bab iii metode penelitian -...

19
46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Jenis penelitian ini dipilih karena kelompok kontrol tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Dalam penelitian ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, tidak dipilih secara random, namun digunakan pertimbangan yaitu jumlah siswa, nilai rata-rata kelas dan pada kedua kelompok tersebut belum diberlakukan pembelajaran Think Pair Share. Pada kelompok eksperimen diberi treatment khusus yaitu dengan menggunakan pembelajaran Think Pair Share berbantuan media power point, sedangkan kelompok kontrol dikenakan treatment dengan menggunakan pembelajaran Think Pair Share berbantuan media bagan. Setelah tiga kali pertemuan, kedua kelompok di tes dengan tes yang sama sebagai tes akhir. Hasil kedua tes akhir ini diuji perbedaannnya. Perbedaan hasil tes antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan pengaruh dari treatment yang diberikan. Dengan asumsi bahwa kedua kelompok memiliki kesetaraan yang sama maka desain yang dipilih adalah Two Group Posttest Only, digambarkan sebagai berikut: Gambar 1. Skema Two Group Posttest Only Keterangan: X1 : Treatment pembelajaran Think Pair Share berbantuan media power point. X2 : Treatment pembelajaran Think Pair Share berbantuan media bagan. X1 Q2 X2 Q4

Upload: nguyendan

Post on 04-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3812/4/T1... · 46 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan

46

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu

(Quasi Experimental Design). Jenis penelitian ini dipilih karena kelompok kontrol

tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Dalam penelitian ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, tidak

dipilih secara random, namun digunakan pertimbangan yaitu jumlah siswa, nilai

rata-rata kelas dan pada kedua kelompok tersebut belum diberlakukan

pembelajaran Think Pair Share. Pada kelompok eksperimen diberi treatment

khusus yaitu dengan menggunakan pembelajaran Think Pair Share berbantuan

media power point, sedangkan kelompok kontrol dikenakan treatment dengan

menggunakan pembelajaran Think Pair Share berbantuan media bagan. Setelah

tiga kali pertemuan, kedua kelompok di tes dengan tes yang sama sebagai tes

akhir. Hasil kedua tes akhir ini diuji perbedaannnya. Perbedaan hasil tes antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan pengaruh dari

treatment yang diberikan.

Dengan asumsi bahwa kedua kelompok memiliki kesetaraan yang sama

maka desain yang dipilih adalah Two Group Posttest Only, digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 1. Skema Two Group Posttest Only

Keterangan:

X1 : Treatment pembelajaran Think Pair Share berbantuan media power

point.

X2 : Treatment pembelajaran Think Pair Share berbantuan media bagan.

X1 Q2

X2 Q4

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3812/4/T1... · 46 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan

47

Q2 : Skor hasil pengukuran akhir hasil belajar kelompok eksperimen.

Q4 : Skor hasil pengukuran akhir hasil belajar kelompok kontrol.

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1. Variabel Penelitian

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati

(Sugiyono, 2011:4). Dalam penelitian ini variabel yang akan digunakan ada dua

jenis yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen).

Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah pembelajaran

Think Pair Share berbantuan media power point (X1) dan pembelajaran Think

Pair Share berbantuan media bagan (X2). Hal ini dikarenakan pembelajaran Think

Pair Share berbantuan media power point dan model pembelajaran kooperatif tipe

Think Pair Share berbantuan media bagan merupakan variabel yang

mempengaruhi hasil belajar IPA.

Variabel dependen/terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA

(Y). Hal ini dikarenakan, pembelajaran IPA mendapat pengaruh dari variabel

bebas yaitu pembelajaran Think Pair Share berbantuan media power point dan

pembelajaran Think Pair Share berbantuan media bagan.

