bab iii objek dan metodelogi penelitian 3.1 objek ... -...

35
Katon Prabowo, 2013 “PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa mengenai pengaruh Kualitas Produk Wisata terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan, dan pada penelitian ini terdiri dari Kualitas Produk Wisatasebagai variabel bebas yang terdiri dari Mutu Destinasi, Mutu Atraksi Wisata, Mutu Sarana Pendukung Wisatadan Mutu Aksesibilitas. Keputusan Berkunjung sebagai variabel terikat terdiri dari Pemilihan Produk dan Jasa, Pemilihan Brand (merek), Pilihan Distribusi, Waktu Kunjungan, Jumlah Kunjungan dan Metode Pembayaran, tetapi pada penelitian ini Metode Pembayaran tidak diteliti. Penelitian ini dilakukan pada Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dan dalam penelitian ini pengunjung yaitu wisatawan nusantara (wisnus), yang akan dijadikan sebagai sasaran penelitian karena merupakan pihak yang menentukan serta mengambil keputusan untuk berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. Dipilihnya Taman Wisata Alam Kawah Papandayan sebagai objek penelitian karena berdasarkan data kunjungan yang diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut.Alasan mendasar dijadikanya Taman Wisata Alam Papandayan sebagai objek penelitan adalah terjadi penurunan pada tahun 2013 mengalami penurunan jumlah kunjungan sebesar 10.804 wisatawan (Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut 2013). Penelitian ini akan menganalisis mengenai pengaruh Kualitas Produk Wisata terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.M.Aziz Firdaus (2012:32) mengungkapkan bahwa “Metode penelitian dengan cara memperbaiki objek dalam kurun waktu tertentu atau tidak berkesinambungan dalam jangka panjang.

Upload: vucong

Post on 22-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Katon Prabowo, 2013 “PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisa mengenai pengaruh Kualitas Produk Wisata

terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan, dan

pada penelitian ini terdiri dari Kualitas Produk Wisatasebagai variabel bebas yang

terdiri dari Mutu Destinasi, Mutu Atraksi Wisata, Mutu Sarana Pendukung Wisatadan

Mutu Aksesibilitas. Keputusan Berkunjung sebagai variabel terikat terdiri dari

Pemilihan Produk dan Jasa, Pemilihan Brand (merek), Pilihan Distribusi, Waktu

Kunjungan, Jumlah Kunjungan dan Metode Pembayaran, tetapi pada penelitian ini

Metode Pembayaran tidak diteliti. Penelitian ini dilakukan pada Taman Wisata Alam

Kawah Papandayan dan dalam penelitian ini pengunjung yaitu wisatawan nusantara

(wisnus), yang akan dijadikan sebagai sasaran penelitian karena merupakan pihak

yang menentukan serta mengambil keputusan untuk berkunjung ke Taman Wisata

Alam Kawah Papandayan.

Dipilihnya Taman Wisata Alam Kawah Papandayan sebagai objek penelitian

karena berdasarkan data kunjungan yang diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Garut.Alasan mendasar dijadikanya Taman Wisata Alam

Papandayan sebagai objek penelitan adalah terjadi penurunan pada tahun 2013

mengalami penurunan jumlah kunjungan sebesar 10.804 wisatawan (Sumber: Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut 2013).

Penelitian ini akan menganalisis mengenai pengaruh Kualitas Produk Wisata

terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.M.Aziz Firdaus

(2012:32) mengungkapkan bahwa “Metode penelitian dengan cara memperbaiki

objek dalam kurun waktu tertentu atau tidak berkesinambungan dalam jangka

panjang.”

43

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan ilmu-ilmu manajemen pemasaran, khususnya

pemasaran dibidang jasa.Pemasaran jasa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

keberadaan Kualitas Produk Wisata, yang mempunyai pengaruh terhadap keputusan

berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.Survei yang dilakukan yaitu

terhadap wisnus yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

Setiap penelitian yang dilakukan sebelumnya harus ditentukan dahulu jenis

dan metode penelitian yang akan digunakan, hal ini bertujuan untuk mencapai tujuan

dari penelitian tersebut. Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis

penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif, karena dalam penelitian ini

terdapat variabel-variabel yang dapat menggambarkan variabel suatu penelitian dan

menguji suatu kebenaran teori yang digunakan sesuai dengan fenomena yang terjadi

dilapangan.

Penelitian deskriptif disini bertujuan untuk memperoleh gambaran keseluruhan

mengenai Kualitas Produk Wisatameliputi Mutu Destinasi , Mutu Atraksi Wisata,

Mutu Sarana Pendukung Wisata, Mutu Aksesibilitas, serta implikasi terhadap

Keputusan Berkunjung yang terdiri dari Pemilihan Produk dan Jasa, Pemilihan Merek

(Brand), Pilihan Distribusi, Waktu Kunjungan dan Jumlah Kunjungan.

Menurut M.Aziz Firdaus (2012:24) mengemukakan bahwa “Penelitian

verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran pengumpulan data dilapangan”.

Dalam penelitian ini diuji mengenai pengaruh Kualitas Produk Wisataterhadap

Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

Berdasarkan jenis penelitian diatas yaitu peneltian deskriptif dan verifikatif

yang dilakukan melalui pengumpulan data dilapangan, maka metode penelitian yang

dilakukan adalah descriptive survey dan explanatory survey. Menurut Sugiyono

(2012:39) yang dimaksud metode survey yaitu:

44

Metode penelitian yang dilakukan populasi besar maupun kecil, tetapi

data yang dipelajari adalah dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Penelitian ini menggunakan metode informasi dari sebagian populasi

dikumpulkan langsung ditempat kejadian secara empirik dan mengetahui pendapat

sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.Metode penelitian Cross

Sectional disebut penelitian sekali bidik (one snapshot), merupakan penelitian yang

pengumpulan datanya dilakukan pada satu titik waktu tertentu.

