bab iii pkn ain

24
BAB III URAIAN KEGIATAN 1.1 Profil Perusahaan 1.1.1 Gambaran umum Perusahaan CV Duta Bangsa Divisi Beton didirikan pada tahun 2002 dimana seluruh saham dimiliki oleh H. Moechamad Roeslan sebaga pemeilik perusahaan. Perusahaan ini merupakan perusahaan swata nasional dibidang Ready nix, stone crusher, Concrete Block dan pagar Beton Precast. Dalam perjalanannya CV Duta Bangsa Divisi Beton sangat mengedepankan mutu, pelayanan, serta kwalitas produk yang dihasilkan sehingga memberikan kepuasan terhadap konsumen. Duta Bangsa Group merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang Ready mix, Stone Crusher, Concrete Block, Pagar Beton Precast Banoncon dan Bata Hitam. Lain dari itu, perkembangan selama beberapa tahun terahir Duta Bangsa Group telah memiliki tiga cabang yang beroperasi di Jawa Timur yang antara lain adalah Pasuruan, Jember dan Situbondo. Dalam bisnis beton ini, kami juga memiliki beberapa stone crusher di setiap plant untuk mendukung proses produksi. 44

Upload: pachiolo-satcom

Post on 30-Jul-2015

88 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PKN AIN

BAB III

URAIAN KEGIATAN

1.1 Profil Perusahaan

1.1.1Gambaran umum Perusahaan

CV Duta Bangsa Divisi Beton didirikan pada tahun 2002 dimana

seluruh saham dimiliki oleh H. Moechamad Roeslan sebaga pemeilik

perusahaan. Perusahaan ini merupakan perusahaan swata nasional

dibidang Ready nix, stone crusher, Concrete Block dan pagar Beton

Precast.

Dalam perjalanannya CV Duta Bangsa Divisi Beton sangat

mengedepankan mutu, pelayanan, serta kwalitas produk yang dihasilkan

sehingga memberikan kepuasan terhadap konsumen. Duta Bangsa Group

merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang Ready

mix, Stone Crusher, Concrete Block, Pagar Beton Precast Banoncon dan

Bata Hitam.

Lain dari itu, perkembangan selama beberapa tahun terahir Duta

Bangsa Group telah memiliki tiga cabang yang beroperasi di Jawa Timur

yang antara lain adalah Pasuruan, Jember dan Situbondo.

Dalam bisnis beton ini, kami juga memiliki beberapa stone crusher di

setiap plant untuk mendukung proses produksi.

Mengenai SDM, kami juga memiliki tenaga-tenaga ahli dan

professional, berpengalaman dibidangnya yang dapat membackup seluruh

produk yang kami hasilkan.

Dalam bisnis Ready mix, Stone Crusher, Concrete Block, Pagar

Beton Precast Banoncon dan Bata Hitamt, kami telah mensuplay

beratusribu meter kubik beton dari proyek yang paling kecil hingga proyek

besar meliputi seluruh segmen pasar Jawa Timur, Indonesia.

Disamping itu, kita juga mengakomodir permintaan proyek on site

batching plant untuk mensukseskan pekerjaan proyek-proyek tertentu yang

memerlukan kecepatan dan ketepatan dalam proses pekerjaan.

44

Page 2: BAB III PKN AIN

Selain itu CV Duta Bangsa Divisi Beton memiliki 3 (tiga) cabang

perusahaan yang beroprasi di jawa timur diantaranya:

