bab iv analisa dan pembahasan - repository.ub.ac.idrepository.ub.ac.id/142810/6/bab_iv.pdf · bab...
TRANSCRIPT
30
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dilakukan analisa produk dan proses pada produk Hoiken Boiler
Cap. 5000 kg/h yang diproduksi PT XYZ cabang Pulo Gadung, beserta analisis aliran
material handling juga rekomendasi layout alternatifnya.
4.1 Analisa Produk
Dalam tahap ini, dilakukan suatu analisa dengan memecah produk Hoiken Boiler
menjadi komponen-komponen pembentuknya secara detail. Agar lebih jelas maka
Gambar 4.1 merupakan gambar teknik dari produk Hoiken Boiler yang dibuat PT XYZ
dengan menggunakan proyeksi Amerika. Pada Gambar 4.1 digambarkan produk hoiken
boiler dari 3 sudut pandang, yakni tampak depan, tampak samping, dan tampak atas.
Setiap nama masing-masing komponen Hoiken Boiler disimbolkan dengan bulatan
nomer, yang mana penomeran tersebut akan dijelaskan kembali mengenai dimensi dan
jumlah yang dibutuhkan masing-masing komponen pada tabel disebelah kanan gambar.
Setelah diketahui komponen apa saja yang membentuk produk Hoiken Boiler,
dilakukan pembuatan suatu daftar yang lengkap mengenai komponen-komponen yang
ada dalam Hoiken Boiler tersebut. Hasil dari analisa produk ini adalah berupa keputusan
apakah untuk masing-masing komponen di produksi sendiri oleh PT XYZ atau apakah
cukup membeli bebas saja dipasaran atau bisa juga di sub-kontrakan pada pabrik lain
(analisa buat beli). Analisa buat beli ini akan menentukan besar/banyaknya fasilitas
yang harus diinfestasikan, yang mana hal tersebut juga memberikan dampak dalam
proses pengaturan tata letak lantai produksi pada lantai produksi PT XYZ. Tabel 4.1
merupakan daftar komponen pembentuk produk Hoiken Boiler Cap. 5000 kg/h bersama
dengan analisa buat belinya.
Dari Tabel 4.1 dijelaskan bahwa terdapat 37 komponen boiler yang diproduksi
sendiri oleh PT XYZ cabang Pulo Gadung dan 11 komponen yang dibeli, karena
pertimbangan potensi perusahaan sendiri. Dengan membuat analisa buat beli ini, maka
komponen yang diproduksi sendiri menjadi fokus yang mendasari perencanaan tata
letak lantai produksi PT XYZ cabang Pulo Gadung.
Gam
bar 4
.1 G
ambar tek
nik
Hoik
en B
oiler C
ap. 5
000
Kg/h
Tabel 4.1 Part List Analisa Buat Beli Produk Hoiken Boiler Cap. 5000 Kg/h
PART LIST
Nama : Hoiken Boiler Cap. 5000 Kg/h
No.
Komp Nama Part/Komponen
Spesifikasi
Material Spesifikasi Teknis
Jumlah
per unit
Keterangan
Buat Beli
1. SHELL 1 SA 515 Gr.70 2278 x 1829 x t14 1
2. SHELL 2 SA 515 Gr. 70 2278 x 547 x t14 1
3. SHELL 3 SA 515 Gr. 70 2278 x 1524 x t14 1
4. FRONT TUBE PLATE SA 515 Gr. 70 2244 x t19 1
5. REAR TUBE PLATE SA 515 Gr. 70 2244 x t19 1
6. FURNACE TUBE 1 SA 515 Gr. 70 912 x 1829 x t16 1
7. FURNACE TUBE 2 SA 515 Gr. 70 912 x 1352 x t16 1
8. REVERSAL CHAMBER SHELL SA 515 Gr 70 1520 x 577 x t19 1
9. FRONT CHAMBER PLATE SA 515 Gr. 70 1476 x t19 1
10. REAR CHAMBER PLATE SA 515 Gr. 70 1476 x t19 1
11. EXPLOSION PIPE SA 515 Gr. 70 420 x 331 x t10 1
12. TUBE PASS II St. 35.8 kl. 1 63,5 x t3,2; L=3168 80
13. TUBE PASS III St.35.8 kl. 1 63,5 x t3,2; L=3890 64
14. STAY BAR SA 36 38,1 ; L = 3890 38
15. GUSSET STAY SA 515 Gr. 70 750 x 500 x t16 4
16. GUSSET STAY SA 515 Gr. 70 732 x 420 x t16 4
17. FLANGE L.L. W. ELECTRODE C22.8N DN 100; PN 16 1
18 FLANGE MAIN STEAM C22.8N DN 125; PN 16 1
19. FLANGE VENTILASI C22.8N DN 25; PN 16 1
20. FLANGE SAFETY VALVE C22.8N DN 40; PN 16 2
21. FLANGE PRESURE REGUL C22.8N DN 25; PN 16 1
22. FLANGE LEVEL GAUGE C22.8N DN 25; PN 16 4
23. FLANGE WTR. LEVEL CONTROL C22.8N DN 25; PN 16 2
24. FLANGE FEED WATER C22.8N DN 40; PN 16 1
25. FLANGE BLOW DOWN C22.8N DN 40; PN 16 1
26. MANHOLE RING SA 515 Gr.70 420/320/t19; L=120 3
27. MANHOLE COVER SA 515 Gr.70 470/370/t25 3
28. SEAMLESS PIPE SA 106 Gr.B 33,4 x t 3,38 8
29. SEAMLESS PIPE SA 106 Gr.B 48,3 x 3,68 4
30. SEAMLESS PIPE SA 106 Gr.B 114,3 x t 6,02 1
31. SEAMLESS PIPE SA 106 Gr.B 141,3 x t 6,55 1
32. SADDLE WEAR PLATE SA 36 1776 x 250 x t 12 2
33. WEB PLATE SA 36 1800 x 474 x t 12 2
34. RIB SA 36 491 x 188 x t 12 4
35. RIB SA 36 265 x 188 x t 12 4
36. SUPPORT PLATE SA 36 160 x 65 x t 12 16
37. BASE PLATE SA 36 1800 x 200 x t 12 2
38. BEAM SA 36 UNP 160; L = 2800 2
39. BEAM SA 36 UNP 160; L = 2400 2
40. BEAM SA 36 UNP 160 ; L=1670 4
41. LUG PAD SA 515 Gr.70 500 x 125 x t 16 4
42. LIFTING LUG SA 515 Gr.70 380 x 200 x t 16 4
43. SEPARATOR SA 106 Gr.B 219,1 x t 8,18; L=650 1
44. NAME PLATE SA 36 142 x 80 x t 2 1
45. NAME PLATE SUPPORT SA 36 160 x 90 x t3 1
46. REINFORCEMENT PAD SA 515 Gr.70 150 x t 12 1
4.2 Analisa Proses
4.2.1 Rute Produksi (Production Routing)
Pada analisa proses ini kita menentukan langkah-langkah yang harus diambil dalam
proses pembuatan Hoiken Boiler Cap. 5000 kg/h. Langkah-langkah operasi ini secara
spesifik diatur dalam rute produksi tiap komponen pembentuk Hoiken Boiler. Gambar
4.2 dan Gambar 4.3 merupakan contoh rute produksi (production routing) dari Hoiken
Boiler Cap. 5000 Kg/h, untuk rute produksi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1.
