bab iv

22
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian korelasional (correlational research) yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih (Sukardi, 2008). Pendekatan penelitian ini menggunakan Cross Sectional, dimana menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independent dan variabel dependent hanya satu kali (Nursalam,2007). Dalam penelitian ini variabel independent yaitu beban kerja perawat dan variabel dependent yaitu kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan. 4.2 Kerangka Kerja Kerangka kerja adalah penjelasan tentang variabel-variabel apa saja yang diturunkan dari 36

Upload: ida-bagus-mustika

Post on 16-Feb-2016

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

vcxvcx

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian korelasional (correlational

research) yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan,

apakah ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih

(Sukardi, 2008).

Pendekatan penelitian ini menggunakan Cross Sectional, dimana

menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel

independent dan variabel dependent hanya satu kali (Nursalam,2007).

Dalam penelitian ini variabel independent yaitu beban kerja perawat dan

variabel dependent yaitu kelengkapan pendokumentasian asuhan

keperawatan.

4.2 Kerangka Kerja

Kerangka kerja adalah penjelasan tentang variabel-variabel apa saja yang

diturunkan dari konsep-konsep terpilih dan bagaimana hubungan di

antara variabel-variabel tersebut, serta hal-hal apa saja yang dijadikan

indikator untuk mengukur variabel-variabel yang bersangkutan (Sugiana,

2008).

36

Page 2: BAB IV

37

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Hubungan Beban Kerja Perawat dengan Kelengkapan

Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Angsoka Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah

Populasi

Seluruh perawat di Ruang Rawat Inap Angsoka RSUP Sanglah

Sampling

Non propability sampling dengan teknik purposive sampling

Kriteria Inklusi Kriteria Ekslusi

Sampel

Sebagian dari populasi sesuai dengan kriteria inklusi yaitu 36 sampel

Pengumpulan Data

Pengisian Kuisioner Beban Kerja Observasi Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan

Keperawatan dengan checklist

Analisa Data

Untuk mengetahui Hubungan antara Beban Kerja Perawat dengan Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan dilakukan uji normalitas dengan Shapiro wilk jika

data berdistribusi normal maka dilakukan uji statistic korelasi ganda, namun jika data berdistribusi tidak normal maka dilakukan uji statistic Rank Spearman

Penyajian Hasil Data

Page 3: BAB IV

38

4.3 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap Angsoka RSUP Sanglah pada

11 Maret 2015 sampai dengan 11 April 2015. Penentuan sumber data yaitu

data primer yang diperoleh dari perawat yang bertempat tugas di Ruang

Rawat Inap Angsoka Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar.

4.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

4.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiana,

2008). Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat di Ruang

Rawat Inap Angsoka RSUP Sanglah yang berjumlah 56 orang.

4.4.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Menurut Polit dan Hungler (1993)

dalam Nursalam (2008) menyatakan bahwa semakin besar sampel yang

dipergunakan semakin baik dan representatif hasil yang diperoleh. Dalam

penelitian ini sampel yang digunakan adalah perawat di Ruang Rawat Inap

Angsoka yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut.

Page 4: BAB IV

39

a Kriteria Inklusi

adalah ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang

dapat diambil sebagai sampel (Nursalam, 2008):

1. Perawat yang bertugas di Ruang Rawat Inap Angsoka RSUP

Sanglah

2. Pendidikan minimal D3 Keperawatan

3. Bertugas dalam jadwal shift (pagi, sore, dan malam)

4. Bersedia menjadi responden dan menandatangani inform consent

b. Kriteria Eksklusi

kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat

diambil sampel (Nursalam, 2008) :

