bab iii stroke hemoragik
DESCRIPTION
BAB 3TRANSCRIPT
BAB III
HASIL ASUHAN
A. Gambaran Kasus
Ny. T berumur 50 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan
terakhir SD, ibu rumah tangga, klien tinggal di jalan Pualam Sari Rt.10
Binuang, klien sudah menikah, beragama islam, suku Jawa, bangsa
Indonesia, klien masuk rumah sakit tanggal 19 Mei 2010 dengan diagnosa
medis Stroke Hemoragik. Penanggungjawab klien adalah Tn. S, umur 50
tahun dengan pendidikan SD, pekerjaan petani, hubungan dengan klien adalah
suami klien.
Keluhan utama klien saat masuk rumah sakit adalah sakit kepala dan
badan terasa kaku (terutama tubuh bagian kiri). Keluhan utama saat
pengkajian tanggal 21 Mei 2010 yaitu suami klien mengatakan istrinya
mengalami kelemahan pada tangan dan kaki kirinya.
Riwayat penyakit sekarang, didapatkan data bahwa ± 1 hari sebelum
masuk rumah sakit pada tanggal 18 Mei 2010, klien merasa kepalanya agak
pusing saat beraktivitas dan ketika hendak berpakaian klien tiba-tiba merasa
tangan dan kaki kirinya lemah dan susah digerakan, kemudian berangsur-
angsur menjadi susah berbicara kemudian susah menelan. Klien lemah pada
tangan dan kaki sebelah kiri. Pada hari Rabu tanggal 19 Mei 2010. Klien
datang ke RSU Rantau kemudian di rujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin pada
tanggal 19 Mei 2010 pukul 15.00 Wita tiba di IGD RSUD Ulin dan di
41
42
diagnosis menderita Stroke Hemoragik dan pada pukul 17.00 Wita klien di
rawat di Ruang Seruni (Syaraf).
Riwayat penyakit dahulu, suami klien mengatakan bahwa ± 4 bulan
yang lalu pernah dirawat di rumah sakit dengan penyakit yang sama yaitu
stroke hemaoragik dirawat ± 1 minggu di rumah sakit Kandangan kemudian
sembuh, bisa kembali berjalan dan bicara tidak pelo lagi. Selain penyakit yang
diderita klien saat ini klien juga menderita penyakit jantung, hipertensi dan
juga penyakit gastritis.
Riwayat penyakit keluarga, menurut keterangan suami klien dan
keluarga, ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti yang diderita
klien sekarang yaitu ibu klien, ibu klien juga memiliki riwayat hipertensi, dan
tidak ada keluarga yang memiliki riwayat diabetes mellitus dan penyakit
jantung.
Genogram
Ny.T
43
Keterangan:
: Laki-Laki
: Perempuan
: Penderita Stroke dan Hipertensi
X : Meninggal
: Tinggal Serumah
Pemeriksaan Fisik pada tanggal 21 Mei 2010:
Keadaan umum, klien tampak lemah dan klien tampak hanya
berbaring di tempat tidur dengan status kesadaran compos mentis, GCS: E4-
V5-M6 (E4=membuka mata secara spontan, V5=Orientasi bicara baik
(disatria), dan M6= respon motorik mengikuti perintah) dan tanda-tanda vital:
tekanan darah 220/140 mmHg, nadi 84 x/mnt, respirasi 22 x/mnt, suhu 36,8C.
Data antropometri: TB= 155 cm, BB= 48 Kg dan LLA= 30 cm.
Pada pengkajian kulit, warna kulit sawo matang, tidak ada sianosis,
tidak ada lesi, dan tidak ada edema, turgor kulit baik (saat di cubit kembali
dalam 1 detik), tekstur kulit halus dan lembab, dengan suhu tubuh 36.8º C,
kebersihan kulit baik (tidak ada kotoran yang menempel pada kulit).
Struktur kepala dan leher klien simetris, tidak teraba pembesaran
kelenjar tyroid pada leher, ada kesulitan dalam menelan (setiap kali makan
klin susah untuk menelan), tidak ada keterbatasan gerak pada leher, tidak ada
44
trauma pada kepala, tampak rambut klien tidak rapi, dan rambut tampak
memutih karena faktor usia.
Struktur kedua mata simetris, tampat ada sekret pada mata, tampak
lingkar hitam pada mata klien, tampak sclera mata klien hiperemi, konjungtiva
tidak anemis, ketajaman penglihatan klien masih baik (klien dapat membaca
nama pada papan nama perawat dengan jarak kurang lebih 50 cm), lapang
pandang baik (dapat melihat jari tangan perawat dari berbagai arah), gerakan
bola mata baik dapat melihat ke kiri, ke kanan, ke atas dan ke bawah, bentuk
pupil bulat dan isokor, refleks pupil (+) saat diberi rangsang cahaya, klien
tidak memakai alat Bantu penglihatan (lensa maupun kacamata), tidak ada
kelainan pada mata seperti strabismus, katarak.