1. CV Duta Bangsa Pasuruan di Jln. Raya Bromo Rejo Salam- Pasrepan

2. CV Duta Bangsa Jember di Jln. Erlangga – Rowotamtu-Rambipuji

3. CV Duta Bangsa Situbondodi Desa Sumber Anyar-kecamatan Banyu

Putih

Lokasi perusahaan tersebut terdapat dilampiran

1.1.2Kegiatan usaha

CV Duta Bangsa Devisi Beton merupakan perusahaan penghasilan

Ready mix,Stone Crusher,Concrete Block,dan Pagar Beton,Precast Diman

hasil tersebut telah mensuplay beratus ribu meter kubik beton dari proyek

besar meliputi seluruh segmen pasar jawa timur.Disamping itu,CV Duta

bangsa Devisi beton juga mengkomodir permintaan proyek on site

batching plant untuk mensukseskan pekerjaan proyek-proyek tertentu yang

memerlukan kecepatan dan ketepatan dalam prosese berkerja

Saat ini CV Duta Bangsa Devisi Beton memiliki 3 batching plant

ready mix concrete yang beroperasi di jawa timur meliputi pasuruan 2 unit

batching plant kapasitas 100 m/jam,cabang jember 1 unit batching plant

kapasitas 50/jam ,dan cabang situbondo 1 unit batching plant kapasitas

50/jam.

1.1.3Tujuan usaha

a. Visi

1)Senantiasa berusha untuk menjadi yang terbaik dalam industri

ready mix di Indonesia

2)Tturut membangun Indonesia dan menyediakan beton berkualitas

tinggi.

b. Misi

45

Page 3: BAB III PKN AIN

1) Secara berkesinambungan menyediakan produk dan jasa yang

berkualitas tinggi serta mengembangkan karyawan yang

berkompeten dengan menciptakan lingkungan kerja yang

baikuntuk mendukung terciptanya kepuasan pelanggan atau

customer.

.

2)Memperkuat kolaborasi antara kantor pusat,kantor-kantor cabang

dan supplier-supplier melalui komunikasi dan kerjasama yang

baik.

c. Nilai

1) Intergritas.

2) Kerjasama tim.

3) Pelaksannan semua aktivitas dengan cara yang benar.

4) Layanan pelanggan yang diberikan kepada pelanggan.

5) Orientasi kepada tindakan dan hasil.

a. Budaya perusahaan

Perbaikan dan peningkatan secara terus menerus di semua bidang Ready

mix, Stone Crusher, Concrete Block, dan Pagar Beton Precast untuk semua

cabang CV Duta Bangsa Divisi Beton.

1.1.4Struktur Organisasi dan Pembagian tugas

Stuktur Organisasi dan Pembagian Tugas

46

Page 4: BAB III PKN AIN

a.Stuktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan gambaran skematis tentang

pembagian tugas serta tanggung jawab dan hubungan antar bagian yang

terdapat dalam satu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dengan adanya susunan struktur organisasi maka tugas dari

masing-masing karyawan dapat diperinci sesuai dengan fungsinya masing-

masing. Untuk lebih jelasnya mengenai struktur organisasi CV Duta

Bangsa Divisi Beton terdapat pada lampiran 2.

b. Pembagian Tugas

Adapun tugas, wewenang dan jawab masing-masing jabatan

adalah sebagai berikut :

1) President Director

President director meruoakan pimpinan tertinggi dalam struktur

organisasi CV Duta Bangsa Divisi Beton. President Director

mempunyai tugas dan kewenangan sebagai berikut :

(a) Memimpin dan mengendalikan segala kerja perusahaan.

(b) Merencanakan dan menetapkan program kerja perusahaan.

(c) Mengambil keputusan atau persetujuan dan menetapkan

kebijakan untuk segala aktivitas.

47

Page 5: BAB III PKN AIN

2) General Manager

(a) Bertanggung jawab bahwa produk yang dibuat sesuai spesikasi

CV Duta Bangsa Divisi Beton dan memenuhi persyaratan

customer.

(b) Bertanggung jawab untuk mengklarifikasi semua complain

yang terjadi pada pelanggan.

(c) Bertanggung jawab untuk pengembangan produk Ready mix,

Stone Crusher, Concrete Block, dan Pagar Beton Precast.

(d) Bertanggung jawab dalam proses rekrutmen, pelatihan dan

pelaksanaan peraturan perusahaan.

(e) Merealisasikan setiap permintaan customer untuk produk yang

diinginkan melalui marketing CV Duta Bangsa Divisi Beton.

(f) Menjaga hubungan yang harmonis antara karyawan dengan

menegemen.

(g) Bersama dengan serikat kerja pekerja memonitor pelaksannan

peraturan perusahaan.

3) Marketing/sales

(a) Mempromosikan, menjual dan mendistribusi produk

menawarkan dan menetapkan harga jual.

