bab iii metode penelitian & pengembangan a ...eprints.umm.ac.id/61666/4/bab 3.pdf2. warna tidak...

15
34 BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN A. Model Penelitian & Pengembangan Jenis penelitian ini yaitu penelitian dan pengembangan. Model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model penelitian dan pengembangan dri Borg & Gall. Alasan digunakannya model penelitian dan pengembangan Borg & Gall yaitu sesuai yang disampaikan oleh Sugiyono (2016:298) bahwa model penelitian Borg & Gall ini dipandang tepat digunakan dalam mengembangkan media pembelajaran. Penelitian dan pengembangan ini juga memiliki keunggulan, terutama jika dilihat dari prosedur kerjanya yang sangat memperhatikan kebutuhan dan situasi nyata yang ada di sekolah. Produk yang telah dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini yaitu berupa produk media Timbil (Timbangan Bilangan) untuk peserta didik kelas I sekolah dasar dengan berisi materi pembelajaran tematik tema 2 subtema 1 pembelajaran 5. Pada penelitian & pengembangan ini, peneliti telah mengembangkan suatu media pembelajaran yang berupa produk media Timbil (Timbangan Bilangan) pada pembelajaran tematik tema 2 subtema 1 pembelajaran 5 kelas I sekolah dasar. Adapun tahapan dari penelitian dan pengembangan ini menurut Borg & Gall dalam (Sugiyono, 2016:298) ada 10 tahap, yaitu: (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi desain, (5) Revisi desain, (6) Ujicoba produk, (7) Revisi produk, (8) Ujicoba pemakaian, (9) Revisi produk, dan (10) Produksi massal. Tetapi, pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan sampai tahap ke 7 yaitu revisi

Upload: others

Post on 09-Feb-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 34

    BAB III

    METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN

    A. Model Penelitian & Pengembangan

    Jenis penelitian ini yaitu penelitian dan pengembangan. Model yang

    digunakan dalam penelitian ini yaitu model penelitian dan pengembangan dri

    Borg & Gall. Alasan digunakannya model penelitian dan pengembangan

    Borg & Gall yaitu sesuai yang disampaikan oleh Sugiyono (2016:298) bahwa

    model penelitian Borg & Gall ini dipandang tepat digunakan dalam

    mengembangkan media pembelajaran. Penelitian dan pengembangan ini juga

    memiliki keunggulan, terutama jika dilihat dari prosedur kerjanya yang

    sangat memperhatikan kebutuhan dan situasi nyata yang ada di sekolah.

    Produk yang telah dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini yaitu

    berupa produk media Timbil (Timbangan Bilangan) untuk peserta didik kelas

    I sekolah dasar dengan berisi materi pembelajaran tematik tema 2 subtema 1

    pembelajaran 5.

    Pada penelitian & pengembangan ini, peneliti telah mengembangkan

    suatu media pembelajaran yang berupa produk media Timbil (Timbangan

    Bilangan) pada pembelajaran tematik tema 2 subtema 1 pembelajaran 5 kelas

    I sekolah dasar. Adapun tahapan dari penelitian dan pengembangan ini

    menurut Borg & Gall dalam (Sugiyono, 2016:298) ada 10 tahap, yaitu: (1)

    Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi

    desain, (5) Revisi desain, (6) Ujicoba produk, (7) Revisi produk, (8) Ujicoba

    pemakaian, (9) Revisi produk, dan (10) Produksi massal. Tetapi, pada

    penelitian ini peneliti hanya menggunakan sampai tahap ke 7 yaitu revisi

  • 35

    produk, yang dikarenakan peneliti tidak memproduksi secara massal dan dari

    pertimbangan lamanya waktu penelitian media Timbil (Timbangan Bilangan).

    Kemudian sesuai dengan Metode Penelitian dan Pengembangan Di Sekolah

    oleh Adelina Hasyim (2016:88):

    “If you plan to do an R&D project for a thesis or dissertation, you should keep

    thesecautions in mind. It is best to undertake a small-scale project that involves a

    limited amount of original instructional design. Also, unless you have substantial

    financial resources, you will need to avoid expensive instructional media such as 16-

    mm film and synchronized slidetape. Another way to scale down the project is to limit

    development to just a few steps of the R&D cycle.”

