bab iii pembahasan 3.1. tinjauan perusahaan 3.1.1 sejarah ......secara historis pelayanan pemakaman...

21
24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Dinas Pertamanan dan Pemakaman dibentuk sejak diberlakukannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Penggabungan ini didasarkan atas dasar bahwa kedua unit pelaksanan otonomi ini dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dikoordinasikan oleh Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup memiliki tugas dan wewenang untuk membangun dan mengelola taman, jalur hijau, keindahan kota dan makam yang merupakan bagian Ruang Terbuka Hijau Kota. Sebelum bergabung dengan Kantor Pelayanan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta, pengelolaan pertamanan, penghijauan dan keindahan kota Jakarta merupakan tanggung jawab Dinas Pertamanan Propinsi DKI Jakarta. Dinas Pertamanan Propinsi DKI Jakarta yang telah dibentuk pada tahun 1970, merupakan kelanjutan dari Aafdeling Beplantingen pada Gemeente Jakarta pada pemerintahan Hindia Belanda, selanjutnya menjadi Seksi Taman-taman pada Djawatan Pekerdjaan Oemoem Kotapradja Djakarta. Diprakarsai oleh DPRD Provinsi DKI Jakarta yang pada tahun 1961 merekomendasikan perlunya penataan pertamanan kota Jakarta agar dapat setara

Upload: others

Post on 22-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 24

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1. Tinjauan Perusahaan

    3.1.1 Sejarah Perusahaan

    Dinas Pertamanan dan Pemakaman dibentuk sejak diberlakukannya

    Peraturan Daerah (Perda) Provinsi DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2008 tentang

    Organisasi Perangkat Daerah. Penggabungan ini didasarkan atas dasar bahwa

    kedua unit pelaksanan otonomi ini dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

    dikoordinasikan oleh Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup memiliki

    tugas dan wewenang untuk membangun dan mengelola taman, jalur hijau,

    keindahan kota dan makam yang merupakan bagian Ruang Terbuka Hijau Kota.

    Sebelum bergabung dengan Kantor Pelayanan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta,

    pengelolaan pertamanan, penghijauan dan keindahan kota Jakarta merupakan

    tanggung jawab Dinas Pertamanan Propinsi DKI Jakarta.

    Dinas Pertamanan Propinsi DKI Jakarta yang telah dibentuk pada tahun

    1970, merupakan kelanjutan dari Aafdeling Beplantingen pada Gemeente Jakarta

    pada pemerintahan Hindia Belanda, selanjutnya menjadi Seksi Taman-taman pada

    Djawatan Pekerdjaan Oemoem Kotapradja Djakarta.

    Diprakarsai oleh DPRD Provinsi DKI Jakarta yang pada tahun 1961

    merekomendasikan perlunya penataan pertamanan kota Jakarta agar dapat setara

  • 25

    dengan ibukota negara lain di dunia. Pada tahun 1962 Pemerintah DKI Jakarta

    mendirikan Akademi Pertamanan (AKAP) yang para lulusannya dapat langsung

    bekerja di Seksi Pertamanan, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.

    Pada masa periode 1962 – 1970, Dinas Pertamanan Propinsi DKI Jakarta

    hanya merupakan Seksi Pertamanan pada Bagian Pekerjaan Kota, Dinas

    Pekerjaan Umum DKI Jakarta, serta Seksi Pertamanan pada Suku-Suku Dinas

    Pekerjaan Umum Wilayah Kota. Saat itu para pekerja lapangan lebih akrab

    dengan nama "Bagian Taman-Taman". Pada Tahun 1970, dengan SK Gubernur

    Nomor cd3./1/1/1970 Tanggal 3 Agustus 1970, dibentuk Dinas Pertamanan DKI

    Jakarta, dengan Struktur Organisasi terdiri dari Kepala Dinas, Bagian

    Perencanaan, Bagian Pelaksanaan/ Pemeliharaan, Bagian Umum, Suku Dinas

    Pertamanan di setiap wilayah kota.

