bab iii pembahasan - bina sarana informatika · merek dagang dari perusahaan pembeli tersebut....

30
26 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Perseroan Terbatas (PT) Sanyo Jaya Components Indonesia berdiri sejak September 1989, perusahaan ini memproduksi komponen Surface Mount Device, Divisi Digital Imaging Solution (DISI). Kemudian 1 Juli tahun 2012, Divisi Digital Imaging Solution (DISI) berubah menjadi PT Sanyo Digital Imaging Solution (SDIS) Indonesia dengan tetap memproduksi Digital Still Camera (DSC). Perubahan ini juga merubah dari sebuah Divisi perusahaan menjadi sebuah Perseroan Terbatas (PT) yang berdiri sendiri. Selanjutnya, 1 April tahun 2013 PT Sanyo Digital Imaging Solution (SDIS) memisahkan diri dari SANYO Electric. CO, Ltd. dan berubah nama menjadi PT Xacti Indonesia yang independent. Perseroan Terbatas (PT) Xacti Indonesia adalah perusahaan berbasis Original Equiptment Manufacturer (OEM), memproduksi produk digital yang kemudian dibeli oleh perusahaan lain atau ritel dengan memakai merek dagang dari perusahaan pembeli tersebut. Untuk saat ini, produk yang dihasilkan meneruskan dari perusahaan sebelumnya, yaitu kamera digital diam (Digital Still Camera, DSC) dengan target produksi 1 juta unit perbulan (ditunjang dengan 20 mesin Surface Mount Technology (SMT) dan 21 Assembly Line.) Perusahaan Tinggi (PT) Xacti Indonesia didukung sekitar ± 3000 karyawan/ti yang berkompeten dibidangnya, dengan semangat baru membangun perusahaan menjadi lebih maju. PT Xacti Indonesia juga memiliki tujuan utama yaitu “ Menjadi

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

26

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum Organisasi

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Perseroan Terbatas (PT) Sanyo Jaya Components Indonesia berdiri sejak

September 1989, perusahaan ini memproduksi komponen Surface Mount Device,

Divisi Digital Imaging Solution (DISI). Kemudian 1 Juli tahun 2012, Divisi Digital

Imaging Solution (DISI) berubah menjadi PT Sanyo Digital Imaging Solution (SDIS)

Indonesia dengan tetap memproduksi Digital Still Camera (DSC). Perubahan ini juga

merubah dari sebuah Divisi perusahaan menjadi sebuah Perseroan Terbatas (PT)

yang berdiri sendiri.

Selanjutnya, 1 April tahun 2013 PT Sanyo Digital Imaging Solution (SDIS)

memisahkan diri dari SANYO Electric. CO, Ltd. dan berubah nama menjadi PT

Xacti Indonesia yang independent. Perseroan Terbatas (PT) Xacti Indonesia adalah

perusahaan berbasis Original Equiptment Manufacturer (OEM), memproduksi

produk digital yang kemudian dibeli oleh perusahaan lain atau ritel dengan memakai

merek dagang dari perusahaan pembeli tersebut. Untuk saat ini, produk yang

dihasilkan meneruskan dari perusahaan sebelumnya, yaitu kamera digital diam

(Digital Still Camera, DSC) dengan target produksi 1 juta unit perbulan (ditunjang

dengan 20 mesin Surface Mount Technology (SMT) dan 21 Assembly Line.)

Perusahaan Tinggi (PT) Xacti Indonesia didukung sekitar ± 3000 karyawan/ti

yang berkompeten dibidangnya, dengan semangat baru membangun perusahaan

menjadi lebih maju. PT Xacti Indonesia juga memiliki tujuan utama yaitu “ Menjadi

27

Pabrik Produk Digital No.1 di Dunia”. Tujuan ini diharapkan PT Xacti Indonesia

dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang telah ada sehingga tercapai

tujuan utama perusahaan tersebut. PT Xacti Indonesia berdiri di area seluas 29.000

m², berlokasi di Jl. Raya Jakarta-Bogor KM 35, Sukamaju Baru, Tapos, Kota Depok.

Sumber: PT Xacti Indonesia,2019

Gambar III.1.

Sejarah terbentuknya PT Xacti Indonesia

1. Visi Perusahaan

Visi perusahaan PT Xacti Indonesia terdiri dari 11 poin, yaitu Penciptaan

teknologi teknologi tercanggih, Pendekatan rekayasa menyeluruh, Operasi tangkas,

Model usaha B2X, Lingkungan menerima bakat unik, Lintas fungsional atau lintas

posisi, Tantangan tak henti-hentinya, Inkubator kepemimpinan, Profesional dan

Integritas dorongan mengambil resiko, dan Transparansi dan Keadilan.

2. Misi Perusahaan

Seperti yang tertulis di logo perusahaan “Innovate the way people live”, dapat

diartikan ialah perusahaan ingin selalu berinovasi dalam setiap jenis produk untuk

kemudahan jalan hidup setiap manusia.

