bab iii metodologi penelitian a. metode...

20
Dadan Agung Muamar, 2014 Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode penelitian, model penelitian, lokasi, waktu dan subjek penelitian, prosedur penelitian dan pengolahan analisis data. A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Menurut Suhardjono (dalam Arikunto, 2006: 58) “PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran”.Sedangkan menurut Russeffendi (dalam Natalia & Kania,2008: 4) penelitian kelas merupakan suatu tindakan yang terarah, terencana, cermat, dan penuh perhatian yang dilakukan oleh praktisi pendidikan (guru) terhadap permasalahaan yang ada dalam kelas yang bertujuan untuk perbaikan pendidikan seperti metode mengajar, kurikulum.Jadi, penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu tindakan yang dilaksanakan oleh guru terhadap permasalahan yang ada di dalam kelas yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran. Menurut Natalia & Kania (2008: 10) tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan guru dalam pengembangan profesionalnya. Secara rinci, tujuan PTK antara lain: 1. Meningkatkan kualitas isi, masukkan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah. 2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran. 3. Hasil penelitian dapat mendukung langsung pembelajaran yang sedang berlangsung. 4. Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan. 5. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan kualitas pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.

Upload: ngocong

Post on 30-Apr-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13788/6/S_PGSD_1003347_Chapter3.pdfKemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya

Dadan Agung Muamar, 2014 Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai metode penelitian, model penelitian, lokasi,

waktu dan subjek penelitian, prosedur penelitian dan pengolahan analisis data.

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat

penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila

diimplementasikan dengan baik dan benar. Menurut Suhardjono (dalam Arikunto,

2006: 58) “PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan

memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran”.Sedangkan menurut

Russeffendi (dalam Natalia & Kania,2008: 4) “penelitian kelas merupakan suatu

tindakan yang terarah, terencana, cermat, dan penuh perhatian yang dilakukan

oleh praktisi pendidikan (guru) terhadap permasalahaan yang ada dalam kelas

yang bertujuan untuk perbaikan pendidikan seperti metode mengajar, kurikulum.”

Jadi, penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu tindakan yang dilaksanakan

oleh guru terhadap permasalahan yang ada di dalam kelas yang bertujuan untuk

memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran.

Menurut Natalia & Kania (2008: 10) tujuan utama PTK adalah untuk

memecahkan permasalahan yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan

guru dalam pengembangan profesionalnya. Secara rinci, tujuan PTK antara

lain:

1. Meningkatkan kualitas isi, masukkan, proses, dan hasil pendidikan dan

pembelajaran di sekolah.

2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah

pembelajaran.

3. Hasil penelitian dapat mendukung langsung pembelajaran yang sedang

berlangsung.

4. Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan.

5. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga

tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan kualitas pendidikan dan

pembelajaran secara berkelanjutan.

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13788/6/S_PGSD_1003347_Chapter3.pdfKemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya

32

Dadan Agung Muamar, 2014 Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Arikunto (2006: 22) ada beberapa persyaratan penelitian tindakan

oleh guru, yaitu:

1. Penelitian tindakan kelas harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi

di dalam pembelajaran dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran.

2. Penelitian tindakan kelas oleh guru menuntut dilakukannya pencermatan

secara terus-menerus, objektif, dan sistematis. Artinya dicatat atau

direkam dengan baik sehingga diketahui dengan pasti tingkat

keberhasilan yang diperoleh peneliti.

3. Penelitian tindakan harus dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua

siklus tindakan yang berurutan. Informasi dari siklus terdahulu sangat

menentukan bentuk siklus berikutnya. Oleh karena itu, siklus yang

kedua, ketiga, dan seterusnya tidak dapat dirancang sebelum siklus

pertama terjadi. Hasil refleksi harus digunakan sebagai bahan masukan

untuk perencanaan siklus berikutnya.

4. Penelitian tindakan terjadi secara wajar, tidak mengubah aturan yang

sudah ditentukan, dalam arti tidak mengubah jadwal yang berlaku.

5. Penelitian tindakan harus betul-betul disadari oleh pemberi maupun

pelakunya sehingga pihak-pihak yang bersangkutan dapat

mengemukakan kembali apa yang dilakukan, baik mengenai tindakan,

suasana ketika terjadi, reaksi siswa, urutan peristiwa, hal-hal yang

dirasakan sebagai kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan

rencana yang sudah dibuat sebelumnya.

