bab iii prosedur pembuatan gigi tiruan sebagian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/132/5/7. bab...

13
18 BAB III PROSEDUR PEMBUATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FLEXI PADA KEHILANGAN GIGI 45 DAN 47 DENGAN BAHAN THERMOSENS Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang prosedur pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan flexi pada kehilangan gigi 45 dan 47 dengan bahan thermosens. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini di angkat berdasarkan laporan studi model yang dilakukan di Indo Dental Laboratory, Jakarta Selatan. A. Identitas Pasien Nama : Tn. ET Umur : 45 tahun Jenis Kelamin : laki-laki Dokter : drg. Jk Kasus : Kehilangan gigi 45 dan 47 dengan ruang gigitan sempit Gambar 3.1 Model kerja

Upload: others

Post on 22-Nov-2020

33 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/132/5/7. BAB III.pdf · 2019. 11. 19. · 19 B. Surat Perintah Kerja Berdasarkan surat perintah kerja,

18

BAB III

PROSEDUR PEMBUATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN FLEXI

PADA KEHILANGAN GIGI 45 DAN 47 DENGAN BAHAN THERMOSENS

Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang prosedur pembuatan gigi

tiruan sebagian lepasan flexi pada kehilangan gigi 45 dan 47 dengan bahan

thermosens. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini di angkat berdasarkan laporan studi

model yang dilakukan di Indo Dental Laboratory, Jakarta Selatan.

A. Identitas Pasien

Nama : Tn. ET

Umur : 45 tahun

Jenis Kelamin : laki-laki

Dokter : drg. Jk

Kasus : Kehilangan gigi 45 dan 47 dengan ruang gigitan sempit

Gambar 3.1 Model kerja

Page 2: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/132/5/7. BAB III.pdf · 2019. 11. 19. · 19 B. Surat Perintah Kerja Berdasarkan surat perintah kerja,

19

B. Surat Perintah Kerja

Berdasarkan surat perintah kerja, dokter minta untuk dibuatkan gigi tiruan

berupa saddle thermosens pada kehilangan gigi 45 dan 47 dengan warna elemen

gigi tiruan A3.

Gambar 3.2 Surat Perintah Kerja

C. Waktu dan Tempat Pembuatan

Pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan flexi dengan kehilangan gigi 45

dan 47 dengan bahan thermosens dikerjakan dari tanggal 13-16 maret 2019.

Tempat pembuatan di Indo Dental Laboratory Jakarta Selatan.

Page 3: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/132/5/7. BAB III.pdf · 2019. 11. 19. · 19 B. Surat Perintah Kerja Berdasarkan surat perintah kerja,

20

D. Alat dan Bahan.

Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan

flexi denture pada kehilangan gigi 45 dan 47 dengan bahan thermosens adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.1

Daftar alat elektrik dan non-elektrik

Alat elektrik Alat non-elektrik

a. Vibrator

b. Trimer

c. High speed grinder

d. Mesin poles

e. kompresor

f. Micromotor+mata bur (silicon

polisher, fissure bur, frezer bur

dan diamond disc)

g. Injection system

h. Cartridge furnace

i. Cooking appliance

j. Waxlectric

a. Lecron

b. Pisau malam

c. Articulating paper

d. Kompor dan panci

e. Cuvet thermoflask dan kunci

f. Kuas

g. Ruber base

h. Artikulator

i. Cartridge smole

Page 4: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/132/5/7. BAB III.pdf · 2019. 11. 19. · 19 B. Surat Perintah Kerja Berdasarkan surat perintah kerja,

21

Bahan-bahan yang di gunakan dalam pembuatan gigi tiruan sebagian

lepasan flexi denture pada kehilangan gigi 45 dan 47 dengan bahan thermosens

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Daftar bahan

Bahan-bahan yang di gunakan:

a. Air

b. Alginate

c. Gips plaster of paris

d. Dental stone type 1

e. Dental stone type 2

f. Base plate wax

g. Elemen gigi akrilik

h. Beads thermosens

i. Wax spru diameter 5 dan 3mm

j. Cold mould seal (CMS)

k. Thermo fusing liquid

E. Prosedur Pembuatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Flexi Dengan

Kehilangan Gigi 45 Dan 47 Dengan Bahan Thermosens.