1 April 2013 memisahkan diri dari Sanyo Electric

1 April 2013 Xacti Indonesia berdiri sendiri

Awalnya bekerja sama dengan

SANYO JAYA COMPONENT

1 Juli Tahun 2012 berganti menjadi

PT Sanyo Digital Imaging Solution (SDIS) Indonesia

28

3. Moto 5S dalam Perusahaan

a. Seiri

merupakan pengelompokkan dengan maksud dan tujuan ialah kebijakan untuk

mengetahui secara mendalam mengenai perbedaan barang yang masih

dibutuhkan dan barang yang sudah tidak diperlukan.

b. Seiton

merupakan pengaturan atau penempatan dengan maksud dan tujuan ialah

bagaimana mengatur barang yang perlu ditempatkan pada tempatnya dengan

cermat guna kemudahan dalam mencari apabila dibutuhkan segera oleh

siapapun dengan waktu yang sesingkat-singkatnya.

c. Seiso

merupakan pembersihan dengan maksud dan tujuan ialah mewajibkan

karyawan mempunyai tanggung jawab yang tinggi tentang kebersihan hati

nurani atau lingkungan kerja serta mengetahui dan mendalami tata cara tentang

kebersihan lingkungan hingga mencapai tingkat sempurna.

d. Seiketsu

merupakan pemeliharaan yang maksud dan tujuan ialah memelihara dan

mempertahankan serta meningkatkan ketiga pedoman diatas, pengelompokkan

atau pengaturan dan pembersihan yang telah terlaksana.

e. Shitsuke

merupakan penghayatan atau pendidikan dengan maksud dan tujuan ialah

membiasakan selalu taat dan patuh atas suatu hal yang telah ditentukan sebagai

peraturan dan secara berkesinambungan mempelajari serta mengikuti

pendidikan yang berhungan langsung dengan tata tertib, peraturan-peraturan,

dan undang-undang yang tersurat maupun tersirat.

29

3.1.2. Stuktur dan Tata Organisasi Perusahaan

Stuktur organisasi perusahaan sangat berperan penting dalam menentukan

kewenangan, tugas, tanggungjawab, dan koordinasi dari masing-masing departemen,

karena setiap departemen memiliki tugas dan wewenang yang berbeda dan memiliki

fungsi yang saling berkaitan antara satu dan lainnya. Berikut penjelasan tentang

tugas dan wewenang masing-masing yang terdapat dalam stuktur organisasi

Departemen Produksi PT Xacti Indonesia.

Sumber : PT Xacti Indonesia, 2019

Gambar III.2.

Struktur Organisasi Departemen Produksi

PT Xacti Indonesia

Adapun gambaran mengenai tugas dan wewenang di dalam organisasi Departemen

Produksi antara lain adalah sebagai berikut:

1. Plant Executif

a. Merencanakan kegiatan mutu dan lingkungan secara menyeluruh

b. Mengendalikan operasional departemen

c. Mengesahkan rencana karyawan untuk operasional departemen

d. Mengesahkan infrastruktur/fasilitas untuk operasional departemen

e. Merencanakan infrastruktur/fasilitas untuk operasional section

PLANT

EXECUTIF

DEPUTY General

MANAGER

DEPARTEMEN MANAGER

SECTION MANAGER

ASSISTANT

MANAGER

SUPERVISOR

Leader Operator

Produksi

30

2. Departement Manager

a. Merencanakan dan melaksanakan kebijakan Departemen dan Target mutu

b. Mengesahkan kebijakan section dan rencana pelaksanaan

c. Mengendalikan operasional departemen

d. Mengesahkan rencana karyawan untuk operasional departemen

e. Mengesahkan infrastruktur/fasilitas untuk operasional departemen

f. Merencanakan infrastruktur/fasilitas untuk operasional section

3. Section Manager

a. Merencanakan dan melaksanakan kebijakan dan target mutu section

b. Mengendalikan organisasi operasional section

c. Merencanakan karyawan untuk operational section

4. Supervisor

a. Menyampaikan rencana target produksi saat briefing pagi

b. Menyampaikan kondisi kualitas atas temuan QA Inspector dan Shipping

c. Memastikan tersediannya material yang akan digunakan produksi hari itu

d. Memastikan tersedianya pekerja sesuai jumlah pos yang ada diline

e. Memastikan bahwa semua peralatan kerja, alat bantu kerja tersedia dan masih

layak digunakan saat assembly

f. Memastikan bahwa peralatan kerja yang membutuhkan kalibrasi sudah

dilaksankan oleh operator

g. Memastikan bahwa format-format laporan yang berbentuk hardcopy tersedia

dan diisi oleh operator

h. Control produk NG yang turun pada akhir jam A,B,C,D

31

5. Leader

a. Mengontrol absent karyawan

b. Mengontrol productivity & quality

c. Mengontrol planning produksi

d. Membuat laporan produksi

e. Mengontrol stock material di line

f. Stock tacking harian khususnya lensa

g. Kontrol stock NG

h. Kontrol 5S diarea kerja

6. Operator Produksi

a. Melaksanakan pekerjaan (Proses Assembly) sesuai Quality Instruction

b. Memisahkan Material OK dan NG diposisi kerjanya

c. Menempatkan material & Equipment sesuami tempat kerjanya

d. Melaksanakan 5S dilokasi kerjanya

3.1.3. Kegiatan Organisasi Perusahaan

PT Xacti Indonesia memproduksi komponen Surface Mount Device (SMD)