6. Penelitian tindakan harus benar-benar menunjukkan adanya tindakan

yang dilakukan oleh sasaran tindakan, yaitu siswa yang sedang belajar.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan cara kerja sama dengan wali

kelas V SDN 1 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat untuk

memperoleh hasil yang optimal melalui cara dan prosedur yang efektif, sehingga

dimungkinkan adanya tindakan berulang dengan revisi melalui siklus yang telah

ditentukan oleh peneliti untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada

pembelajaran IPS. Peneliti berperan sebagai guru yang akan melakukan tindakan

pembelajaran sesuai perencanaan tindakan yang dibuat. Secara garis besar,

tahapan PTK adalah perencanaan tindakan. Dalam perencanaan tindakan memuat

suatu rencana atau plan yang disusun berdasarkan tahapan-tahapan yang akan

dilaksanakan pada pelaksanaan. Setelah itu pelaksanaan tindakan, pengamatan

tindakan (observasi), dan refleksi terhadap tindakan.

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13788/6/S_PGSD_1003347_Chapter3.pdfKemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya

33

Dadan Agung Muamar, 2014 Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Model Penelitian

Di dalam penelitian tindakan kelas ada beberapa model yang dapat digunakan

sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan penelitian tindakan.

Pemilihan model yang digunakan dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi

yang ada. Model penelitian tindakan kelas diantaranya model Kemmis dan Mc.

Taggart, model Kurt Lewin, model Ebbut, model Elliot, dan model Hopkins. Dari

beberapa model tersebut, model yang akan digunakan dalam penelitian tindakan

kelas ini yaitu model Kemmis dan Mc. Taggart. Hal ini dikarenakan model

Kemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di

dalamnya terdapat beberapa komponen. Diantaranya perencanaan, tindakan,

pengamatan refleksi serta perencanaan kembali untuk memperbaiki proses

pembelajaran selanjutnya.Adapun bentuk dari model spiral Kemmis dan Mc.

Taggart adalah sebagai berikut.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13788/6/S_PGSD_1003347_Chapter3.pdfKemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya

34

Dadan Agung Muamar, 2014 Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart(dimodifikasi dari Arikunto, 2006: 15)

Prosedur penelitian tindakan kelas model spiral Kemmis dan Mc. Taggart

dalam bentuk siklus yang setiap siklusnya terdiri dari empat tahap. Penelitian

diawali dengan perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (action),

observasi (observation), melakukan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai

perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai.

1. Perencanaan

Setelah mengidentifikasi masalah dan menemukan masalah, peneliti

mendiskusikan rencana tindakan yang akan dilakukan, meliputi pembuatan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), tes

evaluasi, dan lembar observasi.

2. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap ini, peneliti melaksanakan apa yang telah direncanakan

sebelumnya pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pelaksanaan

tindakan sebanyak tiga siklus. Dalam pelaksanaan pembelajaran, peneliti

menggunakan teknik TPS (Think, Pair, and Share)

3. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan pada saat pembelajaran dilaksanakan.Observasi

saat pembelajaran dilaksanakan dilakukan oleh observer. Observer mengamati

kegiatan guru dan siswa. Kegiatan pengamatan atau pengambilan data, analisis

data untuk mengetahui seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran,

dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan. Yaitu dengan

menggunakan lembar observasi yang diisi oleh observer.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengulas atau mengevaluasi kegiatan yang telah

dilakukan, baik kelebihan maupun kekurangan dari proses pembelajaran pada

siklus I. Kekurangan dan kelemahan pada siklus I akan diperbaiki pada siklus

selanjutnya.

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13788/6/S_PGSD_1003347_Chapter3.pdfKemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya

35

Dadan Agung Muamar, 2014 Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Cibogoyang terletak di Jalan

Tangkuban Parahu No.87 Desa Cibogo, Kecamatan Lembang Kabupaten

Bandung Barat.. Penelitian tindakan kelas mengenai penerapan model TPS untuk

meningkatkan kemampuan kognitif siswa, dilaksanakan pada bulan Mei 2014.

Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas V semester genap Sekolah Dasar

Negeri 1 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat tahun ajaran

2013-2014. Jumlah siswa kelas V di SD Negeri 1 Cibogo berjumlah 16 orang.

Namun yang mengikuti penelitian hanya 15 orang. Dengan jumlah laki-laki 10

orang dan perempuan 6 orang.Siswa kelas V SD Negeri 1 Cibogo memiliki latar

belakang yang heterogen, ada yang berasal dari keluarga bermata pencaharian

petani, buruh, pedagang, wiraswasta, dan lain-lain.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur yang ditempuh dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Orientasi Lapangan (penelitian awal)

a. Observasi dan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran untuk memperoleh

gambaran pelaksanaan pembelajaran IPS selama ini.

b. Wawancara dengan pihak sekolah (wali kelas V). Hal ini dilakukan untuk

memperoleh informasi tentang gambaran pelaksanaan pembelajaran dan

kendala yang dihadapi dalam pembelajaran IPS.

c. Mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran yang terdapat di sekolah

tempat penelitian.

2. Tahap Persiapan Pra-tindakan

a. Menetapkan pokok bahasan yang akan dipergunakan dalam penelitian. Hal ini

dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam menyusun instrumen

penelitian.

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13788/6/S_PGSD_1003347_Chapter3.pdfKemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya

36

Dadan Agung Muamar, 2014 Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Merancang dan menyusun instrumen pembelajaran yang akan dilakukan, yang

terdiri dari RPP dan LKS. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) dilakukan agar proses pembelajaran

dapat lebih terarah untuk mencapai tujuan dari pembelajaran.

c. Menyusun instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data

berfungsi untuk merekam semua kegiatan yang dilaksanakan. Oleh karena itu

instrumen pengumpulan data harus disusun secara baik. Instrumen

pengumpulan datayang dibuat oleh peneliti adalah tes dan lembar observasi.

d. Konsultasi instrumen pembelajaran dan instrumenpengumpulan data kepada

dosen pembimbing. Hal ini dilakukan agar instrumen yang dibuat memiliki

kualitas yang baik.

e. Merevisi instrumen jika diperlukan.

3. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Siklus I

a. Perencanaan

1) Menyusun instrumen pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan menggunakan

model pembelajaran Cooperative Learning tipe TPS (Think, Pair, and Share)

2) Menyusun instrumen pengumpulan data berupa tes dan lembar observasi

untuk mengukur keberhasilan siklus yaitu mengukur kemampuan kognitif

siswa pada pembelajaran IPS materi “Perjuangan Melawan Penjajahan

Belanda”

3) Konsultasi atau bimbingan kepada dosen pembimbing mengenai instrument

penelitian yang telah dibuat.

4) Revisi instrumen jika diperlukan.

b. Pelaksanaan

Melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan Teknik Pembelajaran

Cooperative Learning tipe TPS (Think, Pair, and Share). Adapun langkah-

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13788/6/S_PGSD_1003347_Chapter3.pdfKemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya

37

Dadan Agung Muamar, 2014 Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

langkah pada penerapan Teknik Pembelajaran Cooperative Learning tipe TPS

(Think, Pair, and Share)adalah sebagai berikut:

1) Guru memperlihatkan gambar tokoh para pejuang pada masa penjajahan

Belanda.

Gambar 3.2

Tokoh Pejuang pada Masa Penjajahan Belanda

2) Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai gambar para tokoh

pejuang pada masa penjajahan Belanda, dengan pertanyaan sebagai berikut :

Sebutkan nama-nama tokoh pejuang pada gambar tersebut?

Sebutkan asal daerah para tokoh tersebut?

Bentuk perjuangan yang para tokoh tersebut lakukan?

Diantara para tokoh di atas siapa yang kalian kagumi? Mengapa kamu

mengagumi tokoh tersebut?

3) Guru meluruskan jawaban siswa dan mengajak siswa untuk mengetahui lebih

jauh mengenai perlawanan para tokoh pejuang terhadap Belanda melalui LKS.

4) Guru membagi siswa ke dalam empat kelompok dengan anggota setiap

kelompoknya empat orang siswa.

5) Guru membagikan LKS kepda setiap siswa dalam kelompok.

6) Guru menjelaskan prosedur pengerjaan LKS.

