perkembangan media penyiaransendieka.staff.gunadarma.ac.id/.../66421/presentation+1.pdfuu no.5 tahun...
TRANSCRIPT
PERKEMBANGAN MEDIA PENYIARAN
SENDI EKA NANDA, S.I.KOM.,MM
OUTLINE
■ Pengertian Media Penyiaran
■ Sejarah Penyiaran Nasional
■ Sistem Penyiaran Indonesia
MEDIA PENYIARAN
■ Secara harfiah MEDIA mempunyai arti "perantara" atau "pengantar", yaitu perantara
sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver).
■ Jadi, MEDIA adalah alat atau sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan
pesan dari komunikator kepada khalayak.
MEDIA PENYIARAN
Radio Announcing is nothing more than an attempt to communicate information may
reach millions, it is directed to to the individual listener and the communication is
complete only when the listener hears, comprehends, is interested and then act upon
what he hears
~ Ben H, Henneke ~
MEDIA PENYIARAN
Penyiaran yang merupakan padanan kata broadcasting yaitu semua kegiatan yang
memungkinkan adanya siaran radio dan televisi yang meliputi segi ideal, perangkat keras
dan lunak yang menggunakan sarana pemancaran atau transmisi, baik di darat maupun di
antariksa dengan menggunakan gelombang elektromagnetik atau gelombang yang lebih
tinggi untuk dipancarluaskan dan dapat diterima oleh khalayak melalui pesawat penerima
radio atau televisi dengan atau tanpa alat bantu.
~ J. B. Wahyudi ~
MEDIA PENYIARAN
Penyiaran yang disebut broadcasting memiliki pengertian, kegiatan pemancarluasan
siaran melalui sarana pemancaran dan atau sarana transmisi di darat, di laut, dan di
antariksa dengan menggunakan spectrum frekwensi radio (sinyal radio) yang
berbentuk gelombang elektromagnetik yang merambat melalui udara, kabel dan atau
media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat
dengan perangakat penerima siaran.
~ Undang – Undang Nomor 32. Tahun 2002 ~
MEDIA PENYIARAN
Penyiaran adalah kegiatan pembuatan dan proses menyiarkan acara siaran (radio dan
televisi) serta pengelolaan operasional perangkat lunak dan keras yang meliputi segi
idiil (dasar), kelembagaan dan sumber daya manusia untuk memungkinkan
terselenggaranya siaran (radio ataupun televisi).
MEDIA PENYIARAN
Media Penyiaran adalah segala bentuk saluran yang digunakan untuk menyampaikan
informasi atau pesan berupa acara siaran yang dikirimkan melalui jaringan komunikasi
elektronik massal atau publik, dengan meggunakan perangkat penerima siaran
MEDIA PENYIARAN
Lima syarat terjadinya penyiaran
1. Harus tersedia spektrum frekuensi radio.
2. Harus ada sarana pemancaran (transmisi)
3. Harus adanya perangkat penerima siaran (receiver).
4. Harus adanya siaran (program atau acara)
5. Harus dapat diterima secara serentak/bersamaan
Sejarah Penyiaran di Indonesia
1925 Batavia Radio
Vereniging
1930 NIVERA (Radio Amatir)
1945 PenyiaranNaskah
Proklamasi
1952 Membentuk
PARI (Persatuan
Amatir Radio Indonesia)
1952-1965 PembekuanRadio Ilegal
1966 Mengudara
Radio Ampera
9 Juli 1968 BerdiriORARI
Sejarah Penyiaran di Indonesia 1925
Tahun 1925, pada masa pemerintahan Hindia-Belanda Prof Komans dan DR. De Groot
berhasil melakukan komunikasi radio dengan menggunakan stasiun relai di Malabar,
Jawa Barat. Kejadian ini kemudian diikuti dengan berdirinya Batavia Radio Vereniging
dan NIROM.