Tabel 4.2 Rute Produksi Komponen Shell 1
PRODUCTION ROUTING
Nama Komponen : SHELL 1
No. Komponen : 01
Jenis Material : SA 515 Gr. 70
Nomor
Operasi
Kerja
Operasi Kerja
Mesin
yang
Dipakai
Tools,
Jigs &
Fixtures
Waktu
Standar
(Menit/Unit)
1
Mengambil material (plat) dari gudang sesuai
dengan jenis material kemudian diletakkan pada
meja potong
Mesin
Crane
Meja
Ukur 8,68
2
Material dimarking/digambar sesuai dengan
ukuran komponen shell 1 untuk dilakukan
pemotongan
Kapur,
Jangka 7,4
: :
: :
:
:
: :
: :
18 Shell 1 yang telah disambung dirolling kembali Mesin
Rolling 50
19 Shell 1 dibawa ke bagian konstruksi Mesin
Crane 4,53
Tabel 4.3 Rute Produksi Komponen Shell 2
PRODUCTION ROUTING
Nama Komponen : SHELL 2
No. Komponen : 02
Jenis Material : SA 515 Gr. 70
Nomor
Operasi
Kerja
Operasi Kerja
Mesin
yang
Dipakai
Tools,
Jigs &
Fixtures
Waktu
Standar
(Menit/Unit)
1
Mengambil material (plat) dari gudang sesuai
dengan jenis material kemudian diletakkan pada
meja potong
Mesin
Crane
Meja
Ukur 8,68
2
Material dimarking/digambar sesuai dengan
ukuran komponen shell 2 untuk dilakukan
pemotongan
Kapur,
Jangka 7,4
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
10 Material dipotong sesuai ukuran komponen shell
2
Mesin
Cutting
Befer
49,09
4.2.2 Peta Proses Operasi (Operation Process Chart)
Peta proses operasi atau dikenal operation process chart adalah salah satu jenis dari
perta proses yang akan menunjukan langkah-langkah secara kronologis dari semua
operasi inspeksi, waktu longgar dan bahan baku yang digunakan di dalam suatu proses
manufaktur yaitu mulai datangnya bahan baku sampai proses pembungkusan dari
produk jadi yang dihasilkan (Wignjosoebroto,2009:100). Terdapat 135 operasi dan 20
inspeksi dalam proses produksi Hoiken Boiler Cap. 5000 kg/h. Gambar peta proses
operasi produk ini selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2. Gambar 4.2 dan Gambar
4.3 merupakan contoh peta proses operasi untuk komponen Shell 1 dan 2 dimana satuan
waktu pengerjaan tiap elemen kerja adalah dalam menit. Gambar 4.2 menjelaskan
langkah pengerjaan komponen Shell I dimulai dari marking material, dilanjutkan
dengan pemotongan plat, lalu plat disambung sesuai dimensi Shell I, lalu dilakukan
proses rolling dan pengelasan. Proses pengerjaan Shell 2 (Gambar 4.3) tidak jauh
berbeda dengan Shell I, hanya saja dimensi masing-masing komponen ini yang berbeda.
Shell I
Material : SA 515 Gr.70
O-1
Marking
material plat
sesuai
dimensi
O-2
Pemotongan
dengan mesin
cutting api
O-6
Rolling Plat untuk
pembentukan
diameter shell 1
O-7Material disambung
menggunakan mesin
SAW
O-8
Shell 1 dirolling kembali
untuk pembentukan
diameter
O-3
Penyambung
an Plat
dengan
SAW
O-4
Marking
Material
Sesuai
Dimensi
O-5
Pemotongan
dengan mesin
cutting api
7,4'
14,5'
224,1'
18'
35,6'
259,6'
179'
50'
Gambar 4.2 Peta proses operasi komponen Shell 1
Gambar 4.3 Peta proses operasi komponen Shell 2
4.2.3 Assembly Chart
Assembly chart bermanfaat untuk menunjukan komponen penyusun dari produk
Hoiken Boiler dan menjelaskan urutan perakitan komponen-komponennya. Gambar
assembly chart dari produk Hoiken Boiler Cap. 5000 kg/h dapat dilihat pada lampiran 3.
Dari assembly chart produk Hoiken Boiler pada lampiran 3, diketahui bahwa
terdapat 16 proses perakitan. Dimana perakitan dimulai dari perakitan komponen-
komponen kecil, seperti perakitan komponen Shell dengan Rear Tube Plate, sampai
packaging boiler. Dalam assembly chart juga diterangkan perubahan nama komponen
setelah mengalami perakitan dibeberapa tahap. Contohnya pada Gambar 4.4,
digambarkan perakitan komponen Saddle Wear Plate, Web Plate, Rib, Support Plate,
Shell II
Material : SA 515 Gr.70
O-9
Marking
material plat
sesuai dimensi
O-10Pemotongan denga
mesin cutting api
O-14
Rolling Plat
pembentukan
diameter shell 2
O-15
Material
disambung
menggunakan
mesin SAW
O-16
Shell 2 dirolling
kembali untuk
pembentukan
diameter
O-11
Penyambungan
Plat dengan
SAW
O-12
Marking
Material
Sesuai
Dimensi
O-13Pemotongan denga
mesin cutting api
7,4'
14,5'
158,7'
18'
49,1'
223,3'
113,3'
45'
Base Plate dan Beam dirakit, menjadi produk assembly dudukan boiler. Garis putus-
putus pada Gambar 4.4 menunjukkan bahwa masih terdapat perakitan dengan
komponen lain untuk membentuk produk Hoiken Boiler secara lengkap.
1
2
3
A1
Perakitan #1
A2
5
15,
16
A3
26
Perakitan #2
Perakitan #3
Shell 1
Shell 2
Shell 3
Rear
Tube
Plate
Body Shell
Gusset
Stay
Manhole
43Separator
Gambar 4.4 Peta perakitan Body Boiler
4.3 Penetapan Jumlah Mesin yang Dibutuhkan
Penentuan jumlah mesin atau peralatan produksi juga merupakan suatu langkah
awal dalam pengaturan tata letak pada lantai produksi PT XYZ. Adapun perhitungan
matematis yang digunakan untuk penetapan jumlah mesin yang dibutuhkan PT XYZ
menggunakan rumus 2.1.
Dalam perhitungan penetapan jumlah mesin, berdasarkan diskusi dengan pihak
perusahaan diasumsikan efisiensi kerja setiap mesin adalah 80 %. dengan waktu efektif
kerja dalam 1 bulan adalah 22 hari (dengan sudah mempertimbangkan waktu lembur
tiap bulannya). Berdasarkan data perusahaan mengenai penjadwalan pengerjaan
komponen-komponen Hoiken Boiler Cap. 5000 kg/h (Lampiran 5), 1 unit produk boiler
dapat diselesaikan dalam waktu 34 hari dengan rincian 89.74 jam waktu pengerjaan dan
451.10 jam waktu perakitan. Dikarenakan yang dihitung adalah jumlah penggunaan
mesin produksi, maka waktu yang dipakai adalah waktu pengerjaan sebesar 89,74 jam.
Sedangkan dalam satu hari terdapat 2 shift kerja (8 jam/shift), sehingga dalam 1 hari
terdapat 16 jam efektif kerja. Oleh karena itu jika dikonversikan ke dalam satuan hari, 1
unit produk diselesaikan dalam 5.61 hari (89,74 jam : 16 jam/hari). Maka dalam 1 tahun
(22 hari x 12 bulan = 264 hari), PT XYZ dapat menghasilkan 47.1 ≈ 47 unit boiler.
Di bawah ini merupakan contoh perhitungan jumlah mesin cutting yang diperlukan
untuk membuat 1 unit produk Hoiken Boiler Cap. 5000 kg/h. Diketahui total waktu
pengerjaan menggunakan mesin cutting adalah 2123.53 menit, lalu jumlah produk
Hoiken Boiler yang dapat dihasilkan tiap tahun adalah sebanyak 47 unit. Jam operasi
kerja mesin tiap hari 16 jam/hari sedangkan dalam 1 tahun terdapat 264 hari kerja,
sehingga jam kerja total pertahun sebesar 4224 jam. Contoh perhitungan penetapan
jumlah mesin cutting:
Dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan mesin cutting yang diperlukan
untuk lantai produksi di PT XYZ cabang Pulo Gadung sebanyak 1 unit mesin cutting.
Tabel 4.4 menunjukan perhitungan jumlah mesin untuk tiap jenis mesin yang
dibutuhkan dalam proses pembuatan Hoiken Boiler Cap. 5000 Kg/h.
