bab iv

7
BAB IV PEMBAHASAN Pasien Tn. N 60 tahun datang ke IGD RSUD Ulin Banjarmasin tanggal 25 November 2013 dengan keluhan muntah yang tidak sembuh-sembuh sejak 1 bulan yang lalu. Pasien mengatakan muntah terjadi setelah pasien makan, muntahan berisi makanan dan cairan, tidak ada muntah kehitaman atau darah. Pasien juga mengeluhkan penurunan berat badan dan BAB yang keluar sedikit- sedikit. Pasien merupakan perokok. Pasien memiliki riwayat kolostomi pada tahun 2012 karena pasien tidak bisa BAB selama 7 hari. Hasil PA tanggal 18 Juli 2013 menunjukkan pasien memiliki adenokarsinoma mucoides kolon duke C. Pasien didiagnosis karsinoma kolon berdasarkan anamnesa yaitu pasien mengeluh mual muntah, BAB sedikit, adanya penurunan berat badan, pada pemeriksaan fisik abdomen ditemukan massa dengan diameter 8 cm 31

Upload: lindaaa

Post on 20-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan kasus tentang karsinoma kolon std 4

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV

BAB IV

PEMBAHASAN

Pasien Tn. N 60 tahun datang ke IGD RSUD Ulin Banjarmasin tanggal 25

November 2013 dengan keluhan muntah yang tidak sembuh-sembuh sejak 1 bulan

yang lalu. Pasien mengatakan muntah terjadi setelah pasien makan, muntahan

berisi makanan dan cairan, tidak ada muntah kehitaman atau darah. Pasien juga

mengeluhkan penurunan berat badan dan BAB yang keluar sedikit-sedikit. Pasien

merupakan perokok. Pasien memiliki riwayat kolostomi pada tahun 2012 karena

pasien tidak bisa BAB selama 7 hari. Hasil PA tanggal 18 Juli 2013 menunjukkan

pasien memiliki adenokarsinoma mucoides kolon duke C.

Pasien didiagnosis karsinoma kolon berdasarkan anamnesa yaitu pasien

mengeluh mual muntah, BAB sedikit, adanya penurunan berat badan, pada

pemeriksaan fisik abdomen ditemukan massa dengan diameter 8 cm disekeliling

bekas kolostomi, berdungkul, nyeri tekan (-), immobile, dan pada hasil PA

ditemukan adenokarsinoma mucoides kolon duke C, namun pada foto thorax

ditemukan metastasis intrapulmonary sehingga diagnosis pasien ini adalah

karsinoma kolon stadium 4 ( Duke D).9,10

Kanker (karsinoma) kolon adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas

yang berasal atau tumbuh di dalam struktur saluran usus besar (kolon). Pada

populasi umum, risiko terjadinya kanker kolorektal secara nyata akan meningkat

pada umur 50 tahun dan menjadi dua kali lipat lebih besar pada setiap dekade

31

Page 2: BAB IV

berikutnya. Pria dan wanita yang merokok selama 20 tahun mempunyai risiko 3 x

lebih tinggi terhadap timbulnya adenoma kecil (< 1 cm). Merokok lebih dari 20

tahun mempunyai risiko 2,5 x terhadap timbulnya adenoma yang lebih besar.6

Gejala yang tering terlihat pada kanker kolon adalah:7

Merasa sangat lelah disetiap waktu

Mual atau muntah

Perubahan kebiasaan usus seperti diare atau konstipasi

Merasa perut penuh

Feses berwarna merah atau hitam

Feses lebih sedikit daripada biasanya.

Pada pasien ini ditemukan keluhan berupa mual, muntah, penurunan berat

badan, feses yang keluar sedikit. Pasien juga merupakan perokok selama lebih

dari 20 tahun.