    Pada Tahun 1976, dengan SK Gubernur KDKI Jakarta Nomor

    B.VII/3400/2/1/76 tanggal 8 Juni 1976, Struktur Organisasi Dinas Pertamanan

    disempurnakan menjadi: Kepala Dinas, Wakil Kepala Dinas, Urusan

    Perencanaan, Urusan Pengadaan, Urusan Pembangunan Taman, Urusan

    Pemeliharaan Taman, Urusan Bimbingan Pertamanan, Bagian Umum, Bagian

    Keuangan, Suku Dinas Pertamanan di setiap Wilayah Kota, Penilik Pertamanan di

    setiap kecamatan.

    Selanjutnya pada Tahun 1983 dengan Surat Keputusan Menteri Dalam

    Negeri No : 061.131.165 tanggal 13 April 1983, disahkan Peraturan Daerah

    Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1982 tentang Pembentukan Susunan

    Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertamanan DKI Jakarta. Dengan Perda tersebut,

  • 26

    maka Struktur Organisasi Dinas Pertamanan menjadi: Kepala Dinas, Wakil

    Kepala Dinas, Sub Dinas Bina Program, Sub Dinas Perencanaan, Sub Dinas

    Tanaman Taman dan Penghijauan, Sub Dinas Pembangunan Taman. Sub Dinas

    Pemeliharaan dan Penertiban Taman, Sub Dinas Bimbingan dan Penyuluhan

    Pertamanan, Bagian Administrasi, Bagian Perbekalan, Perlengkapan dan

    Pemeliharaan, Suku Dinas Pertamanan di setiap Wilayah Kota, Seksi Petamanan

    Kecamatan di setiap Kecamatan

    Pada tahun 1997 pengembangan organisasi kembali dilakukan, dimana

    dengan Perda Nomor 7 Tahun 1997 tanggal 27 Mei 1997 tentang Organisasi dan

    Tata Kerja Dinas Pertamanan dan Keindahan Kota, maka nama Unit kembali

    menjadi Dinas Pertamanan dan Keindahan kota, dengan Struktur Organisasi

    adalah sebagai berikut: Unsur Pimpinan Dengan komposisi Kepala Dinas dan

    Wakil Kepala Dinas, Sub Dinas Bina Program , Sub Dinas Perancangan , Sub

    Dinas Tanaman Taman, Sub Dinas Pembangunan, Sub Dinas Pemeliharaan. Sub

    Dinas Bimbingan. Bagian Perlengkapan dan Perawatan material. Bagian

    Administrasi, Suku Dinas Pertamanan di setiap Kotamadya, Seksi Pertamanan

    Kecamatan di tiap-tiap Kecamatan

    Pada tahun 2001, sesuai dengan pelaksanaan perampingan struktur

    organisasi Pemerintahan, maka Dinas Pertamanan dan Keindahan Kota, kembali

    disesuaikan strukturnya. Dalam pembahasan awal, Dinas Pertamanan akan

    dimerger dengan , Dinas Tata Pemakaman Umum, Kanwil Kehutanan. Namun

    karena perbedaan sektor, maka rencana merger dilaksanakan sesuai sektor

    masing-masing dan Dinas Pertamanan dan Keindahan Kota melalui Keputusan

  • 27

    Gubernur Nomor 8 Tahun 2002 berdiri sendiri dengan nama Dinas Pertamanan

    Propinsi DKI Jakarta.

    Sedangkan untuk Kantor Pelayanan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta sebelum

    bergabung dengan Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta juga sudah mengalami

    beberapa pergantian nomenklatur.

    Secara historis pelayanan pemakaman struktur berasal dari salah satu Urusan pada

    Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI Jakarta. Adapun pedoman operasional

    pelayanan pemakaman pada waktu itu masih mengacu kepada peraturan-peraturan

    peninggalan pemerintah kolonial Belanda, yaitu:

    1. Bataviasche Begraaflatsen Reglement 1937

    2. Bataviasche Graafrechten Verordening 1937

    Pada masa sebelum tahun 1969, urusan pelayanan pemakaman masih tetap

    menjadi Urusan Pemakaman Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta di atas,

    namunkarena pesatnya perkembangan kota Jakarta, maka Urusan Pemakaman

    dibutuhkan eksistensinya menjadi suatu Organisasi yang berdiri sendiri.

