bab iii metode penelitian jenis...

13
28 BAB III METODE PENELITIAN JENIS PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Praktik pembelajaran melalui PTK dapat meningkatkan professional guru (Ahmar,2005; Jones&Song, 2005). Hal ini karena PTK dapat membantu mengembangkan kompetensi guru dalam menyelesaikan masalah pembelajaran mencakup kualitas isi, efisien dan efektivitas pembelajaran, proses dan hasil belajar siswa. Selain itu meningkatkan kemampuan pembelajaran berdampak pada peningkatan kompetensi kepribadian, social dan prosefional guru (Prendergast, 2002). Menurut Calhoun dan Glanz (2002) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu metode untuk memperdayakan guru yang mampu mendukung kinerja kreatif sekolah. Di samping itu, penelitian kelas merupkan wahana bagi guru untuk melakukan refleksi dan tindakan secara sistematis dalam pengajarannya untuk memperbaiki proses dan hasil belajar siswa. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian pada Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di kelas V SD Negeri Wonomerto 02. Adapun dipilihnya kelas tersebut sebagai obyek penelitian adalah sebagai berikut: 1) Peneliti adalah guru SD Wonomerto 02 sehingga memudahkan proses Penelitian. 2) Penelitian dilakukan di kelas V yang merupakan kelas yang sangat menentukan hasil Ujian Nasional dan dapat mengajak peserta didik untuk aktif didalamnya. 3.1.2 Waktu Penelitian

Upload: trinhtruc

Post on 20-Jun-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN JENIS PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2115/4/T1_262010797_BAB III.pdfPelajaran yang dipilih merupakan pelajaran yang digunakan untuk ujian

28

BAB III

METODE PENELITIAN

JENIS PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Praktik pembelajaran melalui PTK dapat meningkatkan professional guru

(Ahmar,2005; Jones&Song, 2005). Hal ini karena PTK dapat membantu

mengembangkan kompetensi guru dalam menyelesaikan masalah pembelajaran

mencakup kualitas isi, efisien dan efektivitas pembelajaran, proses dan hasil belajar

siswa. Selain itu meningkatkan kemampuan pembelajaran berdampak pada peningkatan

kompetensi kepribadian, social dan prosefional guru (Prendergast, 2002). Menurut

Calhoun dan Glanz (2002) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan

suatu metode untuk memperdayakan guru yang mampu mendukung kinerja kreatif

sekolah. Di samping itu, penelitian kelas merupkan wahana bagi guru untuk melakukan

refleksi dan tindakan secara sistematis dalam pengajarannya untuk memperbaiki proses

dan hasil belajar siswa.

3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian pada Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di

kelas V SD Negeri Wonomerto 02. Adapun dipilihnya kelas tersebut sebagai obyek

penelitian adalah sebagai berikut:

1) Peneliti adalah guru SD Wonomerto 02 sehingga memudahkan proses

Penelitian.

2) Penelitian dilakukan di kelas V yang merupakan kelas yang sangat

menentukan hasil Ujian Nasional dan dapat mengajak peserta didik untuk aktif

didalamnya.

3.1.2 Waktu Penelitian

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN JENIS PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2115/4/T1_262010797_BAB III.pdfPelajaran yang dipilih merupakan pelajaran yang digunakan untuk ujian

29

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan bulan Maret sampai Mei

2012, pada akhir bulan Mei sudah diperoleh laporan penelitian ini, sesuai jadwal yang

sudah direncanakan. Adapun jadwal penelitian secara terperinci adalah:

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No

Kegiatan Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Studi Lapangan X X

2. Penyusunan Proposal X X X

3. Peng. Data Pem. Siklus I X X

4. Analisis I X X

5. Peng Data Pem Siklus II X X

6. Analisis II X X

7. Penyusunan Laporan X X

8. Penyelesaian

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini sebelumnya diadakan studi lapangan atau

disebut pembelajaran prasiklus untuk mengetahui kemampuan siswa, dari hasil itu data

yang diperoleh penulis digunakan untuk membuat rencana perbaikan dalam dua

siklus,setiap siklus terdiri dua pertemuan. Berikut jadwal pelaksanaan perbaikan

pembelajaran:

