bab iii metodologi penelitian a. metode penelitian dan...

22
35 Rangga Gunawan, 2013 Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Teknik Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode eksperimen karena penelitian yang memiliki derajat kepastian yang dianggap paling tinggi (tidak mutlak) adalah penelitian eksperimen. (Sudjana & Ibrahim, 2001: 18). Eksperimen melihat ke depan dan bersifat prediktif kondisi diatur sedemikian rupa oleh peneliti, perlakuan terhadap objek dilakukan, akibat suatu perlakuan diukur secara cermat, faktor luar yang mungkin berpengaruh dikendalikan, dengan harapan derajat kepastian jawaban tinggi. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu, mengunakan "pretest dan postest one group design". Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian termasuk untuk menguji hipotesis. Berkenaan dengan hal tersebut Nana Sujana (2001 : 16) mengemukakan bahwa “ Metodologi penelitian ini akan memberikan petunjuk terhadap pelaksanaan penelitian atau petunjuk bagaimana penelitian itu dilaksanakan”. Sugiyono (2006 ; 6), menyatakan bahwa : Metodologi penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami , memecahkan, dan mengantisipasi suatu masalah.

Upload: lelien

Post on 20-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_por_053995_chapter3.pdf · digunakan merupakan satu sampel yang diberikan treatment

35

Rangga Gunawan, 2013 Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian dan Teknik Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen karena penelitian yang memiliki derajat kepastian yang dianggap

paling tinggi (tidak mutlak) adalah penelitian eksperimen. (Sudjana & Ibrahim,

2001: 18). Eksperimen melihat ke depan dan bersifat prediktif kondisi diatur

sedemikian rupa oleh peneliti, perlakuan terhadap objek dilakukan, akibat suatu

perlakuan diukur secara cermat, faktor luar yang mungkin berpengaruh dikendalikan,

dengan harapan derajat kepastian jawaban tinggi. Metode yang digunakan penulis

dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu, mengunakan "pretest dan

postest one group design".

Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi

data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian

termasuk untuk menguji hipotesis. Berkenaan dengan hal tersebut Nana Sujana

(2001 : 16) mengemukakan bahwa “ Metodologi penelitian ini akan memberikan

petunjuk terhadap pelaksanaan penelitian atau petunjuk bagaimana penelitian itu

dilaksanakan”. Sugiyono (2006 ; 6), menyatakan bahwa :

“Metodologi penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada

gilirannya dapat digunakan untuk memahami , memecahkan, dan

mengantisipasi suatu masalah.”

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_por_053995_chapter3.pdf · digunakan merupakan satu sampel yang diberikan treatment

36

Rangga Gunawan, 2013 Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Metode penelitian merupakan suatu usaha yang dapat digunakan untuk

mengumpulkan data dan menyusun data serta untuk memecahkan suatu

permasalahan dalam suatu penelitian, sebagaimana yang diungkapkan oleh

Arikunto (1998: 15) “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Metode eskperimen yang dimaksud

dalam penelitian ini termasuk ke dalam eksperimen semu, karena sampel yang

digunakan merupakan satu sampel yang diberikan treatment tertentu dan tidak ada

sampel pembanding. Atau dengan kata lain metode eksperimennya disebut one

group design, eksperimen dengan bentuk one group pretest dan posttest. Dalam

penelitian ini, metode eksperimen digunakan untuk mengetahui keterampilan

gerak dasar siswa tunarungu. Sukardi (2003:184), menyatakan bahwa:

“Quasi eksperimen (eksperimen semu) adalah penelitian yang digunakan

dengan tidak menggunakan kelas pembanding”.

