bab iv
DESCRIPTION
diabetic nephropathyTRANSCRIPT
BAB IV
KESIMPULAN
Peningkatan insidensi DM yang eksponensial akan diikuti oleh meningkatnya
kemungkinan terjadinya komplikasi dari DM baik akut maupun kronis. Komplikasi kronis
dapat berupa nefropati diebetikum. Sedangkan komplikasi akut bisa berupa retinopati
berupa Ketoasidosis diabetik (KAD), hiperosmolar hiperglikemik, dan hipoglikemia.
Nefropati diabetik di definisikan sebagai sindroma klinis pada pasien diabetes mellitus yang
ditandai dengan albuminuria menetap (>300mg/24 jam atau >200 ig/menit) pada minimal 2
kali pemeriksaan dalam kurun waktu 3-6 bulan.
Nefropati diabetik merupakan penyebab utama gagal ginjal terminal. Angka
kejadian nefropati diabetik pada diabetes mellitus tipe 1 dan 2 adalah sebanding, namun
insidens pada tipe 2 sering lebih besar dari tipe 1 karena jumlah pasien diabetes mellitus
tipe 2 lebih banyak daripada pasien diabetes mellitus tipe 1. Di Amerika, nefropati diabetik
merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di antara semua komplikasi diabetes
mellitus, dan penyebab kematian tersering adalah karena komplikasi kardiovaskuler
Diagnosis nefropati diabetik dimulai dari dikenalinya albuminuria pada pasien DM
baik tipe 1 maupun tipe 2. Bila jumlah protein / albumin di dalam urin masih sangat rendah,
sehingga sulit di deteksi dengan metode pemeriksaan urin yang biasa, akan tetapi sudah >
30 mg/24 jam disebut juga sebagai mikroalbuminuria. Ini sudah dianggap sebagai nefroapti
insipien. Perjalanan penyakit serta kelainan ginjal pada pasien diabetes mellitus, oleh
Mogensen dibagi menjadi 5 tahapan.
Tatalaksana nefropati diabetik tergantung tahapan-tahapan apakah masih
normoalbuminuria, sudah terjadi mikroalbuminuria, atau makroalbuminuria, yaitu nefropati
dibetik pemula, nefrpati dibetik nyata, nefropati diabetik tahap akhir.