyaman - Berada pada daerah servis

Sevis

Mengelola limbah R. STP

-Bersih -ventilasi yang baik - Berada pada daerah servis

Servis

Tabel 9. Studi Banding Dimensi Apartemen

Tabel 8. Kebutuhan Ruang Utilitas Apartemen

Page 5: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 64

Studio 27,32 m2 - 27,25 m2 - 27,41 m2

1 Bedroom 36,04 m2 33,00 m2 - - 34,52 m2

2 Bedroom 49,55/53,45 m2 42 /53,5 m2 41,50 m2 37/39 m2 42,51 m2

3 Bedroom - 100/110 m2 74,00 m2 75/81 m2 83 m2

Persentase Jumlah Tipe Unit Apartemen

Kesimpulan :

Dari hasil studi banding di atas maka dapat dilihat ada 2-3 tipe unit yang disediakan

pada setiap apartemen, kemudian dari data-data di atas maka didapat rata-rata

luasan unit dan persentase jumlah unit, untuk menjadi acuan terhadap perancangan

apartemen di daerah Bendungan Hilir.

Apartemen/Tipe Ruang tidur Cosmo Terrace

Royal Mediterania

Garden 2

Season City

Permata Regency

Apartement Rata-rata

Studio 17 % - 10 % - 33 %

1 Bedroom 31 % 10 % - - 27 %

2 Bedroom 52 % 50 % 80 % 4 % 33 %

3 Bedroom - 40 % 10 % 96 % 7 %

Tabel 10. Studi Banding Persentase Jumlah Tipe Unit Apartemen

Page 6: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 65

IV.1.5. Analisa Dimensi Ruang

1. Kompleks Bangunan Apartemen

• Tipe Studio

• Tipe 1 Kamar Tidur

• Tipe 2 Kamar Tidur

No. Kebutuhan Ruang Furnitur Luas

1. Kamar tidur Tempat tidur, lemari, nakas, meja 12 m2

2. Dapur Kompor, bak cuci, kulkas 4,9 m2

3. Kamar mandi Kloset, wastafel, shower 4 m2

4. Balkon 3 m2

Total luas unit 23,9 m2

No. Kebutuhan Ruang Furnitur Luas

1. Kamar tidur Tempat tidur, lemari, nakas, meja 12 m2

2. Ruang tamu Sofa, meja 7,7 m2

3. Ruang makan Meja, kursi 3 m2

3. Dapur Kompor, bak cuci, kulkas 4,5 m2

4. Kamar mandi Kloset, wastafel, shower 4 m2

5. Balkon 3 m2

Total luas unit 34,2 m2

No. Kebutuhan Ruang Furnitur Luas

1. Kamar tidur 1 Tempat tidur, lemari, nakas, meja 12 m2

Tabel 11. Dimensi Ruang Apartemen Tipe Studio

Tabel 12. Dimensi Ruang Apartemen Tipe 1 R.Tidur

Tabel 13. Dimensi Ruang Apartemen Tipe 2 R.Tidur

Page 7: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 66

• Fasilitas Penunjang Apartemen

Kebutuhan Ruang n Standard Sumber Kapasitas Luas Lobby apartemen 1 0,65 m2/org NAD 20 Orang 13 m2 Resepsionis, R. tunggu

1 1 m2/org NAD 8 Orang 8 m2

Ruang fitnnes 1 2,5 m2/org - 10 org 25 m2 Kolam Renang 1 SB 300 m2 Toilet - Wastafel -Shower -Urinoir

2 2,16 m2/org 0,5 m2/org 0,8 m2/org 0,9 m2/org

NAD 10 orang

43,2 m2 10 m2

16 m2

18 m2 Laundry 1 - SB 10 12 m2

Sirkulasi 20% x 445,2 89,04 m2 Total 534,24 m2

Ket : NAD = Neufert Architecture Data AS = Asumsi TSS = Times Saver Standard

SB = Studi Banding

• Unit Utilitas Apartemen

Kebutuhan Ruang Dimensi (m x m) Sumber Luas Ruang Pompa 4 x 5 SB 20 m2 Ruang STP 75 m2/300 unit SB 75 m2 Ruang M&E 4 x 5 SB 20 m2 Ruang Panel 4 x 2,5 TSS 10 m2

2. Kamar tidur 2 Tempat tidur, lemari, nakas, meja 9 m2

2. Ruang tamu Sofa, meja 9 m2

3. Ruang makan Meja, kursi 7,1 m2

3. Dapur Kompor, bak cuci, kulkas 4,5 m2

4. Kamar mandi Kloset, wastafel, shower 4 m2

5. Balkon 3 m2

Total luas unit 48,6 m2

Tabel 14. Dimensi Ruang Penunjang Apartemen

Tabel 15. Dimensi Ruang utilitas Apartemen

Page 8: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 67

Ruang Sampah 1 x 1/lantai AS 1 m2 Ruang Genset 3 x 3 SB 9 m2

Sirkulasi 20% x 135 27 m2 Total 162 m2

2. Kompleks Bangunan Pusat Perbelanjaan

Kebutuhan Ruang n Kapa-sitas

Standart (m2)

Sumber Luas (m2)

