bab iv
DESCRIPTION
vcxvcxTRANSCRIPT
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Desain penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian korelasional (correlational
research) yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan,
apakah ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih
(Sukardi, 2008).
Pendekatan penelitian ini menggunakan Cross Sectional, dimana
menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel
independent dan variabel dependent hanya satu kali (Nursalam,2007).
Dalam penelitian ini variabel independent yaitu beban kerja perawat dan
variabel dependent yaitu kelengkapan pendokumentasian asuhan
keperawatan.
4.2 Kerangka Kerja
Kerangka kerja adalah penjelasan tentang variabel-variabel apa saja yang
diturunkan dari konsep-konsep terpilih dan bagaimana hubungan di
antara variabel-variabel tersebut, serta hal-hal apa saja yang dijadikan
indikator untuk mengukur variabel-variabel yang bersangkutan (Sugiana,
2008).
36
37
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Hubungan Beban Kerja Perawat dengan Kelengkapan
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Angsoka Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
Populasi
Seluruh perawat di Ruang Rawat Inap Angsoka RSUP Sanglah
Sampling
Non propability sampling dengan teknik purposive sampling
Kriteria Inklusi Kriteria Ekslusi
Sampel
Sebagian dari populasi sesuai dengan kriteria inklusi yaitu 36 sampel
Pengumpulan Data
Pengisian Kuisioner Beban Kerja Observasi Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan dengan checklist
Analisa Data
Untuk mengetahui Hubungan antara Beban Kerja Perawat dengan Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan dilakukan uji normalitas dengan Shapiro wilk jika
data berdistribusi normal maka dilakukan uji statistic korelasi ganda, namun jika data berdistribusi tidak normal maka dilakukan uji statistic Rank Spearman
Penyajian Hasil Data
38
4.3 Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap Angsoka RSUP Sanglah pada
11 Maret 2015 sampai dengan 11 April 2015. Penentuan sumber data yaitu
data primer yang diperoleh dari perawat yang bertempat tugas di Ruang
Rawat Inap Angsoka Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar.
4.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
4.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiana,
2008). Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat di Ruang
Rawat Inap Angsoka RSUP Sanglah yang berjumlah 56 orang.
4.4.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Menurut Polit dan Hungler (1993)
dalam Nursalam (2008) menyatakan bahwa semakin besar sampel yang
dipergunakan semakin baik dan representatif hasil yang diperoleh. Dalam
penelitian ini sampel yang digunakan adalah perawat di Ruang Rawat Inap
Angsoka yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut.
39
a Kriteria Inklusi
adalah ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang
dapat diambil sebagai sampel (Nursalam, 2008):
1. Perawat yang bertugas di Ruang Rawat Inap Angsoka RSUP
Sanglah
2. Pendidikan minimal D3 Keperawatan
3. Bertugas dalam jadwal shift (pagi, sore, dan malam)
4. Bersedia menjadi responden dan menandatangani inform consent
b. Kriteria Eksklusi
kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat
diambil sampel (Nursalam, 2008) :
1. Perawat yang sedang mengambil cuti besar,cuti,cuti melahirkan
2. Perawat yang mengundurkan diri menjadi responden
3. Perawat yang sedang menempuh pendidikan
4. Kepala Ruangan dan Inventaris
4.4.3 Teknik Sampling
Penelitian ini menggunakan non propability sampling dengan teknik
purposive sampling. Menurut Setiadi (2007) teknik purposive sampling
adalah teknik menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai yang
dikehendaki peneliti. Dalam penelitian ini sampel akan dipilih yang memiliki
ciri atau sifat-sifat sesuai dengan kriteria inklusi. Jumlah sampel yang
digunakan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
40
n =
n =
n =
n =
= 35.8 dibulatkan menjadi 36 sampel
Keterangan :
n = besar sampel
N = besar populasi
d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
4.5 Jenis Data dan Cara Pengumpulan Data
4.5.1 Jenis Data
Pada penelitian ini data yang dikumpulkan adalah data primer. Menurut
Setiadi (2007) data primer adalah data yang diperoleh sendiri oleh
peneliti dari hasil pengukuran, pengamatan dan survey. Dalam penelitian
ini data didapatkan langsung dari responden melalui instrumen
pengumpulan data yang telah disiapkan oleh peneliti dan diisi langsung
oleh responden yang bertugas saat itu di Ruang Rawat Inap Angsoka
41
RSUP Sanglah dan pengisian checklist Kelengkapan Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan oleh observer dengan melihat rekam medis pasien.
4.5.2 Langkah Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini, alur yang dilalui sebagai berikut :
1. Peneliti mengajukan ethical clearance ke Litbang Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
Denpasar.
2. Peneliti mengajukan permohonan ijin penelitian di Rumah Sakit
Umum Pusat Sanglah Denpasar.
