bab iv

57
HUBUNGAN DASAR NEGARA DENGAN KONSTITUSI BAB IV

Upload: kemp

Post on 08-Feb-2016

70 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB IV. HUBUNGAN DASAR NEGARA DENGAN KONSTITUSI. Dasar Negara. Philosophische grounslag (Belanda) Weltanschaung (Jerman) Ideology (Inggris) Ideologi (Indonesia). Ideologi. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV

HUBUNGAN DASAR NEGARA DENGAN

KONSTITUSI

BAB IV

Page 2: BAB IV

Dasar Negara

Philosophische grounslag (Belanda)

Weltanschaung (Jerman)Ideology (Inggris)Ideologi (Indonesia)

Page 3: BAB IV

Ideologi

Konsensus mayoritas warganegara tentang nilai-nilai dasar yang ingin diwujudkan dengan mengadakan negara mereka itu.

• Adolf Houken (1988)

Page 4: BAB IV

Ideologi selalu berupa gagasan-gagasan yang memiliki sifat

1. Sistematis : tersusun scr terpadu, unsurnya tdk bertentangan satu sama lain.

2. Berfungsi sbg pedoman dlm kehidupan bernegara (bagi penganutnya atau yg mempercayai)

3. Masih berupa gagasan dasar sehingga merlukan penjabaran operasional.

Page 5: BAB IV

Contoh Ideologi

Liberalisme di negara Amerika dan negara-negara Barat

Sosialisme/ Komunisme di RRC, Korea Utara, dan negara-negara Eropa Timur sampai tahun 1990.

Pancasila di Indonesia

Page 6: BAB IV

Substansi dasar Negara

Dipengaruhi oleh cara pandang terhadap hakekat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial

Ada pemikir dasar negara yang mengutamakan salah satu sisi dari kedua dimensi itu.

Ada yang melihat keduanya sebagai suatu yang padu yang tidak bisa dipisahkan

Page 7: BAB IV

Perbedaan Liberalisme, Sosialisme, dan Pancasila Ideologi

AspekLiberal Pancasila Sosialis

Moralitas Manusia adalah makhluk individu

Manusia adl makhluk monodualis

Manusia adalah makhluk sosial

Politik Demokrasi Liberal dan pengakuan HAMDan multi partai

Demokrasi Pancasila dg sistem perwakilan

Demokrasi sosialis dengan partai tunggal

Ekonomi Kesejahteraan dpt dicapai oleh masing-masing ind yg bebas mengejar kepentingannya tanpa campur tangan negara

Kesejahteraan dp dicapai via usaha bersama, negara menguasai cabang prod yg merupakan hajat hidup orang banyak

Kesejahteraan dpt diperoleh melalui kerjasama dan pengambilalihan alat produksi oleh negara

Page 8: BAB IV

Fungsi Dasar Negara

1. Dasar berdiri dan tegaknya negara2. Dasar kegiatan penyelenggara negara3. Dasar partisipasi warga negara4. Dasar pergaulan antarwarga negara5. Dasar dan sumber hukum nasional

Page 9: BAB IV

Pancasila sebagai dasar Negara

Pancasila sebagai dasar negara berkedudukan sebagai norma objektif dan norma tertinggi dalam negara, serta sebagai sumber dari segala sumber hukum.

Tap MPRS No.XX/MPRS/1966, jo Tap MPR No. V/ 1973, jo Tap MPR. No. IX/MPR/ 1978, jo Tap MPR No. XVIII/MPR/1998)

Page 10: BAB IV

KONSTITUSI

Arti Luas : Hukum Dasar, keseluruhan aturan dasar , baik yang tertulis maupun tidak tertulis, yang mengatur bagaimana suatu pemerintah diselenggarakan dalam suatu negara

Arti Sempit : Undang-Undang Dasar, yang memuat ketentuan-ketentuan yang bersifat dasar dari ketatanegaraan suatu negara

Page 11: BAB IV

Kedudukan Konstitusi

Sebagai Hukum dasar:karena berisi aturan dan ketentuan tentang hal-hal yang mendasar dalam kehidupan suatu negara; memuat ttg lembaga negara dan sekaligus kewenangannya juga peraturan perundang-undangan besrta isinya.