7) Setiap siswa mengerjakan LKS secara individu terlebih dahulu.

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13788/6/S_PGSD_1003347_Chapter3.pdfKemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya

38

Dadan Agung Muamar, 2014 Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8) Setelah siswa selesai mengerjakan LKS secara individu, guru meminta siswa

untu duduk berpasangan dalam kelompoknya. Masing-masing dalam

kelompok tersebut terdapat dua pasangan.

9) Setiap pasangan siswa mendiskusikan hasil dari pengerjaan LKS tersebut.

10) Setelah berdiskusi secara berpasangan, siswa diminta berdiskusi dengan

kelompoknya, kelompok awal yang terdiri dari empat orang siswa. Setiap

kelompok ditugaskan untuk menuliskan kesimpulan jawaban hasil diskusi

dengan semua anggota kelompok.

11) Setaip perwakilan anggota kelompok membacakan hasil diskusinya di depan

kelas.

12) Guru meluruskan jawaban siswa dan melakukan penguatan.

c. Observasi

1) Observasi dilakukan oleh observer. Observer melakukan observasi

menggunakan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui aktivitas

guru maupun siswa selama pembelajaran dengan penerapan teknik TPS.

2) Melakukan tes untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif siswa.

Adapun tes yang dilakukan peneliti adalah berupa kuis, yang sesuai dengan

tahapan pada model TPS.

d. Refleksi

Data yang diperoleh dianalisis sesegera mungkin berdasarkan kriteria-kriteria

yang telah ditetapkan. Setelah dianalisis, kemudian direfleksikan sebagai bahan

evaluasi dan koreksi untuk memperbaiki siklus berikutnya.

Siklus II

a. Perencanaan

1) Menyusun instrumen pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran dan Lembar Kerja Siswa (LKS) sesuai teknik TPS (Think, Pair,

and Share).

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13788/6/S_PGSD_1003347_Chapter3.pdfKemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya

39

Dadan Agung Muamar, 2014 Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Menyusun instrumen pengumpul data berupa lembar observasi guru dan

siswa, dan tes evaluasi akhir pembelajaran untuk mengukur kemampuan

kognitif siswa dalam pembelajaran IPS dengan materi “Perjuangan Melawan

Penjajahan Jepang.”

3) Konsultasi atau bimbingan kepada dosen pembimbing mengenai instrument

penelitian yang telah dibuat.

4) Revisi instrumen jika diperlukan.

b. Pelaksanaan

1) Guru memperlihatkan gambar tokoh para pejuang pada masa penjajahan Jepan

Gambar 3.3

Tokoh Pejuang Pada Masa Penjajahan Jepang

2) Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai gambar para tokoh

pejuang pada masa penjajahan Belanda, dengan pertanyaan sebagai berikut :

Sebutkan nama-nama tokoh pejuang pada gambar tersebut?

Sebutkan asal daerah para tokoh tersebut?

Bentuk perjuangan yang para tokoh tersebut lakukan?

Diantara para tokoh di atas siapa yang kalian kagumi? Mengapa kamu

mengagumi tokoh tersebut?

3) Guru meluruskan jawaban siswa dan mengajak siswa untuk mengetahui lebih

jauh mengenai perlawanan para tokoh pejuang terhadap Jepang melalui LKS.

4) Guru membagi siswa ke dalam empat kelompok dengan anggota setiap

kelompoknya empat orang siswa.

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13788/6/S_PGSD_1003347_Chapter3.pdfKemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya

40

Dadan Agung Muamar, 2014 Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Guru membagikan LKS kepda setiap siswa dalam kelompok.

6) Guru menjelaskan prosedur pengerjaan LKS.

7) Setiap siswa mengerjakan LKS secara individu terlebih dahulu.

8) Setelah siswa selesai mengerjakan LKS secara individu, guru meminta siswa

untu duduk berpasangan dalam kelompoknya. Masing-masing dalam

kelompok tersebut terdapat dua pasangan.

9) Setiap pasangan siswa mendiskusikan hasil dari pengerjaan LKS tersebut.

10) Setelah berdiskusi secara berpasangan, siswa diminta berdiskusi dengan

kelompok nya, kelompok awal yang terdiri dari 4 orang siswa. Setiap

kelompok ditugaskan untuk menuliskan kesimpulan jawaban hasil diskusi

dengan semua anggota kelompok.

