bab iii pembahasan proses kerja produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk...

161
BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser Menurut Rusman (2017:7) Produser adalah penanggung jawab atas seluruh pelaksanaan pra produksi. Melakukan koordinasi pelaksanaan pra produksi, produksi, pasca produksi. Dalam menjalankan tugasnya produser diawasi oleh produser eksekutif. Program yang tidak melibatkan banyak kru, menggunakan teknik produksi single camera dan recording in segment (film style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya event spesial sekali tayang, produser kadang juga sebagai penulis naskah, kameraman dan editor. Pekerjaan ini bisa dilakukan jika produser tersebut dapat menulis, mengoperasikan kamera dan menguasai pengoperasian teknologi editing dan memahami editing Pra Produksi Menurut Rusman (2017:242) “Dari tahap per tahap, dari rencana kemudian pindah pembuatan story board. Story board merupakan bentuk visual dari animasi yang dituangkan melalui gambar. Selanjutnya beralih membuat layout background yang dibuat berdasarkan storyboard tersebut. Kemudian membuat ekspresi atau desain karakter tokoh, lalu membuat materi musik dan gambar, mencari karakter dan gambar pendukung yang lain. Proses tersebut sangat penting demi kelancaran produksi. Apabila salah satu terabaikan maka kegiatan produksi akan terganggu.” Sebelum melakukan produksi suatu program atau suatu acara diperlukannya rencana. Rencana dalam arti segala sesuatunya harus berjalan sesuai dengan rencana. Hal ini meliputi konsep, tema, anggaran, jadwal kegiatan, dsb. Sebagai seorang produser harus dapat memprediksikan pro dan kontra dari rencana yang akan berjalanan tersebut. Harus dapat mengurangi kontra terkait rencana tersebut, harus mengkonsep acara dengan matang beserta team kerja agar hasil yang didapat maksimal dan sesuai dengan rencana yang telah terjadwalkan. 9

Upload: others

Post on 31-Oct-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

BAB III

PEMBAHASAN

Proses Kerja Produser

Menurut Rusman (2017:7) Produser adalah penanggung jawab atas

seluruh pelaksanaan pra produksi. Melakukan koordinasi pelaksanaan pra

produksi, produksi, pasca produksi. Dalam menjalankan tugasnya produser

diawasi oleh produser eksekutif. Program yang tidak melibatkan banyak kru,

menggunakan teknik produksi single camera dan recording in segment (film

style) misalnya program dokumenter atau feature yang tayang weekly atau hanya

event spesial sekali tayang, produser kadang juga sebagai penulis naskah,

kameraman dan editor. Pekerjaan ini bisa dilakukan jika produser tersebut dapat

menulis, mengoperasikan kamera dan menguasai pengoperasian teknologi

editing dan memahami editing

Pra Produksi

Menurut Rusman (2017:242) “Dari tahap per tahap, dari rencana

kemudian pindah pembuatan story board. Story board merupakan bentuk visual

dari animasi yang dituangkan melalui gambar. Selanjutnya beralih membuat

layout background yang dibuat berdasarkan storyboard tersebut. Kemudian

membuat ekspresi atau desain karakter tokoh, lalu membuat materi musik dan

gambar, mencari karakter dan gambar pendukung yang lain. Proses tersebut

sangat penting demi kelancaran produksi. Apabila salah satu terabaikan maka

kegiatan produksi akan terganggu.”

Sebelum melakukan produksi suatu program atau suatu acara

diperlukannya rencana. Rencana dalam arti segala sesuatunya harus berjalan

sesuai dengan rencana. Hal ini meliputi konsep, tema, anggaran, jadwal

kegiatan, dsb. Sebagai seorang produser harus dapat memprediksikan pro dan

kontra dari rencana yang akan berjalanan tersebut. Harus dapat mengurangi

kontra terkait rencana tersebut, harus mengkonsep acara dengan matang beserta

team kerja agar hasil yang didapat maksimal dan sesuai dengan rencana yang

telah terjadwalkan.

9

Page 2: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

10

Menurut Partono (2017:57) “Pada Tahap Pra Produksi, Departemen

kreatif sibuk menyiapkan segala materi untuk kegiatan produksi seperti

storyboard, desain karakter, rekaman suara, animatik dan sebagainya. Diawali

dengan skenario, sang visualizer harus menerjemakannya menjadi storyboard.

Berupa runtutan cerita bergambar yang hanya memuat pokok-pokok adegan

kasar, seperti angle (sudut pandang), nuansa, maupun sketsa yang menyiratkan

situasi geografis termasuk dialog dan catatan perkiraan durasi setiap adegan

(scene, sequence, cut) walau tidak secara detail. Sang visualizer tidak bekerja

sendiri, ia dibawah arahan tim artistik seperti Art director bersama Sutradara

plus Produser.”

Konsep atau tema merupakan garis besar visual yang akan dibuat dituang

dalam berupa tulisan serta gambar karakter tokoh animasi. Setelah mendapatkan

tema yang pas untuk produksi, kemudian membuat synopsis. Banyak melihat

pada referensi adalah hal yang sangat baik. Referensi bisa dapat darimana saja

misal dari social media, acara televisi yang menyangkut acara animasi/kartun,

atau bahkan lingkungan sekitar

Rencana adalah rumusan atau metode kerja yang harus dan dapat

dikerjakan secara efektif dan efisien dalam produksi siaran televisi. Metode

kerja yang dibuat harus dapat dijalankan, jika tidak dapat dijalankan, tidak dapat

disebut sebagai rumusan rencana produksi. Dengan adanya rencana, maka

sistematika pekerjaan dapat diatur dan terjadwalkan dengan baik, proses kerja

dapat berjalan sesuai yang direncanakan.

Produksi

Menurut Rusman (2017:15) “Pada tahap produksi, peran lebih dominan

pada sutradara karena tugas utama sutradara menerjemahkan naskah dalam

bentuk gambar bergerak, pada pendekatan estetika yang mengandung nilai

filosofi, emosi, sensasi, dan spitual. Peran produser hanya sebatas fasilitator

Page 3: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

11

kebutuhan produksi dan mengawasi setiap penggunaan dana, jadwal kerja serta

menyediakan peralatan dan fasilitas produksi pasca-produksi. Artinya, produser

harus memiliki keahlian perencanaan, pengawasan, dan strategi produksi,

khususnya pengelolaan keuangan.”

Tahap produksi adalah tahap dimana proses pembuatan animasi 2D

mulai dibuat. Hal yang dilakukan merupakan penyusunan gambar yang sudah

dibuat dalam bentuk story board lalu dipindahkan kedalam komputer. Membuat

layout atau tata letak, membuat background, membuat pergerakan agar gambar

terlihat seperti hidup dan gambar yang menghubungkan antara gambar inti ke

gambar inti yang lainnya/ in beetween, tidak lupa dengan coloring/ perwarnaan

gambar tokoh maupun background. Dalam produksi ada tahap menggerakkan

karakter yang sudah dibuat saat pra produksi dan mengawasi terlaksananya

produksi agar sesuai dengan schedule yang telah dibuat saat pra produksi.

Pasca Produksi

Menurut Brilianto (2016:92), Tugas produser di post production atau

pasca produksi adalah menemani editor melakukan editing. Mengapa produser?

Karena produserlah yang mengetahui konsep program. Agar konsep program

tidak melenceng dari gagasan awal, maka produser harus menemani editor.

Tentu saja, menemani editor tidak selalu dalam cakupan jam kantor. Kadang

kala bahkan jadwal editing memaksa produser untuk harus menginap di studio

editing.

Tahap terakhir setelah produksi ialah pasca produksi, saat pasca produksi

ini tahap penyelesaian akhir dari produksi yang sudah dilakukan sebelumnya.

Untuk animasi langkah yang dilakukan yaitu melakukan penyuntingan atau

menambahkan modifikasi tambahan yang dapat membuat animasi menjadi lebih

menarik. menyatukan suara dengan animasi, pemberian effect menggunakan

perangkat editing yang pada umumnya sering digunakan untuk membuat sebuah

Page 4: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

12

film animasi, dan untuk proses akhir ialah puncak dari keseluruhan produktivitas

pembuatan animasi ini yaitu proses exporting atau rendering.

Menurut Indrajaya (2011:139), Pengertian editing adalah penyuntingan,

pemotongan, penyambungan, merangkai pemotongan gambar secara runtut dan

utuh dari bagian-bagian dari hasil rekaman gambar dan suara. Ada dua jenis

teknik editing yang digunakan untuk proses editing program siaran, yaitu

Continuity Editing: menghubungkan adegan satu dengan yang lainnya. Dan

Compilation Editing: editing yang tidak terikat pada kontinuitas gambar.

Gambar berdasarkan script atau narasi. Kedua jenis editing harus tetap

memperhatikan aspek rationable dan aspek attractive

Menurut Partono (2017:108), “Pasca editing, animasi hasil kerja tim

produksi untuk pertama kali dipertunjukkan (preview) dikalangan intern

produksi. Mungkin saja terdapat usulan dari pihak produser, penyandang dana,

dan lain-lain. Namun bila segalanya berjalan mulus semuanya. tim produksi

akan menyambut dengan sorak gembira. Animasi siap di publikasikan.”

Peran dan Tanggung Jawab Produser

Menurut Karsito (2008:57), “menyebutkan produser adalah seorang

sineas profesional yang membuat film. Memiliki wewenang dan tanggung jawab

secara manajemen dan artistik terhadap proses produksi sebuah karya film,

meliputi penentuan ide cerita, penulis skenario, sutradara, tim kreatif (kru), dan

pemain. Merancang produksi, promosi, pemasaran, dan menyusun anggaran.

Memberikan panduan kepada manager produksi beserta seluruh staff.”

Produser adalah orang yang paling bertanggung jawab atas kelahirannya

sebuah film. Seorang produser adalah sosok sentral yang menjalankan sebuah

produksi film. Bukan dengan uang tapi dengan visi. Karena dengan visi lah

produser bisa menentukan apakah film tersebut bisa dikembangkan. Selain visi

produser yang bertanggung jawab dalam operasi produksi mulai dari tahap pra

Page 5: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

13

produksi sampai pasca produksi. Tugas pokok dan tanggung jawab produser

yaitu:

1. Mencari ide cerita untuk produksi

2. Membuat proposal berdasarkan ide cerita

3. Menyusun rancangan produksi

4. Menyusun rencana pemasaran

5. Mengawasi pelaksanaan produksi melalui laporan yang diterima dari

semua departemen

6. Bertanggung jawab atas seluruh produksi

Proses Penciptaan Karya

Konsep Kreatif

Untuk proses karya penciptaan, penulis naskah memberikan beberapa

ide-ide kreatif yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah konsep film

animasi yang matang dan sangat menarik untuk kami angkat menjadi sebuah

film animasi yang menghibur, menginspirasi, memiliki pesan moral dan menarik

untuk di tonton. Dikarenakan film animasi di indonesia sudah mulai kurang

penanyangannya.

Page 6: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

14

Konsep Produksi

Untuk konsep produksi, penulis sebagai produser harus bertanggung

jawab atas segala yang dilakukan, menyelesaikan tugasnya hingga selesai.

Penulis mengatur jadwal proses animasi berlangsung, memantau jalannya

produksi jika mengalami kendala penulis membantu menentukan jalan

keluarnya. Agar semuanya bisa tetap berjalan sesuai dengan rencana yang telah

dibuat saat pra produksi.

Konsep Teknis

Untuk konsep teknis, penulis sebagai produser menemani

animator mengerjakan animasi, menyediakan tempat untuk produksi. Saat pra

produksi menggunakan tempat sutradara kemudian saat produksi menyewa

tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi

animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti laptop, pen

tab dan juga sofware yang mendukung jalannya produksi. Untuk laptop

menggunakan laptop milik animator sendiri, dan untuk pen tab team membeli

secara online dan untuk software kami menggunakan beberapa software yang

memang sudah dimiliki oleh animator

Page 7: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

15

Kendala dan Solusi

1. Kendala yang dihadapi saat produksi ialah keterbatasannya alat

produksi seperti Laptop dan Pen tab sehingga lebih lama untuk

memproduksi animasi.

