bab iii stoma-2

19
LAPORAN PRAKTIKUM STOGMATONATI DETERMINASI RASA PENGECAP PADA LIDAH Disusun oleh : Achwan Ardianto 10613001 Aland Novrian Dwi .S 10613025 Adelia Trisnawati 10613091 Agung Indro L. 10613094 Alfiatuz Zahro Al I. 10613100

Upload: alfiatuz

Post on 25-Sep-2015

309 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

stogma

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM STOGMATONATI

DETERMINASI RASA PENGECAP PADA LIDAH

Disusun oleh :

Achwan Ardianto10613001

Aland Novrian Dwi .S10613025

Adelia Trisnawati10613091

Agung Indro L.10613094

Alfiatuz Zahro Al I.10613100

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

KEDIRI

2015

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lidah mempunyai lapisan mukosa yang menutupi bagian atas lidah, dan permukaannya tidak rata karena ada tonjolan-tonjolan yang disebut dengan papilla, pada papilla ini terdapat reseptor untuk membedakan rasa makanan. Apabila pada bagian lidah tersebut tidak terdapat papilla lidah menjadi tidak sensitif terhadap rasa. Fungsi lidah yaitu membantu proses pengecapan dan perasa, mengatur letak makanan ketika dikunyah, membantu menelan, mendorong makanan ke dalam pharynx (pada waktu menelan), pembersihan mulut, dan memainkan peranan yang penting sebagai alat bantu dalam berbicara (Boron, 2005).

Pengecap rasa pada lidah adalah taste buds. Taste buds mengandung pori-pori atau dikenal sebagai taste pore yang mengandung mikrovili yang membawa sel gustatori yang akan distimuli oleh berbagai cairan kimiawi. Mikrovili merupakan reseptor permukaan bagi rasa. Serabut nervus sensorik dari taste buds pada bagian anterior lidah menghantarkan impuls ke batang otak melalui chorda tympani (cabang dari nervus facialis). Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui nervus glossopharyng sedangkan taste buds pada pharynx dan epiglotis diinervasi oleh nervus vagus untuk menginterpretasikan rasa. Taste buds mengandung beberapa reseptor rasa yaitu rasa asam, asin, manis, pahit dan umami. Rasa asam sering digunakan untuk mendeteksi keasaman. Rasa asin dapat memodulasi diet untuk kestabilan elektrolit tubuh. Rasa manis penting untuk menambah energi tubuh. Rasa pahit dapat mendeteksi berbagai toksin dan rasa umami digunakan untuk mendeteksi asam amino (Ganong, 2005).

Oral higiene merupakan faktor yang juga mempengaruhi sensitivitas indera pengecap. Oral higiene yang buruk dapat mengakibatkan penumpukan plak sisa makanan yang terdeposit pada lidah sehingga menghalangi interpretasi rasa. Di samping itu, oral higiene yang buruk merupakan tempat berkembangnya bakteri dan flora yang merugikan di rongga mulut. Pada proses menua terjadi penurunan fungsi tubuh secara berangsur, misalnya bertambahnya usia yang pada umumnya dapat mempengaruhi kepekaan terhadap rasa makanan karena dengan bertambahnya usia mengurangi jumlah papilla dan penurunan fungsi transmisi taste buds pada lidah sehingga mempengaruhi turunnya sensasi. Jumlah papila pada setiap orang belum tentu sama. Biasanya perempuan memiliki papila lebih banyak daripada laki-laki. Orang yang mempunyai banyak papila akan lebih peka terhadap berbagai rasa (Papas AS et al., 1991).

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari latar belakang diatas adalah

1. Bagimana cara men-determinasi rasa asin, rasa manis, dan rasa asam ?

2. Apakah perbedaan jenis kelamin menentukan sensitifitas rasa pada indera pengecap?

3. Apakah menstruasi mempengaruhi perempuan dalam merasakan rasa pada indera pengecap?

4. Apakah sakit mempengarahui seeorang merasakan rasa pada indera pengecap?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi taste bud.

2. Mengamati letak taste bud dalam rongga mulut.

3. Untuk mengetahui respon rasa pengecap pada orang yag sedang pre-menstruasi, post menstruasi maupun orang dalam keadaan sehat.