3. Setelah mendapatkan ijin dari pihak Rumah Sakit Umum Pusat
Sanglah Denpasar untuk melakukan penelitian, kemudian dilanjutkan
pendekatan secara informal kepada perawat di Ruang Rawat Inap
Angsoka sebagai subyek yang diteliti. Selanjutnya perawat diberikan
penjelasan terkait kegiatan apa yang akan dilakukan selama penelitian
dan responden dipersilahkan menandatangani informed consent
(persetujuan) sebagai subyek penelitian.
4. Peneliti kemudian membagikan kuisioner dan menjelaskan cara
pengisian kuisionerbeban kerja perawat kepada responden yang telah
memenuhi kriteria inklusi.
42
5. Kuisioner yang telah diisi kemudian dikumpulkan dan diperiksa
kembali oleh peneliti serta memeriksa kelengkapannya, dimana
kuisioner berisi pernyataan mengenai persepsi bperawat tentang beban
kerja perawat yang berjumlah 12 item pernyataan.
6. Untuk observasi kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan,
peneliti menggunakan asisten penelitian yang berasal dari mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan FK UNUD semester VI yang
berjumlah 3 orang, yang sebelumnya telah dilakukan penyamaan
persepsi tentang pengisian checklist penilaian kelengkapan
pendokumentasian asuhan keperawatandan asisten peneliti bertugas
mengobservasi checklist dimana akan diobservasi 36 rekam medis.
7. Data yang telah terkumpul kemudian ditabulasi ke dalam matriks
pengumpulan data yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti dan
kemudian dilakukan analisis data.
4.5.3 Etika Penelitian
Setelah mendapatkan persetujuan, barulah dilaksanakan penelitian etika-
etika dalam melakukan penelitian, yaitu (Nursalam, 2008) :
a. Informed Consent
Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden,
dengan memberikan lembar persetujuan (informed consent).
Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilaksanakan
dengan memberikan lembar pesetujuan untuk menjadi responden.
Tujuannya agar pasrtisipan mengerti maksud dan tujuan penelitian,
43
mengetahui dampaknya, jika responden bersedia maka mereka harus
menandatangani lembar pesetujuan, serta bersedia untuk diteliti dan
jika responden tidak bersedia maka peneliti akan menghormati hak
responden.
b. Anonimity (tanpa nama)
Merupakan etika dalam penelitian keperawatan dengan cara tidak
memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat
ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau
hasil penelitian yang disajikan.
c. Kerahasiaan (confidentiality)
Merupakan etika dalam penelitian untu menjamin kerahasiaan dari
hasil penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya,
semua partisipan yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti.
4.5.4 Instrumen Pengumpulan Data
Pada penelitian ini instrument pengumpulan data yang digunakan yaitu
berupa pengisian kuisioner tentang beban kerja perawat sedangkan untuk
menilai kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan
menggunakan checklist penilaian kelengkapan pendokumentasian asuhan
keperawatan. Untuk kuisioner beban kerja, disusun dalam bentuk
44
pertanyaan terbuka (closed ended), yang terdiri dari 12 pernyataan.
Selanjutnya akan dilakukan penghitungan terhadap beban kerja perawat,
dengan rumus:
Jumlah jawaban “ya” x 100
Total item pernyataan
Untuk kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan dilakukan
observasi catatan asuhan keperawatan menggunakan checklist penilaian
kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan, dalam checklist
tersebut terdapat aspek yang dinilai dari pengkajian hingga evaluasi.
Dipilih 12 rekam medis pasien di setiap ruangan Rawat Inap Angsoka
RSUP Sanglah yang total keseluruhan rekam medis yang diobservasi
sebanyak 36 rekam medis, kemudian diobservasi tiap-tiap aspek,diberikan
tanda (V) jika aspek tersebut sudah dilakukan dan tanda (O) jika belum
dilakukan, dokumen disesuaikan dengan kode; waktu jaga dinas perawat
yang menjadi subyek penelitian, adapun rumus yang digunakan yaitu :
Jumlah aspek yang dilakukan X 100
Total aspek yang diobservasi
4.6 Pengolahan data dan Analisa Data
4.6.1 Teknik Pengolahan Data
45
Hal yang dilakukan pertama kali yaitu memeriksa kembali kelengkapan
dan kesalahan dalam melakukan observasi, data yang sudah terkumpul
selanjutnya dilakukan pengolahan data sebagai berikut (Sukawana, 2008) :
a. Editing
Merupakan tahap pertama setelah data terkumpul dilakukan editing
yang meliputi pemeriksaan kelengkapan dokumen, lembar observasi,
kuesioner, terkait pendokumentasian asuhan keperawatan untuk
memudahkan proses penyempurnaan data yang kurang atau tidak
sesuai.
b. Coding
Suatu proses pengklasifikasian data sesaui dengan klasifikasinya
dengan cara memberikan kode tertentu. Klasifikasi data dilakukan
atas pertimbangan peneliti sendiri, semua data akan diberikan kode
untuk memudahkan proses pengolahan data
c. Data Entry
Memindahkan data yang telah diubah menjadi kode ke dalam alat
bantu pengolah data.