1. Perawat yang sedang mengambil cuti besar,cuti,cuti melahirkan

2. Perawat yang mengundurkan diri menjadi responden

3. Perawat yang sedang menempuh pendidikan

4. Kepala Ruangan dan Inventaris

4.4.3 Teknik Sampling

Penelitian ini menggunakan non propability sampling dengan teknik

purposive sampling. Menurut Setiadi (2007) teknik purposive sampling

adalah teknik menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai yang

dikehendaki peneliti. Dalam penelitian ini sampel akan dipilih yang memiliki

ciri atau sifat-sifat sesuai dengan kriteria inklusi. Jumlah sampel yang

digunakan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Page 5: BAB IV

40

n =

n =

n =

n =

= 35.8 dibulatkan menjadi 36 sampel

Keterangan :

n = besar sampel

N = besar populasi

d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

4.5 Jenis Data dan Cara Pengumpulan Data

4.5.1 Jenis Data

Pada penelitian ini data yang dikumpulkan adalah data primer. Menurut

Setiadi (2007) data primer adalah data yang diperoleh sendiri oleh

peneliti dari hasil pengukuran, pengamatan dan survey. Dalam penelitian

ini data didapatkan langsung dari responden melalui instrumen

pengumpulan data yang telah disiapkan oleh peneliti dan diisi langsung

oleh responden yang bertugas saat itu di Ruang Rawat Inap Angsoka

Page 6: BAB IV

41

RSUP Sanglah dan pengisian checklist Kelengkapan Pendokumentasian

Asuhan Keperawatan oleh observer dengan melihat rekam medis pasien.

4.5.2 Langkah Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini, alur yang dilalui sebagai berikut :

1. Peneliti mengajukan ethical clearance ke Litbang Fakultas

Kedokteran Universitas Udayana Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah

Denpasar.

2. Peneliti mengajukan permohonan ijin penelitian di Rumah Sakit

Umum Pusat Sanglah Denpasar.

3. Setelah mendapatkan ijin dari pihak Rumah Sakit Umum Pusat

Sanglah Denpasar untuk melakukan penelitian, kemudian dilanjutkan

pendekatan secara informal kepada perawat di Ruang Rawat Inap

Angsoka sebagai subyek yang diteliti. Selanjutnya perawat diberikan

penjelasan terkait kegiatan apa yang akan dilakukan selama penelitian

dan responden dipersilahkan menandatangani informed consent

(persetujuan) sebagai subyek penelitian.

4. Peneliti kemudian membagikan kuisioner dan menjelaskan cara

pengisian kuisionerbeban kerja perawat kepada responden yang telah

memenuhi kriteria inklusi.

Page 7: BAB IV

42

5. Kuisioner yang telah diisi kemudian dikumpulkan dan diperiksa

kembali oleh peneliti serta memeriksa kelengkapannya, dimana

kuisioner berisi pernyataan mengenai persepsi bperawat tentang beban

kerja perawat yang berjumlah 12 item pernyataan.

6. Untuk observasi kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan,

peneliti menggunakan asisten penelitian yang berasal dari mahasiswa

Program Studi Ilmu Keperawatan FK UNUD semester VI yang

berjumlah 3 orang, yang sebelumnya telah dilakukan penyamaan

persepsi tentang pengisian checklist penilaian kelengkapan

pendokumentasian asuhan keperawatandan asisten peneliti bertugas

mengobservasi checklist dimana akan diobservasi 36 rekam medis.

7. Data yang telah terkumpul kemudian ditabulasi ke dalam matriks

pengumpulan data yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti dan

kemudian dilakukan analisis data.

4.5.3 Etika Penelitian

Setelah mendapatkan persetujuan, barulah dilaksanakan penelitian etika-

etika dalam melakukan penelitian, yaitu (Nursalam, 2008) :

a. Informed Consent

Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden,

dengan memberikan lembar persetujuan (informed consent).

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilaksanakan

dengan memberikan lembar pesetujuan untuk menjadi responden.

Tujuannya agar pasrtisipan mengerti maksud dan tujuan penelitian,

Page 8: BAB IV

43

mengetahui dampaknya, jika responden bersedia maka mereka harus

menandatangani lembar pesetujuan, serta bersedia untuk diteliti dan

jika responden tidak bersedia maka peneliti akan menghormati hak

responden.

b. Anonimity (tanpa nama)

Merupakan etika dalam penelitian keperawatan dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau

hasil penelitian yang disajikan.

c. Kerahasiaan (confidentiality)

Merupakan etika dalam penelitian untu menjamin kerahasiaan dari

hasil penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya,

semua partisipan yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti.