4. Untuk mengetahui pengaruh keadaan sakit pada seseorang dengan tingkat sesnsitifitas.

1.4 Manfaat

Agar mahasiswa Kedokteran Gigi Institut Ilmu Kesehatan Kediri mampu memahami determinasi rasa pengecap pada lidah.

BAB II

METODE PRAKTIKUM

2.1 Alat dan Bahan Praktikum

1. Alat- alat :

1. Gelas

1. Pipet

1. Cotton Buds

1. KertasTisu

1. Ember

1. Bahan :

1. Asin : Nacl 0,5%, 1,5%, 2,5%, 3,5%, 4,5%

1. Asam : AsamSitrat 0,5%, 0,75%, 1%, 1,25%, 1,5%

1. Manis : Glukosa 2%, 3%, 4%, 5%, 6%

2.2 Metode Kerja

Anggota mahasiswa dalam kelas dibagi menjadi 6 kelompok: Tiap 6 kelompok dibagi dalam 10 sub kelompok. Dalam sub kelompok terdiriatas mahasiswa laki-laki dan mahasiswa wanitadengan criteria untuk anggota wanita :

1. Mempunyai siklus Haid sekitar 25 hari

1. 1 wanita 4 hari sebelum tanggal menstruasi

1. 1 wanita hari pertama menstruasi

1. 1 wanita 4 hari setelah menstruasi

1. Asam

1. Orang coba berkumur 3 kali dengan air

1. Lidah dijulurkan

1. Keringkan lidah dengan tisu sampai kering

1. Tetesi dengan larutan asam sitrat pada daerah pinggiran dorsum lidah mulai konsentrasi terendah sampai dirasakan rasa asam. Selama percobaan, mulut tetap terbuka sehingga lidah tetap kering. Bila orang coba telah merasakan rasa asam, member tanda dengan menunjukkan jari.

1. Asin

1. Orang coba berkumur dengan air 3 kali

1. Lidah dijulurkan

1. Keringkan lidah dengan tisu sampai kering

1. Tetesi dengan larutan NaCl pada daerah pinggiran dorsum lidah (lebihke medial dibandingkan pemberian pada asam).

1. Manis

1. Orang coba 3 kali berkumur dengan air

1. Lidah dijulurkan

1. Keringkan lidah dengan tisu sampai kering

1. Tetesi larutan glukosa pada ujung lidah.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN PRAKTIKUM

Bahan

Orang Coba

Pinggir Dorsum

Pinggir

Dorsum

Media

Anterior

Lidah

Posterior

Lidah

Palatum

ASIN

L1

3.5%

1.5%

2.5%

3.5%

3.5%

L2

0.5%

0.5%

0.5%

0.5%

0.5%

P, H+12

0.5%

2,5%

0.5%

2.5%

2.5%

P, H+8

0.5%

2.5%

0.5%

2.5%

0.5%

ASAM

L1

1.25%

1%

0.75%

1.25%

1.25%

L2

0.5%

0.5%

0.5%

0.5%

0.5%

P, H+12

0.75%

1%

1%

1.25%

1.25%

P, H+8

0.5%

0.75%

0.75%

0.5%

0.75%

MANIS

L1

4%

4%

4%

4%

4%

L2

4%

4%

4%

4%

4%

P, H+12

5%

4%

2%

5%

5%

P, H+8

3%

2%

2%

3%

4%

3.1 Pembahasan Hasil Praktikum

Dari praktikum didapatkan hasil bahwa pada rasa asin bagian dari lidah yang sensitif adalah pinggir dorsum, pinggir dorsum media, dan palatum. Namun pada pinggir dorsum lebih sensitif pada orang coba perempuan, pada pinggir dorsum media yang lebih sensitif laki-laki, dan pada anterior lidah yang lebih sensitif perempuan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada rasa asin, yang lebih sensitif adalah perempuan.

Pada rasa manis bagian lidah yang sensitif adalah anterior lidah dan posterior lidah. Perempuan lebih sensitif pada posterior lidah daripada laki-laki, jadi dapat disimpulkan perempuan lebih sensitif terhadap rasa manis daripada laki-laki.

