pengaruh dry heat treatment dengan penundaan … awal.pdfhasil penelitian menunjukkan dry heat...

15
i PENGARUH Dry Heat Treatment DENGAN PENUNDAAN WAKTU TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) SKRIPSI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana Oleh I Kade Darmawan NIM. 1205105016 KONSENTRASI AGRONOMI DAN HORTIKULTURA PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH Dry Heat Treatment DENGAN PENUNDAAN … Awal.pdfHasil penelitian menunjukkan Dry Heat Treatment dengan penundaan waktu tanam (DHT + TT) memberikan hasil yang lebih baik dalam

i

PENGARUH Dry Heat Treatment

DENGAN PENUNDAAN WAKTU TANAM

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.)

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Oleh

I Kade Darmawan

NIM. 1205105016

KONSENTRASI AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

Page 2: PENGARUH Dry Heat Treatment DENGAN PENUNDAAN … Awal.pdfHasil penelitian menunjukkan Dry Heat Treatment dengan penundaan waktu tanam (DHT + TT) memberikan hasil yang lebih baik dalam

ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Saya bersedia

dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam aturan yang berlaku apabila terbukti

bahwa skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri atau mengandung tindakan

plagiarism.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat

dipergunakan seperlunya.

Denpasar, 13 Juli 2016

Yang menyatakan,

I Kade Darmawan

1205105016

Page 3: PENGARUH Dry Heat Treatment DENGAN PENUNDAAN … Awal.pdfHasil penelitian menunjukkan Dry Heat Treatment dengan penundaan waktu tanam (DHT + TT) memberikan hasil yang lebih baik dalam

iii

ABSTRAK

I Kade Darmawan. NIM 1205101516. Pengaruh Dry Heat Treatment dengan

Penundaan Waktu Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai

Rawit (Capsicum frutescens L.). Dibimbing oleh: Dr. Ir. I Dewa Nyoman

Nyana, M.Si. dan Ir. I Ketut Siadi, M.Si

Patogen virus yang menyebabkan penyakit merupakan masalah besar dalam

menurunkan hasil produksi cabai rawit. Semakin muda tanaman terinfeksi oleh

virus, semakin berat gejala penyakit yang ditimbulkan. Berdasarkan pernyataan ini,

perlu adanya penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh Dry Heat

Treatment dengan penundaan waktu tanam terhadap pertumbuhan dan hasil cabai

rawit. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan 3

perlakuan dan 9 ulangan. Perlakuan yang diujikan terdiri dari Dry Heat Treatment

dengan penundaan waktu tanam (DHT + TT), Dry Heat Treatment (DHT), dan

kontrol (NT). Variabel pertumbuhan dan hasil tanaman yang diamati dalam

percobaan ini adalah tinggi tanaman, jumlah cabang primer (buah), kandungan

khlorofil daun, insiden penyakit, dan hasil panen (ton / ha). Hasil penelitian

menunjukkan Dry Heat Treatment dengan penundaan waktu tanam (DHT + TT)

memberikan hasil yang lebih baik dalam budidaya cabai dengan tinggi tanaman

86,27 cm meningkat 106,83% dibandingkan dengan kontrol (NT), jumlah cabang

12.61 meningkat 41,53% dibandingkan dengan kontrol (NT), dan hasil panen 17,21

ton/ha meningkat 256,87% dibandingkan dengan kontrol (NT).

Kata kunci: Cabai rawit, virus, Dry Heat Treatment, penundaan waktu tanam

Page 4: PENGARUH Dry Heat Treatment DENGAN PENUNDAAN … Awal.pdfHasil penelitian menunjukkan Dry Heat Treatment dengan penundaan waktu tanam (DHT + TT) memberikan hasil yang lebih baik dalam

iv

ABSTRACT

I Kade Darmawan. NIM 1205101516. The Effect of Dry Heat Treatment with

Time Delay Planting on Plant Growth and Yield of Chili Pepper (Capsicum

frutescens L.). Under Supervised by: Dr. Ir. I Dewa Nyoman Nyana, M.Sc. and

Ir. I Ketut Siadi, M.Si

Viral pathogens which cause disease is a major problem in reducing the

production of chili pepper. The younger the plants are infected by the virus, the

more severe symptoms of the disease caused. Based on this statement, it necessary

to do a research that aims to determine the effect of Dry Heat Treatment with a

delay time of planting on growth and yield of chili pepper. The research design used

was a randomized block design with three treatments and nine replications. The

treatments tested consists of Dry Heat Treatment with a delay time of planting

(DHT + TT), Dry Heat Treatment (DHT), and control (NT). The growth variable

and the yield that had been observed in these experiments were the plant height

(cm), number of primary branches, leaf chlorophyll content, incidence of disease,

and the yield (tons / ha). The results showed that Dry Heat Treatment with a delay

time of planting (DHT + TT) provides better results in the cultivation of chili with

