bab iii setting lokasi 3.1 sejarah emping melinjo di desa ...eprints.umm.ac.id/41711/4/bab...

20
44 BAB III SETTING LOKASI 3.1 Sejarah Emping Melinjo di Desa Mejono Mejono adalah desa yang berada di Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Mejono merupakan sentra produksi emping melinjo. Jumlah pengrajin emping belinjo di Desa Mejono sampai tahun 2018 tercacat ada 21 pemilik home industri emping melinjo. Proses pembuatan emping belinjo ini sudah mulai ada sejak zaman pendiri desa dan terus mengalami perkembangan hingga saat ini. Akan tetapi dalam proses produksinya banyak masalah yang terjadi seperti kekurangan modal, sebagian besar penggunaan alat yang masih bersifat tradisonal dan pemasaran yang kurang stabil sehingga berdampak pada menurunnya pendapatan para pengrajin, namun demikian industri ini masih tetap bisa bertahan. Tenaga kerja pada industri emping melinjo tidak sulit mendapatkannya karena banyak dikerjakaan oleh keluarga atau tetangga sendiri. Bahan baku sangat mendukung, dikarenakan banyak tanaman di daerah kebupaten Kediri dan juga sekarang gampangnya mendapatkan pengepul bahan mentah yang dari luar Kota Kediri. Baku yang digunakan untuk proses produksi sudah tercukupi dari kebun sendiri atau dari daerah sekitar jika mengalami dapat mendatangkan dari luar kota. Sedangkan pemasaran berpengaruh terhadap kelangsungan industri rumah tangga emping melinjo.

Upload: others

Post on 16-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III SETTING LOKASI 3.1 Sejarah Emping Melinjo di Desa ...eprints.umm.ac.id/41711/4/BAB III.pdfEmping melinjo merupakan salah satu bahan makanan ringan, selain bernilai gizi tinggi

44

BAB III

SETTING LOKASI

3.1 Sejarah Emping Melinjo di Desa Mejono

Mejono adalah desa yang berada di Kecamatan Plemahan,

Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Mejono merupakan sentra

produksi emping melinjo. Jumlah pengrajin emping belinjo di Desa

Mejono sampai tahun 2018 tercacat ada 21 pemilik home industri emping

melinjo. Proses pembuatan emping belinjo ini sudah mulai ada sejak

zaman pendiri desa dan terus mengalami perkembangan hingga saat ini.

Akan tetapi dalam proses produksinya banyak masalah yang terjadi seperti

kekurangan modal, sebagian besar penggunaan alat yang masih bersifat

tradisonal dan pemasaran yang kurang stabil sehingga berdampak pada

menurunnya pendapatan para pengrajin, namun demikian industri ini

masih tetap bisa bertahan.

Tenaga kerja pada industri emping melinjo tidak sulit

mendapatkannya karena banyak dikerjakaan oleh keluarga atau tetangga

sendiri. Bahan baku sangat mendukung, dikarenakan banyak tanaman di

daerah kebupaten Kediri dan juga sekarang gampangnya mendapatkan

pengepul bahan mentah yang dari luar Kota Kediri. Baku yang digunakan

untuk proses produksi sudah tercukupi dari kebun sendiri atau dari daerah

sekitar jika mengalami dapat mendatangkan dari luar kota. Sedangkan

pemasaran berpengaruh terhadap kelangsungan industri rumah tangga

emping melinjo.

Page 2: BAB III SETTING LOKASI 3.1 Sejarah Emping Melinjo di Desa ...eprints.umm.ac.id/41711/4/BAB III.pdfEmping melinjo merupakan salah satu bahan makanan ringan, selain bernilai gizi tinggi

45

Adanya persaingan harga yang tidak sehat dengan pedagang dari daerah

lain menyebabkan penurunan pendapatan namun demikian dapat diatasi

dengan adanya tujuan pasar yang pasti sehingga produk tetap terjual. Alat

berpengaruh sebesar 50,8% terhadap kelangsungan industri emping belinjo

di Kecamatan Plemahan. Sebagian besar pengrajin memang masih

menggunakan alat tradisional tetapi sudah ada pengrajin yang memakai

alat yang semi modern (campuran) sehingga kesulitan pada penggunaan

alat dapat berkurang.

Melinjo (Gnetum gnemon) berasal dari Semenanjung Malaysia.

Distribusinya sekarang ini membentang dari daerah Assam sampai

Kepulauan Fiji. Namun ada orang yang kurang setuju dengan pendapat

tersebut; mereka beranggapan bahwa melinjo berasal dari Indonesia.

Tanaman ini oleh pendatang dibawa dari Amboina ke Penang pada tahun

1809, kemudian dibawa masuk lagi ke Indonesia. Di Indonesia, melinjo

merupakan tanaman yang tumbuh tersebar dimana-mana, banyak

ditemukan di tanah-tanah pekarangan rumah penduduk pedesaan dan

halaman-halaman rumah penduduk di kota. Ada yang sengaja ditanam,

banyak yang tumbuh tanpa perawatan sebagai tanaman sela diantara

tanaman-tanaman jenis lainnya. Nama tanaman ini di berbagai daerah di

Indonesia ternyata bermacam-macam, yakni belinjo, melinjo, bagor, so,

trangkil, dan tangkil sako, menunjukkan penyebarannya yang cukup luas.