Sebagai Hukum tertinggi:Aturan yg terdapat dlm konstitusi secara hirarki mempunyai kedudukan lebih tinggi terhadap aturan lainnya, shg aturan lain harus sesuai dg konstitusi

Page 12: BAB IV

Sifat Konstitusi

Kaku (rigid), jika hanya dapat diubah melalui prosedur yang berbeda dengan prosedur pembuatan Undang-Undang biasa.

Fleksibel (supel), jika dapat diubah dengan prosedur yang sama dengan prosedur pembuatan Undang-undang.

CF. Strong; kaku atau supelnya konstitusi ditentukan oleh prosedur mmbuat UU di negara ybs.

Page 13: BAB IV

Bagaimana sifat UUD’1945 ?

Rigit atau Fleksibel ?Berikan alasannya !

Page 14: BAB IV

Fungsi (khusus)Konstitusi

1. Menentukan dan membatasi kekuasaan negara.

2. Menjamin Hak-hak asasi warga negara

Sehingga terwujud prinsip “Goverment by laws, not by men” atau “Rule of law”

Page 15: BAB IV

Substansi Konstitusi

1. Pernyataan tentang gagasan politik, moral, dan keagamaan.

2. Ketentuan tentang struktur organisasi negara.

3. Ketentuan tentang perlindungan HAM

4. Ketentuan tentang prosedur mengubah UUD.

5. Ketentuan Larangan mengubah sifat tertentu dari UUD

Page 16: BAB IV

Aktivitas Belajara). Gagasan politik, moral, dan keagamaan,(pernyataan

pengakuan adanya Tuhan, pernyataan bahwa keadilan,.. akan dijamin dalam UUD) terdapat di ……

b). Struktur organisasi negara 1. MPR, psl…. 8. Kementrian Negara : 2. Presiden, psl….. 9. Pemerintah Daerah : 3. DPR, psl ….. 10. Wilayah Negara : 4. BPK, psl ….. 11. DPD : 5. MA, psl ….. 6. KY, psl …. 7. MK, psl …..

c). Perlindungan HAM: pasal:…d). Prosedur mengubah UUD: pasal…e). Larangan mengubah sifat tertentu dari UUD

1. 3. .... 2. 4. ....

Page 17: BAB IV

Nilai Konstitusi

Nilai Normatif: Konstitusi berlaku secara hukum (legal) dan merupakan suatu kenyataan ( reality),

semua diperlukan dan efektif, konstitusi dilaksanakan secara murni dan konsekuen.

Nilai Nominal Konstitusi menurut hukum memang berlaku tetapi tidak sempurna.

Nilai Semantik Konstitusi secara hukum berlaku tetapi hanya sekedar untukmelaksanakan

kekuasaan politik

Page 18: BAB IV

Tujuan, materi, dan kegiatan hari ini ...

Tujuan (KD) : Mendiskripsikan hubungan dasar negara dan konstitusi.

Materi : - Cara pembentukan dan mengubah konsitusi.- Hubungan dasar negara dan konstitusiKegiatan : Kerja kelompok dan presentasi hasil analisa

hubungan Dasar Negara dan Konstitusi.

Page 19: BAB IV

CARA PEMBENTUKAN KONSTITUSI

1. Pemberian : Raja memberi kepada warganya UUD dan berjanji akan

mempergunakan kekuasaan berdasarkan asas-asas tertentu. 2. Sengaja dibentuk :

Pembuatan UUD dilakukan setelah negara itu didirikan. 3. Cara Revolusi :

Pemerintahan hasil revolusi membuat UUD yang kemudian mendapat persetujuan rakyatnya.