(b) Melaksanakan perhitungan HPP ( Harga Pokok Produksi).

(c) Menghadle dan mengurusi semua masalah yang berhubungan

dengan supplier.

(d) Bertanggung jawab atas semua customer.

48

Page 6: BAB III PKN AIN

4) Accounting

(a) Menyelenggarakan penyusunan dan perencanaan anggaran

pendapatan perusahaan.

5) Laboratorium Beton

(a) Menyediakan dan melakukan pengoreksian bahan beton

(b) Melihat kondisi pelaksanaan pembuatan benda uji serta.

(c) Membandingkan dengan kondisi benda uji didalam

Laboratorium Teknologi Beton CV Duta Beton Pasrepan

Pasuruan.

(d) Kordinasi teknisi pelaksana pengecoran dan pengauditan hasil

kerja.

1.2 Perencanaan dan Pengendalian Mutu Beton

1.2.1PENCAMPURAN BETON

Berat volume beton tergantung pada berat volume bahan campuran,

berarti juga tergantung pada jenis bahan campuran. Berat volume pasir sangat

menentukan berat volume beton yang akan dibuat dengan tingkat kekuatan

yang diinginkan Sebelum pencampuran, bahan-bahan pembuat beton

ditimbang sesuai dengan mixdesign. Kemudian bahan-bahan tersebut

dimasukkan ke dalam mixer dengan urutan sebagai berikut :

1. Memasukan air kurang lebih 10 % air campuran.

2. Memasukan agregat kasar.

3. Memasukan agregat halus.

4. Memasukan semen.

5. Memasukan air sisa yang kurang lebih 10 % air campuran, karena pada

waktu

6. memasukan bahan-bahan kering air dimasukkan sedikit demi sedikit.

49

Page 7: BAB III PKN AIN

7. Bahan additive dimasukkan di lokasi pembangunan.

1.2.2 PENGANGKUTAN BETON

Pengangkutan dikerjakan dengan menggunakan truk mixer dan selama

dalam perjalanan mixer diputar dengan RPM 400. Lama perjalanan dari

pabrik ke lokasi pembangunan kurang lebih 20 menit sedangkan adukan beton

harus dicor dalam waktu 1 jam setelah pengadukan dengan air dimulai, jadi

untuk lamanya pengangkutan memenuhi ketentuan dari PBI’71. Untuk

menghindari panas yang tinggi dan penguapan maka pengangkutan

dilaksanakan pada malam hari.

1.2.3 PENGADUKAN BETON

Pengadukan dikerjakan dengan memakai mixer dan lamanya

pengadukan tergantung dari kapasitas mixer.

a) Semen

Semen disimpan dengan memakai alas yang terbuat dari papan, sehingga

semen tidak berhubungan langsung dengan lantai.

b) Air

Proses penyerapan air dalam beton sangat berpengaruh terhadap waktu

beton mengeras. Masing-masing bahan campuran beton mempunyai

tingkat resapan yang barbeda tergantung jumlah rongga udara yang terjadi.

Air yang digunakan pada pembuatan beton ialah yang dapat diminum.

Yang dimaksud di sini adalah air yang tidak mengandung minyak, lumpur

dan bahan-bahan kimia yang dapat merusak kekuatan beton. Sebelum

digunakan air terlebih dahulu diperiksa di laboratorium baru kemudian

bisa digunakan.

c) Agregat

Agregat Halus

50

Page 8: BAB III PKN AIN

Gradasi agregat halus dapat dibedakan menjadi tiga, yang menerus,

seragam dan sela. Untuk mendapatkan campuran beton yang baik kadang-

kadang harus mencampur beberapa jenis agregat. Untuk itu pengujian

agregat dalam pembuatan campuran beton itu penting. Dalam pekerjaan

beton banyak dipakai pekerjaan adalah agregat normal dengan gradasi

yang harus standar, dengan modulus halus butir 1.5 sampai 3.8 (SII.0052)

namun untuk keperluan yang khusus sering dipakai agregat ringan ataupun

berat.

Gradasi agregat halus juga sangat mempengaruhi pada kemudahan

pengerjaan beton. SK SNI -15 -1990 -03 (yang mengadopsi peraturan

British Standart) kekerasan pasir dapat dibagi menjadi empat kelompok

menurut gradasinya, yaitu pasir halus, agak halus, agak kasar, dan kasar.