Solusi dari itu tetap memakai satu laptop dan membeli pen tab.

2. Kendala selanjutnya laptop untuk produksi mendadak hang / tidak bisa

beroperasi.

Solusi: rusak pada bagian motherboardnya kami membenarkan kerusakan

laptop tersebut pada orang yang ahlinya

3. Kendala selanjutnya yaitu tempat untuk produksi, karena team ada yang

tinggal jauh diantara yang lain, dan tempat semua team tidak ada yang bisa

dipakai untuk menginap karena satu dan lain hal.

Solusinya: team menyewa tempat (kos-kosan)

Page 8: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

16

Page 9: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

17

Page 10: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

18

Deskripsi Program

Kategori Program : Hiburan

Media : Televisi

Format Program : Drama Animasi

Judul Program : Cactus and The Balloon

Durasi Program : 10 menit ( 600 second )

Target Audience :

- Usia : 5 - 17 tahun

- Jenis Kelamin : L/P

- Status Ekonomi Sosial : B, C

Karakteristik Produksi : Taping, Record

Jam tayang + Alasan : 08.00 – 08.10 WIB

Alasan : Pagi hari adalah jadwal yang tepat untuk penanyangan film

animasi karena khalayak akan mencari tayangan yang menghibur di pagi

hari

Page 11: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

19

Breakdown Budgeting

Production Company : Anims Explore Produser : Nada Aprilly

Project Title : Cactus and The Baloon Director : Andini P

Durasi : 10 Menit Unit Manager :

No Item Unit Rate Amount Notes

Pra Produksi

1 Konsumsi Rp. 250.000

2 Pen Tab 1 Rp. 870.000

3 Fotocopy/Print Rp. 50.000

4 Pensil Warna 1 Rp. 30.000

5 Kertas HVS Rp. 50.000

6 Buku Referensi Rp. 70,000 Rp. 750.000

Total:

Rp. 2.000.000

Produksi

7 Konsumsi Rp. 400.000

8 Software Rp. 900.000

9 Sewa tempat Rp. 650.000

10 Token Listrik Rp. 150.000

11 Kebutuhan kos Rp. 500.000

12 Service Laptop Rp. 2.000.000

Page 12: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

20

Total:

Rp. 4.500.000

No Item Unit Rate Amount Notes

Pasca Produksi

13 Transportasi Rp, 100.000

14 DVD Burning 1 Rp. 10.000

15 Fotocopy/Print Rp. 450.000

16 Softcover 2 Rp. 25.000 Rp. 50.000

Total:

Rp. 610.000

Total Seluruh :

Rp. 7.110.000

Page 13: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

21

Daily Production Report

Production Company : Anims Explore Produser : Nada Aprilly

Project Title : Cactus and The Balloon Director : Andini P.

Hari dan Tanggal : 30 Juni 2018 Lokasi : Kelapa dua,

Keterangan Terjadwal Pelaksanaan

Produksi 1 10.00 12.00

Produksi 2 14.00 16.00

Produksi 3 13.00 14.00

Produksi 4 12.00 13.00

Produksi 5 10.00 12.00

Produksi 6 12.00 14.00

Produksi 7 12.00 13.00

Produksi 8 17.00 19.00

Produksi 9 23.00 00.00

Produksi 10 20.00 22.00

Produksi 11 22.00 01.00

Produksi 12 19.00 20.00

Produksi 13 08.00 12.00

Produksi 14 19.00 20.00

Produksi 15 20.00 22.00

Produksi 16 12.00 14.00

Produksi 17 12.00 13.00

Page 14: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

22

Keterangan Terjadwal Pelaksanaan

Produksi 18 20.00 21.00

Produksi 19 20.00 22.00

Produksi 20 20.00 21.00

Produksi 21 22.00 23.00

Produksi 22 16.00 16.00

Produksi 23 12.00 12.00

Produksi 24 10.00 12.00

Produksi 25 13.00 13.30

Produksi 26 12.00 12.00

Produksi 27 22.00 22.00

Produksi 28 23.00 00.00

Produksi 29 10.00 10.30

Page 15: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

23

3.1.7.5 Equipment List

Production Company: Anims Explore Produser : Nada A. P

Project Title : Cactus and The Baloon Director : Andini P. A

Hari dan Tanggal : Sabtu 30 Juni 2018

No Nama Seri Jumlah Keterangan

1 Laptop Lenovo 2 Milik

Sendiri

2 Pentab 1 Beli

3 Charger Lenovo 1 Milik

Sendiri

4 Headset Samsung 1 Milik

Sendiri

5 DVD 2 Beli

6 Tripod 1 Milik

Sendiri

Page 16: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

24

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Pihak Pertama

Nama : Nada Aprilly Permata

NIM : 421507744 Jenis Kelamin : Wanita

Agama : Islam Alamat : Jln. Cipanas 3 no 63 RT 02 RW 01

Pihak Kedua

Nama : Andini Permata Arumsari NIM : 42150033

Jenis Kelamin : Wanita

Agama : Islam Alamat : Jl. Kp. Sugutamu Rt 002 / 028 No.95

Pihak Ketiga

Nama : Imas Mutiara Nur Arofah

NIM : 42150733

Jenis Kelamin : Wanita

Agama : Islam Alamat : Jln. Raden Saleh 24 RT 03 RW 04

Pihak Keempat

Nama : Khansa Talitha Hanifati NIM : 42150661

Jenis Kelamin : Wanita

Agama : Islam Alamat : Vila mutiara bogor jln Arwana 3 blok A6

Pihak kelima

Nama : Saddam Fauzi

NIM : 4215003

Jenis Kelamin : Wanita

Agama : Islam

Alamat : Jln. Citayam Raya, Gang Asam RT 03 RW 05

Page 17: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

25

Isi Perjanjian :

Pasal 1 :

Bahwa antara Pihak Pertama hingga Pihak Kelima telah sepakat

mengadakan Kerjasama

Pasal 2 :

Bahwa jika secara sepihak membatalkan kontrak kerja sebelum

waktunya maka harus memberikan biaya sebagai denda sebesar Rp.

50.000.000,- ( Lima Pulu Juta Rupiah ) kepada Anims Production

Pasal 3 :

Bahwa masing-masing pihak berhak untuk mendapatkan pembagian

hasil 50% dari keuntungan. di hitung setelah usaha berjalan selama

Tiga Bulan. dan Selanjutnya dihitung setiap bulan.

Pasal 4 :

Bahwa apabila kekayaan perusahaan telah melebehi dari modal awal,

maka masing-masing pihak berhak menarik modalnya kembali dan

tidak mempengaruhi hak atas pembagian keuntungan.

Pasal 5 :

Bahwa hak-hak tersebut pada perjanjian ini akan menjadi gugur/tidak

sah apabila pihak yang bersangkutan mengundurkan diri atau

melakukan pelanggaran-pelanggaran yang merugikan perusahaan.

Demikan surat perjanjian ini dibuat rangkap dua, di atas materai Rp.

6.000,00 Untuk dijadikan pegangan bagi masing-masing pihak. Dan

surat perjanjian ini ditandatangani di depan saksi-saksi dan dalam

keadaan sehat walafiat tanpa tekanan dari siapapun.

Depok, 20 April 2018.

Page 18: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

26

Pihak Pertama,

Nada Aprilly Permata

Pihak Kedua,

Andini Permata Arumsari

Pihak Ketiga

Imas Mutiara Nur Arofah

Pihak Keempat

Khansa Talitha Hanifati

Pihak kelima

Saddam Fauzi

Page 19: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

27

Proses Kerja Sutradara

Menurut Nurul (2018:155) “Sutradara adalah orang yang memimpin pada

seluruh kegiatan tim artistik film dan mengatur penampilan adegan-adegan dalam

film”

Dari kutipan tersebut menurut penulis seorang sutradara harus memiliki

Ide atau cita rasa seni yang tinggi, selain mengandalkan Skill atau kemampuan.

Seorang sutradara harus memiliki pengetahuan yang luas, Karena peran sutradara

sangatlah penting. Karena seorang sutradara adalah seseorang yang

menyelenggarakan produksi,mulai dari penganalisis naskah, mengkreasikan

rekayasa artistik, memindahkan bahan tulisan ke dalam bahasa visual. Sutradara

bertanggung jawab pada hasil akhir sebuah karya seni Audio-visual. Sutradara

juga harus dapat mengembangkan keputusan dari anggota tim kerja, setiap

keputusan harus disampaikan secara jelas dan tepat kepada seluruh kerabat kerja.

Pra Produksi

Menurut Massardi, Naratama (2013:53) mengemukakan bahwa “Penulis

naskah bekerjasama dengan produser dan sutradara dalam mengemas konsep ide

dasar kreatif menjadi suatu cerita drama televisi. Melakukan revisi naskah hingga

final hingga siap untuk di produksi”

Penulis naskah telah menentukan cerita apa yang akan di buat berdasarkan

gagasan cerita yang telah ditentukannya. Sutradara dan tim langsung menyetujui,

karena cerita tersebut dinilai cukup baik. Akhirnya Penulis memutuskan untuk

Page 20: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

28

membuat film animasi dari cerita tersebut dan film tersebut diberi judul “Cactus

and The Ballon” Film ini berceritakan tentang persahabatan kaktus dan balon

yang dipisahkan oleh orangtua nya. Di tahap ini penulis juga membuat Director

Treatment dan Breakdown Sheet yang digunakan sebagai patokan sutradara dan

animator dalam membuat film animasi.

Produksi

Menurut Naratama (2013:11) “Sutradara adalah bertanggung jawab

terhadap kualitas gambar (film) yang tampak di layar dimana di dalamnya ia

bertugas mengontrol teknik sinematik, penampilan pemeran, kredibilitas, dan

kontinuitas cerita yang disertai elemen-elemet dramatik pada produksinya”

Penulis sudah membuat Director Treatment sebagai patokan dalam

pembuatan film animasi ini, dan menjelaskan kepada animator tentang tata urutan

scene apa saja yang akan di ambil untuk kebutuhan dalam film tersebut. Penulis

juga menjelaskan kepada animator shot dan angle apa saja yang digunakan dalam

setiap scene. Penulis sebagai sutradara mengawasi animator dalam pembuatan

karakter atau tokoh dalam film “Cactus and The Balloon” agar sesuai dengan

karakteristik yang diberikan penulis naskah sebelumnya. Dalam proses produksi,

sutradara juga di tuntut untuk peka terhadap masalah yang di alami dari kru

lainnya, dan sutradara juga harus cepat dalam mengambil keputusan jika terjadi

hal-hal yang tidak di inginkan dalam proses produksi.

Page 21: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

29

3.2.3 Pasca Produksi

Menurut Didi Petet, Naratama (2013:53) Mengemukakan bahwa sutradara

bertanggung jawab memegang komando utama dalam pelaksanaan produksi

ataupun pascaproduksi. Mengsupervisi pendalaman materi naskah bersama

produser dan kreator acara. Memimpin para professional kerja televisi mulai dari

penata kamera, penata cahaya, penata artistik, penata suara, hingga ke kru

pendukung lainnya

Pada tahap ini penulis berperan dalam mengawasi dan memberi saran

kepada animator mengenai efek, pewarnaan dan pergerakan apa saja yang

dibutuhkan dalam film animasi ini. Saat proses berlangsung hingga proses

pembuatan film selesai sutradara bertanggung jawab atas tahap ini

Peran dan Tanggung Jawab Sutradara

Menurut Muslimin (2018:155) “Sutradara bertanggung jawab terhadap

aspek kreatif film, termasuk konten dan mengendalikan alur plot, mengarahkan

aktor, menyusun dan memilih lokasi dimana pelaksanaan shooting film,

menentukan waktu, dan isi dari soundtrack film”

Peran penulis sebagai sutradara sangatlah penting, dimana sutradara

bekerja dari tahap pra produksi, produksi sampai pasca produksi. Pada tahap pra

produksi, penulis sebagai sutradara menganalisa naskah yang sudah dibuat oleh

penulis naskah, kemudian membuat konsep penyutradaraan, director treatment

dan breakdown sheet.Pada tahap produksi penulis sebagai sutradara harus peka

terhadap masalah yang di alami oleh kru yang lainnya, sutradara juga harus

mengambil keputusan dengan cepat jika terjadi masalah yang tidak di inginkan

dalam proses produksi.Saat pasca produksi, penulis sebagai sutradara melakukan

Page 22: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

30

preview terhadap hasil kerja animator, baik dari segi gambar, efek, warna, suara

ataupun alur cerita film animasi ini.

