bab iii metodologi penelitian a. persiapan dan …

23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Penelitian Penelitian ini merupakan suatu kelanjutan dari rencana penelitian yang telah disampaikan. Sebelum dilaksanakan penelitian ini terlebih dahulu peneliti mengajukan surat izin penelitian. Kemudian dikeluarkan surat penelitian oleh IKIP-PGRI Pontianak sebagai langkah awal penelitian. Ada beberapa hal yang harus dilaksanakan sebelum peneliti melakukan penelitian langsung di lapangan yaitu sebagai berikut: a. Menyusun Instrument Penelitian Instrument penelitian menggunakan angket, panduan wawancara, dan pedoman observasi yang disusun sesuai dengan permasalahan penelitian. Ketiga alat insterumen ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Pertama dan Dosen Pembimbing Pembantu, dan telah menyetujui untuk dipergunakan dalam penelitian selanjutnya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Sungai Raya. b. Mengurus Surat Izin Penelitian Setelah instrument penelitian mendapatkan persetujuan dari pembimbing pertama dan pembantu. Kemudian peneliti menggunakan permohonan di IKIP-PGRI Pontianak untuk

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

1. Persiapan Penelitian

Penelitian ini merupakan suatu kelanjutan dari rencana penelitian

yang telah disampaikan. Sebelum dilaksanakan penelitian ini terlebih

dahulu peneliti mengajukan surat izin penelitian. Kemudian dikeluarkan

surat penelitian oleh IKIP-PGRI Pontianak sebagai langkah awal

penelitian. Ada beberapa hal yang harus dilaksanakan sebelum peneliti

melakukan penelitian langsung di lapangan yaitu sebagai berikut:

a. Menyusun Instrument Penelitian

Instrument penelitian menggunakan angket, panduan

wawancara, dan pedoman observasi yang disusun sesuai dengan

permasalahan penelitian. Ketiga alat insterumen ini telah disetujui

oleh Dosen Pembimbing Pertama dan Dosen Pembimbing

Pembantu, dan telah menyetujui untuk dipergunakan dalam

penelitian selanjutnya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

Sungai Raya.

b. Mengurus Surat Izin Penelitian

Setelah instrument penelitian mendapatkan persetujuan dari

pembimbing pertama dan pembantu. Kemudian peneliti

menggunakan permohonan di IKIP-PGRI Pontianak untuk

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan …

mendapatkan surat pengantar yang berisikan permohonan izin untuk

melakukan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Sungai

Raya. Untuk keperluan tersebut, IKIP-PGRI Pontianak mengeluarkan

surat izin dengan nomor: 202/239/DLIP/TU/2016 Tanggal 24 Maret

2016 ditujukan kepada Dinas Pendidikan. Setelah Dinas

mengeluarkan surat nomor: 420/678/DIKBUD.A/2016 tanggal 31

Maret 2016 ditujukan kepada Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

Sungai Raya. Dengan surat izin penelitian tersebut peneliti mulai

melakukan penelitian.

2. Pelaksanaan Penelitian

Setelah persiapan selesai, maka mulailah penelitian dilakukan di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Sungai Raya, dengan

mengumpulkan data yang diperlukan untuk keperluan analisis. Dalam

pelaksanaan penelitian dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menemui sekaligus izin kepada Kepala Sekolah Menengah

Pertama Negeri 2 Sungai Raya tanggal 5 April 2016 untuk

melaksanakan penelitian.

