bab iii metode penelitian -...
TRANSCRIPT
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk penelitian
dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan
hal yang sangat penting dalam melakukan penelitian, karena dengan
adanya pemilihan dan penentuan metode penelitian yang tepat merupakan
pedoman penyelidikan yang terarah. Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode ekperimental (experiment research) dengan
pendekatan komparatif.
Menurut Sudjana dan Ibrahim (2004:19), penelitian ekperimen dapat
diartikan sebagai suatu penelitian yang berusaha untuk mengungkap
hubungan dua variabel atau lebih.
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat
membandingkan keberadaan suatu variabel atau lebih pada dua atau
sampel yang berbeda atau pada waktu yang berbeda.
Penelitian ini menggunkan penelitian Quasi Exsperimental Research
(penelitian semu). Dalam Nahartyo (2013:4) eksperimen semu (Quasi
Experiment) adalah jenis eksperimen dimana eksperimenter tidak
berkemampuan melakukan manipulasi dan randomisasi sebesar pada
eksperimen tulen. Eksperimen semu merupakan pengembangan dari True
Exsperiment (eksperimen sungguhan).
Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan skor motivasi belajar
akuntansi yang menggunkan model pembelajaran PAIKEM pada
kelompok eksperimen 1 dan skor motivasi belajar akuntansi yang
menggunakan model pembelajaran PBL pada kelompok eksperimen 2.
Setelah dibandingkan maka langkah selanjutnya adalah kedua kelas
tersebut dievaluasi untuk melihat perubahan atau peningkatan motivasi
belajar sesudah diterapkan model pembelajaran PAIKEM dan model
20
pembelajaran PBL dengan skor motivasi belajar akuntansi sebelum
menggunakan penerapan kedua model pembelajaran tersebut.
2. Desain Penelitian
Penelitian ini melibatkan dua kelas yang dipilih secara random yaitu
kelompok eksperimen 1 menggunakan model pembelajaran PAIKEM dan
kelompok eksperimen 2 menggunakan model pembelajaran PBL. Sebelum
diterapkan treatment atau pelakuan yang berbeda pada masing-masing
kelompok, kedua kelompok harus diberikan pretest terlebih dahulu dengan
tujuan untuk mengetahui kemampuan awal apakah ada perbedaan antara
kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Pemberian pretest
diberikan dengan menggunakan kuesioner/angket untuk mengetahui
kondisi motivasi belajar siswa sebelum diberikan perlakuan (treatment).
Langkah selanjutnya yaitu pemberian perlakuan (treatment) pada
masing-masing kelompok, yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran PAIKEM pada kelompok eksperimen 1 dan model
pembelajaran PBL pada kelompok eksperimen 2, yang dilakukan pada
pertemuan kedua pada masing-masing kelas. Pengukuran skor peningkatan
motivasi belajar siswa atau posttest pada kedua kelompok eksperimen
tersebut dilakukan dengan meminta siswa untuk mengisi kuesioner/angket
setelah diterapkan model pembelajaran terhadap masing-masing kelompok
eksperimen. Sebelum kuesioner/angket diberikan kepada kedua kelompok
perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen terlebih dahulu.
Hasil skor motivasi belajar pada kedua kelompok eksperimen tersebut
akan dibandingkan untuk mengetahui model pembelajaran mana yang
lebih memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan
motivasi belajar akuntansi melalui uji statistika.
Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian ini menggunakan desain
Pretest-Posttest Control Group Design. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
dalam tabel berikut.
21
Tabel 3.1
Rancangan Pretest-Posttest Control Group Design
Group Pretest Variabel
Bebas
Posttest
Kelompok eksperimen 1
(PAIKEM)
O1 X1 O2
Kelompok eksperimen 2
(PBL)
O3 X2 O4
Nyoman Dantes (2012:96)
Dalam desain diatas terdapat empat kelompok data, yaitu data pretest,
kelompok eksperimen 1 (O1) dan kelompok eksperimen 2 (O3) data
posttest kelompok eksperimen 1 (O2) dan kelompok eksperimen 2 (O4).
Secara rinci keterangan dari desain penelitian Pretest-Posttest Control
Group Design adalah :
X1:pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PAIKEM
X2: pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL
O1: Hasil pretest kelompok eksperimen 1 (PAIKEM)
O2: Hasil posttest kelompok eksperimen 1 (PAIKEM)
O3: Hasil pretest kelompok eksperimen 2 (PBL)
O4: Hasil posttest kelompok eksperimen 2 (PBL)
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono, (2011:3) “variabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya”. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel
bebas (independent), variabel terikat (dependent).
a. Variabel Bebas (independent)
Menurut Sugiyono (2011: 4) “variabel bebas adalah merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat)”. Variabel bebas dalam penelitian
ini terdiri dari dua model pembelajaran yaitu model pembelajaran
22
PAIKEM dilambangkan dengan X1 dan model pembelajaran PBL
dilambangkan dengan X2.
b. Variabel Terikat (dependent)
Menurut Sugiyono (2011: 4) “variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi belajar akuntansi
yang dilambangkan dengan Y. Motivasi belajar yang diperoleh melalui
model pembelajaran PAIKEM sebagai Y1 dan motivasi belajar yang
diperoleh melalui model pembelajaran PBL sebagai Y2.
2. Definisi Operasional
a. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah suatu sikap yang menunjukkan siswa yang
memiliki keinginan, semangat, dan ketekunan siswa untuk melakukan
aktivitas belajar, memahami informasi dari materi yang dipelajari dan
menguasai keterampilan yang diharapkan dari aktivitas belajar,
sehingga terjadi perubahan tingkah laku, meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman dari apa yang telah dipelajari.