Proses Penciptaan Karya

Konsep Kreatif

Judul film animasi yang penulis pilih yaitu “Cactus and The

Balloon” Karena judul ini mewakili isi cerita yang terdapat di dalamnya,

film ini berisi tentang kaktus dan balon yang bersahabat sejak kecil hingga

dewasa meski di tentang oleh orangtua mereka.

Setelah naskah terbentuk, penulis sebagai sutradara membedah naskah

hingga menjadi director treatment, dalam director treatment sutradara

menuangkan ide kreatif dengan menyusun shot dan angle yang menarik,

diantaranya : long shot, full shot, medium long shot, extreme long shot,

very long shot.

Konsep Produksi

Proses produksi film animasi “Cactus and The Balloon” dilakukan

di kosan, mulai dari membuat karakter tokoh utama dalam film sampai

selesai. Di tahap produksi film animasi ini, penulis menentukan angle apa

saja yang akan di ambil dalam setiap scene, penulis sebagai sutradara

menemani animator dalam memberi pergerakan dalam setiap objek yang

Page 23: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

31

ada di film animasi ini, agar dapat menentukan gambar-gambar dan

pergerakan gambar agar sesuai dengan cerita yang sudah ada.

Konsep Teknis

Secara teknis penulis sebagai sutradara memerlukan laptop untuk

membuat director treatment dan breakdown sheet, untuk mengetahui

secara rinci hal apa saja yang di perlukan dalam setiap shot yang dibuat

oleh animator, seperti karakter tokoh utama dan karakter tokoh lainnya,

tempat kejadian dan peran pendukung lainnya.

Kendala Produksi dan solusinya

a. Kendala alam menentukan shot

Penulis sedikit sulit menentukan shot-shot yang akan di ambil, penulis

juga kesulitan dalam membuat variasi shot dalam film animasi ini.

Solusinya :

Penulis bekerja sama dengan animator untuk menentukan shot apa saja

yang harus di ambil dengan melihat dari naskah yang telah dibuat

b. Kendala Teknis

1. Kendala yang dihadapi saat produksi ialah keterbatasannya alat

produksi seperti Laptop dan Pen tab sehingga lebih lama untuk

memproduksi animasi.

Page 24: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

32

Solusi dari itu tetap memakai satu laptop dan membeli pen tab.

2. Kendala selanjutnya laptop untuk produksi mendadak hang /

tidak bisa beroperasi.

Solusi: rusak pada bagian motherboardnya kami membenarkan

kerusakan laptop tersebut pada orang yang ahlinya

3. Kendala selanjutnya yaitu tempat untuk produksi, karena team

ada yang tinggal jauh diantara yang lain, dan tempat semua team

tidak ada yang bisa dipakai untuk menginap karena satu dan lain

hal.

Solusinya: team menyewa tempat (kos-kosan)

Page 25: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

33

Konsep Penyutradaraan

Sebelum mengapresiasikan skenario dalam bentuk audio visual,

penulis sebagai sutradara sudah harus memiliki gambaran dari jalan

cerita film tersebut, mulai dari shot apa saja yang akan digunakan

sampai pasca produksi.

Dari pelajaran yang penulis dapatkan di perkuliahan dan beberapa

buku yang memberi referensi, setiap shot dan angle yang digunakan

dalam sebuah film harus memiliki arti disetiap pengambilannya.

Misalnya, long shot digunakan untuk menjelaskan tentang pergerakan

anggota tubuh. Sedangkan full shot sering digunakan untuk

pengambilan ekspresi wajah.

Setelah memiliki gambar dari alur film, penulis mulai membuat

director treatment, merupakan catatan penting bagi sutradara dalam

mendeskripsikan sebuah film. Di dalam director treatment sutradara

menuangkan ide kreatif dengan menyusun angle dan shot-shot dalam

setiap scene hingga menarik untuk ditonton. Pembuatan director

treatment ini sebagai pegangan sutradara dan animator saat proses

produksi berlangsung, agar mempercepat animator dalam proses

pembuatan film animasi.

Page 26: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

34

Pada saat produksi berlangsung, Penulis sebagai sutradara mengawasi

dan mendampingi animator, hal ini merupakan peran dan tanggung

jawab sutradara dalam pembuatan film saat produksi berlangsung.

Penulis sebagai sutradara juga harus cepat dalam mengambil

keputusan, jika saat produksi berlangsung terdapat masalah baik dari

segi teknis maupun non-teknis dalam pembuatan film animasi ini.

Page 27: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

35

Page 28: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

36

Page 29: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

37

Page 30: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

38

Page 31: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

39

Page 32: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

40

Page 33: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

41

Page 34: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

42

Page 35: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

43

Page 36: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

44

Page 37: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

45

Page 38: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

46

Page 39: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

47

Page 40: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

48

Page 41: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

49

Page 42: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

50

Page 43: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

51

Page 44: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

52

Page 45: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

53

Page 46: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

54

Page 47: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

55

Page 48: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

56

Page 49: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

57

Page 50: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

58

Page 51: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

59

Page 52: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

60

Page 53: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

61

Page 54: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

62

Page 55: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

63

Page 56: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

64

Page 57: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

65

Page 58: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

66

Page 59: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

67

Page 60: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

68

Page 61: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

69

Page 62: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

70

Page 63: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

71

Page 64: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

72

Page 65: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

73

Page 66: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

74

Page 67: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

75

3.2.7.2 SCRIPT BREAKDOWN SHEET

Project Title : Cactus and The Balloon Produser : Nada Aprilly Permata

Durasi : 10 menit Director : Andini Permata Arumsari

No Scene Cast Wardrobe Setting Properti Equitment Note

1 1 Marson

Lucy

Orang Tua

Marson

Orangtua

Lucy

- Perbatas

an

pemuki

man

balon

dan

kaktus

- - -

2 1 Lucy

Marson

- Perbatas

an

pemuki

man

balon

dan

kaktus

- - -

3 2 Marson - Kamar

Marson

Plastik

Kasa

Kain

- -

4 3 Marson

Lucy

- Perbatas

an

pemuki

man

balon

dan

kaktus

- - -

Page 68: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

76

No Scene Cast Wardrobe Setting Properti Equitment Note

5 4 Marson

Lucy

Orang Tua

Marson

Orangtua

Lucy

- Perbatas

an

pemuki

man

balon

dan

kaktus

- - -

6 5 Lucy - Kamar

Lucy

- - -

7 6 Marson - Kamar

Marson

Tempat

tidur

- -

8 7 Nenek

Kaktus

polisi

Marson

- Pemuki

man

warga

kaktus

Tongkat

Helm

Tongkat

stick

polisi

- -

9 8 Marson

Ibu-ibu

kaktus

- Pemuki

man

warga

kaktus

- - -

10 9 Warga

Balon

- Pemuki

man

warga

balon

Gas

Helium

- -

11 10 Warga

Balon

- Pemuki

man

warga

balon

- - -

Page 69: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

77

No Scene Cast Wardrobe Setting Properti Equitment Note

12 11 - - Pemuki

man

warga

balon

Gas

helium

- -

13 12 Polisi

balon

- Pos

polisi balon

Gas

Helium

- -

14 13 Marson - Pemuki

man

warga

kaktus

Gas

Helium

- -

15 14 Marson

Warga

kaktus

- Pemuki

man

warga

kaktus

Mike - -

16 15 Warga

kaktus

- Bengkel

teknisi

kaktus

Gas

helium

Peralatan

mekanik

- -

17 16 Marson

Warga

balon

- Perbatas

an

pemuki

man

balon

dan kaktus

- - -

18 17 Warga

kaktus

- Pemuki

man

warga

kaktus

Gas

helium

Peralatan

mekanik

- -

Page 70: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

78

No Scene Cast Wardrobe Setting Properti Equitment Note

19 18 Marson

Lucy

- Perbatas

an

pemuki

man

balon

dan

kaktus

- - -

20 19 Lucy

Marson

- Pemuki

man

warga

kaktus

Mike - -

21 20 Warga

balon

Warga

kaktus

- Perbata

san

pemuki

man

balon

dan

kaktus

- - -

22 21 Warga

balon

Warga

kaktus

- Pemuki

man

warga

balon

Pemuki

man

warga

kaktus

- - -

23 22 Lucy

Orangtua

lucy

- Kamar

Lucy

- - -

24 23 Warga

balon

Warga

kaktus

- Rumah

warga

balon

Senjata

tajam

- -

Page 71: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

79

Proses kerja penulis naskah

Menurut Nurul (2013:47) “Seorang penulis naskah skenario harus

memiliki daya imajinasi yang baik, karena pengembangan synopsis dalam bentuk

skenario menuntut hal-hal yang detail”

Menurut penulis berdasarkan kutipan tersebut, langkah awal proses kerja

penulis naskah yaitu penulis naskah harus memiliki daya imajinasi yang baik,

kreativitas yang tinggi, dan membuat konsep sebuah cerita yang menarik. Penulis

naskah harus memiliki ide konsep awal untuk diangkat oleh penulis menjadi sebuah

cerita, kemudian di kembangkan dalam bentuk skenario lalu di kembangkan

menjadi sebuah film animasi. Dalam proses ini, penulis naskah melakukan

pengembangan ide kreatif dengan menonton beberapa film animasi sehingga

mendapat gambaran mengenai image dari sebuah film animasi.”

3.3.1 Pra Produksi

Menurut Partono (2017:45) Memproduksi animasi di awali dengan ide

cerita yang di dapat dari sumber mana saja. Kemudian seorang penulis cerita

membuat runtut kisahnya” Menurut penulis dalam kutipan tersebut yaitu tahap pra

produksi penulis naskah yaitu mencari ide dari segala sumber. Penulis mencari ide

dari berbagai film animasi, setelah menonton film animasi, penulis mendapatkan

sebuah konsep yang menarik untuk penulis angkat menjadi sebuah film animasi.

Menurut Nurul (2018:31) “Tahap pra produksi mengacu pada hal-hal

yang dilakukan oleh tim produksi sebelum eksekusi pengambilan gambar dalam

membuat sebuah film (sebelum produksi film ”

Page 72: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

80

Dari kutipan tersebut, seorang penulis naskah sebelum melakukan eksekusi atau

melakukan produksi harus memiliki acuan hal-hal sebelum tahap produksi seperti

membuat ide, mengembangkan ide-ide pokok, menuangkan menjadi sebuah

sinopsis treatment dan naskah.

