bab iii metode penelitian -...
TRANSCRIPT
22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Di dalam Seting dan Karakteristik subjek penelitian ini akan dipaparkan
tentang tempat penelitian, subjek yang akan diteliti dan karakteristiknya.
3.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kaliwungu 03, yaitu di dusun
Ropoh, desa Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang, Provinsi
Jawa Tengah. Akses masuk SD ini tidak begitu sulit karena akses jalan sudah
cukup baik. Kondisi lingkungan sekitar SD aman dan tenang sehingga dapat
mendukung proses belajar mengajar yang baik.
Kondisi di dalam sekolah terasa nyaman dan tenang karena jumlah siswa
yang tidak terlalu padat. Siswa SDN Kaliwungu 03 berjumlah 90 Anak mulai dari
kelas 1 – 6 masing-masing kelas terdiri 1 kelas. Masing-masing kelas diampu oleh
1 guru kelas. Jumlah pendidik di SDN Kaliwungu 03 sebanyak 11 orang, 1 tenaga
pustakaan dan 1 penjaga dengan rincian 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 1 guru
agama Islam, 1 guru agama Katolik dan 1 guru Olahraga. Fasilitas di SD belum
begitu lengkap, diantaranya terdapat 6 ruang kelas 1 – 6, 1 ruang guru bersama
ruang kepala sekolah dan ruang tamu, 1 perpustakaan, 1 ruang belajar agama
katolik 1 UKS dan 1 dapur.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai dengan bulan
Mei 2013. Adapun rincian pelaksanaannya adalah sebagai berikut.
23
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 yang berjumlah 25
siswa yang terdiri dari 11 anak laki-laki dan 14 anak perempuan. Kondisi siswa
dalam kelas ini 24 siswa normal dan terdapat 1 siswa yang berkebutuhan khusus.
Karakteristik siswa-siswi kelas 4 SD Negeri Kaliwungu 03 menurut hasil
wawancara dan pengamatan siswa kelas 4 sangat heterogen, siswa cenderung
pasif, kurang berani dan kerjasama antar siswa kurang baik.
Diketahui bahwa hasil belajar siswa kurang baik. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor. Kurang adanya kesadaran masyarakat sekitar terhadap
pendidikan merupakan salah satu faktor. Selanjutnya, sebagian besar orang tua
siswa tergolong menengah kebawah, SDM rendah dan sebagian besar
pekerjaannya sebagai buruh tani, sebagian kecilnya bekerja sebagai pedagang dan
PNS. Perhatian terhadap pendidikan anaknya masih kurang dan kebanyakan
orangtua menyerahkan seluruh tanggung jawab pendidikan kepada pihak sekolah,
sehingga menyebabkan anak hanya belajar pada saat di sekolah saja.
3.2 Jenis dan Desain Penelitian
Berikut ini akan dijelaskan jenis dan desain penelitian yang akan
digunakan peneliti dalam penelitian ini.
3.2.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
atau Classroom Action Research. PTK ini mengunakan bentuk penelitian
No Tahap Maret April Mei
I II III IV I II III VI I II
1 Persiapan
2 Pelaksanaan
3 Analisis Data
4 Pelaporan
24
kolaboratif yaitu antara peneliti dengan guru kelas, ide berasal dari peneliti dan
yang melakukan tindakan adalah guru kelas.
3.2.2 Desain Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini mengunakan model Spiral yang
dikembangkan oleh Kemmis & Mc Taggart (Kasbolah, 1998: 113). Dalam
perencanaan Kemmis dan Mc Taggart memggunakan sistem spiral yang dimulai
dengan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Gambar 3.1. Model Spiral dari Kemmis dan Taggart
Siswa Mencapai Penguasaan Kompetensi
Siklus II
Evaluasi
Dan seterusnya
Siswa Mencapai Penguasaan Kompetensi
Perencanaan terevisi Tindakan II
Observasi dan Monitoring
Refleksi
Tindakan I
Observasi dan Monitoring
Refleksi
Siklus I
Dialog Awal
Perencanaan
Tindakan
Evaluasi
25
3.3 Variabel Penelitian
Setiap penelitian harus memahami variabel yang akan diungkap. Ada dua
jenis variabel dalam penelitian ini, yaitu :
3.3.1 Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen/terikat
(Sugiono,2008). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe CIRC, disimbolkan dengan huruf X.
