bab iii metode penelitian jenis...
TRANSCRIPT
28
BAB III
METODE PENELITIAN
JENIS PENELITIAN
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Praktik pembelajaran melalui PTK dapat meningkatkan professional guru
(Ahmar,2005; Jones&Song, 2005). Hal ini karena PTK dapat membantu
mengembangkan kompetensi guru dalam menyelesaikan masalah pembelajaran
mencakup kualitas isi, efisien dan efektivitas pembelajaran, proses dan hasil belajar
siswa. Selain itu meningkatkan kemampuan pembelajaran berdampak pada peningkatan
kompetensi kepribadian, social dan prosefional guru (Prendergast, 2002). Menurut
Calhoun dan Glanz (2002) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan
suatu metode untuk memperdayakan guru yang mampu mendukung kinerja kreatif
sekolah. Di samping itu, penelitian kelas merupkan wahana bagi guru untuk melakukan
refleksi dan tindakan secara sistematis dalam pengajarannya untuk memperbaiki proses
dan hasil belajar siswa.
3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
Tempat penelitian pada Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di
kelas V SD Negeri Wonomerto 02. Adapun dipilihnya kelas tersebut sebagai obyek
penelitian adalah sebagai berikut:
1) Peneliti adalah guru SD Wonomerto 02 sehingga memudahkan proses
Penelitian.
2) Penelitian dilakukan di kelas V yang merupakan kelas yang sangat
menentukan hasil Ujian Nasional dan dapat mengajak peserta didik untuk aktif
didalamnya.
3.1.2 Waktu Penelitian
29
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan bulan Maret sampai Mei
2012, pada akhir bulan Mei sudah diperoleh laporan penelitian ini, sesuai jadwal yang
sudah direncanakan. Adapun jadwal penelitian secara terperinci adalah:
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No
Kegiatan Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Studi Lapangan X X
2. Penyusunan Proposal X X X
3. Peng. Data Pem. Siklus I X X
4. Analisis I X X
5. Peng Data Pem Siklus II X X
6. Analisis II X X
7. Penyusunan Laporan X X
8. Penyelesaian
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini sebelumnya diadakan studi lapangan atau
disebut pembelajaran prasiklus untuk mengetahui kemampuan siswa, dari hasil itu data
yang diperoleh penulis digunakan untuk membuat rencana perbaikan dalam dua
siklus,setiap siklus terdiri dua pertemuan. Berikut jadwal pelaksanaan perbaikan
pembelajaran:
Tabel 3.2. Jadwal Perbaikan Pembelajaran
Tempat/waktu Siklus I Siklus II
Pertemuan I Pertemuan I
Hari/tanggal Kamis, 12 April 2012 Jumat, 25 April 2012
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam
Waktu 10.00 -11.30 07.30 – 09.00
Tempat SD N Wonomerto 02 SD N Wonomerto 02
Pertemuan II Pertemuan II
Hari/tanggal Kamis, 19 April 2012 Jumat, 2 Mei 2012
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam
Waktu 10.00 – 11.30 07.30 – 09.00
Tempat SD N Wonomerto 02 SD N Wonomerto 02
3.1.3 Subyek Penelitian
30
Dalam Penelitian ini yang menjadi subyek penelitian kelas V SD Negeri
Wonomerto 02. Siswa Kelas V berjumlah 18 siswa yang terdiri atas 6 siswa laki-laki dan
12 siswa perempuan. Pemilihan subyek penelitian ini dikarenakan beberapa alasan
antara lain:
a. Peneliti adalah guru kelas V memudahkan peneliti dalam mengadakan
penelitian.
b. Pelajaran yang dipilih merupakan pelajaran yang digunakan untuk ujian akhir
sekolah pada kelas VI nanti.
c. Daya serap anak dalam menerima pelajaran sangat rendah .
d. Beberapa teori yang berkaitan dengan meningkatan hasil belajar siswa.
e. Siswa selama sekolah belum pernah mengenal apa itu kerja kelompok.