    Dengan mendapat perhatian Gubernur Kepala Daerah Daerah Khusus

    Ibukota Jakarta, maka berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Daerah

    Chusus Ibukota Djakarta Nomor: Ce.5/1/1/1969 tanggal 13 Agustus 1969 tentang

    Pembentukan Struktur Organisasi Dinas Pemakaman Daerah Chusus Ibukota

    (DCI) Djakarta.

    Kemudian pada tahun 1971 disempurnakan kembali struktur organisasi

    Dinas Pemakaman tersebut dengan ditetapkannya Keputusan Gubernur Kepala

  • 28

    Daerah Daerah Chusus Ibukota Djakarta Nomor: Ce.5/1/1/1971 tanggal 17 Maret

    1971 tentang Penyempurnaan Struktur Organisasi Dinas Pemakaman Daerah

    Chusus Ibukota Djakarta.

    Selanjutnya pada tahun 1977, penyempurnaan organisasi dinas

    pemakaman dilakukan kembali melalui Keputusan Gubernur Kepala Daerah

    Daerah Chusus Ibukota Djakarta Nomor: 105 Tahun 1977 tanggal 22 Pebruari

    1977 tentang Penyempurnaan Struktur Organisasi Dinas Pemakaman Daerah

    Khusus Ibukota Jakarta.

    Pada tahun 1995, melalui Peraturan Daerah Propinsi DKI Jakarta Nomor 3

    Tahun 1995 nomenklatur Dinas Pemakaman Daerah Khusus Ibukota Jakarta

    berubah menjadi Dinas Tata Pemakaman Umum Propinsi Daerah Khusus Ibukota

    Jakarta.

    Kedudukan Dinas Tata Pemakaman Umum Daerah Khusus Ibukota

    Jakarta yang merupakan salah satu unit kerja penunjang pelaksanaan tugas-tugas

    di lingkungan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta di bidang pelayanan

    pemakaman umum berubah kembali nomenklaturnya berdasarkan Surat

    Keputusan Gubernur Nomor 136 Tahun 2001 dari Dinas Tata Pemakaman Umum

    Propinsi DKI Jakarta menjadi Kantor Pelayanan Pemakaman Provinsi DKI

    Jakarta.

    Kemudian pada tahun 2008, berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi DKI

    Jakarta Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah, kedua unit

    tersebut yaitu Dinas Pertamanan dan Kantor Pelayanan Pemakaman Provinsi DKI

    Jakarta menjadi Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta.

  • 29

    Akhirnya berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 18

    Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah, terjadi penggabungan antara

    Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi dengan Bidang Kehutanan pada

    Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta menjadi Dinas

    Kehutanan Provinsi DKI Jakarta.

    3.1.2 Visi Misi Perusahaan

    A. Visi

    “Terwujudnya Ruang Terbuka Hijau Pertamanan dan Pemakaman Kota

    Jakarta yang Tertata Rapih dan Terjangkau bagi Warga Kota”

    Adapun pemahaman terhadap visi tersebut adalah sebagai berikut

    Ruang Terbuka Hijau yang tertata rapi adalah :

    Ruang Terbuka Hijau sebagai suatu Sistem Ruang Terbuka Hijau

    yang terintegrasi dan terhubung satu dengan yang lainnya membentuk satu

    kesatuan ruang terbuka hijau kota. Ruang terbuka hijau yang dapat

    memenuhi fungsi dan manfaatnya sebagai penyeimbang lingkungan dan

    pembentuk ruang kota yang nyaman untuk berkreativitas dan bertempat

    tinggal.

    Ruang Terbuka Hijau yang terjangkau bagi warga kota adalah :

    Ruang Terbuka Hijau yang terhubung dan dekat dengan tempat

    tinggal dan pusat-pusat aktivitas sehingga mudah dicapai oleh seluruh

    warga kota. Pelibatan dan peran serta masyarakat terhadap pengembangan

    Ruang Terbuka Hijau Kota Jakarta.