Setelah naskah terbentuk, penulis naskah bersama animator mulai

mendesign mengembangkan tokoh atau karakter seperti kaktus, dan balon. Lalu

membuat latar tempat tinggal dari kaktus dan balon, kemudian mencari referensi

situasi dimana karakter kaktus dan balon itu tinggal, membuat tokoh itu sendiri

penulis dan animator membuat menggunakan pan tab dan software. Dari ide pokok

itulah penulis mengembangkan ide cerita, dengan menentukan tema dan judul ide

cerita yang di dapat oleh penulis, film animasi “Cactus and The Balloon” berasal

dari imajinasi penulis itu sendiri. Tema yang diambil oleh penulis tentang

bagaimana kehidupan para balon yang lahir dari golongan kaya yang membenci

kaum kaktus yang lahir dari golongan tidak mampu, dimana leluhur dari kaum

kaktus yang selalu mencuri barang-barang berharga dari kaum balon. Pemilihan

judul berasal dari jenis karakter yaitu kakus dan balon yang di sepakati bersama

tim dan dosen pembimbing. Film animasi “Cactus and The Balloon” adalah film

yang menghibur dan memiliki nilai kehidupan yang bisa di contoh bagi para

penonton, film animasi “Cactus and The Balloon” adalah suatu tontonan yang lucu

dan dapat menghibur para penonton. Beberapa hal yang dilakukan penulis naskah

diantaranya sebegai berikut :

1. Membuat ide sebuah cerita

2. Membuat Basic Story

3. Membuat sinopsis

Page 73: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

81

4. Membuat treatment

5. Membuat skenario

Sebagai penulis memilih program film animasi sebagai tugas akhir sesuai

kesepakatan bersama tim, penulis harus berupaya dan bekerja keras dalam

membuat sebuah cerita yang menarik dan layak utuk diangkat menjadi sebuah film

animasi, penulis harus memiliki daya imajinasi yang kuat, penulis membuat sebuah

buku kecil dimana buku tersebut yang di pergunakan penulis untuk mencatat ide

cerita, membuat alur cerita dan membuat beberapa sketsa dari tokoh yang akan di

buat menjadi sebuah film animasi.

3.3.2. Produksi

Menurut Partono (2017:57) “Akhirnya setelah karya cerita telah di ubah

dalam benruk skenario, dimulailah suatu kerja produksi”

Menurut penulis dari kutipan tersebut adalah proses kerja dari penulis

naskah saat produksi yaitu menuangkan cerita dan skenario ke bentuk tontonan

audio visual dalam format Animasi kartun 2 dimensi. Pada tahap produksi penulis

sebagai penulis naskah harus selalu mendampingi proses pembuatan animasi yang

harus sesuai dengan skenario yang di lakukan oleh animator dan penulis membantu

pembuatan karakter dengan animator.

Page 74: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

82

3.3.1. Pasca Produksi

Menurut Soenyoto (2017:107) “Tahap akhir dari proses produksi adalah

editing, muara segala kegiatan produksi”

Pada tahap pasca produksi penulis naskah akan tetap mengawasi proses

editing yang di lakukan oleh sutradara dan animator agar sesuai dengan konsep dan

tidak melenceng dari yang sudah ada.

3.3.4. Peran dan tanggung jawab penulis naskah

Menurut Tommy (2013:61) “Sebagai penulis naskah dia harus memiliki

kemampuan mengubah ide ke dalam bentuk naskah yang merupakan imajinasi dari

sebuah proses pengindraan terhadap stimuli menjadi suatu bentuk tulisan yang

menarik dan memiliki makna baik bagi dirinya maupun orang lain”

Peran dan tanggung jawab penulis naskah yaitu mengubah sebuah ide

menjadi sebuah tulisan yang menarik atau menjadi sebuah naskah dan memiliki

cerita yang memiliki makna yang baik untuk orang lain atau untuk dirinya sendiri.

Peran dan tanggung jawab penulis naskah meliputi dari tahap praproduksi yang

dilakukan oleh penulis sebagai penulis naskah adalah mengembangkan ide pokok

yang dikembangkan, dalam proses produksi penulis naskah membantu dan

mengarahkan alur cerita kepada animator.

Page 75: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

83

Proses Penciptaan Karya

Konsep Kreatif

Dalam proses ini sebagai penulis naskah melakukan pengembangan ide

kreatif mendapatkan ide melalui referensi film animasi yaitu Angry Bird dan Oscar

Oasis. Dari film Angry Bird penulis mendapatkan ide melalui permasalahan film

tersebut, dimana tokoh utama tersebut di jauhi dan di musuhi oleh warga-nya, tetapi

ketika ada masalah yang melanda warga bird, yang menolong ialah tokoh utama

yang di musuhi. Kemudian dari film Oscar Oasis penulis mendapatka ide untuk

latar film animasi yang di buat oleh penulis. Judul animasi di tentukan penulis dan

tim ialah “Cactus and The Balloon” karna sesuai dengan karakter yang penulis

buat.

Konsep Produksi

Proses Produksi film animasi “Cactus and The Balloon” dilaksanakan

dirumah sutradara kemudian pindah ke sebuah kost. Dari membuat ide, skenario,

karakter tokoh dalam film animasi ini. Ditahap produksi film animasi ini, penulis

mengembangkan cerita melalui referensi film, kemudian membuat beberapa cerita

untuk diplih oleh tim seperti produser, sutradara, audioman dan editor, setelah

memilih cerita, di kembangkanlah menjadi sebuah naskah. Setelah membuat

naskah, penuliss naskah membantu menggambar karakter dengan menggunakan

pan-tab dan software lalu mendampingi editor agar sesuai dengan cerita dan tidak

ada kesalahan.

Page 76: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

84

Konsep Teknis

Sebagai penulis naskah menggunakan alat tulis dahulu kemudian

menggunakan laptop untuk membuat sebuah ide cerita dan naskah “Cactus and The

Balloon” kemudian sebagai penulis naskah harus berupaya membuat cerita yang

menarik dan tetap menjaga alur cerita dalam film animasi ini. Kemudian tetap

berkomunikasi dengan baik dengan produser, sutradara, audioman dan editor.

3.3.6. Kendala Produksi dan Solusinya

Kendala

Penulis sebagai penulis naskah sedikit kesulitan dalam menentukan konflik

yang sesuai dengan cerita kaktus yang bermusuhan dengan kaum balon. Dan

penyelesaian konflik mereka.

Solusi

Penulis menonton film animasi, kemudian penulis mencari-ide dengan

membuat sebuah catatan dimana catatan tersebut berisi ide-ide berbagai macam

konflik yang sesuai dengan alur cerita, kemudian penulis memilih konflik yang pas

dengan cerita “Cactus and the balloon”

Page 77: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

85

Konsep Penulis Naskah

Dalam proses produksi animasi ini, penulis mengangkat tema tentang

sebuah kaktus dan balon, dimana kaktus dan balon harus memiliki jarak. Karna,

jika balon tersentuh oleh kaktus, dimana kaktus memiliki duri. Jika balon terkena

duri kaktus, ia akan meledak. Lalu, leluhur mereka memang memiliki sebuah

kekesalan terhadap satu sama lain. Kaum balon menganggap kaum kaktus dahulu

sering mencuri. Kemudian suatu hari, bertemu seoang anak kaktus ( Marsson) dan

anak balon (Lucy), kemudian mereka tumbuh bersama dan bersahabat. Ternyata

persahabatan mereka di ketahui oleh keluarga dan warga mereka masing-masing.

Mereka di pisahkan, namun suatu hari, balon kehabisan asupan Gas Helium,

dimana balon hidup melalui gas tersebut. Gas Helium tersebut rusak. Teknisi

mereka tidak sanggup untuk membetulkan. Kemudian penyangga roda gas tersebut

rusak, tiba-tiba roda gas helium tersebut berputar dan turun kebawah, dimana di

area bawah hiduplah para kaum kaktus. Para kaum balon resah karna asupan gas

rusak, dan secara tiba tiba gas tersebut hilang, Para balon menyangka kaum kaktus

mencuri. Ternyata Marson menemukan gas tersebut dan berusaha membetulkannya

dengan para teknisi kaktus. Disisi lain kaum balon menyangka bahwa kaum kaktus

mencuri. Seorang warga balon mendatangi Marsson dan menuduh kaum kaktus,

tak sengaja ada warga kaktus yang melihat, lalu warga kaktus tersebut

membocorkan kejadian yang ia lihat kepada warganya. Warga kaktus marah,

kemudian tidak ingin membantu membetulkan gas helium tersebut. Sampai suatu

ketika, Lucy dan Marsson tidak sengaja bertemu, kemudian Marsson menceritakan

kejadian Gas Helium, lalu Lucy dan Marsson bersepakat mndatangi warga Kaktus

untuk meminta bantuan, akhirnya para warga luluh dan membantu. Setelah gas

Page 78: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

86

helium tersebut pulih, kaum kaktus beramai-ramai ingin mengembalikan, kemudian

kaum balon ramai-ramai ingin melampiaskan kekesalannya, mereka bertemu di

perbatasan, terjadilah perseteruan, kemudian Lucy dan Marsson menjelaskan yang

terjadi. Kaum balon kaget dan meminta maaf. Kemudian mereka hidup dengan

damai.

Page 79: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

87

Basic Story

Pada suatu hari hiduplah sebuah kaktus dan balon di padang pasir, mereka

hidup dengan berbeda kalangan. Sang balon adalah kalangan bangsawan, dan sang

kaktus berasal dari kalangan warga biasa. Pada beberapa puluh tahun yang lalu,

dikarenakan ekonomi yang tidak menunjang, para warga kaktus sering

menyelundup ke lingkungan balon untuk mencuri. Warga balon sangat menakuti

kaum kaktus, karena jika terkena durinya, maka ia akan terluka. Dan kaum kaktus

tidak menyukai kaum balon karena mereka angkuh dan merasa mereka adalah

kaum bangsawan. Karena dahulu seringnya terjadi insiden tersebut, tertanamlah

turun temurun rasa tidak suka satu sama lain di hati para kaum balon maupun kaum

kaktus.

Pada suatu ketika, ada sebuah balon bernama Lucy, ia sebuah balon yang

yang cantik dan sangat baik hati. Namun Lucy tidak memiliki teman dekat seperti

para balon lainnya.

Pada saat perjalanan pulang bermain di gurun pasir, Lucy tersesat di padang

gurun. Kemudian datanglah sebuah kaktus bernama Marson. Sama dengan Lucy,

marson memiliki hati yang baik. Ia periang dan juga baik hati, ketika marson

melihat lucy, Marson ingin menolongnya dan ia menghampiri Lucy. Lucy maupun

Marson tidak mengetahui bahwa kaum mereka saling berseteru. Lalu mereka

berkenalan, Setelah itu mereka bersahabat hingga tumbuh dewasa, lalu

persahabatan mereka diketahui oleh orang tua mereka, Lucy maupun Marson

dipisahkan.

Semenjak hari itu Lusy dan Marson menjadi sulit bertemu karena keluarga

mereka dipisahkan oleh keluarganya. Sampai pada akhirnya gas Helium yang bisa

disebut nyawa bagi para balon tersebut rusak.

Sayangnya tidak ada satu pun warga balon yang bisa memperbaikinya.

Tetapi kaum kaktus bisa memperbaikinya. Warga balon pun mengetahui hal

tersebut tapi mereka merasa angkuh untuk meminta bantuan kepada kaum

kaktus.Sehingga warga balon sedikit demi sedikit sakit dikarnakan gas Helium

yang merupakan sumbernya nyawanya tidak bisa berfungsi.

Pada suatu ketika di malam hari, tiba tiba penyangga untuk menahan gas

Helium berada itu pun terlepas dan tidak bisa menahan gas Helium tersebut,

Page 80: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

88

sehingga gas Helium itu berjalan sendiri dan turun ke pemukiman kaum kaktus.

Beruntungnya Marson yang menemukan gas tersebut dan berusaha memints

bantuan kepada warga kaktus untuk memperbaiki gas tersebut. Warga tersebut

akhirnya luluh dan memperbaiki.

Tetapi berbeda dengan pemikiran kaum balon yang angkuh. Mereka berfikir

bawa nyawa mereka yaitu gas Helium tersebut dicuri oleh kaum kaktus. Ketika

Marson sedang duduk ditempat biasa ia bertemu dengan Lucy, Marson berharap ia

bisa bertemu dengan Lucy di tempat itu, tiba tiba datang sekumpulan warga balon

yang datang. Para warga balon memaki marson karna mengira kaum kaktus yang

mencuri, namun secara tidak sengaja ada kaktus yang melihat Marson di hakimi

warga balon, kemudian sang kaktus tersebut melaporkan kepada warga untuk tidak

membantu membetulkan gas helium para balon. Warga kaktus pun marah,

kemudian mereka tidak mau membantu membetulkan gas helium tersebut.