4.5.4 Instrumen Pengumpulan Data

Pada penelitian ini instrument pengumpulan data yang digunakan yaitu

berupa pengisian kuisioner tentang beban kerja perawat sedangkan untuk

menilai kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan

menggunakan checklist penilaian kelengkapan pendokumentasian asuhan

keperawatan. Untuk kuisioner beban kerja, disusun dalam bentuk

Page 9: BAB IV

44

pertanyaan terbuka (closed ended), yang terdiri dari 12 pernyataan.

Selanjutnya akan dilakukan penghitungan terhadap beban kerja perawat,

dengan rumus:

Jumlah jawaban “ya” x 100

Total item pernyataan

Untuk kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan dilakukan

observasi catatan asuhan keperawatan menggunakan checklist penilaian

kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan, dalam checklist

tersebut terdapat aspek yang dinilai dari pengkajian hingga evaluasi.

Dipilih 12 rekam medis pasien di setiap ruangan Rawat Inap Angsoka

RSUP Sanglah yang total keseluruhan rekam medis yang diobservasi

sebanyak 36 rekam medis, kemudian diobservasi tiap-tiap aspek,diberikan

tanda (V) jika aspek tersebut sudah dilakukan dan tanda (O) jika belum

dilakukan, dokumen disesuaikan dengan kode; waktu jaga dinas perawat

yang menjadi subyek penelitian, adapun rumus yang digunakan yaitu :

Jumlah aspek yang dilakukan X 100

Total aspek yang diobservasi

4.6 Pengolahan data dan Analisa Data

4.6.1 Teknik Pengolahan Data

Page 10: BAB IV

45

Hal yang dilakukan pertama kali yaitu memeriksa kembali kelengkapan

dan kesalahan dalam melakukan observasi, data yang sudah terkumpul

selanjutnya dilakukan pengolahan data sebagai berikut (Sukawana, 2008) :

a. Editing

Merupakan tahap pertama setelah data terkumpul dilakukan editing

yang meliputi pemeriksaan kelengkapan dokumen, lembar observasi,

kuesioner, terkait pendokumentasian asuhan keperawatan untuk

memudahkan proses penyempurnaan data yang kurang atau tidak

sesuai.

b. Coding

Suatu proses pengklasifikasian data sesaui dengan klasifikasinya

dengan cara memberikan kode tertentu. Klasifikasi data dilakukan

atas pertimbangan peneliti sendiri, semua data akan diberikan kode

untuk memudahkan proses pengolahan data

c. Data Entry

Memindahkan data yang telah diubah menjadi kode ke dalam alat

bantu pengolah data.

4.6.2 Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul. Proses analisa data

penelitian ini yaitu (Nursalam, 2008):

a. Analisis univariat

Page 11: BAB IV

46

Analisa yang digunakan untuk menganalisis variabel yang ada secara

deskriptif dengan membuat tabel distribusi frekuensi. Variabel yang

dideskripsikan dalam penelitian ini adalah variabel beban kerja

perawat dan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan.

b. Analisis bivariat

Analisis bivariat yaitu analisa untuk mengetahui hubungan

variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis bivariat yang

dilakukan terhadap dua variabel yang diduga memiliki hubungan.

Dilakukan uji normalitas dengan Shapiro wilk, jika data

berdistribusi normal maka dilakukan uji statistic korelasi ganda,

namun jika data berdistribusi tidak normal maka dilakukan uji

statistic Rank Spearman, dimana rhitung > r tabel (Ho ditolak)

artinya ada hubungan antara beban kerja dengan kelengkapan

pendokumentasian. Dengan menggunakan aplikasi SPSS versi

16.00 for windows.