3.2.2. Definisi Operasional

Pembelajaran Think Pair Share dalam penelitian ini berbantuan media

power point dan media bagan yang merupakan variabel tindakan (bebas) yang

mempengaruhi hasil belajar IPA sebagai variabel terikat. Variabel penggunaan

pembelajaran Think Pair Share berbantuan media power point didefinisikan

secara operasional sebagai proses pembelajaran IPA kelas 5 SD N Bergaskidul 03

Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang dimana siswa dihadapkan pada suatu

masalah untuk selanjutnya dicari jawaban dan kesimpulannya dengan berbantuan

media power point sehingga pembelajaran menjadi lebih mengaktifkan siswa,

sedangkan hasil belajar IPA adalah besarnya skor yang diperoleh siswa dalam

mengerjakan soal post tes yang berbentuk pilihan ganda pada mata pelajaran IPA

materi daur air. Hasil belajar IPA yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil

belajar kognitif siswa setelah diberikan treatment berupa pembelajaran Think Pair

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3812/4/T1... · 46 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan

48

Share berbantuan media power point dan pembelajaran Think Pair Share

berbantuan media bagan.

3.3. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah semua siswa kelas 5 SD N Bergaskidul

03 dengan jumlah 36 siswa dan SD N Bergaskidul 01 dengan jumlah 45 siswa.

Subjek yang akan digunakan penelitian ini ada dua kelompok yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Pada penelitian ini kelompok eksperimen

adalah kelompok siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran Think Pair Share berbantuan media power point

yaitu semua siswa kelas 5 SD N Bergaskidul 03 yang berjumlah 36 siswa. Dan

pada penelitian ini kelompok kontrol adalah kelompok siswa yang mendapat

perlakuan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran Think Pair Share

berbantuan media bagan yaitu semua siswa kelas 5 SD N Bergaskidul 01 yang

berjumlah 45 siswa.

Tabel 3.

Data Siswa Kelas 5 SD N Bergaskidul 03 dan SD N Bergaskidul 01

Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Semester 2

Tahun Pelajaran 2012/2013

Jenis Kelamin

Kelompok Eksperimen

SD N Bergaskidul 03

Kelompok Kontrol

SD N Bergaskidul 01

Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 16 44,4% 19 42,2%

Perempuan 20 55,6% 26 57,8%

Jumlah 36 100% 45 100%

Pada Tabel 3. menunjukkan subjek dalam penelitian ini adalah kelompok

eksperimen kelas 5 SD N Bergaskidul 03 yang berjumlah 36 siswa, yaitu terdiri

dari 16 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan dan kelompok kontrol kelas 5 SD

N Bergaskidul 01 yang berjumlah 45 siswa, yaitu terdiri dari 19 siswa laki-laki

dan 26 siswa perempuan. Jadi jumlah seluruh subjek penelitian sebanyak 81

siswa.

Alasan yang menjadi pertimbangan peneliti memilih SD N Bergaskidul 03

sebagai kelas eksperimen dalam penelitian ini karena SD ini memenuhi syarat

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3812/4/T1... · 46 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan

49

untuk dijadikan penelitian eksperimen selain itu sekolah yang untuk kelas

eksperimen dan kelas kontrol berakreditasi sama yaitu A, sedangkan penelitian

dengan judul “Perbedaan Pengaruh Antara Penerapan Pembelajaran Think Pair

Share Berbantuan Media Power Point dengan Pembelajaran Think Pair Share

Berbantuan Media Bagan Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas 5

Sekolah Dasar Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013” belum pernah

dilakukan di SD N Bergaskidul 03.

Terhadap subyek penelitian dilakukan uji kesetaraan untuk mengetahui

kemampuan awal kedua kelompok. Data yang digunakan untuk uji kesetaraan

adalah hasil belajar IPA dengan materi daur air. Pada penelitian ini uji kesetaraan

menggunakan 25 soal yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji

kesetaraan yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji t-test. Sebelum dilakukan

uji kesetaraan, dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu, yaitu uji normalitas dan uji

homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak dan uji homogenitas digunakan untuk memastikan

data berasal dari kelompok yang sama.