Pada rasa asam bagian lidah yang sensitif adalah pinggir dorsum, pinggir dorsum media, anterior lidah, posterior lidah, dan palatum. Pada pinggir lidah yang sensitif pada perempuan. Pada pinggir dorsum media, anterior lidah dan posterior lidah semua jenis kelamin sensitif. Pada palatum laki-laki lebih sensitif. Hal ini dapat disimpulkan bahwa rasa asin adalah rasa yang paling kuat dirasakan baik pada perempuan maupun pada laki-laki.

Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang ditutupi oleh membran mukosa (Selaput lendir). Selaput lendir ini kasar karena adanya tonjolan-tonjolan yang disebut papilla yang merupakan akhiran saraf-saraf pengecap dan terletak diseluruh pada seluruh permukaan lidah. Jumlah papila pada setiap orang belum tentu sama. Biasanya perempuan lebih memiliki papila lebih banyak daripada laki-laki. Orang yang memiliki banyak papila akan lebih peka terhadap rasa (Levine, 2011). Hal ini sesuai dengan hasil praktikum perempuan lebih sensitif daripada laki-laki.

Laki-laki coba pertama merasakan rasa asin 1,5%, rasa asam 0.75%, dan rasa manis 4%, sedangkan laki-laki coba kedua merasakan rasa asin 0.5%, rasa asam 0.5%, dan rasa manis 4%. Hal tesebut dikarenakan laki-laki coba pertama kedua dalam kondisi yang fit dan suka berolahraga, serta orang coba kedua sedang sedikit sakit. Berdasarkan data tersebut setiap praktikan memiliki sensari reseptor yang berbeda-beda hal tersebut terjadi adanya perbedaan genetik setiap orang yang menyebabkan berbedanya jumlah kuncup kecap di permukaan lidah. Kuncup kecap adalah salah satu sel reseptor yang menerima impuls berupa senyawa kimia rasa yang akan diteruskan ke system saraf pusat untuk diterjemahkan (Jalmo, 2007). Tingkat sensitivitas lidah seseorang juga mempengaruhi kemampuannya mengecap suatu rasa. Ada beberapa hal yang mempengaruhi sensitivitas ini. Sensitivitas mungkin disebabkan struktur dari lidah itu sendiri yang rusak atau tidak bagus akibat dari pola makan seseorang. Hal lain yang mempengaruhi sensitivitas adalah proses pengantaran rangsang dari organ menuju otak, hal tersebut biasanya terjadi pada orang uang kondisi tubuhnya lemah (sakit) sehingga daya tanggap terhadap rangsang sedikit terganggu. Cepat lambatnya seseorang dalam mengecap rasa dapat dipengaruhi oleh kecepatan penghantaran rangsang yang diberikan jika dalam penyampaian rangsang tersebut terjadi gangguan maka dapat mempengaruhi waktu sensasi yang dihasilkan. Selain itu jenis kelamin juga kemungkinan mempengaruhi sensasi reseptor pengecap. (Sherwood, 2001).

Jika orang sedang dalam kondisi sakit, maka kelenjar saliva menurun, dan menyebabkan saliva yang dihasilnya hanya sedikit. Sensasi rasa dipengaruhi oleh saliva (air liur). Hal ini disebabkan karena saliva akan melarutkan dan mengkatalis zat yang masuk ke dalam mulut. Kuncup kecap hanya akan dapat terstimulasi bila zat tersebut telah dikatalis oleh saliva (chemoreseptor), sehingga apabila konsentrasi saliva terlalu rendah maka dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengkatalis zat-zat tersebut, dan semakin lambat pula respon rasa tersebut (Sherwood, 2001).

Pada perempuan coba menstruasi h+13, dan perempuan coba menstruasi h+8 sama dengan perempuan coba h+8 didapatkan hasil bahwa merasakan rasa asin 0.5%, rasa asam 0.5%, dan rasa manis 2%. Hal tersebut dikarenakan setelah mestruasi rasa yang dirasakan dapat kembali normal, namun jika perempuan dengan pre-menstruasi biasanya perubahan sensasi rasa asin menjadi tidak peka karena pada fase premenstruasi wanita cenderung mengalami stress dan ketidakstabilan emosi yang menyebabkan tekanan darah meningkat. Hal ini berakibat reseptor rasa asin mengalami gangguan.Tekanan darah yang tinggi menyebabkan gangguan dalam penghantaran impuls rasa asin ke otak sehingga kemampuan merasakan rasa asin berkurang pada wanita yang sedang dalam masa premenstruasi(Guyton, 2006). Namun dikarenakan pada orang coba perempuan tidak mengalami pre-menstruasi atau sedang mentruasi jadi rasa yang dirasakan dapat dengan normal dirasakan.

Dari data hasil praktikum didapatkan hasil bahwa keempat orang coba tersebut dapat merasakan rasa asam dan bagian lidah yang paling peka adalah pinggir dorsum. Untuk rasa asam, pada L1 anterior lidah 0.75% L2 pada semua bagian lidah 0.5%, p H+12 sensistif pada pinggir dorsum 0.5%, p H+8 sensitif pada 0.5. Namun puntuk rasa manis dapat semua orang coba merasakan rasa manis paling sensitif pada anterior lidah.

Seluruh rasa dapat dirasakan oleh seluruh permukaan lidah, tetapi satu jenis rasa akan lebih sensitif pada daerah tertentu. Rasa manis lebih sensitif dirasakan pada daerah ujung depan lidah, rasa asin paling baik diapresiasi pada pinggir depan lidah, rasa asam paling baik diterima di sepanjang samping/tepi lidah dan sensasi pahit dapat dideteksi dengan sangat baik pada sepertiga belakang lidah.Keempat rasa ini dikenal dengan istilah sensasi rasa primer (Pearce, 2008). Teori diatas sesuai dengan hasil praktikum yang didapatkan hasil pada rasa manis keempat orang coba sensitif pada anterior lidah, dan pada rasa asin sensitif pada pinggir dorsum. Namun rasa asam tidak sesuai teori, karena hasil yang didapatkan berbeda-beda pada keempat orang coba tersebut.

3.2 Pembahasan Pertanyaan

1. Apakah tiap lokasi hanya merasakan 1 macam rasa saja?

Tidak. Karena taste bud tersebar secara merata dalam rongga mulut dan setiap taste bud memiliki sensitivitas yang berbeda-beda terhadap setiap sensasi rasa. Apabila diberikan pada konsentrasi rendah biasanya taste bud hanya dapat merasakan satu rasa saja, tetapi pada konsentrasi tinggi taste bud dapat merasakan lebih dari satu rasa bahkan sampai 4 rasa.

2. Sensasi rasa apa yang berubah bila orang coba sedang flu?

Menurut hasil percobaan dan teori, sensasi rasa asin, manis, dan asam akan berubah menjadi tidak peka bahkan sampai hilang pada orang sakit dan sensasi terhadap rasa pahit menjadi lebih peka. Seringkali makanan dan minuman yang dikonsumsi akan terasa hambar.

3. Sensasi rasa apa yang berubah bila orang coba dalam keadaan sebelum menstruasi hari ke-3?

Pada keadaan wanita sebelum menstruasi hari ke-3 perubahan yang terjadi adalah sensasi rasa asin menjadi tidak peka karena pada fase premenstruasi wanita cenderung mengalami stress dan ketidakstabilan emosi yang menyebabkan tekanan darah meningkat. Hal ini berakibat reseptor rasa asin mengalami gangguan. Tekanan darah yang tinggi menyebabkan gangguan dalam penghantaran impuls rasa asin ke otak sehingga kemampuan merasakan rasa asin berkurang pada wanita yang sedang dalam masa premenstruasi. Selain itu dengan peningkatan hormon progesteron membuat sensasi rasa pahit dapat lebih dirasakan dan penurunan hormon esterogen membuat sensasi rasa manis lebih sulit untuk dirasakan.

4. Sensasi rasa apa yang berubah bila orang coba sedang menstruasi?

Pada wanita dalam masa menstruasi kadar hormon esterogen menurun sehingga membuat sensasi rasa manis lebih sulit untuk dirasakan, selain itu terjadi penurunan hormon progesteron yang menyebabkan sensasi rasa pahit kurang dirasakan.