Gradasi agregat halus yang baik untuk beton adalah agregat dengan variasi

yang tidak lebih dari 0,2. Bagian yang lolos dari suatu ayakan tidak boleh

lebih dari 45%dari yang tertahan pada ayakan berikutnya.

Gradasi yang baik dan teratur (contionus) dari agregat halus besar

kemungkinan akan menghasilkan beton yang mempunyai kekuatan tinggi

dibandingkan dengan agregat yang bergradasi gap atau seragam. Gradasi

yang baik adalah gradasi yang memenuhi syarat zona tertentu dan agregat

halus tidak boleh mengandung bagian yang lolos pada satu set ayakan

lebih besar dari 45% dan tertanam pada ayakan berikutnya.

Kebersihan agregat juga akan sangat mempengaruhi dari mutu beton yang

akan dibuat terutama dari zat – zat yang dapat merusak baik pada saat

beton muda maupun beton yang sudah mengeras

Agregat Kasar

Kerikil untuk bahan bangunan campuran beton sangat mempunyai tekstur

yang tajam dan keras. Jenis macam agregat kasar (batu apung, batuan

ringan, dll).

Kerikil yang digunakan untuk campuran beton berukuran antara 2

sampai 3 cm. Berat jenis batu apung berbeda dengan berat jenis batu kali

51

Page 9: BAB III PKN AIN

yang diolah menjadi batu pecah, untuk itu berat jenis agregat kasar sangat

berpengaruh terhadap kekuatan beton.

1. Kadar lumpur atau bagian yang lebih kecil dari 70 mikron (0,074 mm)

maks. 1%.

2. Kadar bagian yang lemah jika diuji dengan batang tembaga maks 5%.

3. Kekekalan jika diuji dengan natrium sulfat bagian yang hancur maks.

12%, dan jika dipaki magnesium sulfat, maksimum 18%.

4. Tidak bersifat reaktif terhapad alkali jika kadar alkali dalam semen sebagai

Na2O lebih besar dari 0,6%

Berat jenis agregat digunakan untuk menentukan volume yang diisi

oleh agregat. Berat jenis agregat pada akhirnya akan menentukan berat jenis

dari beton sehingga secara langsung menentukan banyaknya campuran agregat

dalam campuran beton. Hubungan antara berat jenis dengan kekuatan beton

adalah semakin besar berat jenis agregat maka akan semakin besar kekuatan

beton karena agregat memiliki kepadatan partikel yang tinggi.

d) Penambahan Additive

Additive yang digunakan adalah Rheobuild 716 dan penambahan

additive dikerjakan di lokasi. Banyaknya additive sesuai dengan mix design

yaitu 2.3 l/ . Setelah additive dimasukkan, mixer diputar kembali dengan RPM

2300 selama kurang lebih 1.5 menit karena syarat pengadukan menurut

PBI’71 paling sedikit 1.5 menit.

e) Pengujian Slump

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan beton, pada adukan beton

dilakukan terlebih dahulu pengujian slump. Ini dilakukan untuk menjamin

agar nilai air-semen tetap sesuai rencana. Nilai slump yang diambil adalah 14

cm – 16 cm. Setelah diukur dan nilai slump memenuhi untuk kemudian dibuat

benda ujikubus beton.

Control Chart Untuk Slump Test

52

Page 10: BAB III PKN AIN

Upper Control Limit = 160 mm

Lower Control Limit = 140 mm

Target Value = (160 + 140) : 2 = 150 mm

Upper Warning Limit = 160 – ( 160 x 5 %) =152 mm

Lower Warning Limit = 140 + (140 x 5 %) =147 mm

f) PENGECORAN

Pengecoran ini dilaksanakan pada malam hari. Karena kalau pada

siang hari suhu cukup tinggi dan dikhawatirkan terjadi keretakan akibat dari

penguapan dan pengerasan yang terlalu cepat. Dari truk mixer spesi beton

dituangkan dahulu dalam bucked untuk selanjutnya diangkat dengan

menggunakan crane ke tempat yang akan dicor.