Uji normalitas ini akan digunakan uji Liliefors dengan melihat skor pada

Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan program SPSS versi 20 (Statistic

Product and Service Solution). Data dinyatakan berdistribusi normal jika

signifikansi lebih besar dari 0,05. Berikut ini disajikan Tabel 4. hasil uji

normalitas data uji kesetaraan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada

siswa kelas 5 materi daur air.

Tabel 4.

Hasil Uji Normalitas Data Uji Kesetaraan

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Kecamatan Bergas

Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3812/4/T1... · 46 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan

50

Berdasarkan Tabel 4. pada kolom Kolmogrov-Smirnov diketahui

signifikasi untuk hasil belajar IPA kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

sebesar 0,200 > 0,05, sehingga terbukti bahwa data berdistribusi normal. Berikut

ini disajikan Gambar 2 dan 3 grafik uji normalitas dari hasil belajar IPA kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol.

Gambar 2. Grafik Uji Normalitas Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen

Gambar 3. Grafik Uji Normalitas Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3812/4/T1... · 46 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan

51

Sebelum melakukan uji t-test (Independent Sample T-Test) sebelumnya

dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F test (Levenes Test),

artinya jika varian sama, maka uji t menggunakan Egual Variances Assumsed

(diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Egual

Variances Not Assumsed (diasumsikan varian berbeda). Kriteria berdasarkan

signifikansi adalah jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan jika signifikansi

< 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai berikut:

Ho : Kedua variansi adalah sama (varian kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol)

Ha : Kedua variansi adalah berbeda (varian kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol)

Berikut ini disajikan Tabel 5. hasil uji homogenitas skor hasil belajar IPA

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 5.

Hasil Uji Homogenitas Skor Hasil Belajar IPA

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Kecamatan Bergas

Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013

Berdasarkan Tabel 5. signifikansi pada uji F adalah 0,387 > 0,05, maka Ho

diterima, maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian kelompok

eksperimen dengan kelompok kontrol). Dengan ini penggunaan uji t

menggunakan Equal Variance Assumed. Pengujian menggunakan uji dua sisi

dengan tingkat signifikansi 0,05. Kriteria berdasarkan signifikansi adalah jika

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3812/4/T1... · 46 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan

52

signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak

dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai berikut:

Ho : Tidak ada perbedaan antara rata-rata skor antara kelompok

eksperimen dengan rata-rata skor kelompok kontrol.

Ha : Ada perbedaan perbedaan antara rata-rata skor antara

kelompok eksperimen dengan rata-rata skor kelompok kontrol.

Oleh karena signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,387 > 0,05), maka Ho

diterima, bahwa artinya tidak ada perbedaan antara rata-rata skor antara kelompok

eksperimen dengan rata-rata skor kelompok kontrol.

3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan

observasi.

3.4.1.1.Tes

Tes digunakan untuk mengukur kemampuan yang memiliki

respon/jawaban benar atau salah. Jawaban yang benar akan mendapat skor dan

jawaban yang salah tidak mendapat skor. Dengan demikian, hasil pengukuran

dengan menggunakan tes termasuk kategori data kuantitatif. Tes pada penelitian

ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA pada pokok bahasan daur air

kelas 5 semester genap SD N Bergaskidul 03 dan SD N Bergaskidul 01 yang

diajarkan dengan penerapan pembelajaran Think Pair Share berbantuan media

power point dan penerapan pembelajaran Think Pair Share berbantuan media

bagan. Jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis berbentuk pilihan ganda.

3.4.1.2.Observasi

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal

sampai kegiatan akhir. Dalam penelitian ini peneliti tidak terlibat dan hanya

sebagai pengamat independen. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi bias pada hasil

penelitian. Dalam penelitian ini mengobservasi implementasi pembelajaran Think

Pair Share berbantuan media power point pada kelompok eksperimen dan

implementasi pembelajaran Think Pair Share berbantuan media bagan pada

kelompok kontrol.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3812/4/T1... · 46 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan

53

3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

non tes (lembar observasi) dan tes (lembar soal).