4. Cara Evolusi :Perubahan secara berangsur-angsur dapat menimbulkan suatu UUD sehingga UUD yang lama tidak berlaku lagi

Page 20: BAB IV

CARA MENGUBAH UUD

1. Diserahkan kepada badan pembuat undang-undang (Badan Legislatif).

2. Diserahkan langsung kepada rakyat melalui Referandum.

3. Diserahkan kepada Badan Khusus yang dibentuk untuk mengubah UUD.

4. Khusus di negara federasi, perubahan diserahkan kepada negara-negara bagian dengan persetujuan sebagian besar negara bagian.

Page 21: BAB IV

Hubungan dasar Negara dan Konstitusi

Hubungan dasar negara Pancasila dg Konstitusi dapat dilihat dari hubungan sila-sila Pancasila dlm pembukaan dengan pasal-pasal UUD 1945.

Dasar negara tercermin dalam pokok-pokok pikiran Pembukaan...

Pokok-pokok pikiran tsb terjabar atau tertuang dalam pasal-pasal konstitusi….

Jadi jika negara itu melaksankan konstitusi berarti melaksanakan aturan yg sesuai dg Dasar Negara

Page 22: BAB IV

Aktifitas Belajar

Bentuk kelompok max.2 orang.1.Jelaskan hubungan Pancasila dengan

Pembukaan dan Pasal-pasal dalam UUD 1945. 2.Mencari pasal-pasal dalam UUD 45 yg belum

dilaksanakan secara menyeluruh !(pasal 27 s.d. 34)

No Pasal/Ayat Contoh Bukti

Page 23: BAB IV

Lembar KerjaHubungan Dasar Negara dengan Konstitusi

No Sila Pasal dalam UUD’1945

1. Ketuhanan Yang Mahaesa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang di pimpin ....

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Page 24: BAB IV

Lembar KerjaHubungan Dasar Negara dengan Konstitusi

No Sila Pasal dalam UUD’1945

1. Ketuhanan Yang Mahaesa Pasal: 28 E (1) dan 29.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

Pasal :27 (1-2), 28,29,,31,32,33, dan 34.

3. Persatuan Indonesia Pasal: 1 (1), 18, 18a, 18b,

30,35,36, 36a, dan 36b.4. Kerakyatan yang

di pimpin .... Pasal 1 (2), pasal 2 sd 24

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pasal : 33 dan 34

Page 25: BAB IV

Kegiatan Hari Ini

Tujuan : Mendiskripsikan Hubungan Dasar Negara dan Konstitusi di Ind, Neg. Liberal, dan Komunis/Uni Soviet.

Kegiatan : Menelaah UUD’45, Konstitusi AS, dan Uni Soviet.

Page 26: BAB IV

Ingatkah ?

Apa fungsi pokok konstitusi ?

Membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak sewenang-wenang !

Bagaimana caranya ?

Page 27: BAB IV

Hubungan Dasar Negara dan Konstitusi di Negara Liberal (AS)

“Kami rakyat Amerika Serikat dalam rangka membentuk persatuan yang lebih sempurna, menegakkan keadilan, menjamin keamanan dalam negeri, menyediakan pertahanan umum, dan mengamankan Anugerah kemerdekaan bagi diri kita sendiri dan keturunan kita, menetapkan dan mengesahkan konstitusi ini untuk Amerika Serikat”

Bagian Awal Konstitsi AS 1787

Page 28: BAB IV

Piagam Kemerdekaan AS 1776

“We hold these truths to be self-evident, that all men are created equal, that they are endowed by their Creator with certain unalienable Right, that among these are Life, Liberty, and the persuit of Happines. That to secure these rights Governments are instituted Men, deriving their just powers from the consen of the governed”

Page 29: BAB IV

Isi Pokok Pembukaan UUD AS

Menegakkan keadilanMenjamin keamanan dalam negeriMenyediakan pertahanan umumMemajukan kesejahteraann umumMengamankan kemerdekaan rakyat Amerika

yang dianggap anugerah dari Sang Pencipta

Page 30: BAB IV

Hal pokok yang diatur dalam sistem pemerintahan demokrasi yang melindungi kebebasan manusia

1. Pembagian Kekuasaan2. Sistem Check and balance

Page 31: BAB IV

Pembagian Kekuasaan Negara dalam Konstitusi AS

PRESIDEN DAN

WAKIL PRESIDEN

EKSEKUTIF

SUPREME COURT(MA)