Srtuktur dan bentuk hidung simetris, kebersihan hidung baik, tidak ada
sekret yang keluar, tidak ada peradangan dan perdarahan pada hidung, tidak
ada gangguan saat bernapas, tidak ada polip, fungsi penciuman baik (klien
dapat membedakan bau balsem dan bau alcohol dengan mata tertutup).
Struktur kedua telinga, kebersihan baik, tidak ada serumen yang
keluar, tidak ada perdarahan dan peradangan pada telinga, fungsi pendengaran
baik (klien mampu menjawab pertanyaan perawat yang bernada rendah) tanpa
menggunakan alat bantu pendengaran.
Pada pengkajian mulut dan gigi, tampak mulut klien tidak simetris,
didapatkan mukosa bibir lembab, kebersihan mulut baik, tidak terdapat
peradangan dan perdarahan pada mulut dan gusi, klien tidak menggunakan
gigi palsu, gigi yang tanggal pada geraham kiri atas, fungsi mengunyah baik,
lidah dapat dijulurkan keluar dan di gerakkan ke kanan maupun ke kiri, pada
keadaan diam lidah tampak menyimpang kesebelah kanan, ada kesulitan
dalam menelan, pada saat makan sering tersedak dan batuk.
45
Dada, pernapasan dan sirkulasi, bentuk dada normal, pergerakan dada
tampak simetris saat bernapas, tidak ada batuk, tidak ada sesak, tidak ada
keluhan nyeri pada dada, frekuensi napas 22 x/mnt, perkusi dada terdengar
sonor, tidak terdengar bunyi napas tambahan, bunyi jantung S1 dan S2
tunggal.
Pada pengkajian abdomen, bentuk simetris, tidak ada pembesaran
organ seperti hati dan limfe, tidak ada asites dan tidak ada lesi pada abdomen,
tidak ada nyeri takan, bunyi perkusi tymfani dan bising usus 10 x/mnt.
Genetalia dan reproduksi, klien mengtakan bahwa ia tidak terdapat
peradangan pada genitalia klien, menderita hemoroid, tidak ada
inkontinensia urin, retensio urin maupaun hematuria. Klien sudah menikah
dan memiliki dua orang anak. Pada saat ini klien sudah tidak mengalami haid
lagi (menopause).
Ekstremitas kanan dan kiri simetris, tangan dan kaki kiri mengalami
kelemahan, saat diminta mengangkat tangan dan kaki kirinya, klien tidak
mampu melakukannya, klien hanya mampu menggeser sedikit kaki dan
tangan kirinya, sedangkan pada tangan dan kaki kanannya, klien mampu
melawan tahanan ringan. Derajat kekuatan otot:
4444 0000
4444 2222
Keterangan:
0 =paralisis
2 =gerakan otot penuh menentang gravitasi dengan sokongan.
4 =gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan sedikit tahanan.
46
Pada tangan kanan terpasang infuse RL 20 kali/menit. Fungsi sensorik pada
ekstremitas kanan, klien dapat membedakan sensasi tajam dan tumpul yang
dilakukan dengan ujung dan pangkal pensil pemeriksa dengan mata klien
tertutup, sedangkan pada ekstremitas kiri, klien kurang mengenali atau lambat
berespon terhadap rangsang yang diberikan.
Kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan spiritual
Aktivitas klien adalah sebagai ibu rumah tangga, di rumah, klien
mengatakan tiap hari adalah mengerjakan pekerjaan rumah seperti memasak,
menyapu, mengepel, dan lain-lain. Tidur malam klien 7-8 jam dan tidur siang
biasanya 1-2 jam. Di rumah sakit klien hanya berbaring di tempat tidur, klien
dapat miring kanan/kiri tanpa dibantu. Suami klien mengatakan tidur siang
dan malam istrinya terganggu karena sering terbangun akibat tidak terbiasa
dengan lingkungan rumah sakit.Suami klien mengatakan tidur malam istrinya
± 4 – 5 jam dan tidur siang tidak ada. Suami klien mengatakan klien selalu
dibantu oleh keluarganya dalam melakukan aktivitas seperti mandi, makan,
minum dan BAK, skala aktivitas klien 3 (membutuhkan bantuan alat dan
orang lain).
Personal hygiene klien baik, di rumah klien biasa mandi 2 kali sehari,
keramas hampir tiap hari, sikat gigi 2-3 kali sehari dan potong kuku bila dirasa
panjang, sedangkan di rumah sakit , klien hanya diseka oleh suami rumah
sakit 1 kali sehari.
