bab iii metodologi penelitian a. 1. tempat penelitianrepository.ump.ac.id/3156/4/nur noviliana - bab...
TRANSCRIPT
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di kelas V B SD Negeri
Panamabangan, Unit Pendidikan Kecamatan Cilongok, Kabupaten
Banyumas. Adapun alasan pemilihan tempat penelitian dilaksanakan di SD
Negeri Panambangan dikarenakan sikap kerja keras dan prestasi belajar
siswa khususnya kelas V B masih tergolong rendah.
2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan di kelas
V B SD Negeri Panambangan pada awal semester genap tahun pelajaran
2015/2016. Penelitian dilaksanakan pada minggu ke-3 sampai minggu ke-5
bulan Januari 2016. Penelitian dilakukan pada waktu tersebut dengan alasan
bertepatan dengan jadwal kegiatan pembelajaran mata pelajaran matematika
pada materi pecahan. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan
berbagai persiapan untuk mendukung pada proses penelitian yang telah
dilaksanakan, dengan rincian sebagai berikut:
a. Penyusunan action plan dilakukan pada minggu ke-2 bulan November
2015, karena action plan tersebut digunakan oleh peneliti sebagai
perumusan dalam pengambilan langkah-langkah dalam penelitian.
b. Penyusunan proposal dilakukan pada minggu ke-4 bulan November
sampai bulan Desember 2015.
60
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
c. Pengumpulan data atau pelaksanaan tindakan kelas pada minggu ke-3
sampai minggu ke-5 bulan Januari 2016. Tindakan kelas meliputi siklus
I, II, dan III yang dilakukan pada saat proses pembelajaran.
d. Penyusunan laporan dilakukan pada bulan Februari 2016.
e. Penyusunan artikel dilakukan pada bulan Maret 2016.
3. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK
merupakan upaya untuk mencermati kegitan belajar kelompok peserta didik
dengan memberikan tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan dengan
maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran
(Mulyasa, 2009: 11). Pendapat tersebut senada dengan pernyataan dari
Kunandar (2008: 44-45) yang menyatakan:
“Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu penelitian tindakan
(action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai
peneliti dikelasnya atau bersama-sama dengan orang lain
(kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang
bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas)
proses pembelajaran dikelasnya melalui suatu tindakan (treatment)
tertentu dalam suatu siklus.”
Berdasarkan pengertian PTK di atas maka dapat disimpulkan bahwa
PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan secara kolaborasi dengan
tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Permasalahan yang
terjadi pada penelitian ini yaitu masih rendahnya sikap kerja keras dan
prestasi belajar matematika materi pecahan pada siswa kelas V B SD Negeri
Panambangan, sehingga peneliti berupaya untuk meningkatkan sikap kerja
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
keras dan prestasi belajar matematika materi pecahan menggunakan model
pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan.
Peneliti menggunakan PTK yang dilaksanakan dalam tiga siklus,
dimana dalam setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Penelitian tindakan
kelas ini berkolaborasi dengan guru kelas V B SD Negeri Panambangan dan
juga dibantu oleh satu teman sejawat.
B. Subjek Penelitian
Subjek penenelitian adalah siswa kelas V B SD Negeri Panambangan,
Unit Pendidikan Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, semester 2 tahun
ajaran 2015/2016 sebanyak 30 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 12
siswa perempuan kelas V B SD Negeri Panambangan.
C. Kolaborator Penelitian
Kolaborator penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah
sebagai berikut:
1. Nama : Nur Noviliana
Jabatan : Mahasiswa/Peneliti
Tugas : Guru Pelaksana Tindakan
2. Nama : Ruspiyati S.Pd
Jabatan : Guru kelas V B
Tugas : Observer I (mengamati aktivitas siswa)
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
3. Nama : Fitria Febriani
Jabatan : Mahasiswa
Tugas : Observer II (mengamati aktivitas guru)
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Pemilihan teknik pengumpulan data yang tepat dapat mempermudah
proses penilaian untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data
adalah cara penilaian kemajuan siswa berdasarkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang harus dicapai. Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini adalah kuantitatif dan data kualitatif yang diperoleh dari setiap
siklus. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka, diperoleh
dengan mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa. Sedangkan data
kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dengan angka-angka, namun
dapat dilihat dari dampaknya setelah kegiatan pembelajaran berlangsung.