  • 30

    B. Misi

    1. Menyediakan Ruang Terbuka Hijau Taman, Jalur Hijau dan Juga

    Pemakaman yang nyaman dan estetis sebagai ruang kreatifitas publik

    2. Menciptakan dan mengembangkan sarana Keindahan Kota Sebagai

    Ciri atau Identitas Kota Jakarta

    3. Melibatkan Peran Serta Masyarakat untuk ikut serta Membangun dan

    Mewujudkan Ruang Terbuka Hijau di Kota Jakarta

    4. Meningkatkan Pelayanan di Bidang Pertamanan dan Pemakaman

    kepada Masyarakat

    5. Menerapkan tata kelola organisasi Dinas Kehutanan yang baik.

    6. Mengembangkan sistem informasi Pertamanan dan Pemakaman

    3.1.3 Logo Perusahaan

    Gambar III.1

    Logo Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

    Sumber: Bagian Tata Usaha Suku Dinas Kehutanan Kota Jakarta Utara

  • 31

  • 32

    3.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi

    Tugas Pokok Suku Dinas Kehutanan Kota Administrasi Jakarta Utara:

    Melaksanakan Pengelolaan Pertamanan dan Pemakaman di wilayah Jakarta Utara

    Fungsi Suku Dinas Kehutanan Kota Administrasi Jakarta Utara:

    1. Penyusunan pelaksanaan rencana kerja dan Anggaran Suku Dinas Kehutanan

    Kota Administrasi Jakarta Utara.

    2. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pengelolaan pertamanan dan

    pemakaman.

    3. Pembangunan taman, jalur hijau, pemakaman dan keindahan kota Jakarta

    Utara.

    4. Penataan, pemeliharaan dan perawatan taman, jalur hijau, keindahan kota dan

    makam di wilayah Jakarta Utara.

    5. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan makam, taman, jalur hijau, dan

    keindahan kota Jakarta Utara.

    6. Pelayanan, pembinaan dan pengendalian rekomendasi, perizinan, standarisasi

    dan / atau sertifikasi di bidang pertamanan dan pemakaman di wilayah Jakarta

    Utara.

    7. Pengembangan peran serta masyarakat dibidang pertamanan dan pemakaman.

    8. Penyediaan tanah makam, pemetakan tanah makam, dan tata keindahan taman

    pemakaman umum.

    9. Penyelenggaraan penggalian dan atau pemindahan jenazah.

  • 33

    10. Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan dan perawatan

    prasarana dan sarana pertamanan dan pemakaman di wilayah Jakarta Utara.

    11. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan ketatausahaan Suku Dinas

    Kehutanan Kota Administrasi Jakarta Utara.

    12. Pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi.

    Fungsi PR Sudin Kehutanan Jakarta Utara berdasarkan Tugas Pokok

    dan Fungsi diatas adalah berikut:

    1. Pelayanan, pembinaan dan pengendalian rekomendasi, perizinan, standarisasi

    dan / atau sertifikasi di bidang pertamanan dan pemakaman di wilayah Jakarta

    Utara.

    2. Pengembangan peran serta masyarakat dibidang pertamanan dan pemakaman.

    3.2 Proses Kerja Program PR

    Dalam kegiatan sosialisasi Taman Maju Bersama pihak Sudin

    Kehutanan Jakarta Utara sebelumnya akan mengirimkan undangan kepada

    Masyarakat Kecamatan Tanjung Priok melalui RW masing-masing surat tersebut

    berisi undangan bersifat resmi setelah undangan itu diterima maka pihak RW akan

    mengkordinir warganya untuk ikut serta dalam undangan tersebut.

    Pada saat acara tersebut berlangsung Pihak Sudin Kehutanan Jakarta Utara

    akan menjelaskan apa itu Taman Maju Bersama, manfaat yang didapat atas

    pembangunanya, dan dampak positif yang akan di hasilkan jika pembangunan

    Taman Maju Bersama itu telah selesai. Tidak sampai disitu, masyarakat nantinya

  • 34

    juga akan dimintai kritik dan saran nya mengenai Pembangunan Taman Maju

    Bersama.