Adapun yang menjadi alasan menggunakan desain ini agar konsentrasi

peneliti di dalam pelaksanaanya tidak terpecah, dan penelitian ini dapat dilakukan

secara efektif untuk mencapai hasil yang maksimal. Selanjutnya sugiyono

(2006:60) menyatakan bentuk pre-eksperimental ada beberapa macam yaitu : one-

shot cash study, One Group Pretest Posttest Design, dan Intack Group

Comparison. Pada penelitian ini, design yang digunakan adalah One Group

Pretest Postes Design, yakni penelitian yang dilakukan pada satu kelompok saja

tanpa kelompok perbandingan. Design ini dapat digambarkan sebagai berikut

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_por_053995_chapter3.pdf · digunakan merupakan satu sampel yang diberikan treatment

37

Rangga Gunawan, 2013 Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pretest Perlakuan Post test

O1 X O2

Model Eksperimen

One Group Pre-test-Post-test

Keterangan :

01 : Tes Awal

X : Eksperimen ( Penerapan Model )

02 : Tes Akhir

2. Teknik Penumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan eksperimen semu atau Quasi

eksperimental dikarenakan kontrol terhadap variabel extra dilakukan secara

penuh agar memenuhi validitas internal sehingga menghasilkan hasil

eksperimen yang dapat diandalkan (Sudjana,2001 :43). Dalam penelitian yang

dilakukan dalam laboratorium lebih ketat berupa eksperimen sejati, praktek

pendidikan dengan para siswa di kelas/ruangan dalam situasi interaksi antara

manusia dengan manusia.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_por_053995_chapter3.pdf · digunakan merupakan satu sampel yang diberikan treatment

38

Rangga Gunawan, 2013 Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan prates dan postes

Tabel 3.1

Pengumpulan Data

Kelompok Prates Perlakuan Pasca tes

Ke O1 X O2

Keterangan :

Ke = kelompok eksperimen

O1 = hasil prates

O2 = hasil pasca tes

X = perlakuan eksperim.en

3. Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a) Memeriksa dan menilai gerak dasar siswa hasil tes awal;

b) Memeriksa dan menilai gerak dasar siswa hasil tes akhir.

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_por_053995_chapter3.pdf · digunakan merupakan satu sampel yang diberikan treatment

39

Rangga Gunawan, 2013 Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.2

Format Penilaian Keterampilan Gerak dasar Siswa

(Diambil dari Agus Mahendra dalam Teori Belajar Mengajar Motorik)

No Aspek Nilai

Skor 1 2 3 4

1. Daya tahan

2. Kelentukan

3. Kekuatan

4. Koordinasi

5. Kelincahan

Skor maksimal 100

Bentuk tes untuk menerapkan psychomotoric therapy pada penelitian ini,

peneliti melakukan beberapa tahapan tes. Adapun bentuk-bentuk tes yang

dilakukan peneliti antara lain.

Keterangan penilaian :

1) Daya Tahan

Daya tahan merupakan salah satu unsur dari bentuk tes yang dilakukan.

Paulus dan Dikdik Zafar (2007:95) mengemukakan bahwa “daya tahan

merupakan kemampuan fisik yang dilakukan secara berkesinambungan tanpa

mengalami kelelahan yang berarti”. Peneliti melakukan tes dengan lari 1200

meter.

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_por_053995_chapter3.pdf · digunakan merupakan satu sampel yang diberikan treatment

40

Rangga Gunawan, 2013 Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4 = Daya tahan otot tubuh dapat bertahan lama sesuai jarak lari yang

ditentukan.

3 = Daya tahan otot tubuh dapat bertahan lama namun tidak sesuai dengan

jarak lari yang ditentukan.

2 = Daya tahan otot tubuh bertahan lama namun gerakan yang dilakukan

pada saat berlari tidak sesuai.

1 = Daya tahan tubuh tidak tahan lama ketika melakukan lari 1200 meter.

2) Kelentukan

Kelentukan merupakan suatu unsur yang melatih sendi-sendi otot. Paulus

dan Dikdik Zafar (2007:19) mengemukakan bahwa “kelentukan ditujukan agar

siswa dapat melakukan gerakan yang lebih maksimal pada saat melakukan

gerakan yang lebih sulit”. Peneliti melakukan tes dengan cara tes stand

flexibilitas.

