bab iii metode penelitian · kemudian, kelas xii ips2 tidak dikenai . treatment atau perlakuan tapi...

17
12 Bab III Metode Penelitian 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode eksperimen (percobaan). Menurut Roestiyah (2001:80) metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Tujuan memilih metode eksperimen adalah untuk memberikan seputar informasi tentang peserta didik pada mata pelajaran TIK kelas XII di SMAN 1 Tuntang dengan membandingkan hasil belajar peserta didik dengan pembelajaran online menggunakan media jejaring sosial facebook dengan menggunakan strategi learning start with a questiondan pembelajaran siswa secara konvensional dengan menggunakan strategi learning start with a question. Penelitian ini berbentuk quasi eksperimen karena penelitian ini tidak mungkin mengontrol dan memanipulasi semua variable yang relevan. Bentuk penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group, PretestPosttest Design. Dalam metode penelitian ini menggunakan bentuk Nonequivalent Control Group karena dimaksudkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak dipilih secara random. Kelas eksperimen adalah kelompok yang menggunakan treatment atau perlakuan dan kelas kontrol adalah kelompok yang tidak menggunakan treatment atau perlakuan. Pemberian treatment atau perlakuan pada kelas eksperimen adalah memberikan perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Populasinya adalah SMA N 1 Tuntang dengan mengambil sampel 2 kelas yaitu kelas XII IPS 1 (kelas eksperimen) dan kelas XII IPS2 (kelas kontrol) pada mata pelajaran yang sama yaitu mata pelajaran TIK. Dengan ketentuan kelas XII IPS1 dikenai treatment atau perlakuan dengan cara memberikan model pembelajaran menggunakan facebook dalam strategi pembelajaran learning start

Upload: others

Post on 10-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 12

    Bab III

    Metode Penelitian

    3.1 Metode Penelitian

    Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode eksperimen

    (percobaan). Menurut Roestiyah (2001:80) metode eksperimen adalah suatu cara

    mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal,

    mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil

    pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Tujuan memilih

    metode eksperimen adalah untuk memberikan seputar informasi tentang peserta

    didik pada mata pelajaran TIK kelas XII di SMAN 1 Tuntang dengan

    membandingkan hasil belajar peserta didik dengan pembelajaran online

    menggunakan media jejaring sosial facebook dengan menggunakan strategi

    learning start with a questiondan pembelajaran siswa secara konvensional dengan

    menggunakan strategi learning start with a question. Penelitian ini berbentuk

    quasi eksperimen karena penelitian ini tidak mungkin mengontrol dan

    memanipulasi semua variable yang relevan. Bentuk penelitian yang digunakan

    adalah Nonequivalent Control Group, Pretest–Posttest Design.

    Dalam metode penelitian ini menggunakan bentuk Nonequivalent Control

    Group karena dimaksudkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak

    dipilih secara random. Kelas eksperimen adalah kelompok yang menggunakan

    treatment atau perlakuan dan kelas kontrol adalah kelompok yang tidak

    menggunakan treatment atau perlakuan. Pemberian treatment atau perlakuan pada

    kelas eksperimen adalah memberikan perbedaan antara kelas kontrol dan kelas

    eksperimen. Populasinya adalah SMA N 1 Tuntang dengan mengambil sampel 2

    kelas yaitu kelas XII IPS 1 (kelas eksperimen) dan kelas XII IPS2 (kelas kontrol)