3.4.2.1.Instrumen Lembar Observasi

Dalam pengertian psikologi, observasi atau yang disebut pula dengan

pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek

dengan menggunakan seluruh alat indera. Dalam penelitian ini lembar observasi

untuk mengobservasi implementasi pembelajaran Think Pair Share berbantuan

media power point pada kelompok eksperimen dan implementasi pembelajaran

Think Pair Share berbantuan media bagan pada kelompok kontrol yang dilakukan

oleh guru. Kisi-kisi lembar observasi ini dibuat berdasarkan sintak pembelajaran

Think Pair Share yang meliputi empat langkah yaitu pra pembelajaran, kegiatan

awal, kegiatan inti (tahap penyajian kelas, Think, Pair, Share) dan kegiatan akhir .

Adapun kisi-kisi observasi implementasi pembelajaran Think Pair Share

berbantuan media power point pada kelompok eksperimen dan implementasi

pembelajaran Think Pair Share berbantuan media bagan pada kelompok kontrol

terdapat pada Tabel 6 dan 7 sebagai berikut:

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3812/4/T1... · 46 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan

54

Tabel 6.

Kisi-Kisi Instrumen Observasi Pembelajaran Think Pair Share

Berbantuan Media Power Point

Indikator Tahapan yang dilakukan guru

Pra Pembelajaran

1) Mempersiapkan peralatan terlebih

dahulu.

2) Memperkirakan waktu yang akan

diperlukan.

3) Memeriksa kesiapan siswa.

1) Guru mempersiapkan peralatan.

2) Guru menganalisis kebutuhan waktu.

3) Guru memeriksa kesiapan siswa.

Kegiatan Awal

1) Memberikan apersepsi dan memotivasi

siswa.

2) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

1) Guru memberikan apersepsi dan memotivasi

siswa.(TPS : Konstruktivisme and Question)

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti

TPS : Tahap penyajian kelas

1) Melaksanakan presentasi.

2) Memfasilitasi siswa dengan media power

point.

3) Menjelaskan langkah kerja pembelajaran

TPS.

1) Guru melaksanakan presentasi. (TPS:

Modelling)

2) Guru memfasilitasi siswa dengan media

power point.

3) Guru menjelaskan langkah kerja

pembelajaran TPS.

TPS : Tahap belajar individu (Think)

4) Memberikan beberapa soal kepada setiap

siswa.

5) Membimbing siswa dalam mengerjakan

soal secara individu.

4) Guru memberikan beberapa soal kepada

setiap siswa.

5) Guru membimbing siswa dalam mengerjakan

soal secara individu.

TPS : Tahap belajar berpasangan (Pair)

6) Membimbing siswa dalam berpasangan.

7) Menyediakan waktu berinteraksi

menyatukan jawaban.

6) Guru membimbing siswa dalam berpasangan.

7) Guru menyediakan waktu berinteraksi

menyatukan jawaban. (TPS : Learning

Community)

TPS : Tahap diskusi kelas (Share)

8) Mengarahkan kegiatan presentasi kelas.

9) Melibatkan kelompok lain menanggapi

hasil dari kelompok yang presentasi.

8) Guru memandu kegiatan presentasi kelas.

9) Guru melibatkan kelompok lain untuk

menanggapi hasil dari kelompok yang

presentasi.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3812/4/T1... · 46 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan

55

10) Membahas hasil diskusi bersama-sama.

10) Siswa dan guru bersama-sama membahas

hasil diskusi.

Kegiatan Akhir

1) Refleksi dan mengumpulkan hasil

diskusi.

2) Siswa membuat rangkuman.

3) Mengakhiri diskusi.