86.27 cm plant height increased by 106.83% compared with controls (NT), the

number of branches 12.61 increased 41.53 % compared with controls (NT), and the

yield 17.21 tons / ha increased by 256.87% compared with controls (NT).

Keywords: Chili pepper, virus, Dry Heat Treatment, delay planting time

Page 5: PENGARUH Dry Heat Treatment DENGAN PENUNDAAN … Awal.pdfHasil penelitian menunjukkan Dry Heat Treatment dengan penundaan waktu tanam (DHT + TT) memberikan hasil yang lebih baik dalam

v

RINGKASAN

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan komoditas hortikultura

yang sangat penting di Indonesia. Cabai rawit memiliki rasa yang lebih pedas

dibandingkan cabai besar karena kandungan zat capsaicin pada cabai rawit yang

lebih tinggi yaitu +10,8 %. Produksi cabai rawit di Bali 5 tahun terakhir mengalami

fluktuasi, salah satu masalah dalam peningkatan produksi dan kualitas cabai adalah

adanya serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). OPT yang paling besar

menurunkan produksi dalam usahatani cabai adalah adanya serangan patogen dari

golongan virus. Berdasarkan kenyataan ini maka perlu dicari alternatif untuk

menghindari tanaman cabai dari infeksi patogen virus di lapangan, dengan aplikasi

teknologi yang bersahabat dengan lingkungan, ekonomis dan mudah diterapkan di

tingkat petani. Salah satu alternatif yang memenuhi persyaratan ini adalah teknologi

Dry Heat Treatment untuk menginaktivasi virus dari tular benih dan pembuatan

bibit yang dilakukan di dalam rumah kaca kedap serangga diharapkan dapat

mencegah masuknya serangga (kutu daun) yang berperan sebagai vektor virus

sehingga dapat dihasilkan bibit sehat sebelum dipindahkan ke lapangan. Dry Heat

Treatment dengan penundaan waktu tanam mampu mengurangi kejadian infeksi

virus di lapangan dan meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai.

Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Marga Tengah, Desa Kerta,

Kecamatan Payangan, Kabupaten Giayar serta di Laboratorium Teknologi Benih

dan Pemuliaan Tanaman, dan Laboratorium Penyakit Fakultas Pertanian

Universitas Udayana. Waktu pelaksanaan penelitian dari bulan Februari 2016

sampai dengan Mei 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok,

terdiri dari 3 perlakuan dengan 9 kali ulangan. Pada lahan dibuat bedengan dengan

panjang 3,75 m dan lebar 1,0 m dengan jarak tanam 50 cm x 75 cm. Perlakuan yang

diujikan terdiri dari: DHT(Dry Heat Treatment), DHT+TT(Dry Heat Treatment

tunda waktu tanam) dan kontrol (NT) sesuai dengan kebiasaan petani setempat.

Variabel pertumbuhan dan hasil tanaman yang diamati dalam percobaan ini

meliputi Tinggi tanaman (cm), jumlah cabang primer (buah), kandungan khlorofil

daun, persentase gejala penyakit, hasil panen (ton/ha).

Page 6: PENGARUH Dry Heat Treatment DENGAN PENUNDAAN … Awal.pdfHasil penelitian menunjukkan Dry Heat Treatment dengan penundaan waktu tanam (DHT + TT) memberikan hasil yang lebih baik dalam

vi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi Dry Heat

Treatment efektif membuat bibit cabai rawit yang sehat, dilihat dari persentase daya

