bab iv

14
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup dua bidang kelimuan yaitu Ilmu Kesehatan Gizi dan Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental studi dengan ruang lingkup epidemiologi dengan responden pasien TBC paru dewasa mulai dari usia 18-55 tahun. 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Kota Cirebon pada bulan Januari 2014 dengan responden adalah pasien yang terdiagnosa TB Paru BTA positif. 4.3. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan studi cross sectional untuk menilai adakah hubungan antara indeks massa tubuh terhadap kejadian TB paru dewasa. 4.4. Populasi dan Sampel 4.4.1.Populasi Target

Upload: hazby-trijati

Post on 25-Oct-2015

34 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mencakup dua bidang kelimuan yaitu Ilmu

Kesehatan Gizi dan Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian ini merupakan

penelitian non eksperimental studi dengan ruang lingkup epidemiologi

dengan responden pasien TBC paru dewasa mulai dari usia 18-55 tahun.

4.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM)

Kota Cirebon pada bulan Januari 2014 dengan responden adalah pasien

yang terdiagnosa TB Paru BTA positif.

4.3. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan

menggunakan studi cross sectional untuk menilai adakah hubungan antara

indeks massa tubuh terhadap kejadian TB paru dewasa.

4.4. Populasi dan Sampel

4.4.1. Populasi Target

Pada penelitian ini populasi target yang digunakan adalah pasien

TB paru di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Kota

Cirebon.

4.4.2. Populasi Terjangkau

Pada penelitian ini populasi terjangkau yang digunakan adalah

pasien dewasa dengan TB paru di Balai Kesehatan Paru Masyarakat

(BKPM) Kota Cirebon.

4.4.3. Sampel Penelitian

Page 2: BAB IV

Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu

dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang diambil sebagai

sampel. Kriteria inklusi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Semua responden TB paru dewasa yang melakukan

pemeriksaan dahak secara mikroskopis dan pemeriksaan

foto rontgen dada.

Usia responden 15 – 50 tahun.

Subyek penelitian bersedia mengisi inform consent.

Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang

tidak diambil sebagai sampel. Kriteria eksklusi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Responden anak-anak atau balita dan remaja usia < 15

tahun

Subyek penelitian tidak bersedia mengisi inform consent.

Penderita penyakit lain : DM, HIV

4.4.4. Cara Sampling

Sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari

keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2010).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah purposive sampling yaitu sampel yang diinginkan peneliti

sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini memiliki

variabel bebas dan variabel terikat yang akan diteliti.

4.4.5. Besar Sampel

Sesuai dengan rancangan penelitian yaitu cross sectional, besar

sampel dihitung dengan rumus besar sampel untuk proporsi tunggal

sebagai berikut :

Page 3: BAB IV

Keterangan :

n = besar sampel

Z2(1-a/2) = nilai Z pada derajat kemaknaan (ditetapkan peneliti

sebesar sebesar 1,96 = 3,8416)

P = proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi (bila tidak

diketahui proporsinya, ditetapkan 50% (0,50)

d = derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan:

10% (0,10), 5% (0,05), atau 1% (0.01)

Perhitungan sampel :

Z2(1-a/2) = [(1,96)2 = 3,8416]

P = 14% (0,14)

d = 10% (0,1)

n=3,8416× 0,14 (1−0,14 )

¿

0,1 ²¿

3,8416×0,12040,1 ²¿

¿0,46250,01

¿=46orang

4.5. Variabel Penelitian

4.5.1. Variabel Bebas

Indeks Massa Tubuh (IMT)

4.5.2. Variabel Terikat

Pasien TB Paru Dewasa

4.6. Definisi Operasional

Z²(1-a/2).P(1-P)

n = d²

Page 4: BAB IV

Tabel 4. Definisi Operasional

Variabel Definisi

operasional

Cara

pengukuran

Alat ukur Hasil ukur Skala

Indeks Massa

Tubuh (IMT)

Indeks massa tubuh

yaitu perbandingan

antara berat badan

dengan tinggi

badan yang telah

dikuadratkan pada

individu untuk

pengukuran status

gizi.

