bab iii metodologi penelitian a. lokasi...

17
40 Dewi Rakhmawati, 2017 EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KRISAN (CHRYSANTEMUM INDICUM. L) DI KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian - - 0 BT, dengan luas wilayah 130.580 Ha. Sedangkan kecamatan Cisarua memiliki wilayah dengan luas 5.511 Ha yang terdiri dari 8 desa yaitu desa Jambudipa, Kertawangi, Padasih, Pasirlangu, Pasirhalang, dan Sadangmekar, dengan batas-batas wilayahnya : sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Cikalong Wetan dan Purwakata, sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Parongpong, sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Ngamprah dan kecamatan Padalarang, sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Ngamprah dan Kota Cimahi. Untuk lebih jelas mengenai letak dan batas wilayah kecamatan Cisarua dapata dilihat pada gambar 3.1. B. Pendekatan Geografi yang Digunakan Dalam penelitian ini pendekatan geografi yang digunakan adalah pendekatan kelingkungan. Di dalam pendekatan kelingkungan fenomena geografis yang dianalisis berdasarkan interaksi antara manusia dengan lingkungannya (fisik dan sosial) di sekitarnya. Kesesuaian lahan dalam penelitian ini adalah kondisi fisik lahan (litosfer, atmosfer dan hidrosfer) yang cocok untuk krisan . Seberapa besar tingkat kecocokan anatara kondisi fisik lahan untuk tanaman krisan sehingga bisa menghasilkan produktivitas optimal serta meningkatkan kondisi sosial ekonomi petani krisan .

Upload: others

Post on 03-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/29209/6/S_GEO_1200594_Chapter3.pdf · pengemasan dan pengangkutan, penjualan, pemasaran, dan pendapatan. 3) Studi

40 Dewi Rakhmawati, 2017 EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KRISAN (CHRYSANTEMUM INDICUM. L) D I KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

-

- 0 BT, dengan luas wilayah 130.580 Ha. Sedangkan

kecamatan Cisarua memiliki wilayah dengan luas 5.511 Ha yang terdiri dari 8

desa yaitu desa Jambudipa, Kertawangi, Padasih, Pasirlangu, Pasirhalang, dan

Sadangmekar, dengan batas-batas wilayahnya : sebelah utara berbatasan dengan

kecamatan Cikalong Wetan dan Purwakata, sebelah timur berbatasan dengan

kecamatan Parongpong, sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Ngamprah

dan kecamatan Padalarang, sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan

Ngamprah dan Kota Cimahi. Untuk lebih jelas mengenai letak dan batas wilayah

kecamatan Cisarua dapata dilihat pada gambar 3.1.

B. Pendekatan Geografi yang Digunakan

Dalam penelitian ini pendekatan geografi yang digunakan adalah pendekatan

kelingkungan. Di dalam pendekatan kelingkungan fenomena geografis yang

dianalisis berdasarkan interaksi antara manusia dengan lingkungannya (fisik dan

sosial) di sekitarnya. Kesesuaian lahan dalam penelitian ini adalah kondisi fisik

lahan (litosfer, atmosfer dan hidrosfer) yang cocok untuk krisan . Seberapa besar

tingkat kecocokan anatara kondisi fisik lahan untuk tanaman krisan sehingga bisa

menghasilkan produktivitas optimal serta meningkatkan kondisi sosial ekonomi

petani krisan .