Berdasarkan masalah di atas, maka sasaran penelitian ini adalah upaya
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang cahaya dan sifat-
sifatnya melalui metode pembelajaran kerja kelompok.
3.1.4 Sumber Data
Pada penelitian ini, sumber data yang dikumpulkan berupa data utama dan data
pendukung. Sumber utama data adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri Wonomerto
02 Tahun 2011/2012. sedang data pendukung berasal dari buku nilai siswa dan kondisi
siswa dalam menerima pelajaran.
3.2 Variabel yang Akan Diteliti
Dalam penelitian ini didapaparkan dua variabel yang diteliti yaitu :
Tabel 3.3 Penggunaan metode kerja kelompok
No Aspek Indikator Item
Aktivitas guru dalam pembelajaran peta konsep cahaya dan sifat-sifatnya dengan metode
31
1. 2. 3.
kerja kelompok Pendahuluan Kegiatan Inti Kegiatan Penutup
a. Penyajian kelas b. Menyampaikan tujuan
pembelajaran c. Apersepsi a. Membentuk kelompok b. Memberikan pertanyaan c. Skor kemajuan individu a. Pemberian penghargaan b. Evaluasi c. Remidi/tindak lanjut
a. Ceramah b. Tanya jawab a. Diskusi b. Kerja kelompok c. Penugasan a. Penugasan
a.
1. Hasil belajar
SK KD Indikator Soal
Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/ model
Mendiskripsikan sifat-sifat cahaya
a. Mendemonstrasikan sifat cahaya yang mengenai berbagai benda (bening, berwarna dan gelap)
b. Mendiskripsikan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar dan cermin lengkung
c. Menunjukkan contoh peristiwa pembiasan dalam kehidupan sehari-hari melalui kerja kelompok
d. Memberikan contoh peristiwa penguraian cahaya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Tunjukkan sifat cahaya yang mengenai berbagai benda (bening, berwarna dan gelap)
2. Diskripsikan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar dan cermin lengkung
3. Tunjukkan contoh peristiwa pembiasan dalam kehidupan seari-ari melalui kerja kelompok
4. Berikan contoh peristiwa penguraian cahaya dalam kehidupan sehari-hari.
3.3 Rencana Tindakan
Perencanaan Umum
Refleksi awal berdasarkan hasil studi pendahuluan dalam perencanaan ini
antara lain:
32
1.) Membuat desain pembelajaran IPA tentang cahaya dan sifat-sifatnya
melalui metode pembelajaran kerja kelompok untuk meningkatan hasil
belajar siswa
2.) Simulasi pembelajaran berdasarkan pada desain pembelajaran.
3.) Revisi desain pembelajaran berdasarkan masukan dari hasil simulasi.
4.) Menyusun instrument.
a. Perencanaan
1. Menyusun RPP mata pelajaran IPA untuk PTK siklus I pertemuan I dan II
serta siklus II pertemuan I dan II
2. Menyiapkan soal IPA dalam LKS untuk siklus I pertemuan I dan II serta
siklus II pertemuan I dan II
3. Menyiapkan soal IPA untuk pre tes dan pos tes siklus I pertemuan I dan II
4. Menyiapkan sumber data dan manaedia pembelajaran
b. Pelaksanaan tindakan
Pada siklus ini peneliti mengunakan konsep belajar secara kelompok melalui
metode kerja kelompok. Pelaksanaannya dilakukan dua kali pertemuan.
Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan dua siklus:
3.3.1 Siklus I
Siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan dengan tahapan sebagai
berikut:
a. Perencanaan umum
Refleksi awal berdasarkan hasil studi pendahuluan dalam perencanaan ini
antara lain:
1.) Membuat desain pembelajaran IPA tentang cahaya dan sifat-sifatnya
melalui metode pembelajaran kerja kelompok untuk meningkatan hasil
belajar siswa
2.) Simulasi pembelajaran berdasarkan pada desain pembelajaran.
3.) Revisi desain pembelajaran berdasarkan masukan dari hasil simulasi.
4.) Menyusun instrument.