dan komponen-komponen dari sistem video, yaitu: Fly Back Transformer (FBT),

Tuner dan Video Head. Fly Back Transformer (FBT) adalah komponen yang

tegangan tinggi sebesar 20-30 KV pada tabung layar dan merupakan produk pertama

yang diproduksi. Tuner adalah Komponen yang berfungsi menerima sinyal dari

stasiun pemancar televise yang secara otomatis merubah sistem tersebut ke bentuk

sinyal gelombang menengah, digunakan pada pesawat televise dan Video Tape

Recorder (VTR).

32

PT Xacti Indonesia memproduksi Video Head yang merupakan komponen

vital dalam sistem VTR. Video Head berfungsi sebagai pengubah sinyal magnetic

listrik dari pita ke VTR selama rekaman, playback dan penghapusan.

Selain itu, perusahaan juga memproduksi kamera digital diam ( Digital Still

Camera, DSC) dan nama Divisi VTR berganti menjadi Digital Still Camera (DSC)

sesuai dengan bergantinya jenis produksi tersebut. Selanjutnya, bulan November

tahun 2000 Time Lapse atau TLS merupakan jenis Video recorder yang dapat

merekam materi rekaman dalam jumlah banyak dan biasa digunakan dalam sistem

keamanan mulai diproduksi.

Produk yang dihasilkan oleh PT Xacti Indonesia yaitu Digital Still Camera

(DSC), Compact Disk-Read Only Memory (CD-ROM) dan Close Circuit Television

(CCTV). Perkembangannya, Divisi Digital Imaging Solution (DISI) hanya

memproduksi Digital Still Camera (DSC).

Perseroan Terbatas (PT) Xacti Indonesia adalah perusahaan berbasis Original

Equiptment Manufacturer (OEM), memproduksi produk digital yang kemudian

dibeli oleh perusahaan lain atau ritel dengan memakai merek dagang dari perusahaan

pembeli tersebut. Untuk saat ini produk yang dihasilkan meneruskan dari perusahaan

sebelumnya, yaitu kamera digital diam (Digital Still Camera,DSC).

3.2. Data Penelitian

3.2.1. Populasi dan Sampel

Populasi karyawan operator produksi camera nikon d4s pada bagian Line P

yang terdapat pada PT Xacti Indonesia Depok sebanyak 36 orang dari populasi

33

tersebut maka penulis mengambil sampel untuk diteliti. Untuk mengetahui jumlah

sampel, penulis menggunakan teknik nonprobality sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap

unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Untuk menentukan jumlah

sampel, penulis menggunakan Sampling Jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

3.2.2. Karakteristik Responden

Berdasarkan kuisioner yang telah penulis sebarkan kepada responden

mengenai pelatihan terhadap kinerja karyawan operator produksi camera nikon d4s

pada bagian Line P yang terdapat pada PT Xacti Indonesia Depok, penulis

mendapatkan data-data yang akan membantu perhitungan data dalam penulisan tugas

akhir ini. Adapun berikut kriteria responden yang disajikan dalam bentuk tabel yaitu

berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan lama bekerja.

1. Jenis Kelamin

Tabel III.1.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Responden Persentase

1. Laki – laki 0 0%

2. Perempuan 36 100%

Jumlah Seluruh 36 100%

Sumber: Hasil Pengelolaan Data Kuesioner, 2019

Berdasarkan tabel III.1. terlihat bahwa mayoritas responden adalah Laki –

laki dengan jumlah sebanyak 0 dengan persentase 0%, sedangkan perempuan

berjumlah 36 orang dengan persentase 100%.

34

2. Usia

Tabel III.2.

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Responden Persentase

1. < 20 Tahun 9 25%

2. 20 - 30 Tahun 27 75%

3. 30 - 40 Tahun 0 0

4. > 40 Tahun 0 0

Jumlah Seluruh 36 100%

Sumber: Hasil Pengolah Kuesioner, 2019

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa mayoritas responden berusia dibawah

20 tahun sebanyak 9 responden dengan persentase 25%, responden yang berusia 20

sampai 30 tahun sebanyak 27 responden dengan persentase 75%, responden yang

berusia 30 sampai 40 tahun sebanyak 0 dengan persentase 0%, dan responden

dibawah 40 tahun sebanyak 0 dengan persentase 0%.

3. Pendidikan Terakhir

Tabel III.3.

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No. Pendidikan Terakhir Responden Persentase

1. SMA/SMK 36 100%

2. D3 0 0

Jumlah Seluruh 36 100%

Sumber: Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa seluruh responden memiliki tingkat

pendidikan SMA/SMK, yaitu sebanyak 36 responden dengan persentase 100%, dan

tingkat Diploma 3 sebanyak 0 responden dengan persentase 0%.