Tahap-tahap yang penulis kerjakan dalam pembuatan gigi tiruan sebagian

lepasan flexi pada kehilangan gigi 45 dan 47 dengan bahan thermosens adalah

sebagai berikut :

1. Persiapan model kerja

Model kerja yang di peroleh dari laboratorium diduplikat menggunakan

alginate, kemudian dicor dengan dental stone type 1 dan type 2 dengan

perbandingan 1:1. Trimming model kerja dan bersihkan nodul menggunakan

lecron.

Page 5: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/132/5/7. BAB III.pdf · 2019. 11. 19. · 19 B. Surat Perintah Kerja Berdasarkan surat perintah kerja,

22

Gambar 3.3 Persiapan model kerja

2. Block out

Block out undercut yang tidak menguntungkan pada bagian mesial gigi 46

dengan base plate wax.

3. Pemasangan model pada artikulator

a. Fiksasi model kerja atas dan bawah dengan base plate wax

b. Artikulator disiapkan dan periksa engsel serta bagian-bagiannya

c. Upper member dan lower member diolesi dengan vaseline

d. Lilin mainan diletakkan di lower member artikulator model rahang

bawah yang berfungsi sebagai pengganjal model kerja. Karet dipasang

pada segitiga area artikulator sehingga membentuk segitiga bonwil

agar model kerja sejajar dengan bidang datar

e. Model kerja rahang atas dan bawah diletakkan diatas plastisin dengan

permukaan oklusal sejajar segitiga bonwil

f. Center line pointer terletak tepat pada midline labial antara rahang

atas dan rahang bawah

g. Adonan plaster of paris diaduk dan diletakkan diatas model rahang

atas, kemudian upper member artikulator ditutup dan dirapikan

h. Setelah gips mengeras lilin mainan dilepas lalu artikulator dibalik dan

bagian lower member dibuka

i. Adonan gips diaduk dan dituangkan pada dasar model kerja,

kemudian lower member ditutup dan dirapikan.

Page 6: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/132/5/7. BAB III.pdf · 2019. 11. 19. · 19 B. Surat Perintah Kerja Berdasarkan surat perintah kerja,

23

Gambar 3.4 Pemasangan model pada artikulator

4. Menduplikat model kerja

Cetak model kerja yang telah dipasang di artikulator menggunakan

alginate. Hasil cetakan dicor menggunakan dental stone type 1 dan 2 dengan

perbandingan 1:1. Setelah stone mengeras, lepaskan dari cetakan alginate dan

rapikan menggunakan trimer. Pastikan model hasil cetakan sama dengan model

pertama.

Gambar 3.5 Duplicating model kerja

5. Desain

Kasus yang penulis kerjakan merupakan kelas 2 modifikasi 1 klasifikasi

Applegate kennedy dengan kehilangan gigi 45 dan 47. Dukungan diperoleh dari

mukosa dan gigi yang masih ada. Penulis menggunakan jenis cengkram standar

pada gigi 44 dan cengkram circumferential pada gigi 46. Basis bagian mesio

lingual diperluas hingga ke gigi 43.