Meskipun tanaman melinjo sudah lama dikenal orang dan dimanfaatkan,

tetapi baru akhir-akhir ini dibudidayakan secara khusus dan monokultur di

Page 3: BAB III SETTING LOKASI 3.1 Sejarah Emping Melinjo di Desa ...eprints.umm.ac.id/41711/4/BAB III.pdfEmping melinjo merupakan salah satu bahan makanan ringan, selain bernilai gizi tinggi

46

perkebunan-perkebunan seperti yang terdapat di Piddie (Aceh), Raja Batu

Kadaton (Lampung), dan di Limpung Jawa Tengah.

Melinjo merupakan tanaman asli Indonesia. Dan daerah penghasil

terbesar di Indonesia adalah daerah Aceh dan kepulauan Sumatera lainnya.

Sedangkan di Jawa Barat, penghasil buah melinjo terbanyak hanya

Kabupaten Kuningan dan Banten. Sebab masyarakat petani disana,

cenderung lebih senang menanam tanaman melinjo pada lahan tidur

maupun di pekarangan rumahnya. Maka tak heran, bila dari daerah ini

puluhan ton buah melinjo dikirim ke berbagai tempat baik ke Bandung,

Jakarta, Bogor dan kota besar lainnya. Bahkan kini melinjo telah diekspor

ke berbagai negara Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Serikat. Negara

paling banyak meminta buah melinjo, baik dalam kondisi segar maupun

olahan adalah Belanda, Amerika Serikat, Arab Saudi, Kuwait, dan

Singapura.

Emping melinjo merupakan salah satu bahan makanan ringan,

selain bernilai gizi tinggi juga memiliki cita rasa yang banyak disukai

masyarakat. Emping melinjo merupakan makanan istimewa dalam pola

makanan rakyat Indonesia. Berdasarkan kualifikasi tersebut dan didukung

dengan Perajinan yang intensifying dapat menjamin ketersediaan emping

tanpa di pengaruhi oleh waktu sehingga kebutuhan konsumen dapat

terpenuhi setiap saat. Emping melinjo merupakan salah satu komoditi

pengolahan hasil pertanian yang memiliki nilai tinggi, baik karena harga

jual yang relatif tinggi maupun sebagai komoditi ekspor yang dapat

mendatangkan devisa. Rendahnya produktifitas melinjo akibat dari

Page 4: BAB III SETTING LOKASI 3.1 Sejarah Emping Melinjo di Desa ...eprints.umm.ac.id/41711/4/BAB III.pdfEmping melinjo merupakan salah satu bahan makanan ringan, selain bernilai gizi tinggi

47

budidaya usahatani yang masih tradisional, sehingga berdampak

rendahnya produksi dan tidak mampu mencukupi menjamin pasokan

kebutuhan bahan baku. Kondisi ini mengakibatkan para pengusaha emping

melinjo untuk mencukupi bahan baku mendatangkan dari luar kabupaten

(Masyrofie, 1993:23).

Emping melinjo sekarang mudah di dapatkan dan dapat di jumpai

di berbagai daerah, di Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Kediri

Kecamatan Plemahan di Desa Mejono ini merupakah salah satu Desa yang

terkenal dengan Home Industri Emping Melinjonya. Home Industri adalah

rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Di katakan

sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini

dipusatkan di rumah. Home industri merupakan wadah bagi sebagian

besar masyarakat yang mampu tumbuh dan berkembang secara

mandiri dengan memberikan andil besar serta menduduki peran strategis

dalam pembangunan ekonomi (Foley, 2006:27).

Kualitas melinjo sangat menentukan emping yang dihasilkan.

Biji melinjo yang kualitasnya paling baik adalah biji melinjo yang

ukurannya terbesar dan sudah tua benar. Untuk mengetahui apakah biji

melinjo sudah tua benar adalah :

a. Apabila masih berkulit luar, maka warna kulit luarnya merah tua.

Sangat baik biji biji melinjo yang berkulit luar merah tua tersebut

jatuh dari pohon sendiri.

Page 5: BAB III SETTING LOKASI 3.1 Sejarah Emping Melinjo di Desa ...eprints.umm.ac.id/41711/4/BAB III.pdfEmping melinjo merupakan salah satu bahan makanan ringan, selain bernilai gizi tinggi

48

b. Apabila sudah tidak berkulit luar, maka biji melinjo itu

mempunyai kulit luar yang keras, berwarna cokelat kehitam-

hitaman, dan mengkilat. Hal ini penting, karena pada umumnya

produsen emping mendapatkan biji-biji melinjo dari pedagang

sudah dalam keadaan sudah tidak berkulit.