Tabel 3.2. Jadwal Perbaikan Pembelajaran

Tempat/waktu Siklus I Siklus II

Pertemuan I Pertemuan I

Hari/tanggal Kamis, 12 April 2012 Jumat, 25 April 2012

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam

Waktu 10.00 -11.30 07.30 – 09.00

Tempat SD N Wonomerto 02 SD N Wonomerto 02

Pertemuan II Pertemuan II

Hari/tanggal Kamis, 19 April 2012 Jumat, 2 Mei 2012

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam

Waktu 10.00 – 11.30 07.30 – 09.00

Tempat SD N Wonomerto 02 SD N Wonomerto 02

3.1.3 Subyek Penelitian

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN JENIS PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2115/4/T1_262010797_BAB III.pdfPelajaran yang dipilih merupakan pelajaran yang digunakan untuk ujian

30

Dalam Penelitian ini yang menjadi subyek penelitian kelas V SD Negeri

Wonomerto 02. Siswa Kelas V berjumlah 18 siswa yang terdiri atas 6 siswa laki-laki dan

12 siswa perempuan. Pemilihan subyek penelitian ini dikarenakan beberapa alasan

antara lain:

a. Peneliti adalah guru kelas V memudahkan peneliti dalam mengadakan

penelitian.

b. Pelajaran yang dipilih merupakan pelajaran yang digunakan untuk ujian akhir

sekolah pada kelas VI nanti.

c. Daya serap anak dalam menerima pelajaran sangat rendah .

d. Beberapa teori yang berkaitan dengan meningkatan hasil belajar siswa.

e. Siswa selama sekolah belum pernah mengenal apa itu kerja kelompok.

Berdasarkan masalah di atas, maka sasaran penelitian ini adalah upaya

meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang cahaya dan sifat-

sifatnya melalui metode pembelajaran kerja kelompok.

3.1.4 Sumber Data

Pada penelitian ini, sumber data yang dikumpulkan berupa data utama dan data

pendukung. Sumber utama data adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri Wonomerto

02 Tahun 2011/2012. sedang data pendukung berasal dari buku nilai siswa dan kondisi

siswa dalam menerima pelajaran.

3.2 Variabel yang Akan Diteliti

Dalam penelitian ini didapaparkan dua variabel yang diteliti yaitu :

Tabel 3.3 Penggunaan metode kerja kelompok

No Aspek Indikator Item

Aktivitas guru dalam pembelajaran peta konsep cahaya dan sifat-sifatnya dengan metode

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN JENIS PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2115/4/T1_262010797_BAB III.pdfPelajaran yang dipilih merupakan pelajaran yang digunakan untuk ujian

31

1. 2. 3.

kerja kelompok Pendahuluan Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

a. Penyajian kelas b. Menyampaikan tujuan

pembelajaran c. Apersepsi a. Membentuk kelompok b. Memberikan pertanyaan c. Skor kemajuan individu a. Pemberian penghargaan b. Evaluasi c. Remidi/tindak lanjut

a. Ceramah b. Tanya jawab a. Diskusi b. Kerja kelompok c. Penugasan a. Penugasan

a.

1. Hasil belajar

SK KD Indikator Soal

Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/ model

Mendiskripsikan sifat-sifat cahaya

a. Mendemonstrasikan sifat cahaya yang mengenai berbagai benda (bening, berwarna dan gelap)

b. Mendiskripsikan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar dan cermin lengkung

c. Menunjukkan contoh peristiwa pembiasan dalam kehidupan sehari-hari melalui kerja kelompok

d. Memberikan contoh peristiwa penguraian cahaya dalam kehidupan sehari-hari.