    pada mata pelajaran yang sama yaitu mata pelajaran TIK. Dengan ketentuan kelas

    XII IPS1 dikenai treatment atau perlakuan dengan cara memberikan model

    pembelajaran menggunakan facebook dalam strategi pembelajaran learning start

  • 13

    with a question. Kemudian, kelas XII IPS2 tidak dikenai treatment atau perlakuan

    tapi tetap menggunakan strategi yang sama dengan kelas XII IPS1 yaitu learning

    start with a question tanpa menggunakan facebook

    Tabel 1. Desain Penelitian

    Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

    E O1 X1 O3

    K O2 X2 O4

    Keterangan

    E = kelas eksperimen

    K = kelas kontrol

    X1 = pembelajaran menggunakan media facebook strategi learning start with a

    question

    X2 = pembelajaran menggunakan strategi pembelajaranlearning start with a

    question

    O1 = pre-test kelas eksperimen

    O2 = pre-test kelas kontrol

    O3 = post-test kelas eksperimen

    O4 = post-tes tkelas kontrol

    Gambar 3.1. Desain alur diskusi di facebook

    Admin (guru) mengelola

    grup

    Siswa joint grup

    Admin (guru) membuat grup

    Posting materi diskusi di grup dan membantu

    siswa jika megalami kesulitan (chatt atau wall) Membuat kelompok kecil 1 kel = 5 siswa

    Diskusi menggunakan fiture chat

    Hasil diskusi Bahan ajar kelas (guru)

  • 14

    Gambar 3.1 adalah alur proses pembelajaran kelas eksperimen yang

    mamanfaatkan facebook sebagai media pembelajaran dengan memasukan strategi

    learning start with a question.

    Berikut adalah perbandingan desain pembelajaran pada exsperimen Class dan

    Control Class.

    Tabel 3.5. Desain pembelajaran kelas kontrol dan kelas eksperimen strategi LQs

    N

    o Kegiatan Belajar kelas kontrol Kegiatan Belajar kelas eksperimen

    1

    .

    Kegiatan awal

    a. Apersepsi Berdo’a dipimpin ketua kelas

    b. Motivasi Siswa diberi gambaran dunia pekerjaan

    memanfaatkan aplikasi desain (corel

    draw)

    c. Masuk pembelajaran awal

    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan akhir dari materi.

    Pretest

    Kegiatan awal

    a. Apersepsi Berdo’a dipimpin ketua kelas

    b. Motivasi

    Siswa diberi gambaran dunia pekerjaan memanfaatkan aplikasi desain (corel draw)

    Siswa diberi gambaran memanfaatkan fitur wall, group dan chat didalam facebook sebagai media pembelajaran

    c. Masuk pembelajaran awal

    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan akhir dari materi

    Pretest

    2

    .

    d. Kegiatan Inti

    Eksplorasi

    Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

    Guru menjelaskan materi corel draw. Materi fungsi serta penggunaan menu

    dan ikon pada corel draw

    Elaborasi

    Dalam kegiatan elaborasi, guru:

    Siswa berdiskusi dengan teman tentang corel draw.

    Konfirmasi

    Guru menjelaskan ulang bagian yang kurang dipahami siswa

    d. Kegiatan Inti Eksplorasi

    Dalam kegiatan eksplorasi, guru dikelas:

    Guru mejelaskan materi yang akan didiskusikan di grup facebook. Materi fungsi serta

    penggunaaan menu dan ikon corel draw

    Pembelajaran dilanjutkan menggunakan facebook diterapkan strategi LQs.

    -Unsur no. 1,2,3, 4,5, no. 6 LQs:

    Guru memberikan topik diskusi/ materi ajar kepada siswa

    Siswa mempelajari topik materi/ topik diskusi(group )

    Siswa menandai materi yang kurang dipahami (group)

    Siswa membentuk kelompok kecil (chat).

    Siswa menyusun pertanyaan tentang materi yang kurang dipahami dan dijawab anggota kelompok

    (chat).

    Sisa pertanyaan keompok kecil dibahas dikelompok besar (group dan chat).

  • 15

    Siswa memberi tanggapan pertanyaan (wall) Elaborasi

    Dalam kegiatan elaborasi, guru:

    -Unsur no. 7 LQs:

    Guru menjawab sisa pertanyaan yang belum terjawab (group dan wall)

    Konfirmasi

    Guru menjelaskan kembali bagian yang kurang dipahami siswa (group dan wall).

    3

    .

    e. Penutup

    Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

    Post-test

    e. Penutup -Unsur no 8 LQs:

    Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari(group dan wall)

    Siswa mendeskripsikan dan menyimpulkan kembali materi yang telah dipelajari dalam grup Facebook.