Marson yang mengetahui hal tersebut menyerah pada keadaan, lalu Marson

mendatangi tempat biasa ia bertemu dengan Lucy, tak disangka Lucy datang

menghampiri Marson dengan keadaan sakit. Marson tidak tega melihat keadaan

Lucy yang mulai melemah. Lucy dan Marson memohon bantuan warga kaktus

untuk kembali membetulkan gas helium.

Pada awalnya warga kaktus menolak untuk membantu, namun dengan

permohonan maaf Lucy mereka mau membantu membetulkan gas helium tersebut.

Setelah berhasil membetulkan gas helium tersebut, seluruh warga kaktus bekerja

sama untuk memdorong gas helium untuk naik ke pemukiman warga balon,

kemudian warga balloon melihat gas helium sedang di bawa naik, para warga balon

marah, mengira dugaan mereka benar yaitu gas helium tersebut di curi oleh warga

kaktus, ketika sampai di depan pemukiman warga balon, para warga balon

melempar warga kaktus dengan tomat. Para warga kaktus marah dan ingin

menghampiri warga balon, namun Lucy datang dan menjelaskan kepada warga

balon bahwa para warga kaktus membantu membetulkan gas helium bukan mencuri

gas helium, para warga balon kaget, dan meminta maaf.

Kemudian mereka hidup dengan damai, pada suatu malam ketika lucy

sedang ingin tidur, Lucy menanyakan alasan mengapa para warga balon dulu sangat

Page 81: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

89

membenci warga kaktus, dan orang tua Lucy menjelaskan bahwa kaum kaktus pada

dahulu kala sering mencuri.

Page 82: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

90

Sinopsis

Menceritakan kehidupan kaktus dan balon. Sang balon adalah kalangan

bangsawan, dan sang kaktus berasal dari kalangan warga biasa. Pada beberapa

puluh tahun yang lalu, dikarenakan ekonomi yang tidak menunjang, para warga

kaktus sering menyelundup ke lingkungan balon untuk mencuri. Warga balon

sangat menakuti kaum kaktus, karena jika terkena durinya, maka ia akan terluka.

Dan kaum kaktus tidak menyukai kaum balon karena mereka angkuh dan merasa

mereka adalah kaum bangsawan. Karena dahulu seringnya terjadi insiden tersebut,

tertanamlah turun temurun rasa tidak suka satu sama lain di hati para kaum balon

maupun kaum kaktus.

Sampai suatu hari, anak balon bertemu dengan anak kaktus lalu mereka

bermain. Dan tanpa sengaja duri anak kaktus mengenai anak balon. Sejak kejadian

tersebut anak kaktus mencukur durinya agar tidak mengenai anak balon.

Mereka bersahabat, sampai suatu ketika ada insiden tidak mengenakan

terjadi, karna insiden tersebut, mereka hidup dengan damai.

Page 83: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

91

Treatment

1. Perbatasan pemukiman balon dan kaktus Pagi

Sebuah anak balon kecil dan anak kaktus menghampiri satu sama lain,

kemudian dipisahkan orang tuanya.

2. Perbatasan pemukiman balon dan kaktus Pagi

Lucy sedang bermain sendirian sampai bertemu dengan Marson dan

mereka berkenalan

3. Kamar Marson

Marson mencoba berbagai cara untuk menutupi tubuhnya

Pagi

4. Perbatasan pemukiman balon dan kaktus Pagi

Mereka bersahabat sampai dewasa

5. Perbatasan pemukiman balon dan kaktus Pagi

Persahabatan mereka dipisahkan kedua orang tuanya

6. Kamar Lucy Pagi

Lucy merenung kesepian

7. Kamar Marson Pagi

Marson merenung kesepian

8. Pemukiman warga kaktus Pagi

Seorang nenek kaktus ingin menyebrang, warga yang ingin

menyebrang di tahan polisi kaktus, kemudian Marson berjalan lesu

begitu saja melewati nenek kaktus yang ingin menyebrang dan nenek

tersebut jatuh lalu marson tetap berjalan menghiraukannya

9. Pemukiman warga kaktus Pagi

Page 84: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

92

Marson berjalan lesu melewati para ibu ibu yang sedang yoga

kehamilan

10. Pemukiman warga balon Pagi

Warga balon panik karna gas Helium mereka rusak dan beberapa

warga mulai sakit

11. Pemukiman warga balon Pagi

Para warga balloon mulai sakit

12. Pemukiman warga balon Malam

Penyangga roda pada gas helium rusak, gas helium jalan perlahan

lahan turun

13. Pos polisi balon Malam

Polisi balon tertidur dan tidak mengetahui gas helium keluar dan

berjalan turun

14. Pemukiman kaktus` Pagi

Marson menemukan gas helium

15. Pemukiman kaktus Pagi

Marson menaiki panggung kaktus dan memohon kepada warga kaktus

16. Bengkel teknisi kaktus Siang

Para warga kaktus membetulkan gas helium

17. Perbatasan pemukiman balon dan kaktus Pagi

Marson sedang duduk di bawah pohon, lalu para warga balon

mendatangi marson dan menuduh marson, kemudian ada saksi kaktus

yang melihatnya

18. Pemukiman kaktus Siang

Page 85: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

93

Para warga kaktus berhenti membetulkan helium gas dan marson

datang

19. Perbatasan pemukiman balon dan kaktus Pagi

Marson sedang duduk di bawah pohon dan Lucy datang

20. Pemukiman kaktus Pagi

Lucy dan marson mendatangi warga dan meminta warga membetulkan

gas helium

21. Perbatasan pemukiman balon dan kaktus Pagi

Kaum balon memaki kaum kaktus, setelah dijelaskan mereka berdamai

22. Pemukiman balon dan kaktus Pagi

Mereka hidup bersebelahan dan damai

23. Kamar Lucy Malam

Lucy bertanya kepada orangtuanya mengapa kaum balon tidak

menyukai kaum kaktus

24. Rumah warga balon Malam

Rumah warga balon sedang di curi oleh warga kaktus.

A. Latar Tempat

1. Perbatasan pemukiman warga balon dan kaktus

2. Kamar Lucy

3. Kamar Marson

4. Pemukiman balon

5. Pemukiman kaktus

6. Tempat mekanik balon

Page 86: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

94

Skenario

1. Perbatasan pemukiman balon dan kaktus Pagi

Sebuah anak balon kecil dan anak kaktus menghampiri satu sama lain,

kemudian dipisahkan orang tuanya.

2. Perbatasan pemukiman balon dan kaktus Pagi

Lucy sedang bermain sendirian sampai bertemu dengan Marson

Marson :

“Halo..”

Lucy:

“oh hai..”

(Kemudian Marson menghampiri Lucy)

Lucy:

“Oh, maaf. Durimu bisa mengenaiku..”

Marson:

“Oh maaf. Namaku Marson”

Lucy:

“Aku Lucy..”

Marson:

“Aku Marson.. apakah aku boleh menjadi temanmu?”

Lucy:

“Oh tentu saja!”

Marson:

Page 87: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

95

“Mmmm, besok aku akan datang lagi kesini ya..”

(Lucy pun tersenyum)

3. Perbatasan pemukiman balon dan kaktus Pagi

Marson mencoba berbagai cara untuk menutupi tubuhnya

4. Perbatasan pemukiman balon dan kaktus Pagi

Mereka bersahabat sampai dewasa

5. Perbatasan pemukiman balon dan kaktus Pagi

Persahabatan mereka dipisahkan kedua orang tuanya

6. Rumah Lucy Pagi

Lucy merenung kesepian

7. Rumah Marson Pagi

Marson merenung kesepian

8. Pemukiman warga kaktus Pagi

Seorang nenek kaktus ingin menyebrang, warga yang ingin

menyebrang di tahan polisi kaktus, kemudian Marson berjalan lesu

begitu saja melewati nenek kaktus yang ingin menyebrang dan nenek

tersebut jatuh lalu marson tetap berjalan menghiraukannya

9. Pemukiman warga kaktus Pagi

Marson berjalan lesu melewati para ibu ibu yang sedang yoga

kehamilan

10. Pemukiman warga balon Pagi

Page 88: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

96

Warga balon panik karna gas Helium mereka rusak dan beberapa

warga mulai sakit

Hakim Desa:

“Bagaimana ini.. kita bisa kehabisan gas dan tidak bisa hidup lebih

lama lagi”

Para Warga:

“Bagaimana ini ketua?”

Hakim Desa:

“Apakah teknisi disini tidak bisa membetulkan?”

Tim Teknisi:

“Kami sudah mencoba, tapi kami tidak bisa, sebenarnya saat saya

berkuliah di Harvard, ada teman sekelas saya yang mempelajari

tentang teknik gas helium tingkat ini”

Warga 1:

“Coba panggilkan dia untuk membetulkan! Apakah ia dari desa balon

lainnya?”

Tim Teknisi:

“Bukan.. Mmm.. ia adalah kepala teknisi kaum Kaktus”

Para Warga:

“Bagaimana ini?”

(Hakim ketua geram)

Hakim Ketua:

Page 89: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

97

“Sampai mati, harga diri kaum bangsawan balon tidak akan pernah

jatuh untuk meminta bantuan kaum Kaktus! Kita harus bertahan dan

berusaha membetulkannya sendiri!”

Para Warga:

“Benaaaar!!”

(Para warga bersorak)

11. Pemukiman warga balon Pagi

Para warga balloon mulai sakit

12. Pemukiman warga balon Malam

Penyangga roda pada gas helium rusak, balon jalan perlahan lahan

turun

13. Pos polisi balon Malam

Polisi balon tertidur dan tidak mengetahui gas helium keluar dan

berjalan turun

14. Pemukiman kaktus` Pagi

Marson sedang berjalan dan menemukan gas helium

Marson:

“Bukankah ini? Mengapa ada disini? Apakah ini rusak? Pasti Lucy

membutuhkan ini”

15. Pemukiman kaktus Pagi

Marson menaiki panggung kaktus dan memohon kepada warga kaktus

Marson:

“Halo semua, aku Marson, aku ingin meminta bantuan kalian”

Page 90: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

98

Para Warga:

“Ada apa Marson??”

Marson:

“Mmmm… apakah kalian mau membantuku?”

Para Warga:

“Baik, kita akan membantumu. Sebelumnya ada apa Marson?”

Marson:

“Mmmm.. aku menemukan gas helium warga balon didekat rumah,

sepertinya gas helium itu rusak apakah kalian mau membantu

membetulkan nya?”

Warga 1:

“Apa? Kau mengapa marson? Kau kan tahu mereka seperti apa

terhadap kita para kaktus!”

Warga 2:

“Benar! Apakah kamu yakin marson ingin membantu mereka?”

Marson: “Iya, aku tahu, tapi ada temanku disana yang sangat membutuhkan gas

helium ini, aku tidak bisa membiarkan ia mati begitu saja”

Para Warga:

“Bagaimana pendapat kalian?”

(Para warga berbisik bisik)

Kepala Teknisi kaktus:

“Baiklah, aku bisa membetulkannya. Mungkin ada kalanya kita harus saling membantu..”

Teknisi Kaktus 1:

“Mmm.. ya mungkin benar kita harus saling membantu..”

Marson:

“Terima kasih! Terimakasih!”

16. Bengkel para teknisi kaktus Siang

Para warga kaktus membetulkan gas helium

Page 91: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

99

17. Perbatasan pemukiman balon dan kaktus Pagi

Marson sedang duduk di bawah pohon, lalu para warga balon

mendatangi marson dan menuduh marson, kemudian ada saksi kaktus

yang melihatnya

Warga Balon 1:

“Hai Marson. Kau temannya Lucy kan?”

Marson:

“Ah iya! Apakah Lucy baik baik saja?”

Warga Balon 1:

“Ya begitulah, Oh ya Marson, gas Helium kami hilang, pasti kalian

para kaktus yang mencurinya bukan?”

Marson:

“Ah, itu..”

Warga Balon 2:

“Tidak bisa ku bayangkan bahwa kalian kaum yang sangat sangat tidak

ada etika yang suka mencuri!”