4 = Siswa dapat melunjurkan badannya ke depan dengan kedua lengan

melebihi jari kakinya sejauh 0-5 cm selama 10 detik.

3 = Kualitas kemampuan siswa dalam melakukan gerakan seat and reach yang

efisien namun gerakan yang dihasilkan tidak maksimal.

2 = Kualitas kemampuan siswa saat melakukan seat and reach maksimal,

namun gerakan tidak efisien dan sesuai.

1 = Kualitas kemampuan siswa saat melakukan gerakan seat and reach tidak

maksimal dan tidak menghasilkan suatu gerakan yang efisien.

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_por_053995_chapter3.pdf · digunakan merupakan satu sampel yang diberikan treatment

41

Rangga Gunawan, 2013 Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3) Kekuatan

Kekuatan merupakan suatu unsur melatih kekuatan otot secara maksimal.

Ted A Baumgartner dan Andrew (2001:211) mengemukakan bahwa “kekuatan

merupakan suatu peningkatan penambahan otot menjadi kekuatan otot yang

maksimal”. Peneliti melakukan tes berupa Niosh Torso Lift dengan menggunakan

alat Leg Dinamo Meter. Bentuk tes ini diberikan untuk melatih otot lengan bagian

atas.

4 = Siswa mampu melakukan gerakan Niosh Torso Lift sebanyak 1 kali.

3 = Siswa mampu menjaga kekuatan otot saat melakukan Niosh Torso Lift

namun siswa tidak bisa menjaga kekuatan otot lengan sampai selesai.

2 = Siswa mampu menjaga kekuatan otot lengan namun gerakan yang

dilakukan tidak sesuai.

1 = Siswa tidak mampu menahan kekuatan otot lengan atas badannya saat

melakukan Niosh Torso Lift.

4) Koordinasi

Bentuk tes untuk melatih koordinasi yaitu siswa akan diperintahkan untuk

melakukan lempar bola ke arah dinding target sasaran yang telah ditentukan

dengan diberi jarak 3 meter dengan waktu selama 1 menit kepada masing-masing

siswa. Agus Mahendra (2007:120-128) mengemukakan mengenai koordinasi

gerakan ini melatih siswa dalam koordinasi mata dan tangan.

4 = Koordinasi mata dan tangan terhadap bola yang tepat dan terukur.

3 = Kordinasi mata dan tangan terhadap bola tepat namun tidak terukur.

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_por_053995_chapter3.pdf · digunakan merupakan satu sampel yang diberikan treatment

42

Rangga Gunawan, 2013 Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2 = Koordinasi mata dan tangan terhadap bola tepat dan terukur namun

koordinasi tangan tidak terukur.

1 = Tidak ada koordinasi antara mata dan tangan terhadap bola.

5) Kelincahan

Kelincahan suatu unsur gerak yang meliputi kerja otot secara maksimal

sehingga diperoleh kelincahan yang baik dan sempurna. Ted A Baumgartner dan

Andrew S Jackson (2001:226) mengemukakan bahwa “kelincahan merupakan

suatu komponen gerakan yang melatih kecepatan”. Peneliti memberikan tes

dengan cara lari shuttle run.

4 = Melakukan gerak perubahan arah secara cepat dan tepat sesuai dengan

waktu yang ditentukan.

3 = Melakukan gerak perubahan arah secara cepat namun tidak sesuai

dengan waktu yang ditentukan.

2 = Melakukan gerak perubahan arah secara cepat namun gerak yang

dilakukan tidak sesuai atau tidak terarah.

1 = Melakukan gerak perubahan arah namun tidak cepat, gerakan yang

dilakukan tidak maksimal.