    Hal tersebut bisadijelaskan bahwa pada tahapan R&D dapat disesuaikan

    dan disederhanakan sesuai dengan kebutuhan peneliti karena dalam penelitian

    R&D dengan menggunakan skala besar yang dapat membutuhkan biaya yang

    tidak sedikit serta waktu yang cukup lama, dan originalitas.Adapun

    keterbatasan pada aspek waktu dalam pelaksanaan penelitian sehingga

    dengan sampai tahap ke 7 sudah cukup dalam menguji kevalidan dan

    kelayakan suatu produk media yang telah dikembangkan.

    Secara prosedural adapun tahapan yang telah peneliti pakai dalam

    penelitian ini, bisa digambarkan sebagai berikut:

    .

    Gambar 3.1 Tahapan Penelitian & Pengembangan Media Timbil

    Potensi dan

    Masalah

    Pengumpulan

    Data

    Desain Validasi

    Desain

    Revisi Desain Ujicoba Produk Revisi Produk

  • 36

    B. Prosedur Penelitian & Pengembangan

    Prosedur pada penelitian serta pengembangan ini menjelaskan tentang

    tahapan prosedur yang telah ditempuh oleh peneliti dalam pembuatan suatu

    produk yang sesuai dengan pengembangan yang telah dilakukan.Model dari

    penelitian dan pengembangan Borg & Gall sesuai dengan judul penelitian ini

    yaitu “Pengembangan Media Timbil (Timbangan Bilangan) Pada Tema 2

    Subtema 1 Pembelajaran 5 Peserta Didik Kelas I Sekolah Dasar” dalam

    bidang ilmu pendidikan. Mengacu pada Gambar 3.1 bisa diberi penjelasan

    sebagai berikut:

    Tabel 3.1 Prosedur Penelitian dan Pengembangan Borg & Gall No Borg & Gall Keterangan

    1 Potensi dan Masalah Potensi dan masalah pada penelitian dan pengembangan ini

    didasarkan dari hasil analisis kebutuhan yang dilakukan oleh

    peneliti di SDN Mojorejo 1 Batu dan SDN Sidomulyo 3 Batu

    pada guru kelas I. Potensi dan masalah yang berhasil

    didapatkan adalah kurangnya minat dan inovasi saat proses

    pembelajaran yang berdampak pada peserta didik kelas I yang

    kurang tertarik dengan proses pembelajaran materi gemar

    berolah raga, terlihat dari minatnya peserta didik dalam proses

    belajar secara mandiri.

    2 Pengumpulan Data Proses pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah

    dengan cara melakukan observasi dan wawancara terhadap

    guru mata pelajaran tematik kelas I SDN Mojorejo 1 Batu dan

    SDN Sidomulyo 3 Batu. Dari hasil observasi dan wawancara

    tersebut peneliti mendapatkan data yang terkumpul yaitu

    karena kurangnya inovasi dalam proses pembelajaran

    menyebabkan peserta didik kelas I kurang antusias saat proses

    pembelajaran berlangsung, tidak adanya media yang sesuai

    dengan tema 2 subtema 1 pembelajaran 5 yang membuat

    peserta didik terlihat malas saat proses pembelajaran.

    3 Desain Desain produk yang dikembangkan peneliti dilakukan dengan

    beberapa tahap, yaitu:

    a. Melakukan wawancara dengan guru tematik kelas I di SDN Mojorejo 1 Batu dan SDN Sidomulyo 3 Batu untuk

    menganalisis kebutuhan sehingga dapat menentukan

    produk apa yang akan dikembangkan agar tujuan

    pembelajaran dapat tercapai.

    b. Menentukan jenis pengembangan media yang sesuai dengan pembelajaran tematik tema 2 subtema 1

    pembelajaran 5 kelas I di SDN Mojorejo 1 Batu dan SDN

    Sidomulyo 3 Batu.

    c. Pembuatan media yang sesuai dengan materi yang telah ditentukan.