1. Tunjukkan sifat cahaya yang mengenai berbagai benda (bening, berwarna dan gelap)

2. Diskripsikan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar dan cermin lengkung

3. Tunjukkan contoh peristiwa pembiasan dalam kehidupan seari-ari melalui kerja kelompok

4. Berikan contoh peristiwa penguraian cahaya dalam kehidupan sehari-hari.

3.3 Rencana Tindakan

Perencanaan Umum

Refleksi awal berdasarkan hasil studi pendahuluan dalam perencanaan ini

antara lain:

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN JENIS PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2115/4/T1_262010797_BAB III.pdfPelajaran yang dipilih merupakan pelajaran yang digunakan untuk ujian

32

1.) Membuat desain pembelajaran IPA tentang cahaya dan sifat-sifatnya

melalui metode pembelajaran kerja kelompok untuk meningkatan hasil

belajar siswa

2.) Simulasi pembelajaran berdasarkan pada desain pembelajaran.

3.) Revisi desain pembelajaran berdasarkan masukan dari hasil simulasi.

4.) Menyusun instrument.

a. Perencanaan

1. Menyusun RPP mata pelajaran IPA untuk PTK siklus I pertemuan I dan II

serta siklus II pertemuan I dan II

2. Menyiapkan soal IPA dalam LKS untuk siklus I pertemuan I dan II serta

siklus II pertemuan I dan II

3. Menyiapkan soal IPA untuk pre tes dan pos tes siklus I pertemuan I dan II

4. Menyiapkan sumber data dan manaedia pembelajaran

b. Pelaksanaan tindakan

Pada siklus ini peneliti mengunakan konsep belajar secara kelompok melalui

metode kerja kelompok. Pelaksanaannya dilakukan dua kali pertemuan.

Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan dua siklus:

3.3.1 Siklus I

Siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan dengan tahapan sebagai

berikut:

a. Perencanaan umum

Refleksi awal berdasarkan hasil studi pendahuluan dalam perencanaan ini

antara lain:

1.) Membuat desain pembelajaran IPA tentang cahaya dan sifat-sifatnya

melalui metode pembelajaran kerja kelompok untuk meningkatan hasil

belajar siswa

2.) Simulasi pembelajaran berdasarkan pada desain pembelajaran.

3.) Revisi desain pembelajaran berdasarkan masukan dari hasil simulasi.

4.) Menyusun instrument.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN JENIS PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2115/4/T1_262010797_BAB III.pdfPelajaran yang dipilih merupakan pelajaran yang digunakan untuk ujian

33

b. Tindakan

Implementasi dari perencanaan yang telah disimulasikan dan revisi, yaitu

penggunaan strategi pembelajaran ini menitik beratkan pada meningkatkan hasil

belajar siswa tentang cahaya dan sifat-sifatnya Pelaksanaan tindakan pada

siklus pertama ini, diawali dengan mengkondisikan kelas dengan apersepsi

dan penjajakan kemampuan awal sekaligus sebagai motivasi siswa dalam

mengikuti pembelajaran. Tahapan berikutnya adalah untuk memberikan

informasi singkat tentang materi yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran

yang harus dicapai.

Pertemuan I

1. Guru mengkondisikan anak untuk melaksanakan pre tes

2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

3. Guru memandu anak mengidentifikasi topik dan membagi siswa kedalam

kelompok.