Page 7: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/132/5/7. BAB III.pdf · 2019. 11. 19. · 19 B. Surat Perintah Kerja Berdasarkan surat perintah kerja,

24

6. Penyusunan elemen gigi

Elemen gigi akrilik yang digunakan pada kasus ini adalah warna A3 sesuai

dengan SPK dari dokter gigi. Penyusunan diawali dengan mengolesi bagian ridge

dengan vaselin. Panaskan base plate wax diatas lampu spiritus, tempelkan pada

model kerja dan susun gigi diatas ridge. Servikal elemen gigi dibur menggunakan

micromotor agar ukuran gigi menjadi lebih pendek dan bagian dasar dibentuk

seperti bagian servikal agar tetap berbentuk estetis seperti gigi pada umumnya

karena ruang gigitan yang sempit antara gigi 16 dan 47. Penyusunan gigi disusun

senormal mungkin mengikuti ridge dan gigi tetangga yang masih ada dengan

mempertimbangkan posisi gigi 46 yang bergeser ke mesial dan gigi 16 yang telah

ekstrusi.

Gambar 3.6 Penyusunan elemen gigi

7. Waxing

Waxing dilakukan pada model kerja ke dua dengan memindahkan gigi

yang telah disusun dari model kerja pertama. Teteskan base plate wax cair pada

model kerja ke dua dengan ketebalan 2 mm pada desain yang telah dibuat. Bentuk

cengkram menggunakan desain cengkram standar dengan meneteskan base plate

wax cair dibawah kontur terbesar gigi 44. Ratakan dan rapikan hasil waxing serta

poles menggunakan kain satin halus.

Page 8: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/132/5/7. BAB III.pdf · 2019. 11. 19. · 19 B. Surat Perintah Kerja Berdasarkan surat perintah kerja,

25

Gambar 3.7 Hasil waxing

8. Flasking pada kuvet bawah

Metode yang digunakan adalah pulling the cast. Gips dan moldano diaduk

dengan perbandingan 3:1 bersama air. Tuang adonan ke dalam cuvet bawah dan

model kerja ditanam dalam kuvet, pastikan semua bagian terbuka dan rapikan.

Gambar 3.8 Flasking pada kuvet bawah

9. Spruing

Spruing menggunakan wax sprue berdiameter 0,5cm. Sprue difiksir pada

bagian plat bukal dan lingual agar bahan thermosens cair dapat masuk keseluruh

mould space. Permukaan bahan tanam pada cuvet bawah diulasi menggunakan

vaselin secara tipis dan merata.

Page 9: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/132/5/7. BAB III.pdf · 2019. 11. 19. · 19 B. Surat Perintah Kerja Berdasarkan surat perintah kerja,

26

Gambar 3.9 Hasil pemasangan sprue

10. Flasking pada cuvet atas

Aduk plaster of paris dan moldano dengan perbandingan 3:1 bersama air.

Adonan dituang kedalam cuvet atas hingga penuh, lalu diratakan dengan

permukaan cuvet dan tunggu hingga setting time.

Gambar 3.10 flasking kuvet atas

11. Boiling out

Setelah adonan bahan tanam mengeras, kuvet dimasukkan kedalam air

mendidih selama 15 menit. Cuvet dibuka dan disiram menggunakan air mendidih

sampai tidak ada residu yang menempel. Tepi mould space yang tajam dirapikan

menggunakan lecron dan mould space yang masih hangat diolesi dengan CMS.

Selanjutnya dilakukan pemberian retensi mekanik dengan menggunakan

round bur kecil. Lubang dibuat dengan diameter 0,9-1,3mm pada bagian mesial,

distal dan dasar elemen gigi yang saling terhubung seperti koneksi T agar bahan

thermosens cair dapat mengikat elemen gigi secara kuat. Pemberian retensi kimia

dengan mengoles thermo fusing liquid pada mesial, distal dan dasar elemen gigi

secara tipis dan merata.

Page 10: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/132/5/7. BAB III.pdf · 2019. 11. 19. · 19 B. Surat Perintah Kerja Berdasarkan surat perintah kerja,

27

Gambar 3.11 Prosedur boiling out A. Boiling out B. Mould space

C. Pemberian retensi mekanik

12. Injection

Siapkan beads thermosens sebanyak 12 gram pada catridge yang

berukuran kecil, tutup dan sisakan ruangan sedikit dalam cartridge sebagai

cadangan pemuaian bahan. Kunci permukaan catridge menggunakan tang dan

beri garis-garis pada dasar cartridge untuk memudahkan terdorongnya

thermosens cair saat injeksi.