Lobby mal 1 - - SB 62 Unit retail kecil Unit retail sedang Unit retail besar

23 55 15

- - -

15 54 130

SB SB AS

345 2970 1950

ATM 1 10 org NAD 20 Sitting area 4 - SB 24 Toilet Pria & Wanita

8 7 org NAD 282

Sirkulasi 20% x 5653 1130,6 Total 6783,6

Perhitungan Kebutuhan Unit Apartemen

Dari analisa di atas maka dapat diperhitungkan kebutuhan tipe dan jumlah

persentasi unit apartemen :

1 lantai apartemen memuat = 11 unit apartemen

1 tower memiliki = 11 unit x 9 lantai = 99 unit apartemen

2 tower memiliki = 99 unit x 2 = 198 unit apartemen

3 tower memiliki = 270 unit

Terdiri dari :

No. Tipe Luas Jumlah Persentase Luas 1 Lantai 1. Studio 23,9 / 25,2m2 2 16 % 50,4 m2 2. 1 Bedroom 34,2 / 37,1m2 6 38 % 222,6 m2 3. 2 Bedroom 48,6 / 53,6m2 3 46 % 160,8 m2

Total luas apartemen 1 lantai 401,4 m2

Tabel 17. Luas Apartemen 1 Lantai

Tabel 16. Dimensi Ruang Pusat Perbelanjaan

Page 9: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 68

Luas apartemen dalam 1 tower = (433,8 m2 + sirkulasi 20%) x 9 lantai

= (433,8 m2 + 86,76 m2) x 9 lantai

= 520,56 m2 x 9 lantai

= 4685,04 m2

Luas apartemen tower 2 = 4685,04 m2

Luas apartemen tower 3 = 615,06 m2 x 9 = 5540,4 m2

Luas apartemen 3 tower = (2 x 4685,04 m2)+ 5540,4 m2

= 14910, 48 m2

Kebutuhan luas Pusat Perbelanjaan lantai 1

= 3587,62 m2 < 6.160 m2(KDB)

Kebutuhan luas Pusat Perbelanjaan 3 lantai = 3587,62 m2 + 5181 m2 +

5181 m2 (lantai 3) = 13949,64 m2

Kebutuhan luas total bangunan = 14910, 48 m2 + 13949,64 m2

= 28860,12 m2 < 30800 m2(KLB)

IV.1.6. Analisa Daya Tampung Kendaraan Bermotor/Parkir

Luas mal 3 lantai = 13949,64 m2

parkir mobil di mal = 70 mobil (basement 1)

Ratio parkir mobil untuk mal = 1 : 200

Parkir apartemen = 270 unit apartemen = 270 parkir mobil (basement 2&3)

Total kebutuhan parkir = 270 + 70 = 340 parkir mobil

Kebutuhan area parkir motor = 119 parkir motor

Kesimpulan :

Page 10: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 69

Dengan kebutuhan parkir sebesar 19.705 m2 melebihi luasan tapak 7700

m2, sehingga akan dirancang lantai basement untuk menampung kendaraan

pengunjung maupun penghuni.

IV.1.7. Skema Hubungan Ruang Makro

Skema hubungan makro menggambarkan bagaimana hubungan sirkulasi

pengguna bangunan antara pengunjung bangunan mal, apartemen, fasilitas

penunjang dan fasilitas utilitas.

Lobby

Apartemen Pusat Perbelanjaan

Pengelola

Servis

Lobby

Fasilitas Penunjang

Main Entrance

Side Entrance

Main Entrance

Pengelola

Servis

Gbr 30. Skema Hubungan Makro

Page 11: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 70

IV.1.8. Skema Hubungan Ruang Mikro

Apartemen

Pusat Perbelanjaan

Lobby

Unit Apartemen

Kantor Pengelola

Servis

Main Entrance

Parkir

Fasilitas Apartemen

Parkir Entrance

Lobby

Pusat Perbelanjaan (retail)

Kantor Pengelola

Toilet

Parkir

Service

Main Entrance

Parkir Entrance

Side Entrance

Entrance

Gbr 31. Skema Hubungan Mikro Apartemen

Gbr 32. Skema Hubungan Mikro Pusat Perbelanjaan

Page 12: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 71

IV.2. Analisa Aspek Lingkungan

Perencanaan dan perancangan apartemen dan pusat perbelanjaan dimulai dengan

analisa berbagai hal yang berkaitan dengan tapak dan potensi lingkungan, yang

bertujuan untuk mencari solusi berbagai kendala dan masalah yang dapat terjadi di

tapak. Solusi tersebut akan diterapkan dalam desain dan konsep bangunan yang akan

dirancang.

IV.2.1. Analisa Kondisi Fisik Tapak

Lokasi tapak berada pada daerah Bendungan Hilir yang berhadapan

langsung dengan jalan Jendral Sudirman. Berdekatan dengan pasar

Bendungan Hilir, Hunian penduduk sekitar, dan banyaknya Gedung-gedung

perkantoran(Wisma Sudirman, Sampoerna Strategic, Bank Resona Perdana,

Plaza Sentral, dll). Dengan kondisi tapak tidak berkontur relatif rata.