4. Guru memberi penjelasan singkat dan prosedur kerja serta menentukan

batas waktu

5. Guru memandu anak mengerjakan 10 soal IPA dalam LKS materi cahaya

dan sifat-sifatnya dalam penggunaan metode kerja kelompok

6. Guru memandu anak bagi yang belum paham tentang cahaya dan sifat-

sifatny dan teman sekelompoknya bertanggung jawab untuk menjelaskan

materi tersebut dalam kelompoknya

7. Guru memandu anak mempresentasikan hasil kerja kelompok yang

diwakilkan ketua kelompok dibawah bimbingan guru

8. Guru memandu anak untuk menyimpulkan asil kerja kelompok dibawah

bimbingan guru. Guru melakasnakan tes tentang materi cahaya dan sifat-

sifatnya secara individu untuk mengetahui pemahaman siswa melalalui

metode kerja kelompok

9. guru melakukan penghitungan nilai kelompok dengan cara menjumlahkan

masing-masing sumbangan nilai individu anggota kelompok dan hasilny

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN JENIS PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2115/4/T1_262010797_BAB III.pdfPelajaran yang dipilih merupakan pelajaran yang digunakan untuk ujian

34

dibagi sesuai jumlah anggota kelompoknya sehingga didapatkan nilai rata-

rata.

10. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang mendapatkan nilai

istimewa.

11. Guru memberikan motivasi bagi kelompok yang belum mendapat nilai

istimewa

12. Guru memberi tugas rumah atau remidi kepada anak

13. Guru mengevaluasi taraf serap siswa terhadap proses metode kerja

kelompok dan hasil pos tes

Pertemuan II

1. Guru mengkondisikan anak untuk melaksanakan pre tes

2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

3. Guru memandu anak mengidentifikasi topik dan membagi siswa kedalam

kelompok.

4. Guru memberi penjelasan singkat dan prosedur kerja serta menentukan

batas waktu

5. Guru memandu anak mengerjakan 10 soal IPA dalam LKS materi cahaya

dan sifat-sifatnya dalam penggunaan metode kerja kelompok

6. Guru memandu anak bagi yang belum paham tentang cahaya dan sifat-

sifatny dan teman sekelompoknya bertanggungjawab untuk menjelaskan

materi tersebut dalam kelompoknya

7. Guru memandu anak mempresentasikan hasil kerja kelompok yang

diwakilkan ketua kelompok dibawah bimbingan guru

8. Guru memandu anak untuk menyimpulkan asil kerja kelompok dibawah

bimbingan guru. Guru melakasnakan tes tentang materi cahaya dan sifat-

sifatnya secara individu untuk mengetahui pemahaman siswa melalalui

metode kerja kelompok

9. guru melakukan penghitungan nilai kelompok dengan cara menjumlahkan

masing-masing sumbangan nilai individu anggota kelompok dan hasilny

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN JENIS PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2115/4/T1_262010797_BAB III.pdfPelajaran yang dipilih merupakan pelajaran yang digunakan untuk ujian

35

dibagi sesuai jumlah anggota kelompoknya sehingga didapatkan nilai rata-

rata.

10. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang mendapatkan nilai

istimewa.

11. Guru memberikan motivasi bagi kelompok yang belum mendapat nilai

istimewa

12. Guru memberi tugas rumah atau remidi kepada anak

13. Guru mengevaluasi taraf serap siswa terhadap proses metode kerja

kelompok dan hasil pos tes

c. Pengamatan Observasi

Dilakukan pada tahapan tindakan dengan penyampaian materi dan

pengumpulan data-data. Setiap tindakan-tindakan yang dilakukan guru dan

siswa akan diamati observasi oleh teman sejawat sebagai observer.

d. Refleksi

Dalam tahap ini guru sebagai peneliti berdiskusi dengan observer. Diskusi ini

membahas kelebihan dan kekurangan tindakan sekaligus menentukan sikap

yang harus dilakukan untuk siklus selanjutnya sekaligus diadakan analisis data,

untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan sehingga dapat

ditentukan apakah diperlukan siklus berikutnya atau tidak. Siklus I ini ternyata

belum mampu menjawab tujuan penelitian tindakan kelas, karena metode yang

digunakan masih metode ceramah dan metode Tanya jawab yang belum

mendapat respon dari siswa serta belum berani siswa mengemukakan

pendapat. Sehingga siklus ini beium bisa menjawab tujuan permasalahan. Untuk

itu diperlukan adanya siklus berikutnya.