Pada waktu penuangan beton ini diusahakan sedekat mungkin dengan

tempat yang akan dicor untuk menghindari tinggi jatuh yang terlalu jauh yang

akan menyebabkan segregasi spesi beton. Ini disebabkan karena bahan-bahan

yang terberat dan terbesar akan jatuh ke bawah lebih dahulu, selanjutnya

kerikil dan kemudian pasir dan akhirnya pasta semen yang akan jatuh dalam

cetakan. Pencampuran sebelumnya yang baik akan terpengaruh dan kualitas

beton akan berkurang bahkan buruk sekali.

g) PEMADATAN

Untuk menghilangkan udara yang terdapat antara dinding dan spesi

beton juga di dalam campuran beton itu sendiri dilakukan pemadatan. Karena

kalau tidak dilakukan maka udara akan membentuk ruang kosong dalam

beton. Ruang kosong itu sangat merugikan bagi kualitas beton, selain

kekuatannya berkurang hasil cornya akan buruk dan berongga.

Metode pemadatan yang dilakukan adalah dengan tangan dan jarum

penggetar. Metode pemadatan dengan tangan yaitu dengan cara menusuk-

nusuk dengan sepotong kayu atau batang lain. Sedangkan metoda dengan

53

Page 11: BAB III PKN AIN

jarum getar yaitu pemadatan dengan menggunakan alat mekanis yang disebut

jarum penggetar atau vibrator.

Para pekerja yang melakukan pekerjaan ini dibekali cara-cara praktis

untuk mengetahui cukup tidaknya pemadatan. Pengambilan keputusan apakah

telah atau belum cukup pemadatan yang dilakukan ialah dengan menggunakan

indera penglihatan dan pendengaran. Untuk indera penglihatan dapat dilihat

keluarnya gelembung-gelembung udara yang besar kemudian disertai

gelembung-gelembung yang kecil. Juga dapat dilihat pada permukaan beton

akan mulai bersinar akibat cukupnya air akibat bleeding.

Pada indera pendengaran digunakan untuk memeriksa frekuensi dari

alat penggetar. Alat penggetar yang berada di luar beton akan mengeluarkan

suara yang nyaring berfrekuensi tinggi, tetapi begitu dimasukkan dalam

campuran beton maka suaranya menjadi rendah dan frekuensinya rendah pula,

kemudian lambat laun suaranya akan meninggi dan mencapai frekuensi yang

konstan, bila hal ini terjadi maka pemadatan sudah cukup.

h) PERAWATAN BETON

Untuk menjaga supaya permukaan beton tidak retak maka sewaktu

beton mengeras  perlu perawatan. Tindakan ini diambil setelah penuangan,

agar mendapat situasi pengerasan yang optimal sehingga menghasilkan mutu

beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Fungsi utama dari perawatan ini

adalah :

1. Menghindarkan kehilangan zat cair yang banyak ketika pengerasan beton

pada jam-jam awal.

2. Menghindarkan kebanyakan penguapan air dari beton pada pengerasan

beton pada suhu yang tinggi.

3. Menghindarkan perbedaan temperature dalam beton yang mengakibatkan

rengatrengat atau retakan pada beton. Tindakan-tindakan yang diambil

oleh

54

Page 12: BAB III PKN AIN

pelaksana untuk menanggulangi kehilangan zat cair (air) persis setelah

penuangan adalah dengan menyemprot/memerciki dengan air pada permukaan

beton atau bila suhu sangat tinggi ditutupi dengan goni basah.

1.2 Kondisi Tempat Prakerin

Laboratorium Teknologi Beton CV Duta Beton Mandiri Pasrepan

Pasuruan, bertempat dibelakang berdekatan dengan tempat pengecoran atau

bisa juga disebut “Batching plant”, sebagaimana sebelum pelaksanaan

pengecoran atau pembuatan adukan beton dlam skala besar (truk mix) teknisi

Laboratorium bertugas menganalisa mutu bahan terlebih dahulu dengan

spesifikasi sesuai dengan AASTHO dan ASTM sebagai mana terlampir.

Dengan perhitungan yang telah disesuaiakan dengan mutu beton

pemesananan dan jumlah serta fungsi atau guna beton tersebut.