Pada umumnya proses pembuatan emping melinjo itu

menggunakan cara menggoreng sangan. Dengan dilengkapi pasir, maka

biji-biji melinjo yang digoreng sangan akan dapat masak secara merata

karena pasir sifatnya cepat menerima panas (dari api tungku atau kompor)

dan dengan mencampurkan biji-biji melinjo berbaur dengan pasir yang

panas sambil dibolak-balik, maka kemasakan biji melinjo dapat merata.

Selain itu, dengan cara menggoreng sangan maka aroma dan zat-zat yang

terkandung di dalam biji melinjo itu tidak hilang, sehingga akan diperoleh

emping melinjo yang rasanya lezat. Lain halnya bila direbus, aroma dan

zat-zat yang tekandung dalam biji melinjo akan larut dalam air rebusan.

Akibatnya, rasa empingnya kurang lezat dan aromanya yang khas itu

banyak berkurang.

Home Industri Emping melinjo di Desa Mejono pertama kali di

kembangkan oleh Surojaimin, Surojaimin merupakan pelopor pertama kali

yang mengembangkan Home Industri Emping di Desa Mejono. Pertama

kali ia ingin mengembangkan emping berawal dari mencoba-coba, dengan

memakan melinjo yang sudah di kupas dan ia merasakan enak sehingga ia

mencoba dengan hal baru yaitu dengan menumbuk emping menjadi pipih

sehingga bisa di goreng. Setelah di goreng ternyata rasanya enak sehingga

Page 6: BAB III SETTING LOKASI 3.1 Sejarah Emping Melinjo di Desa ...eprints.umm.ac.id/41711/4/BAB III.pdfEmping melinjo merupakan salah satu bahan makanan ringan, selain bernilai gizi tinggi

49

ia terus membuat untuk di buat lauk ketika makan. Tapi istriya

menyarankan kalau emping ini enak apa lagi kalau di kasih garam atau

bumbu lain dan istrinya pun menyarankan untuk menjual emping tersebut.

Sebelum di jual emping itu di kasihkan saudaranya-saundaranya untuk

merasakan bagaimana emping nyang di buatnya tersebut enak atau tidak.

Dan ternyata beberapa saudaranya menyukai dan beberapa saudaranya

juga ada yang tidak suka, tetapi mayoritas banyak yang suka, dari disitulah

ia dan istrinya mulai ingin menjualnya

Cara pengembangan jaman dahulu masih dalam bentuk kecil dan

alatnya juga sangat terbatas. Surojaimin mengawali usaha tersebut pada

tahun 1960. Ia mengembangkan usaha Home Industri emping tersebut

dengan saudara-saudaranya. Ia mengembangkan usaha Home Industri

Emping tersebut dengan bekerja sama dengan saudara-saudaranya,

sehingga lebih mudah dan gampang untuk mengolahnya. Surojaimin

memulai mencari jaringan Home Industri/pengepul bahan mentah pada

tahun 1963, pada tahun tersebut Ia memulai menjelajahi kota ke kota

untuk menjual dan juga mencari pengepul bahan mentah. Bahan mentah

atau tumbuhan di Kota Kediri maupun di Kabupaten Kediri sangat minim

apa lagi di daerah Pare khusunya.

Setelah menjelalah di berbagai kota seperti Semarang, Solo dan

Yogyakarta akhirnya Surojaimin menemukan pasar yang dimana disitu

menjual berbagai emping dari yang mentahan dan ada yang matang dan

ada rasanya. Dengan menemukan pasar tersebut Surojaimin mulai bekerja

sama dengan jaringan-jaringan pengepul emping disana.

Page 7: BAB III SETTING LOKASI 3.1 Sejarah Emping Melinjo di Desa ...eprints.umm.ac.id/41711/4/BAB III.pdfEmping melinjo merupakan salah satu bahan makanan ringan, selain bernilai gizi tinggi

50

Tahun 1965 Surojaimin mulai bekerja sama dengan

jaringan/pengempul Home Industri yang ada di Prambanan Yogyakarta

sehinga lebih mudah untuk mengembangkan di Desa Mejono. Bekerja

sama dengan saudara-saudaranya untuk mengolah dan memproduksi

emping tersebut dari bahan mentah ke barang jadi membuahkan hasil yang

sangat bagus sehingga membuat Home Industri Emping melinjo tersebut

laku untuk diperjual belikan. Pertama kali Surojaimin menjual emping

tersebut di Pasar Pare dengan menitipkan emping di berbagai toko-toko

kecil dan warung-warung makan, namun tidak laku keras akhirnya

Surojaimin memutuskan untuk menjualnya di pasar Kota Kediri. Dengan

menjual emping diberbagai pasar kediri akhirnya lumayan laku keras dan

juga Surojaimin mendapatkan jaringan/pengepul emping melinjo lagi.