3.3.2 Siklus II

Perencanaan Umum

Refleksi awal berdasarkan hasil studi pendahuluan dalam perencanaan ini

antara lain:

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN JENIS PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2115/4/T1_262010797_BAB III.pdfPelajaran yang dipilih merupakan pelajaran yang digunakan untuk ujian

36

1.) Membuat desain pembelajaran IPA tentang cahaya dan sifat-sifatnya

melalui metode pembelajaran kerja kelompok untuk meningkatan hasil

belajar siswa

2.) Simulasi pembelajaran berdasarkan pada desain pembelajaran.

3.) Revisi desain pembelajaran berdasarkan masukan dari hasil simulasi.

4.) Menyusun instrument.

a. Perencanaan

Siklus II dilakukan untuk menyempurnakan siklus I. Pada siklus ini observer

sudah bisa memperoleh laporan hasil pengamatan secara utuh. Peneliti dalam

tahap perencanaan ini membuat perangkat pembelajaran seperti pada siklus

b. Tindakan

Pada siklus ini guru menggunakan metode kerja kelompok sesuai rancangan

pembelajaran. Selain untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan merangsang

ingatan siswa diadakan permainan edukatif. Pada tahap ini sudah diperoleh

data pengamatan yang hasilnya cukup memuaskan.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada setiap perubahan perilaku yang dialami oleh siswa

pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan membuat catatan penting

yang dapat digunakan sebagai data penelitian. Sebagaimana pada siklus I,

pengamatan dilakukan pula terhadap proses mengajar dengan menggunakan

pedoman pengamatan dan jurnal mengajar.

d. Refleksi

Refleksi ini bertujuan untuk mengetahui adakan peningkatan kreativitas siswa

melalui soal-soal IPA. Refleksi dilakukan setelah melakukan tindakan dan

pengamatan pada siklus II.

3.4 Data dan Cara Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui:

a. Tes

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN JENIS PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2115/4/T1_262010797_BAB III.pdfPelajaran yang dipilih merupakan pelajaran yang digunakan untuk ujian

37

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan siswa

menjawab pertanyaan baik secara lisan maupun tertulis serta kemampuan

siswa mengemukakan pendapat dan menanggapi pendapat temannya.

b. Metode Observasi

Dalam penelitian ini yang diamati adalah perhatian siswa dalam mengikuti

pelajaran dan kreativitas siswa dalam menjawab mengemukakan pendapat dan

menjawab pertanyaan.

3.4.2 Alat Pengumpulan Data

a. Butir Soal Tes

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini

berupa tes kemampuan menjawab pertanyaan melalui selembar soal

b. Lembar Pengamatan

Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati perilaku siswa saat proses

pembelajaran berlangsung dan akhir pembelajaran. Hal yang diamati antara lain

kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan menjawab pertanyaan

pada saat guru mengajarkan materi. Hasil pengamatan ini sebagai dasar

pemberian tindakan pada siklus II.

3.5 Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan penelitian ini dikatakan berhasil apabila 80% atau lebih

secara klasikal siswa mengalami ketuntasan dengan KKM ≥ (60) yang ditetapkan

sekolah pada awal tahun pelajaran 2011/2012.

3.6 Analisis Data

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN JENIS PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2115/4/T1_262010797_BAB III.pdfPelajaran yang dipilih merupakan pelajaran yang digunakan untuk ujian

38

Analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, mengabstraksi,

mengorganisasi data secara sistematis dan rasional untuk menampilkan bahan-bahan

yang dapat digunakan untuk menjawab jawaban terhadap ditjen penelitian (Ditjen Dikti,

1999:43)

PTK bertujuan bukan untuk digeneralisasikan, melainkan untuk memperoleh

bukti kepastian apakah terjadi perbaikan, peningkatan, dan atau perubahan

sebagaimana yg diharapkan.