kecambah Dry Heat Treatment tidak jauh berbeda dengan kontrol (NT). Hasil

penelitian ini juga menunjukkan penggunaan bibit Dry Heat Treatment dengan

penundaan waktu tanam (DHT+TT) menunjukkan hasil lebih baik pada pertanaman

cabai dengan tinggi tanaman 86,27 cm mengalami peningkatan sebesar 106.83%

dibanding kontrol (NT), jumlah cabang 12,61 buah mengalami peningkatan sebesar

41.53% dibanding kontrol (NT), dan hasil panen 17,21 ton/ha mengalami

peningkatan sebesar 256.87% dibanding kontrol (NT) dan DHT + TT menunjukkan

persentase kejadian gejala virus paling rendah. Rendahnya persentase gejala virus

pada perlakuan DHT+TT disebabkan karena umur bibit yang ditanam (8 minggu

setelah persemaian) sudah memiliki katahanan secara mekanis sehingga mampu

untuk mempertahankan dirinya dari infeksi virus.

Saran yang dianjurkan adalah benih yang digunakan dalam budidaya cabai

rawit perlu mendapatkan Dry Heat Treatment untuk membuat bibit cabai rawit yang

sehat. Bibit yang digunakan dalam budidaya cabai rawit perlu mendapatkan

perlakuan penundaan waktu tanam untuk menghindari infeksi virus pada saat

tanaman umur muda di lapangan agar mendapatkan hasil yang lebih baik.

Page 7: PENGARUH Dry Heat Treatment DENGAN PENUNDAAN … Awal.pdfHasil penelitian menunjukkan Dry Heat Treatment dengan penundaan waktu tanam (DHT + TT) memberikan hasil yang lebih baik dalam

viii

PENGARUH Dry Heat Treatment

DENGAN PENUNDAAN WAKTU TANAM TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT

(Capsicum frutescens L.)

dipersiapkan dan diajukan oleh

I Kade Darmawan

NIM. 1205105016

telah diuji dan dinilai oleh Tim Penguji

pada tanggal 15 Juli 2016

Berdasarkan SK Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana

No. : 09/UN14.1.23/DL/2016

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi adalah :

Ketua : Dr. I Gusti Ngurah Alit Susanta Wirya, SP, M.Agr

Anggota :

1. Ir. Ida Ayu Mayun, M.P.

2. Ir. Ni Luh Made Pradnyawati, MP.

Page 8: PENGARUH Dry Heat Treatment DENGAN PENUNDAAN … Awal.pdfHasil penelitian menunjukkan Dry Heat Treatment dengan penundaan waktu tanam (DHT + TT) memberikan hasil yang lebih baik dalam

ix

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama I Kade Darmawan lahir pada

tanggal 16 September 1994 di Desa Tegal Badeng Barat,

Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.

Penulis merupakan anak dari pasangan I Kade Darma dan

Ni Luh Natih.

Penulis mengawali pendidikan di SD Negeri 1 Baluk

pada tahun 2000 dan lulus pada tahun 2006. Pendidikan Sekolah Menengah

Pertama diselesaikan di SMP Negeri 4 Negara pada tahun 2009. Pendidikan

Sekolah Menengah Atas diselesaikan di SMK Negeri 2 Negara pada tahun 2012.

Penulis kemudian melanjutkan jenjang pendidikan di Universitas Udayana melalui

jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Jurusan

Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana pada tahun 2012.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam orgaanisasi intra kampus

yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Udayana selama

3 tahun pada periode 2013-2014 menjadi Anggota Bidang 1 (kaderisasi dan

keanggotaan), 2014-2015 menjadi Wakil Ketua BEM, dan 2015-2016 menjadi

Ketua BEM FP.

Page 9: PENGARUH Dry Heat Treatment DENGAN PENUNDAAN … Awal.pdfHasil penelitian menunjukkan Dry Heat Treatment dengan penundaan waktu tanam (DHT + TT) memberikan hasil yang lebih baik dalam

x

KATA PENGHANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkat dan rahmat Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul Pengaruh Dry

Heat Treatment dengan Penundaan Waktu Tanam terhadap Pertumbuhan

dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.) ini dapat

terselesaikan.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Pada kesempatan

ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S., selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Udayana beserta staf, atas segala fasilitas dan kelancaran

administrasi.

2. Prof. Dr. Ir. I Made Sudarma, M.S., selaku Ketua Program Studi

Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana, atas segala

fasilitas dan kemudahan yang diberikan kepada penulis selama penelitian

dan penulisan skripsi ini.