Dari tabel perhitungan jumlah mesin teoritis (Tabel 4.4) maka dapat diketahui
jumlah ideal dari masing-masing mesin yang diperlukan dalam pembuatan Hoiken
Boiler Cap. 5000 Kg/h adalah 1 buah mesin cutting, mesin rolling, mesin SAW, mesin
bubut, mesin cutting SAW, mesin cutting off, mesin forming dan 2 buah mesin bor. PT
XYZ memiliki 2 mesin cutting, 1 mesin rolling, 2 mesin SAW, 4 mesin bubut, 1 mesin
cutting SAW, 1 mesin cut off, 1 mesin forming, dan 4 mesin bor. Dari perhitungan
jumlah mesin, maka dapat dilihat jika jumlah mesin tidak ada yang lebih kecil
dibanding teoritis. Sehingga tidak diperlukan penambahan jumlah mesin pada PT XYZ.
Tabel 4.4 Penetapan Jumlah Mesin Yang Dibutuhkan
KuantitasMesin
Cutting
Mesin
Rolling
Mesin
Bor
Mesin
SAW
Mesin
Bubut
Mesin
Cutting SAW
Mesin Cut
Off
Mesin
Forming
1 Shell 1 1 87.6
2 Shell 2 1 101.52 268.2 0 303 0 0 0 0
3 Shell 3 1 85.8 310.8 0 402.6 0 0 0 0
4 Front Tube Plate 1 90.6 0 2077.8 237 0 0 0 0
5 Rear Tube Plate 1 85.2 0 1322.4 237 0 0 0 0
6 Furnace Tube I 1 50.4 251.4 0 225.6 0 0 0 0
7 Furnace Tube II 1 47.4 232.2 0 198.6 0 0 0 0
8 Revearsal Chamber Shell 1 52.2 333 0 171 0 0 0 0
9 Front Chamber Plate 1 57.6 0 1197.6 0 0 0 0 0
10 Rear Chamber Plate 1 52.2 0 639.6 0 0 0 0 0
11 Explosion Pipe 1 38.4 96.6 0 177.6 0 0 0 0
12 Tube Pass II 80 0 0 0 0 0 0 559.8 0
13 Tube Pass III 64 0 0 0 0 0 0 448.2 0
14 Stay Bar 38 525 0 0 0 1830 0 0 0
15 Gusset Stay 4 178.8 0 0 0 0 0 0 0
16 Gusset Stay 4 178.8 0 0 0 0 0 0 0
26 Manhole Ring 3 24 0 0 0 720 0 0 45
27 Manhole Cover 3 19.2 0 15.6 0 180 0 0 0
28 Seamless Pipe 8 0 0 0 0 52.2 118.2 0 0
29 Seamless Pipe 4 0 0 0 0 52.2 118.2 0 0
30 Seamless Pipe 1 0 0 0 0 52.2 118.2 0 0
31 Seamless Pipe 1 0 0 0 0 52.2 118.2 0 0
32 Saddle Wear Plate 2 23.4 57.6 0 0 0 0 0 0
33 Web Plate 2 31.2 0 0 0 0 0 0 0
34 Rib 4 40.8 0 0 0 0 0 0 0
35 Rib 4 40.8 0 0 0 0 0 0 0
36 Support Plate 16 31.2 0 0 0 0 0 0 0
37 Base Plate 2 33 0 0 0 0 0 0 0
38 Beam 2 62.4 0 0 0 0 0 0 0
39 Beam 2 62.4 0 0 0 0 0 0 0
40 Beam 4 62.4 0 0 0 0 0 0 0
41 Lug Pad 4 21 0 0 0 0 0 0 0
42 Lifting Lug 4 21 0 47.4 0 0 0 0 0
43 Separator 1 3.6 0 22.8 0 0 38.4 0 0
44 Name Plate 1 0 0 0 0 0 0 0 0
45 Name Plate Support 1 5.4 0 0 0 0 0 0 10.2
46 Reinforcement PAD 1 10.2 15 0 0 0 0 0 0
2123.52 1564.8 5323.2 1952.4 2938.8 511.2 1008 55.2
0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
47 47 47 47 47 47 47 47 47
0.4922538 0.36273674 1.233973 0.452586 0.68124408 0.11850142 0.233664773 0.012795928
1 1 2 1 1 1 1 1Pembulatan ke atas
Jumlah Mesin Teoritis (N; unit)
4224
Faktor efisiensi kerja mesin ( E )
Jumlah produk yang harus dibuat (P; unit/tahun)
4224 4224 4224
Waktu Pengerjaan (Menit)
Total waktu pengerjaan (T)
Jam operasi kerja mesin yang tersedia (2 shift
kerja = 16 jam/hari) (D; jam/tahun)4224 4224 4224 4224 4224
Nama KomponenNo.
Komponen
4.4 Perhitungan Luas Lantai Teoritis
Dalam merancang tata letak lantai produksi pada PT XYZ cabang Pulo Gadung,
diperlukan analisis teoritis mengenai seberapa besar seharusnya departemen-departemen
produksi. Apabila setelah diketahui luas lantai teoritis untuk masing-masing departemen
lebih kecil dibanding luas lantai aktual pada lantai produksi PT XYZ, maka luas lantai
teoritis yang dipakai dalam perancangan layout, begitu pula sebaliknya.
Diestimasikan perhitungan allowance operator, maintenance dan transportasi
sebagai berikut:
a. Allowance operator
Panjang lintasan operator adalah panjang material masuk dijumlahkan dengan
panjang material keluar dan panjang mesin. Sedangkan lebar operator diestimasikan 1
meter, berdasarkan diskusi dengan pihak perusahaan.
b. Allowance maintenance
Setelah melakukan diskusi dengan foreman dan operator ditiap departemen produksi,
maka disimpulkan bahwa diperlukannya space khusus yang cukup di tiap departemen
untuk perawatan mesin, agar tidak mengganggu operator lain yang sedang bekerja.
Diestimasikan lebar area perawatan sebesar 1 meter, dengan perhitungan panjang sama
seperti allowance operator.
c. Allowance transportation
Dikarenakan transportasi di PT XYZ memakai crane maka lebar (2A=2E=F)
kelonggaran transportasi diestimasikan 20 % dari panjang material masuk. Allowance
itu digunakan agar ketika crane ingin menaruh material di departemen masih terdapat
jarak agak longgar dengan mesin, ketika material belum maksimal diturunkan.
Ketiga kelonggaran diatas dapat diterangkan pula dengan gambar dibawah ini:
A B C D E
Transportasi F
Operator 1 m
Material Masuk Mesin Material Keluar G
Maintanance 1 m
Gambar 4.5 Gambaran estimasi luas lantai teoritis
Dari perhitungan luas teoritis maka dapat dibandingkan luas lantai teoritis dengan
luas aktual lantai produksi saat ini di PT XYZ cabang Pulo Gadung. Perhitungan
lengkap mengenai masing masing departemen dapat dilihat pada lampiran 6.
Tabel 4.5 Perbandingan Luas Lantai Teoritis dan Aktual
No Nama Departemen Luas Ruangan (m2)
Teoritis Aktual
1 Cutting 256,9609 163,8
2 Machining 255,9726 156
3 Rolling 123,2266 81,9
4 Assembly I 315,5719 470,4
5 Assembly II 489,401936 227,7
6 SAW 739,381 117,4035
7 Sand Blasting 51,2864 48
8 Bending Pipe 72,03 34,8
9 Isolasi 127,7484 151,8
10 Packaging 134,3958 151,8
11 Hydrotest 105,8694 46,2
12 Painting 104,0344 69,9
Setelah dibandingkan maka untuk departemen Assembly I, Isolasi,dan Packaging
dipakai luas teoritis karena lebih kecil dibanding luas lantai aktual. Sedangkan untuk 9
departemen lainnya menggunakan luas lantai aktual.
4.5 Analisa Aliran Material
Pada tahap ini dilakukan pengukuran kuantitatif terhadap perpindahan material
dalam pembuatan Hoiken Boiler Cap 5000 Kg/h. Analisa ini yang akan digunakan
sebagai input untuk from to chart dalam perhitungan momen jarak.