    Post-test

    3.2 Tempat dan waktu penelitian

    Penelitian dilaksanakan di SMA N 1 Tuntang pada tahun ajaran

    2014/2015 semester ganjil. Pertimbangan memilih SMA N 1 Tuntang adalah

    sekolah tersebut mempunyai fasilitas/sarana yang cukup dibutuhkan untuk

    peneliti, seperti (internet, wifi, LCD proyektor dan komputer) dan hubungan

    antara peneliti dengan sekolah tersebut cukup baik, tempat yang cukup strategis

    memungkinkan untuk peneliti lebih mudah menjangkau sekolah tersebut dan

    waktu yang digunakan lebih maksimal. Bagi peneliti sekolah tersebut sesuai

    kriteria yang dibutuhkan peneliti untuk melakukan penelitian. Waktu penelitian

    ini dilakukan selama 3 minggu atau 3 kali pertemuan yaitu antara bulan oktober

    2014.

    3.3 Populasi dan Sampel

    Populasi dari penelitian in adalah siswa kelas XII SMA N 1 Tuntang pada

    tahun ajaran 2014/2015 semester ganjil. Menurut Sugiyono (2011:73) Nonequivalent

    control group design adalah salah satu bentuk Quasy exsperiments desain eksperimen.

    Maksutnya sampel kelas dipilih secara tidak acak (Nonequivalent control group

  • 16

    design) adalah kelas XII IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan XII IPS 2 sebagai

    kelas kontrol. Berikut ini tabel sampel penelitian siswa di SMA N 1 Tuntang.

    Tabel 3. Sampel Penelitian

    No. Kelas JumlahSiswa Keterangan

    1. XII IPS 1 25 siswa Kelas eksperimen

    2. XII IPS 2 25 siswa Kelas kontrol

    Jumlah 50siswa

    Alasan peneliti mengambil 25 siswa untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen

    adalah jumlah siswa kelas kontrol 25 siswa dan untuk kelas ekperimen 29 siswa

    karena 4 siswa sisanya selalu bermasalah. Dan tidak mengikuti kelas TIK.

    3.4 Variabel Penelitian

    a. Variabel independen (variable bebas)

    Sugiono (2013:64) variabel independen atau variabel bebas adalah

    variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

    timbulnya variabel dependen (terikat).

    Pada penelitian ini variabel bebas adalah pembelajaran menggunakan

    media sosial facebook menggunakan strategi learning start with a question

    karena variabel ini tidak tergantung pada variabel lainnya. Proses dari

    pembelajaran mennggunakan media facebook seperti ini mula-mula admin

    membuat sebuah grup pada facebook yang didalamnya beranggotakan

    sampel dari populasi yang sudah ditentukan. Sampel dipecah mencari

    beberapa kelompok, satu kelompok terdiri dari 5 siswa. Kemudian di grup

    diposting sebuah tema atau pokok bahasan yang sesuai denga RPP. Tema

    nya adalah menu dan ikon pada corel draw. Tiap kelompok berdiskusi

    menggunakan obrolan (chatt group) sesuai kelompok + admin. Hasil

    diposting di grup dan kemudian akan dijelaskan kembali pada pertemuan

    berikutnya.

    Dalam proses ini siswa diharapkan lebih aktif dan lebih komunikatif

    untuk menyampaikan pendapat ke satu kelompok. Pembelajaran

  • 17

    menggunakan facebok diharapkan menambah pengetahuan siswa tentang

    manfaat facebook sebagai media pembelajaran berbasis online. Dengan

    menggunakan strategi learning start with a question diharapkan siswa

    memiliki sifat aktif, kritis dan kreatif tentang kebutuhan belajar mereka.