KONGGRES

LEGESLATIF YUDIKATIF

SENAT

DPR(HR)

Page 32: BAB IV

Sistem Check and Balance dalam Konstitusi ASLEGESLATIF EKSEKUTIF YUDIKATIF

-Konggres dapat membatalkan veto Presiden-Konggres dapat “mengadili” dan memecat Presiden-Senat dapat menolak perjanjian internasional-Senat dapat nmenolak pejabat yang ditunjuk Presiden-Konggres dapat mengajukan amandement konstitusi untuk melawan MA, membentuk badan peradilan di bawah MA dan menentukan gaji hakim-menolak hasil pemilihan para hakim-”mengadili” dan memecat hakim.

-Presiden dapat memveto RUU yang telah disetujui Senat dan DPR-Presiden dapat minta sidang istimewa konggres-Presiden dapat memilih dan mengangkat hakim agung-Presiden berhak memberi pengampunan hukum-Presiden dapat mengajukan rekomendasi hukum

-Mahkamah Agung dapat menyatakan tindakan eksekutif tidak konstitusional

-Mahkamah Agung berhak menyatakan aturan buatan Konggres tak konstitusional

Page 33: BAB IV

Tantangan hari ini

1. Cermati bagan sistem check and balances menurut Konstitusi AS di atas !

2.Pelajari pasal-pasal yang mengatur hubungan antar lembaga negara dalam UUD 1945.

3. Buatlah bagan check and balances menurut UUD 1945

4. Selamat dan sukses !!!!

Page 34: BAB IV

Lembar KerjaTulislah Sistem Check and Balance dalam UUD 1945

LEGESLATIF:MPR(DPR+DPD)

EKSEKUTIF (PRES) YUDIKATIF (MA,MK,KY)

Dapat memberhentikan Presiden.

Setiap RUU dibahas oleh DPR dan Presiden

Mengajukan RUU kpd DPRDpt diberhentikan MPR atas usul DPRPresiden tidak bisa membekukan DPR

Dalam hal kegentingan yang memaksa Presiden berhak menetapkan PerpuMemberi grasi dan rehabilitasi dg pertimbangan MAMemberi amnesti dan abolisi dengan pertimbangan DPR

MK memeriksa, memutuskan seadil-adilnya atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden

Calon Hakim Agung diusulkan KY kepada DPR dan ditetapkan oleh Presiden.

Page 35: BAB IV

Konstitusi pada negara Komunis(RRC- Mao Tse Tung)

Komunisme bukan hanya mrp sistem politik tetapi juga gaya hidup yg berdasarkan nilai-nilai tertentu:

1. Gagasan monoisme2. Kekerasan sbg alat yang sah guna mencapai

komunisme3. Negara merupakan alat untuk mencapai

komunisme

Page 36: BAB IV

Mekanisme konstitusional demokrasi rakyat (ala komunis)

Pembuat keputusan tertinggi adalah PKC yang menentukan semua kebijakan.

Tidak ada proses legeslasi secara terbuka.

Page 37: BAB IV

Lembaga-lembaga kenegaraan

1. Ketua dan Sekjen PKC (eksekutif)2. Konggres Rakyat Cina (legeslatif)3. Mahkamah rakyat tertinggi dan kejaksaan rakyat

tertinggi (yudikatif)

Page 38: BAB IV

Kompetensi Dasar

Menganalisis kedudukan pembukaan UUD 1945

Kegiatan :1. Menjelaskan makna yang terkandun gdalam masing-masing alinea pembukaan UUD 1945

2. Menjelaskan kedudukan pembukaan UUD 1945

Page 39: BAB IV

Kedudukan Pembukaan UUD 1945sbg Staatsfundamentalnorm

(Pokok kaidah Negara yang fundamental), karena

1. Dari segi terjadinya ditentukan oleh pembentuk negara.

2. Dari segi isi, memuat dasar-dasar pokok negara a. tujuan negara, b. ketentuan diadakannya UUD,c. bentuk negara,d. dasar filsafat negara.