Tabel 4.6 Jarak Pemindahan Bahan
Departemen Jarak
Perpindahan
(m) Asal Tujuan
Gudang Bahan Baku Cutting 20
Storage Assembly I 20
Assembly II 37
Cutting Storage I 20
Rolling 9
Machining 31
Assembly I 27
Assembly II 38
SAW 56
Rolling Assembly I 18
Assembly II 29
Sumber: PT XYZ (2013)
Tabel 4.6 Jarak Pemindahan Bahan (Lanjutan)
Departemen Jarak
Perpindahan
(m) Asal Tujuan
Rolling SAW 47
Machining Assembly I 18
Assembly II 29
SAW Cutting 56
Rolling 47
Assembly I 29
Assembly II 18
Assembly I SAW 29
Sand Blasting 29
Hydrotest 35
Assembly II SAW 18
Sand Blasting 46
Hydrotest 30
Sand Blasting Painting 11
Hydrotest Assembly I 35
Assembly II 30
Painting Isolasi 56
Isolasi Packaging 15
Sumber: PT XYZ (2013)
Dari tabel 4.6 diketahui jarak rectilinear antar departemen pada PT XYZ. Tabel 4.7
merupakan perhitungan jarak total yang mempertimbangkan frekuensi perpindahan
material pada proses pembuatan Hoiken Boiler Cap 5000 Kg/h:
Tabel 4.7 Jarak Total Pemindahan Material
Departemen Jarak
Perpindahan
(m)
Frekuensi
(unit komponen) Total Jarak (m)
Asal Tujuan Perunit Pertahun Perunit Pertahun
Gudang Bahan Baku Cutting 20 24 1128 480 22560
Storage Assembly I 20 3 141 60 2820
Assembly II 37 3 141 111 5217
Cutting Storage I 20 10 470 200 9400
Rolling 9 8 376 72 3384
Machining 31 8 376 248 11656
Assembly I 27 11 517 297 13959
Assembly II 38 11 517 418 19646
SAW 56 5 235 280 13160
Rolling Assembly I 18 2 94 36 1692
Assembly II 29 2 94 58 2726
SAW 47 14 658 658 30926
Machining Assembly I 18 8 376 144 6768
Assembly II 29 8 376 232 10904
Tabel 4.7 Jarak Total Pemindahan Material (Lanjutan)
Departemen Jarak
Perpindahan
(m)
Frekuensi
(unit komponen) Total Jarak (m)
Asal Tujuan Perunit Pertahun Perunit Pertahun
SAW Cutting 56 5 235 280 13160
Rolling 47 7 329 329 15463
Assembly I 29 4 188 116 5452
Assembly II 18 4 188 72 3384
Assembly I SAW 29 2 94 58 2726
Sand Blasting 29 2 94 58 2726
Hydrotest 35 1 47 35 1645
Assembly II SAW 18 2 94 36 1692
Sand Blasting 46 2 94 92 4324
Hydrotest 30 1 47 30 1410
Sand Blasting Painting 11 1 47 11 517
Hydrotest Assembly I 35 1 47 35 1645
Assembly II 30 1 47 30 1410
Painting Isolasi 56 1 47 56 2632
Isolasi Packaging 15 1 47 15 705
Total 4547 213709
Tabel 4.7 menunjukan bahwa total jarak perpindahan untuk 1 kali produksi sebesar
4547 meter dan dalam setahun sebesar 213.709 meter untuk 47 unit pertahunnya.
Informasi dari tabel 4.7 akan digunakan sebagai input dalam membuat matriks from to
chart pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Keterangan Simbol Departemen di PT XYZ
Departemen Simbol Departemen Simbol
Ruang Administrasi dan Resepsionis A Rolling J
Ruang Spare Part B Assembly I K
Machining C Painting L
Storage I D Bending Pipe M
Sand Blasting E Hidrostatic Test N
Storage II F SAW O
Area Karantina G Assembly II P
Gudang Bahan Baku H Isolasi Q
Cutting I Packaging R
Tabel 4.9 From-to Chart Momen Jarak PT XYZ
From-To A B C D E F G H I J K L M N O P Q R Total
A 0
B 0
C 144 232 376
D 60 111 171
E 11 11
F 0
G 0
H 480 480
I 248 200 72 297 280 418 1515
J 36 658 58 752
K 58 35 58 151
L 56 56
M 0
N 35 30 65
O 280 329 116 72 797
P 92 30 36 158
Q 15 15
R 0
Total 0 0 248 200 150 0 0 0 760 401 688 11 0 65 1032 921 56 15 4547
Dari from to chart layout awal (Tabel 4.9) diketahui pula terdapat 19 aktivitas
backtracking, jumlah yang lebih banyak dibanding aliran maju material yang hanya
berjumlah 10 aktivitas. Tabel 4.10 merupakan analisa momen perpindahan maju
material (forward) dan momen perpindahan mundur material (backward):
Tabel 4.10 Analisa Momen Layout Awal
No. Forward Momen No. Backward Momen
1 1x675 675 1 2x36 72
2 2x327 654 2 4x30 120
3 3x35 105 3 6x35 210
4 4x58 232 4 8x116 928
5 5x714 3570 5 10x529 5290
6 6x338 2028 6 12x586 7032
7 7x489 3423 7 0 0
8 8x114 912 8 0 0
9 0 0 9 0 0
10 0 0 10 0 0
11 0 0 11 22x92 2024
12 12x111 1332 12 0 0
13 13x232 3016 13 0 0
14 0 0 14 0 0
15 0 0 15 0 0
16 0 0 16 0 0
17 0 0 17 0 0
Total 15947 TOTAL 15676
Dari analisa momen layout awal dapat diketahui bahwa momen backward pada
lantai produksi memiliki momen yang hampir sama besar dengan momen backward.
Momen forward terbesar berada pada jarak ke-5 yakni sebesar 3570 pada aliran material
maju, sedangkan momen backward terbesar terdapat pada jarak ke-6 pada alur material
mundur yakni 7032.
4.6 Pengolahan Data CRAFT dengan Winqsb 2.0
Setelah menganalisis layout awal lantai produksi pada PT XYZ Cabang Pulo
Gadung, digunakan algoritma CRAFT menggunakan software Winqsb 2.0, untuk
memberikan rekomendasi perbaikan dalam hal tata letak fasilitas. Berikut ini tahapan-
tahapannya:
1. Buka software Winqsb 2.0 dan pilih sub menu Facility Location and Layout. Lalu
pilih toolbar File dan klik New Problem.
2. Pada dialog box Problem Specification, pilih Funtional Layout sebagai Problem
Type, Minimization pada Objective Criterion. Lalu isi beberapa informasi mengenai
lantai produksi seperti gambar dibawah ini, lalu klik Ok:
Gambar 4.6 Kotak dialog problem specification
Banyaknya departemen pada PT XYZ sebanyak 18, tetapi agar layout yang
direkomendasikan oleh CRAFT dapat sesuai dengan kondisi pabrik aktual, maka
sesuai dengan Gambar 4.6 ditambahkan 2 departemen sebagai simbol 2 aisle di
pabrik yang tidak dapat berubah posisi, sehingga jumlah departemen menjadi 20.
3. Masukkan data dari from to chart yang telah dibuat beserta koordinat layout pada
tabel yang telah disediakan
Gambar 4.7 Input data from to chart
Data from to chart yang dijadikan input pada CRAFT adalah jumlah unit
komponen yang dipindahkan. Berbeda dengan tabel 4.9, Gambar 4.7 menunjukkan
input CRAFT memisahkan antara jumlah komponen dengan jaraknya, sedangkan
pada tabel 4.9 sudah menggabungkan perkalian jarak dengan jumlah unit
komponen. Lalu dalam menentukan koordinat pada CRAFT dibuat skala 1:2 untuk
mempermudah perhitungan dikarenakan layout aktual sangat besar.
Gambar 4.8 Input data koordinat layout
4. Atur kolom Location Fixed pada departemen A, K, P, Q, R, S, T dengan mengetikan
“Yes” karena departemen tersebut tidak dapat dipindah dan “No” untuk departemen
lainnya.