3.3.2 Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah Hasil Belajar, disimbolkan dengan huruf Y.
3.3.3 Hubungan Antar Variabel
Hubungan antar variabel dan variabel terikat dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.2 Hubungan Antar Variabel
Variabel X mempengaruhi Variabel Y. penerapan Model pembelajaran
Kooperatrif tipe CIRC sebagai veriabel bebas (X) meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 sebagai variabel terikat.
Model pembelajaran
Kooperatif Tipe
CIRC
Hasil Belajar
26
3.4 Rencana Tindakan
Penelitian ini merupakan penelitian berbasis kelas kolaboratif, yang
merupakan penelitian yang bersifat praktis, situional, dan kondisional yang sesuai
dengan permasalahan yang ada dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia
kelas 4 semester II tahun ajaran 2012/2013 di SD Negeri Kaliwungu 03.
Tindakan yang diambil dalam penelitian dapat menghasilkan kegiatan
pembelajaran Bahasa Indonesia yang efektif sehingga dapat tercapai tujuan akhir
penelitian yaitu meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 semester II tahun ajaran
2012/2013 di SD Negeri Kaliwungu 03. Langkah-langkah yang ditempuh dalam
penelitian ini, yaitu :
3.4.1 Perencanaan
1) Permintaan izin
Permintaan izin di SDN Kaliwungu 03 kepada Kepala Sekolah SD tersebut.
2) Observasi dan wawancara
Kegiatan observasi dan wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran
awal tentang SDN Kaliwungu 03 secara keseluruhan dan keadaan proses
belajar mengajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 4.
3) Menyusun rencana penelitian
Pada tahap ini peneliti menyusun serangkaian kegiatan secara menyeluruh
yang berupa siklus tindakan kelas .
4) Menyusun lembar observasi untuk setiap tahapan penelitian.
3.4.2 Siklus Tindakan
1) Siklus 1
a. Perencanaan
Peneliti mengidentifikasi data baik dari dokumentasi maupun dari observasi
serta wawancara dengan guru kelas 4 maupun Kepala Sekolah. Peneliti
melakukan pengamatan pembelajaran di kelas. Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan
27
menerapkan Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dalam materi
menemukan kalimat utama dalam paragraf.
b. Tindakan/ Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan penelitian, melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan RPP serta mempersiapkan materi pembelajaran dengan baik. Dalam
Siklus I terdapat 3 x pertemuan. Pelaksanaan/tindakan siklus I sesuai dengan
perencanaan yang diprogramkan, yaitu:
a) Melaksanakan pembelajaran tentang menemukan kalimat utama dalam
paragraf
b) Memberikan contoh bacaan dan menjelaskan tentang menemukan kalimat
utama dalam paragraf
c) Membagi siswa kedalam kelompok membaca yang terdiri darin 2 -3 siswa
atau Membagi siswa menjadi tim yaitu kelompok berpasangan (dalam
setiap kelompok terdiri dari pasangan-pasangan, yaitu 1 kelompok terdiri
dari 4/5 siswa dan 2/3pasangan)
1 Kelompok
Jika jumlah siswa tidak memungkinkan bisa terdiri dari 4 atau 5 siswa
d) Siswa membaca bacaan berpasangan
e) Siswa mengerjakan lembar kerja untuk mencari kalimat utama dalam
setiap paragraf
f) Setelah selesai pasangan antar kelompok melakukan pemeriksaan
pasangan
g) Masing-masing perwakilan dari kelompok maju ke depan kelas untuk
mempresentasikan/membacakan hasil kerja kelompok
h) Guru mengevaluasi jawaban siswa
A C D B
pasangan pasangan
28
i) Guru memberikan reward kepada kelompok terbaik
c. Pengamatan (observasi)
Pengamatan dilakukan oleh observer dengan mengamati kegiatan
pembelajaran dengan lembar observasi.
d. Refleksi
Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan antara peneliti dengan observer,
berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan tersebut
meliputi: berdiskusi tentang kekurangan dan kelebihan saat
mengimplementasikan RPP, mendiskusikan hasil evaluasi siklus I dan
mengungkapkan kelebihan dan kekurangan yang harus diperbaiki dalam siklus
II.