(Kemudian di balik pohon ada teman Marson Eddy yang sedang

mendengarkan)

18. Bengkel Teknisi kaktus Siang

Para warga kaktus berhenti membetulkan helium gas dan marson

datang

Page 92: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

100

Marson:

“Hei.. ada apa dengan kalian? Mengapa berhenti?”

Tim Teknisi 1:

“Sudahlah Marson, tidak ada gunanya kita membantu kaum balon,

mereka pasti selalu menyangka yang tidak tidak terhadap kita”

Marson:

“Oh tidak aku mohon kalian salah sangka”

Tim Teknisi 1:

“Kami sudah tahu Marson, Eddy memberi tahu kami semuanya.

Sudahlah..”

19. Perbatasan pemukiman balon dan kaktus Pagi

Marson sedang duduk di bawah pohon dan Lucy datang

VO Marson:

“Bagaimana ini.. Aku bingung.. Semoga Lucy baik baik saja..”

(Marson sedang merenung kemudian Lucy datang)

Lucy:

“Marson?!”

Marson:

“Lucy! Bagaimana bisa.. Oh astaga, Lucy kau terlihat sakit. Apa kau

baik baik saja?”

Lucy:

“Yaa.. mmm sedikit baik”

(Lucy menghela nafas)

Lucy:

Page 93: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

101

“Kau tau Marson? Di desa ku sedang terkena wabah kurang gas. Dan

ya.. mm.. mungkin aku juga terjangkit. Karna..”

Marson:

“Karna Gas Helium itu hilang?

Lucy:

“Astaga Marson? Kau mengetahuinya?”

Marson:

“Yaa.. aku tahu karna gas helium itu ada di desaku..”

(Lucy terkejut)

Marson:

“Dengar Lucy, aku.. aku bisa jelaskan. Jadi, aku sedang berkeliling

kota lalu.. tiba tiba aku menemukan gas itu. Aku lihat gas tersebut

seperti rusak. Dan rodanya pun terlihat lecet. Aku rasa gas tersebut

melewati jalan yang cukup jauh. Mungkin gas tersebut berjalan sendiri

ke desaku. Itu hanya perkiraanku Lucy..”

Lucy:

“Oh begitu. Kau tahu? Di desaku sedang ramai menuduh kamu yang

mencurinya. Tapi aku tidak percaya”

Marson:

“Kau mempercayaiku?”

Lucy:

“Ya! Tentu saja”

Marson:

Page 94: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

102

“Gas itu sedang di betulkan oleh teknisi desaku, tapi entah bagaimana

mereka mendengar bahwa para balon menuduh kami mencuri gas itu,

jadi mereka tidak mau mebantu membetulkannya lagi. Lucy, aku tidak

mau melihat kau sakit. Apa kau mau datang ke desaku untuk meminta

bantuan? Mungkin dengan penjelasanmu, warga desaku mau

membantu..”

Lucy:

“Baiklah Marson”

20. Pemukiman kaktus Pagi

Lucy dan marson mendatangi warga dan meminta warga membetulkan

gas helium

(Warga berbisik bisik)

Marson:

“Halo semua”

Warga 1:

“Marson apakah kau sudah hilang akal?”

Warga 2:

“Lihatlah ia membawa balon bangsawan HAHAHA”

(Lucy tertunduk)

Marson:

“Mmm.. begini teman teman aku mohon kalian jangan begini..”

Lucy:

“Aku.. minta maaf atas sikap para balon kepada kalian. Sungguh..”

Page 95: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

103

Marson:

“Benar, tolong maafkan mereka kawan..”

Lucy:

“Para balon sekarang sedang sakit karna gas helium rusak. Aku minta

maaf sekali dan apakah kalian mau membantu ku untuk membetulkan

gas helium?”

Warga 3:

“Dengan kami membantumu, apakah para balon tetap berburuk sangka

kepada kami?”

(Warga bersorak)

Marson:

Hey kalian, sudahlah. Lupakanlah kesalahan mereka. Bukankah kita

harus saling membantu?

Warga 1:

“Baiklah baiklah, mari kita satukan tenaga untuk membetulkan gas ini”

Lucy:

“Ah terimakasih!”

21. Gerbang desa balon Pagi

Para warga balon beramai ramai mendorong gas helium ke pemukiman

, namun kaum balon memaki kaum kaktus, setelah dijelaskan mereka

berdamai

Warga Balon:

“Lihat! Para kaktus sedang mendorong gas helium!”

Page 96: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

104

(Para warga melemparkan tomat ke para kaktus)

Warga Kaktus:

“Apa apaan mereka?!”

Warga Kaktus 1:

“Sudah ku bilang mereka pasti akan selalu menyangka kita!”

(Para balon menghampiri kaktus)

Ketua desa balon:

“Sudah ku duga ini semua pasti terjadi! Pasti kalianyang mencuri!”

(Warga balon bersorak!)

(Marson datang menghampiri kaum balon)

Marson:

“Tidak kalian semua salah sangka! Kami para kaktus membantu kalian

untuk membetulkan gas helium..”

Warga balon 1:

“Benarkah?”

Ketua desa Balon:

“Apakah itu benar?”

(Lucy datang dari kerumunan warga balon)

Lucy:

“Benar. Itu benar, mereka membantu kita untuk membetulkan gas

helium”

Page 97: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

105

Ketua Desa Balon:

“Apaa?”

Warga balon 1:

“Apa? Jadi kami berburuk sangka?”

Lucy:

“Yaa..”

Ketua desa balon:

“Kami semua atas nama Balon meminta maaf dan… berterimakasih

pada kalian..”

Warga Kaktus:

“Ya, baiklah tak apa”

Ketua desa balon:

“Maukah kita berdamai dan berbaikan?”

Warga desa kaktus:

“Ya.. tentu saja”

22. Pemukiman balon dan kaktus Pagi

Mereka hidup bersebelahan dan damai

23. Kamar Lucy Malam

Lucy bertanya kepada orangtuanya mengapa kaum balon tidak

menyukai kaum kaktus dan orang tua Lucy menjelaskan

Lucy:

“Bu, mengapa kita sangat mencurigai para kaktus? Aku tahu mereka

memang membahayakan kita karna durinya. Tapi apakah ada alasan

lain mengapa kita begitu mencurigai mereka?

Page 98: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

106

24. Rumah warga balon Malam

Rumah warga balon sedang di curi oleh warga kaktus.

Page 99: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

107

Proses Kerja Animator

Kata animasi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu animo yang

berarti hasrat, keinginan atau minat.

Menurut Partono (2017:1) “animasi pada dasarnya adalah suatu

disiplin ilmu yang memadukan unsur seni dengan teknologi.”

Membuat animasi bukan hanya sekedar menggerakkan objeknya

semata, tetapi lebih dari itu, yaitu bagaimana “menghidupkan objeknya”

sehingga animasi terkesan hidup. Mampu berekspresi, tertawa, tersenyum,

menangis, dan bertingkah laku layaknya seorang aktor atau aktris.

Sesungguhnya animasi juga suatu pertunjukkan gerak yang menyiratkan

suatu ekspresi sedih, gembira, tertawa, murung, atau perilaku lain.

Pra Produksi

Menurut Partono Soenyoto (2017:110) “Motion Graphic

merupakan seni visual animasi grafis yang menggabungkan unsur visual

effect dan animasi”.

Dari kutipan di atas, penulis mempelajari software baru yang lebih

mudah dalam menggunakannya yaitu Clip Studio Paint untuk membuat

sebuah animasi. Setelah sudah memahami software tersebut barulah

penulis naskah menggambar karakternya dan tentu penulis sebagai

animator tidak lepas dari tanggung jawab dengan membantu penulis

naskah dalam menggambar karakter dan latar.

Page 100: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

108

Produksi

Menurut Partono Soenyoto (2017:144) “animator kartun 2D

dimasa lalu disebut juga sebagai aktor kertas atau aktor pensil. Dalam

perkembangan teknologi mutakhir disebut juga sebagai aktor digital”.

Pada proses produksi, penggambaran karakter digambar oleh

penulis naskah sedangkan penulis membantu membuat latar dan

pewarnaannya. Penulis sebagai animator membantu penulis naskah untuk

mengatur jarak frame by frame sesuai durasi agar gerakan animasi tidak

patah-patah dan agar gerakan animasi tidak cepat bahkan tidak lambat

juga. Penulis juga melakukan pewarnaan karakter dan latar. Dalam

pembuatan latar, penulis melakukan penggambaran dan pewarnaan di

software Paintoolsai dan di software pembuatan animasi itu sendiri yaitu

Clip Studio Paint.

Pasca Produksi

Menurut Partono Soenyoto (2017:107) “tugas utama editor animasi

adalah sinkronisasi gambar dengan suara seperti unsur dialog, sound effect

(SFX), ilustrasi music, theme song, hingga pembuatan ID program.”

Dari kutipan diatas, penulis sebagai animator merapikan data-data

hasil render setiap scene yang telah dibuat dan merapikannya ke dalam

folder dimana folder tersebut terdapat folder-folder scene yang telah

disesuaikan. Penulis bertanggung jawab penuh atas pembuatan ID

program, penggabungan gambar animasi dan pemberian suara untuk film

Page 101: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

109

animasi, menambahkan ilustrasi musik dan tema musik yang telah dibuat

oleh audioman.

Kesimpulan dari laporan lembar kerja penulis sebagai animator

pada tahap pasca ialah menyatukan gambar dari scene pertama hinggan

scene terakhir dan menambahkan ilustrasi musik yang telah dibuat oleh

audioman.

Peran dan Tanggung Jawab Animator

Sebagai animator, penulis bertanggung jawab penuh dalam

menggerakkan gambar. Penulis sebagai animator harus memperhatikan

gerakan gambar yang dibuat scene per scene, frame per frame, detik per

detik dan menit per menit. Penulis juga bertanggung jawab atas proses

penggabungan gambar dengan musik dan bertanggung jawab atas proses

rendering agar mengahasilkan sebuah animasi yang baik.

Proses Penciptaan Karya

Untuk proses penciptaan karya film animasi penulis menentukan

konsep kreatif, konsep produksi dan konsep teknis yang akan menjadi

panduan dasar kelancaran dalam proses penciptaan karya animasi.

a. Konsep Kreatif

Penulis memilih judul film animasi “Cactus And The Baloon”

karena judul ini meewakili isi cerita yang terdapat di dalamnya,

dimana film ini menceritakan tentang kehidupan kaktus dan balon

yang saling bermusuhan.

Page 102: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

110

Setelah pemilihan judul telah cocok untuk digunakan, penulis

memikirkan software yang mudah digunakan dan cepat dalam

pengerjaan. Akhirnya software yang cocok ialah Clip Studio Paint.

b. Konsep Produksi

Dalam konsep produksi, penulis bersama penulis lain

memperhitungkan waktu pada tahap proses produksi dan

memperhitungkan waktu kapan target film animasi selesai. Maka,

penulis bersama penulis lainnya telah sepakat memilih konsep

sederhana dalam segi teknik penggerakan dan pembentukkan objek.

Penulis menjadwalkan waktu kerja penulis sebagai animator, lima

hari dalam seminggu. Sehingga dalam pembuatan film animasi akan

selesai dalam waktu kurang lebih empat bulan.

c. Konsep Teknis

Penulis menggunakan software Clip Studio Paint untuk

mewujudkan ide penulis naskah. Penulis naskah menggambar karakter

sedangkan penulis sebagai animator membantu penggambaran latar

serta memberi pewarnaan dan penggerakan gambar animasi hingga

selesai dirender kemudian menambahkan ilustrasi suara yang telah

dibuat oleh audioman.

Penulis dalam teknis ini menggunakan satu unit laptop, satu unit

hardisk eksternal dan pentab.