b. Menemui sekaligus meminta izin kesediaan guru Bimbingan dan

Konseling untuk memberikan data serta mewawancarainya pada

tanggal 6 April 2016

c. Melakukan observasi penelitian pada tanggal 9 April 2016

d. Setelah selesai melakukan penelitian, peneliti menerima surat

keterangan telah melakukan penelitian dari Kepala Sekolah

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan …

Menengah Pertama Negeri 2 Sungai Raya pada tanggal 22 April

2016

B. Metode Dan Bentuk Penelitian

1. Metode Penelitian

Setiap penelitian yang akan dilakukan maka digunakan metode

yang benar dan tepat, agar penelitian ini benar–benar terlaksana dengan

optimal. Metode juga merupakan salah satu komponen yang paling penting

dalam penelitian, karena tanpa menggunakan metode dengan benar maka

tidak akan memberikan hasil yang baik. Sugiyono (2014:6) mengatakan

“metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada

gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan

mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan”. Berkaitan dengan

metode penelitian,

Amirul Hadi (2005:49) menyatakan bahwa ada delapan jenis

penelitian yakni :

a. Penelitian historis

b. Penelitian deskriptif

c. Penelitian perkembangan

d. Penelitian kasus dan penelitian lapangan

e. Penelitian korelasional

f. Penelitian kausal-komperatif

g. Penelitian eksperimental

h. Penelitian tindakan

Sugiono (2004 :6) mengemukakan jenis penelitian dapat

dikelompokkan dalam beberapa bentuk, yaitu :

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan …

a. Survey

b. Ex Post Facto

c. Eksperimen

d. Naturalistik/Kualitatif

e. Policy research (Kebijakan)

f. Action research (Penelitian Tindakan)

g. Evaluasi

h. Sejarah (Histories research).

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode penelitian tindakan. Menurut Yogesh Kumar Singh “Action

research is a method for improving and modifying the working system of

a classroom in school yang artinya penelitian tindakan adalah metode

untuk meningkatkan dan memodifikasi sistem kerja dari sebuah ruang

kelas di sekolah.Dede Rahmat Hidayat Dan Aip Badrujaman (2012:12)

menyatakan bahwa “penelitian tindakan yaitu salah satu strategi yang

memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan

dalam mendeteksi dan memecahkan masalah dengan cara

menggabungkan rangkaian tindakan dengan menggunakan prosedur

penelitian”.

Kemmis dan McTaggart dalam Dede Rahmat Hidayat dan Aip

Badrujaman (2012: 12), mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan pada

hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu

perangkat yang terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan,

tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat komponen tersebut

dipandang sebagai satu siklus Penelitian Tindakan.Dengan demikian

pengertian siklus pada Penelitian Tindakan adalah suatu putaran kegiatan

yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan …

Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bersiklus, artinya

penelitian ini dilakukan secara berulang dan berkelanjutan sampai tujuan

penelitian dapat tercapai serta dalam penelitian ini peneliti akan

berkolaborasi dengan guru Bimbingan dan Konseling yang berperan

sebagai observer.

2. Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam suatu penelitian

menentukan bentuk penelitian yang akan dilaksanakan. Berkaitan dengan

bentuk penelitian, penelitian ini menggunakan bentuk Penelitian

Tindakan dalam Bimbingan dan Konseling (PTBK), yakni salah satu

strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan

proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan

masalah tersebut. Adapun pihak yang terlibat dalam Penelitian Tindakan

dalam Bimbingan dan Konseling ini yaitu siswa, guru bimbingan dan

konseling dan peneliti.Penelitian tindakan merupakan suatu putaran

kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan

refleksi.

C. Lokasi Dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 2 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya kelas VIII.

Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Sungai Raya Kabupaten Kubu

Raya beralamat di Jln. Adisucipto Km 7,2 Sungai Raya, Desa Sungai

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan …

Raya, Kec. Sungai Raya, Kab. Kubu Raya, Kalimantan Barat, Kode

Pos: 78381. Alasan mengapa sekolah ini dipilih menjadi lokasi tempat

melakukan penelitian adalah dikarenakan pada saat dilapangan

ditemukan masih banyaknya siswa yang tidak menjalankan tanggung

jawabnya sebagai siswa dengan baik.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan individu atau siswa yang menjadi

perhatian utama dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjek

penelitian adalah siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya dibatasi kepada siswa yang

memiliki rasa tanggung jawabnya rendah dan tidak mampu

menjalankan tugasnya sebagai siswa dengan baik. Adapun subjek

penelitian yang diambil oleh peneliti dengan karakteristik sebagai

berikut :

1) Siswa/siswi kelas VIII yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016

2) Siswa/siswi yang tidak menjalankan tanggung jawabnya sebagai siswa

dengan baik

3) Kelas yang dipilih adalah rekomendasi dari Guru BK

Berdasarkan karakteristik tersebut maka yang menjadi subjek dalam

penelitian ini adalah siswa kelas VIII F yang berjumlah 7 orang.

