bab iii solid
DESCRIPTION
LAPORANTRANSCRIPT
BAB III
PROSEDUR
A. Alat dan Bahan
Alat Bahan
Pengayak
Baskom
Neraca analitik
Kaca arloji
Gelas kimia
Krus
Tang krus
Corong
Gelas ukur
Alat tabletasi
Hardness tester
Friabilator
Jangka sorong
Dirintegratin tester
Disolusi tester
Serbuk parasetamol
Amprotab
Acdisol
PVP
Etanol
Mg stearate
Laktosa
Talk
B. Dosis
C. Pembuatan Larutan Pengikat
D. Granulasi Hingga Tabletasi (Penambahan Pengikat Cara Basah)
E. Evaluasi Granul
1. Kecepatan Aliran
a. Metode Corong
Prinsip : Menetapkan jumlah granul yang mengalir melalui alat
selama waktu tertentu.
Alat : Flow Tester
Prosedur :
Penafsiran Hasil :
Aliran granul baik jika waktu yang diperlukan untuk mengalirkan
100 gram granul ≤ 10 detik.
b. Metode Sudut Istirahat
Prinsip : Pengukuran sudut yang terbentuk dari lereng
timbunan granul yang mengalir bebas dari corong terhadap suatu
bidang datar.
Alat : Flow Tester
Prosedur :
Penafsiran Hasil :
Jika : α = 25 – 300 : granul sangant mudah mengalir
α = 30 – 380 : granul mudah mengalir
α > 380 : granul kurang mengalir
2. Kelembaban
Alat : Moisture Analyzer
Prosedur :
Penafsiran Hasil : Kadar air yang baik 1-2%.
3. Bobot Jenis / Kerapatan
a. BJ nyata
Prosedur : Timbang 100 gram granul dan masukkan dalam gelas
ukur. Catat volumenya.
P =
P = BJ nyata, W = Bobot Granul, V = Volume granul tanpa
pemampatan
b. BJ mampat
Prosedur :
Pn =
Pn = BJ pada n ketukan, W = bobot granul, Vn = volume granul pada
n ketukan.
c. BJ sejati
BJ sejati merupakan massa granul dibagi volume granul yang tidak
termasuk pori granul.
Alat : Piknometer
BJ sejati =
a = bobot piknometer kosong
b = bobot piknometer + 1 g granul
c = bobot piknometer + 1 g granul + cairan pendispersi (paraffin cair)
d = bobot piknometer + cairan pendispersi
d. Kadar Pemampatan
Prosedur : Sama dengan BJ mampat
Kp = kadar pemampatan, V0 = volume granul sebelum pemampatan,
V500 = volume granul pada 500 kali ketukan
e. Perbandingan Haussner
Prosedur : sama dengan pada prosedur BJ Mampat
Angka Haussner =
Penafsiran Hasil : Granul memenuhi syarat jika angka Haussner = 1
f. Persen Kompresibilitas (%K)
Prosedur : Sama pada prosedur BJ mampat dan BJ nyata
Penafsiran Hasil :
Jika %K = 5-15% aliran sangat baik
= 16-25% aliran baik
= ≥ 26% aliran buruk
4. Granulometri (distribusi ukuran partikel)
Granulometri adalah analisis ukuran dan repartisi granul (penyebaran
ukuran-ukuran granul). Dalam melakukan analisis granulometri
digunakan susunan pengayak dengan berbagai ukuran. Mesh terbesar
diletakan paling atas dan dibawahnya disusun pengayak dengan mesh
yang makin kecil.
5. Kadar Zat aktif
Zat aktif dalam garnul ditentukan sesuai dengan metode yang tercantum
pada masing-masing monografi zat aktif di farmakope.
F. Evaluasi Tablet
1. Visual/Organoleptik
a. Rupa, dengan cara visual menggunaka loop agar permukaan tablet
lebih jelas telihat.
b. Bau
c. Rasa
2. Sifat Fisika kimia
a. Keseragaman ukuran
Keseragamn tebal
Keseragaman diameter
b. Kekerasan
Alat : Hardnes tester
Prosedur : dilakukan terhadap 20 tablet yang diambil secara acak.
Kekerasan diukur berdasarkan luas permukaan tablet dengan
menggunakan beban yang dinyatakan dalam kg/cm2. Ditentukan
kekerasan rata-rata dan standar deviasinya.
Syarat : tablet besar 7-10 kg/cm2, tablet kecil 4 kg/cm2.
c. Friabilitas
Alat : Friabilator
Prosedur :
f = friabilitas
a = bobot tablet sebelum uji
b = bobot tablet setelah uji
Syarat : tablet yang baik memiliki friabilitas < 1%
d. Keragaman bobot
Tidak boleh ada 2 tablet yang masing-masing menyimpang dari bobot rata-
rata lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom A, dan tidak boleh
ada satupun tablet yang menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari harga
pada kolom B
Bobot rata-rata
Penyimpangan bobot
rata-rata
A B
< 25 mg 15 30
26 mg - 150 mg 10 20
151 mg - 300 mg 7,5 15
> 300 mg 5 10
3. Uji Waktu Hancur
Alat : Disintegration tester
Prosedur :
Syarat : waktu yang diperlukan untuk menghancurkan ke 6 tablet tidak lebih dari 15 menit untuk tablet yang tidak bersalut.
4. Uji Disolusi
5. Kadar Zat Aktif dalam Tablet
Lihat masing-masing monografi di Farmakope Indonesia.