3.2.2 Operasional Variabel

Operasional variabel pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

pengaruh variabel yang diteliti serta mengukur skor atau nilai dari masing-masing

variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat.Operasional variabel menurut

M.Aziz Firdaus (2012:24) mengungkapkan bahwa “Mengukur suatu variabel yang

telah dijelaskan secara rinci pada Sub-Bab sebelumnya (pengukuran variabel)”.Dalam

suatu penelitian agar dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analisis,

maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasional variabel.

Sugiyono (2012:52) mengungkapkan bahwa “Operasional variabel merupakan

batasan suatu konstruk atau variabel dengan merinci hal-hal yang harus dikerjakan

oleh peneliti untuk mengukur variabel tersebut”. Variabel yang dikaji dalam

penelitian ini terdiri dari aspek Kualitas Produk Wisatasebagai variabel X dan

Keputusan Berkunjung sebagai variabel Y. Konsep operasionalisasi variabel

digunakan untuk mengukur skor atau nilai dari variabel Y (Keputusan Berkunjung)

serta dapat dilihat dari segi operasionalisasi variabel X (Kualitas Produk Wisata).

45

TABEL 3.1

OPERASIONAL VARIABEL

Variabel/ Sub

Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item

Kualitas Produk Wisata (X)

Persepsi terhadap daya tarik wisata serta harapan atas kepuasan-kepuasan yang akan diperoleh dari atraksi

wisata tersebut berakumulasi menjadi kekuatan yang besar untuk mendorong untuk menentukan pilihan atas Destinasi yang akan dikunjungi. Bodlender dalam Solahuddin Nasution, et.al (2005:89)

Mutu

Destinasi (X1)

Kualitas Destinasi

merupakan hal yang elementer dalam pariwisata. Mutu

destinasi yang baik akan berdampak positif

pada besaran jumlah wisatawan dan lama tinggal wisatawan

dalam suatu Destinasi . Dalam hal ini persepsi

wisatawan menjadi sebuah tolak ukur untuk melihat mutu destinasi

tersebut. Disini mutu Destinasi Wisata

mencakup keunikan, keaslian, keramahan, keindahan, keamanan,

kebersihan dan kenangan.

Burke dan Lindbloom dalam Solahuddin

Nasution, et.al (2005:89)

Keunikan Daya

Tarik Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan

Tingkat

keunikan Daya Tarik Taman Wisata Alam

Kawah Papandayan

Ordinal

A.1.1

Keaslian/

kealamian Daya Tarik Taman Wisata Alam

Kawah Papandayan

Tingkat

Keaslian/ kealamian Daya Tarik Taman

Wisata Alam Kawah

Papandayan

A.1.2

Keamanan Daya Tarik Taman

Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat keamanan di

Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

A.1.3

Kebersihan Taman Wisata Alam

Kawah Papandayan

Tingkat kebersihan di

Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

A.1.4

Keramahan

pengelola Taman Wisata Alam

Kawah Papandayan

Tingkat

keramahan pengelola Taman

Wisata Alam Kawah

A.1.5

46

Variabel/ Sub

Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item

Papandayan

Keindahan Taman Wisata Alam Papandayan

Tingkat keindahan Taman Wisata

Alam Papandayan

A.1.6

Mutu Atraksi

Wisata (X2)

Mutu atraksi wisata

yang dianalisis terdiri dari unsur-unsur yang

didasarkan pada kelengkapan (completeness)suatu

atraksi wisata.

Burke dan Lindbloom dalam Solahuddin

Nasution,et.al(2005:89)

Keanekaragaman

Flora di Taman Wisata Alam

Kawah Papandayan

Tingkat

Keanekaragaman Flora di Taman

Wisata Alam Kawah Papandayan

Ordinal

A.2.1

Keanekaragaman Fauna di Taman Wisata Alam

Kawah Papandayan

Tingkat Keanekaragaman Fauna di Taman

Wisata Alam Kawah

Papandayan

A.2.2

KenyamananCamp grounddi Taman Wisata Alam

Kawah Papandayan

Tingkat Kenyamanan Camp grounddi

Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan

A.2.3

Keunikan Kawah Belerang Gunung Papandayan

Tingkat Keunikan Kawah Belerang

Gunung Papandayan

A.2.4

Keindahan Taman

bunga edelweiss di Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan

Tingkat

keindahan Taman bunga edelweiss di

Taman Wisata

A.2.5

47

Variabel/ Sub

Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item

Alam Kawah Papandayan

KeunikanHutan

Mati di Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan

Tingkat

Keunikan Hutan Mati di Taman Wisata Alam

Kawah Papandayan

A.1.6

Mutu Sarana

Pendukung

Wisata (X3)

Dari sisi produk wisata,

sarana pendukung wisata merupakan salah satu elemen yang

menentukan mutu destinasi secara

keseluruhan, karena merupakan basis utama layanan dan “tangga”

pertama bagi wisatawan untuk

menilai kualitas produk wisata yakni hotel, hiburan, dan fasilitas.

Burke dan Lindbloom

dalam Solahuddin Nasution,et.al(2005:89)

Kualitas Toilet

(ketersediaan, kebersihan dan kelayakan) di

Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan

Tingkat Kualitas

Toilet (ketersediaan, kebersihan dan

kelayakan) di Taman Wisata

Alam Kawah Papandayan

Ordinal

A.3.1

Ketersediaan

Lahan Parkir di Taman Wisata

Alam Kawah Papandayan

Tingkat

Ketersediaan Lahan Parkir di

Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

A.3.2

Ketersediaan air

bersih di Taman Wisata Alam

Kawah Papandayan

Tingkat

ketersediaan air bersih di Taman

Wisata Alam Kawah Papandayan

A.3.3

Ketersediaan listrik di Taman

Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat ketersediaan

listrik di Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan

A.3.4

Ketersediaan Tingkat A.3.5

48

Variabel/ Sub

Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item

cenderamata (souvenir) di Taman Wisata

Alam Kawah Papandayan

ketersediaan cenderamata (souvenir) di

Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan

Ketersediaan guide di Taman

Wisata Alam Papandayan

Tingkat ketersediaan

guide di Taman Wisata Alam Papandayan

A.3.6

Ketersediaan

outlet makanan dan minuman di

Taman Wisata Alam Papandayan

Tingkat

ketersediaan outletmakanan

dan minuman di Taman Wisata Alam

Papandayan

A.3.7

Mutu

Aksesibilitas

(X4)

Salah satu komponen

penting produk wisata. Aksesibilitas bisa

membuat wisatawan menjangkau atraksi dan akomodasi yang

ditawarkan di pasar wisata, juga

memungkinkan wisatawan mengunjungi beragam

destinasi dengan mudah dan nyaman.