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/29209/6/S_GEO_1200594_Chapter3.pdf · pengemasan dan pengangkutan, penjualan, pemasaran, dan pendapatan. 3) Studi

41

Dewi Rakhmawati, 2017 EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KRISAN (CHRYSANTEMUM INDICUM. L) D I KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/29209/6/S_GEO_1200594_Chapter3.pdf · pengemasan dan pengangkutan, penjualan, pemasaran, dan pendapatan. 3) Studi

42

Dewi Rakhmawati, 2017 EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KRISAN (CHRYSANTEMUM INDICUM. L) D I KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Metode Penelitian

Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini

bertujuan untuk membuat suatu deskripsi, gambaran secara sistematis, factual, dan

akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang akan

M T (2 5 h ) h : “P y

lebih mengarahkan pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana

adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang

” P

ataupun menciptakan spesifikasi mengenai gejala-gejala fisik maupun sosial yang

dipersoalkan. Di samping itu, penelitian ini harus mampu merumuskan dengan

tepat apa yang ingin diteliti dan teknik penelitian apa yang tepat dipakai untuk

menganalisisya. Hasil penelitiannya adalah difokuskan untuk memberikan

gambaran keadaan sebenarnya dan objek yang diteliti.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif dalam

penelitian ini adalah untuk mengumpulkan serta menganalisis data yang didapat

melalui observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi guna memberikan

gambaran hubungan antar variabel sehingga pemecahan masalah penelitian dapat

didapatkan, yang pada akhirnya akan menggambarkan sekaligus menjawab

rumusan masalah dari penelitian ini.

Jenis penelitian deskriptif digunakan untuk mengukur daya dukung dari

berbagai potensi wilayah baik fisik maupun sosial serta partispasi masyarakat

terhadap tanaman krisan di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

D. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi yang ditentukan oleh peneliti dalam penelitian ini terdiri dari

populasi wilayah dan populasi penduduk.

1. Populasi Wilayah

Populasi wilayah dalam penelitian ini adalah seluruh lahan di

Kecamatan Cisarua yang dimanfaatkan sebagai tempat untuk

membudidayakan krisan dengan luas wilayah 5.511 Ha.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/29209/6/S_GEO_1200594_Chapter3.pdf · pengemasan dan pengangkutan, penjualan, pemasaran, dan pendapatan. 3) Studi

43

Tabel 3.1 Luas Desa di Kecamatan Cisarua

No Desa Luas Wilayah (Ha)

1 Jambudipa 427

2 Padaasih 527

3 Kertawangi 627

4 Tugumukti 727

5 Pasirlangu 1327

6 Cipada 625

7 Sadangmekar 825

8 Pasirhalang 426

Jumlah 5511

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung Barat

2. Populasi Manusia

Seluruh penduduk yang terlibat dalam budidaya krisan di Kecamatan

Cisarua, Kabupaten Bandung Barat menjadi populasi dalam penelitian ini.

Tabel 3.2 Sebaran penduduk terlibat budidaya krisan

di Kecamatan Cisarua

No

Desa

Penduduk Terlibat (orang) dalam

Budidaya Krisan di Kecamatan

Cisarua

1 Pasir Langu 40

2 Kertawangi 30

3 Pada Asih 15

4 Pasir Halang 15

5 Jambudipa 35

Jumlah 135

Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

Kabupaten Bandung Barat 2013

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/29209/6/S_GEO_1200594_Chapter3.pdf · pengemasan dan pengangkutan, penjualan, pemasaran, dan pendapatan. 3) Studi

44

b. Sampel

Sampel dalam penelitian ini terdiri dari sampel wilayah dan sampel

penduduk.

1. Sampel wilayah

Sampel wilayah dalam penelitian ini adalah sampel jenuh yakni

keseluruhan populasi menjadi sampel penelitian, bertujuan memperkecil

kesalahan dalam analisis dan penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2014

hlm. 85).

Untuk menentukan jumlah dan lokasi sampel dalam penelitian ini

penulis menggunakan peta satuan lahan Kecamatan Cisarua yang

merupakan hasil overlay dari Peta Penggunaan Lahan, Peta Jenis Tanah,

dan Peta Kemiringan Lereng. Peta Satuan Lahan dapat dilihat pada

Gambar 3.2.