11) Setaip perwakilan anggota kelompok membacakan hasil diskusinya di depan

kelas.

12) Guru meluruskan jawaban siswa dan melakukan penguatan.

13) Guru menjelaskan materi pembelajaran mengenai perjuangan melawan

penjajahan Jepang.

c. Observasi

1) Observasi dilakukan oleh observer. Observer melakukan observasi

menggunakan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui aktivitas

guru maupun siswa selama pembelajaran dengan penerapan teknik TPS.

2) Melakukan tes untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif siswa.

Adapun tes yang dilakukan peneliti adalah berupa tes evaluasi di akhir

pembelajaran, yang sesuai dengan tahapan pada model TPS.

d. Refleksi

Data yang diperoleh dianalisis sesegera mungkin berdasarkan kriteria-kriteria

yang telah ditetapkan. Setelah dianalisis, kemudian direfleksikan sebagai bahan

evaluasi dan koreksi untuk memperbaiki siklus berikutnya.

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13788/6/S_PGSD_1003347_Chapter3.pdfKemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya

41

Dadan Agung Muamar, 2014 Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siklus III

a. Perencanaan

1) Menyusun instrumen pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan menggunakan

model pembelajaran Cooperative Learning tipe TPS (Think, Pair and Share).

2) Menyusun instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi dan lembar

tes untuk mengukur keberhasilan siklus yaitu mengukur kemampuan kognitif

siswa pada pembelajaran IPS materi “Pergerakan Nasional dan Sumpah

Pemuda”.

3) Konsultasi atau bimbingan kepada dosen pembimbing mengenai instrument

penelitian yang telah dibuat.

4) Revisi instrumen jika diperlukan.

b. Pelaksanaan

1) Guru memperlihatkan gambar tokoh pergerakan nasional

Gambar 3.4

Tokoh Pergerakan Nasional

2) Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai gambar para tokoh

pejuang pada masa penjajahan Belanda, dengan pertanyaan sebagai berikut :

Sebutkan nama-nama tokoh pejuang pada gambar tersebut?

Sebutkan asal daerah para tokoh tersebut?

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13788/6/S_PGSD_1003347_Chapter3.pdfKemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya

42

Dadan Agung Muamar, 2014 Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bentuk perjuangan yang para tokoh tersebut lakukan?

Diantara para tokoh di atas siapa yang kalian kagumi? Mengapa kamu

mengagumi tokoh tersebut?

3) Guru meluruskan jawaban siswa dan mengajak siswa untuk mengetahui lebih

jauh mengenai perlawanan para tokoh pejuang terhadap Jepang melalui LKS.

4) Guru membagi siswa ke dalam empat kelompok dengan anggota setiap

kelompoknya empat orang siswa.

5) Guru membagikan LKS kepda setiap siswa dalam kelompok.

6) Guru menjelaskan prosedur pengerjaan LKS.

7) Setiap siswa mengerjakan LKS secara individu terlebih dahulu.

8) Setelah siswa selesai mengerjakan LKS secara individu, guru meminta siswa

untu duduk berpasangan dalam kelompoknya. Masing-masing dalam

kelompok tersebut terdapat dua pasangan.

9) Setiap pasangan siswa mendiskusikan hasil dari pengerjaan LKS tersebut.

10) Setelah berdiskusi secara berpasangan, siswa diminta berdiskusi dengan

kelompok nya, kelompok awal yang terdiri dari empat orang siswa. Setiap

kelompok ditugaskan untuk menuliskan kesimpulan jawaban hasil diskusi

dengan semua anggota kelompok.

11) Setaip perwakilan anggota kelompok membacakan hasil diskusinya di depan

kelas

12) Guru meluruskan jawaban siswa dan melakukan penguatan

13) Guru menjelaskan materi pembelajaran mengenai pergerakan nasional dan

sumpah pemuda.

c. Observasi

1) Observasi dilakukan oleh observer. Observer melakukan observasi

menggunakan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui aktivitas

guru maupun siswa selama pembelajaran dengan penerapan teknik TPS.

2) Melakukan tes untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif siswa.