Mencari mean pretest dan postest dengan menggunakan rumus :

Untuk pra tes M1 =

Untuk pasca tes M2 =

c) Mencari deviasi dengan rumus

Md = atau dapat juga dengan cara Md = M2 – M1

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_por_053995_chapter3.pdf · digunakan merupakan satu sampel yang diberikan treatment

43

Rangga Gunawan, 2013 Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d) Mencari Jumlah kuadrat deviasi dengan menggunakan rumus :

d = - 2

4. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah satuan pelajaran dan tes

keterampilan gerak dasar siswa. Satuan pelajaran digunakan sebagai pedoman

dalam melakukan rangkaian pengajaran untuk kepentingan penelitian agar penelitian

berjalan lancar. Sedangkan tes digunakan untuk menunjang data penelitian.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes gerak dasar siswa. Tes

dilakukan sebanyak dua kali. Tes awal digunakan untuk mengukur kemampuan gerak

dasar siswa. Tes akhir digunakan untuk mengukur kemampuan siswa tunarungu

setelah diberikan perlakuan yaitu dengan memberikan psychomotoric therapy.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam penelitian ini penulis memilih populasi yang ada pada tempat

penulis melaksanakan penelitian sebagai data dan informasi. Bahwa menurut

Sudjana, (2001:84) populasi maknanya berkaitan dengan elemen, yakni unit tempat

diperolehnya inforrnasi dengan kata lain populasi adalah kumpulan dari sejumlah

elemen

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 1997 : 117).

Populasi dalam penelitian ini rnerupakan keseluruhan subjek penelitian yang

ingin penulis peroleh datanya. Populasi penelitian yaitu seluruh siswa

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_por_053995_chapter3.pdf · digunakan merupakan satu sampel yang diberikan treatment

44

Rangga Gunawan, 2013 Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tunarungu SMA LB kelas 9 SLB Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung yang

berjumlah 9 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah menentukan jenis dan jumlah sumber data dari semua sumber

data yang seharusnya diteliti (Sudjana, 2001 : 84). Pengambilan sampel menggunakan

sampel jenuh (total sampling). Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi

relatif kecil, kurang dari 30 orang (Sugiono, 2008:124). Dalam setiap Elemen populasi

mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel (Sudjana, 2001:86).

Populasi jumlah keseluruhan siswa tunarungu berjumlah 9 orang. Dari jumlah

populasi ini layak untuk dijadikan sampel penelitian, namun dikarenakan 2 orang

diantaranya dalam keadaan sakit, maka yang dijadikan sampel hanya 7 orang dari

jumlah keseluruhan 9 orang siswa tunarungu.

Tabel 3.4

Sampel Siswa Tunarungu SLB Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung

No Nama Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

1 Amar Nasrudin √

2 An-an Hanapiah √

3 Desi Indriani √

4 Didin Firmansyah √

5 Faizal √

6 Intan Novianti √

7 Rafix Maulana Ahmad √

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_por_053995_chapter3.pdf · digunakan merupakan satu sampel yang diberikan treatment

45

Rangga Gunawan, 2013 Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik

yang oleh pengeksperimen dimanipulasikan, dikontrol atau diobservasi.

Sedangkan menurut Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud menjelaskan bahwa

yang dimaksud dengan variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan

menjadi objek pengamatan penelitian.

Dalam penelitian ini dapat ditentukan variabelnya sebagai berikut:

1. Variabel bebas atau Independen Variable (X) dalam penelitian ini yaitu

penerapan psychomotoric therapy.

2. Variabel terikat atau Dependen Variabel (Y) dalam penelitian ini yaitu

keterampilan gerak dasar siswa tunarungu.

Variabel X terkait dengan materi psychomotoric therapy untuk mengukur

gerak dasar siswa berkebutuhan khusus. Variabel Y adalah keterampilan gerak

dasar siswa tunarungu.