    Selesai acara pihak Sudin Kehutanan Jakarta Utara akan mempelajari kritik dan

    saran yang telah diberikan oleh masyarakat dan nantinya akan di ikut sertakan

    dalam agenda perancangan pembangunan Taman Maju Bersama.

    3.2.1 Perencanaan

    A. Analisis Situasi

    Taman Maju Bersama merupakan salah satu program kegiatan

    strategis daerah (KSD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari sekian

    banyak program yang tujuanya adalah meningkatkan Ruang Terbuka

    Hijau (RTH) baik secara kuantitas maupun kualitas. Sebagai salah satu

    SKPD yang memiliki tugas dan fungsi pengelolaan RTH maka Dinas

    Kehutanan Provinsi DKI Jakarta beserta Suku Dinas 5 wilayah

    dibawahnya diberi tanggung jawab untuk merealisasikanya .

    Untuk itu Pemprov DKI Jakarta melalui Suku Dinas (Sudin)

    Kehutanan Jakarta Utara berkomitmen untuk membangun Sarana dan

    Prasarana ruang terbuka hijau dengan meningkatkan kebutuhan ruang

    terbuka hijau di Jakarta Utara selain untuk Taman, RTH tersebut juga

    berfungsi untuk tempat bermain dan belajar.

    Analisis SWOT Perusahaan:

    1) Strenght (Kekuatan)

  • 35

    Strenght atau Kekuatan dari Suku Dinas Kehutanan Jakarta Utara yaitu

    mampu mewujudkan Ruang Terbuka Hijau Pertamanan dan Pemakaman

    kota Jakarta yang tertata rapih serta dapat memenuhi fungsi dan

    pemanfaatanya sebagai penyeimbang lingkungan dan terjangkau bagi

    warga kota.

    2) Weakness (Kelemahan)

    Weakness atau Kelemahan dari Suku Dinas Kehutanan Jakarta Utara

    ialah belum mempunyai social media sebagai penyalur informasi bagi

    seluruh lapisan masyarakat mengenai program – program yang akan dan

    telah di jalankan oleh Suku Dinas Kehutanan Jakarta Utara.

    3) Opportunity (Peluang)

    Opportunity atau peluang nya dari Suku Dinas Kehutanan Jakarta

    Utara yaitu dapat menciptakan ruang hijau yang sebelumnya tidak

    berfungsi sedemikian rupa sehingga dapat menjadi Ruang Terbuka Hijau

    yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

    4) Threat (Ancaman)

    Threat atau ancaman yang ada pada Suku Dinas Kehutanan Jakarta

    Utara, yaitu terletak pada program – program yang akan dijalankan jika

    tidak sesuai dengan anggaran yang telah di tetapkan, maka program –

    program tersebut tidak dapat berjalan.

  • 36

    Analisis SWOT Program:

    1) Strenght (Kekuatan)

    Strenght atau Kekuatan dari Sosialisasi program Taman Maju Bersama

    adalah terletak pada produk yang akan dihasilkan yaitu Tempat atau

    wadah rekreasi, interaksi dan edukasi yang sangat positif yang bermanfaat

    bagi seluruh lapisan masyarakat DKI Jakarta

    2) Weakness (Kelemahan)

    Weakness atau Kelemahan dri program ini yaitu terletak pada

    Anggaran, Pemprov DKI Jakarta sudah membuat anggaran untuk

    pembangunan Taman Maju Bersama, berdasarkan itu Sudin Kehutanan

    Jakarta Utara hanya dapat menggunakan biaya yang dibutuhkan dari awal

    sosialisasi sampai pembangunan Taman Maju Bersama berdasarkan

    anggaran yang sudah ditentukan.

    3) Opportunity (Peluang)

    Opportunity atau peluang nya terletak pada Target Audience atau

    khalayak, kita mengajak Remaja masa kini biasa disebut Milenial untuk

    ikut bepartisipasi memberikan ide-ide kreatif mereka agar nantinya

    Remaja milenial lainya juga ikut berpartisipasi melakukan kegiatan yang

    positif di Taman Maju Bersama.