33
b. Tindakan
Implementasi dari perencanaan yang telah disimulasikan dan revisi, yaitu
penggunaan strategi pembelajaran ini menitik beratkan pada meningkatkan hasil
belajar siswa tentang cahaya dan sifat-sifatnya Pelaksanaan tindakan pada
siklus pertama ini, diawali dengan mengkondisikan kelas dengan apersepsi
dan penjajakan kemampuan awal sekaligus sebagai motivasi siswa dalam
mengikuti pembelajaran. Tahapan berikutnya adalah untuk memberikan
informasi singkat tentang materi yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran
yang harus dicapai.
Pertemuan I
1. Guru mengkondisikan anak untuk melaksanakan pre tes
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
3. Guru memandu anak mengidentifikasi topik dan membagi siswa kedalam
kelompok.
4. Guru memberi penjelasan singkat dan prosedur kerja serta menentukan
batas waktu
5. Guru memandu anak mengerjakan 10 soal IPA dalam LKS materi cahaya
dan sifat-sifatnya dalam penggunaan metode kerja kelompok
6. Guru memandu anak bagi yang belum paham tentang cahaya dan sifat-
sifatny dan teman sekelompoknya bertanggung jawab untuk menjelaskan
materi tersebut dalam kelompoknya
7. Guru memandu anak mempresentasikan hasil kerja kelompok yang
diwakilkan ketua kelompok dibawah bimbingan guru
8. Guru memandu anak untuk menyimpulkan asil kerja kelompok dibawah
bimbingan guru. Guru melakasnakan tes tentang materi cahaya dan sifat-
sifatnya secara individu untuk mengetahui pemahaman siswa melalalui
metode kerja kelompok
9. guru melakukan penghitungan nilai kelompok dengan cara menjumlahkan
masing-masing sumbangan nilai individu anggota kelompok dan hasilny
34
dibagi sesuai jumlah anggota kelompoknya sehingga didapatkan nilai rata-
rata.
10. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang mendapatkan nilai
istimewa.
11. Guru memberikan motivasi bagi kelompok yang belum mendapat nilai
istimewa
12. Guru memberi tugas rumah atau remidi kepada anak
13. Guru mengevaluasi taraf serap siswa terhadap proses metode kerja
kelompok dan hasil pos tes
Pertemuan II
1. Guru mengkondisikan anak untuk melaksanakan pre tes
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
3. Guru memandu anak mengidentifikasi topik dan membagi siswa kedalam
kelompok.
4. Guru memberi penjelasan singkat dan prosedur kerja serta menentukan
batas waktu
5. Guru memandu anak mengerjakan 10 soal IPA dalam LKS materi cahaya
dan sifat-sifatnya dalam penggunaan metode kerja kelompok
6. Guru memandu anak bagi yang belum paham tentang cahaya dan sifat-
sifatny dan teman sekelompoknya bertanggungjawab untuk menjelaskan
materi tersebut dalam kelompoknya
7. Guru memandu anak mempresentasikan hasil kerja kelompok yang
diwakilkan ketua kelompok dibawah bimbingan guru
8. Guru memandu anak untuk menyimpulkan asil kerja kelompok dibawah
bimbingan guru. Guru melakasnakan tes tentang materi cahaya dan sifat-
sifatnya secara individu untuk mengetahui pemahaman siswa melalalui
metode kerja kelompok
9. guru melakukan penghitungan nilai kelompok dengan cara menjumlahkan
masing-masing sumbangan nilai individu anggota kelompok dan hasilny
35
dibagi sesuai jumlah anggota kelompoknya sehingga didapatkan nilai rata-
rata.
10. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang mendapatkan nilai
istimewa.