D. Peran dan Posisi Peneliti.

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pihak luar yang

sedang mengadakan penelitian dan ingin memberikan kontribusi dalam

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan …

konteks layanan Konseling kelompnok dengan Pendekatan Realitas di kelas

kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Sungai Raya Kabupaten

Kubu Raya . Oleh sebab itu, terlebih dahulu penliti membicarakan peran

tugas masing-masing dengan pihak yang berwenang di kelas tersebut, yaitu

guru pembimbing kelas VIII, berdasarkan hal tersebut ditetapkan

kesepakatan sebagai berikut :

1. Pelaskana Tindakan

Dalam hal ini, disepakati bahwa peneliti sendiri yang menjadikan

pelaksanaan tindakan perbaikan yang direncanakan. Peneliti terlibat

penuh dalam implementasi dari dalam konteks layanan Konseling

kelompok dengan Pendekatan Realitas. Peneliti berperan sekaligus

sebagai instrument pendidikan, yaitu sebagai alat pengumpul data dan

validasi data yang dikumpulkan.

2. Kolaborator

Kolaborasi berperan sebagai pihak yang membantu peneliti

mengumpulkan data peneliti dan merencanakan tindakan untuk setiap

pertemuan yang akan diadakan. Pekerjaan inti kolaborasi ketika

pelaksanaan tindakan adalah sebagai observer proses. Kolaborator yang

dilibatkan adalah guru kelas VIII sebagai pihak paling memahami

kondisi siswa dan pembelajaran di kelas VIII. selain itu kolaborator

yang juga dilibatkan adalah seorang rekan peneliti sebagai pengumpul

data untuk meningkatkan keobjektifan dan tafsiran yang dilakukan atas

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan …

data yang terkumpul. Berikut adalah pembagian peran dan tugas antara

peneliti dan kolaborator.

Tabel 3.1

Deskripsi Data

No Peran Deskriptisi Tugas

1 Peneliti a. Mengumpulkan data awal sebagai dasar

penelitian

b. Pelaksanaan layanan konseling kelompok

c. Membuat desain penelitian dan rencana

perbaikan

d. Mengamati proses tindakan

2 Kolaboratif (Guru

pembimbing)

a. Mengamati dan membagi informasi hasil

observasi

b. Bersama peneliti mendiskusikan interprestasi

data hasil observasi

E. Langkah-langkah dan Indikator Kinerja Tindakan.

1. Langkah-langkah Tindakan

Apabila perencanaan pertama (Siklus I) gagal maka akan

dilanjutkan pada siklus (II) sampai adanya perubahan, jika dianggap

sudah berhasil maka tindakan akan dihentikan. (dapat berkelanjutan ke

siklus II,III,IV)

Langkah-langkah tindakan yang pertama dilakukan oleh guru

pembimbing dalam setiap siklus yaitu :

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan …

1) Guru pembimbing menginformasikan kepada peserta kelompok

tentang pelaksanaan kegiatan konseling kelompok melalui dinamika

kelompok yang menjadi pusat kegiatan prilaku yang diharapkan.

2) Peserta kelompok diarahkan dalam kegiatan suasana pengakraban

dan kehangatan oleh pimpinan kelompok.

3) Dalam keseluruhan kegiatan konseling kelompok, pemimpin

kelompok bersikap positif reklektif dan tidak mendominasi kegiatan.

4) Untuk memotivasi peserta kelompok agar semuanya aktif dalam

kegiatan, pemimpin kelompok senantiasa memberikan penguatan

dan dorongan minimal terhadap respon yang diberikan tiap peserta

didik.