Faktor kemudahan, efisiensi dan

Kemudahaan

memperoleh transportasi umum

menuju Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan

Tingkat

kemudahaan memperoleh

transportasi menuju Taman Wisata Alam

Kawah Papandayan

Ordinal

A.4.1

Kenyaman saat

perjalanan menuju Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan

Tingkat

kenyaman saat perjalanan menuju Taman

Wisata Alam Kawah

Papandayan

A.4.2

49

Variabel/ Sub

Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item

kenyamanan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari unsur

aksesibilitas.

Burke dan Lindbloom dalam Solahuddin Nasution,et.al(2005:89)

Ketersediaan penunjuk arah menuju ke Taman

Wisata Alam Kawah

Papandayan

Tingkat ketersediaan penunjuk arah

menuju ke Taman Wisata

Alam Kawah Papandayan

A.4.3

Kondisi

Infrastruktur menuju Taman

Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat Kondisi

Infrastruktur menuju Taman

Wisata Alam Kawah Papandayan

A.4.4

Kemudahan menuju ke Taman Wisata Alam

Kawah Papandayan

Tingkat kemudahan menuju ke

Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan

A.4.5

50

Variabel/ Sub

Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item

Keputusan Berkunjung (Y) Proses keputusan berkunjung yang sebenarnya merupakan bagian dari proses berkunjung yang lebih besar, dimulai dengan pengakuan melalui bagaimana wisatawan rasakan setelah melakukan kunjungan dan

pemasar ingin terlibat selama proses keputusan berkunjung. ( Kotler dan Keller, 2012:152)

Pilihan

Produk dan

jasa

Perusahaan harus memutuskan perhatianya

kepada orang-orang yang berminat untuk mengunjungi objek

wisata yang mereka kelola, sehingga

wisatawan dapat mengambil keputusan untuk mengunjungi

objek wisata tersebut

(Kotler dan Keller, 2012:161)

Keberagaman atraksi wisata di

Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Tingkat keberagaman

atraksi wisata di Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan

Ordinal

B.1.1

Kemenarikan

produk wisata di Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan

Tingkat

kemenarikan produk wisata di Taman Wisata

Alam Kawah Papandayan

B.1.2

Keunggulan TamanWisata Alam Kawah

Papandayan dibanding Daya

Tarik Wisata Alam Lain

Tingkat keunggulan TamanWisata

Alam Kawah Papandayan

dibanding Daya Tarik Wisata Alam Lain

B.1.3

Pemilihan

Brand (Merek)

Wisatawan harus memutuskan objek

wisata apa yang akan dikunjungi dan setiap objek wisata memiliki

perbedaaan sesuai dengan karakteristiknya

masing-masing

Pemilihan Taman Wisata Alam

Kawah Papandayan berdasarkancitra

sebagai salahsatu gunung yang

memiliki taman bunga edelweiss

Tingkat Pemilihan Taman Wisata

Alam Kawah Papandayan berdasarkan citra

sebagai salahsatu gunung yang

memiliki taman bunga edelweiss

Ordinal B.2.1

51

Variabel/ Sub

Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item

(Kotler dan Keller,

2012:161)

terbaik di

indonesia

terbaik di

indonesia

Pemilihan

berdasarkan kepopuleran Taman Wisata

Alam Kawah Papandayan

Tingkat pemilihan

berdasarkan kepopuleran Taman Wisata

Alam Kawah Papandayan

B.2.2

Pilihan

Distribusi

Wisatawan harus memutuskan objek wisata apa yang akan

dikunjungi serta didasari oleh faktor lokasi, harga

yang murah, persediaan barang yang lengkap, kenyamanan dalam

berbelanja, keleluasaan tempat dan sebagainya

(Kotler dan Keller, 2012:161)

Pemilihan berdasarkan kelengkapan

akomodasi Taman Wisata Alam

Kawah Papandayan

Tingkat Pemilihan berdasarkan kelengkapan

akomodasi Taman Wisata Alam

Kawah Papandayan

Ordinal

B.3.1

Pemilihan

berdasarkan keterjangkauan

biaya wisata

Tingkat Pemilihan

berdasarkan keterjangkauan

biaya wisata

B.3.2

Waktu

Kunjungan

Keputusan wisatawan untuk datang berkunjung

berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan wisatawan. Waktu

Waktu kunjungan pada saat waktu

luang

Waktu kunjungan pada saat waktu

luang

Ordinal

B.4.1

52

Variabel/ Sub

Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item

kunjungan menentukan

masa puncak dan sepi selama satu tahun

kedatangan dan keberangkatan wisatawan sangat

membantu dalam berbagai hal

(Kotler dan Keller, 2012:161)

Waktu kunjungan

pada saat liburan sekolah/nasional

Waktu kunjungan

pada saat liburan sekolah/nasional

B.4.2

Jumlah

Kunjungan

Wisatawan dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak

produk /jasa pada objek wisata yang akan

dikunjungi dan kunjungan mungkin dilakukan lebih dari satu

objek wisata. Objek wisata harus

mempersiapkan banyaknya produk jasa atau atraksi wisata yang

sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari

masing-masing wisatawan

(Kotler dan Keller, 2012:161)

Frekuensi berkunjung ke Taman Wisata

Alam Kawah Papandayan

dalam waktu satu tahun

Tingkat Frekuensi berkunjung ke Taman Wisata

Alam Kawah Papandayan

dalam waktu satu tahun

Ordinal

B.5

53

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Informasi yang dihasilkan dalam penelitian pemasaran merupakan hasil akhir

proses pengolahan selama berlangsungnya penelitian. Informasi pada dasarnya

berawal dari bahan mentah yang disebut data.Sumber data penelitian merupakan

sumber data yang diperlukan untuk penelitian.Sumber data dapat dikategorikan

menjadi dua kategori besar, yaitu data primer dan sekunder.