Terdapat beberapa departemen yang tidak dapat dipindah dalam pengolahan
CRAFT seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Ruang Administrasi dan
Resepsionis (A) tidak dapat dipindahkan karena departemen tersebut tidak
berpengaruh dalam proses produksi di pabrik. Departemen Isolasi (Q) dan
Packaging (R) juga tidak dapat dipndahkan karena letak pintu keluar pada pabrik
yang tidak bisa diubah, dikarenakan posisi pabrik yang hanya memiliki jalur keluar
masuk pada satu sisi pabrik yaitu sisi depan. Untuk departemen Assembly I (K) dan
Assembly II (P) tidak dapat dipindah sesuai keinginan perusahaan mengingat pada
keadaan aktual kedua departemen ini sering difungsikan juga sebagai departemen
packaging dan isolasi ketika pesanan yang banyak sedangkan lahan pabrik terbatas.
Untuk Aisle (S,T) juga dibuat tetap, karena tidak dapat berubah posisi.
5. Pilih Solve The Problem pada toolbar Solve and Analysis
6. Pada kotak dialog Functional Layout Solution, pilih Rectilinear Distance sebagai
Distance Measure, pilih solution option yang diinginkan secara bergantian, dan lihat
hasilnya.
Gambar 4.9 Kotak dialog functional layout solution
Pada Gambar 4.9 setiap solution option yang dipilih maka Winqsb 2.0 akan
menampilkan rekomendasi perbaikannya sesuai dengan berapa perubahan departemen
yang dipilih. Tabel 4.11 merupakan data tiap solution option yang dipilih:
Tabel 4.11 Rekapitulasi Output CRAFT
No. Solution Option Iterasi Total Cost CRAFT
1 Layout Awal (Evaluate the Initial Layout Only) 0 2.487
2 Improve by Exchanging 2 departments 7 2.035,67
3 Improve by Exchanging 3 departments 8 2.013,52
4 Improve by Exchanging 2 then 3 departments 8 2035,67
5 Improve by Exchanging 3 then 2 departments 8 2010,60
CRAFT menyimbolkan hasil minimasi letak departemen pada layout PT XYZ
dengan analisis biaya (Total Cost) menurut algoritma CRAFT. Total Cost tersebut
diperoleh dari penjumlahan beban perpindahan yang dipengaruhi jarak antar
departemen yang diusulkan oleh CRAFT.
Tabel 4.12 Analisa Output Layout Untuk Solution Option Improve By Exchanging 3 Then 2
Departments
Winqsb 2.0 secara otomatis mendata titik tengah dari tiap departemen dan
menghitung beban materialnya (Cost) secara keseluruhan. Misal departemen isolasi (Q),
diketahui departemen isolasi hanya memindahkan material ke departemen packaging
(R) saja sebanyak 1 komponen, dimana jarak rectilinearnya jika dihitung manual
sebagai berikut:
| |
Karena hanya 1 komponen yang dipindahkan maka cost to all departemen bernilai
7.5, begitu juga perhitungan cost yang lainnya. Iterasi yang ditampilkan CRAFT adalah
iterasi. Semakin kecil Total Cost maka beban perpindahan semakin kecil juga. Selain itu
CRAFT juga mendeskripsikan hasil analisisnya berupa gambaran layout tiap option
yang dipilih.
Gambar 4.10 Layout untuk solution option
evaluate the initial layout only
Gambar 4.11 Layout untuk solution option
improve by exchanging 2 departments
Gambar 4.12 Layout untuk solution option
improve by exchanging 3 departments
Gambar 4.13 Layout untuk solution option
exchanging 2 then 3 departments
Gambar 4.14 Layout untuk solution option exchanging 3 then 2 departments
Pada tabel 4.11 dapat dilihat cost dari tiap rekomendasi layout. Tetapi karena
CRAFT memiliki keterbatasan dalam penyesuaiannya dengan lantai produksi aktual,
seperti tidak mempertimbangkan panjang material masuk dan keluar, maka dilakukan
penyesuaian layout usulan pada lantai produksi. Keempat layout usulan yang telah
dilakukan penyesuaian dapat dilihat pada lampiran 7, 8, 9 dan lampiran.
Penyesuaian yang dilakukan memungkinkan terjadinya perubahan tata letak dari
yang diusulkan CRAFT, untuk itu Tabel 4.13 merupakan perhitungan kembali total
jarak material handling pada keempat layout usulan dalam pembuatan Hoiken Boiler
pada PT XYZ:
Tabel 4.13 Perbandingan Jarak Total Pemindahan Material Layout Usulan CRAFT
Departemen Jarak Perpindahan (m) Frekuensi Total Jarak Perpindahan (m)
Asal Tujuan
Improve by
Exchanging
2
departments
Improve by
Exchanging
3
departments
Improve by
Exchanging
2 then 3
departments
Improve by
Exchanging
3 then 2
departments
Perunit Pertahun
Improve by
Exchanging 2
departments
Improve by
Exchanging 3
departments
Improve by
Exchanging 2 then
3 departments
Improve by
Exchanging 3 then
2 departments
Perunit Pertahun Perunit Pertahun Perunit Pertahun Perunit Pertahun
Gudang Bahan Baku Cutting 23.2 22.8 23.6 23 24 1128 556.8 26169.6 547.2 25718.4 566.4 26620.8 552 25944
Storage I Assembly I 24 40.4 24 28 3 141 72 3384 121.2 5696.4 72 3384 84 3948
Assembly II 45 55.8 45 42 3 141 135 6345 167.4 7867.8 135 6345 126 5922
Cutting Storage I 39 24.2 38.6 12 10 470 390 18330 242 11374 386 18142 120 5640
Rolling 43.6 47.6 44 40 8 376 348.8 16393.6 380.8 17897.6 352 16544 320 15040
Machining 25.8 31.4 26.2 33 8 376 206.4 9700.8 251.2 11806.4 209.6 9851.2 264 12408
Assembly I 21.4 20.6 21.8 22 11 517 235.4 11063.8 226.6 10650.2 239.8 11270.6 242 11374
Assembly II 36.8 31.6 37.2 33.5 11 517 404.8 19025.6 347.6 16337.2 409.2 19232.4 368.5 17319.5
SAW 59.6 53.8 60 69 5 235 298 14006 269 12643 300 14100 345 16215
Rolling Assembly I 22.2 27 22.2 21 2 94 44.4 2086.8 54 2538 44.4 2086.8 42 1974
Assembly II 42.8 48 42.8 43 2 94 85.6 4023.2 96 4512 85.6 4023.2 86 4042
SAW 23.6 29 23.6 17 14 658 330.4 15528.8 406 19082 330.4 15528.8 238 11186
Machining Assembly I 17.2 17.2 17.2 15 8 376 137.6 6467.2 137.6 6467.2 137.6 6467.2 120 5640
Assembly II 32.6 32.6 32.6 37 8 376 260.8 12257.6 260.8 12257.6 260.8 12257.6 296 13912
SAW Cutting 59.6 53.8 60 61 5 235 298 14006 269 12643 300 14100 305 14335
Rolling 23.6 29 23.8 17 7 329 165.2 7764.4 203 9541 166.6 7830.2 119 5593
Assembly I 38.2 37.6 38.2 39 4 188 152.8 7181.6 150.4 7068.8 152.8 7181.6 156 7332
Assembly II 22.8 22.2 22.8 51 4 188 91.2 4286.4 88.8 4173.6 91.2 4286.4 204 9588
Assembly I SAW 38.2 37.6 38.2 39 2 94 76.4 3590.8 75.2 3534.4 76.4 3590.8 78 3666
Sand Blasting 21.4 26 20.8 13 2 94 42.8 2011.6 52 2444 41.6 1955.2 26 1222
Hydrotest 28 29.2 29 28 1 47 28 1316 29.2 1372.4 29 1363 28 1316
Tabel 4.13 Perbandingan Jarak Total Pemindahan Material Layout Usulan CRAFT (Lanjutan)
Departemen Jarak Perpindahan (m) Frekuensi Total Jarak Perpindahan (m)
Asal Tujuan
Improve by
Exchanging
2
departments
Improve by
Exchanging 3
departments
Improve by
Exchanging 2
then 3
departments
Improve by
Exchanging 3
then 2