Garis Sepadan Bangunan (GSB) : - Belakang : 6 m

- pinggir sungai : 3 m

- depan jalan Sudirman : 10 m

- samping jalan Benhil : 5 m

Page 13: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 72

Batas Tapak : - Utara : Kali Krukut

- Selatan : Jl. bendungan hilir

- Timur : Jl. Jendral Sudirman

- Barat : Pertokoan

Dengan luasan sbb :

Luas bangunan yang boleh dibangun

= 80% x 7.700

= 6.160 m2

Total Luas Bangunan yang boleh dibangun

= 4 x 7.700

= 30800 m2

Ketinggian Maksimum yang boleh dibangun = 12 lantai

Page 14: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 73

IV.2.2. Analisa Lingkungan Sekitar Tapak

Dari gambar diatas di atas dapat dilihat bangunan di sekitar tapak :

- Sebelah utara tapak terdapat bangunan : Plaza Semanggi(mal),

Universitas Atmajaya(pendidikan), Plaza Sentral(kantor), Standart

Chartered(kantor), Sampoerna Strategic(kantor).

- Sebelah timur tapak terdapat bangunan : Bank Resona Perdana(kantor),

Bank Rakyat Indonesia(kantor), Pasar Bendungan Hilir.

- Sebelah barat tapak terdapat bangunan : Wisma Sudirman(kantor),

Wisma Dharmala(kantor dan tempat pendidikan)

Foto (56). Bangunan Sekitar Tapak

Page 15: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 74

- Sebelah Selatan tapak terdapat bangunan : Ruko-ruko yang menjual

bahan elektronik dan juga tempat print-printan.

Kesimpulan :

Dari data di atas maka diketahui bahwa 80% bangunan sekitar tapak adalah

gedung-gedung perkantoran bertingkat tinggi, sehingga para executive muda

yang tinggal di tepi Jakarta dan luar Jakarta sangat memerlukan tempat

tinggal yang di daerah ini agar memudahkan mereka dalam pencapaian ke

tempat kerja. Proyek apartemen dan pusat perbelanjaan di Bendungan Hilir

ini merupakan jawaban bagi permasalahan executive muda yang memiliki

tempat tinggal jauh dari tempat kerja mereka di kawasan Jalan Jendral

Sudirman.

IV.2.3. Analisa Kemacetan Di Sekitar Tapak

Jl. Bendungan Hilir

Jl. Jendral Sudirman

Page 16: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 75

Kemacetan tidak terjadi pada pagi hari di daerah tapak sehingga para

penghuni apartemen di daerah Bendungan Hilir tidak perlu khawatir dengan

kemacetan di pagi hari.

Pada sore hari kemacetan tampak terjadi pada Jl. Jendral Sudirman menuju

Plaza Semanggi, dan juga pada Bendungan Hilir di depan Pasar, sedangkan

pada Jl. Jendral Sudirman menuju Bundaran HI lancar.

Foto (57) Jumat, 28 Agustus 2009

Pk. 05.35

Foto (58) Senin, 31 Agustus 2009

Pk. 17.45

Page 17: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 76

Sedangkan pada malam hari Jl. Jendral Sudirman dan Jl. Bendungan Hilir

tampak ramai lancar.

Kesimpulan :

Pada lingkungan sekitar tapak terutama pada Jl. Jendral Sudirman menuju

bundaran HI jarang terjadi kemacetan, sehingga tidak masalah jika dibuat

entrance dan exit pada menuju daerah ini tapi kendalanya adalah daerah ini

termasuk jalan wajib 3in1. Pada jalan Bendungan Hilir sering terjadi

kemacetan pada sore hari terutama pada saat jam pulang kerja, kemacetan

terjadi dikarenakan para pengendara menghindari jalan protokol karena

wajib 3in1 dan sempitnya lebar jalan Bendungan Hilir.

IV.2.4. Analisa Pencapaian Menuju Tapak

Penentuan pencapaian tapak(entrance) ditentukan oleh beberapa aspek,

yaitu : arus kendaraan terbanyak yang melewati tapak, lebar jalan yang

melalui tapak, peraturan yang menentukan entrance pada tapak, dan

kemacetan yang sering terjadi di dekat tapak, mudah dilihat dan dicapai.

Foto (59) Senin, 31 Agustus 2009

Pk. 20:13

Page 18: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 77

Ket :

Alternatif 1

Kelebihan :

- Main Entrance menghadap jalan besar yaitu Jl. Jendral Sudirman,

sehingga memudahkan pengunjung yang ingin menuju ke tapak ini

karena mereka dapat melihat bangunan terlebih dahulu baru mencari

entrance yang terletak di sudut menjauhi arah datangnya kendaraan.

- Side Entrance ditentukan dari Jalan Bendungan Hilir untuk memudahkan

pengunjung maupun penghuni apartemen dalam mencapai tapak, dan

menghindari daerah 3in1.

Alternatif 1

= Side entrance dan exit

= entrance dan exit servis

= Main Entrance dan Exit

Gbr 33. Alternatif 1 Entrance Gbr 34. Alternatif 2 Entrance

Alternatif 2

Page 19: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 78

- Jalur entrance dan exit servis diletakan di belakang, untuk memisahkan

dari tempat public.

Kekurangan :

- fasade yang terlihat sebelum masuk ke main entrance terlihat lebih kecil

dibanding fasade dari arah Bendungan Hilir

Alternatif 2

Kelebihan :

- Untuk menuju ke lokasi dan keluar tapak tidak perlu melalui daerah 3in1.

Kekurangan :

- Lebar jalan yang sempit untuk menuju Entrance.