1) Guru melakukan refleksi dan mengumpulkan

hasil diskusi. (TPS : Reflection)

2) Guru membantu siswa dalam membuat

rangkuman diskusi dengan tanya jawab.

3) Guru menutup diskusi.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3812/4/T1... · 46 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan

56

Tabel 7.

Kisi-Kisi Instrumen Observasi Pembelajaran Think Pair Share

Berbantuan Media Bagan

Indikator Tahapan yang dilakukan guru

Pra Pembelajaran

1) Mempersiapkan peralatan terlebih

dahulu.

2) Memperkirakan waktu yang akan

diperlukan.

3) Memeriksa kesiapan siswa.

1) Guru mempersiapkan peralatan.

2) Guru menganalisis kebutuhan waktu.

3) Guru memeriksa kesiapan siswa.

Kegiatan Awal

1) Memberikan apersepsi dan memotivasi

siswa.

2) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

1) Guru memberikan apersepsi dan memotivasi

siswa.(TPS : Konstruktivisme and Question)

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti

TPS : Tahap penyajian kelas

1) Melaksanakan presentasi.

2) Memfasilitasi siswa dengan media

bagan.

3) Menjelaskan langkah kerja pembelajaran

TPS.

1) Guru melaksanakan presentasi. (TPS:

Modelling)

2) Guru memfasilitasi siswa dengan media

bagan.

3) Guru menjelaskan langkah kerja

pembelajaran TPS.

TPS : Tahap belajar individu (Think)

4) Memberikan beberapa soal kepada setiap

siswa.

5) Membimbing siswa dalam mengerjakan

soal secara individu.

4) Guru memberikan beberapa soal kepada

setiap siswa.

5) Guru membimbing siswa dalam mengerjakan

soal secara individu.

TPS : Tahap belajar berpasangan (Pair)

6) Membimbing siswa dalam berpasangan.

7) Menyediakan waktu berinteraksi

menyatukan jawaban.

6) Guru membimbing siswa dalam berpasangan.

7) Guru menyediakan waktu berinteraksi

menyatukan jawaban. (TPS : Learning

Community)

TPS : Tahap diskusi kelas (Share)

8) Mengarahkan kegiatan presentasi kelas.

9) Melibatkan kelompok lain menanggapi

hasil dari kelompok yang presentasi.

8) Guru memandu kegiatan presentasi kelas.

9) Guru melibatkan kelompok lain untuk

menanggapi hasil dari kelompok yang

presentasi.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3812/4/T1... · 46 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan

57

10) Membahas hasil diskusi bersama-sama.

10) Siswa dan guru bersama-sama membahas

hasil diskusi.

Kegiatan Akhir

1) Refleksi dan mengumpulkan hasil

diskusi.

2) Siswa membuat rangkuman.

3) Mengakhiri diskusi.

1) Guru melakukan refleksi dan mengumpulkan

hasil diskusi. (TPS : Reflection)

2) Guru membantu siswa dalam membuat

rangkuman diskusi dengan tanya jawab.

3) Guru menutup diskusi.

Pada Tabel 6 dan 7 menunjukkan bahwa untuk kisi-kisi observasi

implementasi pembelajaran Think Pair Share berbantuan media power point pada

kelompok eksperimen dan implementasi pembelajaran Think Pair Share

berbantuan media bagan yang pertama yaitu pra pembelajaran dengan kegiatan

pembelajaran yang diamati adalah guru mempersiapkan peralatan, guru

menganalisis kebutuhan waktu, dan guru memeriksa kesiapan siswa.