departments
Perunit Pertahun
Improve by
Exchanging 2
departments
Improve by
Exchanging 3
departments
Improve by
Exchanging 2 then
3 departments
Improve by
Exchanging 3 then
2 departments
Perunit Pertahun Perunit Pertahun Perunit Pertahun Perunit Pertahun
Assembly II SAW 22.8 22.2 22.8 51 2 94 45.6 2143.2 44.4 2086.8 45.6 2143.2 102 4794
Sand Blasting 42.4 41.4 42 15 2 94 84.8 3985.6 82.8 3891.6 84 3948 30 1410
Hydrotest 12.6 13.8 13.6 50 1 47 12.6 592.2 13.8 648.6 13.6 639.2 50 2350
Sand Blasting Painting 48.6 45.8 48 61 1 47 48.6 2284.2 45.8 2152.6 48 2256 61 2867
Hydrotest Assembly I 28 29.2 29 28 1 47 28 1316 29.2 1372.4 29 1363 28 1316
Assembly II 12.6 13.8 13.6 50 1 47 12.6 592.2 13.8 648.6 13.6 639.2 50 2350
Painting Isolasi 28.4 4.6 9.8 39 1 47 28.4 1334.8 4.6 216.2 9.8 460.6 39 1833
Isolasi Packaging 12.6 12.6 12.6 13 1 47 12.6 592.2 12.6 592.2 12.6 592.2 13 611
Total 4633.6 217779 4622 217234 4642.6 218202 4492.5 211148
Sebelumnya, pada layout awal jarak total perpindahan pada PT XYZ cabang Pulo
Gadung sebesar 4547 m perunit Hoiken Boiler yang diproduksi. Sehingga dalam
setahun PT XYZ memiliki total jarak perpindahan sebesar 213709 m. Setelah dilakukan
perbaikan dengan algoritma CRAFT menggunakan Winqsb 2.0 dan dilakukan
penyesuaian dengan lantai produksi, terdapat 4 layout usulan dengan 4 metode berbeda,
yakni pertukaran 2 departemen, pertukaran 3 departemen, pertukaran 2 lalu 3
departemen dan pertukan 3 lalu 2 departemen, dengan masing masing total jarak
perpindahan material sebesar 4633.6 m, 4622 m, 4642.6 m, 4492.5 m per 1 unit Hoiken
Boiler.
3 layout usulan CRAFT yakni pertukaran 2 departemen, 3 departemen dan
pertukaran 2 lalu 3 departemen mengalami kenaikan total jarak perpindahan material
dikarenakan total jarak tersebut merupakan total jarak setelah dilakukan penyesuaian
dengan lantai produksi. Sebelumnya ke 3 layout ini memiliki total jarak lebih rendah
dibanding layout awal, tetapi karena CRAFT melakukan pertukaran departemen tanpa
mempertimbangkan panjang dan lebar material masuk, maka dilakukanlah penyesuaian
dengan hal tersebut. Begitu juga dengan layout usulan dengan metode pertukaran 3 lalu
2 departemen. Tetapi metode ini menghasilkan total jarak perpindahan lebih kecil dari
layout awal bahkan dengan ketiga layout usulan lainnya, setelah dilakukan penyesuaian.
Itu berarti terdapat penurunan jarak perpindahan sebesar 2.561,5 meter pertahun. Untuk
menganalisis layout usulan dengan total jarak perpindahan terkecil ini, Tabel 4.14
merupakan analisa momen forward dan backward:
Tabel 4.14 From-to-chart Layout Usulan Improve by Exchange 3 than 2 departments
From-To A B C D E F G H I J K L M N O P Q R Total
A 0
B 0
C 120 296 416
D 84 126 210
E 61 61
F 0
G 0
H 552 552
I 264 120 320 242 345 368.5 1659.5
J 42 238 86 366
K 26 28 78 132
L 39 39
M 0
N 28 50 78
O 305 119 156 204 784
P 30 50 102 182
Q 13 13
R 0
Total 0 0 264 120 56 0 0 0 857 439 672 61 0 78 763 1130.5 39 13 4492.5
56
Dari from to chart layout usulan diketahui bahwa aktivitas forward dan backward
memiliki jumlah aktivitas yang sama, 10 aktivitas forward dan 19 aktivitas backward.
Tetapi terjadi penurunan pada jarak perpindahannya. Untuk lebih memperjelas
penurunannya, Tabel 4.15 merupakan analisa momen jarak yang kembali dilakukan
pada layout usulan.
Tabel 4.15 Analisa Momen Layout Awal.
No. Forward Momen No. Backward Momen
1 1x1131 1131 1 2x102 204
2 2x292 584 2 4x50 200
3 3x28 84 3 6x28 168
4 4x78 312 4 8x156 1248
5 5x277 1385 5 10x239 2390
6 6x431 2586 6 12x595 7140
7 7x513,5 3594,5 7 0 0
8 8x120 960 8 0 0
9 0 0 9 0 0
10 0 0 10 0 0
11 0 0 11 22x30 660
12 12x126 1512 12 0 0
13 13x296 3848 13 0 0
14 0 0 14 0 0
15 0 0 15 0 0
16 0 0 16 0 0
17 0 0 17 0 0
TOTAL 15996 TOTAL 12010
Setelah dilakukan analisa momen pada layout usulan, didapatkan penurunan
momen backward dari 15676 pada layout awal, menjadi 12010 pada layout usulan.
Terjadi penurunan sebesar 3666 atau sekitar 23.39 %. Sedangkan pada momen forward
terjadi kenaikan dari 15947 menjadi 15996 pada layout usulan. Kenaikan yang terjadi
sebesar 0.31 % atau 49 satuan momen. Walaupun terjadi kenaikan, tetapi kenaikan yang
terjadi pada momen forward tidak terlalu besar dibanding penurunan pada momen
backward di lantai produksi usulan.
4.7 Simulasi Layout Usulan dengan ARENA
Setelah didapatkan 4 layout usulan (lampiran 9) menggunakan algoritma CRAFT,
dilakukan simulasi hasil layout menggunakan software ARENA untuk melihat utilitas
transporter perpindahan material saat produksi berjalan pada layout usulan. Model
simulasi layout usulan pada lantai produksi PT XYZ dapat dilihat pada lampiran 11.
4.7.1 Verifikasi Model
Verifikasi merupakan proses yang melibatkan pemeriksaan bahwa program sudah
sesuai dengan logika diagram alir pembuatan Hoiken Boiler. Pada verifikasi sistem
akan membandingkan pergerakan alur antara activity cycle diagram (ACD) yang telah
dibuat (lampiran 7) dengan pemodelan pada Arena 5.0 (lampiran 8). Pada lampiran 7
dan 8 dapat dilihat bahwa pemodelan sistem pembuatan boiler telah sesuai dengan
model konseptual sistem pembuatan boiler. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa
pemodelan sistem pembuatan boiler yang dibuat pada Arena 5.0 sudah terverifikasi
dengan sistem nyata.
4.7.2 Validasi Model
Validasi dilakukan dengan membandingkan model simulasi lantai produksi pada
PT XYZ apakah sudah sesuai dengan dengan keadaan aktual pada PT XYZ itu sendiri.
Dikarenakan produk Hoiken Boiler adalah produk proyek, sehingga output yang
digunakan untuk proses validasi adalah waktu simulasi dalam pembuatan 1 unit Hoiken
Boiler.
Tabel 4.16 Output Simulasi Waktu Proses
Metode CRAFT
Waktu
Proses
(hari)
Improve by
Exchanging 2
departments
38.16
Improve by
Exchanging 3
departments
38.16
Improve by
Exchanging 2 then 3
departments
38.21
Improve by
Exchanging 3 then 2
departments
35.31
Dari hasil simulasi menggunakan Arena didapatkan 1 unit boiler dapat dikerjakan
dalam waktu 38.16 hari untuk metode pertukaran 2 departemen dan 3 departemen,
38.21 hari untuk metode pertukaran 2 lalu 3 departemen dan 35,1 hari untuk metode
pertukaran 3 lalu 2 departemen. Sedangkan data dari PT XYZ bahwa 1 unit boiler dapat
diselesaikan dalam waktu 34 hari. Perbedaan antara hasil model simulasi layout usulan
CRAFT dan aktual tidak terlalu jauh. Untuk itu, model simulasi layout usulan pada PT
XYZ dapat dikatakan valid.