- Letak entrance tidak terlihat secara luas sehingga pengunjung sulit

mencapainya

Alternatif 3 Alternatif 4

Gbr 35. Alternatif 3 Entrance Gbr 36. Alternatif 4 Entrance

Page 20: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 79

Alternatif 3

Kelebihan :

- Main Entrance menghadap jalan besar yaitu Jl. Jendral Sudirman,

sehingga memudahkan pengunjung yang ingin menuju ke tapak ini

karena mereka dapat melihat bangunan terlebih dahulu baru mencari

entrance yang terletak di sudut menjauhi arah datangnya kendaraan.

- Adanya jalan keluar menuju Jl. Bendungan Hilir sehingga, pengunjung

keluar tak harus melalui daerah 3in1 yaitu Jl. Jendral Sudirman.

Kekurangan :

- Fasade untuk menuju entrance tak seluas fasade di jl. Bendungan hilir.

- Tidak memiliki side entrance sehingga pengunjung harus melewati

daerah 3in1 yaitu jalan Jendral Sudirman.

Alternatif 4

Kelebihan :

- Main Entrance menghadap jalan besar yaitu Jl. Jendral Sudirman,

sehingga memudahkan pengunjung yang ingin menuju ke tapak ini

karena mereka dapat melihat bangunan terlebih dahulu baru mencari

entrance yang terletak di sudut menjauhi arah datangnya kendaraan.

- Pengunjung keluar tak harus melalui daerah 3in1 yaitu Jl. Jendral

Sudirman.

Kesimpulan :

Alternatif 4 dikombinasikan untuk mendapatkan hasil yang baik dan

memudahkan pengunjung dalam mencapai tapak . Pengunjung tetap dapat

Page 21: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 80

keluar masuk melalui jalan Bendungan Hilir mau pun jalan Jendral

Sudirman. Main entrance diletakan pada daerah Bendungan Hilir untuk

menghindari 3in1 di jl. Jendral Sudirman.

IV.2.5. Analisa Sirkulasi Dalam Tapak

Sirkulasi dalam Tapak terbagi menjadi 2 yaitu sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki.

Kesimpulan :

Sirkulasi kendaraan pada tapak berada pada sisi tepi tapak kemudian masuk

ke basement untuk parkir, sedangkan untuk sirkulasi pejalan kaki pada tapak

berada pada tepi bangunan yang dirancang untuk jalur pedestrian sehingga

pejalan kaki dapat berjalan dengan nyaman dan aman. Untuk menarik

pengunjung masuk ke dalam bangunan baru ini, pejalan kaki juga dapat

melalui dalam bangunan karena dirancanng side entrance pada jl. Benhil dan

pada Jl. Jend. Sudirman.

Gbr 37. Sirkulasi Kendaraan Pengunjung

Gbr 38. Sirkulasi Pejalan Kaki

Page 22: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 81

IV.2.6. Analisa Kebisingan

IV.2.7. Analisa Matahari

Daerah pasar Benhil dan Jl. Jendral Sudirman

merupakan daerah yang rawan menimbulkan

kebisingan dikarenakan padatnya arus kendaraan pada

daerah tersebut, terutama pada saat jam-jam sibuk

seperti jam pulang kerja.

Salah satu cara untuk mengurangi kebisingan adalah

dengan cara menempatkan buffer berupa vegetasi.

Matahari Terbit

Matahari Terbenam

Pergerakan matahari yang diagonal pada tapak

sehingga bangunan harus di desain sebaik mungkin

tidak menghadap ke arah timur dan barat, agar panas

matahari tidak masuk secara langsung. Penggunaan

kisi-kisi pada bangunan yang menghadap sisi timur

dan barat juga bias untuk mengurangi radiasi

matahari yang masuk ke dalam bangunan.

Gbr 39. Analisa Kebisingan

Gbr 40. Analisa Matahari

Page 23: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 82

IV.2.8. Analisa Orientasi Bangunan

IV.2.9. Analisa Zoning

Orientasi ke arah luar agar view apartemen

dapat ke segala arah, juga dimaksudkan untuk

setiap ruang di apartemen mendapat sinar

matahari secara maksimal pada siang hari.

Dengan memanfaatkan cahaya matahari pada

siang hari maka bangunan ini dapat

menghemat energi karena pada siang hari tidak

memerlukan pencahayaan buatan.

PUBLIK

P U B L I K

P R I V A T

SERVIS

Ruang-ruang yang berhubungan langsung ke luar

dijadikan ruang publik, dimaksudkan untuk

mengundang dan menarik pengunjung pusat

perbelanjaan. Ruang-ruang yang tidak berhubungan

ke luar dijadikan ruang servis dan ruang private,

karena hanya kelompok tertentu yang dapat

mengakses ke daerah tersebut(pengelola dan penghuni

apartemen).

Gbr 41. Analisa Orientasi Bangunan

Gbr 42. Analisa Zoning Horizontal

Page 24: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 83

Untuk zoning vertikal daerah publik seperti pusat perbelanjaan berada di

bawah agar memudahkan pengunjung, sedangkan untuk daerah private

berada di atas dan berada pada pinggir tapak menjauhi jalan Bendungan Hilir

untuk menghindari kebisingan dari bunyi kendaraan bermotor.