35

4. Lama Bekerja

Tabel III.4.

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

No Lama Bekerja Responden Persentase

1. < 3 bulan 17 47%

2. 6 bulan 4 12%

3. 1 tahun 7 19%

4. 2 tahun 8 22%

Jumlah Seluruh 36 100%

Sumber: Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019

Berdasarkan tabel III.4. terlihat mayoritas responden sudah bekerja kurang

dari 3 bulan sebanyak 17 responden dengan persentase 47%, responden sudah

bekerja selama 6 bulan sebanyak 4 responden dengan persentase 12%, responden

yang sudah bekerja selama 1 tahun 7 responden dengan persentase 19%, dan

responden yang sudah bekerja selama 2 tahun 8 responden dengan persentase 22%.

3.2.3. Uji Instrumen Penelitian

1. Validitas Instrumen

Pengujian dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r table. Nilai r

hitung merupakan hasil korelasi jawaban responden pada masing-masing pernyataan

di setiap variabel yang dianalisis dengan program SPSS. Besarnya r table dengan

taraf signifikan 5% adalah 0,339 . Berikut merupakan hasil validitas melalui program

SPSS versi 16 dan dibawah ini tabel rangkumannya:

36

Tabel III.5.

Validitas Variabel Pelatihan dan Kinerja

Variabel Indikator r hitung r tabel Keterangan

Pelatihan

X1 0,667

0,339

Valid

X2 0,877 Valid

X3 0,792 Valid

X4 0,743 Valid

X5 0,778 Valid

X6 0,858 Valid

X7 0,848 Valid

X8 0,696 Valid

X9 0,841 Valid

X10 0,743 Valid

Kinerja

Y1 0,710

0,339

Valid

Y2 0,772 Valid

Y3 0,727 Valid

Y4 0,828 Valid

Y5 0,775 Valid

Y6 0,808 Valid

Y7 0,670 Valid

Y8 0,754 Valid

Y9 0,797 Valid

Y10 0,789 Valid

Sumber: Data Primer yang diolah, 2019

Jika jumlah responden sebanyak 36, maka nilai r tabel dapat diperoleh

melalui tabel r product moment pearson dengan df (degree of freedom) = n–2. Jadi df

=36-2 = 34 taraf kesalahan 5% maka diperoleh r tabel 0,339. Butir pernyataan

dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel, maka dapat disimpulkan

indikator pelatihan dan kinerja tersebut valid dan dapat digunakan untuk penelitian.

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas suatu indikator dalam kuesioner dan dari perhitungan

menggunakan aplikasi spss 16 dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha, jika nilai

alpha lebih besar 0,60 maka butir pernyataan yang merupakan dimensi variabel

adalah reliabel. Kemudian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

37

Tabel III.6.

Reliability Variabel Pelatihan

Sumber: Data SPSS yang diolah, 2019

Dari hasil yang didapat diketahui nilai cronbach’s alpha adalah 0,930 maka

variabel pelatihan dapat dinyatakan sangat reliabel dan dapat disimpulkan bahwa

kuesioner yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel.

Tabel III.7.

Reliability Variabel Kinerja

Sumber: Data SPSS yang diolah, 2019

Dari hasil yang didapat diketahui nilai cronbach’s alpha adalah 0,920 maka

variabel kinerja karyawan dapat dinyatakan sangat reliabel dan dapat disimpulkan

bahwa kuesioner yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel.

3.2.4. Data Hasil Kueisioner Variabel Pelatihan

Dibawah ini uraian hasil jawaban responden kuesioner penelitian yang sudah

dihitung dan persentasenya sesuai dengan kriteria jawaban pada lembar pernyataan

kuesioner tentang variabel X yaitu Pelatihan. Dimana uraiannya adalah sebagai

berikut:

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.930 10

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.920 10

38

Tabel III.8.

Instruktur

Kuesioner

1. Kualifikasi/Kompentensi yang memadai 2. Kebutuhan umpan balik

Kriteria

Jawaban

Responden Persentase Kriteria

Jawaban

Responden Persentase

Sangat Setuju 28 78% Sangat Setuju 28 78%

Setuju 8 22% Setuju 8 22%

Ragu-Ragu 0 0 Ragu-Ragu

0 0

Tidak Setuju 0 0 Tidak Setuju

0 0

Sangat Tidak

Setuju

0 0 Sangat Tidak

Setuju

0 0

Total 36 100% Total 36 100%

Sumber: Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019

Dari tabel diatas, dapat dilihat responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 28 responden dengan persentase 78%, responden yang menjawab setuju

sebanyak 8 responden dengan persentase 22%, sedangkan tidak ada responden yang

menjawab ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa responden berpendapat bahwa instuktur memiliki kualifikasi

yang memadai dan adanya umpan balik terhadap peserta.

Tabel III.9.