Tabel 3.3

Lokasi Pengambilan Sampel

No Desa Penggunaan

Lahan

Jenis

Tanah

Kemiringan

Lereng

Unit satuan

Lahan

Koordinat Sampel

Meridian

(BT)

Lintang

(LS)

1

Pasirlangu

Ladang Andosol 16-25 LDAN16-25 2 2 ” ”

2 Pasirlangu Ladang Latosol 8-15 LDLT8-15 2 ” 2”

3 Pasirlangu Pemukiman Latosol <8 PKLT<8 2 2 ” 2”

4 Pasirlangu Kebun Andosol 26-40 KAN26-40 2 2 ” 2 ”

5 Pasirlangu Ladang Andosol 8-15 LDAN8-15

2 2 ” ”

6 Pasirlangu Pemukiman Andosol 16-25 PKAN16-25 2 2” ”

7 Pasirlangu Pemukiman Andosol 8-15 PKAN8-15 2 ” 5 ”

8 Padaasih Pemukiman Andosol <8 PKAN<8 2” ”

9 Padaasih Kebun Latosol 26-40 KLT26-40 5 ” ”

10 Sadang

Mekar Pemukiman Latosol 8-15 PKLT8-15 2 ” 5 ”

11 Sadang

Mekar Kebun Latosol 16-25 KLT16-25 2 2” ”

12 Sadang

Mekar Ladang Latosol 16-25 LDLT16-25 2 2 ” ”

13 Sadang

Mekar Ladang Latosol 26-40 LDLT26-40 ” 2”

14 Sadang

Mekar Pemukiman Latosol 16-25 PKLT16-25 2 ” 2”

15 Sadang

Mekar Pemukiman Latosol 26-40 PKLT26-40 2 22 ” 2”

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/29209/6/S_GEO_1200594_Chapter3.pdf · pengemasan dan pengangkutan, penjualan, pemasaran, dan pendapatan. 3) Studi

45

Tabel 3.3 Lanjutan

No Desa Penggunaan

Lahan

Jenis

Tanah

Kemiringan

Lereng

Unit satuan

Lahan

Koordinat Sampel

Meridian

(BT)

Lintang

(LS)

16 Kertawangi Kebun Andosol 16-25 KAN16-25 ” 2 ”

17 Kertawangi Kebun Andosol 8-15 KAN8-15 2” 25 2”

18 Kertawangi Ladang Andosol 26-40 LDAN26-40 22 ” 2”

19 Kertawangi Pemukiman Andosol 26-40 PKAN26-40 ” 2”

20 Cipada Kebun Andosol <8 KAN<8 ” 5 ”

21 Cipada Ladang Andosol <8 LDAN<8 22 ” 2”

22 Jambudipa Kebun Latosol 8-15 KLT8-15 2 52 ” ”

23 Jambudipa Kebun Latosol <8 KLT<8 2 ” ”

24 Jambudipa Ladang Latosol <8 LDLT<8 2 ” ”

Sumber : Hasil Perhitungan 2017

2. Sampel Penduduk

Sampel dalam peneltian ini adalah petani budidaya krisan di

Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Teknik yang digunakan

adalah insidental, yaitu pengambilan sampel dari populasi berdasarkan

kebetulan bertemu dengan peneliti, bila dipandang cocok dijadikan

sebagai responden (Sugiyono, 2014, hlm. 85). Jumlah sampel ditentukan

dengan persamaan Slevin dengan tingkat kesalahan 10% dan

kepercayaan 90% sebagai berikut (Aida, 2011, hlm. 32):

Keterangan:

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

e : Nilai kesalahan yang masih bisa ditolerir 10% dan tingkat

kepercayaan 90%

1 : Nilai konstanta

Jadi jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian adalah :

n =

=

=

=

= 57,44 atau 57 orang

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/29209/6/S_GEO_1200594_Chapter3.pdf · pengemasan dan pengangkutan, penjualan, pemasaran, dan pendapatan. 3) Studi