Pengetesan bahan dilakukan apabila ada pasokan bahan dari

toko/suplayer baru karena dihawatirkan berbeda dengan sebelum-sebelumnya

dan dilakukan pengujian bahan setiap satu bulan sekali, dikarenakan

penempatan bahan tersebut berada diluar kamar/dialam terbuka.

Selain pengecekan suplai bahan dan pemenuhan standart mutu bahan

Beton, pihak LAB juga mengadakan pengujian-pengujian aplikasi keilmuan

beton dengan berbagai upaya demi mutu dan kwalitas beton.

Penegcekan kulitas bahan dan benda uji tersebut juga sering dujikan

menggunakan mesin tekan di berbagai kampus-kampus ternama di wilayah

malang maupun surbaya sehingga terjamin pula dan terbukti bahwa kualitas

beton di DUTA BETON Pasrepan terjag dan terjamin.

55

Page 13: BAB III PKN AIN

(Sumber:form pengujian LAB Beton DUTA)

Setelah mendapatkan perhitungan Mix desain Beton secara lab, diolah

menjadi ukuran atau komposisi yang lebih besar di sesuaikan dengan kebutuhan

pemesan. Pengolahan Beton Mix ini dilakukan di Blantcing Plan dibelakang

Laboratorium beton.

Sebelum pembuatan pada skala besar diadakan pula pengecekan dalam

trial hingga berulang-ulang demi menjaga mutu beton yang dapat diunggulkan

dan sesuai dengan kebutuhan pemesanan, kondisi pencapaian ter sebut terkadang

dimintai oleh pemesan sebagai bukti bahwa kualitas beton Ready Mix tetap dapat

56

Page 14: BAB III PKN AIN

diunggulkan dan sesuai dengan peraturan yang telah di tulis SNI dan juga

standarisasi dari Amerika serikat (ASTM).

(Sumber:Blantcing Plan Duta Beton)

Pencampuran dan pengolahan Beton diawali dengan memompa tabung-

tabung silo dengan mengguakan alat atau mesin digital yang vberfungsi juga

menimbang secara otomatis seperti yang ada didalam jobsite.

(Sumber: LAB Duta Bantcing Plan Duta Beton)

Penimbangan Bahan Beton sekaligus pengontrolan kinerja silo dan

pencatatan suran kerja pengolahan untuk laporan pengiriman disesuaikan dengan

prosedur pengiriman pemesanan sebagai bukti tertulis sebuah pekerjaan.

57

Page 15: BAB III PKN AIN

Selanjutnya bahan di pompakan masuk kedalam mobil Mixer yang mampu

menampun 6-7 m3 dlam satu kali muatan.

(Sumber :LAB Duta Pencampuran bahan beton di Bantcing Plan)

Pengangkutan bahan diusahakan mobil Mixer tetap memutar dengan

putaran sedang dan telah disesuaikan dengan setting time serta jarak tempuh dari

tempat pemngolahan dan pembuatan beton ke tempat pemesanan.

Berdasarkan dalam peraturan pembuatan Beton didalam

ASTM,pembuatan dimulai dengan menggunakan benda uji, yang disesuaikan

dengan pemesanan terkadang pihak pemesan menghendaki mengetehui komposisi

serta mutu dari sample yang diambil pada saat dilapangan dan telah memenuhi

atau tidak standart mutu beton yang telah ada.

(pembuatan benda uji dilapangan kubus serta pengetesannya umur 7 hari)

58

Page 16: BAB III PKN AIN

(Sumber :LAB Duta pemberian kepping pada benda uji silinder (belerang)

perataan lapisan yang hendak di ujikan)

(Sumber :LAB Duta Beton pengetesan benda uji dari lapangan dan pengentrian

jadwal teknisi)

Setelah pengetesan data hasil dicatat dan disesuaikan serta ditela’ah

hasilnya sesuai atau tidak dengan prosedur dan perencanaan.

Terkait dengan tanggu jawab kinerja dalam pemrosesan di Laboratorium

hingga ke lapangan maka di adkan pula pengabsenan dan pembagian job kerja

dalam hal ini pula mempengaruhi pendapat upah atau gaji.

59