5) Peserta kelompok senantiasa diajak terlibat untuk diskusi

permasalahan yang dibahas dan dipilih untuk dipecahkan bersama.

6) Dalam setiap pertemuan , peserta kelompok diarahkan partisipasi

penuh dalam kegiatan

7) Setelah selesai pelaksanaan kegiatan kelompok, secara bergantian

peserta kelompok dimintakan kesan-kesannya dan tnggapannya

masing-masing tentang kegiata kelompok yang telah berlangsung.

8) Peserta kelompok dan pemimpin kelompok bersama –sama

melakukan reflekasi dan kesimpulan tentang hasil kegiatan

kelompok.

9) Pemimpin kelompok senantiasa memberikan penilaian secara

objektif kepada hasil kegiatan kelompok.

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan …

2. Indikator Kinerja Tindakan.

Untuk mengukur kinerja tindakan diukur berdasarkan indictor kinerja

yang ditetapkan anatara lain :

1) Adanya perubahan terhadap sikap dan prilaku peserta didik yaitu

peningkatan keaktifan peserta didik dalam pelaksanaan konseling

kelompok.

2) Adanya perubahan sikap menjadi lebih baik setelah mengikuti

kegiatan konseling kelompok dalam kegiatan pembelajaran.

Tabel 3.2

Kinerja Pelaksanaan Konseling Kelompok

No Aspek Kinerja Pertemuan

I

Pertemuan

II

1 Tahap Permulaan Kelompok

a. Peserta Kelompok

1) Adanya kehadiran kelompok

2) Adanya keakraban antara anggota

kelompok serta adanya minat dalam

mengikuti kegiatan

b. Pemimpin kelompok

1) Adanya penerimaan pemimpin

kelompok terhadap anggota kelompok

2) Pemimpin kelompok menunjjukan diri

sebagai contoh dalam melaksanakan

bimbingan kelompok

2 Tahap Transisi

Adanya waktu untuk merefleksi permasalahan

bersama-sama oleh pemimpin kelompok dan

anggota kelompok

3 Tahap Kegiatan

a. Anggota kelompok

1) Kelulusan dalam pengungkapan maslah

2) Ikut sertanya anggota kelompok secara

aktif

3) Terbentuknya terhadap masalah yang

dialami oleh anggota kelompok

4 Tahap Pengakhiran :

a. Anggota Kelompok

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan …

1) Kesedian dalam mengungkapakn

kesan-kesan terhadap kegiatan

2) Adanya minat terhadap pelaksanaan

kegiatan lanjutan konseling kelompok

3) Adanya antusias anggota kelompok

dalam mengikuti seluruh tahapan

kegiatan

b. Pemimpin kelompok

1) Penghargaan terhadap hasil kegiatan

terhadap anggota kelompok

2) Adanya dorongan untuk kegiatan

konseling kelompok selanjutnya

3) Adanya pengakraban pimpinan

kelompok sebelumnya berakhirnya

kegiatan konseling kelompok.

F. Teknik Dan Alat Pengumpul Data

1. Teknik Pengumpul Data

Agar dapat yang dikumpulkan benar-benar objektif dan dapat

berguna dalam menjawab masalah dan sub masalah penelitian, diperlukan

teknik dan alat pengumpul data yang tepat. Dalam suatu penelitian teknik dan

alat pengumpul data sangat ditentukan oleh jenis data yang akan

dikumpulkan. Oleh karena itu sebelum menentukan teknik dan alat

pengumpul data yang akan digunakan dalam suatu penelitian terlebih dahulu

harus diketahui jenis data yang akan dikumpulkan.