Letakkan cuvet atas dan bawah dengan posisi terbuka pada alat cooking

appliance agar memberikan efek panas pada mould space selama 10 menit.

Hidupkan cartridge furnace pada suhu 290ºC. Olesi cartridge dengan vaselin agar

tidak lengket dengan silinder ring, lalu masukan ke dalam silinder ring dan mesin

cartridge furnace.

Setelah suhu mencapai 290ºC bahan siap diinjeksikan ke dalam mould

space. Buka pengunci cuvet pada mesin injection system dengan memutar tuas ke

bawah, taruh silinder ring yang berisi thermosens cair diatas cuvet. Pastikan

silinder ring berada pada jalan masuknya thermosens cair pada cuvet. Masukan

cuvet lalu kunci dengan memutar tuas keatas agar cuvet tidak goyang, turunkan

saklar injeksi kebawah untuk menginjeksikan bahan dengan tekanan otomatis.

Biarkan 1 menit agar bahan masuk ke dalam mould space.

A B C

Page 11: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/132/5/7. BAB III.pdf · 2019. 11. 19. · 19 B. Surat Perintah Kerja Berdasarkan surat perintah kerja,

28

Gambar 3.12 Injection A. Cartridge B. Injection

13. Deflasking

Deflasking dilakukan setelah thermosens cair membeku ± 20 menit setelah

proses injeksi. Permukaan bahan tanam dibur menggunakan mesin bur pemecah,

lalu bersihkan sisa bahan tanam menggunakan lecron.

Gambar 3.13 deflasking

14. Cutting sprue

Setelah prosedur deflasking selesai dan protesa telah bersih dari bahan

tanam, maka dilakukan cutting sprue menggunakan high speed grinder dan

diamond disc. Sisa sprue pada protesa dirapikan menggunakan freezer bur.

A B

Page 12: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/132/5/7. BAB III.pdf · 2019. 11. 19. · 19 B. Surat Perintah Kerja Berdasarkan surat perintah kerja,

29

Gambar 3.14 Cutting Sprue

15. Selective grinding

Selective grinding dilakukan menggunakan micromotor dan round bur.

Model dioklusikan dengan articulating paper untuk mengetahui peninggian

gigitan pada bagian oklusal. Selective grinding dilakukan dengan mengasah dan

membentuk kembali bagian mesio incisal cups gigi 45 dan bagian oklusal gigi 47

yang mengganjal sehingga tidak menyebabkan peninggian gigitan.

Gambar 3.15 Selective grinding A.Penggunaan Articulating Paper

B. Selective grinding

16. Finishing

Finishing dilakukan dengan meratakan permukaan plat gigi tiruan

thermosens menggunakan ruber hitam agar halus dan tidak berserabut. Bagian

yang tajam ditumpulkan agar tidak mengiritasi jaringan lunak pasien. Protesa pada

bagian margin gingival dirapikan untuk menghilangkan nodul dan membentuk

A B

Page 13: BAB III PROSEDUR PEMBUATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/132/5/7. BAB III.pdf · 2019. 11. 19. · 19 B. Surat Perintah Kerja Berdasarkan surat perintah kerja,

30

kembali margin gingival. Supaya lebih halus protesa dipoles dengan white brush

menggunakan pumice hingga guratan hilang.

ee

Gambar 3.16 Finishing

17. Polishing

Plat thermosens dipoles menggunakan wool disc yang dipasangkan pada

mesin poles dengan bahan compound untuk mengkilapkan gigi tiruan. Polishing

dilakukan pada seluruh plat gigi tiruan tanpa menggunakan air. Polishing

dilakukan hingga gigi tiruan terlihat mengkilap dan halus.

Gambar 3.17 polishing