    Siswa SMA N 1 Tuntang sebagian besar pengguna aktif di media sosial

    facebook, hal ini mempermudah peneliti untuk melakukan penelitian serta

    meningkatkan hasil belajar siswa.

    b. Variabel dependen (variable terikat)

    Menurut Sugiono (2013:64) disebut juga variabel output, kriteria,

    konsekuen. Dalam bahasa Indonesia disebut variabel terikat. Variabel terikat

    merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

    adanya variabel bebas. Hasil belajar siswa adalah variabel terikatnya karena

    dengan menggunakan media sosial facebook strategi learning start with a

    question diharapkan menimbulkan pengaruh yang lebih baik.

    Guru TIK SMA N 1 Tuntang setiap tahunnya menggunakan strategi

    moving classyaitu separuh siswa dikelas dan separuh siswa dilaboratorium

    komputer hal ini menimbulkan kebosanan dan kurang maksimalnya dalam

    menyampaiakan materi TIK. Strategi learning start with a question secara

    online belum pernah diterapkan di SMA N 1 tuntang.

    3.5 Teknik pengumpulan data

    3.5.1. Kuesioner (Angket)

    Menurut Suginono (2011) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

    yang dilakukan dengan caa memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

    tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

    Dapat disimpulkan bahwa teknik pengumpalan dengan angket berfungsi

    untuk mendapatkan informasi apa yang ingin diketahui peneliti. Di SMA N 1

    Tuntang angket diberikan kepada siswa kelas XII IPS 1 untuk mengetahui kendala

    dan kebutuhan apa saja yang bisa dimanfaatkan peneliti.

  • 18

    Tabel 4 Daftar angket siswa

    No Pertanyaan/ pernyataan

    1 Penggunaan komputer

    2 Kesulitan dalam pemebelajaran TIK

    3 Metode guru TIK dalam pembelajaran

    4 Internet dalam pembelajaran

    5 Siswa menggunakan akun facebook

    Tahap ini adalah tahap awal yang dilakukan sebelum melakukan eksperimen.

    Bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dan kendala yang dihadapi dalam

    penerapan penelitian ini.

    3.5.2 Interview (Wawancara)

    Menurut Creswell (2012) dikutip Sugiono (2011) wawancara atau intervew

    dilakukan dengan cara merekam jawaban dan pertanyaan yang diberikan

    keresponden. Peneliti mengajukan pertanyaan atas responden dengan pedoman

    wawancara, mendengarkan atas jawaban, mengamati perilaku dan merekam

    responden dari semua survey yang dilakukan.

    Wawancara dilakukan kepada guru TIK SMA N 1 Tuntang untuk

    mengetahui kebutuhan peniliti yang berdasarkan pengamatan guru TIK yang

    bersangkutan.

    Tabel 5 Daftar wawancara guru TIK

    no Pertanyaan

    1 Kemampuan siswa dalam menggunakan atau mengoperasikan komputer

    2 Metode dan strategi guru TIK dalam pembelajaran TIK

    3 Penggunaan internet sebagai media pembelajaran

    Tahap ini dilakukan untuk mengatahui kemampuan siswa dalam

    mengoperasikan komputer, cara mengajar guru TIK itu sendiri dan penerapan

    internet dalam pembelajaran di SMA N 1 Tuntang

  • 19

    3.6 Intrumen Pengumpulan data

    Instrumen tes Menurut Arikunto (2006:150) : “Tes adalah serentetan

    pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

    pengetahuan intelegensi,kemampuan atau bekal yang dimiliki oleh individu atau

    kelas”. Pada penelitian ini tes yang digunakan berupa tes formatif berupa butir-butir

    soal uraian yang relevan dengan kompetensi dasar. Tes terdiri atas tes awal (pretest)

    dan tes akhir (postest).