Pengukuran

antropometri

Timbangan

badan dan

meteran

1. Kurus: IMT

<18,5 kg/m2

2. Normal: IMT

18,5 – 22,9

kg/m2

3. Lebih: IMT ≥

23 kg/m2

Ordinal

Tuberkulosis Penyakit infeksi

menular pada

sistem pernapasan

yang disebabkan

Mycobacterium

tuberculosis yang

dapat mengenai

bagian paru

Data

responden di

Balai

Kesehatan

Paru

Masyarakat

Cirebon yang

melakukan

pemeriksaan

TB paru

Kuesioner

dan rekam

medik

1. Tuberkulosis

paru dewasa

BTA (+/-),

Rontgen (+)

2. Bukan

tuberkulosis

paru dewasa

BTA (-),

Rontgen(-)

Ordinal

4.7. Cara Pengumpulan Data

4.7.1. Bahan dan Alat

Page 5: BAB IV

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah alat pengukur

berat badan dan tinggi badan untuk memperoleh gambaran status

gizi dengan acuan indeks massa tubuh, selain itu juga digunakan

kuesioner yang berisi pertanyaan yang berhubungan dengan status

gizi dan tuberkulosis paru dewasa. Namun sebelumnya peneliti juga

mengambil rekam medis pasien di Balai Kesehatan Paru Masyarakat

Cirebon mengenai pasien tuberkulosis paru dewasa yang melakukan

pemeriksaan dahak secara mikroskopis dan pemeriksaan foto

rontgen dada.

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder. Data primer diambil dari pengukuran langsung indeks

massa tubuh dan wawancara serta pemberian kuesioner kepada

responden. Data sekunder diambil dari rekam medik pasien di Balai

Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Kota Cirebon.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari

peneliti lain yang sudah divalidasi dengan mencantumkan nama

pengarang di dalam daftar pustaka. Kuesioner dalam penelitian ini

digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat status gizi dan

risiko penyakit tuberkulosis paru dewasa.

4.7.2. Prosedur Penelitian

Berbekal surat pengantar dari Fakultas Kedokteran Universitas

Swadaya Gunung Jati, peneliti menghubungi Balai Kesehatan Paru

Masyarakat (BKPM) Kota Cirebon yang akan diteliti dan meminta

izin penelitian kepada pimpinan BKPM Kota Cirebon.

Setelah mendapat izin dari pihak BKPM, maka peneliti

mengumpulkan data di BKPM tersebut sesuai dengan izin dari

pimpinan dengan syarat tidak terlalu mengganggu kegiatan di

BKPM Kota Cirebon. Kemudian peneliti melakukan pendekatan

pada pasien TB paru dewasa dengan menjelaskan maksud dan tujuan

dari penelitian serta memberikan kuesioner dan melakukan

pengukuran indeks massa tubuh kepada responden.

Page 6: BAB IV

4.8. Alur Penelitian

Prosedur penelitian dilaksanakan dalam 3 tahap, yang meliputi:

1. Tahap persiapan

a. Penetapan sasaran

b. Konsultasi kepada pembimbing

c. Mempersiapkan instrumen penelitian

d. Mengurus surat izin dan melakukan kordinasi dengan Balai

Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Kota Cirebon dan Dinas

Kesehatan Kota Cirebon.

e. Menetapkan jadwal kegiatan

2. Tahap pelaksanaan

a. Mencari data rekam medik dengan diagnosis TBC paru dewasa

b. Melakukan wawancara dan pengukuran indeks massa tubuh kepada

responden kemudian responden diberikan kuesioner

c. Memilih kasus sesuai kriteria inklusi

3. Tahap penyelesaian

a. Mengolah data dan menganalisis data

b. Menyususn laporan penelitian

Skema 3. Alur Penelitian

4.9. Analisis Data

4.9.1. Pengolahan Data

Membuat Usulan

Proposal

Pengesahan ProposalPenelitian

Data rekam medik dan pengukuran

IMT seta penyebaran kuesioner

Pengambilan sampel dengan

cara “Purposive Sampling”

