bab iii metodologi penelitian 3 -...
TRANSCRIPT
1
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian
3.1.1 Lokasi Penelitian
Adapun penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Atinggola.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan ± 2 bulan pada semester ganjil tahun
ajaran 2013/2014.
3.2 Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen semu. Terdapat dua kelompok yang dipilih secara random,
kemudian diberi tes akhir (post test) untuk mengetahui keadaan kemampuan
siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jadi desain penelitian ini
adalah The Posttest-Only Control Group Design (Emzir, 2012: 99).
Tabel 3.1. Desain Penelitian
Perlakuan Post Test
Kelas Eksperimen X1 O
Kelas Kontrol X2 O
Keterangan :
X1: Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual.
X2:Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.
O : Tes akhir (post test) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2
3.3 Variabel Penelitian
Variable penelitian menurut (Hatch dan Farhady, 1981) dalam
Sugiyono (2011: 60) adalah suatu atribut seseorang, atau obyek, yang
mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek
dengan obyek yang lain. Adapun variable dalam penelitian ini adalah :
3.3.1 Variabel Bebas ( Independen)
Menurut Sugiyono (2011: 61) variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah
perlakuan. Untuk kelas eksperimen pembelajarannya diberikan perlakuan
melalui model pembelajaran kontekstual dan untuk kelas kontrol diberikan
perlakuan berupa pembelajaran konvensional. Yang menjadi indikator
variabel bebas (perlakuan) yaitu Kontruktivisne, inquiry, bertanya,
masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian nyata.
3.3.2 Variabel Terikat (Dependen)
Menurut sugiyono (2011: 61) Variabel terikat merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan
masalah pada Pokok bahasan Luas permukaan dan Volume Kubus dan
Balok untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Atinggola. Indikator dari
variabel terikat (kemampuan pemecahan masalah) adalah memahami soal
atau masalah, membuat suatu rencana atau cara untuk, menyelesaikannya
melaksanakan rencana dan menelaah kembali semua langkah yang telah
dilakukan.
3
3.4 Populasi Dan Sampel
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2011, 117) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi Target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP
Negeri 1 Atinggola, dan populasi terjangkau seluruh siswa kelas VIII yang
tersebar di 5 kelas dengan jumlah rata – rata setiap kelas terdiri atas 18-21
orang. Total populasi berjumlah 99 orang. Berikut sebaran jumlah siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Atinggola.
Tabel 3.2 Sebaran Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Atinggola.
Kelas VIII1 VIII2 VIII3 VIII4 VIII5 Tolal
Jumlah Siswa 20 20 21 18 19 98
Sumber Data: Daftar Hadir Kelas VIII SMP Negeri 1 Atinggola tahun
ajaran 2013/2014.
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2011 : 118) Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas. Pengambilan
sampel dalam penelitian ini dilakukan secara Cluster Simple Random
Sampling dengan nama rancangan adalah kuasi eksperimen. Kuasi
ekperimen adalah pengacaakan dalam bentuk kelompok. Langkah-langkah
kuasi eksperimen adalah sebagai berikut:
a. Pertama, memilih dua kelas dengan melakukan undian terhadap empat
kelas, siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Atinggola. Undian tersebut
4
dilakukan untuk menentukan kelas yang akan dikenai perlakuan, yaitu
kelas yang akan diajar dengan penggunaan model pembelajaran
kontekstual dan kelas yang diajar dengan menggunakan model
konvensional.
b. Kedua, memilih dengan cara mengundi yaitu kelas yang akan diajar
dengan menggunakan metode pembelajaran kontekstual dan kelas yang
diajar dengan menggunakan model konvensional.
3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan
tes dengan bentuk tes uraian. Instrument tes akan dikembangkan dan akan
divalidasi. Validasi menggunakan uji validitas tes dan uji reliabilitas tes.
3.5.2 Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yakni instrumen
untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa pada mata
pelajaran matematika, khususnya pada pokok bahasan luas permukaan dan
volume kubus dan balok. Instrumen tersebut berbentuk test uraian.
Penyusunan tes kemampuan pemecahan masalah matematika mengacu
pada langkah pemecahan yang dikembangkan Polya.