11. Guru memberikan motivasi bagi kelompok yang belum mendapat nilai
istimewa
12. Guru memberi tugas rumah atau remidi kepada anak
13. Guru mengevaluasi taraf serap siswa terhadap proses metode kerja
kelompok dan hasil pos tes
c. Pengamatan Observasi
Dilakukan pada tahapan tindakan dengan penyampaian materi dan
pengumpulan data-data. Setiap tindakan-tindakan yang dilakukan guru dan
siswa akan diamati observasi oleh teman sejawat sebagai observer.
d. Refleksi
Dalam tahap ini guru sebagai peneliti berdiskusi dengan observer. Diskusi ini
membahas kelebihan dan kekurangan tindakan sekaligus menentukan sikap
yang harus dilakukan untuk siklus selanjutnya sekaligus diadakan analisis data,
untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan sehingga dapat
ditentukan apakah diperlukan siklus berikutnya atau tidak. Siklus I ini ternyata
belum mampu menjawab tujuan penelitian tindakan kelas, karena metode yang
digunakan masih metode ceramah dan metode Tanya jawab yang belum
mendapat respon dari siswa serta belum berani siswa mengemukakan
pendapat. Sehingga siklus ini beium bisa menjawab tujuan permasalahan. Untuk
itu diperlukan adanya siklus berikutnya.
3.3.2 Siklus II
Perencanaan Umum
Refleksi awal berdasarkan hasil studi pendahuluan dalam perencanaan ini
antara lain:
36
1.) Membuat desain pembelajaran IPA tentang cahaya dan sifat-sifatnya
melalui metode pembelajaran kerja kelompok untuk meningkatan hasil
belajar siswa
2.) Simulasi pembelajaran berdasarkan pada desain pembelajaran.
3.) Revisi desain pembelajaran berdasarkan masukan dari hasil simulasi.
4.) Menyusun instrument.
a. Perencanaan
Siklus II dilakukan untuk menyempurnakan siklus I. Pada siklus ini observer
sudah bisa memperoleh laporan hasil pengamatan secara utuh. Peneliti dalam
tahap perencanaan ini membuat perangkat pembelajaran seperti pada siklus
b. Tindakan
Pada siklus ini guru menggunakan metode kerja kelompok sesuai rancangan
pembelajaran. Selain untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan merangsang
ingatan siswa diadakan permainan edukatif. Pada tahap ini sudah diperoleh
data pengamatan yang hasilnya cukup memuaskan.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada setiap perubahan perilaku yang dialami oleh siswa
pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan membuat catatan penting
yang dapat digunakan sebagai data penelitian. Sebagaimana pada siklus I,
pengamatan dilakukan pula terhadap proses mengajar dengan menggunakan
pedoman pengamatan dan jurnal mengajar.
d. Refleksi
Refleksi ini bertujuan untuk mengetahui adakan peningkatan kreativitas siswa
melalui soal-soal IPA. Refleksi dilakukan setelah melakukan tindakan dan
pengamatan pada siklus II.
3.4 Data dan Cara Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui:
a. Tes
37
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan siswa
menjawab pertanyaan baik secara lisan maupun tertulis serta kemampuan
siswa mengemukakan pendapat dan menanggapi pendapat temannya.
b. Metode Observasi
Dalam penelitian ini yang diamati adalah perhatian siswa dalam mengikuti
pelajaran dan kreativitas siswa dalam menjawab mengemukakan pendapat dan
menjawab pertanyaan.
3.4.2 Alat Pengumpulan Data
a. Butir Soal Tes
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini
berupa tes kemampuan menjawab pertanyaan melalui selembar soal
b. Lembar Pengamatan
Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati perilaku siswa saat proses
pembelajaran berlangsung dan akhir pembelajaran. Hal yang diamati antara lain
kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan menjawab pertanyaan
pada saat guru mengajarkan materi. Hasil pengamatan ini sebagai dasar
pemberian tindakan pada siklus II.
3.5 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan penelitian ini dikatakan berhasil apabila 80% atau lebih
secara klasikal siswa mengalami ketuntasan dengan KKM ≥ (60) yang ditetapkan
sekolah pada awal tahun pelajaran 2011/2012.