Jaringan/pengempul tersebut akhirnya bekerja sama dengan

Surojaimin dengan menjual emping di berbagai daerah yaitu seperti daerah

Pasuruan Lamongan dan Surabaya, tetapi yang menjadi pelanggan tetap

adalah Kota Lamongan dan Kota Surabaya yaitu di berbagai pasar yang

ada disana. Dengan bekerja sam dengan jaringan/pengepul tersebut

membuat usaha semakin lancar dan berkembang namun alat-alat yang

masih tradisional yang menghambat proses usaha mereka dan juga tenaga

kerja. Karena kurangnya tenaga kerja ia bekerja sama dengan saudara dan

tetangga-tetangganya. Berjalan sekitar 2 tahun salah satu tetangga tersebut

ingin berhenti dan ternyata ingin mmbuka usaha sendiri dan menjadi

saingan usaha emping melinjo dari Surojaimin. Tetapi tetangga tersebut

tidak berjalan lama karena tidak mempunya jaringan/pengempul yang bisa

Page 8: BAB III SETTING LOKASI 3.1 Sejarah Emping Melinjo di Desa ...eprints.umm.ac.id/41711/4/BAB III.pdfEmping melinjo merupakan salah satu bahan makanan ringan, selain bernilai gizi tinggi

51

diajak bekerja sama sehingga mereka tidak bisa berjalan dengan lancar

usaha tersebut. Sehingga belum ada yang menyaingi usaha Emping

Melinjo di Desa Mejono.

Usaha emping melinjo tersebut berjalan sampai turun temurun ke

anaknya ketika ia sudah meninggal. Home industri emping melinjo

tersebut di teruskan oleh anaknya dan menantunya yaitu bernama Sutomo.

Pada home industri tersebut di turunkan ke anaknya yang dulunya

bekerjasama dengan PT Emping Melinjo Sumber Sinar. Emping Melinjo

dari bapak sutomo ini juga berawal karena ayahnya dulunya juga

mempunyai usaha emping melinjo tetapi tidak berjalan lama karena usia

sehingga usaha tersebut di teruskan oleh anak-anaknya salah satunya

bapak sutomo tetapi anak-anaknya yang lain tidak lama meneruskan usaha

beliau sehingga bapak sutomo lah yang meneruskan hingga searang. Home

Industri bapak sutomo ini dari tahun 1987 beliau bermula dengan menjual

di daerah pasar dan toko-toko di daerah pare dan di kediri.

Penjualan di daerah kediri tidak laku keras, sehingga bapak

Sutomo mencoba menjual ke berbagai kota seperti lamongan dan surabaya

dan ternyata bisa laku keras penjualanya sehingga bapak sutomo ini

mencoba membuka Home Industri yang lebih besar dengan menambah

kariyawan dan menambah berbagai macam emping melinjo. Setelah

dengan banyaknya kariyawan beliau mulai berani mendatangkan bahan

mentah seperti biji belinjonya dari kota lain seperti Yogyakarta,

sebelumnya beliau mendatangkan dari blitar dan di daerah kediri sendiri.

Setelah usahanya berjalan sekitar 7 tahun bapak sutomo di tawarkan oleh

Page 9: BAB III SETTING LOKASI 3.1 Sejarah Emping Melinjo di Desa ...eprints.umm.ac.id/41711/4/BAB III.pdfEmping melinjo merupakan salah satu bahan makanan ringan, selain bernilai gizi tinggi

52

adiknya nuntuk bergabung dengan PT Sumber Sinar tetapi tidak berjalan

lama hanya sekitar 2 tahun karena ketika baliau bergabung di PT Sunber

Sinar banyak hambatan yang membuat usaha dan keuntunganya menurun.

Contohnya seperti banyaknya karyawan yang korupsi dan tidak jujur

ketika bekerja membuat usahanya berantakan dan tidak berjalan lancar dan

juga ketika bergabung dengan PT Sumber Sinar membuat keuntungan

beliau harus membagi hasil pendapatan dengan pihak-pihak PT belum

juga harus membayar kariyawan yang bekerja dirumah sehingga membuat

pendapatan beliau menurun dan usahanya tidak begitu lancar. Akhirnya

pada tahun 1997 beliau memutuskan untuk tidak bergabung lagi dengan

PT Sumber Sinar dan memilih Home Industri seperti awal sampai

sekarang. Berikut struktur organisasi ketika Home Industri PT Adi

Makmur:

Tabel 3.1 Struktur Home Industri

PEMILIK HOME INDUSTRI

PENGIRIM BAHAN MENTAH

(PENGEPUL)

BENDAHARA

PENGIRIM BARANG JADI (PENGEPUL)

KARYAWAN PRODUKSI

KARYAWAN PENGIRIM

Page 10: BAB III SETTING LOKASI 3.1 Sejarah Emping Melinjo di Desa ...eprints.umm.ac.id/41711/4/BAB III.pdfEmping melinjo merupakan salah satu bahan makanan ringan, selain bernilai gizi tinggi

53

Home Industri Emping melinjo milik sutomo membuat peluang

kerja bagi masyarakat Desa Mejono sehingga banyak dukungan juga dari

masyarakat untuk membuka usaha Home Industri di Desa Mejono.