Peserta

Kuesioner

3. Semangat mengikuti pelatihan 4. Keinginan untuk memahami

Kriteria Jawaban Responden Persentase Kriteria Jawaban Responden Persentase

Sangat Setuju 25 69% Sangat Setuju 26 72%

Setuju 11 31% Setuju 10 28%

Ragu-Ragu 0 0 Ragu-Ragu

0 0

Tidak Setuju 0 0 Tidak Setuju

0 0

39

Lanjutan Tabel III.9.

Sangat Tidak Setuju 0 0 Sangat Tidak

Setuju

0 0

Total 36 100% Total 36 100%

Sumber: Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019

Dari tabel diatas, dapat dilihat pada pernyataan semangat mengikuti pelatihan

responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 25 responden dengan persentase

69%, responden yang menjawab setuju sebanyak 11 responden dengan persentase

31% dan pada pernyataan keinginan untuk memahami reponden yang menjawab

sangat setuju sebanyak 26 responden dengan persentase 72%, responden yang

menjawab setuju sebanyak 10 responden dengan persentase 28%, sedangkan tidak

ada responden yang menjawab ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa peserta semangat mengikuti kegiatan dan

keinginan untuk memahami pelatihan.

Tabel III.10.

Materi

Kuesioner

5. Ketetapan materi dengan tujuan 6. Menambahkan kemampuan

Kriteria

Jawaban

Responden Persentase Kriteria

Jawaban

Responden Persentase

Sangat Setuju 26 72% Sangat Setuju 27 75%

Setuju 10 28% Setuju 9 25%

Ragu-Ragu 0 0 Ragu-Ragu

0 0

Tidak Setuju 0 0 Tidak Setuju

0 0

Sangat Tidak

Setuju

0 0 Sangat Tidak

Setuju

0 0

Total 36 100% Total 36 100%

Sumber: Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019

40

Dari tabel diatas, dapat dilihat pada pernyataan Ketetapan materi dengan

tujuan responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 26 responden dengan

persentase 72%, responden yang menjawab setuju sebanyak 10 responden dengan

persentase 28%, dan pada pernyataan menambah kemampuan responden yang

menjawab sangat setuju sebanyak 27 responden dengan persentase 75%, responden

yang menjawab setuju sebanyak 9 responden dengan persentase 25%, sedangkan

tidak ada responden yang menjawab ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa responden berpendapat bahwa ketetapan

materi pelatihan dapat menambah kemampuan peserta.

Tabel III.11.

Metode

Kuesioner

7. Metode pelatihan sesuai dengan

tujuan

8. Keseuaian metode dengan efektif

dengan materi

Kriteria

Jawaban

Responden Persentase Kriteria

Jawaban

Responden Persentase

Sangat Setuju 26 72% Sangat Setuju 21 58%

Setuju 10 28% Setuju 15 42%

Ragu-Ragu 0 0 Ragu-Ragu

0 0

Tidak Setuju 0 0 Tidak Setuju

0 0

Sangat Tidak

Setuju

0 0 Sangat Tidak

Setuju

0 0

Total 36 100% Total 36 100%

Sumber: Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019

Dari tabel diatas, dapat dilihat pernyataan metode pelatihan sesuai dengan

tujuan responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 26 responden dengan

persentase 72%, responden yang menjawab setuju sebanyak 10 responden dengan

persentase 28%, dan pernyataan keseuaian metode dengan efekktif dengan materi

responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 21 responden dengan persentase

41

58%, responden yang menjawab setuju sebanyak 15 responden dengan persentase

42%, sedangkan tidak ada responden yang menjawab ragu-ragu, tidak setuju, sangat

tidak setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa responden berpendapat

bahwa metode pelatihan sesuai dengan tujuan dan efektif dengan materi.

Tabel III.12.

Tujuan

Kuesioner

9. Keterampilan peserta pelatihan 10. Pemahaman peserta pelatihan

Kriteria

Jawaban

Responden Persentase Kriteria

Jawaban

Responden Persentase

Sangat Setuju 24 67% Sangat Setuju 26 72%

Setuju 12 33% Setuju 10 28%

Ragu-Ragu 0 0 Ragu-Ragu 0 0

Tidak Setuju 0 0 Tidak Setuju

0 0

Sangat Tidak

Setuju

0 0 Sangat Tidak

Setuju

0 0

Total 36 100% Total 36 100%

Sumber: Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019

Dari tabel diatas, dapat dilihat pada pernyataan keterampilan peserta

pelatihan responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 24 responden dengan

persentase 67%, responden yang menjawab setuju sebanyak 12 responden dengan

persentase 33%, dan pada pernyataan pemahaman peserta pelatihan responden yang

menjawab sangat setuju sebanyak 26 responden dengan persentase 72%, responden

yang menjawab setuju sebanyak 10 responden dengan persentase 28%, sedangkan

tidak ada responden yang menjawab ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa responden berpendapat tujuan pelatihan

dapat menambah keterampilan dan pemahaman peserta pelatihan.

Untuk mengetahui hasil rekapitulasi jawaban responden, maka dapat

dijelaskan pada tabel III.13. Sebagai berikut:

42

Tabel III.13.