Analisis data difokuskan pada sasaran/variabel/objek yang akan diperbaiki/

diting-katkan, yaitu hasil belajar siswa.

Analisis kualitatif terhadap data PTK dapat dilakukan dengan tahap-tahap:

menyeleksi, menyederhanakan, mengklasifikasi, memfokuskan, mengorga-nisasi

(mengaitkan gejala secara sistematis dan logis), membuat abstraksi atas kesimpulan

makna hasil analisis. Model analisis kualitatif yang terkenal adalah model Miles &

Hubberman (1992: 20) yang meliputi : reduksi data (memilah data penting, relevan, dan

bermakna dari data yang tidak berguna), sajian deskriptif (narasi, visual gambar, tabel)

dengan alur sajian yang sistematis dan logis, penyimpulan dari hasil yg disajikan

(dampak PTK dan efektivitasnya). Model analisis ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Model analisis dampak efektivitas PTK

Pengumpulan Data

Reduksi Data

Penyajian Data

Verifikasi/Penarikan Kesimpulan

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN JENIS PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2115/4/T1_262010797_BAB III.pdfPelajaran yang dipilih merupakan pelajaran yang digunakan untuk ujian

39

Analisis data dilakukan selama dan sesudah pengumpulan data. Berdasarkan

data dari lembar observasi dan lembar jawaban siswa serta catatan selama observasi,

kemudian dilakukan analisis.

Semua data dibahas bersama peneliti dengan kedua teman sejawat.

Selanjutnya dilakukan refleksi dan ditarik kesimpulan. Prestasi belajar siswa dianalisis

untuk diketahui tingkat persentase ketuntasan belajar berdasarkan KKM yang telah

ditetapkan. Prestasi belajar dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif yaitu

membandingkan nilai tes pra siklus dan antar siklus.

Analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, mengabstraksi,

mengorganisasi, data secara sistematis dan rasional untuk menampilkan bahan-bahan

yang dapat digunakan untuk menjawab jawaban. Analisis data dilakukan selama dan

sesudah pengumpulan data. Berdasarkan data dari lembar observasi dan lembar

jawaban siswa serta catatan selama observasi dan hasil notulen wawancara kepada

perwakilan siswa, kemudian dilakukan analisis, dibahas bersama dengan teman

sejawat. Selanjutnya dilakukan refleksi dan ditarik kesimpulan.

Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil belajar

per siklus dengan cara presentase yaitu dengan cara menghitung peningkatan

ketuntasan belajar siswa secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai skor

minimal 60. dan ketuntasan klasikal, jika siswa yang memperoleh ≥60 ini jumlahnya

mencapai 85% atau lebih dari jumlah seluruh siswa dan masing-masing dihitung

dengan menggunakan rumus: analisis tersebut dilakukan dengan menghitung

ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut:

a. Menghitung nilai evaluasi akhir dengan cara:

100maksimalskor

diperoleh yangskor akhir evaluasi Nilai

b. Menentukan ketuntasan belajar individu, rumus yang digunakan adalah

deskriptif prosentase yang menggambarkan besarnya tingkat penguasaan

konsep materi pembelajaran, yaitu:

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN JENIS PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2115/4/T1_262010797_BAB III.pdfPelajaran yang dipilih merupakan pelajaran yang digunakan untuk ujian

40

TP = %100N

n

Keterangan: TP : Persentase penguasaan materi N : Skor yang diperoleh N : Skor maksimal

c. Menentukan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal, rumus yang

digunakan adalah deskriptif prosentase, yaitu:

P = %1001

n

n

Keterangan : P : tingkat ketuntasan belajar secara klasikal

1n : jumlah siswa yang tuntas belajar secara individu

n : jumlah total siswa

Untuk data kualitatif diperoleh observasi pembelajaran guru pada saat

melaksanakan pembelajaran IPA siswa kelas V dianalisis menggunakan anilis diskriptif

dengan mendiskusikan hasil pengamatan observer dicocokkan hasil catatan peneliti