Ada dua teknik yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
data yaitu:
a. Teknik Tes
Tes merupakan teknik penilaian yang memberikan pertanyaan
kepada testee yaitu siswa untuk memberikan jawaban, baik jawaban
secara tetulis ataupun secara lisan. Sudijono (2009: 67) menjelaskan
bahwa tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang
perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang
pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
pertanyaan-pertanyaan (yang harus dijawab), atau perintah-perintah
(yang harus dikerjakan) oleh siswa, sehingga (atas dasar data yang
diperoleh dari hasil pengukuran tersebut) dapat dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau prestasi siswa, nilai mana dapat
dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh siswa lainnya, atau
dibandingkan nilai standar tertentu. Tes dapat digunakan untuk mengukur
sejauh mana seorang siswa telah menguasai pembelajaran yang
disampaikan terutama meliputi ranah pengetahuan dan keterampilan
(Sudjana, 2013: 35).
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis
dengan bentuk tes soal uraian yang dilakukan pada setiap akhir siklus
yang telah dilaksanakan, karena bentuk tes soal uraian memiliki
kelebihan yaitu meningkatkan daya kreatifitas siswa, yang artinya siswa
tidak hanya dituntut untuk menjawab benar tetapi bagaimana jawaban itu
diperoleh. Tes uraian ini digunakan untuk mengukur tingkat ketuntasan
belajar siswa, berupa nilai yang diperoleh dari pelaksanaan tes akhir
siklus, dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan setiap siklus.
b. Teknik Non Tes
Teknik non tes terdiri dari beberapa teknik, antara lain:
1) Observasi
Observasi dilakukan untuk mengukur atau menilai proses
belajar misalnya sikap siswa, sikap guru pada saat pembelajaran,
kegiatan diskusi kelompok siswa, serta saat penggunaan alat peraga
pada waktu pembelajaran. Sudijono (2009: 76) mengemukakan bahwa
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data)
yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan
secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan
sasaran pengamatan. Observasi dalam penelitian tindakan kelas ini
dapat digunakan untuk memantau kegiatan pembelajaran antara guru
dan siswa dalam setiap siklusnya dan untuk mengetahui sikap karakter
yang perlu ditingkatkan pada diri siswa, pada saat mata pelajaran
matematika khususnya materi pecahan. Hasil pengamatan tersebut
dijadikan sebagai acuan dalam menindaklanjuti dan memperbaiki
kelemahan-kelemahan yang muncul pada siklus yang telah dilalui agar
tidak terulang pada siklus berikutnya.
Pengumpulan data dengan cara observasi dilakukan oleh
peneliti pada kelas yang dijadikan subjek penelitan yaitu guru dan
siswa kelas V B untuk mendapatakan gambaran secara langsung
kegiatan belajar siswa termasuk juga cara guru mengajar. Observasi
mencatat segala aktivitas siswa maupun guru dalam melaksanakan
pembelajaran. Data observasi dilakukan secara langsung dengan jalan
melihat dan mengamati kegiatan aktifitas siswa dan guru selama
pembelajaran berlangsung.
2) Angket
Angket memiliki fungsi untuk memberikan penyataan-
pernyataan kepada siswa atau meminta pendapatnya tentang fakta
yang diketahui. Angket menurut Sukmadinata (2011: 219) merupakan
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung
sebagai bahan penilaian hasil belajar.