IV.2.10. Analisa Tata Ruang Luar

Tata ruang Luar terbagi menjadi 2 jenis, yakni:

1. Tata Ruang Aktif, yaitu ruang terbuka yang mengandung unsur-unsur

kegiatan manusia di dalamnya, dalam perancangannya dapat digunakan

untuk jalur pedestrian untuk sirkulasi manusia, fasilitas penunjang

seperti kolam renang, olahraga dan jalur akses sirkulasi kendaraan

bermotor.

Publik

Servis

Servis

Private

Jalan Bendungan Hilir Kali Krukut

Gbr 43. Analisa Zoning Vertikal

Page 25: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 84

2. Tata Ruang Luar Pasif, yaitu ruang luar terbuka yang tidak mengandung

kegiatan manusia, dalam perancangannya dapat digunakan untuk area

hijau, tempat penyerapan air hujan, penyaring kebisingan kendaraan

dengan vegetasi, ruang penerima, dll.

Gbr 44. Jogging Track

Gbr 45. Vegetasi penyaring kebisingan

Page 26: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 85

IV.3. Analisa Bangunan

IV.3.1. Analisa Jenis Massa Bangunan

Massa bangunan terdiri dari 2 jenis yaitu:

1. Massa bangunan tunggal

Kesimpulan : massa yang cocok untuk lahan ini adalah massa Tunggal

karena memerlukan lahan yang sedikit dan pemeliharaan yang lebih mudah,

sehingga tapak dapat dimanfaatkan secara efektif dan efesien.

No. Aspek Massa Tunggal: Massa Majemuk: 1. Sifat bangunan Terpusat menyebar dan memusat

pada satu titik kegiatan

2. Bentuk condong mengarah vertical

Pola letak massa bangunan lebih dinamis

3. Kebutuhan lahan sedikit lebih luas 4. Pencapaian sirkulasi cepat dan efisien Lama dan tidak efisien 5. Pengawasan dan

pemeliharaan bangunan mudah sulit

2. Massa bangunan majemuk

Gbr 46. Massa Tunggal Gbr 47. Massa Majemuk

Tabel 18. Analisa Kelebihan dan Kekurangan Massa Tunggal dan Majemuk

Page 27: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 86

IV.3.2. Analisa Bentuk Massa Bangunan

Secara umum bentuk dasar bangunan ada 3 yaitu adalah :

No. Kategori

1. Keuntungan • Bentuk halus dan bagus dilihat

• Orientasi ruang memusat

• statis

• Bentuk stabil dan berkarakter kuat

• Orientasi ruang pada tiap sudutnya

• Efisiensi tinggi, karena mudah digabungkan dengan bentuk lain

• Layout ruang mudah dikembangkan

• Orientasi ruang Pada keempat sisi pembatasnya

2. Kerugian • Efisiensi kurang, karena sulit digabungkan dengan bentuk lain

• Layout ruang sulit dikembangkan

• Layout ruang sulit dikembangkan

• Kurang efisien

• Bentuk statis

Kesimpulan :

Dari ketiga bentuk diatas maka bentuk persegi panjang adalah bentuk yang

paling cocok terhadap tapak, bentuk massa bangunan mengikuti bentuk

tapak yang memanjang, sehingga dapat menggunakan lahan secara efektif

dan efesien.

Tabel 19. Bentuk Dasar Bangunan

Page 28: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 87

IV.3.3. Analisa Gubahan Massa

Kesimpulan :

Bentuk massa bangunan pusat perbelanjaan memanjang mengikuti tapak

membentuk huruf ‘U’. Bentuk apartemen memanjang mengikuti bentuk pusat

perbelanjaan, sehingga unit-unit apartemen mendapat view ke segala arah dan

pencahayaan alami secara maksimal. Pemilihan massa tunggal pemilihan

paling cocok pada tapak benhil karena tidak memerlukan lahan yang luas.

Bangunan apartemen terdiri dari 3 tower terletak di atas pusat perbelanjaan

dan fasilitas penunjang seperti kolam renang dan jogging track berada diantara

pada tower2 apartemen. Bentuk pusat perbelanjaan pada lantai 1 yang

menjorok ke dalam dimaksudkan untuk mengundang orang-orang untuk

masuk ke dalam bangunan mal.

Mal

Apartemen

Gbr 48. Gubahan Massa

Gbr 49. Aksonometri Gubahan Massa

Page 29: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 88

IV.3.4. Analisa Sirkulasi Dalam Bangunan

• Sirkulasi Horisontal

Sirkulasi yang berfungsi menghubungkan ruang-ruang pada lantai yang

sama. Pada apartemen sirkulasi horizontal(koridor) berfungsi untuk

menghubungan unit-unit apartemen ke sirukulasi vertikal(lift). Pada mal

sirkulasi horizontal berupa koridor untuk menghubungkan retail 1 dengan

retail lainnya.

Terdapat 2 jenis sirkulasi horisontal yaitu :

a) Linier

- berupa jalan lurus yang dapat menjadi sirkulasi utama dari suatu

deretan ruang dan jalan tersebut bisa melengkung, bercabang,

memotong

- digunakan pada podium apartemen, untuk menghubungkan antara

retail-retail serta fasilitas-fasilitas yang ada.

- memberikan orientasi yang baik (terarah) ke dalam bangunan.

- memberikan kemudahan pencapaian

- membentuk sirkulasi yang sederhana

b) Radial

- Berupa jalan yang berkembang pada satu titik pusat.