Ketika mual dan muntah adalah gejala kanker usus besar, hal tersebut

terjadi karena tumor yang menyebabkan obstruksi usus. Tergantung pada beratnya

penyumbatan, benda padat, cairan, dan bahkan gas tidak dapat melewati usus

besar. Hal ini dapat menyebabkan kram perut dan konstipasi. Salah satu dari

gejala-gejala ini dapat menyebabkan mual dan muntah.7

Pada pasien ditemukan kadar CEA sebesar 805,2 ng/ml padahal kadar

CEA normal adalah <4,7ng/ml. Peningkatan CEA terjadi karena CEA (

carcinoma embryonic antigen) merupakan penanda (marker) serum terhadap

adanya kaner kolorektal. CEA adalah protein yang dihasilkan oleh epitel saluran

cerna janin yang juga dapat diekstraksi dari tumor saluran cerna orang dewasa.

32

Page 3: BAB IV

Pemeriksaan CEA ini bertujuan untuk mengetahui adanya kanker usus besar,

khususnya ardenocarcinoma.7

Carcino Embryonic Antigen (CEA) merupakan glikoprotein yang terlibat

dalam adhesi sel. Substansi ini umumnya diproduksi pada masa embrio dan

terhenti sebelum masa kelahiran, oleh karena itu CEA biasanya tidak terdapat

pada plasma darah orang dewasa.7

Terapi pada karsinoma kolon stadium IV adalah:11

1. Bedah reseksi/anastomosis atau pembuatan jalan pintas pada obstruksi

atau perdarahan pada lesi primer pada kasus tertentu.

2. Bedah reseksi pada metastase yang masih terisolasi (hati, paru,

ovarium)

3. Kemoterapi

4. Evaluasi obat baru pada pemeriksaan klinik dan terapi biologi

5. Terapi radiasi pada tumor primer dengan perdarahan ringan, obstruksi

atau nyeri. Terapi radiasi ringan dapat juga ditujukan pada metastase

lainnya dengan indikasi yang sama.

Pada pasien ini diberikan obat simptomatik berupa ondancetron untuk

mengurangi keluhan muntah, karena ondancetron termasuk kelompok obat

Antagonis serotonin 5-HT3, yang bekerja dengan menghambat secara selektif

serotonin 5-hydroxytriptamine (5HT3) berikatan pada reseptornya yang ada di

CTZ (chemoreseceptor trigger zone) dan di saluran cerna. Serotonin 5-

hydroxytriptamine (5HT3) merupakan zat yang akan dilepaskan jika terdapat

toksin dalam saluran cerna, berikatan dengan reseptornya dan akan merangsang

33

Page 4: BAB IV

saraf vagus menyampaikan rangsangan ke CTZ dan pusat muntah dan kemudian

terjadi mual dan muntah.12

Pasien juga mendapatkan gastrofer (omeprazole). Omeprazole termasuk

dalam kelompok obat  pompa proton inhibitor (PPi). Omeprazole bekerja

menghambat sekresi asam lambung dengan cara berikatan pada pompa

H+K+ATPase (pompa proton) dan mengaktifkannya sehingga terjadi pertukaran

ion kalium dan ion hydrogen dalam lumen sel. Omeprazole berikatan pada enzim

ini secara irreversibel, tetapi reseptor-H2 tidak dipengaruhi.13,14

Pasien mendapatkan scopamin (Hyoscine-N-butylbromide). Hyoscine-N-

butylbromide mempunyai efek antispasmodik spesifik pada otot polos saluran

pencernaan, saluran biliaris (empedu), saluran genito-urinarius (saluran kemih).

Sebagai turunan amonium kuartener, Hyoscine-N-butylbromide tidak menembus

sistem saraf pusat. Oleh karena itu, tidak terjadi efek antikolinergik pada sistem

saraf pusat. Efek antikolinergik perifer Hyoscine-N-butylbromide disebabkan oleh

penghambatan ganglion di dinding visera dan efek anti muskariniknya.15

Pasien mendapatkan alinamin F. Alinamin-F mengandung vitamin B1

dalam bentuk TTFD (Thiamini TetrahydroFurfuryl Disulfidi hydrochloridum).

TTFD mempunyai karakteristik : Tidak dirusak oleh enzim aneurinase, suatu

enzim yang merusak vitamin B1 yang dihasilkan oleh beberapa bakteri di dalam

usus. Dan membantu penyerapan yang optimal dari saluran pencernaan.16

34