Untuk mendapatkan data yang akurat diperlukan teknik pengumpulan data

yang tepat.Menurut Hadari Nawawi (2012:100) mengatakan bahwa teknik

dan pengumpulan data dalam suatu penelitian adalah sebagai berikut :

1. Teknik observasi langsung

2. Teknik observasi tidak langsung

3. Teknik komunikasi langsung

4. Teknik komunikasi tidak langsung

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan …

5. Teknik pengukuran

6. Teknik studi dokumenter/Bibliografis

Dari berbagai macam teknik di atas, maka teknik pengumpul data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Teknik observasi Langsung

Teknik observaasi langsung adalah teknik yang digunakan

peneliti untuk mendapat data yang diperlukan dengan cara melakukan

pengamatan langsung terhadap kegiatan belajar mengajar yang

dilakukan oleh subjek penelitian yaitu guru dan siswa. Menurut

Hadari Nawawi dalam Zuldafrial (2012:208) Teknik Observasi

langsung adalah cara mengumpulkan data yang dilakukn melalui

pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang tampak pada objek

penelitian yang pada pelaksanaannya langsung pada tempat dimana

suatu peristiwa keadaan atau situasi sedang terjadi. Jenis observasi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipasi, yaitu

kondisi dimana peneliti benar-benar ikut serta (terlibat) dan bertujuan

utama untuk mengobservasi aktivitas, orang-orang dan aspek-aspek

fisik dalam suatu kondisi tertentu.

2) Teknik Komunikasi Langsung

Teknik komunikasi langsung adalah teknik yang dilakukan

peneliti untuk memperoleh informasi atau data yang diperlukan

dengan cara melakukan komunikasi langsung atau melakukan

wawancara dengan narasumber. Zuldafrial (2012:39) mengemukakan

bahwa “Teknik komunikasi langsung adalah suatu metode

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan …

pengumpulan data, dimana si peneliti langsung berhadapan dengan

subjek penelitian untuk mendapatkan data atau informasi yang

diperlukan melalui wawancara dengan subjek penelitian atau

responden”.Dalam penelitian ini, peneliti berhadapan langsung dengan

subjek penelitian untuk mendapatkan data atau informasi yang

diperlukan melalui wawancara. Subjek penelitian yang akan

diwawancarai adalah guru Bimbingan dan Konseling.

3) Teknik komunikasi tidak langsung

Teknik komunikasi tidak langsung adalah cara

mengumpulkan data penelitian dengan menggunakan perantara

alat tertentu. Seperti pendapat Hadari Nawawi (1993:95) yang

mengemukakan “teknik komunikasi tidak langsung adalah cara

mengumpulkan data yang dilakukan dengan mengadakan

hubungan tidak langsung atau dengan perantara alat, baik alat yang

sudah tersedia khusus ataupun dibuat untuk keperluan.

2. Alat Pengumpul Data

Adapun alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah:

1) Observasi

Panduan yang akan digunakan oleh peneliti adalah bentuk chek

list yang berisi nama-nama subjek dan faktor-faktor yang hendak

diselidiki. Zuldafrial (2012:41) mendefinisikan “check list adalah

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan …

suatu daftar yang berisi nama-nama subjek dan faktor-faktor yang

hendak diselidiki”. Check list dimaksudkan untuk mensistematiskan

catatan observasi. Lembar observasi yaitu alat pengumpul data yang

berisi tentang data pengamatan terhadap siswa dan guru yang

diperlukan dalam penelitian.

Jenis observasi yang digunakan adalah observasi partisipasi,

yaitu kondisi dimana peneliti benar-benar ikut serta (terlibat) dalam

aktivitas pada saat penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti bersama

guru Bimbingan dan Konseling melakukan pengamatan secara

langsung terhadap aktifitas kegiatan siswa dalam menjalani awal

proses pembelajaran hingga akhir proses pembelajaran.

2) Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab yang dilakukan antara peneliti dan

narasumber yaitu guru dan siswa untuk memperoleh informasi yang

diperlukan. Keraf (1994:161) menyatakn bahwa “wawancara atau

interview adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan

mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informan atau

seorang autoritas (seorang ahli atau yang berwenang dalam suatu

masalah). Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan biasanya disiapkan

terlebih dahulu yang diarahkan kepada informasi-informasi untuk

topik yang akan digarap”.Selanjutnya menurut Lexy J.Maleong

(2011:186) “wawancara adalah percakapan dengan maksud

tertentu.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan panduan

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan …

wawancara untuk mengetahui bagaimana kesadaran siswa dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang siswa.