Untuk langkah-langkah pembelajaran Think Pair Share yang kedua yaitu

kegiatan awal adalah guru memberikan apersepsi dan memotivasi siswa (TPS:

Konstruktivisme and Question) dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada langkah-langkah pembelajaran Think Pair Share yang ketiga yaitu

kegiatan inti meliputi tahap penyajian kelas yaitu guru melaksanakan presentasi

(TPS: Modelling), guru memfasilitasi siswa dengan media power point/bagan, dan

guru menjelaskan langkah kerja pembelajaran TPS. Tahap belajar individu

(Think) yaitu guru memberikan beberapa soal pertanyaan kepada setiap siswa dan

guru membimbing siswa dalam mengerjakan soal secara individu. Tahap belajar

berpasangan (Pair) yaitu guru membimbing secara dalam berpasangan dan guru

menyediakan waktu berinteraksi menyatukan jawaban. (TPS: Learning

Community). Tahap diskusi kelas (Share) yaitu guru memandu kegiatan presentasi

kelas, guru melibatkan kelompok lain untuk menanggapi hasil dari kelompok

yang presentasi kemudian siswa dan guru bersama-sama membahas hasil diskusi.

Langkah-langkah pembelajaran Think Pair Share yang keempat yaitu

kegiatan akhir yaitu guru melakukan refleksi dan mengumpulkan hasil diskusi,

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3812/4/T1... · 46 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan

58

guru membantu siswa dalam membuat rangkuman hasil diskusi selanjutnya guru

menutup diskusi.

3.4.2.2.Instrumen Tes

Instrument tes dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar atau

achievement test. Jenis tes yang digunakan tes formatif berupa pilihan ganda. Tes

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar IPA sebelum dan sesudah

pemberian treatment, agar menjamin bahwa instrumen yang akan digunakan

merupakan instrumen yang baik, maka tes disusun mengikuti langkah-langkah

penyusunan soal yaitu sebagai berikut: 1) penyusunan kisi-kisi, 2) uji coba

instrumen, 3) uji validitas dan reliabilitas.

Penyusunan kisi-kisi berdasarkan SK dan KD yang telah ditetapkan.

Dalam penelitian ini disusun dua kisi-kisi instrumen tes formatif yaitu kisi-kisi

instrumen tes untuk mengukur hasil belajar sebelum treatment diberikan dan kisi-

kisi instrumen tes untuk mengukur hasil belajar sesudah treatment diberikan.

Kisi-kisi instrumen tes untuk mengukur hasil belajar IPA disusun

berdasarkan SK: 7. Memahami perubahan yang terjadi di dalam dan hubungannya

dengan penggunaan sumber daya alam dan KD: 7.4. Mendeskripsikan proses daur

air dan kegiatan manusia dapat mempengaruhinya. Berikut ini disajikan Tabel 8.

kisi-kisi instrumen hasil belajar IPA materi daur air.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3812/4/T1... · 46 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan

59

Tabel 8.

Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPA

Materi Daur Air

Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di dalam dan

hubungannya dengan penggunaan sumber daya

alam.

Kompetensi Dasar : 7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan

manusia dapat mempengaruhinya.

No. Indikator Butir Soal Jumlah Soal

1. Menjelaskan proses daur air. 1, 6, 9, 10, 13,

15, 17, 45

8

2. Menyebutkan fungsi bagian tumbuhan

dalam proses daur air.

5, 47 2

3.

Menentukan perubahan wujud air dalam

pola daur air dengan menggunakan

gambar.

29, 42 2

4. Membedakan jenis-jenis sumber air alami

dan buatan.

11, 33, 38, 40,

50

5

5. Menentukan daur siklus panjang dan

siklus pendek daur air.

16 ,37, 44 3

6. Mencirikan ciri-ciri air bersih. 22, 43 2

7. Mengurutkan tahapan terjadinya daur air. 3, 25, 48 3

8. Menentukan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi daur air.

28, 39 2

9.

Mengidentifikasikan kegiatan manusia

yang dapat mempengaruhi daur air.

2, 4, 8, 12,

14,18, 20, 23,

46, 49

10

10. Menyebutkan kegiatan manusia yang

dapat melestarikan keberadaan air.

31, 36 2

11. Menyebutkan manfaat air terhadap

kehidupan manusia.