1. Data Primer

M. Azis Firdaus (2012:42) mengungkapkan bahwa “Data Primer

merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk

menjawab masalah atau tujuan peneliti yang dilakukan dalam penelitian

eksploratif, deskriptif maupun kasual sengan menggunakan metode

pengumpulan data berupa survey”. Dalam riset pemasaran data primer

diperoleh secara langsung dari sumbernya, sehingga peneliti merupakan

“tangan pertama” yang memperoleh data tersebut.Dalam hal ini, peneliti

melakukan penyebaran kuisioner kepada sejumlah pengunjung yang

sesuai dengan target sasaran yang dianggap mewakili seluruh penelitian,

yaitu wisnus yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan.

2. Data Sekunder

M. Azis Firdaus (2012:53) mengungkapkan bahwa “Data sekunder

merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, bukan oleh

periset sendiri, untuk tujuan yang lain”. Artinya peneliti sekedar

mencatat, mengakses atau meminta data tersebut ke pihak lain yang telah

mengumpulkannya di lapangan. Data tersebut berupa data yang

diterbitkan dalam jurnal statistik dan lainnya serta informasi yang tersedia

dari sumber publikasi ataunon publikasi entah di dalam atau di luar

54

organisasi, semua yang dapat berguna bagi peneliti.Dalam penelitian ini

yang menjadi data sekunder adalah artikel, serta situs internet yang

berkenaan dengan penelitian.Penelitian ini menggunakan data primer dan

data sekunder yang selanjutnya diterangkan pada Tabel 3.2 dibawah ini.

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No Data Sumber

Data

Jenis Data

1. Data Statistika Perkembangan wisatawan ke

Indonesia 2010-2013

Budpar.qo.id 2014

Sekunder

2. Data Kunjungan wisatawan nusantara ke Provinsi Jawa

Barat 2010-2013

Budpar.qo.id 2014

Sekunder

3 Data Daya Tarik Wisata

Kabupaten Garut Tahun 2013

Disparbud

Kabupaten Garut 2014

Sekunder

4 Data Kunjungan wisatawan

ke Kabupaten Garut 2010-2013

Disparbud

Kabupaten Garut 2014

Sekunder

5. Data Kunjungan Wisatawan ke Taman Wisata Alam Papandayan 2010-2013

Disparbud Kabupaten Garut 2014

Sekunder

6 Data Identitas Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Pengelola Taman Wisata Alam

Kawah Papandayan

Sekunder

7 Tanggapan wisatawan mengenai Kualitas Produk Wisata

Disparbud Kabupaten Garut 2014

Primer

55

8 Tanggapan wisatawan mengenai Keputusan

Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Disparbud Kabupaten

Garut 2014

Primer

Sumber: Hasil Pengolahan Data dan referensi, 2014

3.2.4 Populasi dan Sampel

3.2.4.1 Populasi

Sugiyono (2012:61) berpendapat bahwa populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Jadi jumlah populasi bukan hanya satu orang, tetapi juga objek dan benda alam

lainnya.Berdasarkan pengertian populasi pada penelitian ini adalah wisatawan

nusantara (wisnus) yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan.Adapun wisnus yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan berjumlah 44.395 orang pada tahun 2013.

Jumlah populasi tersebut merupakan hasil dari laporan data pengunjung yang

diterima oleh Dinas Pariwisata dan KebudayaanKabupaten Garut dari Destinasi

WisataTaman Wisata Alam Kawah Papandayan.

3.2.4.2 Sampel

M. Azis Firdaus (2012:30) mengungkapkan bahwa “Sampel adalah sebagian

anggota populasi yang memiliki karakteristik populasi”. Kesimpulan hasil penelitian

sampel anggota populasi, dapat diberlakukan untuk semua anggota populasi, dengan

sebuah asumsi bahwa karakteristik dimiliki populasi benar-benar homogen. Agar

memperoleh sampel yang refresentatif dari populasi. Dalam penelitian ini tidak

mungkin semua populasi dapat penulis teliti, hal ini di sebabkan beberapa faktor,

diantaranya:

56

1. Keterbatasan biaya

2. Keterbatasan tenaga

3. Keterbatasan waktu yang tersedia.

Bila populasi besar, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari

populasi tersebut. Untuk mengukur sampel peneliti menggunakan rumus sampel

Slovin (Umar, 2003:141), adapun rumusan untuk menghitung ukuran sampel adalah

sebagai berikut:

N

1+ Ne2

Keterangan:

n: Ukuran Sampel

N: Ukuran Populasi

e: kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat

ditolerir misalnya 10%

n = 44.395

1 + (44395)(0,1)2

n = 99,77 ≈ 100

Berdasarkan hasil dari perhitungan di atas, diperoleh hasil sampel sebesar 99,77

tetapi untuk jaminan keakuratan, sampel ditambah sedikit lebih banyak dari jumlah

matematikanya. Berdasarkan ukuran sampel (n) minimal, maka dalam penelitian ini

ditetapkan ukuran sampel (n) sebanyak 100 responden agar lebih representatif.

3.2.4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan

sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling

n =

57

yang digunakan. Secara skematis teknik sampling dibagi 2 yaitu Probability sampling

dan nonprobability sampling (Sugiyono, 2012:82).

