bab-iv
DESCRIPTION
ppTRANSCRIPT
BAB IV
PEMBAHASAN4.1 Analisis
Blighted ovum disebut juga kehamilanan embrionik merupakan
kehamilan patologik, dimana mudigah tidak terbentuk sejak awal. Disamping
mudigah, kantong kuning telur juga ikut tidak terbentuk1.
Menurut (Sanders, 2007), beberapa tanda dan gejala blighted ovum
meliputi :
1. Pada awalnya pemeriksaan awal tes kehamilan menunjukkan hasil
positif. Wanita merasakan gejala-gejala hamil, dalam seperti mudah
lelah, merasa ada yang lain pada payudara atau mual-mual.
2. Hasil pemeriksaan USG saat usia kehamilan lebih dari 8 minggu rahim
masih kosong.
3. Meskipun tidak ada perkembangan embrio, tetapi kadar HCG akan
terus diproduksi oleh trofoblas di kantong.
4. Keluar bercak perdarahan dari vagina
Diagnosis ditegakkan bila pada kantong gestasi yang berdiameter
sedikitnya 30mm, tidak dijumpai struktur mudigah dan kantong kuning telur1.
Pemeriksaan kadar hormone pada kehamilan dapat juga membantu
pemeriksaan dimana beta-hCG dibentuk oleh plasenta. Normalnya, pada
pemeriksaan darah hormone ini dapat dideteksi pada hari 11 setelah konsepsi,
dan pada tes urin pada hari ke 12-14 hari. Produksi hormone ini akan menjadi
2 kali lipat tiap 72 jam. Kadarnya akan mencapai jumlah tertinggi pada
kehamilan usia 8-11 minggu lalu menurun. Jika penurunan kadar beta-hCG
ini terjadi lebih dini, dapatdicurigaiterjadinyablighted ovum.
Dari anamnesis didapatkan, ny. S, 38 Tahun, dating ke RS Bari
Palembang, dengan keluhan utama. Timbul plek-plek darah dari daerah
kemaluan. Sejak 1 minggu yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Os merasa
keluhan tersebut timbul kadang disertai dengan keram pada bagian perut
bawah. Os mengaku sedang hamil 11 minggu. Os juga mengeluh mual dan
muntah. Gangguan menstruasi tidak ada. Riwayat trauma tidak ada. Riwayat
23
penyakit dahulu disangkal os. Os memiliki riwayat penyakit dalam keluarga .
Berupa Penyakit Hipertensi (+) yang terjadi pada ayah os. Riwayat haid os :
Haid Pertama : 12 Tahun, Siklus Haid : 28 hari, Lama Haid : 6 hari,
Banyaknya : biasa, 2 kali ganti pembalut, HPHT : 19-6-2015, TP : 26-3-2016,
Usia kehamilan sekarang ± 11-12 minggu.
Riwayat pernikahan os telah menikah selama 10 tahun, sejak os
berusia usia 28 tahun. Os pernah menggunakan kontrasepsi berupa Kb Pil.
Riwayat hamil dan persalinan : Anak pertama : 2007 / ♂ / usia kehamilan 9
bulan / 3000gram / bidan. Riwayat ANC : Os mengaku pernah 2x
memeriksakan kehamilannya ke bidan.
Pemeriksaan Fisik, Status Generalis : KU: baik, Kesadaran : compos
mentis, Tanda vital : TD: 120/70 mmHg, N : 86 x/menit, RR : 17 x/menit,
Suhu: 36.5 C. Status Ginekologi, Periksa Luar : Inspeksi : cembung, luka
bekas operasi (-), Palpasi : TFU 3 jari dibawah umbilicus, Perkusi : shifting
dullness (-), Auskultasi : bising usus (+) N. Periksa dalam : Konsistensi portio
: lunak, Pembukaan : 1cm, Bagian terbawah : -, Penurunan kepala : hodge 1,
Posisi portio : posterior, Ketuban : utuh.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan berupa : Laboratorium : Hb :
11,8 gr/dl, Leukosit : 7000/ul, Trombosit : 426.000/ul, Hematokrit : 31 %,
Hitung Jenis : 0/1/1/46/34/8, Gol. Darah : A, Rhesus : +, BT: 3’, CT: 8’. Pada
Pemeriksaan USG abdomen. Hasil pemeriksaan didapatkan hasil rahim masih
kosong.