4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.7.1 Uji Validitas

Uji validitas terhadap kuesioner dilakukan dengan menguji korelasi antara

skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor total kuesioner

tersebut. Bila semua pertanyaan itu mempunyai korelasi yang bermakna

(construct validity). Apabila kuesioner tersebut telah memiliki validitas

konstruk, berarti semua item (pertanyaan) yang ada di dalam kuesioner itu

Page 12: BAB IV

47

mengukur konsep yang diukur. Pernyataan - pernyataan tersebut diberikan

kepada sekelompok responden sebagai sasaran uji coba. Menurut

Sugiyono (2008) Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mencari

hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-

masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal, adapun rumus

Korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Uji Validitas Kuisioner

NO r hitung Keterangan Interpretasi1 0.823 0.631 Valid2 0.704 0.631 Valid3 0.654 0.631 Valid4 0.755 0.631 Valid5 0.805 0.631 Valid6 0.822 0.631 Valid7 0.659 0.631 Valid8 0.719 0.631 Valid9 0.644 0.631 Valid10 0.823 0.631 Valid11 0.719 0.631 Valid12 0.755 0.631 Valid

Dari table diatas didapatkan r hitung > dari r tabel = 0.631,maka dapat

disimpulkan bahwa item-item tersebut valid.

Page 13: BAB IV

48

4.7.2 Uji reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukuran dapat dipercaya dan diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan

sejauhmana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan

menggunakan alat ukur yang sama (Nursalam, 2008). Pengujian

reliabilitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan metode Alpha

Cronbach (α) menurut Sugiyono (2007) dengan rumus sebagai berikut:

Dimana:

r11 = reliabilitas instrument

k = banyak butir pertanyaan

= varians total

= jumlah varians butir

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Kuisioner Beban Kerja

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.765 12

Page 14: BAB IV

49

Dari hasil output di atas di dapat nilai Alpha sebesar 0,765, nilai ini

kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel di cari pada

signifikasi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 12, maka di dapat r

tabel sebesar 0.631 . Oleh karena nilai r = 0,765 > r tabel = 0.631 maka

dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut reliabel.

Uji Reliabel dan validitas dari instrument beban kerja ini telah dilakukan

di Ruang Medical Surgery Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah pada bulan

Januari 2015 dengan jumlah responden sebanyak 30 perawat, Menurut

Sugiyono (2007), jumlah sampel yang digunakan untuk melakukan uji

validitas dan reliabilitas adalah minimal sebanyak 30 orang.

4.7.3 Uji Interrater Reliaility (Uji Kappa)

Uji reabilitas menggunakan inter-rater reliabilty. Pengujian untuk lembar

observasi mengunakan inter-rater reliabilty yaitu observasi dilakukan 2

orang observer atau lebih pada responden yang sama, kemudian di hitung

dengan menggunakan rumus Cohen Kappa yaitu (Singgih Santoso,2003):

Keterangan:

K = Koefisien Cohen Kappa

Po = Proporsi Kesepakatan teramati

Pe = Proporsi kesepakatan harapan

Page 15: BAB IV

50

1 = Konstanta

Nilai Kappa menurut Bhisma Murti (1997), nilai K > 0,75 menunjukkan

kesepakatan sangat baik, bila nilai K = 0,40 – 0,75 menunjukkan

kesepakatan baik dan bila nilai K < 0,40 menunjukkan kesepakatan

lemah.

Tabel 4.3 Uji Kappa

Asisten Nilai K Approx. Sig

1 0.630 0.01

2 0.674 0.02

3 0.648 0.05

Berdasarkan hasil output diatas, menunjukkan nilai K asisten 1,2 dan 3

berada pada rentang 0,40 – 0,75 yang menunjukkan kesepakatan baik

antara peneliti dengan asisten. Nilai probabilitas (Approx. Sig) asisten 1,2

dan 3 yaitu dibawah 0,05, hal ini berarti ukuran Kappa tersebut benar-

benar signifikan, atau bisa dikatakan bahwa memang benar-benar ada

kesesuaian antara penguji dan asisten penelitian (Santoso Singgih, 2003).

Page 16: BAB IV

51