Pengumpulan

Mengolah data dan menganalisis

data

Page 7: BAB IV

a. Editing (pengeditan data)

Melakukan pekerjaan meneliti dan menyunting data yang

diperoleh sehingga apabila terjadi kesalahan dapat segera

dibenahi meliputi kelengkapan jawaban dari pertanyaan yang

disediakan, kesesuaian jawaban dengan pertanyaan yang

disediakan, maupun kesalahan antar jawaban pada kuesioner.

b. Coding (pengkodean data)

Yaitu melakukan pengkodean pada setiap jawaban yang telah

diberikan responden sehingga mempermudah dalam menganalisa

data.

1. Kode untuk variabel status gizi dengan indikator kg/m2

(IMT) berdasarkan World Health Organization

Gizi kurang dengan kode = 1

Gizi baik dengan kode = 2

Gizi berlebih dengan kode = 3

2. Kode untuk variabel pasien TBC paru dewasa

Pasien tuberkulosis paru dewasa BTA (+/-) = 1

Pasien bukan tuberkulosis paru dewasa = 2

c. Processing

Adalah memproses data dengan menggunakan komputer atau

secara manual agar dapat dianalisis.

d. Tabulating

Yaitu mengelompokkan data sesuai variabel yang diteliti agar

memudahkan analisis data.

e. Entry

Yaitu kegiatan memasukkan hasil jawaban pada program

pengolahan data.

f. Cleaning

Memeriksa kembali apakah ada kesalahan data sehingga data

benar-benar siap untuk dianalisis.

4.9.2. Analisis Data

Page 8: BAB IV

Data yang sudah dikumpulkan diolah dengan menggunakan analisis

univariat dan bivariat, yaitu :

a. Analisis univariat

Analisis yang dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan

distribusi frekuensi dari masing-masing variabel yang diteliti

baik variabel bebas (indeks massa tubuh) maupun terikat

(tuberkulosis paru dewasa).

b. Analisis bivariat

Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

dua variabel yaitu variabel bebas maupun variabel terikat dengan

menggunakan uji cross tabs dan uji korelasi Rank spearman.

Pada penelitian ini seluruh pengolahan dan analisis data dilakukan

dengan menggunakan piranti lunak (software) SPSS (Statistical

Product and Service Solution) versi 21.0.

4.10. Etika Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan tugas proposal yang menggunakan

subyek manusia, oleh karena itu sebelum melakukan penelitian ini diminta

persetujuan etik terlebih dahulu dari Komite Etika Penelitian Fakultas

Kedokteran Universitas Gunung Jati. Kemudian surat permohonan dan

persetujuan juga dimintakan kepada Kepala Balai Kesehatan Paru

Masyarakat (BKPM) Kota Cirebon untuk melakukan penelitian di BKPM

Kota Cirebon yang intinya berisi:

1. Izin dan persetujuan untuk melakukan penelitian di BKPM Kota

Cirebon.

2. Pemberitahuan dan rekomendasi kepada penulis untuk melakukan

penelitian terhadap Rekam Medis pasien baru yang dicurigai TBC

paru di BKPM Kota Cirebon.

Seluruh responden diberi penjelasan mengenai penelitian yang akan

dilakukan yaitu tujuan, manfaat, prosedur penelitian dan jaminan terhadap

Page 9: BAB IV

kerahasiaan semua informasi dan data diri responden. Kemudian responden

yang bersedia secara sukarela ikut dalam penelitian ini diminta persetujuan

secara tertulis dengan mengisi surat persetujuan (informed consent).

4.11. Jadwal Penelitian

Tabel 3 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan

Agts Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar

1. Penyusunan

proposal

2. Ujian

proposal

3. Penyusunan

Instrumen

4. Persiapan ke

lapangan

5. Pengumpulan

data

6. Analisis data

7. Penyusunan

skripsi

8. Ujian skripsi