Adapun langkah-langkah pemecahan masalah tersebut, yaitu (1)
pemahaman masalah (understanding the problem), (2) rancangan
penyelesaian (devising a palan), (3) pelaksanaan rencana (carrying out the
paln), (4) pengecekan jawaban (looking back). Setiap langkah pemecahan
masalah diberi skor sebagaimana dalam pedoman penyekoran pada tabel
3.3 berikut:
5
Tabel 3.3
Pedoman Penyekoran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Aspek yang dinilai Reaksi terhadap soal atau masalah Skor
Pemahaman Masalah
Tidak memahami soal/tidak ada jawaban 0
Tidak mengindahkan syarat-syarat soal/cara
interpretasi soal kurang tepat 1
Menuliskan apa yang diketahui dan
ditantakan/diperintahkan dalam soal 2
Perencanaan Strategi
penyelesaian soal
Tidak ada rencana strategi penyelesaian 0
Strategi yang dijalankan kurang relevan 1
Menggunakan satu strategi tertentu tetapi
tidak dapat dilanjutkan/salah langkah 2
Menggunakan satu strategi tertentu tetapi
mengarah pada jawaban yang salah 3
Menggunakan beberapa strategi yang benar
dan mengarah pada jawaban yang benar pula 4
Pelaksanaan strategi
penyelesaian
Tidak ada penyelesaian sama sekali 0
Ada penyelesaian, tetapi prosedur tidak jelas 1
Menggunakan satu prosedur tertentu yang
mengarah pada jawaban benar 2
Menggunakan satu prosedur tertentu yang
benar tetapi salah dalam menghitung 3
Menggunakan prosedur tertentu yang benar
dan hasil yang benar 4
Pengecekan jawaban Tidak diadakan pengecekan jawaban 0
Melakukan pengecekan jawaban 1
Di adaptasi dari Hulukati, (2005:78) dalam Ibrahim (2010:88)
a) Definisi Konseptual
Secara konseptual yang dimaksud dengan kemampuan pemecahan
masalah matematis adalah kemampuan intelektual dalam bentuk
6
kemampuan elaborasi pemecahan masalah matematika yang terdiri dari
kemampuan menggunakan prosedur dan kemampuan menemukan
pemecahan masalah matematika sebagai usaha nyata dalam rangka
mencari jalan dari suatu persoalan baik dari persoalan dalam kehidupan
sehari-hari atau persoalan yang tidak biasa untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan, dengan langkah pemecahan masalah yakni
memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana
dan memeriksa hasil dan proses.
b) Definisi Operasional
Skor yang diperoleh siswa setelah mengerjakan tes kemampuan
pemecahan masalah matematis dengan indikator yaitu:
memahami soal atau masalah (understanding the problem)
membuat suatu rencana atau cara untuk menyelesaikannya (devising a
plan)
melaksanakan rencana (carrying out the plan)
menelaah kembali semua langkah yang telah dilakukan (looking
back).
c) Kisi-Kisi Instrumen
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Indikator Materi
Indikator
Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika
Nomor
Soal
1 2 3 4
Menemukan dan
menghitung luas
permukaan kubus
1
Menemukan dan
menghitung luas
permukaan balok
2
7
Menemukan dan
menghitung volume
kubus
3
Menemulan dan
menghitung volume
balok
4
Keterangan: 1: memahami soal atau masalah.
2: membuat suatu rencana atau cara untuk.
3: menyelesaikannya melaksanakan rencana.
4: menelaah kembali semua langkah yang telah dilakukan.
Penulis meminta pertimbangan kelayakan dari Ibu Dra. Kartin Usman,
M.Pd terhadap RPP dan Instrumen penelitian. Penimbang menyarankan supaya
dalam RPP ditambahkan dengan kegiatan tindak lanjut untuk siswa yang belum
paham dengan materi yang telah dipelajari. Instrumen harus ditambahkan gambar
agar lebih kontekstual.
Setelah instrumen tes yang telah diperbaiki diuji coba untuk
mengetahui derajat kualitas tes dalam bentuk uji validitas dan uji reliabilitas.
a) Uji Validitas Tes
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan suatu instrument. Untuk menguji tingkat validitas digunakan uji
korelasi product moment yaitu :
2222 yyNxxN
yxxyNrxy
(dalam Arikunto. 2006: 170)
Dimana:
𝑟𝑥𝑦 : koefisien korelasi product moment
𝑥 : Jumlah skor untuk setiap item
8
𝑦 : Jumlah skor total untu keseluruhan item
𝑁 : Jumlah responden
b) Uji Reliabilitas Tes
Uji reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan suatu
instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
Adapun rumus yang digunakan adalah rumus Alpha yaitu :
𝑟11 = 𝑘
𝑘−1 1 −
𝜎12
𝜎12
(Arikunto, 2006 : 196)
Dimana :
r11 : reliabilitas tes
n : banyaknya soal
𝜎12 : jumlah varians skor tiap-tiap item
𝜎12 : varians total
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
dua bagian, yaitu analisis data deskriptif dan analisis data inferensial.