3. Dr. Ir. Dewa Nyoman Nyana, M.Si., selaku pembimbing I dan Ir. I Ketut

Siadi, M.Si., selaku pembimbing II atas segala nasehat dan kesabaran dalam

membimbing serta meluangkan waktu untuk membantu penyelesaian

penulisan skripsi ini.

4. Ir. I Nyoman Sutedja, M.S., selaku Pembimbing Akademis atas segala

kemudahan, pengarahan dan bimbingannya.

5. Seluruh staf dosen dan pegawai di Fakultas Pertanian Universitas Udayana

atas segala ilmu dan pelayanan administrasi yang diberikan selama penulis

menjalani studi di Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

6. Para doosen yang selalu membimbing Prof. Sudana, Pak Alit Susanta

Wirya, Pak Raka, Ibu Yuliadi, Ibu Phabiola, dan Pak Putu Sudiarta. Teman

seperjuangan Risma, Eka, Okta, Gek Mirah, Nonik, Putu Mahadipta, ayu

dan para senior di Lab. Penyakit Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

7. Kedua orang tua yang selalu memberikan cinta melalui dorongan moral dan

material sehingga studi penulis dapat terselesaikan.

Page 10: PENGARUH Dry Heat Treatment DENGAN PENUNDAAN … Awal.pdfHasil penelitian menunjukkan Dry Heat Treatment dengan penundaan waktu tanam (DHT + TT) memberikan hasil yang lebih baik dalam

xi

8. Ni Putu Sri Anjani selaku kakak, Ni Komang Ayu Ratna Ningsih, dan Ni

Ketut ayu Novita Dewi selaku adik yang memberikan dorongan sehingga

penulis bisa melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi.

9. I Putu Suarsana selaku saudara yang selalu bisa memberikan saran kepada

penulis dalam menyelesaikan studi.

10. Alm. Man Nerdi selaku nenek yang selalu mendukung penulis dalam studi.

11. Kenzo FC, JFC, dan Pondok AI FC selaku team yang selalu menjadi tempat

penulis meyalurkan minat dan bakat.

12. Ida Bagus Putu Wahyu Permana yang selalu memberikan nasehat dan

masukan yang membentuk jati diri penulis.

13. Pengurus BEM FP yang memberikan pengalaman dan motivasi selama

penulis menempuh pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

14. Listiana Dewi yang selalu mendampingi dengan memberikan semangat dan

selalu mendorong serta menjadi motivasi penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

15. Semua teman-teman mahasiswa Agroekoteknologi angkatan 2012, teman

seperjuangan Wirya, Diksa, Tugung, Dangu, Dwika, Widnyana, dan Argian,

serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu karena telah

memberikan dukungan, motivasi dan membantu pelaksanaan penelitian

serta penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum sempurna, oleh karena

itu, segala masukan yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk dijadikan

tuntunan ke arah kesempurnaan. Akhir kata, semoga karya ini bermanfaat bagi kita

semua.

Denpasar, 13 Juli 2016

I Kade Darmawan

Page 11: PENGARUH Dry Heat Treatment DENGAN PENUNDAAN … Awal.pdfHasil penelitian menunjukkan Dry Heat Treatment dengan penundaan waktu tanam (DHT + TT) memberikan hasil yang lebih baik dalam

xii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ..................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .......................................... ii

ABSTRAK .................................................................................................. iii

ABSTRACT ................................................................................................. iv

RINGKASAN ............................................................................................. v

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. vii

TIM PENGUJI ........................................................................................... viii

RIWAYAT HIDUP .................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................ x

DAFTAR ISI ............................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi

I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 3

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 3

1.4 Hipotesis ....................................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 5

2.1 Tinjauan Umum Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) ............ 5

2.2 Syarat tumbuh tanaman cabai rawit ........................................... 6

2.3 Teknologi Dry Heat Treatment (DHT) ......................................... 8

2.4 Benih Bermutu ............................................................................. 8

2.5 Penyakit pada Tanaman Cabai Rawit .......................................... 9

2.6 Uji ELISA ..................................................................................... 15

III. METODELOGI PENELITIAN ......................................................... 16

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................... 16

3.2 Alat dan Bahan ............................................................................. 16

3.3 Rancangan Percobaan .................................................................. 17

3.4 Pelaksanaan Percobaan ................................................................ 17

3.5 Pengamatan .................................................................................. 21

3.6 Analisis Data ................................................................................ 22

Page 12: PENGARUH Dry Heat Treatment DENGAN PENUNDAAN … Awal.pdfHasil penelitian menunjukkan Dry Heat Treatment dengan penundaan waktu tanam (DHT + TT) memberikan hasil yang lebih baik dalam