2) Siklus II
Siklus II dirancang apabila Siklus I belum berhasil. Kegiatan yang dilakukan pada
Siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau kekurangan pada Siklus
sebelumnya.
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka diadakan perencanaan ulang yang
meliputi :
1) Identifikasi masalah
Masalah siklus I yang belum berhasil dalam menemukan kalimat utama dalam
paragrafdiverifikasi kemudian dianalisis.
2) Rencana tindakan
Menyusun strategi belajar mengajar dengan model belajar kelompok dengan
penekanan yang lebih baik lagi terutama keaktifan siswa dalam proses belajar
mengajar.
3) Menyusun RPP, LKS dan alat evaluasi akhir siklus.
b. Tindakan/ Pelaksanaan
29
Pelaksanaan atau tindakan siklus II sesuai dengan perencanaan yang
diprogramkan, yaitu:
a) Melaksanakan tindakan sebagaimana pada siklus I.
b) Mengontrol siswa yang kurang aktif dalam diskusi kelompok berpasangan
dengan pendekatan dan bimbingan khusus.
c) Guru mengadakan bimbingan dengan mengamati kesalahan - kesalahan
dan kesulitan yang dihadapi siswa
d) Guru memberikan soal tes pada akhir siklus II
c. Refleksi
Peneliti menganalisis semua tindakan pada siklus I dan siklus II, kemudian
melakukan refleksi terhadap model yang telah dilakukan dalam tindakan kelas dan
diharapkan siswa mengalami peningkatan hasil belajar.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan acuan penelitian, peneliti
mengunakan teknik :
1) Observasi
Untuk mengetahui kondisi siswa dan kegiatan guru dalam mengajar dilakukan
metode observasi (pengamatan). Observasi dilakukan di kelas 4 SDN
Kaliwungu 03 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang. Dalam observasi,
peneliti memperoleh data tentang lingkungan sekolah, kondisi siswa dan
mengamati guru pada saat mengajar. Lembar observasi dilampirkan. Data
yang diperlukan dalam penelitian ini berisi nilai yang diperoleh dari tes.
2) Dokumentasi
Studi dokumenter yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menghimpun
dan menganalisis dokumen – dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun
elektronik. Dalam hal ini peneliti menggunakannya untuk memperoleh data
awal tentang nama siswa, nilai hasil ulangan Bahasa Indonesia siswa kelas 4
di SDN Kaliwungu 03 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang.
30
3) Tes
Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar
mengajar yang dilakukan akhir kegiatan tiap-tiap siklus (postes) dengan
memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian. Dalam pengumpulan
data alat yang digunakan berupa soal test sesuai dengan materi.
4) Wawancara
Wawancara merupakan pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang
– orang yang dapat memberikan informasi/penjelasan hal-hal yang dianggap
perlu pada penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan beberapa siswa kelas
4 tentang proses belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia selama ini.
5) Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan yaitu untuk mengukur keberhasilan tindakan dari
dua sisi (sisi proses dan sisi yang diamati). Dalam hal ini penulis mengunakan
lembar observasi guru, jenis observasi terfokus dan tes hasil belajar jenis
tertulis. Sebelum instrumen dibuat, penulis terlebih dahulu membuat
komponen dari dua variabel, yaitu variabel penerapan model Kooperatif tipe
CIRC dan variabel peningkatan hasil belajar. Adapun kisi –kisi tersebut dapat
dilihat pada Tabel 3.2, Tabel 3.3, dan Tabel 3.4.
31
Sebelum instrumen dibuat, maka terlebih dahulu membuat komponen dari
variabel penerapan model Kooperatif Tipe CIRC yang terangkum dalam kisi – kisi
berikut ini :
Tabel 3.2
Kisi – kisi Penerapan Model Kooperatif Tipe CIRC
No Langkah-langkah
Pembelajaran
Indikator
1
Pendahuluan - Mengucapkan salam
- Memberikan Apersepsi dan
Motivasi
- Menyampaikan tujuan
pembelajaran
2
Pengarahan - Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran model Kooperatif
tipe CIRC
- Membagi siswa menjadi
kelompok
- Memberi lembar kerja kepada
siswa
3
Kegiatan
kelompok
- Siswa mengerjakan dengan lembar
kerja dengan berdiskusi secara
berpasangan dalam kelompok
- Siswa saling mengecek pekerjaan
- Siswa mempresentasikan hasil
4
Evaluasi - Guru mengevaluasi presentasi
siswa
- Guru memberikan reward
32
Tabel 3.3
Kisi – kisi untuk Mengukur Hasil Belajar Peserta Didik.