Sehingga sampai sekarang banyak Home Industri Emping Melinjo yang

ada di Desa Mejono, walaumpun banyak saingan tetapi justru membuat

usaha beliau menjadi suatu jaringan sosial yang dapat mempertahankan

Home Industri yang ada di Desa Mejono. Beliau mampu membuat saingan

Home Industri tersebut menjadi suatu kelompok untuk mempertahankan

suatu usaha yang ada di desa tersebut bisa di pertahankan sampai sekarang

bahkan kalau bisa bisa di pertahankan juga oleh anak-anak dan cucu

mereka. Faktor mempertahankan Home Industri Emping Melinjo adalah

dengan adanya jaringan sosial dalam perekonomian masyarakat sekitar

dalam mengembangkan usaha perlu adanya jaringan sosial diantara para

karyawan sebagai penguatan usaha untuk menghindari adanya

persaingan dan konflik.

Jaringan sosial diantara para karyawan dengan pengepul dalam

kesepakatan menentukan harga barang atau pun menentukan suatu bahan

baku yang berkualitas baik atau tidak. Seperti yang dikatakan oleh salah

satu karyawan Home Industri Melinjo oleh ibu Tutik salah satunya

mengungkapkan bahwa ada kerjasama dalam mencari bahan baku,

menentukan harga barang, dan kerjasama dalam mempertahankan

bagaimana kualitas Home Indutri emping melinjo di Desa Mejono ini tetep

berkualitas baik dari pada yang lainya. Hal tersebut terlihat adanya

usaha para karyawan dan pengepul tersebut terus memperluas

Page 11: BAB III SETTING LOKASI 3.1 Sejarah Emping Melinjo di Desa ...eprints.umm.ac.id/41711/4/BAB III.pdfEmping melinjo merupakan salah satu bahan makanan ringan, selain bernilai gizi tinggi

54

jaringannya dengan berbagai pihak, seperti kerjasama dengan sesama

Home Indutri Emping yang lain, pengepul dengan distributor, karyawan

dengan konsumen dan kerjasama dengan para Home Industri Emping

Melinjo lainya yang di Desa Mejono dalam meningkatkan usahanya.

Kerjasama tersebut didasari atas dasar kepentingan yang memiliki

tujuan yang telah disepakati dan saling membutuhkan antar Home Industri

Emping Melinjo.

3.2 Home Industri Emping Melinjo

Home Industri emping melinjo merupakan usaha industri atau

industri rumah tangga yang tidak berbentuk badan hukum dan

dilaksanakan oleh seseorang atau beberapa orang anggota rumah tangga

yang mempunyai tenaga kerja sebanyak empat orang atau kurang, dengan

kegiatan mengubah bahan dasar menjadi barang jadi atau setengah jadi

atau dari yang kurang nilainya menjadi yang lebih tinggi nilainya dengan

tujuan untuk dijual. Pada home industri emping melinjo lebih seperti

pemberdayaan pada suatu desa, karena pada desa tersebut mayoritas

penduduknya bekerja sebagai buruh produksi atau pembuatan emping

melinjo, ada pun juga yang bekerja sebagai pengemasan sampai juga

pengiriman pada home industri emping melinjo sangat membutuhkan yang

namanya jaringan jaringan atau pengepul bahan baku pada emping

tersebut.

Page 12: BAB III SETTING LOKASI 3.1 Sejarah Emping Melinjo di Desa ...eprints.umm.ac.id/41711/4/BAB III.pdfEmping melinjo merupakan salah satu bahan makanan ringan, selain bernilai gizi tinggi

55

3.3 Modal

Modal untuk memulai industri emping melinjo, pengusaha

membutuhkan modal, baik untuk membeli peralatan maupun bahan-bahan

yang dibutuhkan. Sumber modal tersebut dapat berasal dari modal sendiri

atau modal pinjaman dari bank atau lembaga kredit lainnya. Home industri

emping melinjo ini modalnya 70% dari modal sendiri, 20%nya bersasal

dari bekerja sama dengan pihak lain atau seperti PT dan yang 10% hasil

pinjaman dari suatu koperasi/dari bank. Pada modal yang di gunakan home

industri emping melinjo ini sangat di perhatikan setiap tahunnya, karena

kuntungan dan kerigian nantinya bisa dilihat.

Modal akan kembali atau tidaknya juga dapat dilihat dari penjualan

emping melinjo setiap tahunnya, pada penjualan emping melinjo tersebut

di pastikan akan balik modal kembali ketika emping melinjo sudah

memenuhi penjualan yang diatas rata-rata pada penjualan, misalkan

biasanya di hari hari biasanya hanya menjual tidak sampai 1ton emping

melinjo setiap kali berangkat, tetapi pada hari-hari besar seperti hari raya

Idul Fitri yang sangat banyak sekali penjualanya sehingga dapat dipastikan

setiap tahun pasti bisa mengembalikan modal sebelumnya atau dapat

mengembalikan modal pinjaman dari pihak lain maunpun dari bank.