D. Pelaksanaan Pembelajaran

1. Persiapan Pembelajaran

Pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah proses yang diatur sedemikian

rupa menurut langkah-langkah tertentu, agar pelaksanaanya mencapai hasil yang

diharapkan. Setiap perencanaan atau persiapan pembelajaran atau memproyeksikan

mengenai apa yang dilakukan. Demikian halnya dalam perencanaan atau persiapan pembelajaran

atau memproyeksikan mengenai tindakan apa yang akan dilakukan pada saat melaksanakan

pembelajaran.

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_por_053995_chapter3.pdf · digunakan merupakan satu sampel yang diberikan treatment

46

Rangga Gunawan, 2013 Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sebelum melaksanakan pembelajaran, penulis membuat perencanaan/persiapan

yang sistematis dan terencana. Perencanaan pengajaran dalam proses penyusunan

berbagai keputusan pengajaran yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan

pengajaran, hal ini dimaksudkan agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar

sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Dari uraian di atas jelaslah bahwa persiapan atau perencanaan mutlak diperlukan

oleh guru sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Begitu pula halnya yang

dilakukan dalam mempersiapkan atau merencanakan pembelajaran gerak dasar siswa

dengan menerapkan psychomotoric therapy.

Realisasi langkah awal (persiapan) pembelajaran tersebut, dalam penelitian ini penulis

melakukan persiapan pembelajaran yang mencakup enam kegiatan, yaitu:

1) perumusan tujuan;

2) pemilihan dan penvusunan bahan;

3) penentuan kegiatan pembelajaran dan alokasi waktu;

4) penentuan teknik yang digunakan;

5) penetapan alat evaluasi; dan

6) penyusunan satuan pelajaran.

2. Perumusan Tujuan

Tujuan merupakan titik tolak penentuan kegiatan belajar mengajar yang akan

dilaksanakan dalam mencapai tujuan itu (Hidayat, 1990 : 99). Oleh karena itu, sebelum

melakukan penelitian, terlebih dahulu penulis merumuskan tujuan pembelajaran,

yaitu Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) dan Tujuan Pernbelajaran Khusus

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_por_053995_chapter3.pdf · digunakan merupakan satu sampel yang diberikan treatment

47

Rangga Gunawan, 2013 Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(TPK).

Tujuan pembelajaran psychomotoric therapy yaitu “Siswa mampu melakukan

gerak dasar secara terampil”.

Dari tujuan umum tersebut dijabarkan kembali menjadi tujuan khusus yang

harus dirumuskan oleh guru. Oleh sebab itu, sebelum merumuskan tujuan khusus, guru

harus mengetahui syarat-syarat yang harus dimiliki oleh setiap pembelajaran khusus.

Seperti yang diungkapkan oleh Sujana (1998 : 64) tentang beberapa syarat

yang harus dimiiiki oleh TPK :

a) rumusan tujuan harus berpusat pada perubahan tingkah laku sasaran didik siswa;

b) rumusan tujuan pembelajaran khusus harus berisikan tingkah laku operasi;

c) rumusan tujuan berisikan makna dari pokok bahasan yang akan diajarkan saat itu.

Tujuan khusus dalam penerapan psychomotoric therapy diantaranya:

1) siswa dapat melatih gerak dasar tubuh;

2) siswa dapat melakukan gerak dengan cepat;

3) siswa dapat melatih koordinasi mata dan tangan ; dan

4) siswa dapat melatih konsentrasi dan kekuatan pada tubuh.

3. Pemilihan dan Pengurutan bahan Pembelajaran

Setelah merumuskan tujuan pembelajaran, langkah berikutnya adalah memilih

dan mengurutkan bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran yang sudah dipilih tidak

mungkin dapat diajarkan dalam satu pertemuan. Bahan yang penulis pilih untuk

diajarkan dalam penelitian ini adalah pembelajaran gerak dasar siswa. Untuk

memilih materi pelajaran hendaknya guru memperhatikan kriteria dalam pemilihan materi

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_por_053995_chapter3.pdf · digunakan merupakan satu sampel yang diberikan treatment

48

Rangga Gunawan, 2013 Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Hidayat, 1990 : 42). Adapun kriteria pemilihan materi itu adalah sebagai berikut.