Angket yang disebarkan dalam penelitian ini yaitu angket
sebelum pelaksanaan penelitian, saat pelaksanaan observasi awal dan
disebarkan setelah pelaksanaan tindakan. Angket yang disebarkan
kepada siswa sebelum penelitian yaitu angket terbuka yang berisikan
tentang respon siswa terhadap pembelajaran matematika dan sikap
siswa saat pembelajaran matematika khususnya materi pecahan.
Selanjutnya angket yang disebarkan yaitu angket setelah
kegiatan penelitian pada setiap akhir siklus, angket yang disebarkan
kepada siswa berisikan tentang angket sikap kerja keras siswa
terhadap pembelajaran matematika yang telah dilakukan. Angket
digunakan untuk mengukur sikap siswa terhadap obyek dalam hal ini
pembelajaran matematika melalui pembelajaran langsung dengan
permainan balok pecahan. Angket sikap kerja keras yang dibagikan
terdiri dari 16 soal yang memuat beberapa indikator. Lembar angket
sikap kerja keras siswa menggunakan skala sikap model Likert. Arifin
(2013: 161-164) menjelaskan bahwa skala likert berisi pernyataan-
pernyataan yang diajukan baik pernyataan positif maupun negatif,
penilaian dilakukan dengan pilihan jawaban SL (Selalu), SR (Sering),
JR (Jarang), TP (Tidak Pernah). Angket diberikan kepada siswa
setelah selesai tindakan, yang bertujuan untuk mengetahui sikap dan
tingkah laku pada saat proses pembelajaran berlangsung. Terutama
untuk mengetahui sikap kerja keras belajar siswa.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Pemberian skor pada pernyataan positif :
SL (Selalu) = 4
SR (Sering) = 3
JR (Jarang) = 2
TP (Tidak Pernah) = 1
Pemberian skor pada pernyataan negatif:
SL (Selalu) = 1
SR (Sering) = 2
JR (Jarang) = 3
TP (Tidak Pernah) = 4
3) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data.
Dokumentasi yang digunakan baik dalam bentuk foto maupun bacaan
lainnya yang berupa bukti nyata yang dapat digunakan untuk
membantu pembuatan laporan penelitian.
2. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian Tindakan
Kelas ini yaitu:
a. Soal Tes Tertulis
Tes tertulis yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas
adalah tes bentuk uraian. Soal-soal yang disusun berdasarkan atas
indikator penyelesaian masalah yang akan diukur sehingga dapat melihat
keberhasilan kegiatan.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
b. Lembar Observasi
Lembar observasi yaitu berupa skala penialain yang akan diisi
oleh observer pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung yang
berkaitan dengan aktivitas guru dan siswa. Melalui lembar observasi ini
diharapkan dapat memberikan informasi secara rinci mengenai proses
selama pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c. Angket Sikap Kerja Keras
Alat yang digunakan untuk mengetahui sikap kerja keras siswa
menggunakan alat berupa lembar angket skala sikap yang berisi
pernyataan-pernyataan, yang digunakan untuk mengetahui respon siswa
terhadap pembelajaran matematika materi pecahan melalui pembelajaran
langsung dengan permainan balok pecahan.
d. Dokumentasi
Dokumentasi dimaksudkan sebagai bukti nyata dalam kegiatan
penelitian. Dokumentasi dalam bentuk foto dikumpulkan saat penelitian
berlangsung, yaitu dengan menggunakan kamera handphone (hp).
Dokumentasi yang lain dapat berupa rekap nilai, surat dan nilai hasil tes
milik guru yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.