Probability sampling adalah teknik sampling (teknik pengambilan sampel)

yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi yang

dipilih menjadi anggota sampel, sedangkan Nonprobability sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi

setiap unsur atau anggota populasi untuk menjadi sampel.Menurut Suharsimi

Arikunto (2009:111) teknik pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa

sehingga diperolah sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau

dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Dalam penelitian ini, responden yang akan dijadikan sampel bersifat homogen

dan tersebar di seluruh populasi. Sehingga untuk mendapatkan sampel representatif,

maka dalam penelitian ini digunakan systematic random sampling atau sampel acak

sistematis. Systematic random sampling menurut Sugiyono (2009:121) adalah teknik

pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi

nomor urut. Langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik ini adalah:

1. Tentukan populasi sasaran, dalam penelitian ini yang menjadi populasi

sasaran adalah wisatawan nusantara di Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan.

2. Tentukan sebuah tempat tertentu sebagai checkpoint, dalam penelitian ini

yang menjadi tempat checkpoint adalah Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan.

3. Tentukan waktu yang akan digunakan untuk menentukan sampling.

4. Lakukan orientasi lapangan, terutama pada checkpoint di Taman Wisata

Alam Kawah Papandayan. Sampel sebesar 100 orang responden yang

melakukan kunjungan ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

5. Tentukan ukuran sampel (n) pengunjung yang akan disurvei.

58

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data mengacu pada cara yang diinginkan untuk

mengumpulkan data yang diperlukan, teknik pengumpulan data yang diperoleh dalam

penelitian ini didapat dengan menggunakan :

1. Wawancara

Menurut Suharsimi Atikunto (2010:194) adalah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari

terwawancara. Penelitian memakai teknik pengumpulan data dengan cara

wawancara, karena peneliti melakukan tanya jawab dengan responden yang

merupakan wisatawan yang melakukan kunjungan di Taman Wisata alam

Kawah Papandayan.

2. Kuesioner

Kuesioner menurut Suharsimi Arikunto (2010:194) adalah sejumlah

pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat daftar

pertanyaan tertulis kepada wisatawan yang melakukan kunjungan ke

Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. Pertanyaan berisi mengenai

karakteristik responden, pengalaman responden mengenai Kualitas Produk

Wisata dan keputusan berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan.

3. Observasi

Observasi menurut Suharsimi Arikunto (2010:199), observasi meliputi

kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek pengamatan, meliputi

kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan

seluruh alat indera. Peneliti melakukan kunjungan dan pengamatan ke

Taman Wisata alam Kawah Papandayan.

59

4. Studi Kepustakaan.

Pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, majalah ilmiah, brosur,

guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan

konsep yang berkaitan dengan masalah penelitian. Peneliti mencari

berbagai literature dari para ahli mengenai Kualitas Produk Wisata sebagai

variabel independent, dan keputusan berkunjung sebagai variabel

dependent.

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

3.2.6.1 Pengujian Validitas

Agar data dalam penelitian ini dapat digunakan dan menggunakan dan

memenuhi syarat pengujian, maka perlu dilakukan uji validitas. Validitas

menunjukkan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Jadi dapat

dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat test tersebut semakin

mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur.

Suatu test dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila test tersebut

menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan

tujuan diadakannya test tersebut. Jika peneliti menggunakan kuesioner di dalam

pengumpulan data penelitian, maka item-item yang disusun pada kuesioner tersebut

merupakan alat test yang harus mengukur apa yang menjadi tujuan penelitian.

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan kevalidan dari suatu

instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya

instrumen yang kurang memiliki validitas yang rendah. Dalam perhitungan validitas

ini digunakan koefisien korelasi product moment oleh Pearson.

2222 )(.)(

))((

YYnXXn

YXXYnrxy

60

(Sumber :Sugiyono 2010:249)

Keterangan :

rxy = koefesien korelasi product moment

X = Skor yang diperoleh subjek dari setia item

Y = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

∑ = kuadrat faktor variabel X

∑X 2 = kuadrat faktor variabel X

∑Y 2 = kuadrat faktor variabel Y

n = Banyaknya sampel

∑XY = Jumlah perkalian faktor korelasi variabel X dan Y

Keputusan pengujian validitas item instrument, adalah sebagai berikut:

1. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan jika .

2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak jika .

Tipe validitas yang digunakan adalah validasi konstruk yang menentukan validitas

dengan cara mengkorelasikan antara skor yang diperoleh dari masing-masing item

berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ii merupakan nilai yang diperoleh

dari penjumlahan semua skor item. Berdasarkan ukuran statistic, bila ternyata skor

semua item ytang disusun menurut dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya,

maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.

Untuk Mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi dapat dilihat

pada tabel berikut:

TABEL 3.3

INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI

Besarnya Nilai Interpretasi

Antara 0,00 sampai dengan 0,199

Antara 0,20 sampai dengan 0,399

Antara 0,40 sampai dengan 0,599

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

61

Besarnya Nilai Interpretasi

Antara 0,60 sampai dengan 0,799

Antara 0,80 sampai dengan 1,000

Kuat

Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2010:250)

Sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi (t) dilakukan dengan taraf

signifikasi 10%.

Kaidah pengujian:

Jika ,maka Ho ditolak artinya signifikan

Jika ,maka Ho diterima artinya tidak signifikan

Dalam penelitian ini, yang diuji adalah validitas dari variabel Kualitas Produk

Wisata melalui Mutu Destinasi Wisata, Mutu Atraksi Wisata, Mutu Sarana

Pendukung Wisata, dan Mutu Aksesibilitas sebagai instrumen variabel X dan

keputusan berkunjung sebagai variabel Y. Perhitungan validitas item instrumen

dilakukan dengan menggunakan prodram SPSS 20 for windows.

Berdasarkan hasil dengan menggunakan SPSS 20, diperoleh hasil pengujian

validitas dari masing-masing item pertanyaan dengan pengujian kepada 30 responden

ditunjukkan pada Tabel 3.5 berikut.