Skor Jawaban Variabel X (Pelatihan)

PT Xacti Indonesia Depok

No Pelatihan

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 Total

1 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49

2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 42

4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 43

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

7 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49

8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

9 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 47

10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

12 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 44

13 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 42

14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

15 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42

16 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 42

17 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 42

18 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 46

19 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 45

20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

21 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 42

22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

24 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 48

25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

28 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 44

29 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 48

30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

36 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49

16 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 42

17 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 42

43

Lanjutan Tabel III.13.

Sumber: Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019

3.2.5. Data Hasil Kuesioner Variabel Kinerja

Dibawah ini uraian hasil jawaban kuesioner penelitian yang sudah dihitung

dan persentasenya sesuai dengan kriteria jawaban pada lembar pernyataan kuesioner

tentang variabel Y yaitu Kinerja. Dimana uraiannya adalah sebagai berikut:

Tabel III.14.

Kemampuan memberikan kualitas pekerjaan

Kuesioner

1.Saya selalu memberikan kualitas pekerjaan yang memuaskan bagi perusahaan

Kriteria Jawaban Responden Persentase

Sangat Setuju 26 72%

Setuju 10 28%

Ragu-Ragu 0 0

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 36 100% Sumber: Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019

18 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 46

19 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 45

20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

21 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 42

22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

24 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 48

25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

28 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 44

29 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 48

30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

36 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49

44

Dari tabel diatas, dapat dilihat responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 26 responden dengan persentase 72%, responden yang menjawab setuju

sebanyak 10 responden dengan persentase 28%, sedangkan tidak ada responden yang

menjawab ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa responden berpendapat bahwa kualitas pekerja memuaskan bagi

perusahaan.

Tabel III.15.

Tepat waktu menyelesaikan tugas sesuai target

Kuesioner

2. Saya dapat menyelesaikan tugas sesuai target dan waktu yang ditentukan

Kriteria Jawaban Responden Persentase

Sangat Setuju 23 64%

Setuju 13 36%

Ragu-Ragu 0 0

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 36 100% Sumber: Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019

Dari tabel diatas, dapat dilihat responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 23 responden dengan persentase 64%, responden yang menjawab setuju

sebanyak 13 responden dengan persentase 36%, sedangkan tidak ada responden yang

menjawab ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa responden berpendapat bahwa menyelesaikan tugas dan waktu

yang telah ditentukan.

Tabel III.16.

Kehadiran tepat waktu

Kuesioner

3. Saya selalu hadir tepat waktu (masuk dan keluar jam kerja)

Kriteria Jawaban Responden Persentase

Sangat Setuju 26 72%

Setuju 10 28%

45

Lanjutan tabel III.16.

Ragu-Ragu 0 0

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 36 100% Sumber: Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019

Dari tabel diatas, dapat dilihat responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 26 responden dengan persentase 72%, responden yang menjawab setuju

sebanyak 10 responden dengan persentase 28%, sedangkan tidak ada responden yang

menjawab ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa responden berpendapat bahwa hadir dalam tepat waktu.

Tabel III.17.

Displin yang tinggi

Kuesioner

4. Saya bekerja dengan disiplin yang tinggi

Kriteria Jawaban Responden Persentase

Sangat Setuju 27 75%

Setuju 9 25%

Ragu-Ragu 0 0

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 36 100% Sumber: Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019

Dari tabel diatas, dapat dilihat responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 27 responden dengan persentase 75%, responden yang menjawab setuju

sebanyak 9 responden dengan persentase 25%, sedangkan tidak ada responden yang

menjawab ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa responden berpendapat bahwa displin yang tinggi.

46

Tabel III.18.

Tepat waktu untuk pekerjaan selanjutnya

Kuesioner

5. Saya mengerjakan pekerjaan selanjutnya bahkan lebih cepat

Kriteria Jawaban Responden Persentase

Sangat Setuju 22 61%

Setuju 14 39%

Ragu-Ragu 0 0

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 36 100% Sumber: Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019

Dari tabel diatas, dapat dilihat responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 22 responden dengan persentase 61%, responden yang menjawab setuju

sebanyak 14 responden dengan persentase 39 sedangkan tidak ada responden yang

menjawab ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa responden berpendapat bahwa tepat waktu untuk pekerjaan

selanjutnya.

Tabel III.19.

Pengetahuan dalam mengatasi pekerjaan

Kuesioner

6. Saya memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan

Kriteria Jawaban Responden Persentase

Sangat Setuju 22 61%

Setuju 14 39%

Ragu-Ragu 0 0

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 36 100% Sumber: Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019

Dari tabel diatas, dapat dilihat responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 22 responden dengan persentase 61%, responden yang menjawab setuju

sebanyak 14 responden dengan persentase 39%, responden yang menjawab ragu-

47

ragu sebanyak 3 responden dengan persentase 8%, sedangkan tidak ada responden

yang menjawab ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa responden berpendapat bahwa pengetahuan dapat mengatasi

pekerjaan.

Tabel III.20.