7, 19, 21, 24,

26, 41

6

12. Menyebutkan cara menghemat air. 27, 30, 32, 34,

35

5

3.5.Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Arikunto (2006:168) menyatakan instrumen yang baik harus memenuhi

dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Butir soal yang telah disusun

diuji coba dikelas 5 SD N Bergaslor 01 dengan jumlah siswa sebanyak 43 siswa.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3812/4/T1... · 46 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan

60

Skor hasil uji coba ini di analisis untuk mengetahui validitas dan reliabilitas butir

soal.

3.5.1. Validitas Instrumen

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data (mengukur) itu valid. Menurut Arikunto (1998) validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.

Pada penelitan ini menggunakan batas minimal koefisien corrected item to total

correlation ≥ 0,2 untuk menyatakan bahwa item intrumen valid. Penelitian ini

menggunakan dasar teori dari Arikunto (2012:89) yang menyatakan semua item

yang mencapai koefisien minimal 0,20 daya pembedanya dianggap sangat

memuaskan. Berikut ini disajikan Tabel 9. hasil uji validitas instrumen tes hasil

belajar IPA materi daur air.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3812/4/T1... · 46 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan

61

Tabel 9.

Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar IPA

Materi Daur Air

No. Indikator Butir Soal

Hasil Uji

Validitas

Valid Tidak

Valid

1. Menjelaskan proses daur air. 1, 6, 9, 10,

13, 15, 17,

45

1, 6,

13, 17

9, 10,

15, 45

2. Menyebutkan fungsi bagian tumbuhan

dalam proses daur air.

5, 47 5 47

3. Menentukan perubahan wujud air dalam

pola daur air dengan menggunakan

gambar.

29, 42 29, 42 -

4. Membedakan jenis-jenis sumber air

alami dan buatan.

11, 33, 38,

40, 50

11, 33,

38, 40,

50

5. Menentukan daur siklus panjang dan

siklus pendek daur air.

16 ,37, 44 16, 44 37

6. Mencirikan ciri-ciri air bersih. 22, 43 22 43

7. Mengurutkan tahapan terjadinya daur air. 3, 25, 48 3, 25 48

8. Menentukan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi daur air.

28, 39 28 39

9. Mengidentifikasikan kegiatan manusia

yang dapat mempengaruhi daur air.

2, 4, 8, 12,

14,18, 20,

23, 46, 49

2, 8,

12, 14,

49

4, 18,

20,23,

46

10. Menyebutkan kegiatan manusia yang

dapat melestarikan keberadaan air.

31, 36 31 36

11. Menyebutkan manfaat air terhadap

kehidupan manusia.

7, 19, 21,

24, 26, 41

21 7, 19,

24, 26,

41

12. Menyebutkan cara menghemat air. 27, 30, 32,

34, 35

27, 30,

34, 35

32

3.5.2. Reliabilitas Instrumen

Reliabel adalah dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Reliabilitas

menunjuk pada suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3812/4/T1... · 46 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan

62

Uji reliabilitas penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik alpha

yang dikembangkan oleh Azwar (2010:98) menyatakan untuk menentukan tingkat

reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut:

α ≤ 0,6 : kurang baik

0,7 < α < 0,8 : dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

α > 0,9 : reliabilitas memuaskan

Di bawah ini disajikan Tabel 10. hasil uji reliabilitas instrumen yang

digunakan dalam penelitian:

Tabel 10.

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar IPA

Materi Daur Air

Cronbach's Alpha

N of Items

.862 25

Tabel 10. merupakan hasil uji reliabilitas instrumen hasil belajar IPA

materi Daur Air. Instrumen ini yang akan digunakan untuk melakukan uji

kesetaraan dan uji post tes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Dari Tabel 10. tampak bahwa pada kolom Cronbach's Alpha menunjukkan 0,862.