  • 37

    No Borg & Gall Keterangan

    4 Validasi Desain Tahapan dalam melakukan validasi desain media ini yaitu

    dengan cara melakukan komunikasi dengan tenaga ahli media

    dan ahli materi, yaitu dosen ahli tentang media dan dosen ahli

    tentang materi pembelajaran tematik.

    5 Revisi Desain Revisi desain dilakukan setelah peneliti mendapatkan

    penilaian dari para tenaga ahli. Semua masukan, kritik, saran,

    maupun rekomendasi dari para tenaga ahli dan guru yang

    berpengalaman akan dicatat dan dijadikan dasar untuk

    memperbaiki desain produk yang dikembangkan. Setelah

    produk telah direvisi dan mendapatkan predikat baik atau

    sudah valid, maka produk yang dikembangkan sudah dapat

    dilanjutkan pada tahap selanjutnya dengan uji coba produk.

    6 Ujicoba Produk Uji coba produk ini dilakukan kepada peserta didikberjumlah

    27 peserta didik kelas I SDN Mojorejo 1 Batu dan 20 peserta

    didik kelas I SDN Sidomulyo 3 Batu.

    7 Revisi Produk Revisi produk dilakukan apabila dalam uji coba produk masih

    terdapat kelemahan yang perlu diperbaiki sehingga nantinya

    dapat digunakan kembali untuk menyempurnakan produk

    yang dikembangkan.

    (Sumber: Data Penelitian)

    C. Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian & pengembangan ini telah dilaksanakan pada tanggal 27

    Februari 2020 di SDN Mojorejo 1 Batu yang beralamatkan Jl. Mojopahit No.

    22 RT. 08 RW. 08 Mojorejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur dan pada

    tanggal 26 Februari 2020 di SDN Sidomulyo 3 Batu yang beralamatkan Jl.

    Mawar Putih 141 Rt. 03 Rw. 12 Sidomulyo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

    Waktu penelitian dan pengembangan telah dilaksanakan pada semester genap

    2019/2020.

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Pada tahap ini hal yang dibahas adalah tentang teknik dari pengumpulan

    data yang dilakukan agar dapat mengumpulkan data yang nantinya bisa

    digunakan sebagai dasar dalam menetapkan suatu tingkat kevalidan dan

  • 38

    kelayakan sebuah produk yang telah dikembangkan. Pada teknik

    pengumpulan data ini ada beberapa tahapan, yaitu:

    1. Observasi

    Observasi ataupun pengamatan merupakan teknik untuk

    mengumpulkan data yang dapat digunakan untuk memperoleh data dari

    penelitian, dan dari data penelitian tersebut yang didapatkan dari

    pengamatan peneliti.

    2. Wawancara

    Wawancara adalah pertemuan antara dua orang yang berfungsi

    untuk bertukar informasi serta melalui tanya jawab tersebut dapat

    dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Materi dalam

    wawancara yang peneliti gunakan yaitu mengenai masalah yang telah

    ditanyakan pada narasumber.

    3. Angket (Kuesioner)

    Angket atau kuesioner adalah suatu kumpulan atau rangkaian dari

    pertanyaan yang telah disusun dengan sistematis ke dalam sebuah daftar

    pertanyaan yang akan dijawab oleh narasumber. Kuesioner adalah teknik

    untuk mengumpulkan data yang efisien apabila peneliti mengetahui

    dengan pasti tentang variabel yang telah diukur dan mengetahui apa yang

    diharapkan dari responden (Sugiyono, 2016:142). Disini peneliti

    menggunakan angket yang nantinya akan diisi oleh ahli materi, ahli

    media, ahli pembelajaran, dan respon peserta didik dalam penelitian ini.