E. Analisis Data
1. Tes
Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes tertulis dan tes ini
diberikan atau dilaksanakan setelah selesai pembelajaran atau setiap akhir
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
siklus, untuk mencari presentase keberhasilan prestasi belajar siswa adalah
sebagai berikut :
a. Nilai Siswa
Keterangan:
S = Nilai yang dicari
R = Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh setiap siswa
N = Jumlah keseluruhan skor maksimal
(Purwanto, 2010: 112)
Pedoman penskoran dan kriteria penilaian yang digunakan untuk
mengukur kemampuan matematika siswa pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Skor 5 : Jika siswa menjawab lengkap dan hasilnya benar
Skor 4 : Jika siswa menjawab sebagian besar benar dan hasilnya
benar
Skor 3 : Jika siswa menjawab sebagian besar benar dan hasilnya salah
Skor 2 : Jika siswa menjawab sebagian kecil benar dan hasilnya salah
Skor 1 : Jika siswa menjawab salah semua
Skor 0 : Jika siswa tidak menjawab
b. Nilai Rata-Rata Kelas
S = R
N× 100
x = ∑x
N
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Keterangan:
x = Rata-rata kelas (mean)
∑x = Jumlah seluruh skor
N = Banyaknya subjek
(Sudjana, 2013: 109)
c. Ketuntasan Belajar
Perhitungan ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Keterangan :
P = Presentase ketuntasan belajar
F = Jumlah siswa yang tuntas belajar/mendapatkan nilai ≥ 65
N = Jumlah seluruh siswa
(Djamarah, 2010: 264)
Penggolongan kriteria rentang ketuntasan belajar adalah sebagai
berikut:
≤ 20% = kurang sekali
21% – 40% = kurang
41% – 60% = cukup
61% – 80% = baik
81% – 100% = sangat baik
(Arikunto, 2010: 35)
P = F
N× 100%
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
2. Angket Sikap Kerja Keras
Lembar angket sikap kerja keras yang digunakan pada penelitian ini
menggunakan skala sikap bentuk skala likert. Peningkatan sikap kerja keras
siswa pada lembar penilaian sikap kerja keras dianalisis menggunakan
analisis skor rata-rata dengan rumus :
a. Nilai Angket Siswa Individu
Keterangan :
x = Nilai rata-rata (mean)
∑x = Jumlah seluruh skor
N = Banyaknya subjek
(Sudjana, 2013: 109)
b. Nilai Angket Siswa Klasikal
Keterangan :
x = Nilai rata-rata (mean)
∑x = Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh seluruh siswa
N = Jumlah pernyataan keseluruhan siswa
(Sudjana, 2013: 109)
x = ∑x
N
x = ∑x
N
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Penggolongan kriteria analisis sikap kerja keras siswa adalah sebagai
berikut:
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
Skala penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 sampai
4. Skor 1 merupakan nilai skor terendah dan skor 4 merupakan skor
tertinggi. Rumus perhitungan rentang yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Rentang Skala = inggisekor tert
min -max skor
= 3
14
= 4
3
= 0,75
Penggolongan rentang skor rata-rata sikap kerja keras siswa adalah sebagai
berikut:
Rata-rata Kriteria
1 < x ≤ 1,75 Kerja keras Kurang
1,75 < x ≤ 2,50 Kerja keras Cukup
2,50 < x ≤ 3,25 Kerja keras Baik
3,25 < x ≤ 4 Kerja keras Sangat Baik
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
3. Observasi
Lembar observasi digunakan untuk menilai aktivitas siswa dan
aktivitas guru saat pembelajaran berlangsung melalui pembelajaran
langsung dengan permainan balok pecahan. Data yang diperoleh dari lembar
observasi siswa dan lembar observasi aktivitas guru dianalisa menggunakan
skor rata-rata dengan rumus:
a. Skor Rata-Rata Observasi Aktivitas Siswa (Individu)
Keterangan:
x = Nilai rata-rata (mean)
∑x = Jumlah seluruh skor yang diperoleh
N = Banyaknya butir aspek pengamatan
(Sudjana, 2013: 109)
b. Skor Rata-Rata Observasi Aktivitas Siswa (Klasikal)
Keterangan:
x = Nilai rata-rata (mean)
∑x = Jumlah seluruh skor yang diperoleh siswa
N = Banyaknya butir aspek pengamatan keseluruhan siswa
(Sudjana, 2013: 109)