3. Angket

Angket merupakan seperangkat pertanyaan tertulis yang diberikan

kepada responden untuk dijawab secara tertulis juga. Menurut

Saifuddin Anwar (2000:6): “angket merupakan suatu alat pengumpul

data yang yang berfungsi mengungkap data faktual atau yang

dianggap fakta dan kebenaran yang di ketahui subjek”. Berkenaan

dengan angket, Bimo Walgito (2004:75) mengatakan bahwa:

“kuesioner atau sering disebut angket meruapakan suatu daftar yang

berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh

orang atau anak yang ingin diselidiki; yang juga disebut responden”.

Berdasarkan pendapat diatas maka yang dimaksud dengan angket

adalah merupakan alat pengumpul data yang mengajukan sejumlah

perntanyaan dalam bentuk tulisan untuk di jawab secara tertulis oleh

responden.

Dalam penelitian ini angket yang di gunakan adalah angket

tertutup (closed question). Pembobotan dalam angket sesuai dengan

kategori yang telah ditentukan untuk jawaban selalu diberi bobot 3,

untuk jawaban kadang-kadang diberi bobot 2, untuk jawaban tidak

pernah diberi bobot 1.Angket ditujukan kepada siswa kelas VIII yang

menjadi sampel penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan …

Data yang dikumpulkan pada setiap pelaksanaan bservasi dan

wawancara berupa kualitatif yaitu hasil observasi dari masing-masing

tahap konseling kelompok yang tercermin dalam siklus-siklus yang

dianalisis secara deskriftif menggunakan narasi deskriftif dalam entuk

interpretasi.

Data yang dianalaisis yang kompenen-kompenen yaitu : 1) Tahap

permulaan (proses pemasukan diri peserta kedalam kelompok); 2). Tahap

transisi (pemantraapan kesiapan anggota kelompok untuk mengikuti

kegiatan); 3). Tahap kegiatan (tumbuhnya dinamika kelompok); 4). Tahap

pengakhiran (adanya kesan mendalam bagi peserta kelompok setelah

mengikuti kegiatan). Setelah dianalisis, peneliti membuat suatu

perencanaan terhadap tindakan yang dilakukan untuk menghentikan

tindakan jika dianggap sudah berhasil.

Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil observasi

menggunakan rumus rerata yang mengacu pada pendapat Untuk

menganalisis data yang diperoleh dari hasil observasi menggunakan rumus

persentase yang mengacu pada pendapat Sugiyono (2009:114) dengan di

rumus sebagai berikut :

X% =

Keterangan :

X% = Jumlah persentase yang dicari

n = Jumlah skor aktual

N = Jumlah skor maksimal

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan …

Untuk mengetahui kualitas perhitungan hasil observasi digunakan

tolak ukur kategori kualitas persentase sesuai dengan pendapat Sutrisno

Hadi dalam Suharsimi Arikunto (2011:250) yang tertera pada tabel berikut

ini

Tabel 3.3

Tolak Ukur Kategori Penilain Hasil Observasi

Kategori % Rentang Skor

Sangat Baik 81-100%

Baik 61-80%

Cukup 41-60%

Kurang Baik 21-40%

Sangat Kurang Baik 0- 20%

Menggunakan rumus rerata untuk menjawab sub masalah nomor 3

yang mengacu pada pendapat Dede Rahmat Hidayat dan Aip Badrujaman

(2012:45) rumus rerata yang dapat digunakan sebagai berikut:

M =

Keterangan :

M = Mean

∑ƒX = Jumlah Skor Respon

N =Jumlah item setiap aspek yang diteliti

H. Tahap Pelaksanaan Penelitian Tindakan

1. Prosedur Pelaksanaan Pra-Observasi Sebelum Tindakan.

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan …

a. Peneliti mengecek buku kasus permasalahan peserta terindikasi

memiliki rasa tanggung jawab kurang baik

b. Peneliti mengamati rasa tanggung jawab peserta didik yang terindikasi

secara tidak langsung melalui proses belajar mengajar peserta didik

yang memiliki rasa tanggung jawab kurang baik

c. Peneliti mengamati secara langsung kegiatan bimbingan yang

diberikan oleh guru pembimbing melalui catatan harian kasus siswa

dari guru pembimbing.