46

Dewi Rakhmawati, 2017 EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KRISAN (CHRYSANTEMUM INDICUM. L) D I KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/29209/6/S_GEO_1200594_Chapter3.pdf · pengemasan dan pengangkutan, penjualan, pemasaran, dan pendapatan. 3) Studi

47

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/29209/6/S_GEO_1200594_Chapter3.pdf · pengemasan dan pengangkutan, penjualan, pemasaran, dan pendapatan. 3) Studi

48

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/29209/6/S_GEO_1200594_Chapter3.pdf · pengemasan dan pengangkutan, penjualan, pemasaran, dan pendapatan. 3) Studi
Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/29209/6/S_GEO_1200594_Chapter3.pdf · pengemasan dan pengangkutan, penjualan, pemasaran, dan pendapatan. 3) Studi

48

Dewi Rakhmawati, 2017 EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KRISAN (CHRYSANTEMUM INDICUM. L) D I KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 57 orang dengan sebaran sebagai

berikut :

Pasir Langu =

x 57 = 16,88 atau 17 orang

Kertawangi =

x 57 = 12,66 atau 13 orang

Pada Asih =

x 57 = 6,33 atau 6 orang

Pasir Halang =

x 57 = 6,33 atau 6 orang

Jambudipa =

x 57 = 14,77 atau 15 orang

E. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel tunggal.

Menurut Nawawi dan Martini ( 1992, hlm.45) variabel tunggal adalah variabel

yang hanya mengungkapkan variabel untuk dideskripsikan unsur atau faktor-

faktor didalam setiap gejala yang termasuk variabel tersebut, penelitian seperti ini

disebut variabel tunggal.

Yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah berbagai macam faktor

yang mempengaruhi potensi budidaya krisan, faktor-faktor tersebut adalah sebagai

berikut :

Faktor fisik : Yaitu yang mempengaruhi tumbuhnya krisan di Kecamatan

Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, meliputi faktor dari karakteristik lahan dan

syarat tumbuh dari tanaman krisan seperti temperature, curah hujan, drainase

tanah, tekstur tanah, kedalaman tanah, ketebalan gambut, KTK liat, pH,

salinitas, kemiringan lereng, bahan kasar, bahaya erosi batuan di permukaan,

singkapan batuan

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/29209/6/S_GEO_1200594_Chapter3.pdf · pengemasan dan pengangkutan, penjualan, pemasaran, dan pendapatan. 3) Studi

49

Bagan 3.1. variabel penelitian

Faktor Fisik

Karakteristik lahan dan Syarat Tumbuh Tanaman

Krisan

- Temperature

- Curah Hujan

- Drainase Tanah

- Tekstur tanah - Kedalaman Tanah

- Ketebalan gambut

- KTK - Ph

- Salinitas

- Kemiringan lereng - Bahan kasar

- Bahaya erosi

- Batuan di permukaan

- Singkapan batuan

Evaluasi Kesesuaian

Lahan Krisan

(Chrysantemum indicum

L.)

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/29209/6/S_GEO_1200594_Chapter3.pdf · pengemasan dan pengangkutan, penjualan, pemasaran, dan pendapatan. 3) Studi

50

F. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi, wawancara, studi pustaka dan studi dokumentasi.

1) Observasi

Metode ini digunakan untuk melakukan pengamatan langsung ke lokasi

budidaya krisan baik itu lokasi penanaman atau pengolahannya. Metode ini

dimaksudkan untuk mendapatkan data karakteristik lahan seperti kemiringan

lereng, drainase, erosi, dan media perakaran. Selain itu observasi dilapangan juga

dimaksudkan untuk mengambil sampel tanah yang di perlukan dilokasi penelitian

yang terlebih dahulu ditentukan melalui peta satuan lahan untuk diukur sifat

kimianya seperti pH, C-organik, KTK, dan Salinitas.