    4) Threat (Ancaman)

    Threat atau ancaman yang ada saat ini yaitu Gadget, karena saat ini

    Remaja terutama anak-anak lebih memilih bermain Gadget daripada

  • 37

    bermain diluar rumah, untuk itu kita berharap pada Remaja milenilal untuk

    mengeluarkan ide mereka agar Remaja terutama anak-anak lebih memilih

    bermain, berinteraksi di luar rumah daripaa bermain Gadget.

    B. Tujuan

    Menurut Key Informan Tujuan Sosialisasi Taman Maju Bersama yaitu

    sebagai media interaksi antar Pemprov DKI dengan masyarakat Jakarta

    Utara, juga mengenalkan program Taman Maju Bersama adalah wadah

    rekreasi, interaksi dan edukasi bagi seluruh masyarakat khususnya Jakarta

    Utara.

    C. Target Audience/Khalayak

    Menurut informasi dari Key Informan Target Audience dari Sosialisasi

    program Taman Maju Bersama ini ialah Remaja sampai Orang tua, karena

    program Taman Maju Bersama ini membutuhkan ide-ide yang kreatif dari

    remaja dan saran serta kritik dari orang tua, agar nantinya seluruh lapisan

    masyarakat bisa menikmati dan merasakan dampak positif dibangunya

    Taman Maju Bersama.

    D. Pesan

    Adapun pesan yang disampaikan untuk para Audience:

    1. Ajak seluruh teman,saudara, kerabat untuk mengunjungi Taman Maju

    Bersama.

    2. Menjelaskan apa itu Taman Maju Bersama.

    3. Lakukan kegiatan yang positif di Taman Maju Bersama.

  • 38

    4. Kurangi bermain Gadget, perbanyak interaksi dengan dunia luar.

    5. Ikut serta dalam mendongkrak ekonomi di sekitar wilayah Taman

    Maju Bersama

    E. Strategi dan Taktik

    Menurut Key Informan Strategi sosialisasi program Taman Maju

    Bersama dengan mengenalkan apa itu Taman Maju Bersama, manfaat

    yang didapat, kegiatan apa saja yang bisa di lakukan di Taman Maju

    Bersama, dan meminta kritik serta saran nya untuk pembangunan Taman

    Maju Bersama melalui FGD (foocus group discussion).

    Taktik yang dapat dilakukan:

    1. Melakukan pendekatan sosial antar warga sekitar lokasi pembangunan

    Taman Maju Bersama.

    2. Melakukan Perencanaan sosialisasi Taman Maju Bersama

    3. Membuat media publikasi

    4. Pelaksanaan Sosialisasi Taman Maju Bersama

    F. Media

    Menurut Key Informan Dalam sosialisasi Taman Maju Bersama,

    media utama yang di gunakan yaitu Surat Undangan resmi kepada warga

    untuk dapat hadir dalam kegiatan Sosialisasi Taman Maju Bersama di

    Aula Kelurahan Sungai Bambu Kecamatan Tanjung Priok, sedangkan

    untuk media pendukung yaitu Spanduk yang akan dipasang pintu masuk

  • 39

    gedung Kelurahan Sungai Bambu dan diruang pertemuan antara

    Masyarakat dengan Sudin Kehutanan Jakarta Utara, di depan mimbar juga

    diberi dekorasi tanaman hias.

    G. Anggaran

    Menurut Key Informan Anggaran dana ini merupakan bahan material

    dari sebuah perencanaan yang telah disusun. Untuk menjalankan

    Sosialisasi program Taman Maju Bersama membutuhkan biaya, rincian

    biaya kebutuhan yang ada di dalam rencana yang telah disusun. Berikut

    rincian yang dibutuhkan:

    Tabel III.1

    ( Anggaran Kegiatan Sosialisasi program Taman Maju Bersama )

    Anggaran Kegiatan

    " Sosialisasi program Taman Maju Bersama"

    No Kebutuhan Biaya

    (Rp) Jumlah Total (Rp)