- Terbagi menjadi 2 yaitu, radial memusat dan menyebar

- Digunakan pada lantai-lantai hunian yang menghubungkan sirkulasi

antara core dan unit hunian, dengan pola ini penghuni Apartemen

akan lebih mudah untuk mencapai unit huniannya.

Page 30: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 89

- Pelayanan yang merata kesegala arah

- Memusatkan aktifitas ruang

- Pencapaian yang efisisen

Sirkulasi horizontal (koridor) dalam bangunan Apartemen, terbagi

menjadi beberapa jenis, yakni:

a) Double loaded

Sirkulasi yang diapit oleh unit-unit hunian/retail-retail.

b) Single Loaded

Koridor untuk penataan ruang-ruang hunian yang memiliki satu

koridor untuk melayani satu deret unit hunian.

c) Rectangular Tower

Koridor untuk penataan unit hunian yang memiliki core/inti

sebagai pusat dari servis seperti sirkulasi vertical, ruang mesin,

toilet, ruang AHU dll.

Page 31: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 90

Kesimpulan :

Pada bangunan mal menggunakan sirkulasi liner dan koridor

double loaded berupa jalan lurus menjadi sirkulasi utama sehingga

membentuk sirkulasi yang sederhana dan tidak membingungkan

bagi pengunjung shopping mal, Sedangkan untuk sirkulasi pada

bangunan Apartemen menggunakann sistem Tower plan sehingga

letak tangga darurat dan lift berada pada tengah2 bangunan.

• Sirkulasi Vertikal

Digunakan untuk menghubungkan ruang yang satu dengan ruang lainnya

yang berada pada lantai berbeda. Pada bangunan apartemen dan pusat

perbelanjaan sirkulasi vertikal sangat penting karena untuk mencapai

unit-unit hunian di atas. Bentuk sirkulasi vertikal dapat berupa lift,

escalator dan tangga.

Lift/Elevator

Lift merupakan sarana sirkulasi vertical untuk mencapai unit-unit

apartemen yang berada di atas., dengan daya angkut setiap lift = 10-20

Retail

Retail

Koridor pengunjung

Gbr 50. Double Loaded Corridor

Page 32: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 91

orang. Lift dibedakan menurut fungsinya, lift untuk penghuni dan lift

untuk servis.

Perhitungan kebutuhan Lift Apartemen

Dik : h = 2,6 m s = 1 m/s n = 9 lantai m = 16 orang

Dit: N (jumlah lift)?

Jawab :

T = (2h + 4s) (n - 1) + s (3 m + 4) detik s

= (2.3 + 4.1) (12 – 1) + 1 (3.16 + 4) detik 1 = (6 + 4) (11) + 1 (48 +4) detik

= 110 + 52

= 162 detik

N = L. Netto . n . P. T

300. PB. M

= 559,5 m2 . 12 . 0,03. 162 detik

300 . 3 . 16

Gbr 51. Lift

Page 33: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 92

= 32.630,04

14.400

= 2.2~ 2 lift per tower apartemen

Tangga dan escalator

Sirkulasi vertikal selain lift adalah tangga dan escalator. Tangga biasanya

digunakan pada saat keadaan darurat maka dari itu letak tangga harus

mudah dijangkau dan jarak maksimum 30m, sedangkan dalam keadaan

biasa saja maka akan digunakan escalator agar pengunjung tidak

kelelahan dalam pencapaian tiap lantai pada apartemen maupun pusat

perbelanjaan.

Kesimpulan :

Pada 1 tower bangunan apartemen akan memiliki 2 lift penghuni dengan

kapasitas 16 orang/lift dan 1 lift barang. Untuk Pusat perbelanjaan juga

memiliki 2 lift pengunjung kapasitas 12 orang, 1 lift barang, dan

escalator untuk pencapaian ke retail-retail dalam bangunan.

IV.3.5. Analisa Sistem Struktur dan Konstruksi Bangunan

Pemilihan system pada struktur pada perencanaan bangunan Mal dan

Apartemen didasarkan pada beberapa kriteria, yakni:

- Bahan bangunan yang dapat digunakan dan tersedia.

- Kemudahan dalam pelaksanaanya.

- Faktor kekakuan, kekuatan, kestabilan, keamanan terhadap kebakaran.

Struktur bangunan terbagi atas 2 bagian yaitu:

Page 34: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 93

1. Sub-Structure

Merupakan bagian struktur yang berhubungan langsung dengan tanah dan

menyalurkan beban-beban yang bekerja diatasnya ke tanah. Faktor

pertimbangan : jenis tanah, kedalaman, daya dukung tanah, beban dari

atas yang harus disalurkan ke tanah secara merata, pertimbangan biaya

pelaksanaan, bahan bangunan yang digunakan dan tersedia.

Jenis pondasi yang digunakan pada bangunan apartemen dan mal ini

adalah pondasi dengan tiang pancang mudah pengerjaannya, lebih efektif

dan efesien terhadap waktu.

2. Upper-structure

Merupakan bagian struktur yang berfungsi menyalurkan beban dari atas

berupa beban hidup maupun beban mati ke bawah hingga ke pondasi.

No. Struktur beton bertulang Struktur baja 1. Resiko berkarat pada bahan

rendah. Resiko karat pada bahan tinggi.

2. Waktu relatif lama karena dicor dicor dan dicetak di tempat.

Waktu pelaksanaan relatif cepat karena telah dicetak di pabrik.