    Dalam teknik pengumpulan data terdapat uji coba untuk pengembangan

  • 39

    media Timbil (Timbangan Bilangan) dan subjek uji coba pengembangan

    media Timbil (Timbangan Bilangan) ini, yaitu:

    a. Uji Coba Ahli

    Validasi yang ditujukan kepada para validator, yaitu pada ahli

    media dan ahli materi pembelajaran tematik. Adapun kriteria dari

    subjek validasi yaitu:

    Tabel 3.2 Subjek Uji Coba No Spesifikasi Kriteria Bidang Ahli

    1 Dosen S2 Pendidikan Ahli Media Pembelajaran

    2 Dosen S2 Pendidikan Ahli Materi Pembelajaran Tematik

    (Sumber: Data Penelitian)

    b. Uji Coba Peserta Didik

    Uji coba peserta didik ini dilakukan di SDN Mojorejo 1 Batu

    dan SDN Sidomulyo 3 Batu.Pada tahap ini memiliki tujuan untuk

    mengetahui respon peserta didik dalam pengembangan media timbil

    (timbangan bilangan). Adapun kriteria dari respon peserta didik

    yaitu:

    Tabel 3.3 Subjek Uji Coba Respon Peserta Didik No Uji Coba Jumlah Peserta

    Didik

    Sekolah Dasar Kelas

    1 Peserta Didik 27 SDN Mojorejo 1 Batu I

    2 Peserta Didik 20 SDN Sidomulyo 3 Batu I

    (Sumber: Data Penelitian)

    E. Instrumen Penelitian

    Untuk dapat mendapatkan data yang baik, maka harus mempunyai alat

    ukur yang baik pula.Alat ukur yang baik dalam sebuah penelitian dinamakan

    dengan instrumen penelitian. Data yang dihasilkan dari penelitian sangat

    tergantung terhadap jenis instrument dari pengumpulan datanya, sehingga

    dalam penelitian ini perlu diperhatikan dalam instrumen penelitiannya.

  • 40

    Instrumen dari penelitian dan pengembangan yang digunakan untuk

    penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data pada pengembangan media

    timbil (timbangan bilangan) pada tema 2 subtema 1 pembelajaran 5 di

    sekolah dasar, sebagai berikut:

    1. Wawancara

    Pengumpulan data dari hasil wawancara yang bisa dilakukan

    peneliti adalah dengan cara melakukan analisis kebutuhan. Dalam

    analisis kebutuhan ini menggunkan teknik yang dilakukan saat

    pengumpulan data dengan melakukan wawancara. Dari hasil wawancara

    yang dilakukan berguna sebagai teknik dari pengumpulan data yang

    apabila saat peneliti menginginkan untuk melakukan studi pendahuluan

    agar menemukan masalah yang akan diteliti serta apabila peneliti

    menginginkan untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan

    responden secara mendalam dan jumlah responden.

    Saat wawancara dilakukan, peneliti disini bertindak sebagai

    pewawancara sedangkan guru kelas I SDN Mojorejo 1 Batu dan SDN

    Sidomulyo 3 Batu menjadi responden pemberi informasi. Langkah ini

    digunakan sebagai observasi awal agar memperoleh data yang

    mendukung pengembangan media timbil (timbangan bilangan) yang akan

    dilakukan. Adapun tujuan wawancara disini adalah untuk mendapatkan

    data mengenai kebutuhan dari media pembelajaran yang diharapkan oleh

    sekolah.

    Kisi-kisi wawancara awal ini dilakukan dengan meminta seorang

    guru kelas I untuk memberikan informasi dalam mencari permasalahan.

  • 41

    Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara Awal No Aspek Indikator

    1 Kurikulum yang digunakan Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum

    2013.

    2 Proses pembelajaran Proses pembelajaran yang dilakukan pada

    pembelajaran Tematik tema 2 subtema 1

    pembelajaran 5.

    3 Kesulitan pembelajaran Proses pembelajaran Tematik tema 2 subtema

    1 pembelajaran 5 mengalami kesulitan.

    4 Fasilitas yang mendukung Fasilitas yang sudah digunakan untuk

    mendukung proses pembelajaran.