Page 103: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

111

Kendala Produksi dan Solusinya

a. Kendala Pra Produksi

Tidak memiliki kendala

b. Kendala Produksi

Software sering not responding sehingga pekerjaan tertunda

Pentab sering mengalami pergerakan yang patah-patah

Solusi

Melakukan penyimpanan walau baru satu garis

penggambaran

Mengistirahatkan pentab sebentar

c. Kendala Pasca Produksi

Laptop mengalami hang dan layar mati

Render mengalami kegagalan terus

Solusi :

Service laptop

Melakukkan render menggunakan laptop lain

Page 104: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

112

Konsep Kerja Animator

Penulis menggunakan software yang mudah untuk membuat

gambar-gambar animasi yaitu dengan menggunakan software Clip Studio

Paint lalu membantu penulis naskah membuat gambar-gambar. Penulis

naskah membuat gambar karakter sedangkan penulis membuat gambar

latarnya. Penulis juga yang mewarnai gambar karakter yang telah

digambar oleh penulis naskah dan menggabungkan dengan gambar latar

yang telah dibuat oleh penulis. Setelah semua gambar karakter dan gambar

latar digabungkan maka penulis membuat gerakan pada gambar

karakternya.

Page 105: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

113

Storyboard

SCENE VISUAL KETERANGAN

1

Sebuah anak

balon kecil dan

anak kaktus

menghampiri satu

sama lain.

Kemudian orang

tua mereka

memisahkan

2

Lucy bermain

sendirian sampai

bertemu dengan

Marson

3

Marson mencoba

berbagai cara

untuk melindungi

tubuhnya

Page 106: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

114

4

Marson dan Lucy

bersahabat sampai

dewasa

5

Persahabatan

mereka

dipisahkan kedua

orang tuanya

6

Lucy merenung

kesepian

7

Marson merenung

kesepian

Page 107: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

115

8

Seorang nenek

kaktus yang ingin

menyebrang

ditahan polisi

kaktus, kemudian

Maron berjalan

lesu begitu saja

melewati nenek

tersebut yang

ingin menyebrang

dan nenek

tersebut terjatuh

tetapi Marson

tetap berjalan

9

Marson melewati

para ibu-ibu yang

sedang yoga

kehamilan

Page 108: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

116

10

Waarga balon

panik karena gas

helium mereka

rusak dan

beberapa warga

mulai sakit

11

Para warga balon

mulai sakit

12

Penyangga roda

gas helium rusak.

Gas jalan turun

perlahan.

13

Polisi balon

tertidur dan tidak

mengetahui gas

helium keluar da

berjalan turun

Page 109: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

117

14

Marson

menemukan gas

helium

15

Marson menaiki

panggung kaktus

dan memohon

kepada warga

kakus

16

Para warga kaktus

membetulkan gas

helium

Page 110: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

118

17

Marson sedang

duduk dibawah

pohon, lalu para

warga balon

mendatangi

Marson dan

menuduh Marson.

Kemudian ada

warga kaktus

yang melihatnya

18

Para warga kaktus

berhenti

membetulkan

helium gas dan

Marson datang

Page 111: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

119

19

Lucy dan Marson

mendatangi warga

dan meminta

warga

membetulkan gas

helium.

20

Kaum balon

memaki kaum

kaktus, setelah

dijelaskan

kesalapahaman

yang terjadi,

mereka berdamai

21

Mereka hidup

bersebelahan dan

damai

Page 112: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

120

22

Lucy bertanya

kepaa kedua

orang tuanya,

kenapa kaum

balon tidak

menyukai kaum

kaktus

23

Rumah warga

balon sedang

dicuri oleh warga

kaktuss

Page 113: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

121

Proses Kerja Penata Suara

Menurut Tommy (2013:72) “Audio/Video Engineer adalah seorang yang

mengoperasikan peralatan Audio/Video di stasiun televisi (juga di stasiun Radio

untuk Level Audio). Ia bertanggung jawab terhadap pengoperasian semua

peralatan Control Elektronik baik Audio/Video yang digunakan oleh Studio

televisi.”

Berdasarkan kutipan di atas, penulis menyimpulkan seorang penata suara

bertanggung jawab terhadap hasil suara yang dihasilkan tersebut. Seorang penata

suara juga berkolaborasi dengan sutradara dari mulai Pra-Produksi hingga Pasca

Produksi untuk mengamati dan menciptakan Audio dan Music Intrumental yang

indah dan maksimal.

Untuk menciptakan dan merekam suara agar mendapatkan hasil yang indah

dan baik seorang penata suara harus setidaknya paham dengan tugas yang

ditekuni. Selain itu seorang penata suara juga harus memiliki pendengaran yang

lebih peka dengan karakteristik suara yang dihasilkan. Agar bisa menghindari

suara-suara nois pada saat me-record.

Menurut Rusman (2015:132) “Audioman atau penata suara adalah petugas

yang mengoperasikan peralatan Audio di studio maupun diluar studio

bertanggung jawab atas seluruh pengoperasian peralatan Audio, baik sifatnya

Analog maupun Digital yang digunakan.”

Dalam kutipan di atas, penulis menyimpulkan bahwa seorang penata suara

harus memahami pengoperasian peralatan segala jenis bentuk Audio dengan baik

dan benar. Seorang penta suara juga harus mempuyai sedikit pengetahuan tentang

Page 114: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

122

berbagai Karakteristik jenis-jenis peralatan Audio khususnya pada

penggunaannya.

Menurut Rusman (2015:133) “Seorang penata suara biasanya adalah orang

yang sudah mengikuti pendidikan atau pelatihan, namun banyak yang mahir

karena pengalaman menekuni bidang audio tersebut.”

Berdasarkan kutipan di atas, penulis menyimpulkan seorang penata suara

biasanya sudah terlatih atau minimal mempunyai pengalaman yang cukup untuk

menjadi seorang penata suara. Yang bertujuan untuk mendapatkan rekaman Audio

jernih dan berkualitas tinggi. Penata suara juga harus mahir dalam memilih

Music/Backsound yang akan di gunakan pada Project yang akan dibuat.

Dalam program acara animasi “Cactus and The Balloon” penulis

menginkan hasil suara yang sangat baik serta kualitas yang terbaik, oleh karena

itu seorang penata suara harus terlebih dahulu memahami karateristik suara yang

akan di hasilkan.

Untuk melakukan perekaman suara, penata suara juga harus memahami

jenis-jenis microphone. Dikarenakan film animasi “Cactus and The Balloon”

adalah film animasi bisu jadi penata suara tidak menggunakan Microphone dan

alat perekam suara lainnya. Penata suara harus terfokus pada ilustrasi music yang

akan dipakai guna menghidupkan suasana pada film animasi “Cactus and The

Balloon”. Disamping itu juga penggunaan musik atau instrumen merupakan suatu

elemen yang sangat penting, karena musik atau instrumen mampu mengatur ritme

dalam mengajak penonton ke suasana yang sesuai dengan pemilihan musik untuk

dijadikan backsound pada tugas akhir film animasi “Cactus and The Balloon”

ini.

Page 115: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

123

Pra Produksi

Menurut Rusman (2015:132) “Pada saat persiapan produksi, seorang penata

suara menyiapkan, menempatkan, dan menginstalasi System Audio dan

bertanggung jawab pada seluruh suara, Music, bunyi, atau efek Audio.”

Dari kutipan di atas, penulis menyimpulkan penata suara berdiskusi dengan

tim untuk menentukan tema maupun konsep karya yang akan dibuat. Agar

seorang penata suara bisa menerawang dalam artian penata suara akan tahu Effect

suara dan Music/Backsound apa aja yang cocok untuk karyanya tersebut.

Dalam proses pra produksi ini penulis sebagai penata suara berdiskusi

bersama tim untuk menentukan jalan cerita dan Music/Backsound apa saja yang

cocok untuk karya tersebut. Penulis juga berdiskusi dengan Sutradara untuk

menentukan judul dari Animasi yang akan dibuat menjadi “Cactus and The

Balloon”

Tommy (2013:72) “Spesialis Audio dalam kegiatan persiapan produksi

bertanggung jawab terhadap porsi suara termasuk bunyi-bunyian Music dan

Special Effect. Ia menyiapkan, menempatkan, dan menginstalasi bahan-bahan

yang diperlukan untuk Pre-recording.”

Berdasarkan kutipan di atas, seorang penata suara terlebih dahulu

memahami isi naskah yang akan digunakan. Karena setelah penulis memahami isi

naskah yang di gunakan akan mulai tergambarkan akan di buat seperti apa Special

effect dan Music/Backsound. Seorang penata suara juga menyiapkan bahan-bahan

suara yang diperlukan untuk karyanya tersebut.

Tahap pra produksi atau perencanaan adalah semua kegiatan di mulai dari

pembahasan ide (gagasan) awal sampai dengan pelaksanaan pengambilan gambar

Page 116: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

124

(shooting). Hal-hal yang termasuk dalam kegiatan pra produksi antara lain

penuangan ide (gagasan) ke dalam outline, penulisan script/skenario, storyboard,

program meeting, peninjauan lokasi pengambilan gambar, production meeting,

technical meeting, pembuatan dekor dan perencanaan lain yang mendukung

proses produksi dan pasca produksi. Dalam tahap ini penulis sebagai penata suara

bekerja sama dengan tim dari tahap pra-produksi. Dimulai dengan berdiskusi

dengan tim untuk membuat konsep dan desain suara dari naskah. Penulis harus

sering berkomunikasi dengan tim khususnya editor untuk menentukan Special

Effect dan Music/Backsound apa saja yang cocok untuk karya yang akan dibuat.

Karena karya yang dibuat penulis adalah Animasi, penulis tidak perlu hunting

lokasi. Yang diperlukan penulis adalah melihat gambaran latar animasi tersebut.

Agar penulis bisa mengetahui suasana dan berimajinasi untuk mendapatkan

Music/Backsound yang cocok. Setelah itu penulis menentukan kebutuhan alat

perekaman dan keamanan alat yang akan digunakan.

Produksi

Menurut Rusman (2015:133) “Selama pelaksanaan produksi berlangsung

penata suara bertugas memonitor keseimbangan, keserasian, harmonisasi Level

Audio, dan memberikan isyarat-isyarat baik tidaknya Audio kepada kerabat kerja

produksi, khususnya kepada PD.”

Berdasarkan kutipan di atas, penulis menyimpulkan dalam tahap produksi

seorang penata suara bertugas untuk memonitori jalannya produksi yang bertujuan

untuk mengawasi baik tidaknya suara yang dihasilkan. Seorang penata suara

Page 117: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

125

bekerja sama dengan Sutradara untuk menciptakan suara-suara dan

Music/Backsound yang sesuai dengan karya yang akan dibuat.

Setelah proses pra produksi dipersiapkan secara matang, proses produksi

pun dimulai.Proses produksi akan berjalan baik jika dalam proses pra produksi

membahas dengan matang.

Menurut Tommy (2013:72) “Selama produksi berlangsung seorang penata

suara memonitor level suara dan memberikan isyarat untuk melakukan rekaman

melalui Video Tape. Selain itu penata suara melakukan pengeditan gambar dan

hasil produksi dengan menggunakan Video Tape.

Dari kutipan di atas, tugas seorang penata suara bertugas memonitor level

suara yang di hasilkan pada saat produksi. Seorang penata suara juga bekerja

sama dengan Editor untuk melakukan pengeditan dari hasil produksi.

Pada saat tahap produksi pembuatan animasi, penulis membantu seorang

animator menggambar dan mewarnai animasi “Cactus and The Balloon”. Penulis

juga bekerja sama dengan tim membantu membuat dan menggambar Storyboard

untuk meringankan pekerjaan dan untuk mempercepat proses produksi animasi

“Cactus and The Balloon”. Penulis mengamati semua proses produksi untuk

mendapatkan gambaran Special Effect dan Music/Backsound yang akan

digunakan nanti pada proses Pasca Produksi. Animasi “Cactus and The

Balloon” adalah animasi yang mengutamakan gestur tubuh dan raut wajah

(ekspresi). Penulis merekam dan membuat Ambience/Atmosphere untuk segala

kepentingan animsi “Cactus and The Balloon”. Penulis juga mencari tambahan

Special Effect dan Music/Backsound untuk menambahkan pilihan-pilihan

Ambiene/Atmosphere yang diperlukan.