Tetapi dari semua penjualan tersebut tidak lepas dadi suatu nilai dan dan

suatu jaringan pada setiap penjualan karena penjualan selalu membutuhkan

jaringan suatu pengempul yang akan melancarkan atau memberikan suatu

jaringan bahan baku ataupun jaringan bagaimana konsumen disetiap kota

yang dituju, kemudian juga nilai bagaimana kualita emping yang bagus

Page 13: BAB III SETTING LOKASI 3.1 Sejarah Emping Melinjo di Desa ...eprints.umm.ac.id/41711/4/BAB III.pdfEmping melinjo merupakan salah satu bahan makanan ringan, selain bernilai gizi tinggi

56

atau tidaknya juga sangat mempengaruhi penjualan dan nantinya akan

mempengaruhi juga suatu modal dan juga kerugian atau keuntungan dari

modal tersebut.

3.4 Tempat Awal Home Industri Emping Melinjo

Home industri emping melinjo ini berada di Desa Mejono

Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri yang berdiri sejak tahun 1995

dan berada di salah satu rumah pelopor yang pertama kali membangun

usaha home industri emping melinjo sebelum sekarang di Desa tersebut

banyak sekali home industri lainya. Sejak turun temurun home industri

ini tidak berpindah tempat karena menurut pemilik home industri emping

melinjo ini berpindah tempat akan mengeluarkan banyak modal lagi

untuk membeli tanah atau membangun sebuah ruko untuk penjualan,

maka dari itu tempat awal dan sampai sekarang home industri emping

melinjo tetap berada di rumah dan tidak pindah sama sekali.

Selain karena membutuhkan modal untuk berpindah tempat,

berpindah tempat juga akan mempersulit dan menambah pekerjaan

karyawan untuk mengambil emping-emping yang sedang di produksi

pada buruh yang berada dirumah masing-masing pada Desa mejono. Jadi

untuk berpindah tempat akan dipertimbangkan berkali-kali terlebih

dahulu atau tidak usah pindah untuk menghemat modal dan juga

memperbanyak keuntungan. Jadi tempat home industri emping melinjo

dari awal sampai sekarang tidak pindah sama sekali selain itu juga home

industri emping melinjo ini seperti pemberdayaan pada Desa Mejono dan

Page 14: BAB III SETTING LOKASI 3.1 Sejarah Emping Melinjo di Desa ...eprints.umm.ac.id/41711/4/BAB III.pdfEmping melinjo merupakan salah satu bahan makanan ringan, selain bernilai gizi tinggi

57

juga karyaan atau buruh juga berawal dari dsa tersebut bahkan mayoritas

dari Desa tersebut kalau untuk pindah tempat akan susah juga untuk

mendapatkan karyawan dan buruh yang sesuai dengan apa yang di

inginkan oleh pemilik home industri, karena ketika suda terbiasa

memproduksi/membuat emping terkadang orang lain belum tentu bisa

membuat, bisa tetapi tidak bisa bagus seperti karyawan yang sudah lama

dan juga sudah berpengalaman.

3.5 Awal Munculnya Ide Home Indutri Emping Melinjo

Home industri emping melinjo ini berawal dari turun temurun

sejak 1960 yang pertama kali di kebangkan oleh Surojaimin yang

dulunya hanya mencoba-coba untuk mencoba hal baru tentang melinjo,

karena di samping rumah ada pohon melijo sehingga membuat ia untuk

berinisiatif agar tidak terbuang sia-sia dengan cara memasak untuk di

makan sendiri, kemudian karena menurut istrinya enak jadi membuat ia

untuk membuat emping tersebut untuk di jual, namun karena dulu masih

tradisional jadi menggunakan alat seadanya dan juga mengembangkan

juga seadanya dengan bekerja sama dengan saudara dan juga tetangga-

tetangga yang dekat dengannya.

Home industri tersebut di turunkan oleh anaknya sehingga lebih

berkembang dan lebih modern dari pada sebelumnya. Tetapi masih

seperti usaha-usaha kecil yang belum besar tetapi masih diolah sendiri

dengan saundaranya, kemudian ketika penjualan sudah laku keras dari

beberapa pasar-paar kecil membuat ia untuk mengembangkan lebih besar

Page 15: BAB III SETTING LOKASI 3.1 Sejarah Emping Melinjo di Desa ...eprints.umm.ac.id/41711/4/BAB III.pdfEmping melinjo merupakan salah satu bahan makanan ringan, selain bernilai gizi tinggi

58

lagi dengan bekerja sama dengan jaringan/pengepul yang juga usaha

emping melinjo lainya tetapi tidak berada di Magetan dan juga

Prambanan. Bermula dari berjualan emping disana di pasar-pasar kecil

akhirnya mereka pung saling mengenal dan bekerja sama dengan usaha

yang sama dari situlah mereka sudah semakin akrab dan mereka pun

memulai untuk bekerja sama mengambangkan usaha emping melinjo

tersebut dengan membeli bahan mentanh yang ada di prambanan sebagai

jaringan/pengepul yang tetapi sampai sekarang.