1) Bahan yang diberikan haruslah cukup berani atau bermanfaat,

2) Bahan hendaknya menarik,

3) Bahan hendaknya berada dalam batas-batas kemampuan anak untuk

mempelajarinya.

Adapun rincian pembelajaran yang akan diberikan peneliti kepada siswa yaitu

sebagai berikut:

1) Menentukan lempar tangkap bola sebagai therapy untuk merangsang gerak

dasar siswa.

2) Menjelaskan cara atau jalannya therapy.

3) Membimbing siswa untuk melakukan gerak melalui therapy yang diberikan.

4. Penentuan Kegiatan Pembelajaran dan Alokasi Waktu

Dalam proses kegiatan belajar mengajar siswa dan guru merupakan dua faktor

penting. Siswa belajar sesuai dengan bahan pelajaran yang harus dikuasai scsuai dengan

tujuan pembelajaran khusus; sedangkan guru harus melaksanakan kegiatan belajar-

mengajar agar siswa belajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar proses

kegiatan belajar mengajar berhasil dengan baik, diperlukan langkah-langkah

sebagai berikut:

1) merumuskan suatu kemungkinan kegiatan belajar-mengajar yang

diperlukan untuk mencapai tujuan;

2) menentukan kegiatan yang tidak perlu ditempuh lagi; dan

3) menetapkan kegiatan belajar yang masih diperlukan siswa (Hidayat; 1990:92).

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_por_053995_chapter3.pdf · digunakan merupakan satu sampel yang diberikan treatment

49

Rangga Gunawan, 2013 Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan hal tersebut di atas, kegiatan belajar mengajar yang dilakukan

adalah:

1. Kegiatan Pembuka

Dalam kegiatan ini penulis memberikan apersepsi, menginformasikan

tujuan pembelajaran dan hal-hal yang berkaitan dengan therapy yang akan

diberikan serta mengadakan prates.

2. Kegiatan lnti

Kegiatan ini berisikan tentang penjelasan dan keterangan segala sesuatu

tentang pemberian therapy yang diajarkan.

3. Kegiatan Penutup

Penutup diisi dengan menyimpulkan materi pelajaran sekaligus

dilaksanakan pasca tes. Setelah menentukan kegiatan pembelajaran,

langkah selanjutnya adalah menentukan alokasi waktu pembelajaran juga

sangat penting dilakukan agar dapat mengefektifkan dan mengefesienkan

waktu. Waktu yang diambil dalam penelitian ini 21 kali pertemuan yang

untuk masing-masing pertemuan terdiri atas 2 X 40 menit.

a. Pertemuan pertama

1. Perkenalan

2. Pembukaan dan pretest

3. Memberikan informasi mengenai segala sesuatu yang

berhubungan dengan materi pelajaran

4. Penutup.

b. Treatment selama 21 kali pertemuan 2 X 40 menit

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_por_053995_chapter3.pdf · digunakan merupakan satu sampel yang diberikan treatment

50

Rangga Gunawan, 2013 Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Apersepsi

2. Kegiatan belajar mengajar

3. penutup

c. Pertemuan setelah pemberian treatment

1) Pembukaan

2) Apersepsi

3) Postest

4) Penutup

5. Penentuan Media Pembelajaran

Media pembelajaran memegang perananan penting sebagai alat bantu dalam

pengajaran untuk mewujudkan suatu situasi pembelajaran yang efektif. Penentuan media

pembelajaran disesuaikan dengan apa yang akan diajarkan. Oleh karena itu, penulis

menggunakan beberapa media pembelajaran, diantaranya:

a) bola tenis untuk melakukan lempar tangkap bola sebagai aplikasi therapy yang

akan diberikan dan mempermudah dalam penyampaian therapy;

b) hand Dynamo Meter untuk mengukur kekuatan tangan;

c) penggaris atau alat ukur untuk mengukur jauh dekat siswa dalam melakukan tes stand

flexsibilitas;

d) stopwacth untuk mengukur waktu pada saat siswa melakukan lari;

e) corong untuk menentukan kelincahan siswa pada saat melakukan lari sprint.