TABEL 3.4

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS

Kualitas Produk Wisata (X)

Mutu Destinasi Wisata(X1)

No. Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan

1 Keunikan Daya Tarik Taman Wisata Alam

Kawah Papandayan

0,451 0,374 Valid

2 Keaslian/ kealamian Daya Tarik Taman

0,518 0,374 Valid

62

Wisata Alam Kawah Papandayan

3 Keamanan Daya Tarik

Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,624 0,374 Valid

4 Kebersihan Taman

Wisata Alam Kawah Papandayan

0,711 0,374 Valid

5 Keramahan pengelola Taman Wisata Alam

Kawah Papandayan

0,505 0,374 Valid

6 Keindahan di Taman Wisata Alam Papandayan

0,495 0,374 Valid

Mutu Atraksi Wisata (X2)

1 Keanekaragaman Flora di

Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,696 0,374 Valid

2 Keanekaragaman Fauna di Taman Wisata Alam

Kawah Papandayan

0,625 0,374 Valid

3 Kenyamanan Camp grounddi Taman Wisata

Alam Kawah Papandayan

0,600 0,374 Valid

4 Keunikan Kawah Belerang Gunung

Papandayan

0,582 0,374 Valid

5 Keindahan Taman bunga edelweiss di Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan

0,485 0,374 Valid

6 Keunikan Hutan Mati di Taman Wisata Alam

Kawah Papandayan

0,516 0,374 Valid

Mutu Sarana Pendukung Wisata (X3)

1 Kualitas (ketersediaan,

kebersihan dan kelayakan) Toilet di

0,635 0,374 Valid

63

Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

2 Ketersediaan Lahan

Parkir di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,446 0,374 Valid

3 Ketersediaan air bersih di

Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,530 0,374 Valid

4 Ketersediaan listrik di Taman Wisata Alam

Kawah Papandayan

0,568 0,374 Valid

5 Ketersediaan cenderamata (souvenir)

di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,821 0,374 Valid

6 Ketersediaan guide di

Taman Wisata Alam Papandayan

0,413 0,374 Valid

7 Ketersediaan outlet makanan dan minuman di

Taman Wisata Alam Papandayan

0,444 0,374 Valid

Mutu Aksesibilitas (X4)

1 Kemudahaan

memperoleh transportasi umum menuju Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan

0,785 0,374 Valid

2 Kenyaman saat perjalanan menuju

Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,879 0,374 Valid

3 Ketersediaan penunjuk

arah menuju ke Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan

0,823 0,374 Valid

4 Kondisi Infrastruktur 0,689 0,374 Valid

64

menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

5 Kemudahan menuju ke

Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,649 0,374 Valid

Keputusan Berkunjung (Y)

Pilihan Produk dan Jasa

No. Pernyataan r hitung rtabel Kesimpulan

1 Keberagaman produk/atraksi wisata di

Taman Wisata Alam Papandayan

0,498

0,374 Valid

2 Kemenarikan produk wisata di Taman Wisata

Alam Kawah Papandayan

0,567

0,374 Valid

3 Keunggulan Taman

Wisata Alam Kawah Papandayan dibanding Daya Tarik Wisata Alam

Lain.

0,514 0,374 Valid

Pemilihan Brand (Merek)

1 Pemilihan Taman Wisata

Alam Kawah Papandayan berdasarkan citra sebagai salahsatu gunung yang

memiliki taman bunga edelweiss terbaik di

Indonesia

0,492 0,374 Valid

2 Pemilihan Berdasarkan kepopuleran Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan

0,536 0,374 Valid

Pilihan Distribusi

1 Pemilihan berdasarkan kemudahan akomodasi dalam mencapai Taman

0,581 0,374 Valid

65

Wisata Alam Kawah Papandayan

2 Pemilihan berdasarkan

keterjangkauan biaya wisata

0,528 0,374 Valid

Waktu Kunjungan

1 Waktu kunjungan pada saat waktu luang

0,529 0,374 Valid

2 Waktu kunjungan pada

saat liburan sekolah/nasional

0,561 0,374 Valid

Jumlah Kunjungan

1 Frekuensi berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

dalam kurun waktu satu tahun

0,508 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Tabel 3.5 menjelaskan mengenai hasil pengolahan data yang menunjukan

pengukuran validitas atas item-item pertanyaan kuesioner penelitian. Butir pertanyaan

dinyatakan valid jika rhitung > rtabel yang bernilai 0,374. Pada hasil penghitungan uji

validitas menunjukan bahwa nilai validitas tertinggi pada variabel kualitas produk

wisata terdapat pada item pernyataan “Kenyaman saat perjalanan menuju Taman

Wisata Alam Kawah Papandayan” dengan rhitung sebesar 0,879. Sedangkan nilai

terendah terdapat pada item pernyataan “Ketersediaan guide di Taman Wisata Alam

Papandayan” yang bernilai 0,413. Kemudian pada instrumen variabel keputusan

berkunjung nilai tertinggi didapat pada item pernyataan “Pemilihan berdasarkan

kelengkapan daya tarik di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan” yang bernilai

0,581.Sedangkan nilai terendah terdapat pada item pernyataan “Keunggulan Taman

Wisata Alam Kawah Papandayan dibanding Daya Tarik Wisata Alam Lain”, yang

bernilai 0,380.

66

67

3.2.6.2 Pengujian Realibilitas

Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen

tersebut sudah baik. Menurut Asep Hermawan (2009:128) “Reliabilitas berkaitan

dengan konsistensi, akurasi, dan prediktabilitas alat ukur”. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa reliabilitas berkaitan dengan akurasi dan ketepatan suatu alat ukur

untuk mengukur karena instrumennya sudah baik.

Rumus yang dipergunakan adalah alpha atau Cronbach’s alpha (α)

dikarenakan instrumen pertanyaan kuesioner yang dipakai merupakan rentangan

antara beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5.