Pengepul tersebut sangat memberikan kepercayaan terhadap satu

sama lain sehingga dapat berjalan dengan lancar, dan juga dengan

memberikan suatu nilai atau produk yang berkualitas bagus juga dapat

membuat kepercayaan yang penuh bagi mereka sehingga akan berjalan

dengan lancar dan membuat komunikasi mereka dapat berjalan dengan

baik dan juga membuat usaha mereka saling menguntungkan dan tidak

ada yang dirugikan. Ketika sudah berkembang lumayan besar kemudian

ada PT yang ingin mengajak bergabung usaha emping melinjo tersebut

mejadi Home Industri emping melinjo dengan memperkerjakan

masyarakat desa sebagai karyawan dan juga buruh pada proses

perindustrian,jadi dari situlah pemilik home industri mendapatkan ide

dan motivasi untuk mengembangkan home industri lebih besar dan juga

lebih modern dari pada milik orang tuanya dulu. Tetapi tidak lama home

indsutri emping melinjo ini berdiri sendiri dan sudah tidak bekerja sama

dengan PT karena ada sesuatu konflik yang mengharuskan tidak bisa

bekerjasama berlanjut.

Page 16: BAB III SETTING LOKASI 3.1 Sejarah Emping Melinjo di Desa ...eprints.umm.ac.id/41711/4/BAB III.pdfEmping melinjo merupakan salah satu bahan makanan ringan, selain bernilai gizi tinggi

59

3. 6 Cara Pengolahan ( Produksi dan Penjualan)

Proses pertama emping melinjo sebelum diolah dapat dilihat pada gambar

berikut ini : Tabel 3.2 Proses Pengolahan

BIJI MELINJO (GELONDONG)

PEMILIHAN

PENGUPASAN KULIT LUAR

KULIT MELINJO BIJI MELINJO

(KLATAK)

DIANGIN-ANGINKAN MINIMAL 3

HARI

PENGGORENGAN (SANGRAI)

UNTUK BAHAN BAKAR PENGUPASAN KULIT

MELINJO KERAS

KULIT KERAS BIJI MELINJO TANPA KULIT PEMIPIHAN

PENGERINGAN

EMPING MELINJO

Page 17: BAB III SETTING LOKASI 3.1 Sejarah Emping Melinjo di Desa ...eprints.umm.ac.id/41711/4/BAB III.pdfEmping melinjo merupakan salah satu bahan makanan ringan, selain bernilai gizi tinggi

60

1. Wajan dari tanah liat dipanaskan di atas tungku api.

2. Wajan dibiarkan panas dengan pasir dan setelah wajan cukup panas

masukkan klatak (melinjo yang sudah terpisah dari kulitnya), kemudian

sesekali aduk-aduk atau balik biji-biji melinjo (lama penyangraian melinjo

± 2 menit).

3. Biji-biji melinjo yang sudah matang diangkat dari wajan dengan

menggunakan irus, kemudian biji-biji melinjo tersebut dipisahkan dari

kulit luarnya dalam keadaan masih panas.

4. Dalam keadaan masih panas, biji melinjo yang sudah terpisah dipukul di

atas batu landasan yang permukaannya lebar dan rata untuk dipipihkan dan

dibentuk bulat dengan diameter ±10-11 cm.

5. Untuk menghasilkan satu buah emping melinjo diperlukan ± 5-6 biji

melinjo, tergantung ukuran besar kecilnya biji melinjo.

6. Memisahkan emping yang masih melekat pada telenan dengan

mengggunakan sesrek, kemudian emping ditata di atas anjang bambu dan

kemudian di dijemur.

7. Selama proses penjemuran, emping melinjo dalam keadaan setengah

kering dibalik sehingga diharapkan dengan melakukan hal tersebut emping

akan lebih cepat kering. Proses pengeringan emping melinjo sangat

tergantung pada sinar matahari. Apabila cuaca cukup terik maka emping

bisa kering dalam waktu satu hari, namun jika musim penghujan proses

pengeringan bisa lebih lama 2-3 hari.

Page 18: BAB III SETTING LOKASI 3.1 Sejarah Emping Melinjo di Desa ...eprints.umm.ac.id/41711/4/BAB III.pdfEmping melinjo merupakan salah satu bahan makanan ringan, selain bernilai gizi tinggi

61

8. Emping yang sudah kering siap untuk dipasarkan.

3.7 Bahan Baku Home Industri Emping Melinjo

Bahan baku utama yang digunakan dalam industri emping

melinjo adalah biji melinjo yang diperoleh dengan cara membeli dari

pedagang pengumpul dan bukan dari hasil sendiri. Dalam melakukan

pembelian biji melinjo, frekuensi pembelian ada yang membeli satu hari

sekali atau lebih dari satu hari. Pemilik home industri melakukan

pembelian setiap satu hari sekali kepada karyawan atau buruh produksi.

Hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya fluktuasi harga biji

melinjo dan mengingat ketersediaan dana untuk membeli biji melinjo.

Pada saat penelitian harga biji melinjo berkisar antara Rp 9.000,00-Rp

9.500,00 per kg. Harga bahan baku biji melinjo yang diterima para

produsen berbeda-beda, karena dipengaruhi tempat pembelian dan jumlah

pembelian . Namun, ada sebagian besar responden yang melakukan

pembelian biji melinjo lebih dari satu hari sekali.

Pengusaha melakukan penimbunan untuk mencegah kehabisan

stok bahan baku karena industri emping melinjo berproduksi setiap hari.

Selain itu, dalam penyimpanan bahan baku tidak memerlukan perawatan

khusus tetapi hanya dengan menyimpan di tempat yang kering. Cara

pembayaran dalam melakukan pembelian emping melinjo, semua

pengepul melakukan pembayaran dengan cara kontan. Cara ini untuk

menghindari adanya hutang kepada pedagang. Para pengusaha memilih

lebih baik membeli biji melinjo sesuai dana yang ada daripada harus

Page 19: BAB III SETTING LOKASI 3.1 Sejarah Emping Melinjo di Desa ...eprints.umm.ac.id/41711/4/BAB III.pdfEmping melinjo merupakan salah satu bahan makanan ringan, selain bernilai gizi tinggi

62

mengutang lebih dahulu. Kendala pada bahan baku adalah melinjo tersebut

adalah tubuhan yang tumbuh musiman juga jadi ketika pohon tersebut

tidak tumbuh menimbulah ketelatan dalam pengiriman bahan sehingga

proses industri emping melinjo menjadi berproses seadanya dengan bahan

yang terbatas sehingga para buruh juga banyak yang menganggur dan juga

pemasukan pada pengusaha menurun tetapi kadang kala pemiik sudah

menimbung biji melinjo jauh-jauh hari untuk menghadapi ketelatan bahan,

letelatan bahan juga menimbulkan kemahalan pada emping melinjo.

3.8 Peralatan Home Industri Emping Melinjo

Pengusaha emping melinjo selain membutuhkan bahan baku untuk

menjalankan usahanya, juga memerlukan peralatan yang digunakan dalam

proses produksi. Alat-alat yang digunakan dalam proses produksi industri

emping melinjo di Kabupaten Magetan masih sederhana. Peralatan yang

digunakan untuk memproduksi emping melinjo meliputi :

1. Tungku api.

2. Wajan yang terbuat dari tanah liat, digunakan sebagai wadah untuk

menyangrai biji melinjo.

3. Batu landasan yang permukaannya lebar, rata dan halus, digunakan

sebagai alas atau landasan pemukulan.

4. Alat pemukul berupa palu besi, digunakan sebagai alat untuk memipihkan

biji melinjo.

5. Irus atau erok-erok, digunakan sebagai alat untuk mengaduk-aduk biji

melinjo ketika disangrai.

Page 20: BAB III SETTING LOKASI 3.1 Sejarah Emping Melinjo di Desa ...eprints.umm.ac.id/41711/4/BAB III.pdfEmping melinjo merupakan salah satu bahan makanan ringan, selain bernilai gizi tinggi

63

6. Sesrek atau lempengan seng yang tipis, digunakan sebagai alat untuk

memisahkan emping yang melekat pada batu landasan.

7. Anjang dari anyaman bambu, digunakan sebagai tempat meletakkan

emping sesudah di pipihkan dan kemudian untuk proses pen jemuran

3.9 Pemasaran/ Penjualan

Daerah pemasaran emping melinjo yang diproduksi di Desa Mejono

ini sebagian bersifat lokal, yaitu di Kabupaten Kediri. Namun, ada juga

yang memasarkan di luar kota, yaitu di Tuban, Lamongan dan Surabaya.

Daerah pemasaran emping melinjo di Kabupaten Kediri meliputi pasar-

pasar yang ada di Kabupaten Kediri, yaitu Pasar induk, Pasar Pahing dan

Pasar Sayur. Lokasi pasar yang dekat dengan daerah produsen sehingga

mudah dijangkau, serta pada umumnya produsen emping melinjo sudah

mempunyai pelanggan tetap yang akan membeli emping melinjonya,

sehingga hal ini akan semakin mempermudah produsen dalam memasarkan

emping melinjo.

Dalam memasarkan emping melinjo yang dihasilkan, beberapa

produsen juga ada yang mengantar ke rumah pedagang dengan alasan

emping melinjo yang dihasilkan memang sudah dipesan sebelumnya. Selain

itu, hal tersebut juga sudah menjadi kebiasaan pengusaha, karena pedagang

yang di tuju sudah menjadi langganan. Namun, ada juga beberapa pedagang

yang langsung mendatangi rumah produsen emping melinjo untuk membeli

emping melinjo, dengan alasan karena persediaan emping melinjo yang

menipis atau karena ada permintaan konsumen yang harus segera dipenuhi.