    (Sumber: Data Penelitian)

    2. Angket atau Kuesioner

    Angket atau kuesioner adalah teknik untuk mengumpulkan data

    yang dilakukan melalui cara memberikan beberapa pertanyaan secara

    tertulis yang akan dijawab oleh responden.

    a. Angket Validasi

    Angket validasi disini ditujukan kepada para validator, yaitu

    kepada ahli media, ahli materi tematik, dan ahli pembelajaran

    tematik sekolah dasar.Angket ini berfungsi untuk peneliti agar

    mengetahui informasi-informasi yang berhubungan dengan penilaian

    media yang telah dikembangkan melalui kritik, saran, ataupun

    masukan yang diberikan oleh para ahli.

    Kisi-kisi validasi ahli media ini dilakukan dengan meminta

    seorang ahli media pembelajaran dari Dosen Program StudiPGSD

    UMM untuk mengevaluasi produk media pembelajaran Timbil

    (Timbangan Bilangan) dari sisi media pembelajaran.

    Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Validasi Media

    (Untuk Ahli Media) No Aspek Penilaian Indikator

    1 Tingkat kemenarikan media 1. Kombinasi media menarik.

  • 42

    No Aspek Penilaian Indikator

    2. Warna tidak mempengaruhi kejelasan sajian materi.

    2 Font tulisan pada media 1. Ukuran font disesuaikan dengan media.

    2. Tulisan media jelas.

    3 Desain media 1. Desain tampilan orisinil. 2. Tampilan media menarik. 3. Media mudah dan aman digunakan. 4. Media kuat dan tidak mudah rusak.

    (Sumber: Dimodifikasi dari Wandari, 2016)

    Kisi–kisi validasi ahli materi dilakukan dengan meminta ahli

    materi pembelajaran Tematik dari Dosen Program StudiPGSD UMM

    untuk mengevaluasi materi pembelajaran Timbil (Timbangan

    Bilangan) dari sisi materi pada media pembelajaran.

    Tabel 3.6 Kisi-kisi Lembar Validasi Materi

    (Untuk Ahli Materi) No Aspek Penilaian Indikator

    1 Pembelajaran 1. Media dapat mencakup materi yang digunakan untuk pembelajaran.

    2. Penggunaan materi dari media dapat membantu siswa dalam memahami

    materi saat proses pembelajaran.

    2 Kurikulum 1. Media sudah relevan dengan materi yang harus dipelajari siswa.

    2. Media sudah sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah

    (K-13).

    3 Isi Materi 1. Materi sudah sesuai dengan KI dan KD.

    2. Penyajian materi dalam media mudah dipahami.

    3. Materi pembelajaran memiliki konsep yang tepat.

    (Sumber: Dimodifikasi dari Wandari, 2016)

    b. Angket Respon Peserta Didik

    Angket respon peserta didik ini ditujukan kepada peserta didik

    kelas I SDN Mojorejo 1 Batu berjumlah 27 peserta didik dan SDN

    Sidomulyo 3 Batu berjumlah 20 peserta didik. Angket ini berguna

  • 43

    sebagai alat untuk mengetahui ketertarikan serta antusias peserta

    didik terhadap penggunaan media pembelajaran yang sudah

    dikembangkan oleh peneliti.

    Angket respon peserta didik pada penelitian ini disusun

    berdasar dari kriteria penilaian yang didapat dar kisi-kisi instrumen

    ketertarikan peserta didik kepada media pembelajaran yang telah

    dikembangkan, dan pemahaman peserta didik dalam memahami

    materi yang disajikan, serta tampilan media tersebut.

    Kisi-kisi respon peserta didik dilakukan dengan meminta

    respon dari peserta didik kelas I di SDN Mojorejo 1 Batu dan SDN

    Sidomulyo 3 Batu terkait dengan tampilan media, reaksi pengguna,

    dan kemanfaatan media bagi peserta didik dalam menggunakan

    produk media pembelajaran.

    Tabel 3.7 Kisi-kisi Lembar Respon Peserta Didik No Aspek Penilaian Indikator

    1 Tampilan media 1. Tampilan warna media menarik. 2. Desain media menarik.

    2 Reaksi pengguna 1. Saya merasa senang belajar menggunakan media.

    2. Saya tidak bosan ketika menggunakan media.

    3. Saya belajar menjadi lebih bersemangat dengan menggunakan

    media.