Page 40: BAB IV

Pokok-pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945

1. Negara melindungi segenap bangsa dan selurh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

2. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

3. Negara yang berkedaulatan rakyat brdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan /perwakilan

4. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Mahaesa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab

Page 41: BAB IV

Tugas

1. Tulislah makna masing-masing alenia Pembukaan UUD 1945:

2.Carilah pasal-pasal dalam UUD 1945 yang belum dilaksanakan dengan baik oleh Pemerintah, berikan buktinya……(pasal 27-pasal 34)

Page 42: BAB IV

Makna yang terkandung dalam Pembukaan UUD’45

Alinea 1a) Makna Objektif (universal)

Kemerdekaan ialah hak segala bangsa

b) Makna Subjektif (tekad yang tumbuh dari bangsa Indonesia)

Menghapuskan penjajahan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan perikeadilan

Page 43: BAB IV

Alinea 2

Perjuangan bangsa Ind.sudah sampai pada saat yang tepat untuk memproklamasikan.

Kemerdekaan bukan akhir dari perjuanganPerlu usaha untuk mengisi kemerdekaan untuk

mewujudkan masy adil makmur

Page 44: BAB IV

Alinea ke-3

Ketaqwaan bangsa Ind thd Tuhan YMEKemerdekaan dimotivasi oleh keinginan luhur untuk

menjadi bangsa yang bebas dari penjajahan

Page 45: BAB IV

Alinea 4

Terdapat rumusan tentang tujuan negaraPentingnya mengatur kehidupan negara dalam UUD Bentuk pemerintah republikDasar negara Indonesia Pancasila

Page 46: BAB IV

Masa BerlakuI. 1945-1949• Belum dpt dilakukan dng baik Pancaroba, pertahankan kemerdekaan & konflik ideologi Aturan Peralihan Pasal IV (diaktifkan) KNIP : diserahi kekuasaan legislatif Presidensil jadi Parlementer (14/11/45) : - Perdana Menteri - PM & Menteri bertanggung jawab kepada KNIP - Tdk stabil (pol, ek, pemerintahan & kam)

II. 1949 –1959A. 1949 – 1950 (Konstitusi RIS):• 29 Oktober 1949 : Di Scheveningen : BFO (Bijeenkorstvon Federal Overleg) & RI meneyepakati Konstitusi RIS• 14 Desember 1949 : Di Jakarta, Eksekutif RI , KNIP & DPR BFO menyetujui Konstitusi RIS• 27 Desember 1949 : Di Denhaag (KMB) Konstitusi RIS disahkan• Konsttitusi RIS berlaku pd 27 Desember 1949 s.d. 17 Agustus 1950

Page 47: BAB IV

Masa Berlaku

II. 1949 –1959B. 1950 – 1959 (UUDS) :• Konstitusi RIS pasal 43 & pasal 44, Pembubaran & Penggabungan negara Bagian RIS bisa dilakukan• April 1950 Daerah-daerah yg tdk puas dng RIS sebagian besar tlh begabung dng RI, tinggal Indonesia Timur & Sumatra Timur• KeberadaanTNI sbg inti APRIS di Negara-negara bagian RIS berperan besar mendorong negara bagian utk menyetujui perubahan dr RIS menjadi NKRI• 19 Mei 1950 : Persetujuan RIS mnjadi RI itu ditandatangani pihak RIS & RI• 15 Agustus 1950 : Dlm rpt gabungan Senat & DPR-RIS ranc UUDS disetujui RIS & NRI Yogyakarta, mulai berlaku 17 Agustus 1950• UUDS berlaku 17 Agustus 1950 s.d. 5 Juli 1959

Page 48: BAB IV

Sistem Parlementer memberikan hasil :

-. Instabilitas (Pol, Ek, Pemerintahan dan Keamanan ).

-. Sering penggantian kabinet (7x). 1955 PEMILU :

-. DPR.

-. Anggota Konstitusi. Tugas Konstitusi membuat rancangan UUD yang tetap

sebagai pengganti UUDS 1950.