Berdasarkan teknik alpha yang digunakan, maka dapat disimpulkan bahwa

reliabilitas instrumen bagus.

3.5.3. Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Analisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes dari segi

kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana termasuk mudah, sedang,

dan sukar. Tingkat kesukaran (difficult level) suatu butir soal didefinisikan sebagai

persentase subjek yang menjawab butir tes tertentu dengan benar. Sedangkan

angka yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu butir dinamakan indeks

kesukaran, yang dilambangkan dengan р, nilai р ini terletak antara 0 dan 1.

Tingkat kesukaran soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak

terlalu sukar. Menentukan taraf kesukaran (TK) digunakan rumus sebagai berikut:

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3812/4/T1... · 46 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan

63

Pi = 𝛴𝑥ᵢ

𝑆𝑚ᵢ 𝑁

Dimana:

Pi = tingkat kesukaran butir i atau proporsi menjawab benar butir i

𝛴𝑥ᵢ = banyaknya siswa yang menjawab benar butir i

𝑆𝑚ᵢ = skor maksimum

N = jumlah siswa

Kriteria yang digunakan untuk menentukan jenis tingkat kesukaran butir

soal menurut Sudjana (2011:-) adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin

sulit soal tersebut. Sebaliknya makin besar indeks yang diperoleh makin mudah

soal tersebut. Dengan mengacu pada kriteria indeks yang dijabarkan oleh Sudjana

(2011:-), Kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut:

0 – 0,30 = Soal sukar

0,31 – 0,70 = Soal sedang

0,71 – 1,00 = Soal mudah

Analisis tingkat kesukaran soal dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 20

(Statistic Product and Service Solution). Hasil analisisnya yaitu tidak ada soal

mudah, terdapat 13 soal sedang, dan 12 soal sukar.

3.6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan data

hasil belajar IPA yang terkumpul dari hasil post tes pada kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol yang dilakukan analisis data. Untuk analisis data yang

digunakan adalah uji t-test (Independent Sample T-Test). Analisis data pada

penelitian ini menggunakan SPSS versi 20 (Statistic Product and Service

Solution).

Pada tahap analisis data, sebelum melakukan uji t-test (Independent

Sample T-Test) sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas

dan uji homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3812/4/T1... · 46 BAB III . METODE PENELITIAN . 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan

64

berdistribusi normal atau tidak dan uji homogenitas digunakan untuk memastikan

data berasal dari kelompok yang sama. Uji normalitas ini akan digunakan uji

Liliefors dengan melihat skor pada Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan

program SPSS versi 20 (Statistic Product and Service Solution). Data dinyatakan

berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05. Kriteria berdasarkan

signifikansi adalah jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan jika signifikansi

< 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai berikut:

Ho : Kedua variansi adalah sama (varian kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol)

Ha : Kedua variansi adalah berbeda (varian kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol)

Pada tahap pengujian hipotesis, teknik analisis data yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan uji t-test (Independent Sample T-Test).

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi 0,05. Kriteria

berdasarkan signifikansi adalah jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan

jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Ho : Tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan

pembelajaran Think Pair Share berbantuan media Power Point dengan

pembelajaran Think Pair Share berbantuan media bagan terhadap hasil

belajar IPA pada siswa kelas 5 SD N Bergaskidul 03 Kecamatan Bergas

Kabupaten Semarang semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013.

Ha : Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan pembelajaran

Think Pair Share berbantuan media Power Point dengan pembelajaran

Think Pair Share berbantuan media bagan terhadap hasil belajar IPA pada

siswa kelas 5 SD N Bergaskidul 03 Kecamatan Bergas Kabupaten

Semarang semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013.

Hasil belajar IPA berpengaruh signifikan, apabila terdapat perbedaan hasil

belajar IPA pada kelompok eksperimen dengan kolompok kontrol. Apabila

hipotesis alternatifnya diterima, maka skor rata-rata hasil belajar IPA pada

kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol.