bab iii ot

13
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian true eksperimental yaitu mengamati kemungkinan pengaruh penurunan kadar gula darah dengan melakukan pengamatan terhadap kelompok eksperimental pada berbagai kondisi perlakuan dan membandingkannya dengan kelompok kontrol. B. Populasi dan Sampel penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi penelitian adalah mencit (Mus musculus). 2. Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah mencit putih jantan dengan BB 20- 25 gram, umur 2-3 bulan yang diinduksi dengan aloksan. C. Variabel Penelitian 1. Variabel Independent Variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Variabel independent dalam penelitian ini

Upload: bernardete-freitas-barros

Post on 09-Sep-2015

220 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ffnfnfjffjsrf

TRANSCRIPT

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Desain penelitianPenelitian ini termasuk jenis penelitian true eksperimental yaitu mengamati kemungkinan pengaruh penurunan kadar gula darah dengan melakukan pengamatan terhadap kelompok eksperimental pada berbagai kondisi perlakuan dan membandingkannya dengan kelompok kontrol.B. Populasi dan Sampel penelitian1. Populasi PenelitianPopulasi penelitian adalah mencit (Mus musculus).2. Sampel PenelitianSampel penelitian adalah mencit putih jantan dengan BB 20-25 gram, umur 2-3 bulan yang diinduksi dengan aloksan. C. Variabel Penelitian1. Variabel IndependentVariabel independent adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Variabel independent dalam penelitian ini adalah kombinasi infus daun kelor dengan Metformin dan Glibenklamid.2. Variabel dependent Variable dependent adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independent. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah kadar glukosa dalam darah.

3. Variabel TerkendaliVariabel terkendali adalah variabel yang dianggap berpengaruh selain variabel independent, sehingga kualifikasinya perlu ditentukan agar hasil yang didapatkan dapat diulang dalam penelitian lain. Variabel terkendali dalam penelitian ini adalah kondisi mencit dan konsentrasi infus daun kelor, Metmorfim dan Glibenklamid.

D. Definisi Operasional VariabelTabel 3.1 Definisi Operasional VariabelNoVariabelDefinisi OperasionalAlat ukurSkala UkurHasil Ukur

1Infusa daun kelorDiberikan secara sonde. Infus daun kelor sebanyak mg/gBBTimbangan digitalRasioSatuan ukuran mg

2Metfor-min Diberikan secara oral pada dosis mg/kgBB dan dosis mg/kgBB.Timbangan digitalRasio Satuan ukuran mg

3GlibenklamidDiberikan secara oralpada dosismg/kgBB dan dosis mg/kgBBTimbangan digital Rasio Satuan ukuran mg

4Kombinasi infusa daun kelor dengan Metformin dan GlibenklamidDiberikan secara oral dalam bentuk larutan berupa kombinasi anatara ekstrak daun kelor mg.kgBB dengan Metformin mg/kgBB dan kombinasi ekstrak daun kelor dengan glibenklamid mg/gBBTimbangan digitalRasioSatuan ukuran mg

5Kadar glukosa darahHasil pengukuran kadar glukosa EasytouchRasioSatuan ukuran mg/dl

6MencitMencit putih jantan dengan berat 20-25 gram dan berumur 2-3 bulan sebanyak 10 ekorTimbangan digital Rasio Satuan ukuran gram

E. Tempat PenelitianPenelitian dilakukan di Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri.F. Waktu PenelitianPenelitian dilaksanakan mulai bulan Januari-April 2015G. Instrumen Penelitian1. Alat PenelitianAlat untuk pembuataninfus (panic infus, kain flannel, thermometer, dan ayakan), alat untuk memisahkan serum (tabung serologis, sentrifuge tipe T121, yellow tip, blue tip), timbangan, neraca analitik, jarum suntik dan alat-alat gelas, digital glucometer. 2. Bahan penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain: daun kelor (Moringa oleifera Lam), Glibenklamid, Metmorfin, aloksan, NaCl, CMC, reagen KIT glukosa, FeCl3, serbuk Mg, alcohol, HCL, amil alcohol, air suling.Hewan uji yang digunakan adalah mencit putih sehat dengan umur 2-3 bulan dan berat tubuh 20-25 gram sebanyak 10 ekor.

H. Prosedur Pengumpulan Data1. Perhitungan dosisa. Daun kelor Dosis yang digunakan yaitu 50 mg/kg BB Tikus Dosis untuk tikus = 50mg/1000 mg = 10 mg/200 gram BB Konversi dosis dari tikus ke dosis mencit: = 10/200mg x 0,14 = 1,4 mg /20 gram BBb. Perhitungan dosis kombinasi infus daun kelor-glibenklamid . Perbandingan dosis kombinasi ke I= 0,75 : 0,25dosis kombinasi ke II = 0,5 : 0,5dosis kombinasi ke III = 0,25 : 0, 75 Dosis infus daun kelor= 1,4 mgDosis glibenklamid = 0,65 mgJadi didapatkan dosis infus daun kelor ke I= 1,4 x 0,75 = 1,05 mgDosis infus daun kelor ke II= 1,4 x 0,5 = 0,7 mgDosis infus daun kelor ke III= 1,4 x 0,25 = 0,35 mgDosis glibenklamid ke I = 0,65 x 0,25 = 0,1625 mgDosis glibenklamid ke II = 0,65 x 0,5 = 0,325 mgDosis glibenklamid ke III = 0,65 x 0,75 = 0,48 mg

c. Perhitungan dosis kombinasi infus daun kelor-MetmorfinPerbandingan dosis kombinasi ke I= 0,75 : 0,25dosis kombinasi ke II = 0,5 : 0,5dosis kombinasi ke III = 0,25 : 0, 75 Dosis infus daun kelor= 1,4 mgDosis glibenklamid = 65 mgJadi didapatkan dosis infus daun kelor ke I= 1,4 x 0,75 = 1,05 mgDosis infus daun kelor ke II= 1,4 x 0,5 = 0,7 mgDosis infus daun kelor ke III= 1,4 x 0,25 = 0,35 mgDosis Metformin ke I = 65 x 0,25 = 16,25 mgDosis metformin ke II = 65 x 0,5 = 32,5 mgDosis metformin ke III = 65 x 0,75 = 48,75 mg

1. Preparasi ekstrak daun kelorDaun kelor ditimbang sebanyak 10 % b/v dibuat dengan cara menimbang 10 g serbuk daun kelor ditambah air 120 ml air lallu dipanaskan dalam panic infusselama 15 menit pada suhu 90-98C. selagi masih panas disaring dengan kain flannel, kemudian ditambahkan air mendidih melalui ampas hingga diperoleh 100 ml infus.

2. Pembuatan larutan aloksanDosis aloksan yang digunakan untuk induksi mencit 100 mg/kgBB selama 7 hari secara subkutan. Aloksan yang akan digunakan, dapat dilarutkan dalam aquades dan diberikan sebanyak 0,5 mL pada masing-masing mencit.3. Pembuatan larutan glukosaHewan uji dibuat hiperglikemi dengan pemberian larutan glukosa 50% dengan dosis 1 g/kg bb. Pemberian beban glukosa dilakukan 5 menit setelah pemberian sediaan uji secara oral. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan pada menit ke-30, 60, 90 dan 180.4. Pembuatan Larutan Natrium Carboxy Methyl Cellulose (CMC Na) Sebanyak 25 mg/kgbb CMC Na ditaburkan dalam gelas piala yang berisi 30 mL akuades yang telah dipanaskan. Didiamkan selama 15 menit hingga diperoleh massa yang transparan, lalu dicampur sampai homogen, diencerkan dengan akuades dan dimasukkan ke labu ukur 100 mL, dicukupkan volumenya dengan akuades hingga batas tanda tera (Togubu, 2011).