c. Skor Rata-Rata Observasi Aktivitas Guru
x = ∑x
N
x = ∑x
N
x = ∑x
N
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Keterangan:
x = Nilai rata-rata (mean)
∑x = Jumlah seluruh skor yang diperoleh
N = Banyaknya butir aspek pengamatan
(Sudjana, 2013: 109)
Penggolongan kriteria analisis aktivitas siswa dan aktivitas guru
adalah sebagai berikut:
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat baik
Skala penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 sampai
4. Skor 1 merupakan nilai skor terendah dan skor 4 merupakan skor
tertinggi. Rumus perhitungan rentang yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Rentang Skala = inggisekor tert
min -max skor
= 4
14
= 4
3
= 0,75
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Penggolongan rentang skor rata-rata aktivitas siswa dan aktivitas guru
adalah sebagai berikut:
Rata-rata Kriteria
1 < x ≤ 1,75 Aktivitas Kurang
1,75 < x ≤ 2,50 Aktivitas Cukup
2,50 < x ≤ 3,25 Aktivitas Baik
3,25 < x ≤ 4 Aktivitas Sangat Baik
F. Validitas Data
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan teknik triangulasi data.
Triangulasi terbagi menjadi 3, yaitu triangulasi waktu, triangulasi teknik dan
triangulasi sumber. Menurut Sanjaya (2012: 112) triangulasi yaitu suatu cara
untuk mendapatkan informasi yang akurat dengan menggunakan berbagai
metode agar informasi itu dapat dipercaya kebenarannya sehingga peneliti
tidak salah mengambil keputusan. Triangulasi merupakan teknik yang sangat
penting untuk dipahami oleh peneliti, karena melalui triangulasi peneliti dapat
terhindar dari kesalahan mendapatkan informasi dan juga akan terhindar dari
kesalahan mengambil keputusan.
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan triangulasi teknik.
Triangulasi teknik ini dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda. Data diperoleh dengan wawancara lalu
dicek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Data diperoleh melalui
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
berbagai sumber dan diharapkan memperoleh hasil yang mendekati
kebenarannya.
G. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
tindakan kelas merupakan penelitian yang berupaya untuk memperbaiki dan
meningkatan suatu permasalahan yang dianggap menjadi penghambat
keberhasilan belajar, dimana dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang
masalah yang ada yaitu mengenai sikap kerja keras dan prestasi belajar siswa
yang masih rendah dalam materi pecahan di kelas V B SD Negeri
Panambangan. Sikap kerja keras dan prestasi belajar memiliki hubungan yang
erat karena apabila siswa memiliki kerja keras yang tinggi terutama pada saat
belajar, maka mampu meningkatakan prestasi belajar siswa. Melalui penelitian
ini diharapkan dapat memperoleh gambaran mengenai dampak dari
penggunaan model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan di
kelas V B SD Negeri Panambangan materi pecahan pada mata pelajaran
matematika terhadap sikap kerja keras dan prestasi belajar sisiwa.
Prosedur penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam tiga siklus
dengan dua pertemuan disetiap siklusnya yang berkolaborasi dengan guru kelas
V B SD Negeri Panambangan. Setiap siklusnya dilakukan menggunakan model
pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan. Apabila belum
berhasil maka akan dilanjutkan pada siklus berikutnya. Model PTK yang
digunakan adalah model Kemmis dan Mc.Taggart (1984: 11) desain penelitian
tindakan kelas dapat digambarkan dan dilihat pada gambar berikut:
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Gambar 3.1 Desain penelitian tindakan kelas dari Kemmis dan
Mc.Taggart (1984: 11)
Prosedur penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning)
Tahap pertama dalam penelitian ini yaitu merencanakan hal apa saja
yang dilakukan dan apa saja yang harus dipersiapkan dalam penelitian.