2. Prosedur Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus I

Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan

menurut Dede Rahmat Hidayat dan Aip Badrujaman (2011:25-27), yaitu

analisis pelaksanaan siklus yang terdiri dari :

1) Perancanaan ( Plan)

Perancanaan tindakan dalam penelitian ini adalah langkah yang

digunakan oleh peneliti untuk merancang kegiatan tindakan.

Perencanaan tindakan terdiri dari, yaitu (1) prosedur pelaksanaan

tindakan, dan (2) persiapan teknik penelitian.

a. Prosedur pelaksanaan tindakan

Prosedur pelaksanaan tindakan terbagi atas dua bagian yaitu

sebagai berikut :

a) Menentukan topik bahasan

Adapun topik bahasan dalam penelitian ini adalah meningkatkan

rasa tanggung jawab melalui layanan konseling kelompok

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan …

b) Merencanakan prosedur kegiatan yang akan dilakukan.

Tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini melalui

layanan konseling kelompok dengan pendekatan realitas.

b. Persiapan Teknik Penelitian ( Sarana dan Prasarana )

Selain menetapkan prosedur pelaksanaan tindakan, peneliti juga

melakukan indentifikasi berbagai sarana dan prasarana yang perlu

dipersiapkan dalam pelaksanaan tindakan, antara lain yaitu :

ruangan kelas (ruangan BK), media pembelajaran, dan lain

sebagainya.

2) Pelaksanaan (Action)

Setelah pada tahap sebelumnya peneliti membuat perencanaan,

maka tahap selanjutnya adalah pelaksanaan dari berbagai perencanaan

yang telah disusun. Sebelum pelaksanaan dilakukan, peneliti harus

melakukan persiapan pelaksanaan penelitian tindakan, yaitu :

a. Menentukan Kolaborator

Salah satu persiapan yang sangat penting dalam pelaksanaan

penelitian tindakan bimbingan dan konseling adalah menentukan

kolaborator. Kolaborator sangat membantu peneliti untuk lebih

berkonsentrasi melakukan kegiatan secara fokus. Karena pada saat

peneliti melakukan tindakan, pada saat yang bersamaan peneliti

juga harus melakukan pengamatan. Dengan adanya pihak lain

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan …

yang membantu dalam pelaksanaan penelitian tentunya akan sangat

membantu penliti.

Kolaborator yang baik dalam penelitian tindakan adalah teman

sejerawat, dalam hal ini teman sejerawat yang dimaksud adalah

guru BK yang ada pada satu sekolah. Hal ini penting dalam rangka

adanya kesamaan pemahaman mengenai penelitian tindakan

bimbingan dan konseling yang dilakukan, serta dapat melakukan

pengamatan yang tajam, karena memiliki pengetahuan yang relatif

sama berkenaan dengan masalah penelitian. Selain itu, kolaborasi

juga dapat dilakukan dengan guru mata pelajaran.

b. Melakukan Simulasi Tindakan

Dalam hal ini peneliti dapat membuat stimulasi terlebih dahulu

sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya. Hal ini ini

dilakukan untuk mengurangi tingkat kesalahan sebelum

melaksanakan tindakan yang sebenarnya . Dengan demikian hal ini

tentunya akan membuat peneliti memperhitungkan lebih matang

tindakannya, serta akan membuat peneliti memiliki kesiapan dalam

melaksanakan tindakan.

3) Pengamatan (observation)

Pengamatan dalam penelitian tindakan bimbingan konseling

dilakukan sepanjang peneliti melakukan tindakan. Pelaksanaan

pengamatan dalam penelitian tindakan bimbingan dan konseling harus

merujuk kepada indikator keberhasilan yang telah ditetapakan dalam

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan …

tahap perencanaan. Oleh karena itu pengamatan dapat dikelompokan

menjadi dua macam yaitu pengamatan terhadap proses dan hasil.