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_por_053995_chapter3.pdf · digunakan merupakan satu sampel yang diberikan treatment

51

Rangga Gunawan, 2013 Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6. Penetapan Alat Evaluasi

Tahap akhir dari proses kegiatan belajar adalah evaluasi. Evaluasi dalam proses

belajar-mengajar mempunyai peranan yang sangat penting, sebab dengan adanya evaluasi

akan diketahui tingkat keberhasilan yang akan diperoleh, khususnya tentang

kemampuan mengikuti kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Selain itu, evaluasi

juga dapat bermanfaat untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan.

Pada tahap evaluasi, guru bertugas untuk menyusun dan menentukan alat evaluasi

yang benar-benar sesuai dengan tujuan dan materi yang diajarkan. Dalam menyusun alat evaluasi

ini guru harus (1) menentukan jenis evaluasi, dan (2) merumuskan atau menyusun

pertanyaan untuk nilai masing-masing tujuan. Dalam penelitian ini, penulis menerapkan

psychomotoric therapy untuk mengukur keterampilan gerak dasar siswa tunarungu yang

digunakan pada saat pretest dan postest.

7. Pelaksanaan Pembelajaran

a. Kegiatan Pretest

Ketika memulai therapy, pertama tama yang penulis lakukan adalah

mengucapkan salam dan memperkenalkan diri, serta mengungkapkan

maksud dan tujuan memberikan therapy. Sebelum melaksanakan

pembelajaran penulis mengadakan apersepsi. Setelah itu, penulis mengadakan

pretest dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum diberi

tindakan psychomotoric therapy. Pretest yang digunakan berupa tes gerak

dasar. Tes yang dilaksanakan menghabiskan waktu 2 X 40 menit.

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_por_053995_chapter3.pdf · digunakan merupakan satu sampel yang diberikan treatment

52

Rangga Gunawan, 2013 Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Kegiatan Inti (pemberian therapy)

Sebelum melaksanakan therapy, penulis menginformasikan hal-hal yang

harus dilakukan siswa selama proses therapy berlangsung. Kemudian

penulis berusaha untuk menarik perhatian siswa terhadap therapy yang akan

diajarkan, serta membangkitkan kembali ingatan siswa terhadap therapy-

therapy yang telah diberikan.

Langkah selanjutnya penulis memberikan atau menyajikan

tindakan psychomotoric therapy yang diterapkan pada pembelajaran penjas

yang berorientasi pada gerak dasar siswa. Kegiatan ini dilakukan berulang-

ulang/random sampai siswa terampil dalam melakukan gerak dasar secara

maksimal. Maka peneliti akan melakukan postest kepada siswa untuk

pengambilan data akhir.

c. Kegiatan Postest

Setelah semua therapy diberikan, peneliti menyimpulkan pemberian

therapy mulai dari awal pengambilan nilai data pretest, sampai akhir

atau pengambilan nilai untuk data postest. Keberhasilan pembelajaran dapat

dilihat dari ada tidaknya perubahan tingkah laku gerak dasar siswa yang

diharapkan. Agar dapat mengetahui adanya perubahan tersebut, maka harus

dilakukannya tes setelah diberikan therapy tersebut. Biasanya tes tersebut disebut

tes akhir. Pelaksanaan tes yang dilakukan pada saat pretest dan postest sama.

Postest ini menghabiskan waktu 2 X 40 menit. Seluruh kegiatan penelitian ini

berlangsung selama 3 bulan.