    Tabel 6 Indikator soal

    NO STANDAR

    KOMPETENSI/ KOMPETENSI DASAR

    URAIAN MATERI INDIKATOR SOAL

    BENTUK SOAL

    NO SOAL

    SKOR

    1 Menggunakan

    perangkat lunak

    pembuat desain grafis

    Menggunakan menu dan ikon yang terdapat

    dalam perangkat lunak

    pembuat grafis

    Dasar corel draw

    Menu standar dalam

    program corel draw

    Istilah – istilah dalam

    program corel draw

    Praktek dasar

    penggunaan progam

    corel draw

    - Siswa dapat

    menyebutkan langkah-langkah

    membuat dokumen

    baru

    -Siswa dapat

    menyebutkan

    fungsi menu standar

    corel draw

    -Siswa dapat

    menyebutkan istilah

    dalam program corel draw

    -Siswa dapat

    menyebutkan

    langkah-langkah

    membuat teks pada

    path menggunakan

    corel draw

    Uraian

    Uraian

    Uraian

    Uraian

    1

    2,3

    4

    5

    5

    5

    5

    5

  • 20

    3.7 Teknik Analisis Instrumen

    a. Uji validitas instrumen

    Rumus mencari analisa validitas instrument tes menurut Arikunto ( 2009 : 72 )

    Keterangan:

    Sedangkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa antara

    kelas kontrol dan kelas ekperimen dengan Uji Mann-Whitney U, dengan

    rumus:

    Keterangan:

    U = nilai Uji Mann-Whitney U

    N1 = sampel 1

    N2 = sampel 2

  • 21

    Ri = Rangking ruang sampel

    b. Uji reliailitas instrumen

    Rumus mencari analisa reabilitas instrument tes menurut Arikunto (2009 : 93)

    Keterangan :

    3.8 Analisis Data

    Analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif deskriptif yaitu

    mendeskripsikan keadaan suatu gejala dengan alat ukur dan kemudian dioleh

    sesuai fungsinya. Data dipaparkan dengan berupa angka-angka sehingga

    memberikan suatu kesan yang lebih mudah ditangkap maknanya oleh siapapun

    yang membutuhkan informasi, (Sudijono, 1987:4). Analisis ini hanya digunakan

    untuk mendeskripsikan data yang telas terkumpul kemudian membuat kesimpulan

    meliputi hasil dari uji data . Kemudian menggunakan analisi kuantitatif Inferensial

    bertujuan untuk data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Analisi ini

    dilakukan dengan cara:

    1. Pemberian skor pre-test dan post-test

  • 22

    Skor adalah hasil pekerjaan menyekor (memberikan angka)

    yang diperoleh dari angka-angka dari setiap butir soal yang telah di

    jawab dengan benar, dengan mempertimbangkan bobot jawaban

    betulnya. (Mali El-Bustani) dikutip dari http://www.academia.edu.

    Pemberian soal pretest terdiri dari 5 soal uraian. Untuk pemberian

    skor dan penilaianya.

    Keterangan :

    JmlhSkor = tiap butir soal 5 poin, dijumlahkan

    4 = per kalian untuk mencapai nilai 100

    2. Pengolahan hasil pretest dan post test

    Data yang bersifat kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes

    diolah menggunakan program SPSS 16,0 for windows. Pengolahan

    data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji statistik terhadap

    hasil data pretes, postes, dan indeks gain (normalized gain) dari kelas

    atas dan kelas bawah. Indeks gain ini dihitung dengan rumus indeks

    gain dari Meltzer (Barka dalam Khususwanto, 2008:49) dikutip dari

    http://a-research.upi.edu, yaitu

    Adapun untuk kriteria rendah, sedang dan tinggi mengacu pada kriteria

    Hake (Barka dalam dalam Khususwanto, 2008:49) dikutip dari

    http://a-research.upi.edu , yaitu sebagai berikut:

    Nilai = JlmhSkor x 4 = 100

    http://www.academia.edu/

  • 23

    Langkah-langkah pengujian untuk data pretes, postes dan

    indeks gain adalah sebagai berikut:

    1) Menghitung nilai mean untuk mengetahui hasil pre-test dan

    post-test dari kelas eksperimen dan kelas kontrol

    2) Uji Normalitas

    Uji normalitas perlu dilakukan untuk mengetahui sebaran

    data berdistribusi normal atau tidak.Dalam penelitian ini uji

    normalitas ini bertujuan untuk mengetahui data pre-test dan

    post test pada kelas eksperimen dan kelas control berdistribusi

    normal atau tidak. Penghitungan uji normalitas menggunakan

    uji Shapiro-Wilk karena uji Shapiro-Wilk dianggap lebih

    akurat ketika jumlah subjek kurang dari 50 di manauji yang

    laintidak reliable pada jumlah sampel yang kecil. Jumlah

    keseluruhan sampel pada penelitan ini yaitu 50, dengan rincian

    25 pada kelas eksperimen dan 25 pada kelas kontrol.