3. Bentuk dan ukuran mudah disesuaikan dengan kebutuhan

Bentuk dan ukuran sudah dirancang dari pabrik sehingga tidak fleksibel pada pemasangan

Pemilihan upper strukture yang cocok untuk perancangan bangunan

apartemen dan pusat perbelanjaan adalah konstruksi struktur beton

bertulang/Frame/RangkaKaku,dengan pertimbangan bahwa perancangan

Tabel 20. Kelebihan dan Kekurangan Pada Struktur Beton Bertulang dan Baja

Page 35: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 94

bangunan Mal dan Apartemen yang menggunakan bahan beton bertulang

akan lebih kuat terhadap tekan, tidak mudah berkarat, dan lebih fleksibel

terhadap bentuk rancangan.

IV.3.6.Analisa Utilitas Bangunan

Sistem utilitas merupakan faktor yang membantu dalam pencapaian

keamanan dan kenyamanan pemakai bangunan. Dalam pencapaian

keamanan dan kenyamanan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu

temperature suhu, cahaya, kebisingan, dan keamanan.

Sistem komunikasi

Terdapat 2 jenis system komunikasi:

1. Sistem komunikasi satu arah, alat yang digunakan adalah Loud Speaker

dan CCTV.

2. System komunikasi dua arah, alat yang digunakan adalah PABX (Private

Automatic Branch Exchange), Direct Line (Telkom), LAN, PC atau

beberapa PC maupun notebook yang digabung dalam satu server dan

terkoneksi ke internet melalui jaringan kabel maupun wireless.

Sistem penanggulangan Kebakaran

No. Aspek Keterangan 1. Evakuasi - Tangga darurat dilengkapi dengan Blower

- pintu, dinding tangga serta railing dibuat dari bahan yang dapat menahan api dan panas - lampu darurat otomatis menyala - penunjuk arah exit/keluar otomatis menyala - sistem komunikasi darurat, mematikan sarana

Tabel 21. Penanggulangan Kebakaran

Page 36: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 95

secara otomatis apabila mendeteksi adanya kebakaran - pintu keluar menuju ruang terbuka

2. Deteksi -TPM berupa tombol yang ditekan manual -detector : heat untuk panas, smoke untuk asap, dan flame untuk lidah api

3. Pemadam kebakaran

-sprinkler, menyemprot air atau zat pemadam api (tingkat awal bekerja pada suhu 135-160 oF) jarak 6-9 meter -Fire Hydrant, jarak maksimum adalah 30 meter -pylar hydrant, di luar bangunan digunakan oleh pemadam kebakaran

Gbr 52. Sistem sprinkler

Tangga

Akses tangga

Foto (62). Sprinkler

Foto (60). Alat Deteksi Gbr (61). Hydrant dan APAR

Page 37: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 96

IV.3.7. Analisa Sistem Pencahayaan

Pencahayaan merupakan salah satu aspek yang dibutuhkan untuk

memenuhi kebutuhan dan kenyamanan spatial dan estetika. Terdapat dua

sistem penerangan yakni: penerangan alami dan buatan.

1. Pencahayaan buatan

Pada bangunan sumber daya untuk pencahayaan buatan ini berasal dari

Perusahaan Listrik Negara (PLN), genset atau diesel yang dipergunakan

apabila listrik dari PLN padam.

2. Pencahayaan alami

Dalam penerapan konsep hemat energi pencahayaan alami merupakan

peranan penting karena sumber daya berasal dari matahari. Untuk

mendapatkan cahaya matahari maka bangunan perlu diberi bukaan,

sehingga pencahayaan buatan hanya dipakai pada saat malam hari.

IV.3.8. S istem Pembuangan Limbah

A. Limbah Sampah

Pembuangan sampah berupa sistem pengumpulan dari bangunan ke bak

penampungan yang disediakan dan kemudian akan diangkut dengan truk

sampah ke lokasi pembuangan akhir.

B. Limbah Cair dan Padat

Limbah cair berupa air hujan, air kotor pada kamar mandi semuanya

diteruskan melalui talang vertikal yang tertanam di dinding disalurkan ke

Page 38: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 97

riol saluran bawah dan di lanjutkan ke riol kota, tiap jarak tertentu

mempunyai bak control, Sedangkan limbah padat di salurkan melalui

proses penetralan di STP dan diurai oleh bakteri.

IV.3.9. S istem Penyediaan Air Bersih

Sumber air bersih yang berasal dari Perusahaan Air Minum (PAM)

ditampung di reservoir atas berupa tanki penyimpanan air, kemudian

didistribusikan ke ruang-ruang yang memerlukan.

Kebutuhan air dingin/ hari = 135/225Lt/ orang

Bangunan Jumlah

unit Jumlah penghuni

Total penghuni (orang)

Hunian tipe studio

54 1 org 54

Hunian tipe 1 kamar

90 2 org 180

Hunian tipe 2 kamar

168 3org 504

Total 738

Volume = (135 x 738)+(225 x 738)

2

= 132.840 Lt/hari untuk bangunan apartemen

Kebutuhan air panas/ hari = 45Lt/ orang

Volume = 45 x 738= 33.210 Lt/hari untuk bangunan apartemen

Tabel 22. Total penghuni apartemen

Page 39: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 98

IV.3.10. S istem Penghawaan

1. Pengudaraan buatan

• Pengudaraan buatan pada bangunan mal menggunakan AC Central,

karena ruangan pada pusat perbelanjaan besar sehingga penggunaan

AC Central lebih efektif daripada AC Split.