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_por_053995_chapter3.pdf · digunakan merupakan satu sampel yang diberikan treatment

53

Rangga Gunawan, 2013 Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Metode dan Teknik Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen. Eksperimen

yang digunakan dalam Quasi experimental atau eksperimen semu. Dalam eksperimen ini

terdapat satu subjek, yakni kelompok eksperimen.

Kelompok eksperimen yaitu kelompok yang sengaja dikenai perlakuan (treatment).

Dalam kelompok eksperimen, sebelum diberi perlakuan dilakukan pengukuran terlebih

dahulu (pretest), kemudian dikenai perlakuan dalam jangka waktu tertentu, kernudian

dilakukan peugukuran kembali (postest) untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan yang

sudah diberikan.

2. Teknik Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dengan menggunakan

instrumen penelitian sebagai berikut.

a) Observasi

Mengamati secara langsung aktivitas siswa selama proses pemberian therapy yang

diberikan atau selama melakukan uji coba penerapan therapy melalui pembelajaran

penjas yang berorientasi pada gerak dasar siswa.

b) Analisis

Menganalisis keadaan dan keaktifan siswa selama proses therapy. Setelah itu, menganalisis

hasil ujicoba pretest dan postest.

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_por_053995_chapter3.pdf · digunakan merupakan satu sampel yang diberikan treatment

54

Rangga Gunawan, 2013 Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang akan penulis laksanakan adalah sebagai berikut:

a) Memeriksa dan meneliti hasil tes awal dan tes akhir kemudian

menabulasikannya. Tujuannya untuk mengetahui rata-rata nilai standar deviasi dan

varians dari kelompok eksperimen.

b) Untuk menentukan teknik statistik yang akan digunakan penulis melakukan uji normalitas

dan uji homogenitas dengan perhitungan seperti berikut ini :

Menganalisis data pretest dan postest. Langkah-langkah analisis data

adalah sebagai berikut.

a) Menganalisis hasil therapy siswa sebelum dan sesudah diberikan tindakan

therapy psychomotoric therapy yang berupa pembelajaran penjas yang

berorientasi pada gerak dasar siswa tunarungu.

b) Menentukan skor pretest dan postest. Kemudian menentukan nilai dengan

menggunakan rumus sebagai berikut.

c) Mendeskripsikan hasil pretest dan postest.

d) Melakukakan uji normalitas siswa hasil pretest dan postest menggunakan Chi-

Kuadrat dengan rumus sebagai berikut.

(Subana, 2000:125)

Nilai = X 100

X² = Σ

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_por_053995_chapter3.pdf · digunakan merupakan satu sampel yang diberikan treatment

55

Rangga Gunawan, 2013 Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dengan keterangan:

X² = Chi-Kuadrat

Oi = Frekuensi Observasi

Ei = Frekuensi Harapan

e) Melakukan pengujian hipotesis dengan menentukan signifikan perbedaan

dua variabel dengan kriteria jika thitung < ttabel, maka hipotesis nol diterima

atau hipotesis kerja ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan

antara skor pretest dan postest. Jika thitung > ttabel, maka hipotesis nol dan

hipotesis kerja diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara

pretest dan postest.

1) Mencari mean dari perbedaan tes awal dengan tes akhir

2) Menentukan derajat kebebasan

3) Mencari jumlah kuadrat deviasi

4) Menentukan nilai –t menggunakan rumus berikut.

(Arikunto, 2006:311)

Keterangan: t=

Md =

Db = N - 1

Σx²d= Σd² - ( )

Page 22: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_por_053995_chapter3.pdf · digunakan merupakan satu sampel yang diberikan treatment

56

Rangga Gunawan, 2013 Penerapan Psychomotoric Therapy Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Tunarungu Di Slb Negeri Cileunyi Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Md = Mean dari perbedaan antara pretes dan posttes

Xd = Deviasi masing-masing subjek (d-Md)

Jumlah kuadrat deviasi

N = Subjek pada sampel

db = Ditentukan dengan N-1