3.6 Analisis Data
38
Analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, mengabstraksi,
mengorganisasi data secara sistematis dan rasional untuk menampilkan bahan-bahan
yang dapat digunakan untuk menjawab jawaban terhadap ditjen penelitian (Ditjen Dikti,
1999:43)
PTK bertujuan bukan untuk digeneralisasikan, melainkan untuk memperoleh
bukti kepastian apakah terjadi perbaikan, peningkatan, dan atau perubahan
sebagaimana yg diharapkan.
Analisis data difokuskan pada sasaran/variabel/objek yang akan diperbaiki/
diting-katkan, yaitu hasil belajar siswa.
Analisis kualitatif terhadap data PTK dapat dilakukan dengan tahap-tahap:
menyeleksi, menyederhanakan, mengklasifikasi, memfokuskan, mengorga-nisasi
(mengaitkan gejala secara sistematis dan logis), membuat abstraksi atas kesimpulan
makna hasil analisis. Model analisis kualitatif yang terkenal adalah model Miles &
Hubberman (1992: 20) yang meliputi : reduksi data (memilah data penting, relevan, dan
bermakna dari data yang tidak berguna), sajian deskriptif (narasi, visual gambar, tabel)
dengan alur sajian yang sistematis dan logis, penyimpulan dari hasil yg disajikan
(dampak PTK dan efektivitasnya). Model analisis ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1
Model analisis dampak efektivitas PTK
Pengumpulan Data
Reduksi Data
Penyajian Data
Verifikasi/Penarikan Kesimpulan
39
Analisis data dilakukan selama dan sesudah pengumpulan data. Berdasarkan
data dari lembar observasi dan lembar jawaban siswa serta catatan selama observasi,
kemudian dilakukan analisis.
Semua data dibahas bersama peneliti dengan kedua teman sejawat.
Selanjutnya dilakukan refleksi dan ditarik kesimpulan. Prestasi belajar siswa dianalisis
untuk diketahui tingkat persentase ketuntasan belajar berdasarkan KKM yang telah
ditetapkan. Prestasi belajar dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif yaitu
membandingkan nilai tes pra siklus dan antar siklus.
Analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, mengabstraksi,
mengorganisasi, data secara sistematis dan rasional untuk menampilkan bahan-bahan
yang dapat digunakan untuk menjawab jawaban. Analisis data dilakukan selama dan
sesudah pengumpulan data. Berdasarkan data dari lembar observasi dan lembar
jawaban siswa serta catatan selama observasi dan hasil notulen wawancara kepada
perwakilan siswa, kemudian dilakukan analisis, dibahas bersama dengan teman
sejawat. Selanjutnya dilakukan refleksi dan ditarik kesimpulan.
Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil belajar
per siklus dengan cara presentase yaitu dengan cara menghitung peningkatan
ketuntasan belajar siswa secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai skor
minimal 60. dan ketuntasan klasikal, jika siswa yang memperoleh ≥60 ini jumlahnya
mencapai 85% atau lebih dari jumlah seluruh siswa dan masing-masing dihitung
dengan menggunakan rumus: analisis tersebut dilakukan dengan menghitung
ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut:
a. Menghitung nilai evaluasi akhir dengan cara:
100maksimalskor
diperoleh yangskor akhir evaluasi Nilai
b. Menentukan ketuntasan belajar individu, rumus yang digunakan adalah
deskriptif prosentase yang menggambarkan besarnya tingkat penguasaan
konsep materi pembelajaran, yaitu:
40
TP = %100N
n
Keterangan: TP : Persentase penguasaan materi N : Skor yang diperoleh N : Skor maksimal
c. Menentukan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal, rumus yang
digunakan adalah deskriptif prosentase, yaitu:
P = %1001
n
n
Keterangan : P : tingkat ketuntasan belajar secara klasikal
1n : jumlah siswa yang tuntas belajar secara individu
n : jumlah total siswa
Untuk data kualitatif diperoleh observasi pembelajaran guru pada saat
melaksanakan pembelajaran IPA siswa kelas V dianalisis menggunakan anilis diskriptif
dengan mendiskusikan hasil pengamatan observer dicocokkan hasil catatan peneliti