5. Sensasi rasa apa yang berubah bila orang coba dalam keadaan setelah menstruasi hari ke-3?

Pada kondisi wanita setelah menstruasi hari ke-3 yaitu pada fase post menstruasi, kadar hormon estrogen meningkat dan hormon progesteron menurun. Hal ini menyebabkan seorang perempuan yang ada pada fase ini akan cenderung lebih mudah merasakan manis dan lebih sulit merasakan pahit. Selain itu pada fase post menstruasi kadar ion Na di dalam tubuh tidak setinggi pada saat premenstruasi sehingga sensasi rasa asin menjadi lebih mudah dirasakan.

6. Apakah terjadi perubahan respon pengecap pada pemakai full denture rahang atas? Jelaskan!

Pada pemakai full denture rahang atas dapat menyebabkan terjadinya perubahan respon pengecap karena pada palatum juga terdapat taste bud. Reseptor pada taste bud hanya dapat menangkap impuls yang berasal dari larutan atau zat padat yang telah larut dalam saliva. Pemakai full denture rahang atas membuat hanya sedikit taste bud di daerah palatum yang dapat berikatan dengan larutan atau zat padat yang terlarut dalam saliva karena aliran terhambatnya aliran saliva. Hal ini membuat pada pemakai full denture mengalami penurunan terhadap sensasi rasa yang dapat dirasakan tetapi tidak sampai hilang.

7. Mengapa pada orang tua terjadi penurunan rasa?

Karena pada orang tua terjadi penurunan jumlah taste bud. Hal ini disebabkan oleh terjadinya atrofi fisiologis pada manusia berusia lanjut sehingga terjadi penurunan fungsi dari taste bud yang berakibat turunnya sensasi rasa yang dapat dirasakan.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Lidah merupakan organ panca indera yang terdiri atas otot dengan adanya reseptor pengecap sebagai taste bud untuk menerima impuls kimia pada makanan yang kemudian akan diteruskan ke system saraf pusat untuk diterjemahkan.

2. Manusia memiliki 4 macam modalitas cita rasa dasar yang spesifik, yaitu: manis pada ujung lidah, asin pada tepi depan, asam pada tepi belakang, dan pahit pada pangkal lidah, akibat dari taste bud yang berbeda-beda.

3. Waktu sensasi reseptor setiap orang adalah berbeda-beda, hal tersebut terjadi akibat sensitivitas taste bud dalam menerima impuls dari zat kimia serta perbedaan genetis setiap orang.

4. Setiap orang memiliki lokasi reseptor yang berbeda-beda. Secara umum kuncup kecap ditemukan pada seluruh permukaan lidah tetapi untuk rasa manis didominasi di daerah ujung lidah, rasa asin di tepi depan lidah, rasa asam di tepi belakang lidah dan untuk rasa pahit di bagian pangkal tengah lidah.

5. Tingkat sensitivitas lidah seseorang mempengaruhi kemampuannya mengecap suatu rasa. Sensitivitas disebabkan struktur dari lidah itu sendiri yang rusak atau tidak bagus akibat dari pola makan seseorang.

4.2 Saran

Rasa yang dicobakan pada percobaan adalah rasa manis, rasa asin, dan rasa asam. Diharapkan percobaan selanjutnya ditambahkan rasa pahit, karena rasa primer itu terdiri atas rasa asin, manis, asam, dan pahit.

DAFTAR PUSTAKA

Boron WF, Boulpeap EL. 2005. Medical Physiology. Update Ed.Sounders Comp. America. p. 327.

Ganong, William.F. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. EGC: Jakarta.

Guyton A C. Buku ajar fisiologi kedokteran (Indera Kimia-pengecapan dan penciuman). Alih Bahasa. Irawati Setiawan. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran, 2001:841-6.

Papas AS, Niessen LC, Chauncey HH. 1991. Geriatric Dentistry, Aging and Oral Health. Mosby Year Book. America. p. 19.

Pearce E. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis (Indera pengecap dan pencium). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008:310-3

Sherwood L. 2001. Fisiologi Manusia. Ed. ke-2. Jakarta: Penerbit EGC.