    Untuk memastikan apakah data yang kita miliki mengikuti

    distribusi normal atau tidak, dapat dilihat dari nilai Sig. Menurut

    Sudjana (1996: 466), uji normalitas data dilakukan dengan

    menggunakan uji Liliefors. Kriteria pengambilan keputusan pada

    uji normalitas dilakukan dengan cara berikut:

    a. Jika nilai sig. > 0.05 (tingkat signifikansi 5%) maka H0ditolakdan

    H1 diterima, yang berarti data yang diujimemilikidistribusi normal

    b. Jika nilai sig. < 0.05 maka H0diterimadan H1 ditolak, yang berarti

    data yang diuji memiliki distribusi normal

    3) Melakukan uji homogenitas dengan uji-F. Menurut Suprapto (2013

    : 148) uji ini berarti varian dari kedua sampel dibandingkan tersebut

    harus sama atau hampir sama dengan kata lain homogen. Uji ini

    dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Independent Sampel T-

    Test (Uji-t). Hal tersebut dikarenakan untuk menggunakan uji-t

    harus dilandasi bahwa harga-harga varians dalam kelompok bersifat

  • 24

    homogen. Tujuan dari uji homogenitas adalah untuk mengetahui

    keseimbangan varians nilai dan post-test kelas control dan kelas

    eksperimen. Untuk menguji kesamaan varians-varians tersebut

    dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel, pada taraf

    signifikansi 5%, maka dapat dirumuskan criteria pengujian sebagai

    berikut:

    a) Jika Fhitung > Ftabel, berar tidak homogen

    b) Jika Fhitung < Ftabel, berarti homogen

    4) Uji Hipotesis

    Menurut Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti

    (2007:137), hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat

    sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya

    masih lemah (belum tentu kebenarannya) sehingga harus diuji

    secara empiris. Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan

    yang didasarkan dari analisis data, baik dari percobaan yang

    terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol) dalam

    wikipedia. Hipotesis pada penelitian ini adalah Apakah ada

    peningkatan hasil belajar yang signifikan pada penggunaan fitur

    wall, group dan chatting pada facebook dengan model PAIKEM

    strategi learning start with a question?

    Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah analisis data uji-t atau t-test. Data yang dianalisis melalui

    uji-t dalam bentuk angka. Uji-t bertujuan untuk mengetahui

    perbedaan tingkat pencapaian hasil belajar antara kelas eksperimen

    yang menggunakan media facebook dengan strategi learning start

    with a question dan kelas kontrol yang hanya menggunakan strategi

    learning start with aquestion dalam pembelajaran konvensional.

    Oleh karena itu, pengujian hipotesis dalam penelitian ini

    menggunakan pengujian hipotesis komparatif dua sampelin

    dependen (Independent Sample T-Test).

  • 25

    Analisis data dengan uji-t digunakan untuk menguji hipotesis:

    H0 : Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang

    menggunakan media sosial facebook dengan strategi learning start

    with aquestion (kelas eksperimen) dengan kelas hanya

    menggunakan strategi pembelajaran learning start with aquestion

    (kelas kontrol).

    H1 : Hasil belajar siswa yang menggunakan media sosial facebook

    strategi learning start with a question (kelas eksperimen) lebih

    tinggi dari kelas yang hanya menggunakan strategi pembelajaran

    learning start with a question (kelas kontrol).