Sejarah Penyiaran di Indonesia 1930
Tahun 1930 amatir radio di Indonesia telah membentuk organisasi yang
menambahkan dirinya NIVERA (Nederland Indische Vereniging Radio Amateur) yang
merupakan organisasi amatir radio pertama di Indonesia. Berdirinya organisasi ini
disahkan oleh pemerintah Hindia-Belanda.
Sejarah Penyiaran di Indonesia 1945
■ Tahun 1945 tercatat seorang amatir radio bernama Gunawan berhasil menyiarkan
naskah proklamasi kemerdekaan
■ Akhir tahun 1945 sudah ada sebuah organisasi yang menamakan dirinya
PRAI(Persatoen Radio Amatir Indonesia)
■ tahun 1945 hingga 1949 banyak amatir radio muda yang membuat sendiri
perangkat radio transceiver
■ 11 september 1945 mendirikan Radio Republik Indonesia (RRI) di enam kota
Sejarah Penyiaran di Indonesia 1952-1965
■ Kegiatan amatir radio terpaksa terpaksa dibekuskan terhadap mereka yang
memiliki radio pemancar tanpa seizin pihak yang berwenang karena sesuai dengan
UU NO.5 Tahun 1964
Sejarah Penyiaran di Indonesia 1962
■ Pada tahun 1962, Siaran televisi di Indonesia dimulai pada saat TVRI menayangkan
langsung upacara hari ulang tahun kemerdekaan indonesia ke-17 pada tanggal 17
agustus 1962.
■ Siaran langsung itu masih terhitung sebagai siaran percobaan.
■ Siaran resmi TVRI baru dimulai 24 Agustus 1962 jam 14.30 WIB yang menyiarkan
secara langsung upacara pembukaan Asian Games ke-4 dari stadion utama Gelora
Bung Karno.
Sejarah Penyiaran di Indonesia 1966-1968
■ Tahun 1966 mengudara Radio Ampera yang merupakan sarana perjuangan
kesatuan-kesatuan aksi dalam perjuangan Orde Baru.
■ Muncul pula berbagai stasiun radio laskar Ampera dan stasiun radio lainnya yang
melakukan kegiatan penyiaran. Stasiun-stasiun radio tersebut menamakan dirinya
sebagia radio amatir.
■ Pada periode tahun 1966-1967, diberbagai daerah terbentuklah organisasi-
organisasi amatir radio.
■ Pada 9 Juli 1968, berdirilah Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI).
Sejarah Penyiaran di Indonesia 1989-2002
■ Tahun 1989, pemerintah memberikan izin operasi kepada kelompok usaha binantara
untuk membuka stasiun televisi RCTI yang merupakan stasiun televisi swasta pertama
disusul kemudian dengan SCTV, indosiar, ANTV, dan TPI.
■ Menjelang tahun 2000 muncul hampir serentak lima televisi swasta baru (Metro, Trans,
TV7, Lativi, dan Global) serta beberapa televisi daerah.
■ Munculnya televisi berlangganan yang menyajikan berbagai program dalam dan luar
negeri.
■ Tahun 2002, jumlah televisi baru terus bermunculan, khususnya didaerah, yang terbagi
dalam empat kategori yaitu, televisi publik, swasta, berlangganan dan komunitas.
SIFAT PENYIARAN
Jenis Media SIFAT
Cetak
➢ Dapat dibaca, dimana dan kapan
saja
➢ Dapat dibaca berulang-ulang
➢ Daya rangsang rendah
➢ Pengolahan bisa mekanik, bisa
elektris
➢ Biaya relatif rendah
➢ Daya jangkau terbatas
Radio
➢ Dapat didengar bila siaran
➢ Dapat didengar kembali bila diputar
kembali
➢ Daya rangsang rendah
➢ Elektris
➢ Relatif murah
➢ Daya jangkau rendah
Televisi
➢ Dapat didengar dan dilihat bila ada
siaran
➢ Dapat dilihat dan didengar kembali,
bila diputar kermbali
➢ Daya rangsang sangat tinggi
➢ Elektris
➢ Sangat mahal
➢ Daya jangkau besar
SISTEM PENYIARAN DI INDONESIA- Sistem Penyiarana Merdeka
■ Adanya siaran naskah Proklamasi di wilayah Indonesia dan beberapa negara
■ Kesepakatan mendirikan RRI (11 Sept 1945)
■ RRI dibawah Menteri penerangan pada April 1946
■ Pelarangan siaran radio amatir oleh PM. Hatta (1950)
■ Radio amati diperbolehkan siaran pada akhir 1950 oleh P. Moh. Natsir
■ Pembekuan radio amatir oleh PM. Soekiman (1952)
SISTEM PENYIARAN DI INDONESIA- Sistem Penyiarana Terpimpin
■ UU no. 5 th 1964
■ Lahirnya TVRI (24 Agustus 1962)
■ RRI dan TVRI Alat monopoli informasi
SISTEM PENYIARAN DI INDONESIA1970
■ Stasiun radio swasta disahkan namun dengan kewajiban radio swasta untuk
merelai berita RRI
■ Pemerintah membatasi wilayah trasmisi dan mengatur isi siaran.
■ wilayah siaran hingga kira-kira 100 km untuk FM
■ wilayah siaran hingga kira-kira 300-400 km untuk stasiun AM
■ Semua stasiun penyiaran harus melapor setiap bulan kepada Badan Pembina
Siaran Non-Pemerintah di daerah yang telah ditunjuk oleh Gubernur
SISTEM PENYIARAN DI INDONESIA- Sistem Penyiaran Pancasila
■ Radio Ampera sebagai radio perjuagan
■ Sistem Demokrasi Pancasila membuka dan memperkuat partisipasi masyarakat
■ Radio amatir harus berbadan hokum
■ RCTI Lahir (1988) dan disusul TV Swasta lain
SISTEM PENYIARAN DI INDONESIA- Sistem Penyiaran Nasional
■ UU Perfilm th. 1997
■ BP3N (Badan Pertimbangan dan Pengendalian Penyiaran Nasional) Bersama
dengan pemerintah dalam pengendalian dan pembinaan penyiaran
■ Kebebasan berbicara dan berekspresi
■ Sistem media pembangunan
– Wilbur Schramm menegaskan peranan dari media massa yang paling pokok
dalam pembangunan, yaitu sebagai “agen pembaharu” (agent of social
change).
Demoktasi dan Peran Serta Masyarakat
Reformasi mendorong demoktatisasi = UU 32 th 2002
■ RRI dan TVRI sebagai Lembaga penyiaran public
■ Pembubaran Departemen Penerangan
■ Semakin banyaknya Lembaga Penyiaran Swasta
■ Adanya Lembaga penyiaran Swasta dan Berlangganan
■ Lembaga Penyiaran Asing
■ Pola jaringan yang adil dan terpadu
■ Desentralisasi Penyiaran
Komisi Penyiaran Indonesia
■ Sebagai bentuk pelembagaan peran serta masyarakat
■ Independen
■ Menjamin masyarakat memperoleh informasi
Prinsip dalam Sistem PenyiaranIndonesia
■ Kebebasan Individu
■ Kebebasan Media
■ Kewajiban dan tanggung jawab media kepada negara dan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Hidajanto Djamal dan Andi Fahcruddin.2011. Dasar-Dasar Penyiaran, Jakarta,
Kencana, Prenada Media Group.
Judhariksawan. Hukum Penyiaran, Jakarta, PT. Gravindo Persada.
Morisson. 2008. Manajemen Media Penyiaran – Strategi Mengolah Radio & Televisi,
Jakarta, Kencana, Predana Media Group.
Tuti, Siti Noer Tyas, dkk. 2015. Sistem Penyiaran Indonesia. FISIP. Ilmu Komunikasi