Adapun tes yang dilakukan peneliti adalah tes evaluasi akhir pembelajaran

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13788/6/S_PGSD_1003347_Chapter3.pdfKemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya

43

Dadan Agung Muamar, 2014 Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang sesuai dengan tahapan pada model TPS.

d. Refleksi

Data yang diperoleh dianalisis sesegera mungkin berdasarkan kriteria-kriteria

yang telah ditetapkan. Setelah dianalisis, kemudian direfleksikan sebagai bahan

evaluasi dan koreksi untuk memperbaiki siklus berikutnya.

E. Instrumen Penelitian

Ada dua jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu instrumen

pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran IPS diantaranya.

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model

pembelajaran TPS (Think, Pair, and Share) sebagai pedoman pelaksanaan

kegiatan pembelajaran pada setiap siklus.

b. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan untuk memfasilitasi siswa pada

proses pembelajaran dengan cara diskusi bersama teman dalam kelompok.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diantarnya.

a. Lembar observasidigunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas guru

dan siswa selama pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran TPS

(Think, Pair, and Share) untuk meningkatan kemampuan kognitif pada

pembelajaran IPS. Lembar observasi juga berfungsi sebagai bahan refleksi

apakah proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung sesuai dengan

perencanaan yang telah disusun atau tidak. Lembar observasi yang dibuat

disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran pada RPP. Sehingga ada

sedikit perbedaan pada setiap siklusnya.

Tabel 3.1

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13788/6/S_PGSD_1003347_Chapter3.pdfKemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya

44

Dadan Agung Muamar, 2014 Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus I

No Aspek yang diamati

Kemunculan

Aspek Aspek Guru Aspek

Siswa

Ya Tidak

1

Kegiatan Awal

a. Guru membuka

pembelajaran dengan

memberi salam dan

mengajak berdoa.

b. Guru mengkondisikan

tempat duduk siswa

dan memeriksa

kebersihan kelas.

c. Menyampaikan tujuan

pembelajaran dan

kegiatan pembelajaran

yang akan

dilaksanakan.

d. Guru mengarahkan

focus diskusi dengan

menjelaskan aturan-

aturan dasar pada

pembelajaran dengan

menggunakan Teknik

Think, Pair and Share

e. Guru menyediakan

gambar mengenai

tokoh pejuang

Indonesia

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13788/6/S_PGSD_1003347_Chapter3.pdfKemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya

45

Dadan Agung Muamar, 2014 Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 Kegiatan Inti

Tahap berpikir (think)

a. Guru menugaskan

siswa untuk

mengidentifikasi

gambar tokoh pejuang

yang telah disediakan

b. Siswa bersama guru

melakukan tanya

jawab mengenai tokoh

pejuang yang terdapat

pada gambar

c. Guru meluruskan

jawaban yang kurang

tepat dari siswa

d. Guru mengajak siswa

untuk mengetahui

lebih jauh para tokoh

pejuang tersebut

melalui LKS.

Tahap Berpasangan (pair)

a. Guru membagi siswa

menjadi 4 kelompok

dengan tiap kelompok

neranggotakan 4 orang

siswa

b. Guru membagikan

LKS kepada setiap

individu dalam

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13788/6/S_PGSD_1003347_Chapter3.pdfKemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya

46

Dadan Agung Muamar, 2014 Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok

c. Siswa mengerjakan

LKS secara individu

terlebih terlegih

dahulu, selanjutnya

siswa dibentuk secara

berpasangan

d. Siswa kembali

berdiskusi dengan

seluruh anggota

kelompok awal untuk

membahasa LKS

Tahap berbagi (Share)

a. Setiap perwakilan

kelompok maju ke

depan untuk

membacahan hasil

sharing di depan kelas

b. Guru meluruskan

jawaban siswa dan

membahasnya

bersama-sama

3

Kegiatan Akhir

a. Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk membaca

hasil yang didapat

siswa dari hasil

sharing dengan

kelompok lain

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13788/6/S_PGSD_1003347_Chapter3.pdfKemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya

47

Dadan Agung Muamar, 2014 Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Guru memberikan

penguatan terhadap

materi pelajaran

c. Guru memberikan

lembar evaluasi pada

siswa

d. Pengkondisian kelas

b. Tes digunakan pada setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan

kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPS setelah mengikuti

pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran TPS (Think, Pair, and

Share).

F. Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data ialah upaya yang dilakukan guru yang berperan sebagai peneliti

untuk mengolah serta merangkum data secara akurat. Data yang dikumpulkan dari

setiap pelaksanaan siklus dan kegiatan observasi dianalisis secara deskriptif.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data secara

kualitatif dan kuantitatif.

1. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan

aktivitas guru dan siswa yang terjadi selama pembelajaran terhadap penerapan

model TPS (Think, Pair, and Share). Data untuk dianalisis berasal dari hasil

observasi. Kegiatan observasi dilakukan oleh observer dari guru kelas dan teman

sejawat dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti.

Selama pembelajaran berlangsung, para observer mengamati aktivitas guru dan

siswa mengenai kesesuaian pembelajaran dengan model TPS (Think, Pair and

Share). Setelah data dianalisis dilanjutkan dengan proses pengolahan data yang

selanjutnya dideskripsikan. Selain itu untuk mengetahui kriteria keterlaksanaan

pembelajaran menggunakan teknik TPS pada setiap siklus, maka data hasil

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13788/6/S_PGSD_1003347_Chapter3.pdfKemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya

48

Dadan Agung Muamar, 2014 Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

observasi keterlaksanaan pembelajaran diolah menjadi dalam bentuk presentase.

Adapun langkah-langkah dalam mengolah data keterlaksanaan observasi:

a. Menghitung jumlah jawaban “ya” dan “tidak” yag observer isi pada format

aktivitas guru dan siswa.

b. Menghitung presentase keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

rumus berikut:

% Keterlaksanaan Metode =

x 100 %

c. Menginterpretasikan presentase keterlaksanaan pembelajaran yang diperolah

pada tabel 3.2

Tabel 3.2

Kriteria Keterlaksanaan Teknik TPS (Think, Pair, and Share)

Presentase Rata-rata (%) Kategori

80 – lebih Sagat Baik

60 – 79 Baik

40 – 59 Cukup

21 – 39 Kurang

0 – 20 Sangat Kurang

Ridwan (dalam Ihsanudin, 2013: 39)

2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa

dalam pembelajaran pada pembelajaran IPS. Data ini berasal dari hasil kerja siswa

melalui tes evaluasi akhir pembelajaran. Kemudian data tersebut diolah dan

dihitung ketuntasan hasil belajardan nilai rata-ratanya. Hasil tes siswa dituliskan

dalam bentuk tabel, sehingga skor yang diperoleh siswa terlihat dengan jelas.

Adapun rumus untuk menghitung rata-rata kelas dan ketuntasan belajar sebagai

berikut

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13788/6/S_PGSD_1003347_Chapter3.pdfKemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya

49

Dadan Agung Muamar, 2014 Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Melakukan penskoran terhadap nilai siswa pada saat post test di setiap

siklusnya.

(Puerwanti dkk, 2008: 40)

b. menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus:

X = ∑

(Nurhazariah, 2013: 36).

Keterangan:

X = nilai rata-rata kelas

∑N = total nilai yang diperoleh seluruh siswa

n = jumlah siswa

c. menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan rumus:

TB = ∑

(Nurhazariah, 2013: 37).

Keterangan:

TB = ketuntasan belajar

∑S ≥ 65 = jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau

sama dengan 65

n = jumlah siswa

100% = bilangan tetap

Dalam proses pembelajaran, keberhasilan dan ketuntasan belajar siswa

penting untuk diperhatikan, karena salah satu keberhasilan yang ingin dicapai

adalah peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa. Kriteria ketuntasan

minimal (KKM) dibuat oleh sekolah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

Nilai =

x 100

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13788/6/S_PGSD_1003347_Chapter3.pdfKemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya

50

Dadan Agung Muamar, 2014 Penerapan Teknik Tps(Think, Pair, And Share)Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

oleh siswa di sekolah tersebut. Sehingga di setiap sekolah memiliki KKM yang

berbeda-beda. Adapaun nilai KKM kelas V di SDN 1 Cibogo pada mata pelajaran

IPS yaitu 65. Menurut Sudjana (2005: 151) untuk ketuntasan klasikal yang

dikatakan sudah tuntas jika telah mencapai 75% dari seluruh siswa.