Tabel 3.2. Kelompok perlakuanKelompokPerlakuan

Ikontrol negative diberi suspense CMC Na 25 mg/kg bb

IIKontrol tunggal obat ke-1 diberi glibenklamid 0,65 mg/kg bb

IIIKontrol tunggal obat ke-2 diberi metformin 65 mg/kg bb

IVDiberi infus daun kelor 1,4 mg/kgbb

VKombinasi I infus daun kelor-glibenklamid 0,75:0,25 (1,05 mg:0,1625mg/kg bb)

VIKombinasi ke II infus daun kelor- glibenklamid 0,5:0,5 (0,7 mg : 0,325 mg/kg bb)

VIIKombinasi ke III infus daun kelor-glibenklamid 0,25:0,75 (0,35mg : 0,48 mg/kg bb

VIIIKombinasi I infus daun kelor-Metformin 0,75:0,25 (1,05 mg:16,25 mgkg bb

IXKombinasi ke II infus daun kelor-metformin 0,5:0,5 (0,7 mg : 32,5 mg/kg bb

XKombinasi ke III infus daun kelor- metformin 0,25:0,75 (0,35 mg : 48,75 mg/kg bb

5. Pengambilan darah hewan cobaMencit yang akan diuji dicek kadar glukosa awal dengan dipuasakan selama lebih kurang 18 jam, diambildarahnya melalui vena orbitalis. Pengambilan darah dilakukan dengan cara bagian ujung ekor mencit dibersihkan dengan alkohol 70%, kemudian dipotong kira-kira 5 mm lalu diurut perlahan-lahan sampai darahnya keluar (Giri, 2008).Skema Kerjaa) Skema kerja pembuatan infus daun kelorSerbuk halus daun kelor ditimbang 10 g

Ditambah 120 ml aquades

Dipanaskan dalam panci infus selama 90-98C

Disaring dengan kain flanel

Diperoleh 100 ml infus daun kelor

Gambar 3.1. Skema kerja pembuatan sari herba rumput mutiara

b) Skema kerja pembuatan CMC Na 0,5%Ditimbang 25g CMC Na

ditaburkan dalam mortir yang berisi 30 mL akuades yang telah dipanaskan. Didiamkan selama 15 menit hingga diperoleh massa yang transparan, lalu dicampur sampai homogen, diencerkan dengan akuades dan dimasukkan ke labu ukur 100 mL

CMC Na 25g

Gambar 3.2. Skema kerja pembuatan CMC Na 25 g

c) Skema kerja perlakuan pada hewan cobaMencit

Puasa 18 jam

Induksi aloksan dosis 100mg/kg BB mencit selama 7 hari

Setelah 7 hari di beri Perlakuan

Kombinasi infus daun kelor dan metformin (1,05mg:16,25 mg/kgbb)Kombinasi I: infus daun kelor dan glibenklamid (1,05mg:0,162mg/kgbb)

treatmentControl tunggal obat ke 2

Kontrol tunggal obat ke 1 Kontrol negatif

Infus daun kelor 1,4 g/kg BBMetformin 65mg/KgBB CMC Na 25 g Glibenklamid 0,65mg/Kg BB

Kombinasi 3: infus daun kelor + metformin (0,35mg:48,75mg/kgb)bKombinasi 2: infus daun kelor + metformin (0,7mg/32,5mg/kgbb)Kombinasi 2:Infus daun kelor dan glibenklamid (0,7mg:0,325mg/kgbb)Kombinasi 3:Infus daun kelor + glibenklamid 0,35mg:0,48mg/kgbb

Pengukuran kadar glukosa darah

Gambar 3.3. Skema kerja perlakuan pada hewan coba

I. Analisa DataData yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk nilai rerata standar deviasi (Mean SD). Selanjutnya data diolah dan dianalisis menggunakan uji Analysis of Variance (ANOVA) Repeat dengan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) untuk mengetahui pengaruh terhadap parameter-parameter yang diukur dan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara rerata parameter yang diukur.