    4. Saya paham dengan materi yang sudah ada di media.

    5. Saya tertarik dengan tampilan pada media.

    3 Kemanfaatan media 1. Media mudah digunakan. 2. Mempermudah proses pembelajaran.

    (Sumber: Dimodifikasi dari Wandari, 2016)

  • 44

    3. Lembar Observasi

    Observasi yang telah dilakukan oleh peneliti adalah untuk

    mengetahui kondisi siswa, perilaku guru, dan fasilitas yang ada dan

    sumber belajar yang dikembangkan dalam penelitian.Observasi ini

    dilakukan pada peserta didik yang berada di kelas I SDN Mojorejo 1

    Batu dan SDN Sidomulyo 3 Batu.

    Tabel 3.8 Kisi-kisi Observasi Awal No Aspek Indikator

    1 Kondisi Siswa 1. Siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran tematik tema 2 subtema 1 pembelajaran 5 dengan

    kurangnya media pembelajaran.

    2. Siswa terkadang sibuk sendiri bermain bersama temannya saat guru menjelaskan di depan kelas.

    3. Siswa kadang terlihat bosan dan jenuh pada saat pembelajaran berlangsung.

    2 Perilaku Guru 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran.

    2. Guru merasa sudah merasa cukup dengan media yang sudah ada.

    3. Guru membutuhkan media pembelajaran lainnya seperti media Timbil (Timbangan Bilangan).

    4. Guru menyampaikan materi diakhir kegiatan pembelajaran yang telah selesai dipelajari.

    3 Fasilitas yang ada dan

    sumber belajar

    1. Sumber belajar dan media pembelajaran yang digunakan sudah sesuai.

    2. Ada sumber belajar dan media pembelajaran yang digunakan selain buku.

    (Sumber: Data Penelitian)

    4. Alat Dokumentasi

    Alat dokumentasi yang peneliti gunakan di dalam penelitian ini

    yaitu dengan menggunakan kamera pada HP yang digunakan untuk

    mengambil foto saat melakukan uji coba di lapangan dengan media

    pembelajaran Timbil (Timbangan Bilangan) yang dikembangkan oleh

    peneliti.Alat dokumentasi ini diperlukan peneliti agar dapat memperkuat

    data-data yang telah diperoleh dari hasil observasi dan wawancara.

  • 45

    F. Teknik Analisis Data

    Data yang telah terkumpul kemudian akan memasuki tahap selanjutnya

    yaitu analisis data. Pada teknik analisis data ini digunakan sebagai analisis

    data yang diperoleh dari hasil angket validasi para ahli yaitu ahli media, ahli

    materi, dan ahli pembelajaran, serta data yang juga diperoleh dari hasil angket

    respon peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran. Data yang akan

    dianalisis pada penelitian ini yaitu:

    1. Analisis Data Deskriptif Kualitatif

    Hasil yang telah diperoleh dari observasi, wawancara, dan hasil

    dari masukan para ahli yang diolah menggunakan analisis deskriptif

    kualitatif.Data yang disajikan adalah berupa kata-kata, tanggapan, kriti

    ataupun saran yang berguna sebagai masukan saat merevisi produk yang

    dikembangkan oleh peneliti.

    2. Analisis Data Kuantitatif

    Data dari hasil validasi media yang diperoleh dari para ahli dan

    peserta didik diolah menggunakan analisis kuantitatif.Dalam penilaian

    yang dilakukan dengan menggunakan penilaian angket para ahli dan

    respon peserta didik dalam pembelajaran dengan menggunakan media

    yang dikembangkan oleh peneliti.Data yang disajikan adalah berupa

    angka/ numerik yang diperoleh dari angket para ahli. Data tersebut akan

    diukur dengan menggunakan Skala Likert yang digunakan untuk

    memperoleh data mentah yang didapat berupa angka yang nantinya

    ditafsirkan di dalam pengertian kualitatif. Adapun data yang didapatkan

    dari hasil angket respon peserta didik ini diolah dengan menggunakan

  • 46

    skala dari Guttman.Dalam skala Guttman yang digunakan ada beberapa

    data yang ditampilkan dalam bentuk checklist.