    Dengan membandingkan nilaithitung dengan ttabel, dengan

    ketentuan taraf signifikansi 5% maka dapat dirumuskan criteria

    pengujian satu pihak sebagai berikut:

    a. Jika thitung > dari ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa ada

    perbedaan hasil belajar antara siswa yang pembelajarannya

    menggunakan media sosial facebook strategi learning start with a

    question dan pembelajaran yang hanya menggunakan strategi

    pembelajaran learning start with question.

    b. Jika thitung < dari ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada

    perbedaan hasil belajar antara siswa yang pembelajarannya

    menggunakan media sosial facebook strategi learning start with

    aquestion dan pembelajaran yang hanya menggunakan strategi

    pembelajaran learning start with question.

    3.9 Prosedur Penelitian

    Menurut Gay (1982 : 201) langkah-langkah penelitian eksperimen pada

    dasarnya hampir sama dengan penelitian lainya . Langkah-langkah sebagi

    berikut:

    a) Adanya permasalahan yang signifikan yang diteliti

    b) Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok

    eksperimen dan kelompok kontrol

  • 26

    c) Pembuatan atau pembagian isntrumen

    d) Pemilihan desain penelitian

    e) Eksekusi prosedur

    f) Analisis data

    g) Memformulasi simpulana

    Berdasarkan gambar 3.9 menunjukan alur penelitian eksperimen yang

    akan dilakukan. Kajian pustaka, kajian pendahuluan, penentuan model dan

    strategi belajar, instrument pengumpulan data, pengumpulan data, analisa data

    dan temuan baru dalam penelitian, penarikan kesimpulan dari penelittian yang

    sudah dilalui, dan kemudian penulisan laporan penelitian sebagai tahap akhir

    dalam penelitian.

    Alur penelitian:

    1. Kajian teori dilakukan dengan studi litelatur, fungsinya untuk mengumpulkan

    konsep – konsep yang mendukung dalam penelitian ini. Pembelejaran

    menggunakan internet lebih focus kefacebook, model dan strategi dalam

    pembelajaran dengan tujuan untuk agar siswa lebih aktif dalam belajar

    pembelajaran. Kajian pendahuluan dilakukan dengan studi lapangan yang

    berfungsi untuk mengumpulkan kendala – kendala dalam penelitian kemudian

    mencari kebutuhan untuk menunjang penelitian.

    2. Langkah berikutnya menentukan instrument yang digunakan dalam

    pengumpulan data yang berfungsi untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

    siswa dengan model PAIKEM strategi belajar learning starst with a question.

    Sesuai dengan silabus dan RPP. Terdiri dari beberapa tahapan antara lain

    dengan angket, wawancara kemudian likukan pretest dan post – test sebagai

    tahan terakhir untuk mengetahui peningkatan hasil belajr siswa dengan model

    dan strategi belajar tersebut.

    3. Tahapan selanjutnya adalah pengumpulan data dari instrument penelitian dan

    analisis data guna untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian

    sehingga ada kesimpulan yang diambil dari penelitian yang dilakukan.

  • 27

    Analisis data dengan melakukan pengujian statistic dengan pengolahan data

    kuantitatif.

    Setelah analisa data maka diperoleh temuan baru dalam penelitian ini.

    Langkah terakhir semua data yang diperoleh dipaparkan dalam penulisan

    laporan dengan format dan ketentuan yang ada.

  • 28

    Gambar 3.9 Skema alur Eksperimen

    Kanjian pendahuluan Kajian pustaka

    Studi lapangan Studi pustaka

    Model PAIKEM

    strategi learning start

    with a question

    Pembelajaran

    menggunakan internet

    (facebook)

    Analisis

    kebutuhan

    Aktif dalam

    belajar Kendala

    pembelajaran

    Instrumen

    Wawancara

    Media, model dan

    strategi pembelajaran Koesioner/ angket

    Alat

    penilaian Deskripsi

    pembelajaran

    Test tertulis

    Validitas dan

    reabilitas

    Implementasi Pre-test

    Post-test Analisis data

    Temuan Kesimpulan