    1 Print Undangan 2,000 50 Pcs 100,000

    2 Print X-Banner 100,000 1 Pcs 100,000

    3 Print Spanduk 55,000 1 Pcs 55,000

    4 Snack 15,000 50 Pcs 750,000

    5 Biaya Tidak

    Terduga 200,000

    200,000

    TOTAL 1.205,000

    Sumber : Staff Sudin Kehutanan Jakarta Utara

  • 40

    h. Kriteria Evaluasi

    Dalam mengsosialisasikan program Taman Maju Bersama, penulis

    memiliki beberapa kriteria evaluasi. Adapun kriteria evaluasi tersebut

    yaitu :

    Tabel III.2

    (Kriteria Evaluasi)

    PROGRAM TUJUAN INDIKATOR

    SOSIALISASI

    PROGRAM

    TAMAN MAJU

    BERSAMA

    Mensosialisasikan apa

    itu Taman Maju Bersama

    Daya Tarik

    masyarakat untuk

    berkegiatan di

    Taman Maju

    Bersama

    Menginformasikan

    manfaat yang akan

    didapatkan oleh

    masyarakat sekitar.

    Meningkatkan

    kepercayaan

    masyarakat

    terhadap adanya

    Taman Maju

    Bersama yang

    nantinya akan

    memberikan

    dampak yang

    positif.

    Menumbuhkan kembali

    rasa kesadaran

    masyarakat untuk

    berkegiatan di Taman

    Maju Bersama.

    Meningkatkan

    kesadaran diri

    remaja serta

    masyarakat hingga

    75% untuk

    melakukan

    kegiatan yang

    positif di Taman

    Maju Bersama

    Sumber: Data pribadi

  • 41

    3.2.2 Pelaksanaan

    Menurut Key Informan berikut adalah susunan kegiatan Sosialisasi nya.

    Tabel III.3

    Sususnan acara kegiatan Sosialisasi Pembangunan Taman Maju Bersama Sudin

    Kehutanan Jakarta Utara untuk Kecamatan Tanjung Priok.

    Kegiatan Sosialisasi Taman Maju Bersama di wilayah kecamatan

    Tanjung Priok dilakukan pada Hari senin, 22 Mei 2019 berlangsung pada pukul

    13.00-15.45 WIB bertempat di Aula Kelurahan Sungai Bambu Kecamatan

    Tanjung Priok, diadakan di Kelurahan Sungai Bambu karena Taman Maju

    Bersama yang akan dibangun jarak terdekat yaitu di Kelurahan Sungai Bambu.

    Pada saat pelaksanaan sosialisasi, kegiatan yang dilakukan pertama yaitu

    WAKTU ACARA

    13.00 13.30 REGISTRASI TAMU UNDANGAN

    13.30 13.40

    13.40 13.55

    13.55 14.10

    14.10 15.00

    15.00 15.30

    15.30 15.45

    OPENING MC

    SAMBUTAN KECAMATAN TANJUNG

    PRIOK

    SAMBUTAN PIHAK SUDIN

    KEHUTANAN JAKARTA UTARA

    PAPARAN MATERI SOSIALISASI

    PEMBANGUNAN TAMAN MAJU BERSAMA

    TANYA JAWAB SERTA KRITIK & SARAN

    PENUTUPAN OLEH MC

  • 42

    registrasi, registrasi dilakukan untuk mengkordinir peserta agar mendapatkan

    snack serta kursi yang telah ditentukan.