Menurut Asep Hermawan (2009:134) mengemukakan bahwa “Skala likert

merupakan skala yang mengukur kesetujuan atau ketidaksetujuan seseorang terhadap

serangkaian pernyataan berkaitan dengan keyakinan atau perilaku mengenai suatu

obyek tertentu”.

Rumus alpha atau Cronbach’s alpha (α) sebagai berikut :

Sumber : Husen Umar (2009:170)

Keterangan:

r11= reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan

2

t = varians total

2

b= jumlah varians butir tiap pertanyaan

2

2

11 11

t

b

k

kr

)(

68

Jumlah varian butir tiap pertanyaan dapat dicari dengan cara mencari nilai varians

tiap butir yang kemudian dijumlahkan (2

) sebagai berikut :

Sumber : Husen Umar (2009:170)

Keterangan :

n = jumlah sampel

σ = nilai varians

x = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)

Keputusan uji realibilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika koefisien cronbach alpha ≥ 0,700 maka item pertanyaan dikatakan

reliabel.

2. Jika koefisien cronbach alpha<0,700 maka item pertanyaan dikatakan

tidak reliabel.

Perhitungan uji reliabilitas dilakukan menggunakan program SPSS Statistics

20. Berdasarkan hasil dengan menggunakan SPSS Statistics 20, diperoleh hasil

pengujian reliabilitas yang ditunjukkan pada Tabel 3.6 berikut.

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS KUALITAS PRODUK WISATADAN

KEPUTUSAN BERKUNJUNG

No Variabel Cαhitung Cαminimal Kesimpulan

1 Kualitas Produk Wisata 0,786 0,700 Reliabel

2 Keputusan Berkunjung 0,712 0,700 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

n

n

xx

σ

22

2

69

Jika cronbach alpha seluruh item≥0,700 dengan tingkat signifikansi 5%,

maka keseluruhan item pertanyaan dapat dikatakan reliabel. Tabel 3.6 menunjukkan

bahwa koefisien cronbach alpha untuk variabel kualitas produk wisata serta

keputusan berkunjung masing-masing bernilai 0,786 dan 0,712 yang lebih besar

dibandingkan koefisien minimal cronbach alpha yakni ≥0,700.

3.2.7 Rancangan Analisis Data

3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif

Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif untuk mendeskripsikan variabel-

variabel penelitian.

1. Analisis data deskriptif mengenaikualitas produk wisata yangmemiliki

dimensi diantaranya mutu destinasi wisata, mutu atraksi wisata, mutu sarana

pendukung wisata, dan mutu aksesibilitas di Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan.

2. Analisis data deskriptif mengenai keputusan berkunjung di Taman

Wisata Alam Kawah Papandayan yang memiliki dimensi diantaranya

Pemilihan Produk, Pemilihan Merek (Brand), Pemilihan Distribusi, Waktu

Kunjungan,danJumlah Kunjungan.

3.2.7.2 Pengujian Hipotesis

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah path analysis

(analisis jalur). Analisis jalur digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh

variabel independen X1 yaitu Kualitas Produk Wisata yang terdiri dari Mutu

Destinasi Wisata (X1,1), Mutu Atraksi Wisata (X1,2),Mutu Sarana Pendukung Wisata

(X1,3) dan Mutu Aksesibilitas(X1,4) terhadap variabel dependen Y yaitu Keputusan

Berkunjung.

70

Penelitian ini menggunakan skala ordinal yang bertujuan untuk membedakan

antara kategori-kategori dalam satu variabel dengan asumsi bahwa ada urutan atau

tingkatan skala. Angka-angka ordinal lebih menunjukan urutan peringkat. Angka-

angka tersebut tidak menunjukan kuantitas absolute, tidak pula memberikan petunjuk

bahwa interval-interval antara setiap dua angka itu sama.

Thurstone dalam Harun Al Rasyid (1996:33) menyatakan bahwa:

”Dalam teknis analisis data menggunakan regresi, path analysis, atau sejenisnya makan terdapat prasyarat data sekurang-kurangnya merupakan

data interval, Untuk mengubah skala ordinal menjadi skala interval menggunakan Method of Succesive Interval (MSI).”

Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Menghitung frekuensi (f) pada setiap pilihan jawaban berdasarkan hasil

jawaban responden pada setiap pertanyaan.

b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan

perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi

frekuensi dengan jumlah responden.

c. Berdasarkan proporsi tersebut, selanjutnya dilakukan penghitungan

proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

d. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pertanyaan dan setiap

pilihan jawaban.

e. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui

persamaan sebagai berikut:

(Density at Lower Limit) - (Density at Upper Limit)

(Area Below Upper Limit) – (Area Below Lower Limit)

Keterangan :

Density at Lower Limit = Kepadatan Batas Bawah

Scale Value =

71

Y X

Density at Upper Limit = Kepadatan Batas Atas

Area Below Upper Limit = Daerah di Bawah Batas Bawah

Area Below Lower Limit = Daerah di Bawah Batas Atas

Data penelitian yang telah berskala interval selanjutnya akan ditentukan

pasangan atas variable independent dengan variable dependent serta akan ditentukan

persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.

Berdasarkan hipotesis konseptual yang diajukan, terdapat hubungan antara

variabel penelitian. Hipotesis tersebut digambarkan dalam sebuah paradigma seperti

terlihat pada Gambar 3.1 berikut :

GAMBAR 3.1

STRUKTUR KAUSAL ANTARA X DAN Y

Keterangan :

X : Kualitas Produk Wisata

Y : Keputusan Berkunjung

: Epsilon (Variabel lain)

Struktur hubungan di atas menunjukkan bahwa kualitas produk wisata

berpengaruh terhadap keputusan berkunjung, dari struktur hubungan di atas kemudian

di turunkan kembali menjadi gambar 3.2 sebagai berikut :

72

Y X

GAMBAR 3.2

DIAGRAM JALUR SUB HIPOTESIS

Keterangan :

X : Kualitas Produk Wisata

Y : Keputusan Berkunjung

: Epsilon (Variabel lain)

Struktur hubungan di atas menunjukkan bahwa kualitas produk

wisataberpengaruh terhadap keputusan berkunjung dan juga di pengaruhi faktor lain

yaitu variabel residu dan dilambangkan dengan namun pada penelitian ini variabel

tersebut tidak diperhatikan.