LAMPIRAN
A. Perhitungan Dosis
Jumlah tablet = 300 tablet
Bobot tablet = 350 mg / tablet
Dosis parasetamol = 250 mg / tablet
Fase dalam 92 %
Pct 250 mg/tablet x 300 = 75 g/300 tablet
Amprotab 10 % x 350 mg = 10,5 g/300 tablet
acdisol 3 % x 350 mg = 3,15 g /300 tablet
PVP 5% x 350 mg = 5,25 g/300 tablet
Etanol 95 % qs
Lactosa = Fas dalam –(Pct+amprotab+acdisol+PVP)
= 96,6 – (75+10,5+3,5+5,25)
= 2,45 gram
Setelah evaluasi grnul bobot granul yang didapat yaitu 89,42 gram
Fase Luar
Mg stearate 1 % =
Talk 2 % =
Amprotab 5 %
B. Data Hasil Pengamatan
1. Evaluasi granul
a) Kecepatan alir
Metode Corong
Alat : Corong
Hasil : waktu yang dibutuhkan granul untuk melalui alat
adalah selama 34 detik.
Metode sudut istirahat
Alat : Corong
Hasil : lereng timbunan granul yang mengalir ini memiliki
sudut alpha 38oC
b) Kelembapan
Metode Gravimetri
Alat : Krus, Oven
Hasil :
Krus kosong = 33, 9667 g
Krus + Granul = 38, 8622 g
Granul yang ditimbang = 5 g
Isi Hasil pengovenan = 38,8622 – 33, 9667
= 4,8955 g
% kadar air pada granul = 5 – 4,8955/ 5 x 100 %
= 2,09 %
c) Bobot Jenis
BJ Nyata
= = = 0,4064 g/mL
BJ Mampat
Alat : Gelas Ukur
= = 0,4471 g/mL
= = 0,526 g/mL
BJ Sejati
Bj air =
=
= 9,188
Bj parafin =
=
= 0,8925
Bj sejati =
=
= 2,1038g/ml
d) kadar pemampatan
Kp = x 100%
= x 100% = 22,72 %
e) perbandingan Haussner
Angka Haussner =
= = 1,0378
f) persen kompresibi1ilitas
%K = x 100%
= x 100% = 9,1031%
2. Evaluasi Tablet
a) Organoleptik
Rupa : halus
Bau : asam
Rasa : pahit
b) Keseragaman Ukuran
No Diameter tablet (mm) Diameter Tebal (mm)
1 0,60 0,46
2 0,61 0,46
3 0,61 0,47
4 0,61 0,47
5 0,60 0,46
6 0,60 0,47
7 0,61 0,47
8 0,61 0,47
9 0,60 0,47
10 0,60 0,47
11 0,61 0,47
12 0,60 0,46
13 0,60 0,46
14 0,60 0,46
15 0,60 0,46
16 0,60 0,47
17 0,60 0,47
18 0,61 0,46
19 0,61 0,47
20 0,60 0,47
c) Kekerasan
5 kg/cm2
d) Friabilitas
Bobot tablet sebelum (a) = 5,88 gram
Bobot tablet setelah (b) = 5,76 gram
x 100% = x 100% = 2,04% >1% tidak memenuhi syarat.
e) Keseragaman bobot
No Bobot tablet (mg) Penyimpangan bobot rata-rata %
1 325,5 7,2
2 302,9 0,03
3 306,2 1,1
4 299,3 1,2
5 302,6 0,1
6 285,7 5,6
7 309,8 2,3
8 295 2,6
9 305,8 0,9
10 301,9 0,3
11 302,9 0,03
12 283,5 6,4
13 310,9 2,7
14 292,9 3,3
15 298,1 1,6
16 307,9 1,7
17 313,4 3,5
18 300 0,9
19 313,9 3,7
20 299,7 1,1
Bobot rata-rata tablet =
302,84
f) Uji waktu hancur
52 detik/6 tablet
g) Uji disolusi
C (ppm) A10 0.41411 0.51912 0.54313 0.60114 0.65415 0.727
5 Menit = 0,914
Y = 0,0579x + 0,148
0,914 = 0,0579 x + 0,148
0,914 –0,148= 0,0579 x
X = 13,229 ppm
Massa terlarut = 13,229 mg/L x 0,9 L = 11,906 mg
% Kadar = 11,906/300 x 100 %
= 3,96%
10 menit = 1,069
Y = 0,0579 x + 0,148
1,069 = 0,0579 x + 0,148
1,069 - 0,148 = 0,0579 x
X = 15,906 ppm
Massa terlarut = 15,906 mg/L x 0,9 L = 14,315mg
% Kadar = 14,315/300 x 100 %
= 4,77 %
15 menit = 0,872
Y = 0,0579 x + 0,148
0,872 = 0,0579 x + 0,148
0,872 – 0,148 = 0,0579 x
X = 12,504 ppm
Massa terlarut = 12,504 mg/L x 0,9 L = 11,253 mg
% Kadar = 11,53/300 x 100 %
= 3,84 %
30 menit = 0,905
Y = 0,0579 x + 0,148
0,905 = 0,0579 x + 0,148
0,905 - 0,148 = 0,0579 x
X = 13,074 ppm
Massa terlarut = 13,704 mg/L x 0,9 L = 12,33 mg
% Kadar = 12,33/300 x 100 %
= 4,11 %
h) Uji kadar zat aktif dalam tablet
(ppm) Abs
250 0,614
230 0,6
210 0,54
190 0,42
170 0,39
150 0,369
Absorbansi sampel = 0,474
Y = 0,002 x + 0,075
0,474 = 0,002 x + 0,075
0,474 – 0,075 = 0,002 x
X = 0,399/0,002
X = 199,5 ppm
X = 199,5 mg/1000 ml
Karena dibuat dalam larutan 100 ml, maka x nya adalah 19,95 mg/100 ml
% kadar PCT = 0,01995/0,150 x 100 %
= 13,3 %