2) Wawancara

Wawancara dilakukan kepada penduduk yang terlibat dalam budidaya krisan

selaku responden, guna mendapatkan data faktor sosial yang mempengaruhi

budidaya krisan dan keseluruhan proses budidaya krisan. Data budidaya krisan

meliputi 3 hal yaitu input : luas lahan, jumlah bibit, sumber modal, modal awal,

dan tenaga kerja. Proses budidaya : penyiapan tempat, media, bahan tanam,

penanaman, dan pemeliharaan. Sedangkan Output terdiri dari : panen,

pengemasan dan pengangkutan, penjualan, pemasaran, dan pendapatan.

3) Studi Pustaka .

Studi pustaka dimaksudkan untuk mencari data dan referensi dari jurnal,

artikel ataupun penelitian yang berkaitan dengan krisan (faktor fisik yang

mempengaruhi tumbuhnya krisan dan cara budidaya yang relevan) dan evaluasi

kesesuaian lahan .

4) Studi Dokumentasi

Merupakan teknik pengumpulan data melalui dokumen-dokumen terkait yang

ada di instansi tertentu (Odebhora, 2011). Studi dokumentasi dilakukan untuk

mengumpulkan dokumen yang berisi data dari instansi terkait yang ada di

Kecamatan Cisarua untuk melengkapi dan mendukung data penelitian. Meliputi

data monografi, data curah hujan, dan data suhu tahunan.

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/29209/6/S_GEO_1200594_Chapter3.pdf · pengemasan dan pengangkutan, penjualan, pemasaran, dan pendapatan. 3) Studi

51

5) Analisis Laboratorium

Analisis laboratorium digunakan untuk mengukur data kimia yang diperlukan

yang tidak bisa dilakukan pengukuran secara langsung oleh peneliti. Adapun data

yang dilakukan uji laboratorium yaitu : C-organik, pH, KTK dan salinitas

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Analisis Matching Data

Metode matcing digunakan untuk mengukur kesesuain lahan yang dapat

dilakukan melalui mencocokkan (matching) antara data karakteristik lahan

dengan syarat tumbuh krisan. Ada tiga metode pendekatan yang digunakan dalam

evaluasi kesesuaian lahan yaitu dengan pendekatan pembatas, parametrik, dan

kombinasi pendekatan pembatas dan parametrik. Metode pendekatan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode pendekatan pembatas.

Pendekatan pembatas adalah suatu cara untuk menyatakan kondisi lahan atau

karakteristik lahan pada tingkat kelas, dimana metode ini membagi lahan

berdasarkan jumlah dan intensitas pembatas lahan. Pembatas lahan adalah

penyimpangan dari kondisi optimal karakteristik dan kualitas lahan yang

memberikan pengaruh buruk untuk berbagai penggunaan lahan (Sys et al., 1993).

Metode ini membagi tingkat pembatas suatu lahan ke dalam empat tingkatan,

sebagai berikut :

a. 0 (tanpa pembatas), digolongkan ke dalam S1

b. 1 (pembatas ringan), digolongkan ke dalam S1

c. 2 (pembatas sedang), digolongkan ke dalam S2

d. 3 (pembatas berat), digolongkan ke dalam S3

e. 4 (pembatas sangat berat), digolongkan ke dalam kelas N1 dan N2

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/29209/6/S_GEO_1200594_Chapter3.pdf · pengemasan dan pengangkutan, penjualan, pemasaran, dan pendapatan. 3) Studi

52

Parameter dari variabel yang dinilai meliputi kondisi kualitas dan

karakteristik lahan yang ada untuk dilakukan pencocokan dengan syarat tumbuh

tanaman krisan , hal ini dilakukan untuk untuk mengetahui seberapa besar tingkat

kecocokan daerah yang dijadikan letak budidaya krisan di Kecamatan Cisarua,

Kabupaten Bandung Barat. Adapun data kualitas dan karakteristik lahan yang

diperlukan antara lain : data temperature, curah hujan, drainase, media perakaran,

gambut, reterensi hara, toksisitas, bahaya erosi dan penyiapan lahan.

b. Skala Persentasi

Analisis persentasi digunakan untuk mengelola dan menginterpretasi data

secara kuantitatif data yang berbentuk angka atau bersifat sistematis, dengan

menggunakan rumus (Nuraeni, 2012, hlm. 41):

P =

P = Persentasi.