PEMBENTUKAN KONSTITUANTE

Page 49: BAB IV

22 April 1959 : Karena Sidang Konstituante belum juga menghasilkan rancangan UUD maka Bung Karno berpidato didepan sidang Konstituante menyarankan kembali kepada UUD 1945.Konstituante tidak dapat hasilkan UUDKonstituante reses, lebih separuh anggota nyatakan

tidak akan hadir lagi dlm persidanganKonstituante “gagal” , akhirnya “ DEKRIT

PRESIDEN”

KEGAGALAN KONSTITUANTE

Page 50: BAB IV

DEKRIT PRESIDEN(Petikan)

Kami Presiden Republik IndonesiaPanglima Tertinggi Angkatan PerangMenetapkan pembubaran KonstituanteMenetapkan UUD 1945 berlaku bagi segenap Bangsa Indonrsia dan seluruh tumpah darah Indonesia terhitung mulai dari tanggal penetapan Dekrit ini, dan tidak berlakukanya lagi UUD Sementara..Pembentukan MPRS yang terdiri atas Anggota-anggota DPR ditambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan serta pembentukan DPAS, akan diselenggarakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Ditetapkan di JKT Pada tgl 5 Juli 1959 Atas Nama Rakyat Indonesia : Presiden Republik Indonesia Panglima Tertinggi Angkatan Perang

Soekarno

Page 51: BAB IV

15 Desember 1955 Pemilu dlm rangka Pengisian Konstituante. 10 Novermber 1956 Konstituante Dilantik. Februari 1959 Butir-butir Konstitusi belum tersusun mjd

Materi UUD Negara. 22 April 1959 “Respublica sekali lagi Respublica”. 2 Juni 1959 Sdng trhir-reses-lbih sprh takmau

lagi.sdng 5 Juli 1959 Dekrit :

* Konstituante Bubar. * UUD 1945 berlaku lagi. * Bentuk MPRS. UUD 1945 berlaku lagi di seluruh wilayah Indonesia s.d. sekarang.

Page 52: BAB IV

Amandemen UUD 1945

Tujuan Amandemen : Untuk menyempurnakan aturan tentang :1. Tatanan negara2. Kedaulatn rakyat3. HAM4. Pembagian kekuasaan5. Kesejahteraan rakyat6. Eksistensi negara demokrasi dan negara hukum7. Sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan bangsa

Page 53: BAB IV

5 Kesepakatan Dasar MPR tentang Perubahan UUD 1945

1. Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945.2. Tetap mempertahankan NKRI.3. Mempertegas sistem pemerintahan presidensial.4. Penjelasan UUD 1945 ditiadakan5. Perubahan UUD 1945 dilakukan dengan cara

Adendum.

Page 54: BAB IV

Amandemen UUD 1945

Amandemen UUD 1945 telah dilaksnakan empat kali, yaitu:

1. Tgl 19 Oktober 19992. Tgl 18 Agustus 20003. Tgl 10 November 20014. Tgl 10 Agustus 2002

Page 55: BAB IV

Hasil Amandemen UUD 1945

No

Bagian Sebelum Sesudah

1 Pembukaan 4 alenia 4 alinea2 Pasal-Pasal

(Batang Tubuh)XVI Bab37 Pasal

3 pasal aturan peralihan 2 ayat aturan tambahan

XXI Bab73 pasal170 ayat3 pasal aturan peralihan 2 ayat aturan tambahan

3 Penjelasan Ada Tidak Ada

Page 56: BAB IV

Sikap Positif terhadap UUD

Menyadari bahwa dlm kehidupan kenegaraan memang diperlukan konstitusi

Tidak menjadikan alasan pribadi /golongan sbg dasar untuk mengusulkan perubahan konstitusi

Memahami bahwa perubahan konstitusi harus dilakukan secara prosedural

Berusaha mematuhi ketentuan dalam konstitusiMemahami bahwa kesepakatn dalam konstitusi

dapat diubah demi kelangusngan hidup berbangsa dan bernegara yang dinamis.

Page 57: BAB IV

Selesai