    a. Analisis Data Angket Validitas Ahli

    Angket validasi dianalisis dengan menggunakan skala likert,

    skala likert berfungsi sebagai alat ukur pendapat, sikap, dan persepsi

    seseorang mengenai fenomena (Sugiyono, 2011). Pada skala likert

    yang digunakan ini terdiri dari lima kategori yang menggunakan

    skala 1 sampai 5 sesuai pedoman penilaian seperti tabel. Kriteria

    masing-masing penelitian dapat dilihat sebagai berikut:

    Tabel 3.9 Penilaian Skala Likert No Skor Penilaian

    1 Skor 5 Sangat setuju baik, sangat sesuai/ sangat mudah/

    sangat paham/ sangat tertarik/ sangat layak/

    sangat mengerti/ sangat memotivasi/ sangat

    bermanfaat.

    2 Skor 4 Setuju/ baik/ sesuai/ mudah/ paham/ tertarik/

    layak/ mengerti/ memotivasi/ bermanfaat.

    3 Skor 3 Cukup setuju/ cukup baik/ cukup sesuai/ cukup

    mudah/ cukup paham/ cukup tertarik/ cukup

    layak/ cukup mengerti/ cukup memotivasi/

    cukup bermanfaat.

    4 Skor 2 Kurang setuju/ kurang baik/ kurang sesuai/

    kurang mudah/ kurang paham/ kurang tertarik/

    kurang layak/ kurang mengerti/ kurang

    memotivasi/ kurang bermanfaat.

    5 Skor 1 Sangat kurang setuju/ sangat kurang baik/

    sangat kurang sesuai/ sangat kurang mudah/

    sangat kurang paham/ sangat kurang tertarik/

    sangat kurang layak, sangat kurang mengerti/

    sangat kurang memotivasi/ sangat kurang

    bermanfaat.

    (Sumber: Sugiyono, 2017)

    Perhitungan dalam bentuk presentase dari data tersebut yang

    telah diolah dan diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai

    berikut:

  • 47

    P = ∑𝐗

    ∑XiX 100%

    Keterangan:

    P : Presentase skor

    ∑X : Jumlah nilai dari jawaban responden dalam satu item

    ∑Xi : Jumlah skor ideal dari satu item

    Untuk dapat menentukan layak atau tidaknya media maka

    media pembelajaran harus memenuhi tiga kriteria. Adapun

    presentase kevalidan sebagai berikut:

    Tabel 3.10 Presentase Kevalidan Media Pembelajaran No Tingkat

    Pencapaian

    Kualifikasi Keterangan

    1 81-100% Sangat Baik Sangat valid, dapat digunakan

    tanpa revisi

    2 61-80% Baik Cukup valid, dapat digunakan

    namun perlu revisi kecil

    3 41-60% Cukup Baik Kurang valid atau disarankan

    tidak dipergunakan karena perlu

    revisi besar

    4 21-40% Kurang Baik Tidak valid atau tidak bisa

    digunakan

    5

  • 48

    Perhitungan dalam presentase dari data tersebut yang telah

    diperoleh dan diolah dengan mnggunakan rumus sebagai berikut:

    P = ∑𝐑

    NX 100%

    Keterangan:

    P : Presentase skor

    ∑R : Jumlah jawaban dari yang diberikan oleh responden

    N : Jumlah dari skor maksimal

    Setelah diperoleh hasil presentase skor, maka tahap selanjutnya

    adalah dengan menentukan kriteria dari validasi berikut ini:

    Tabel 3.12 Tingkat Pencapaian No Tingkat

    Pencapaian

    Kualifikasi Keterangan

    1 81-100% Sangat Baik Sangat valid, dapat digunakan

    tanpa revisi

    2 61-80% Baik Cukup valid, dapat digunakan

    namun perlu revisi kecil

    3 41-60% Cukup Baik Kurang valid atau disarankan

    tidak dipergunakan karena perlu

    revisi besar

    4 21-40% Kurang Baik Tidak valid atau tidak bisa

    digunakan

    5