Tahap perencanaan menurut Kemmis dan Mc.Taggart (1982: 7) yaitu:
The plan is constructed action and by definition must be prospective
to action it must be forward looking. It must recognise that all social
action is to some degree unpredictable and therefore somewhat
risky. The general plan must be flexible enough to adapt to
unforeseen effects and previously unrecognized constraints. The
action prescribed by the plan must be strategic in two senses. First,
it must take account of the risks involved in social change and
recognise real constraints, material and political, in the situation.
Second, strategic action should be chosen because it allows the
practitioner to act more affectifely over a greater range of
circumstrances, more wisely and more prudently.
Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
perencanaan merupakan susunan tindakan yang akan dilakukan dan
didasarkan pandangan ke depan untuk pengadaan memperbaiki,
meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi. Rencana
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
tindakan harus disusun dengan dua strategi yaitu memperhatikan kendala,
atau kemungkinan hal buruk yang terjadi sekaligus memikirkan dan
menuliskan jalan keluar dari tantangan yang ada. Rencana yang dilakukan
dalam penelitian ini meliputi:
a. Sebelum melakukan perencanaan dilakukan observasi, wawancara
kepada guru dan siswa, membagikan angket respon siswa, dan pre test
awal untuk mengetahui masalah yang ada di kelas V B SD Negeri
Panambangan. Setelah masalah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan
penelitian dengan mempersiapkan pokok bahasan yang digunakan dalam
penelitian seperti silabus, kompetensi dasar, materi, indikator, media atau
alat peraga, dan sumber belajar yang digunakan.
b. Merumuskan model pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas V B SD Negeri Panambangan dalam materi
pecahan. Model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan
digunakan untuk memecahkan masalah.
c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang
diajarkan sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan. Rencana
pelaksanaan pembelajaran ini berguna sebagai pedoman guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.
d. Mempersiapkan media yang digunakan dalam proses pembelajaran
matematika materi pecahan. Media permainan balok pecahan dan media
lain sebagai penunjang pembelajaran yang disesuaikan dengan materi.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
e. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) permainan balok pecahan dengan
membuat kunci jawaban atau alur jawaban balok pecahan.
f. Membuat alat evaluasi untuk mengetahui seberapa besar pemahaman
siswa terhadap materi yang telah dijelaskan.
g. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi mengenai aktivitas guru
dan siswa, serta membuat angket sikap kerja keras siswa.
2. Pelaksanaan (Action)
Tahap pelaksanaan tindakan ini merupakan tahap peneliti sudah
melakukan tindakan atau perbaikan dalam pembelajaran, tindakan yang
diberikan yaitu berupa penerapan model pembelajaran langsung dengan
permainan balok pecahan. Tahap pelaksanaan menurut Kemmis dan
Mc.Taggart (1984: 8) yaitu:
Action is retrospectively guided by planning in the sense that it looks
back to planning for is rationale. But action is not cempletely
controlled by plans. The action moment of the action research
process shows practioner work: throughfully and contructively.
Tahap tindakan merupakan tahap pelaksanaan tindakan yang
dilakukan berdasarkan rencana tindakan yang telah dibuat pada tahap
perencanaan. Tindakan yang dilakukan berpedoman pada rencana yang
sudah disusun yaitu RPP yang sudah dirancang. Pelaksanaan tindakan ini
dipandu perencanaan yang telah dibuat dan dalam pelaksanaannya bersifat
fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan. Tahap tindakan dalam
proses penelitian ini menunjukkan bahwa guru harus serius dan konstruktif.
Penelitian dilengkapi dengan beberapa alat instrumen seperti LKS, lembar
observasi (guru dan siswa), dan angket sikap kerja keras siswa.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
3. Pengamatan (Observing)
Tahap observasi dilakukan ketika tindakan sedang dilaksanakan.
Dalam penelitian ini observasi dilakukan oleh peneliti dan observer lain.