    Setelah registrasi peserta diharapkan mengisi kursi yang telah disediakan

    dan menunggu pihak Sudin Kehutanan Jakarta Utara dan perwakilan dari

    Kecamatan Tanjung Priok dan Kelurahan Sungai Bambu untuk datang. Setelah

    semuanya telah hadir kegiatan langsung dimulai dengan pembukaan sambutan

    oleh perwakilan Kecamatan Tanjung Priok dan Kelurahan Sungai Bambu setelah

    itu dilanjutkan sambutan oleh pihak Sudin Kehutanan Jakarta Utara. Sambutan

    telah selesaI langsung masuk ke acara inti, pihak Sudin Kehutanan Jakarta Utara

    akan menjelaskan apa itu Taman Maju Bersama, Manfaat yang didapat

    masyarakat sekitar dan Dampak positif yang akan terjadi pada saat pembangunan

    telah selesai, tidak sampai disitu Sudin Kehutanan Jakarta Utara juga akan

    memperlihatkan konsep Taman Maju Bersama yang akan dibangun dan pada saat

    selesai dijelaskan, masyarakat boleh memberi kritik dan saranya yang nantinya

    akan disaring dan dimasukan kedalam perancangan Pembangunan Taman Maju

    Bersama di wilayah kecamatan Tanjung Priok.

    Seluruh kegiatan telah selesai dilakukan pihak Sudin Kehutanan Jakarta

    Utara akan menutup kegiatan ini. Untuk pertemuan selanjutnya akan diadaakan

    setelah kritik dan saran dari masyarakat telah disaring dan dimasukan ke agenda

    perancangan pembangunan Taman Maju Bersama, pada pertemuan ini pihak yang

    akan di libatkan hanya perwakilan dari masing-masing kelurahan, kecamatan dan

    pihak Sudin Kehutanan Jakarta Utara. Isi dari pertemuan ini akan membahas

    kritik dan saran masyarakat yang telah disaring dan persiapan masyarakat

  • 43

    Kecamatan Tanjung Priok dalam pembangunan Taman Maju Bersama yang akan

    mulai dibangun pertengahan tahun 2019.

    3.2.3 Evaluasi

    Dari rangkaian kegiatan diatas terdapat evaluasi, evaluasi pada

    kegiatan ini terletak pada waktu kegiatan yang tidak sinkron dengan masyarakat.

    Serta disambut positif oleh masyarakat terlihat dari antusias masyarakat untuk

    mempelajari lebih lanjut apa itu Taman Maju Bersama sangat tinggi, dilihat dari

    banyaknya masyarakat yang ingin memberi masukan sarana dan prasana yang

    dibutuhkan di Taman Maju Bersama serta merencanakan kegiatan-kegiatan yang

    positif dari masyarakat, diluar dari itu seluruh kegiatan berjalan lancar sesuai

    susunan kegiatan yang telah dibaut dan tinggal menunggu hasil dari pihak Sudin

    Kehutanan Jakarta Utara untuk rapat pertemuan selanjutnya dengan perwakilan

    setiap elemen.

    3.3 Kendala dan Pemecahan

    3.3.1 Kendala

    Mengingat pentingnya kegiatan Sosialisasi Pembangunan Taman

    Maju Bersama merupakan Kegiatan Strategis Daerah (KSD) dalam meningkatkan

    Ruang Terbuka Hijau (RTH) baik secara kuantitas maupun kualitas. TMB (Taman

    Maju Bersama) merupakan program pengembangan RTH yang pada prosesnya

    mulai dari Perencanaan, Pelaksanaan s/d Pengawasan melibatkan masyarakat dan

    kelompok dari berbagai komunitas potensi sekitar lokasi. Penulis mempelajari ada

    beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Sosialisasi ini, antara lain :

  • 44

    1. Jadwal sosialisasi yang tidak sesuai dengan masyarakat sehingga saat

    sosialisasi berlangsung jumlah yang hadir tidak sesuai yg diharapkan.

    2. Kemudian banyaknya permintaan masyarakat untuk sarana dan prasarana di

    taman.

    3.3.2 Pemecahan

    Melihat beberapa kendala yang di hadapi seperti yang sudah di jelaskan di

    atas yaitu jadwal sosialisasi yang tidak sesuai dengan mesyarakat dapat dilakukan

    dengan berkoordinasi terus dengan pihak kelurahan RT dan RW agar jadwal dapat

    disinkronkan dengan masyarakat. Selanjutnya yaitu banyaknya permintan

    masyarakat untuk sarana dan prasarana di taman dapat di lakukan dengan

    menyeleksinya dengan tetap menyesuaikan desain dari tim perencanaan.