4.7.3 Output Simulasi
Hasil simulasi layout pada PT XYZ dapat dilihat pada Tabel 4.17. Hasil simulasi
difokuskan pada utilitas transporter atau crane dan waktu tunggu di lantai produksi,
karena perubahan yang terjadi adalah jarak perpindahan material pembuat Hoiken
Boiler dan susunan departemennya.
Tabel 4.17 Output Utilisasi Transporter pada Layout Usulan
No. Transporter
Utilitas
Improve by
Exchanging
2
departments
Improve by
Exchanging
3
departments
Improve by
Exchanging
2 then 3
departments
Improve by
Exchanging
3 then 2
departments
1 Cutting ke Assembly 1 0.0278 0.0267 0.0283 0.0036
2 Transporter Assembly 1 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002
3 Transporter Assembly 2 0.0002 0.0003 0.0002 0.001
4 Transporter Cutting ke Assembly 2 0.0375 0.0322 0.0379 0.0071
5 Transporter Cutting ke Machining 0.0478 0.0581 0.0484 0.0076
6 Transporter Cutting ke Rolling 0.0651 0.0712 0.0656 0.0079
7 Transporter Cutting ke SAW 0.0445 0.0402 0.0448 0.0069
8 Transporter Gudang ke Cutting 0.146 0.1435 0.1483 0.0261
9 Transporter Machining ke Assembly 1 0.0255 0.0255 0.0254 0.0028
10 Transporter Machining ke Assembly 2 0.0071 0.0071 0.0071 0.0022
11 Transporter Rolling ke Assembly 1 0.0291 0.0353 0.029 0.0037
12 Transporter Rolling ke Cutting 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001
13 Transporter Rolling ke SAW 0.0261 0.032 0.0262 0.0022
14 Transporter SAW ke Cutting 0.0438 0.0395 0.044 0.0059
15 Transporter SAW ke Rolling 0.026 0.032 0.0262 0.0022
16 Transporter Storage 1 ke Assembly 1 0.0004 0.0007 0.0004 0.0006
17 Transporter Storage 1 ke Assembly 2 0.0098 0.0122 0.0098 0.0025
Utilitas Total 0.537 0.5568 0.5419 0.0826
Total Presentase dari Keseluruhan (%) 3.15882 3.27529 3.18765 0.48588
Hasil simulasi keempat layout usulan CRAFT pada lantai produksi yang dirancang
dalam menunjang kebijakan perusahaan yakni spesialisasi produksi Hoiken Boiler Cap.
5000 Kg/h di PT XYZ cabang Pulo Gadung, menunjukan dari output simulasi keempat
layout usulan didapatkan utilitas transporter tertinggi terletak pada pemindahan material
dari department Gudang ke Cutting sebesar 0.146 untuk metode Improve by Exchanging
2 departments, 0.1435 untuk metode Improve by Exchanging 3 departments, 0.1483
untuk Improve by Exchanging 2 than 3 departments, dan 0.0261 untuk Improve by
Exchanging 3 than 2 departments. Dan utilitas terendah pada transportesr Assembly 1
sebesar 0.0002 pada keempat metode pertukaran CRAFT.
Dari perbandingan output simulasi keempat layout usulan menunjukan utilitas
crane tiap perpindahan material terendah didapatkan dari metode perbaikan CRAFT
Improve by Exchanging 3 then 2 departments kecuali untuk transporter dari Storage 1
ke Assembly 1 sebesar 0.0004 pada metode Improve by Exchanging 2 departments dan
Improve by Exchanging 2 than 3 departments . Jika dijumlahkan secara keseluruhan
metode Improve by Exchanging 3 than 2 departments ini juga menghasilkan utilitas
total terendah yakni sebesar 0.0826. Begitu juga jika di lihat dari presentase keseluruhan
utilitas transporter pada metode ini sebesar 0.49 % . Presentase ini menunjukan nilai
terendah dibanding 3 metode yang lain, yaitu 3.16 % untuk metode Improve by
Exchanging 2 departments, 3.28 % untuk metode Improve by Exchanging 3
departments , dan 3.19 % untuk Improve by Exchanging 2 than 3 departments . Untuk
itu layout yang dipilih menjadi rekomendasi adalah layout usulan CRAFT dengan
metode pertukaran Improve by Exchanging 3 then 2 departments. Layout rekomendasi
ini memberikan dampak positif pada penggunaan transporter yang rendah karena jarak
perpindahan material yang telah diminimasi sebelumnya. Utilitas seluruh transporter
dibawah 1 % kecuali pada transporter Assembly 1. Diharapkan dengan rendahnya
penggunaan transporter dalam hal ini crane dengan kapasitas 10 ton, maka biaya
operasional untuk crane pun berkurang.
4.8 Analisa dan Pembahasan
Layout aktual pada PT XYZ adalah layout lantai produksi yang digunakan untuk
memproduksi banyak produk, seperti boiler, pressure vessel, heat exchanger, tangki
dan lain-lain. Layout aktual dapat dilihat pada Gambar 4.14. Setelah adanya kebijakan
perusahaan untuk melakukan spesialisasi pada PT XYZ Cabang Pulo Gadung menjadi
khusus produsen Hoiken Boiler Cap. 5000 Kg/h, dilakukan evaluasi perbaikan terhadap
layout lantai produksi PT XYZ.
Metode pertama adalah menggunakan algoritma CRAFT dengan bantuan software
Winqsb 2.0. Metode ini menghasilkan 4 usulan layout dengan metode pertukaran yang
berbeda-beda, yakni pertukaran 2 departemen, pertukaran 3 departemen, pertukaran 2
lalu 3 departemen dan pertukan 3 lalu 2 departemen, dengan masing masing total jarak
perpindahan material sebesar 2035.67 m, 2013.52 m, 2035.67, 2010.6 m dengan skala
1:2. Dikarenakan layout usulan CRAFT tidak mempertimbangkan panjang dan lebar
material yang masuk dan keluar, maka dilakukanlan penyesuain layout usulan dengan
kondisi aktual lantai produksi. Gambar 4.15, Gambar 4.16, Gambar 4.17 dan Gambar
4.18 merupakan tata letak fasilitas layout usulan setelah dilakukan penyesuaian. Layout
usulan dengan metode pertukaran 2 departemen, pertukaran 3 departemen, pertukaran 2
lalu 3 departemen dan pertukan 3 lalu 2 departemen, memiliki jarak perpindahan
material sebesar 4633.6 m, 4622 m, 4642.6 m, 4492.5 m per 1 unit Hoiken Boiler.
Pada layout usulan CRAFT pertama yakni dengan metode pertukaran 2
departemen, terdapat 6 departemen yang berpindah tempat, yakni Sand Blasting,
Painting, Rolling Area, Bending Pipe, Painting dan Hydrotest. Metode pertukaran ini
dilakukan CRAFT dengan menukar 2 departemen ditiap iterasinya. Iterasi pertukaran 2
departemen terus dilakukan CRAFT sampai tidak ada lagi dua departemen yang dapat
ditukarkan. Setelah dilakukan penyesuaian dengan kondisi aktual lantai produksi
perpindahan keenam departemen dengan metode ini menyebabkan kenaikan total jarak
perpindahan material 86.6 meter.
Sedangkan pada layout usulan CRAFT dengan metode pertukaran 3 departemen,
terdapat 8 departemen yang berpindah tempat, yakni Sand Blasting, Storage 1, Storage
2, Area Karantina, Painting, Rolling Area, Bending Pipe, dan Hydrotest. Metode
pertukaran ini dilakukan CRAFT dengan menukar 3 departemen ditiap iterasinya.