Komunikasi dengan rekan kerja

Kuesioner

7. Saya memiliki komunikasi yang baik dengan atasan, bawahan, dan rekan kerja

Kriteria Jawaban Responden Persentase

Sangat Setuju 30 83%

Setuju 6 17%

Ragu-Ragu 0 0

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 36 100% Sumber: Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019

Dari tabel diatas, dapat dilihat responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 30 responden dengan persentase 83%, responden yang menjawab setuju

sebanyak 6 responden dengan persentase 17%, sedangkan tidak ada responden yang

menjawab ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa responden berpendapat bahwa komunikasi yang baik dengan

rekan kerja mempermudah pekerjaan.

Tabel III.21.

Kemampuan berkomunikasi dalam melaksanakan perintah kerja

Kuesioner

8. Saya bekerja dengan kemampuan berkomunikasi dalam melaksanakan perintah

kerja dengan baik

Kriteria Jawaban Responden Persentase

Sangat Setuju 27 75%

Setuju 9 25%

48

Lanjutan tabel III.21.

Ragu-Ragu 0 0

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 36 100% Sumber: Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019

Dari tabel diatas, dapat dilihat responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 27 responden dengan persentase 75%, responden yang menjawab setuju

sebanyak 9 responden dengan persentase 25%, sedangkan tidak ada responden yang

menjawab ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa responden berpendapat bahwa kemampuan dalam berkomunikasi

dapat melaksanakan perintah kerja dengan baik.

Tabel III.22.

Memberikan inisiatif menghadapi masalah

Kuesioner

9. Saya selalu memberikan inisiatif untuk menghadapi masalah dalam pekerjaan Kriteria Jawaban Responden Persentase

Sangat Setuju 21 58%

Setuju 15 42%

Ragu-Ragu 0 0

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 36 100% Sumber: Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019

Dari tabel diatas, dapat dilihat responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 21 responden dengan persentase 58%, responden yang menjawab setuju

sebanyak 15 responden dengan persentase 42%, sedangkan tidak ada responden yang

menjawab ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa responden berpendapat bahwa memberikan inisiatif

mempermudah menghadapi masalah dalam pekerjaan.

49

Tabel III.23.

Memberikan ide untuk kemajuan perusahaan

Kuesioner

10. Saya selalu memberikan ide/gagasan kepada atasan untuk kemajuan

perusahaan

Kriteria Jawaban Responden Persentase

Sangat Setuju 24 67%

Setuju 12 33%

Ragu-Ragu 0 0

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 36 100% Sumber: Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019

Dari tabel diatas, dapat dilihat responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 24 responden dengan persentase 67%, responden yang menjawab setuju

sebanyak 12 responden dengan persentase 33%, sedangkan tidak ada responden yang

menjawab ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa responden berpendapat bahwa karyawan memberikan ide untuk

kemajuan perusahaan.

Untuk mengetahui hasil rekapitulasi jawaban responden, maka dapat

dijelaskan pada tabel III.24. sebagai berikut:

Tabel III.24.

Skor Jawaban Variabel Y (Kinerja Karyawan )

PT Xacti Indonesia Depok

No Kinerja

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Total

1 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 44

2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

3 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 43

4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 44

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

7 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 44

8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

50

Lanjutan Tabel III.24.

Sumber: Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019

9 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 48

10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

11 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49

12 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 48

13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

14 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 46

15 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 42

16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

17 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44

18 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 47

19 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 43

20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

21 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 44

22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

28 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 48

29 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 47

30 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 46

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

36 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41

51

3.2.6. Tabel Penolong

Tabel III.25.

Tabel Penolong Untuk Koefisien Kolerasi

No.Res Tabel Penolong

X Y XY X² Y²

1 49 44 2156 2401 1936

2 50 50 2500 2500 2500

3 42 43 1806 1764 1849

4 43 44 1892 1849 1936

5 50 50 2500 2500 2500

6 40 40 1600 1600 1600

7 49 44 2156 2401 1936

8 50 50 2500 2500 2500

9 47 48 2256 2209 2304

10 50 50 2500 2500 2500

11 50 49 2450 2500 2401

12 44 48 2112 1936 2304

13 42 50 2100 1764 2500

14 50 46 2300 2500 2116

15 42 42 1764 1806 1764

16 42 40 1680 1806 1600

17 42 44 1848 1806 1936

18 46 47 2162 2116 2209

19 45 43 1935 2025 1849

20 50 50 2500 2500 2500

21 42 44 1848 1764 1936

22 50 50 2500 2500 2500

23 50 50 2500 2500 2500

24 48 50 2400 2304 2500

25 50 50 2500 2500 2500

26 50 50 2500 2500 2500

27 50 50 2500 2500 2500

28 44 48 2112 1936 2304

29 48 47 2256 2304 2209

30 50 46 2300 2500 2116

31 40 40 1600 1600 1600

32 50 50 2500 2500 2500

33 50 50 2500 2500 2500

34 50 50 2500 2500 2500

35 50 50 2500 2500 2500

36 49 41 2009 2401 1681

1694 1688 79742 80292 79586

Sumber: Pengelolaan Data SPSS 16, 2019.