Pengamatan terhadap proses adalah pengamatan yang dilakukan

terhadap berbagai data yang muncul berkaitan dengan proses kegiatan

pemberian tindakan dalam penelitian tindakan dalam layanan

konseling kelompok berlangsung. Pengamatan terhadap data proses

dilakukan sepanjang tindakan diberikan, mulai dari awal pertemuan

tindakan sampai akhir pertemuan tindakan.

Pengamatan terhadap hasil tindakan, dilakukan untuk melihat

keberhasilan tindakan terhadap variabel masalah dalam peneliti

tindakan dalam Bimbingan dan Konseling, yaitu : Meningkatkan rasa

tanggung jawab siswa melalui layanan konseling kelompok dengan

pendekatan realitas maka data hasil yang harus peneliti amati (ukur)

adalah tentang rasa tanggung jawab siswa.

4) Refleksi

Refleksi dalam penelitian tindakan bimbingan konseling

dilakukan setelah berbagai macam data terkumpul. Refleksi dilakukan

dengan maksud untuk megetahui sejauh mana tingkat pencapaian

tindakan dalam mengatasi masalah, dalam hal ini yaitu masalah upaya

meningkatkan tanggung jawab siswa yang kurang bertanggung jawab

melalui layanan konseling kelompok. Apabila pada siklus tindakan I

masalah belum terselesaikan/belum ada perubahan, maka akan

Page 22: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan …

dilanjutkan pada siklus berikutnya. Tetapi jika sudah terdapat

perubahan/masalah sudah diselesaikan, maka siklus dihentikan.

3. Prosedur Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus II

1) Perencanaan Tindakan

a. Tim peneliti membuat Satual Layanan berdasarkan hasil refleksi

pada siklus pertama yaitu menentukan analisa kebutuhan sasaran

sasaran yang akan diberikan kepada peserta kelompok dalam

konseling kelompok.

b. Membuat layanan kegiatan konseling kelompok.

c. Menentukan teknik pengubahan yang digunakan dalam siklus

penelitian tindakan

d. Menyusun alat evaluasi kegiatan kelompok.

2) Pelaksanaan Tindakan

a. Membawa peserta kelompok dalam situasi dalam situasi

permainan pengakraban sekolah.

b. Mencari focus permasalahan awal yang akan dibahas pada

pertemuan awal.

c. Dalam kegiatan kelompok, pemimpin kelompok bertindak

mengawasi dan memfasilitasitator.

d. Pemimpin kelompok memberikan intervensi pengubahan prilaku

melalui teknik pengembangan prilaku dan pemikiran dengan

penguatan positif serta penggolongan diri, penekankan terhadap

pengubahan pertanyaan dan bahasa klien (konfirmasi) serta

Page 23: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan dan …

melakukan dorongan terhadap penentuan arah perubahan diri

kearah positif oleh masing-masing peserta kelompok.

e. Masing-masing peserta kelompok memprestasikan kesan yang

didapat setelah dilaksanakannya kegiatan kelompok.

f. Penguatan dan kesimpulan oleh pemimpin kelompok.

3) Observasi

Tim peneliti (kolaborator dan peneliti) melakukan pengamatan

terhadap aktivitas kegiatan konseling kelompok.

4) Refleksi

Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua

dan menganalisis untuk serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan

kegiatan konseling kelompok dengan teknik permainan peran dengan

klien untuk peningkatan rasa tanggung jawab siswa.

5) Tindak Lanjut Hasil Penelitian.

Hasil penelitian aktifitas peserta kelompok dalam kegiatan konseling

kelompok pada siklus II belum mencapai kategori Baik penelitian dan

kolaborator memutuskan akan lanjutkan lagi penelitian dan

kolaborator memutuskan akan menghentikan penelitian ini, karena

sudah dianggap berhasil.