Siklus I
Kelas / Semester : 4 (Empat)/II (Dua)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok Indikator No
Item
1.Membaca
Memahami
teks melalui
membaca
intensif,
membaca
nyaring dan
membaca
pantun
3. Menemukan
kalimat
utama pada
tiap paragraf
melalui
membaca
intensif
Menemukan
kalimat utama
dalam paragraf
(deduktif dan
induktif)
1. Menemukan
kalimat utama
yang terdapat
pada paragraf
deduktif
2. Menemukan
kalimat utama
yang terdapat
pada kalimat
induktif
3. Membedakan
paragraf deduktif
atau induktif.
1,3,5,6,
9,10,12
,13,16
7,11,14
18,19
2,4,8,1
5,17,20
33
Tabel 3.4
Kisi-kisi untuk Mengukur Hasil Belajar Peserta Didik
Siklus II
Kelas / Semester : 4 (Empat)/II(Dua)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
3.6 Uji Validitas dan Reabilitas
Uji validitas dan reliabilitas soal diperlukan untuk menguji apakah
instrumen yang digunakan valid dan reliabel. Menurut Sugiyono (2010:173)
instrumen yang valid dan reliabel adalah syarat yang mutlak dalam penelitian
untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.
3.6.1 Uji Validitas
Sebelum soal diberikan kepada siswa, maka untuk menguji valid dan
tidaknya suatu item maka menggunakan validitas instrumen berkaitan dengan
sejauh mana suatu instrumen sesuai atau tepat untuk mengukur tujuan. Instrumen
yang diuji adalah soal pilihan ganda yang akan digunakan untuk tes pada siklus I
dan siklus II. Dari hasil uji validitas instrumen yang menggunakan SPSS for
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok Indikator
No
Item
3.Membaca
Memahami
teks melalui
membaca
intensif,
membaca
nyaring, dan
membaca
pantun
Siklus II
3.Menemukan
kalimat utama
pada tiap
paragraf
melalui
membaca
intensif
Menentukan
kalimat
utama dalam
paragraf
(campuran
dan naratif
/diskriptif)
1. Menemukan
kalimat utama yang
terdapat pada
paragraf campuran
2. Menemukan
kalimat utama yang
terdapat pada
kalimat
diskriptif/naratif
3. Membedakan
paragraf paragraf
campuran atau
diskriptif/naratif
1,5,6,1
3,18,2
0
2,8,11,
10,15
3,4,7,9
,12,14,
16,17,
19
34
Windows Version 16.0 dengan teknik correlated item total correlation yang
digunakan untuk menguji kesahihan item instrumen yang didasarkan dalam
pengambilan keputusan soal valid menggunakan tabel r Product Moment sebesar
0,381 dari jumlah 27 siswa.
Soal tes diujicobakan pada siswa kelas 4 SD Negeri Jetis 02, Kecamatan
Kaliwungu, Kabupaten Semarang yang berjumlah 27 siswa. Peneliti
mengujicobakan 20 soal yang berupa pilihan ganda pada siklus I dan 20 soal
pilihan ganda pada siklus II kepada siswa kelas 4 SD Negeri Jetis 02. Hasilnya,
pada siklus I didapat dari 20 soal diperoleh 15 soal yang valid dan 5 tidak valid
yaitu pada nomor 5, 6, 10, 14 dan 18. Sedangkan pada siklus II, dari 20 soal
pilihan ganda diperoleh 15 soal yang valid dan 5 tidak valid yaitu pada nomor 3,7,
12, 16 dan 18.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2010). Kuder dan Richardson (dalam Sudijono, 2011: 252-259)
mengemukakan bahwa cara untuk menentukan reliabilitas tes itu lebih tepat
apabila dilakukan secara langsung terhadap butir-butir item tes yang
bersangkutan. Ketentuan setiap butir item soal, untuk jawaban salah memperoleh
skor 0, sedangkan untuk jawaban betul memperoleh skor 1.