Page 118: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

126

Pasca Produksi

Menurut Tommy (2013:72) “Untuk meningkatkan kualitas suara, penata

suara menambhakan elemen-elemen untuk Pre-recording seperti Music dan

mengubah porsi-porsi tertentu untuk menghasilkan kualitas Audio.”

Berdasarkan kutipan di atas, penulis menyimpilkan seorang penata suara

menuangkan konsep Music/Backsound yang telah menjadi bayangan pada saat pra

produksi dan membuat Special Effect yang akan di gunakan juga, serta

bertanggung jawab atas keseluruhan hasil suara.

Pada tahap pasca produksi penulis sebagai penata suara bersama rekan

lainnya melihat hasil gambar-gambar yang sudah selesai pada proses produksi

untuk masuk ke tahapan editing. Penulis memberikan Special Effect dan

Music/Backsound yang sebelumnya sudah dicari untuk keperluan editing. Penulis

juga bekerja sama dengan Sutradara untuk mendampingi Editor pada saat proses

pengeditan animasi. Sehingga penulis bisa memberikan saran dan masukan

kepada Editor.

Menurut Nurul (2018:119) “Pasca produksi dalam Design produksi lebih

baik digarap se-Detail mungkin, Scene by Scene. Butuh kerjasama antara

Sutradara, Produser, dan juga tim yang lainnya termaksud Editor. Ini untuk

mengantisipasi jika ada kekurangan bahan pada proses Editing.

Dari kutipan di atas, penulis menyimpulkan pada proses Pasca produksi

seluruh tim harus terlibat dalam proses pengerjaannya bersama Editor, khususnya

Sutradara dan Produser. Begitu juga seorang penata suara sudah menyiapkan

Music/Backsound dan Special Effect untuk bahan Editing. Penulis juga sudah

mulai memasukan Music/Backsound yang ada.

Page 119: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

127

Pada saat Pasca produksi penulis bekerja sama dengan Editor untuk

mendengarkan dan memilih suara-suara atau Music/Backsound dan juga Special

Effect yang cocok untuk digunakan pada film animasi “Cactus and The Balloon”.

Penulis juga membantu Editor untuk menyunting gambar dan memasukan suara-

suara tersebut dalam proses Editing. Dalam proses ini Sutradara dan Produser

juga harus turun mendampingi Editor untuk melihat dan memberikan saran

bilamana ada kendala dalam proses Editing. Karena film “Cactus and The

Balloon” adalah film animasi yang lebih mengutamakan gesture dan ekspresi

wajah, penulis membantu memberikan saran agar Music/Backsound yang akan di

masukan mendapat Feel yang cocok untuk film animasi ” Cactus and The

Balloon”.

Peran Tanggung Jawab Penata Suara

Dalam pembuatan film animasi “Cactus and The Balloon”, penulis

mempunyai peran dan tanggung jawab pada saat pra produksi, produksi maupun

pasca produksi. Penulis bertanggung jawab untuk menyiapkan konsep maupun

alat-alat audio yang akan digunakan pada saat produksi dan bertanggung jawab

juga terhadap seluruh peralatan yang digunakannya pada saat produksi.

Menurut Nurul (2018:65) Peran audio dalam sebuah film sangat krusial.

Coba bayangkan sebuah film horror tanpa ada Effect Audio yang menyeramkan,

pasti akan terasa bukan sebuah film horror. Bahkan penonton akan merasa datar-

datar saja dan Feel-nya tidak akan masuk dalam ruang dan suasana film horror.

Maka dalam bedah naskah perlu deskripsi dan diskusi antara Sutradara dan Sound

Designer, agar Feel penonton akan terbawa pada suasana yang diharapkan oleh

naskah film ini

Page 120: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

128

Dari kutipan di atas, penulis menyimpulkan seorang penata suara

bertanggung jawab terhadap keseluruhan Effect Audio dan Backsound/Music pada

film yang akan dibuat. Agar bisa tercipta suasana dan Feel yang diharapkan

seorang penata suara harus bisa membayangkan Effect Audio yang akan

dimasukan kedalam film yang akan dibuat. Karena seorang penata suara menjadi

tumpuan pertama untuk mencairkan suasana dan membawa imajinasi para

penonton agar terhanyut dengan film yang mereka tonton. Disitu lah tugas utama

seorang penata suara.

Peran dan tanggung jawab penata suara secara garis besar. Membuat

konsep penata suara, berkonsultasi dengan sutradara tentang penataan suara

yang baik untuk diambil. Dikarenakan film “Cactus and The Balloon” adalah

film animasi jadi penulis dan seluruh tim tidak mensurvei lokasi. Yang dilakukan

adalah membantu Animator dan Penulis Naskah membuat Flip Book dan

Storyboard untuk gambaran film animasi “Cactus and The Balloon”. Penulis

juga mendampingi Animator saat membuat latar dari film animasi “Cactus and

The Balloon” yang bertujuan agar mendapatkan inspirasi Effect Audio dan

Backsound/Music apa saja yang cocok dimasukan dalam film animasi “Cactus

and The Balloon”. Dalam proses editing penulis juga berkontribusi

mendampingi Animator bersama Sutradara. Memasukan Effect Audio dan

Backsound/Music pada saat tahap editing. Penulis juga membantu Animator Me-

ngedit Offline film animasi “Cactus and The Balloon” agar proses pengerjaan

lebih ringan dan lebih cepat diselesaikan.

Page 121: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

129

Proses Penciptaan Karya

Dalam proses produksi ini yang merupakan Tugas Akhir (TA), penulis

berperan sebagai penata suara. Dalam produksifilm animasi yang berjudul

“Cactus and The Balloon” ini, segala hal yang berkaitan dengan suara

merupakan tanggung jawab penulis.

Konsep Kreatif

Penulis membayangkan Konsep Kreatif yang akan di gunakan pada pengisi

suara atau musik yang akan di gunakan dengan referensi dari Youtube yang

terkesan Fun dan ceria, dalam konsep kreatif ini penulis membuat karya ini

dengan konsep suara music atau instrument yang dapat memanjakkan telinga

penonton selain itu ditambahkan dengan instrumen yang sedikit cepat untuk

membuat penonton menjadi semangat, dan juga membuat penonton tidak jenuh

pada saat menonton.

Konsep Produksi

Pada tahap produksi di program animasi “Cactus and The Balloon” ini,

penulis sebagai penata suara, bekerja sama dengan sutradara dan penulis naskah

serta produser untuk membicarakan konsep yang akan digunakan, agar pada saat

produksi tidak terjadi kesalahan. Untuk konsep itu sendiri penata suara

menambahakan back sound maupun sound effect.

Dalam konsep produksi penulis membuat karya animasi ini, penulis

terfokuskan kepada jobdesknya yaitu penata suara. Penulis melakukan

Brainstorming dengan seluruh tim untuk menentukan konsep teknis yang akan di

Page 122: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

130

gunakan pada saat produksi. Setelah itu penulis merencanakan kebutuhan apa saja

yang paling sesuai dan cocok digunakan pada saat di produksi. Konsep yang

digunakan pada saat produksi penulis Menentukan Musik/Backsound dan Sound

Effect guna memperindah animasi “Cactus and The Balloon” yang terfokuskan

kepada ekspresi dan tekstur pada setiap karakternya.

Penulis sebagai penata suara juga bekerja sama dengan editor untuk

menentukan musik maupun instrumen dan atmosphere yang akan digunakan

sehingga menghasilkan suara yang baik dan jelas sehingga sesuai dengan program

acara yang diinginkan olehseluruh tim

Konsep Teknis

Karena “Cactus and The Balloon” adalah animasi bisu yang terfokuskan

kepada ekspresi dan tekstur pada setiap karakter, konsep teknis penulis sebagai

penata suara adalah memkombinasi Musik/Backsound dengan menggunakan

aplikasi Adobe Audition guna mendapatkan Musik/Backsound yang bisa

memanjakan telinga para penonton. Penulis juga mencari Sound Effect yang pas

dan cocok untuk memperkuat ekspresi dan tekstur dalam film animasi “Cactus

and The Balloon”.

Kendala Produksi dan Solusinya

Dalam produksi film animasi “Cactus and The Balloon” ini, ada

beberapa kendala-kendala baik itu dari segi teknis maupun non teknis, seperti :

1. Karena film animasi “Cactus and The Balloon” ini adalah film animasi

yang terfokuskan pada gesture dan ekspresi karakter, penulis menjadi agak

Page 123: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

131

sulit untuk menentukan Musik/Backsound apa saja yang pas untuk

membangun suasana dan memperkuat ekspresi karakter dalam film

animasi “Cactus and The Balloon: pada film animasi . Solusinya adalah

penulis melakukan Brainstorming dengan seluruh tim guna membantu ide

dalam memasukan Musik/Backsound apa saja yang pas untuk film animasi

“Cactus and The Balloon”

2. Pada saat penulis mencoba mengkombinasi Musik/Backsound untuk film

animasi “Cactus and The Balloon” Laptop yang digunakan penulis tiba

nge-Hank dan sempat tidak bisa menyala beberapa jam. Solusinya adalah

penulis mengistirahatkan laptop guna membiarkannya agar dingin terlebih

dahulu dengan batre dilepas dari laptopnya, dan pada akhirnya bisa

menyala kembali.

3. Pada saat Recording sedang berlangsung, hal yang tak terduga tiba-tiba

terjadi yaitu turun hujan yang lumayan deras. Sehingga mempersulit dalam

proses Recording yang sedang berlangsung. Solusinya adalah penulis dan

seluruh tim menunggu hingga hujan tersebut berhenti dan baru

melanjutkanya lagi ketika hujannya berenti.

4. Pada saat awal Recording tiba-tiba clip on yang digunakan tidak berfungsi.

Ternyata ada sedikit kabel dari clip on tersebut yang mengelupas (sobek).

Solusinya adalah penulis mencari solasi hitam untuk melilitkan kabel yang

hampir putus tersebut. Sehingga clip on tersebut bisa menyala lagi.

Page 124: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

132

Lembar Kerja Penata Suara

Konsep Penata Suara

Dalam karya tugas akhir, penulis beserta team membuat sebuah film

animasi “Cactus and The Balloon”. Program televisi dan film mengandung dua

unsur yang penting yaitu gambar dan suara. Kedua komponen ini harus seimbang

dan menjadi satu kesatuan yang tidak bisa di pisahkan. Penulis sebagai penata

suara berusaha semaksimal mungkin untuk memperkuat eskpresi dan tekstur

dalam film animasi “Cactus and The Balloon” dengan menggunakan

Musik/Backsound dan Sound Effect yang cocok dan sangat ceria.

Spesifikasi Peralatan Audio

Clip On Mic : Personal Microphone Clip DELUXE

Type Of Mic : -

Mic : -

Portable Recorde : -

Software Editing Audio : FL studio 10 & Adobe Audition

Page 125: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

133

c. Jenis-Jenis Microphone

1. Personal Mic

Page 126: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

134

2. Handle Mic

Page 127: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

135

3. Contact Mic

Page 128: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

136

4. Boundary Effect Mic

Page 129: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

137

5. Studio Microphone

Page 130: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

138

Page 131: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

139

Page 132: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

140

Page 133: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

141

Page 134: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

142

Page 135: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

143

Page 136: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

144

Page 137: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

145

Page 138: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

146

Page 139: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

147

Page 140: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

148

Page 141: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

149

Page 142: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

150

Page 143: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

151

Page 144: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

152

Page 145: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

153

Page 146: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

154

Page 147: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

155

Page 148: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

156

Page 149: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

157

Page 150: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

158

Page 151: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

159

Page 152: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

160

Page 153: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

161

Page 154: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

162

Page 155: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

163

Page 156: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

164

Page 157: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

165

Page 158: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

166

Page 159: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

167

Page 160: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti

168

Page 161: BAB III PEMBAHASAN Proses Kerja Produser · tempat (kos-kosan) agar lebih memudahkan team untuk menjalankan produksi animasi ini. Untuk peralatan yang digunakan saat produksi seperti