Gbr 54. AC Central

Gbr 53. Jaringan air bersih

Page 40: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 99

• Pengudaraan buatan pada unit-unit apartemen menggunakan AC

Split, karena ruangan yang kecil pada unit-unit apartemen sehingga

penggunaan AC Split sangat efektif dan sistem ini dapat mengatur

temperatur udara yang diinginkan.

2. Pengudaraan alami

Koridor apartemen diberi bukaan sehingga pengudaraannya hanya

mengandalkan ventilasi alami. Pada ruang-ruang unit dirancang terdapat

bukaan untuk ventilasi alami, tetapi untuk daerah pusat perbelanjaan

tidak memakai ventilasi alami tapi AC Central.

IV.3.11. S istem Penangkal Petir

Penangkal petir merupakan salah satu sistem yang berfungsi untuk

menangkal petir yang menyambar dengan menyalurkannya ke dalam tanah.

Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sistem

penangkal petir yaitu faktor ekonomis, memperhatikan keserasian

arsitekturnya dengan tetap menjaga keamanan teknis, serta ketahanan

Gbr 55. AC Split

Page 41: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 100

terhadap mekanis dan terhadap korosi. Salah satu sistem yang digunakan

adalah sistem faraday dengan menghubungkan kawat tembaga ke saluran

arde didalam tanah, sistem ini efisien namun memerlukan biaya yang

cukup mahal.

No. Kriteria Nilai indeks 1. Macam/jenis bangunan apartemen dan mal dimana

merupakan bangunan yang berisi sangat banyak orang.

2

2. Bahan konstruksi adalah beton bertulang, kerangka besi dan atap bukan logam.

2

3. Tinggi bangunan (35-50 meter) 6 4. Situasi bangunan di tanah datar pada semua

ketinggian 0

5. Jumlah hari guruh (75-100/tahun) 6 Total 16

Nilai Perkiraan bahaya Pengamanan <11 Diabaikan Tidak perlu

11 Kecil Tidak perlu 12 Sedang Agak perlu

>12 Agak besar perlu

Gbr 56. Skematik Sistem Penangkal Petir Sangkar Faraday

Tabel 23. Perkiraan Bahaya Petir Pada bangunan Tinggi

Page 42: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 101

14 Besar Sangat perlu >14 Sangat besar diharuskan

Dari analisa diatas maka bangunan apartemen dan pusat perbelanjaan ini

sangat memerlukan penangkal petir dengan perkiraan bahaya sangat besar.

IV.3.12. Analisa Hemat Energi

Penghematan energi melalui rancangan bangunan mengarah pada

penghematan penggunaan listrik, baik bagi pendinginan udara, penerangan

buatan, maupun peralatan listrik lain. Dengan strategi perancangan tertentu,

bangunan dapat memodifikasi iklim luar yang tidak nyaman menjadi iklim

ruang yang nyaman tanpa banyak mengonsumsi energi listrik. Kebutuhan

energi dapat ditekan jika secara nasional bangunan dirancang dengan

konsep hemat energi. Melalui perancangan pasif bangunan dapat dijadikan

bangunan yang dapat menghemat energi. Ada beberapa cara untuk

menciptakan bangunan hemat energi, yaitu :

Page 43: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 102

• Orientasi bangunan di mengarah pada sisi utara

dan selatan, tidak searah orientasi matahari dari

timur ke barat sehingga bangunan tidak secara

langsung menerima panas matahari yang

mengakibatkan naiknya suhu di dalam bangunan

secara signifikan. Dengan naiknya suhu

bangunan secara signifikan maka dibutuhkan

penghawaan buatan yang besar untuk

menormalkan suhu di dalam bangunan agar para

pemakai gedung dapat beraktifitas dengan

nyaman.

• Penggunaan skylight pada bangunan Mal untuk

penghematan energi listrik, sehingga mengurangi

pemakaian energi listrik(penerangan buatan) untuk

kenyamanan secara visual.

• Gedung ini menggunakan sirip-sirip di setiap

bukaan(jendela) untuk mengurangi panas matahari

yang masuk ke dalam ruangan, Sehingga dapat

menghemat penggunaan energi listrik untuk

penghawaan buatan.

Foto 63. Puri Mal

Foto 64. Gedung S. Widjojo

Gbr 57. Orientasi Bangunan

Page 44: BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Analisa ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-1-00027-ar bab 4.pdf · Studi Banding Dimensi Apartemen ... luasan unit dan persentase jumlah

Analisa

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 103

• Dapat juga dengan menggunakan selubung pada bangunan agar panas

matahari tidak masuk secara langsung ke dalam bangunan.

Kesimpulan :

Dengan memanfaatkan kelebihan dari iklim tropis lembab di Indonesia

kita dapat menekan pemakaian energi untuk kenyamanan dan keamanan

aktifitas di dalam bangunan.Terdapat berbagai cara untuk merancang

bangunan dengan konsep hemat energi, kemudian kita dapat menerapkan

cara-cara diatas untuk melakukan penghematan terhadap energi.

Tabel 24. Jenis selubung bangunan

sumber: Ir. Daryanto, MSA – FTSP Universitas Trisakti