Menurut Sugiyono (2012: 207), statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Sedangkan statistic inferensial menurut Sugiyono (2012: 209) adalah teknik
statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya
diberlakukan untuk populasi.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t. Syarat
uji t adalah kedua kelompok harus berasal dari populasi yang berdistribusi
normal dan mempunyai varians yang homogen. Oleh sebab itu sebelum
melakukan uji t perlu analisis normalitas dan homoginitas sebagai berikut:
9
3.6.1 Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas varians bertujuan untuk menguji kesamaan
rata-rata dari beberapa varians. Karena dalam penelitian ini hanya
menggunakan dua kelas maka rumus yang digunakan adalah uji kesamaan
dua varians. Langkah-langkah pengujian kesamaan dua varians (Sudjana,
2002: 249) adalah sebagai berikut :
Akan diuji mengenai uji dua pihak untuk pasangan hipotesis nol Ho
dan tandingannya H1:
Ho : 2
1 =
2
2
H1 : 2
2
2
1
Jika sampel dari populasi kesatu berukuran n1 dengan varians 2
1s
dan sampel dari populasi kedua berukuran n2 dengan varians 2
2s maka
untuk menguji hipotesis di atas digunakan statistik.
F = 2
2
2
1
s
s
Kriteria pengujian adalah terima hipotesis Ho jika
1.12
111211
nnn
FFF
. Untuk taraf nyata , dimana nmF
, didapat
dari daftar distribusi F dengan peluang , dk pembilang = n dan dk
penyebut = n. Dalam hal lainnya Ho ditolak.
Statistik lain yang digunakan untuk menguji hipotesis Ho di muka
juga adalah:
F =terkecilVarians
terbesarVarians
10
Tolak Ho hanya jika 21 .
21 VV
FF
. Dengan 21 .
21 VV
F
didapat
daftar distribusi F dengan peluang 2
1 , sedangkan derajat kebebasan v1
dan v2 masing-masing sesuai dengan dk pembilang dan penyebut.
3.6.2 Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas data untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh peneliti berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji
normalitas yang digunakan adalah uji lilefors (Sudjana, 2002: 466) dengan
prosedur sebagai berikut:
1. Pengamatan X1,X2,…..¸Xn dijadikan bilangan baku Z1 ,Z2, ….,Zn dengan
menggunakan rumus s
XXZ i
1
Dimana :
X
= rata-rata sampel yang diperoleh dengan rumus
n
XX i
S = standar deviasi yang diperoleh dengan rumus
1
)( 2
2
n
XXS
i
2. Untuk bilangan baku menggunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang ii ZZPZF
Misalnya; untuk Z = 0,2 maka F(0,2) - P(Z 0,2) = P(- ~ < Z 0) + P
(0 < Z < 0,2) - 0,5000 + 0,0793 = 0,5793 Selanjutnya dihitung profosi
nZZZ ,.......,, 21 yang lebih kecil atau sama dengan iZ Jika proporsi ini
dinyatakan oleh S( iZ ), maka
n
ZyangZZZBanyaknyaZS in
i
,...,,)( 21
11
3. Hitung selisih F(Zi) - S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
4. Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih
tersebut.
3.6.3 Pengujian Hipotesis
Menurut Sudjana, (2005: 239) Uji statistik yang digunakan dalam
pengujian hipotesis adalah independent t-test, yakni menggunakan uji satu
pihak dengan rumus sebagai berikut :
𝑡 = 𝑥 1 − 𝑥 2
𝑠 1𝑛1
+ 1𝑛2
Dengan
𝑠2 = 𝑛1 − 1 𝑠1
2 + 𝑛2 − 2 𝑠22
𝑛1 + 𝑛2 − 2
Keterangan;
t = Nilai hitung untuk uji t
𝑥 1 = Nilai rata-rata kelas ekperimen
𝑥 2 = Nilai rata-rata kelas kontrol
n1 = Jumlah anggota sampel kelas eksperimen
n2 = Jumlah anggota sampel kelas kontrol
𝑠2 = Varians sampel
s1 = Standar deviasi kelas eksperimen
s2 = Standar deviasi kelas kontrol
Hipotesis penelitian yang dinyatakan dalam bentuk hipotesis statistik
adalah sebagai berikut :
H0: μ1 ≤ μ2
H1: μ1> μ
2
12
Jika 𝑡 hitung ≤ 𝑡1−𝛼 maka H0 diterima dan tolak H0 jika t mempunyai
harga-harga lain.
Keterangan :
H0: μ1 ≤ μ2 Kemampuan pemecahan masalah siswa yang dibelajarkan
dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual lebih
rendah atau sama dengan kemampuan pemecahan masalah
siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional”.
H1: μ1> μ
2 Kemampuan pemecahan masalah siswa yang dibelajarkan
dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual lebih
tinggi dari kemampuan pemecahan masalah siswa yang
dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional”.
Menentukan taraf signifikan, yang dalam penelitian ini dipilih 05,0
dengan dk = (n1 + n2 - 2) dan kriteria pengujian sebagai berikut :
(Sudjana, 2005: 243)