Tahap pengamatan menurut Kemmis dan Mc.Taggart (1984: 9) yaitu:
Observation has the function of documenting the effect of action, it is
prospective, providing the basis for reflection now, but more also in
the immediate future as the present cycle runs is course. We need to
observe the action process, the effect of action (intended and
unintended), the circumstances of and constraints of action, the ways
circumstances and constraints limit or channel the planned action
and its effects and other issues which arise.
Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
tahap observasi ini sebagai pedoman dalam tahap berikutnya, yaitu refleksi.
Observasi memiliki fungsi untuk mendokumentasikan dampak dari tindakan
saat pelaksanaan tindakan sedang berlangsung, observasi dilakukan untuk
melihat kendala, keadaan tindakan, serta masalah-masalah yang timbul
sehingga dapat menjadi bahan refleksi.
Observasi dalam penelitian ini dilakukan observer sesuai dengan
tugas masing-masing. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas guru
dan aktivitas siswa mulai dari awal hingga akhir pembelajaran. Aktivitas
guru dan siswa diamati secara keseluruhan mulai dari guru memasuki ruang
kelas sampai kegiatan pembelajaran selesai. Pengamatan terhadap sikap
kerja keras siswa, keterampilan siswa, dan evaluasi juga dilakukan selama
pembelajaran. Fungsi pengamatan ini yaitu untuk melihat kesesuaian antara
rencana yang dibuat dengan pelaksanaannya dan apakah ada perubahan
sikap kerja keras dan prestasi belajar siswa yang muncul setelah dilakukan
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
pembelajaran matematika materi pecahan dengan menggunakan model
pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan.
4. Refleksi (reflecting)
Tahap refleksi dilakukan dengan berpedoman pada hasil observasi
yang telah didapatkan. Tahap refleksi menurut Kemmis dan Mc.Taggart
(1984: 9) yaitu:
Reflection is retrospective, it recalls action is has been recorded in
observation. It seeks to make sense of prosesses, problem, issues,
and constraints made manifest instretegic action. Through discourse,
reflection leads to the reconstruction of the meaning of the social
situation and provides the basis for the revised plan.
Refleksi merupakan kegiatan pengkajian ulang dari hasil observasi.
Hasil tersebut mengenai proses, dampak dari tindakan, dan masalah atau
kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tindakan. Refleksi yang
dilakukan akan menghasilkan langkah apa saja yang dilakukan dalam
perbaikan tindakan berikutnya.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini pada tahap observasi
dianalisis, kemudian dilakukan refleksi untuk melaksanakan penilaian
terhadap proses pembelajaran yang terjadi maupun masalah yang muncul
dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. Pelaksanaan
refleksi dilakukan oleh peneliti, observer dan guru kelas yang bersangkutan
dalam bentuk diskusi. Diskusi tersebut bertujuan untuk mengevaluasi hasil
tindakan dan merumuskan perencanaan berikutnya.
Refleksi yang berupa diskusi tentang masukan dan saran-saran
mengenai pelaksanaan tindakan, yang digunakan sebagai dasar untuk
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
menentukan langkah selanjutnya. Langkah tersebut dituangkan dalam
rencana revisi untuk melakukan tindakan pada siklus berikutnya, hingga
pembelajaran telah maksimal.
H. Indikator Keberhasilan
Penelitian ini dapat dikatakan berhasil apabila indikator keberhasilan
dapat tercapai dengan ketentuan:
1. Kegiatan penelitian akan berhasil apabila terjadi peningkatan sikap kerja
keras belajar siswa, dengan melihat dari berbagai sumber. Peningkatan sikap
kerja keras siswa menyebabkan prestasi belajar siswa meningkat.
2. Adanya peningkatan prestasi belajar siswa sekurang-kurangnya 85% dari
jumlah siswa atau 26 siswa dari 30 siswa di kelas yang telah tuntas di atas
KKM yaitu 65, ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata tes pada setiap
siklus.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017