52

3.3. Analisis Variabel Pelatihan (X) terhadap Variabel Kinerja (Y)

3.3.1. Uji Koefesien Kolerasi

Uji Koefesien Kolerasi kolerasi adalah uji untuk mencari hubungan kuatnya

arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam

bentuk hubungan positif atau negatif, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan

dalam besarnya koefesien kolerasi. Berikut adalah hasil perhitungan Uji Koefisien

dan Uji Koefesien kolerasi menggunakan SPSS 16:

Tabel III.26.

Uji Koefesien

Berdasarkan dengan tabel diatas bahwa Koefesien Kolerasi dapat diketahui

bahwa terdapat hubungan antara pelatihan terhadap kinerja karyawan. Diketahui

bahwa butir-butir dalam instrument valid dan dapat dipercaya.

Maka langkah selanjutnya adalah mencari arah dan kuatnya pelatihan dengan

kinerja karena data berupa interval maka digunakan Koefesien Product Moment

dengan perhitungan melalui program SPSS 16. Maka hasil hubungan antara variabel

pelatihan dengan kinerja dapat dilihat dalam tabel berikut:

Berdasarkan Tabel III.26. diatas dapat disimpulkan nilai Korelasi (Hubungan)

dapat diketahui bahwa nilai R sebesar 0,701. Berdasarkan tabel pedoman interpretasi

Pelatihan Kinerja

Pelatihan Pearson Correlation 1 .701**

Sig. (2-tailed) .000

N 36 36

Kinerja Pearson Correlation .701** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 36 36

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)

Sumber: Pengelolaan Data SPSS 16, 2019.

53

koefisien korelasi yang menyatakan bahwa tingkat interval korelasi pada 0,60-0,799

itu memiliki hubungan yang kuat. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

antara pelatihan terhadap kinerja.

3.3.2. Uji Koefesien Determinasi

Setelah mencari Koefesien Kolerasi langkah selanjutnya adalah mencari

Koefesien Determinasi. Koefesien Determinasi ini digunakan untuk seberapa besar

kemampuan Variabel Pelatihan menjelaskan variabel Kinerja yang dapat dilihat dari

nilai r square. Dengan menggunakan Program SPSS 16. Maka berikut hasil

perhitungannya.

Tabel III.27.

Uji Koefesien Determinasi

Sumber: Pengelolaan Data SPSS 16, 2019.

Tabel III.27. diatas menunjukkan hasil Koefesien Determinasi (R Square) adalah

sebesar 0,491 artinya 49,1% variabel kinerja pada PT Xacti Indonesia Depok dapat

dipengaruhi oleh pelatihan. Sedangkan sisanya 50,9% dipengaruhi oleh faktor lain

seperti kompensasi, beban kerja, kepuasaan kerja, disiplin kerja dan sebagainya.

Model Summaryb

Model R R

Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

Change Statistics

R Square Change F Change df1 df2

Sig. F Change

1

.701a .491 .476 2.560 .491 32.777 1 34 .000

a. Predictors: (Constant), Pelatihan

b. Dependent Variable: Kinerja

54

KD = r X 100%

= (0,701)² x 100%

= 0,491401 x 100

= 49,1%

3.3.3. Uji Persamaan Regresi

Uji persamaan Regresi dapat digunakan untuk melakukan prediksi seberapa

tinggi nilai variabel dependen bila variabel independen dimanipulasi (diubah-ubah).

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 16 maka diperoleh hasil

Regresi sebagai berikut:

Tabel III.28.

Uji Persamaan Regresi

Sumber: Pengelolaan Data SPSS 16, 2019

Berdasarkan tabel perhitungan SPSS diatas dapat diperoleh persamaan yaitu

Y = 14,520 + 0,688 X dari persamaan fungsi diatas dapat di interpretasikan bahwa

bila pelatihan bersifat konstan atau bernilai 0 maka Y (Kinerja) adalah sebesar

14,520. Koefisien regresi sebesar 0,688 menyatakan bahwa setiap penambahan 1

angka untuk pelatihan akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,688 dan akan

begitu juga sebaliknya jika pelatihan mengalami penurunan 1 angka maka kinerja

diprediksi mengalami penurunan sebesar 0,688. Jadi arah hubungan pelatihan dengan

kinerja adalah positif.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 14.520 5.670 2.561 .015

Pelatihan .688 .120 .701 5.725 .000

a. Dependent Variable: Kinerja

55

Selanjunya untuk mengetahui apakah pengaruh dan hubungan tersebut

bersifat signifikan atau tidak, dapat dilihat pada tabel III.28. dan diperoleh nilai t

hitung sebesar 2,561 dan nilai t tabel dapat dicari pada rumus berikut:

Df = (n-k)

= (36-2)

= (34)

= 2,032 (dicocokan pada nilai distribusi t tabel)

Diketahui : df : degree of freedom

n : jumlah responden

k : jumlah variabel

Dapat dikatakan bahwa nilai t hitung 2,561 lebih besar dari nilai t tabel 2,032.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pelatihan memiliki pengaruh dan

hubungan yang signifikan terhadap variabel kinerja.