xiii

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 23

4.1 Persentase Daya Kecambah Benih ............................................... 23

4.2 Gejala Penyakit ............................................................................ 23

4.3 Kandungan Khlorofil Daun .......................................................... 27

4.4 Tinggi Tanaman ........................................................................... 28

4.5 Jumlah Cabang ............................................................................. 30

4.6 Hasil Panen .................................................................................. 31

V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 34

5.1 Kesimpulan .................................................................................. 34

5.2 Saran ............................................................................................. 34

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 35

LAMPIRAN ................................................................................................ 39

Page 13: PENGARUH Dry Heat Treatment DENGAN PENUNDAAN … Awal.pdfHasil penelitian menunjukkan Dry Heat Treatment dengan penundaan waktu tanam (DHT + TT) memberikan hasil yang lebih baik dalam

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

4.1 Persentase daya kecambah benih dengan DHT dan NT ................... .... 23

4.2 Persentase tanaman bergejala virus pada masing-masing

perlakuan NT, DHT,dan DHT + TT ...................................................... 24

4.3 Persentase tanaman terinfeksi virus dengan gejala

mosaik dari hasil uji DAS- ELISA terhadap sampel

tanaman yang bergejala pada pengamatan 66 hst .................................. 25

4.4 Pengaruh perlakuan terhadap kandungan khlorofil

daun, tinggi tanaman, jumlah cabang, dan hasil. ................................... 27

Page 14: PENGARUH Dry Heat Treatment DENGAN PENUNDAAN … Awal.pdfHasil penelitian menunjukkan Dry Heat Treatment dengan penundaan waktu tanam (DHT + TT) memberikan hasil yang lebih baik dalam

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

3.1 Denah penempatan petak perlakuan di lapangan .................................. 18

4.1 Tanaman cabai yang menunjukkan gejala virus,

gejala kuning (B) dan gejala mosaik (A) .............................................. 24

4.2 Diagram perkembangan tinggi tanaman selama

tujuh kali pengamatan yang diberi perlakuan

kontrol (NT), DHT, dan DHT+TT. ....................................................... 29

4.3 Diagram perkembangan tinggi tanaman selama

tujuh kali pengamatan yang diberi perlakuan

kontrol (NT), DHT, dan DHT+TT. ....................................................... 30

4.4 Grafik hasil tiap periode panen pada tiap perlakuan,

kontrol (NT), DHT, dan DHT+TT. ....................................................... 32

4.5 Rata-rata hasil panen periode maksimum pada

Kontrol (NT) (periode ketiga), DHT (periode kelima),

dan DHT+TT (periode kedua) .............................................................. 33

4.6 Diagram hasil panen per hektar tiap perlakuan,

kontrol (NT), DHT, dan DHT+TT. ....................................................... 33

Page 15: PENGARUH Dry Heat Treatment DENGAN PENUNDAAN … Awal.pdfHasil penelitian menunjukkan Dry Heat Treatment dengan penundaan waktu tanam (DHT + TT) memberikan hasil yang lebih baik dalam

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1. Lampiran 1. Tabel analisis sidik ragam tinggi tanaman ................... 39

2. Lampiran 2. Tabel analisis sidik ragam jumlah cabang ................... 39

3. Lampiran 3. Tabel analisis sidik ragam khlorofil daun .................... 40

4. Lampiran 4. Tabel analisis sidik ragam hasil panen ......................... 40

5. Lampiran 5. Gambar uji daya kecambah

Dry Heat Treatment dan kontrol (NT) .............................................. 41

6. Lampiran 6. Gambar penempatan perlakuan

di lapangaan (umur 2 minggu) ......................................................... 41

7. Lampiran 7. Gambar - Gambar Penelitian ....................................... 42

8. Lampiran 8 Rata-rata nilai absorbansi (405 nm)

sampel cabai yang dijumpai di lapangan dengan

gejala Mosaik pada reaksi ELISA dengan

menggunakan antiserum CMV, TMV dan Potyvirus ....................... 44

9. Lampiran 9. Gambar plate untuk uji ELISA .................................... 45