Jadi berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang yang dilakukan pada ny. S yang mengaku sedang hamil 11 minggu
dan terdapat tanda dan gejala hamil seperti merasakan gejala-gejala hamil,
dalam seperti mudah lelah, merasa ada yang lain pada payudara atau mual-
mual. Os juga merasakan Keluar bercak perdarahan dari vagina sejak 1
minggu sebelum masuk rumah sakit. Hasil pemeriksaan USG didapatkan
hasil rahim masih kosong. Dengan demikian ny S dapat didiagnosis Blighted
ovum dengan keluhan seperti yang dialami ny. S.
24
Pemeriksaan Penunjang pada Kehamilan anembrionik harus
dibedakan dengan kehamilan muda yang normal, dimana mudigah masih
terlalu kecil untuk dapat dideteksi dengan alat USG (biasanya kehamilan 5-6
minggu)1. USG (Ultrasonografi) pada blighted ovum menunjukkan kantung
kehamilan kosong4. USG transvaginal pada blighted ovum tentu dilihat dari
diameter kantong gestasional biasanya berukuran 8 mm tanpa yolk sac atau
ketika diameter kantong gestasional 16mm tanpa embrio. USG
transabdominal pada blighted ovum tentu dilihat dari kantong gestasional
yang lebih besar dari 20 mm tanpa yolk sac atau 25 mm tanpa embrio8.
Pada ny. S pemeriksaan penunjang yang dilakukan berupa :
Laboratorium : Hb : 11,8 gr/dl, Leukosit : 7000/ul, Trombosit : 426.000/ul,
Hematokrit : 31 %, Hitung Jenis : 0/1/1/46/34/8, Gol. Darah : A, Rhesus : +,
BT : 3’, CT : 8’. Pada Pemeriksaan USG abdomen Hasil pemeriksaan
didapatkan hasil rahim masih kosong. Jadi pemeriksaan penunjang yang
dilakukan pada ny. S telah sesuai dan hasil USG yang didapat menyatakan
bahwa Os mengalami blighted ovum.
Penatalaksanaan pada blighted ovum yaitu Terminasi kehamilan
dengan dilatasi serviks dan dilanjutkan dengan kuretase1. Aborsi bedah
sebelum usia kehamilan 14 minggu dilakukan dengan cara mula-mula
membuka serviks, kemudian mengeluarkan kehamilan secara mekanis yaitu
dengan mengerok isi uterus (kuretase tajam), dengan aspirasi vakum
(kuretase isap) atau keduanya. Sedangkan jika usia kehamilan lebih dari 16
minggu dilakukan dilatasi dan evakuasi (D&E). Tindakan ini berupa
pembukaan serviks secara lebar diikuti oleh destruksi mekanis dan evakuasi
bagian janin, setelah janin dikeluarkan secara lengkap maka digunakan kuret
vakum berlubang besar untuk mengeluarkan plasenta dan sisa jaringan.
Dilatasi dan Ekstrasi (D&X), hamper sama dengan (D&E) yang membedakan
pada (D&X) sebagian dari janin di ekstrasi melalui serviks yang telah
membuka7.
25
Penatalaksanaan yang dilakukan pada kasus yaitu, IVFD RL gtt
xx/menit, Inj Cefotaxime 1 amp, Gastrul 2 tab sebagai terapi suportif dan
Rencana teriminasi kehamilan dengan kuretase.
26