bab iii pembahasan fileberdiri sejak tahun 1962 dengan nama kementrian ... kantor menteri negara...
TRANSCRIPT
34
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Perusahaan
3.1.1. Sejarah Perusahaan
Berdiri sejak tahun 1962 dengan nama Kementrian Urusan Riset Nasional Republik
Indonesia, kemudian pada tahun 1972 berubah nama menjadi Menteri Negara Riset. Tahun
1986-2001 menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi, dan tahun 2002 sesuai Surat Edaran
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara perihal penamaan instansi pemerintah, Kantor
menteri negara disebut dengan Kementerian Riset dan Teknologi. Pada tahun 2005 berdasarkan
Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2005 Institusi ini disebut Kementerian Negara Riset dan
Teknologi (KNRT) atau dengan sebutan Kementerian Negara Ristek. Pada tahun 2009
berdasarkan Peraturan Presiden No.47 tahun 2009 disebut Kementerian Riset dan Teknologi.
Pada tahun 2015 berdasarkan Peraturan Presiden No.13 Tahun 2015 disebut Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi
1. Struktur Organisasi
35
Berikut adalah struktur organisasi Subdirektorat Pengembangan Kelembagaan pada
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi :
Table III.1
Struktur Organisasi
SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
Ir.Toto Setiyanto
NIP. 196102181991031003
SEKSI PENGEMBANGAN
PERGURUAN TINGGI
SEKSI PENGEMBANGAN
PROGRAM STUDI
Siti Labiba Fathin, S.H.Arief Anang Sudrajat, SE,
MM.
NIP. 198504052008122001 NIP. 197109051998031001
a)Analisis Organisasi Perguruan
Tinggi a)Analis Program Studi
1. Aulia Ni'matu Fajar 1. Istri Hardiyanti
2. Henriette Minerva Wenno 2. Dedy Irawan
3. Risma Sari 3. Evi Nursanti
4. Sulastri 4. Yuni Syam
b)Pengumpul Dan Pengolah Data
Organisasi Perguruan Tinggib)
Pengumpulan Dan
Pengolah Data Program
Studi
36
1. Honorer 1. Jumadi
c) Pengadministrasi Umum 2. Lingga Kresna Adiputra
1. Honorer 3. Honorer
c) Pengadministrasi Umum
1. Honorer
2. Fungsi
a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembagan dan penataan kelembagaan
perguruan tinggi.
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan dan penataan kelembagaan perguruan
tinggi.
c. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengembagan dan penataan
kelembagaan perguruan tinggi
d. Pelaksanaan administrasi Direktorat.
Serta tugas pokok Subdirektorat Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi adalah
untuk melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta evaluasi dan
pelaporan di bidang pengembangan kelembagaan perguruan tinggi.
3.2. Analisa Jaringan
3.2.1. Skema Jaringan
Skema jaringan sangatlah pennting dalam pembuatan sebuah jaringan, karena dengan
skema jaringan tersebut dapat membantu seseorang untuk memahami hubungan setiap perangkat
37
yang digunakan dalam sebuah jaringan komputer. Skema jaringan biasanya sebuah blok
diagram.
1. Skema Jaringan
Gambar III.1
Skema Jaringan Subdirektorat Pengembangan dan Kelembagaan
2. Blok Diagram Jaringan
39
Dalam sebuah jaringan di Subdirektorat Pengembangan dan Kelembagaan dibutuhkan
beberapa perangkat keras yang digunakan, yaitu switch, komputer client, router, server.
1. Spesifikasi hardware komputer client
Komputer client merupakan seperangkat komputer yang memungkinkan pengguna untuk
mengakses servis atau layanan dari komputer server. Istilah komputer client bisa disebut dengan
Workstation dan Node.
Table III.2
Spesifikasi komputer client
SPESISIFIKASISYSTEM
Operating System Windows 7 Home Basic 32-bit (6.1 , Build 7601)Language Bahasa Indonesia (Regional Setting : Bahasa Indonesia)System Manufacturer Hewlett- PackardSystem Model PPPPP-CCC#MMMMMMMMBios 07/12/10 14:03:04 Ver: 6.12
ProcessorIntel® Core™ i3 CPU 540 @ 3.07GHz (4 CPUs), ~3.1GHz
Memory 2048MB RAMPage file 1519MB used, 2046MB availableDirectX Version Directx 11
DisplayName Intel® Graphics Media Accelerator HDManufacturer Intel CorporationChip Type Intel® Graphics Media Accelerator HD (Core i3)DAC Type Internal
Approx, Total Memory 763 MBCurrent Display Mode 1920 x 1080 (32 bit) (60Hz)
40
Monitor GenericPnP MonitorSound
Name Realtek Digital Output (Realtek High Definition)Hardware ID HDAUDIO\FUNC_01&VEN_10EC&DEV_0888&SUBSManufacturer ID 1
Product ID 100
Type WDMDefault Device Yes
2. Switch Manageable
Switch sebagai manajemen lalu lintas yang terdapat pada suatu jaringan komputer, dan
bertugas bagaimana cara mengirimkan paket data untuk sampai ke tujuan dengan perangkat yang
tepat.