Kemudian untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument atau tingkat
keajegan jawaban siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam item instrumen
digunakan metode Alpha (Cronbach’s). Menurut Sudijono (2011:208), rumus
alpha yang dimaksud adalah :
r 11 = (
) ( 1-
/
)
35
Keterangan:
r 11 = Koefisien reliabilitas instrumen
n = Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes
1 = Bilangan konstan
= Jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item
= Varian total
Skala Alpha dalam penelitian ini adalah Reliability Coefficient Alpha
menggunakan program SPSS menurut Berikut tabel rentang indeks reliabilitasnya
menurut George dan Mallery (1995) sebagai berikut.
Tabel 3.5
Rentang Indeks Reliabilitas
No. Indeks Interpretasi
1. α > 0,9 reliabilitas memuaskan
2. 0,8 < α ≤ 0,9 reliabilitas bagus
3. 0,7 < α ≤ 0,8 dapat diterima
4. α ≤ 0,7 α ≤ 0,7 tidak dapat diterima
Di bawah ini disajikan tabel hasil uji reliabilitas instrumen sebelum
dilakukan penelitian.
Tabel 3.6
Reliabilitas Instrumen Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.830 20
36
Dari tabel 3.9 di atas dapat dilihat bahwa pada Cronbach’s Alpha
menunjukan 0,830 yang artinya instrumen dari 20 item soal menunjukkan indeks
reliabilitas bagus.
Tabel 3.7
Reliabilitas Instrumen Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.879 20
Dari tabel 3.10 di atas dapat dilihat bahwa pada Cronbach’s Alpha
menunjukan 0,859 yang artinya instrumen dari 20 item soal menunjukkan indeks
reliabilitas bagus.
3.7 Uji Tingkat Kesukaran Soal
Uji tingkat kesukaran suatu soal bertujuan mengetahui tingkat kesulitan
soal yang digunakan untuk mengukur hasil pembelajaran. Instrumen perlu diuji
tingkat kesukaran dengan menggunakan rumus :
T =
Keterangan :
T = angka indeks kesukaran item
B = banyaknya peserta tes yang menjawab dengan benar terhadap butir item yang
bersangkutan
JS = jumlah peserta tes yang mengikuti tes
Kriteria tingkat kesukaran suatu item soal dapat dilihat pada tabel berikut.
37
Tabel 3.8
Kriteria Tingkat Kesukaran Soal
Indeks Kesukaran Keterangan
≤ 0,30 Item soal berkategori sukar
0,30-0,70 Item soal berkategori cukup
≥ 0,70 Item soal berkategori mudah
(Arikunto, 2003:210)
Hasil hitung Microsoft Exell dapat diketahui bahwa pada siklus I dari 15
soal yang valid terdiri dari 3 kategori soal, yaitu terdapat 5 soal kategori sukar, 5
soal kategori sedang dan 5 soal kategori mudah. Sedangkan untuk siklus II yaitu
terdapat 20 soal pilihan ganda terdiri dari 3 kategori 4 sukar, 8 sedang, dan 4
dalam kategori mudah.
Tabel 3.9
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1
Tingkat Kesukaran No. Soal Jumlah
Mudah 1,2,4,9,12 5
Sedang 3,7,8,11,16 5
Sukar 13,15,17,19,10 5
Total 15
Tabel 3.10
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Siklus 2
Tingkat Kesukaran No. Soal Jumlah
Mudah 1,4,9 3
Sedang 5,6,8,10 ,13,14,17,19 8
Sukar 2,11,15,20 4
Total 15
3.8 Indikator Keberhasilan
Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan
kelas ini, tolok ukurnya adalah sistem belajar tuntas yaitu pencapaian nilai KKM
≥ 62.
38
Keberhasilan belajar diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai ≥ 62
maka dikatakan berhasil tuntas dan secara klasikal apabila sebanyak 100% siswa
telah mencapai nilai ≥ 62 maka dikatakan tuntas secara klasikal.
3.9 Teknik Analisis Data
Pada peneitian ini analisis data yang dilakukan menggunakan analisis data
deskriptif kuantitatif. Analisis data Kuantitatif yaitu membandingkan nilai kondisi
awal (pretes) dan nilai tes kondisi akhir (postes). Dari data tersebut akan
dilakukan uji beda pre test dan pos test untuk memperoleh signifikasi. Tindakan
yang dilakukan teerhadap hasil belajar dengan bantuan program SPSS For
Windows Versi 16.