4.6.2 Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul. Proses analisa data
penelitian ini yaitu (Nursalam, 2008):
a. Analisis univariat
46
Analisa yang digunakan untuk menganalisis variabel yang ada secara
deskriptif dengan membuat tabel distribusi frekuensi. Variabel yang
dideskripsikan dalam penelitian ini adalah variabel beban kerja
perawat dan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan.
b. Analisis bivariat
Analisis bivariat yaitu analisa untuk mengetahui hubungan
variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis bivariat yang
dilakukan terhadap dua variabel yang diduga memiliki hubungan.
Dilakukan uji normalitas dengan Shapiro wilk, jika data
berdistribusi normal maka dilakukan uji statistic korelasi ganda,
namun jika data berdistribusi tidak normal maka dilakukan uji
statistic Rank Spearman, dimana rhitung > r tabel (Ho ditolak)
artinya ada hubungan antara beban kerja dengan kelengkapan
pendokumentasian. Dengan menggunakan aplikasi SPSS versi
16.00 for windows.
4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas
4.7.1 Uji Validitas
Uji validitas terhadap kuesioner dilakukan dengan menguji korelasi antara
skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor total kuesioner
tersebut. Bila semua pertanyaan itu mempunyai korelasi yang bermakna
(construct validity). Apabila kuesioner tersebut telah memiliki validitas
konstruk, berarti semua item (pertanyaan) yang ada di dalam kuesioner itu
47
mengukur konsep yang diukur. Pernyataan - pernyataan tersebut diberikan
kepada sekelompok responden sebagai sasaran uji coba. Menurut
Sugiyono (2008) Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mencari
hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-
masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal, adapun rumus
Korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Uji Validitas Kuisioner
NO r hitung Keterangan Interpretasi1 0.823 0.631 Valid2 0.704 0.631 Valid3 0.654 0.631 Valid4 0.755 0.631 Valid5 0.805 0.631 Valid6 0.822 0.631 Valid7 0.659 0.631 Valid8 0.719 0.631 Valid9 0.644 0.631 Valid10 0.823 0.631 Valid11 0.719 0.631 Valid12 0.755 0.631 Valid
Dari table diatas didapatkan r hitung > dari r tabel = 0.631,maka dapat
disimpulkan bahwa item-item tersebut valid.
48
4.7.2 Uji reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukuran dapat dipercaya dan diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan
sejauhmana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan
menggunakan alat ukur yang sama (Nursalam, 2008). Pengujian
reliabilitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan metode Alpha
Cronbach (α) menurut Sugiyono (2007) dengan rumus sebagai berikut:
Dimana:
r11 = reliabilitas instrument
k = banyak butir pertanyaan
= varians total
= jumlah varians butir
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Kuisioner Beban Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.765 12
49
Dari hasil output di atas di dapat nilai Alpha sebesar 0,765, nilai ini
kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel di cari pada
signifikasi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 12, maka di dapat r
tabel sebesar 0.631 . Oleh karena nilai r = 0,765 > r tabel = 0.631 maka
dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut reliabel.
Uji Reliabel dan validitas dari instrument beban kerja ini telah dilakukan
di Ruang Medical Surgery Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah pada bulan
Januari 2015 dengan jumlah responden sebanyak 30 perawat, Menurut
Sugiyono (2007), jumlah sampel yang digunakan untuk melakukan uji
validitas dan reliabilitas adalah minimal sebanyak 30 orang.
4.7.3 Uji Interrater Reliaility (Uji Kappa)
Uji reabilitas menggunakan inter-rater reliabilty. Pengujian untuk lembar
observasi mengunakan inter-rater reliabilty yaitu observasi dilakukan 2
orang observer atau lebih pada responden yang sama, kemudian di hitung
dengan menggunakan rumus Cohen Kappa yaitu (Singgih Santoso,2003):
Keterangan:
K = Koefisien Cohen Kappa
Po = Proporsi Kesepakatan teramati
Pe = Proporsi kesepakatan harapan
50
1 = Konstanta
Nilai Kappa menurut Bhisma Murti (1997), nilai K > 0,75 menunjukkan
kesepakatan sangat baik, bila nilai K = 0,40 – 0,75 menunjukkan
kesepakatan baik dan bila nilai K < 0,40 menunjukkan kesepakatan
lemah.
Tabel 4.3 Uji Kappa
Asisten Nilai K Approx. Sig
1 0.630 0.01
2 0.674 0.02
3 0.648 0.05
Berdasarkan hasil output diatas, menunjukkan nilai K asisten 1,2 dan 3
berada pada rentang 0,40 – 0,75 yang menunjukkan kesepakatan baik
antara peneliti dengan asisten. Nilai probabilitas (Approx. Sig) asisten 1,2
dan 3 yaitu dibawah 0,05, hal ini berarti ukuran Kappa tersebut benar-
benar signifikan, atau bisa dikatakan bahwa memang benar-benar ada
kesesuaian antara penguji dan asisten penelitian (Santoso Singgih, 2003).
51