Tabel III.3
Spesifikasi swidth cisco SRW2024-K9-EU
SPESIFIKASI
Ports 26 x 10/100/1000 + 2 x combo Gigabit SFP
Power Supply AC 120/230 V ( 50/60 Hz )
Maximum data transfer rate
1 Gbit/s
MAC address table 8000 entries
Networking features Ethernet, Fast Ethernet, Gigabit Ethernet
Networking standards
IEEE 802.3, IEEE 802.3u, IEEE 802.3ab, IEEE 802.3ad, IEEE 802.3z, IEEE 802.3x, IEEE 802.1D, IEEE 802.1Q/p, IEEE 802.1w, IEEE 802.1s, IEEE 802.1X, IEEE 802.3af, IEEE 802.3at
Management protocols
SNMP 1/2c/3, RMON, HTTP/HTTPS, TFTP, DHCP, SSH, RADIUS, BOOTP, SNTP
Ports quantity 28
41
Copper ethernet cabling technology 10BASE-T/100BASE-TX/1000BASE-T
Rack mounting 19"
Dimensions (WxDxH) 440257 x 44.45 mmTabel III.4
Spesifikasi switch TP-LINK TL-SG1016D
SPESIFIKASIPorts 16-ports 10/100/1000MbpsMedia interfaces RJ45
Switching features
16 10/100/1000Mbps ports
Innovative energy-efficient technology saves power up to 40%*
Supports MAC address self-learning, Auto MDI/MDIX and Auto negotiation
Power Supply Power Supply : Input: 100~240VAC, 50/60Hz Output: 12VDC/2.0A
3.2.3. Spesifikasi Perangkat Lunak
Berikut ini adalah spesifikasi perangkat lunak yang ada pada perangkat keras jaringan
Subdirektorat Pengembangan dan Kelembagaan.
1. Server
Server yang artinya pelayan, merupakan sebuah komputer yang bertugas untuk melayani
permintaan dari komputer client di jaringan komputer.
Table III.5
42
Spesifikasi perangkat lunak server
Spesifikasi Perangkat Lunak
OS Linux
Web Teknologi Apache, php, mysql, postgre, filezilla
Communication Smpt server
Security Cacti, clamav
2. Client
Table III.6
Spesifikasi perangkat lunak client
Spesifikasi Perangkat Lunak
Microsoft Office Microsoft Office 2010
Search Engine Mozila Firefox & Google Chrome
Antivirus Smadav , Avast & Windows Defender
3. G Data AntiVirus
G Data AntiVirus melindungi dalam berbagai ancaman sekaligus. Proteksi Active Hybrid
dengan teknologi CloseGap dan waktu respons terbaik untuk ancaman malware lokal dan terkini
dengan dukungan Vaksin.com.
43
Sumber : https://www.vaksin.com/gdata-antivirus
Gambar III.3
G Data AntiVirus
3.2.4. Keamanan Jaringan
Keamanan jaringan yang terdapat pada Subdirektorat Pengembangan Kelembagaan
menggunakan Proxy server untuk menjaga keamanan jaringan dari gangguan pihak luar. Untuk
mengamankan jaringan yang terhubung ke publik menggunakan fasilitas firewall dan untuk
mengamankan dari penyebaran virus kesemua PC dengan mudah, untuk mengatasi masalah
tersebut Subdirektorat Pengembangan Kelembagaan menggunakan antivirus G Data AniVirus.
3.3. Permasalahan Pokok
Adapun masalah – masalah yang penulis temukan dalam riset yang penulis lakukan pada
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, diantaranya adalah:
1. Tidak adanya pembagian bandwitch yang merata pada setiap pc client yang
menyebabkan lambat nya koneksi ke internet.
44
2. Semua client bebas mengakses semua situs, karena tidak adanya system pengeblokan
situs. Misalkan seperti pengeblokan situs youtube, facebook dll.
Sedangkan diliat dari skema jaringan pada Subdirektorat Pengembangan Kelembagaan
yang menggunakan topologi Lokal Area Network (LAN) dimana switch manageable merupakan
switch utama yang terhubung pada ISP Telkom. Salah satu fungsi switch manageable dapat
mengkonfigurasi ip address serta memiliki fitur VLAN sehingga dapat membuat beberapa
segment LAN untuk menggunakan sebuah hadware secara bersamaan.
Permasalan yang ditemukan pada skema jaringan belum adanya hadware yang dapat
melakukan pembagian bandwitch secara merata pada setiap client, agar dapat menggunakan
internet secara stabil.
3.4. Pemecahan Masalah
Dilihat dari permasalahan dalam pembagian bandwitch yang tidak merata dapat diatasi
dengan cara managemen bandwitch menggunakan mikrotik agar koneksi setiap pc client dapat
terkoneksi dengan stabil dan merata. Dengan menggunakan mikrotik dapat juga kita lakukan
pengeblokan situs yang tidak diperlukan selama jam kerja seperti contoh facebook, twitter pada
pc client sesuai yang kita inginkan, dengan cara pengaturan pada Winbox.