Nutrisi, klien di rumah makan 3 kali sehari dengan jenis makanan nasi,
sayur, lauk dan buah, tidak ada alergi pada makanan tertentu, klien
berpantangan dengan makanan yang dapat meningkatkan tekanan darahnya
namun klien sering tidak mematuhinya dan klien suka sekali mengkonsumsi
makanan yang tinggi garam. Klien minum 7-8 gelas sehari dan minum teh
47
setiap pagi, klien dan keluarga mengatakan nafsu makan klien selama
dirumah. Di rumah sakit klien tidak dapat menghabiskan porsi makan yang di
sediakan rumah sakit, klien makan 3 kali sehari dengan diet BBRG (Bubur
Biasa Rendah Garam) dan minum 1 gelas sehari, klien juga makan roti dan
buah-buahan, namun klien hanya mampu menghabiskan ¼ dari porsi makan
yang disediakan oleh rumah sakit Tampak klien susah menelan pada saat
makan, tampak kadang-kadang klien tersedak ketika makan.
Eliminasi, frekuensi BAB dirumah 1 kali setiap pagi setelah bangun
tidur dengan konsistensi lunak, tidak mengunakan pencahar, tidak ada
konstipasi maupun diare dan tidak ada nyeri saat BAB. Frekuensi BAK
dirumah 4-5 kali dengan warna kuning jernih dan berbau pesing, tidak ada
nyeri saat BAK. Di rumah sakit, saat masuk hingga pengkajian klien tidak
ada BAB. BAK klien menggunakan kateter dan sejak tanggal 20 Mei 2010
(09.00 wita) sampai 21 Mei 2010 (16.00 wita) urine tampung klien 1500 ml
dan tidak ada nyeri saat BAK.
.Pada pengkajian seksual, klien mempunyai satu suami dua orang anak
dan 1 orang cucu.
Psikologis klien, suami klien selalu menanyakan tentang penyakit,
pengobatan dan kemungkinannya untuk sembuh, klien dan keluarga sangat
ekstrovet (terbuka) dengan perawat, klien tampak sedih karena ini yang kedua
kalinya ia terkena stroke, mengalami kelumpuhan dan sekarang tidak dapat
melaksanakan lagi perannya sebagai istri dan ibu rumah tangga. Hubungan
dengan keluarga tampak sangat baik dan harmonis begitu pula dengan orang
lain terbukti dengan banyak sanak saudara serta kerabat-kerabat yang datang
membesuknya.
48
Klien beragama islam, klien mengatakan sebelum sakit klien selalu
shalat 5 waktu, mengaji dan kadang-kadang puasa senin-kamis. Di rumah
sakit klien tidak shalat, klien hanya berdoa untuk kesembuhannya dan berzikir
serta bersabar dalam menghadapi penyakitnya. Klien meyakini bahwa semua
ini adalah cobaan dari Allah SWT.
Pemeriksaan fungsi nervus kranialis, nervus I (N. Olfaktorius) klien
dapat membedakan bau balsem dengan bau alkohol. Nervus II (N. Optikus)
klien dapat membaca nama pada papan nama perawat dengan jarak kurang
lebih 50 cm, lapang pandang normal, klien dapat melihat jari tangan perawat
dari berbagai arah. Nervus III, IV dan VI ( N. Okulomotorius, N.
Trokhlearis dan N. Abdusen) bentuk pupil bulat dan isokor, refleks pupil
kontriksi saat ada rangsang cahaya, bola mata dapat bergerakkan kesegala
arah mengikuti gerak pensil yang dipegang perawat yang berjarak kira-kira 10
cm dari wajah klien. Nervus V (N. Trigeminus) klien dapat membuka mata
dan mengatupkan rahangnya. Nervus VII (N. Fasialis) muka klien tampak
tidak simetris, klien dapat menutup kedua matanya dengan rapat. Nervus VIII
(N. Akustukus) klien dapat mendengar detik jam tangan pada telinga kanan
maupun kiri. Nervus IX dan X ( N. Glossofaringeus dan N. Vagus) klien
agak sulit ketika menelan makanan, berbicara tidak jelas (disatria) dan dapat
merasakan pahit saat menelan obat. Nervus XI (N. Assesorius) klien dapat
menggerakkan kepalanya ke kanan , ke kiri , ke atas maupun ke bawah, tidak
terdapat artropi otot maupun kelemahan, klien dapat mengangkat kedua
bahunya. Nervus XII ( N. Hypoglosus) klien dapat menjulurkan lidahnya,tapi
posisi lidah menyimpang kesebelah sisi kanan saat lidah dijulurkan.