Iterasi pertukaran 3 departemen terus dilakukan CRAFT sampai tidak ada lagi 3
departemen yang dapat ditukarkan. Perpindahan kedelapan departemen dengan metode
ini menyebabkan kenaikan total jarak perpindahan material 75 meter setelah
penyesuaian.
Pada layout usulan CRAFT dengan metode pertukaran 2 departemen lalu 3
departemen, terdapat 7 departemen yang berpindah tempat, yakni Storage 1, Sand
Blasting, Storage 2, Painting, Rolling Area, Bending Pipe dan Hydrotest. Metode
pertukaran ini dilakukan CRAFT dengan menukar 2 departemen lau 3 departemen
sekaligus ditiap iterasinya. Iterasi pertukaran 2 departemen lalu 3 departemen terus
dilakukan CRAFT sampai tidak ada lagi departemen yang dapat ditukarkan. Setelah
dilakukan penyesuaian dengan kondisi aktual lantai produksi perpindahan ketujuh
departemen dengan metode ini menyebabkan kenaikan total jarak perpindahan material
95.6 meter.
Sedangkan pada layout usulan CRAFT dengan metode pertukaran 3 departemen
lalu 2 departemen, terdapat 9 departemen yang berpindah tempat, yakni Storage 1,
Storage 2, Area Karantina, Gudang Bahan Baku, Painting, Rolling, Bending Pipe, Sand
Blasting, dan Hydrotest. Metode pertukaran ini dilakukan CRAFT dengan menukar 3
departemen lalu 2 departemen sekaligus ditiap iterasinya. Iterasi pertukaran 3
departemen lalu 2 departemen terus dilakukan CRAFT sampai tidak ada lagi
departemen yang dapat ditukarkan. Setelah dilakukan penyesuaian dengan kondisi
aktual lantai produksi perpindahan kesembilan departemen dengan metode ini
menyebabkan penurunan total jarak perpindahan material 54.5 meter tiap produksi 1
unit Hoiken Boiler.
Kemudian 4 layout usulan tersebut disimulasikan menggunakan software Arena 5.0
untuk mengetahui utilitas transporternya berupa crane sebagai alat transportasinya.
Dari output simulasi didapatkan total utilitas transporter 3.16 % untuk metode Improve
by Exchanging 2 departments, 3.28 % untuk metode Improve by Exchanging 3
departments , 3.19 % untuk Improve by Exchanging 2 than 3 departments, dan 0.49 %
untuk metode Improve by Exchanging 3 than 2 departments. Dari hasil simulasi tersebut
dipilihlah layout dengan utilisasi transporter terendah sebagai layout rekomendasi,
yakni layout usulan dengan metode pertukaran Improve by Exchanging 3 than 2
departments.
Layout yang direkomendasikan pada penelitian ini tetap menggunakan luas total
pabrik yang sama seperti awal, mengingat letak lantai produksi PT XYZ cabang Pulo
Gadung yang tidak memungkinkan mengalami perluasan. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, pada layout rekomendasi yakni layout usulan CRAFT dengan metode
pertukaran 3 departemen lalu 2 departemen terdapat 9 departemen yang mengalami
perpindahan letak. Dimana perpindahan tersebut menyebabkan penurunan total beban
material handling sebesar 2.561,5 meter pertahun.
Selain itu beberapa departemen yang tetap pada posisinya, yakni ruang resepsionis
dan administrasi, spare-part room, storage 2, gudang bahan baku, assembly I,
packaging, isolasi, dan assembly II. Kedelapan departemen tersebut tidak mengalami
perubahan posisi karena sudah diasumsikan tetap, kecuali storage 2. Storage 2 memiliki
posisi tetap pada bagian ujung pabrik karena tidak ada perpindahan ke departemen
tersebut pada pembuatan Hoiken Boiler Cap. 5000 Kg/h.
Setelah terpilihnya layout rekomendasi maka dilakukan peninjauan akhir mengenai
departemen Hydrotest yang karena sensitifitasnya diusahakan tidak berdekatan dengan
departemen lain dan genset. Untuk itu hydrotest pada layout rekomendasi (Gambar
4.20) dipindahkan ke daerah yang aman, dimana lokasi tersebut dimaksudkan agar
ketika proses hydrotest berlangsung tidak membahayakan operator dan proses lain di
lantai produksi.
Analisa kualitatif lain tidak dilakukan pada penelitian ini, karena pada lantai
produksi di PT XYZ dapat dipindahkan satu sama lain tanpa adanya batasan karena
tidak boleh berdekatan atau diharuskan berjauhan dengan departemen lainnya, seperti
dikarenakan ada benda tajam atau bahan kimia berbahaya.
63
Gambar 4.15 Layout awal PT XYZ
Storage 2Sand Blasting
Ruang
Machining Spare Part Room-2Spare Part Room-1
Ruang
AdministrasiRuang
Resepsionis
Area
Karantina
Gudang Bahan BakuCutting Area
Ro
llin
g A
rea
Assembly 1
Musholla
Kamar
Mandi
Maintenance
Panel
Genset
Hy
dro
sta
tic
Test
Area
SAW Area Packaging
Storage 1
Security
Post
Painting
Bending Pipe
IsolasiAssembly 2
SKALA 1:401
Gambar 4.16 Layout usulan 1 CRAFT (improve by exchage 2 departements)
Ruang
MachiningSpare Part Room-2
Spare Part Room-1
Ru
an
g A
dm
inis
trasi
Ruang
Resepsionis
Musholla
Kamar
Mandi
Maintenance
Panel
Genset
Security
PostBending Pipe
Painting
PackagingIsolasiAssembly 2
Hydrotest
SAW
SKALA 1:401
Storage 1
Sand Blasting
Storage 2
Area Karantina
Gudang Bahan BakuCutting Area
Assembly 1Rolling
Gambar 4.17 Layout usulan 2 CRAFT (improve by exchage 3 departements)
Ruang
MachiningSpare Part Room-2
Spare Part Room-1
Ru
an
g A
dm
inis
tra
si
Ruang
Resepsionis
Musholla
Kamar
Mandi
Maintenance
Panel
Genset
Security
Post
Bending PipePainting
PackagingIsolasiAssembly 2
Hydrotest
SAW
SKALA 1:401
Sand Blasting
Storage 2
Area Karantina
Gudang Bahan Baku
Assembly 1
RollingStorage 1
Cutting
Gambar 4.18 Layout usulan 3 CRAFT (improve by exchage 2 then 3 departements)
Ruang
MachiningSpare Part Room-2
Spare Part Room-1
Ru
an
g A
dm
inis
tra
si
Ruang
Resepsionis
Musholla
Kamar
Mandi
Maintenance
Panel
Genset
Security
PostBending Pipe
Painting
PackagingIsolasiAssembly 2
Hydrotest
SAW
SKALA 1:401
Storage 1
Sand Blasting
Storage 2
Area Karantina
Gudang Bahan BakuCutting Area
Assembly 1Rolling
Gambar 4.19 Layout usulan 4 CRAFT (improve by exchange 3 then 2 departements)
Storage 2
Ruang
Machining Spare Part Room-2Spare Part Room-1
Ru
an
g A
dm
inis
tra
si
Ruang
Resepsionis
Gudang Bahan BakuCutting Area
Assembly 1
Musholla
Kamar
Mandi
Maintenance
Panel
Genset
Area
Karantina
Security
PostBending Pipe
Hydrotest
Painting
Storage 1
Rolling Area
PackagingIsolasiAssembly 2
Sand Blasting
SAW
SKALA 1:401
Gambar 4.20 Layout rekomendasi
Storage 2
Ruang
Machining Spare Part Room-2Spare Part Room-1
Ru
an
g A
dm
inis
tra
si
Ruang
Resepsionis
Gudang Bahan BakuCutting Area
Assembly 1
Musholla
Kamar
Mandi
Maintenance
Panel
Genset Area
Karantina
Security
PostBending Pipe
Hydrotest
Painting
Storage 1
Rolling Area
PackagingIsolasiAssembly 2
Sand Blasting
SAW
SKALA 1:401
69
69