Struktur hubungan antara X dan Y diuji melalui analisis jalur dengan hipotesis

berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk wisatayang terdiri

dari Mutu Destinasi Wisata (X1,1),Mutu Atraksi Wisata(X1,2),Mutu Sarana Pendukung

Wisata(X1,3) dan Mutu Aksesibilitas(X1,4)terhadapkeputusan berkunjung(Y) yang

terdiri dari Pemilihan Produk dan Jasa, Pemilihan Brand (merek), Pilihan Distribusi,

Waktu Kunjungan, Jumlah Kunjungan. Berikut gambar diagram sub struktur

hipotesis pengaruh X terhadap Y:

73

GAMBAR 3.3

DIAGRAM JALUR SUB STRUKTUR HIPOTESIS X TERHADAP Y

a. Menghitung matriks korelasi antar variabel bebas

X1 X2 X3 X4

R1 = 1 rX2X1 rX3X1 rX4X1

1 rX3X2 rX4X2

1 rX4X3

1

Y

X1,1

έ

X1,4

X1,2

X1,3

74

b. Identifikasi persamaan sub struktur hipotesis

Menghitung matriks invers korelasi

X1 X2 X3 X4

R1-1 = C1.1 C1.2 C1.3 C1.4

C2.2 C.2.3 C2.4

C3.3 C3.4

C4.4

Menghitung semua koefisien jalur melalui rumus

PYX1 C1.1 C1.2 C1.3 C1.4 rYX1.1

PYX.2 C1.2 C1.3 C1.4 rYX1.2

PYX.3 = C1.3 C1.4 rYX1.3

PYX.4 C1.4 rYX1.4

c. Hitung R2Y (X1, X2, X3dan X4) yaitu koefisien yang menyatakan determinasi total

X1, X2, X3,dan X4 terhadap Y dengan menggunakan rumus :

R2Y (X1, …, X4) =

4

1

41 ......

YX

YX

YXYX

r

r

PP

d. Menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung dari setiap variabel

Pengaruh X terhadap Y

Pengaruh (X1) terhadap (Y)

Pengaruh langsung = PYX1 . PYX1

Pengaruh tidak langsung melalui (X2) = PYX1 . rX1X.2 .PYX.2

75

Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = PYX1 . rX1X3 . PYX3

Pengaruh tidak langsung melalui (X4) = PYX1 . rX1X4 . PYX4 +

Pengaruh total (X1) terhadap Y = ………………………

Pengaruh (X2) terhadap (Y)

Pengaruh langsung = PYX2 . PYX2

Pengaruh tidak langsung melalui (X1) = PYX2 . rX2X1 . PYX1

Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = PYX1 . rX1X3 . PYX3

Pengaruh tidak langsung melalui (X4) = PYX1 . rX1X4 . PYX4 +

Pengaruh total (X2) terhadap Y = ………………………

Pengaruh (X3) terhadap (Y)

Pengaruh langsung = PYX3 . PYX3

Pengaruh tidak langsung melalui (X1) = PYX3 . rX3X1 . PYX1

Pengaruh tidak langsung melalui (X2) = PYX3 . rX3X2 . PYX2

Pengaruh tidak langsung melalui (X4) = PYX1 . rX1X4 . PYX4 +

Pengaruh total (X3) terhadap Y = ………………………

Pengaruh (X4) terhadap (Y)

Pengaruh langsung = PYX4 . PYX4

Pengaruh tidak langsung melalui (X1) = PYX4 . rX3X1 . PYX1

Pengaruh tidak langsung melalui (X2) = PYX3 . rX3X2 . PYX2

Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = PYX1 . rX1X3 . PYX3+

Pengaruh total (X4) terhadap Y = ……………………..

e. Menghitung variabel lain ( ) dengan rumus sebagai berikut :

)4.1,3.1.,2.1.1.1(21 XXXXYY RP

f. Keputusan penerimaan atau penolakan Ho

Rumusan Hipotesis operasional :

Ho : PYX1 = PYX2 = PYX3 = PYX4= 0

Hi : sekurang-kurangnya ada sebuah PPYXi 0, i = 1, 2, dan 3

76

Statistik uji yang digunakan adalah :

)1(

)1(

1

1

k

i

YXiYXi

k

i

YXIYXI

PPk

PPkn

F

Hasil F hitung dibandingkan dengan tabel distribusi F-Snedecor, apabila Fhitung

Ftabel, maka Ho ditolak dengan demikian dapat diteruskan pada pengujian

secara individual, statistik yang digunakan adalah :

t mengikuti distribusi t-Student dengan derajat kebebasan n-k-1.

Secara statistik hipotesis yang akan di uji berada pada taraf kesalahan 0,1

dengan derajat kebebasan dk (n-2). Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis

pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut :

1. H0 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas

produk wisata yang terdiri dari mutu destinasi wisata, mutu atraksi wisata,

mutu sarana pendukung wisata dan mutu aksesibilitas terhadap keputusan

berkunjung yang terdiri dari pemilihan produk dan jasa, pemilihan brand

(merek), pilihan distribusi, waktu kunjungan, jumlah kunjungan.

2. H0 : ρ ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk

wisata yang terdiri dari mutu destinasi wisata, mutu atraksi wisata, mutu

sarana pendukung wisata dan mutu aksesibilitas terhadap keputusan

berkunjung yang terdiri dari pemilihan produk dan jasa, pemilihan brand

(merek), pilihan distribusi, waktu kunjungan, jumlah kunjungan.

)1(

))(1( 4.1,3.1,2.1,1.1(2

11

kn

CCCR

PPt

JjijiiXXXXy

XJXXiX