49
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 19 Mei 2010:
Matriks 3.1 Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan SatuanHEMATOLOGIHemoglobinLekositEritrositHematokritTrombositRDW-CVMCV, MCH, MCHCMCVMCHMCHCHITUNG JENISNeutrofil%Limfosit%MID%Neutrofil#Limfosit#MID#KIMIAGULA DARAHGula Darah Sewaktu (BSS)HATISGOTSGPTGINJALUreumCreatinin
12,48,3004,5136204,00011,8
78,8*27,534,9
72,9*22,0*5,86,001,800,50
130
2014
321,9*
12,0-16,04,000-10,5003,90-5,0035-45150,000-450,00011,5-14,7
80,0-97,027,0-32,032,0-38,0
50,0-70.025,0-40,04,0-11,02,50-7,001,25-4,00-
<200
16-408-45
10-450,4-1,4
g/dL/µLJuta/µLVol %/µL%
fl pg%
%%%ribu/µLribu/µLribu/µL
mg/dL
U/IU/I
mg/dLmg/dL
50
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Rontgen thorax tanggal 19 Mei 2010:
Kesan: Cardiomegali
Pemeriksaan CT Schan tanggal 19 Mei 2010:
Hasil CT Scan: ICH right thalamus dan brain stem 22 x 24 x 60.
Obat-obatan yang diberikan:
a. Injeksi Alinamin F : 2 x 1 amp via IV
b. Injeksi Piracetam : 2 x 3 gr via IV
c. Captopril : 3 x 1 tablet via oral
d. Lasix : 1 x 1 tablet via orale. Aspilet : 2 x 1 tablet via oral
f. Bisoprolol : 1x2,5 mg via oral
g. IVFD RL : 20 tetes/ menit via IV
Data Fokus:
Data Subyektif:
Suami klien mengatakan istrinya mengalami kelemahan pada tangan dan kaki
kirinya.
Suami klien mengatakan istrinya kesulitan dalam menggerakkan tangan dan kaki
kirinya.
Suami klien mengatakan istrinya selalu dibantu oleh keluarganya dalam
melakukan aktivitas seperti mandi, makan dan minum.
Suami klien mengatakan istrinya susah menelan ketika makan.
Suami klien mengatakan terkadang saat istrinya makan sering tersedak.
Suami klien mengatakan hari ini klien makan 3 sendok makan saja atau ¼ dari
yang disediakan oleh rumah sakit.
51
Suami klien mengatakan tidur siang dan malam istrinya terganggu karena sering
terbangun akibat tidak terbiasa dengan lingkungan rumah sakit.
Suami klien mengatakan tidur malam istrinya ± 4 – 5 jam dan tidur siang tidak
ada.
Suami klien mengatakan setelah serangan stroke yang pertama klien sering kali tidak
mengotrol makannya.
Suami klien menanyakan tentang bagaimana perawatan untuk stroke.
Data Obyektif:
Inspeksi :
klien tampak lemah dan tampak hanya berbaring di tempat tidur.
Tampak wajah klien tidak simetris.
Tampak mulut klien tidak simetris.
Pada saat klien disuruh menggerakan tangan kiri nya, tangan kirinya tidak dapat
digerakkkan, dan pada saat klien disuruh menggerakan kaki kirinya klien dapat
menggeser kesamping.
Skala kekuatan otot 4444 0000
4444 2222Keterangan: 0 = paralisis
2 = gerakan otot penuh menentang gravitasi dengan sokongsn.
4 = gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan sedikit tahanan.
Tampak aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat seperti mandi,
berpakaian, makan dan minum.
Skala aktivitas klien 2 (memerlukan bantuan orang lain).
Tampak klien tidak menghabiskan makanan yang disediakan oleh rumah sakit.
Tampak klien susah menelan pada saat makan.
Tampak kadang-kadang klien tersedak ketika makan.
Diet klien Bubur Biasa Rendah Garam.
52
Data anropometri :
TB = 155 cm
BB = 48 kg
LLA= 30 cm
Tampak wajah klien tidak simetris.
Tanpak bibir klien tidak simetris.
Tampak klien dapat menjulurkan lidah, tetapi lidah menyimpang ke sebelah sisi
lidah sebelah kanan.
Terdengar bicara klien pelo.
Klien tampak mengantuk.
Tampak lingkar hitam pada kedua mata klien.
Tampak sklera mata klien hiperemi.
Suami klen tampak sering bertanya.
RR= 22 x/menit
Klien tampat terpasang kateter.
Tampak terpasang infuse RL 20 tetes/menit.
Palpasi :
Kulit klien teraba hangat dengan suhu teraba 36,8º C.
Nadi klien 84 x/menit.
Perkusi :
Pada saat diperkusi pada dada klien terdengar suara sonor.
Pada saat diperkusi pada abdomen klien terdengar hypertimpani.
Auskultasi :
Pada saat di auskultasi pada abdomen terdengar suara bising usus 10 x/mnt,
TD: 220/140 mmHg