Permasalahan pada skema jaringan kita temukan solusi dengan penambahan hadware
“Router Mikrotik” dengan type Router Indoor RB450G agar dapat melakukan pembagian
bandwitch yang merata pada setiap pc client.
45
3.5. Jaringan Usulan
Dibawah ini merupakan skema jaringan yang penulis usulkan pada Subdirektorat
Pengembangan Kelembagaan dengan penambahan hadware router mikrotik.
46
Gambar III.4
Skema Jaringan Usulan
Dilihat dari skema jaringan usulan diatas, penulis mengusulkan penambahan Router
Mikrotik yang memiliki sistem operasi yang berbasis linux yang digunakan untuk merubah
sebuah komputer menjadi router network. Dan dapat berfungsi untuk menjalankan aplikasi
kapasitas akses atau bandwidth management.
Table III.7
Spresifikasi Router Indoor RB450G
47
Product Code RB450G
Architecture MIPS-BE
CPU AR7161 680MHz
Current Monitor No
Main Storage/NAND 512MB
RAM 256MB
SFP Ports 0
LAN Ports 5
Gigabit Yes
Switch Chip 1
MiniPCI 0
Integrated Wireless No
MiniPCIe 0
SIM Card Slots No
USB No
Memory Cards 1
Memory Card Type MicroSD
Power Jack 10-28V
802.3af Support No
POE Input 10-28V
POE Output No
Serial Port DB9/RS232
Voltage Monitor No
Temperature Sensor No
Dimentions 150mm x 105mm
48
Operating System RouterOS
Temperature Range -30C .. +60C
RouterOS License Level5
Berdasarkan hasil pengamatan pokok jaringan LAN pada Subdirektorat Pegembangan
dan Kelembagaan dapat dijelaskan untuk pemecahan masalah pokok dengan cara menambahkan
router mikrotik pada jaringan LAN di Subdirekotrat Pengembangan dan Kelembagaan dan
memanagement bandwitch yang maksimal menggunakan mikrotik.
Agar pembagian bandwitch tiap pc bisa terpenuhi ada beberapa tahapan yang dilakukan
yaitu :
1. Menentukan IP address untuk interface public dan local pada gateway mikrotik, dimana
interface public.
2. Akan terkoneksi ke jaringan komputer sedangkan interface local akan connect ke jaringan
lokal.
3. Menentukan IP address di setiap client.
4. Menentukan routing pada gateway mikrotik sehingga dirinya sendiri bisa terkoneksi ke
komputer.
5. Mengaktifkan NAT pada gateway mikrotik agar setiap client dapat terkoneksi ke internet.
6. Membatasi penggunaan bandwidth download dan upload untuk masing – masing client
dengan simple queue.
Langkah awal kita harus memastikan bahwa kedua interface telah dikenali oleh PC gateway
1. Untuk itu masuk ke sistem mikrotik sebelumnya login, lalu ketikkan perintah berikut
pada prompt :
49
[admin@mikrotik ] > interface ethernet print
2. Bila sudah kedua interface dikenali oleh pc gateway terlihat dua interface ether1 dan
ether2 lalu konfigurasi IP address untuk kedua ( interface public ether1) dan (interface
local ether2).
[admin@mikrotik] > ip address address address 192.168.1.2 interface=ether1
[admin@mikrotik] > ip address address address 192.168.100.2 interface=ether2
3. Tahap yang ketiga start -> TCP/IP ->properties lalu konfigurasi IP address di setiap
client di internet protocol (TCP/IP)
Table III.8
IP Address
DEVICE NETWORKING IP ADDREES
Lokal 192.168.100.2
DNS Server 8.8.8.8, 192.168.1.1
PC Client 192.168.100.3 – 192.168.100.254
Default Gateway 192.168.1.1
Subnet Mask 255.255.255.0
4. Yang keempat yaitu buka winbox lalu klik ip 192.168.1.2 dan klik connect akan muncul
jendela utama
50
Gambar III.5
Tampilan jendela awal mikrotik
Setelah itu kita langsung setting routing ke internet gateway , dengan cara klik IP ->routes ->
lalu tambahkan klik tambah (+) dan masukkan gateway 192.168.10.1
Gambar III.6
Settingan routing ke gateway internet
5. Untuk mengaktifkan NAT pada mikrotik agar setiap masing – masing client dapat
terkoneksi ke internet klik firewall, lalu buka table NAT dan tambah (+)
51
Masukkan IP address setiap client di NAT pilih (chain = srcnan ) lalu action untuk memilih
masquerade setelah semua sudah klik OK.
Ulangi langkah diatas untuk client 1 sampai client 8.
Gambar III.7
Pengaturan NAT
52
Gambar III.8
Pengaturan NAT action masquerade
Tampilan NAT setelah semua client di setting, di tahap ini semuaclient sudah bisa
terkoneksi ke internet.
Gambar III.9
Gambaran setelah settingan NAT
6. Sebelum melakukan remote winbox mikrotik harus mempunyai alokasi IP untuk
bandwidth ke client dengan menggunakan mikrotik OS simple queue.
Langkah awal pembagian bandwidth mikrotik queue -> simple queue -> new (+) -> general