ƒ = Jumlah responden yang memilih alternatif jawaban

N = Jumlah keseluruhan jawaban responden

Kemudian hasil persentasi tersebut digolongkan dalam interval sebagai berikut

(Arikunto, 2006: 47):

0% = Tak ada seorangpun

1% - 24% = Sebagian kecil

25% - 49% = Kurang dari setengah

50% = Setengahnya

51% - 74% = Lebih dari setengah

75% - 99% = Sebagian besar

100% = Seluruhnya

Pada pelaksanaannya teknik analisis ini digunakan untuk mengklasifikasikan

persentasi jawaban responden hasil wawancara.

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/29209/6/S_GEO_1200594_Chapter3.pdf · pengemasan dan pengangkutan, penjualan, pemasaran, dan pendapatan. 3) Studi

53

Tabel 3.4

Klasifikasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Krisan (Chrysantemum

Indicum.L)

Persyaratan penggunaan/

karakteristik lahan

Kelas kesesuaian lahan

S1 S2 S3 N

Temperatur (tc)

Temperatur rerata (°C) 18 - 25 25 - 30 30 - 35 > 35

Ketersediaan air (wa)

Curah hujan (mm) 1.000 - 2.000

500 - 1.000 250 - 500 < 250

Ketersediaan oksigen (oa)

Drainase baik,

sedang

agak

terhambat

terhambat,

agak cepat

sangat

terhambat, cepat

Media perakaran (rc)

Tekstur sedang,

agak halus, halus

agak kasar sangat

halus

kasar

Bahan kasar (%) 0 - 15 15 - 35 35 - 55 > 55

Kedalaman tanah (cm) > 50 > 50 25 - 50 < 25

Gambut:

Ketebalan (cm) < 60 60 - 140 140 - 200 > 200

Retensi hara (nr)

KTK liat (cmol) > 16 ≤

pH H2O 5,5 - 7,8 5,0 - 5,5 < 5,0

7,8 - 8,0 > 8,0

C-organik (%) > 1,2 0,8 - 1,2 < 0,8

Toksisitas (xc)

Salinitas (dS/m) 0 - 4 4 - 6 6 - 8 > 8

Bahaya erosi (eh)

Lereng (%) 0 - 8 8 - 16 16 - 30 > 30

Bahaya erosi sangat rendah

rendah - sedang

berat sangat berat

Penyiapan lahan (lp)

Batuan di permukaan (%) 0 - 5 5 - 15 15 - 40 > 40

Singkapan batuan (%) 0 - 5 5 - 15 15 - 25 > 25

Sumber : Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian .Departemen Pertanian 2007.

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/29209/6/S_GEO_1200594_Chapter3.pdf · pengemasan dan pengangkutan, penjualan, pemasaran, dan pendapatan. 3) Studi

54

Peta Rupa Bumi

(RBI)

H. Bagan Alur Penelitian

Bagan 3.2 . Alur penelitian

Karakteristik Lahan

Kesimpulan dan

Rekomendasi

Peta Jenis

Tanah

Peta Penggunaan

Lahan

Peta Kemiringan

Lereng

Peta Satuan Lahan

Sampel

Data Primer

1. Hasil Observasi

2. Hasil wawancara

Data Sekunder

BPS Kabupaten Bandung Barat

Dinas Pertanian Perkebunan

dan Kehutanan Kab. Bandung

Barat

Data Persebaran Budidaya

BPP Kecamatan Cisarua

Syarat Tumbuh Tanaman

Krisan

Evaluasi Kesesuaian Lahan

Untuk Tanaman Krisan