Motivasi belajar dalam penelitian ini adalah skor total yang diukur
melalui kuesioner/angket terdiri dari 30 butir pernyataan dengan lima
pilihan jawaban yaitu sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai, tidak sesuai,
dan sangat tidak sesuai. Penskoran bervariasi dari 1 sampai dengan 5.
Semakin tinggi motivasinya, semakin tinggi pula skor yang diperoleh.
b. Model Pembelajaran PAIKEM
Dalam PAIKEM terdapat lima pilar utama yaitu aktif, inovatif, kreatif,
efektif dan menyenangkan. Siswa memiliki rasa tanggungjawab, saling
menghormati dan bekerjasama.
c. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Model pembelajaran PBL atau model pembelajaran berdasarkan
masalah, kelompok-kelompok kecil siswa bekerjasama memecahkan
suatu masalah yang telah disepakati oleh siswa dan guru. Ketika guru
sedang menerapkan model pembelajaran tersebut, seringkali siswa
23
menggunakan bermacam-macam keterampilan, prosedur pemecahan
masalah, dan berpikir kritis.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2010: 117). Populasi yang digunakan adalah seluruh siswa yang duduk di
kelas XI IPS, yaitu siswa kelas XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3, dan XI IPS 4
di SMA Negeri 3 Salatiga Tahun Ajaran 2016/2017 yang berjumlah 130
siswa.
Tabel 3.2 Populasi Penelitian
Jumlah Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 3 Salatiga
No Kelas Jumlah Siswa
1 XI IPS 1 31
2 XI IPS 2 33
3 XI IPS 3 34
4 XI IPS 4 32
JUMLAH 130 Sumber: Data Profil Sekolah Tahun Ajaran 2016/2017
Karakteristik yang sama dalam populasi yaitu siswa mendapat materi
pelajaran dari kurikulum yang sama dan guru yang sama.
2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2010: 118). Penentuan sampel dalam penelitian ini
dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling atau Area
Sampling. Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel
bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk
dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Dalam menentukan penduduk
mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya
berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2010: 118).
24
Teknik Cluster Random Sampling dalam penelitian ini digunakan
untuk pengambilan sampel secara acak berdasarkan kelompok-kelompok
yang sudah ada, bukan secara individu.
D. Subyek dan Waktu Penelitian
1. Subyek Penelitian
Pada Kelas XI IPS di SMA Negeri 3 Salatiga terdiri dari 4 kelas yaitu
Kelas XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3, dan XI IPS 4. Hasil pengambilan
sampel secara acak yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh kelas XI IPS 2
dan kelas XI IPS 4 sebagai subyek yang akan diteliti. Langkah selanjutnya
adalah memilih kelas manakah yang akan diterapkan menggunakan model
pembelajaran PAIKEM dan kelas manakah yang akan di terapkan dengan
menggunakan model pembelajaran PBL. Hasilnya diperoleh kelas XI IPS
2 menggunakan model pembelajaran PAIKEM sebagai kelompok
eksperimen 1 dan kelas XI IPS 4 menggunakan model pembelajaran PBL
sebagai kelompok eksperimen 2.
Tabel 3.3 Subyek Penelitian
Kelompok Eksperimen 1 dan Kelompok Eksperimen 2
No. Kelas Jumlah
Siswa Kelompok
Model
Pembelajaran
1 XI IPS 2 33 Eksperimen 1 PAIKEM
2 XI IPS 4 32 Eksperimen 2 PBL
Jumlah 65 Sumber: Data Profil Sekolah Tahun Ajaran 2016/2017
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2017 di SMA Negeri 3
Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2016/2017.
25
Tabel 3.4 Waktu Pelaksanaan Penelitian
No Tanggal Kegiatan
1 Senin,
8/05/17
Observasi pendahuluan ke sekolah untuk mengetahui
jumlah kelas yang menjadi populasi dan sampel dalam
penelitian
2 Rabu,
10/05/17
Melakukan wawancara dan konsultasi dengan guru mata
pelajaran akuntansi untuk mendapatkan informasi
mengenai sistem pembelajaran dikelas yang akan
digunakan untuk penelitian dan eksperimen
3 Jumat,
12/05/17
Melakukan konsultasi dengan guru mata pelajaran
akuntansi mengenai penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan tahapan proses pembelajaran
dikelas yang akan digunakan untuk penelitian dan
eksperimen
4 Senin,
15/05/17
Try Out kuesioner/angket motivasi belajar siswa
sebelum adanya perlakuan atau sebelum diterapkan
model pembelajaran (pra eksperimen) dan untuk
mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen
5 Rabu,
17/05/17
Pretest kelompok eksperimen 1 dan kelompok
eksperimen 2
6 Jumat,
19/05/17
Melaksanakan proses pembelajaran akuntansi kelompok
eksperimen 1 dikelas XI IPS 2 dengan menggunakan
model pembelajaran PAIKEM pokok bahasan
Perusahaan Jasa s/d Jurnal Penutup
Posttest kelompok eksperimen 1 untuk mengetahui
motivasi belajar siswa setelah diterapkannya model
pembelajaran PAIKEM
7 Senin,
22/05/17
Melaksanakan proses pembelajaran akuntansi kelompok
eksperimen 2 dikelas XI IPS 4 dengan menggunakan
model pembelajaran PBL pokok bahasan Perusahaan
Jasa s/d Jurnal Penutup
Posttest kelompok eksperimen 2 untuk mengetahui
motivasi belajar siswa setelah diterapkannya model
pembelajaran PBL
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu pra penelitian atau tahap
persiapan dan tahap pelaksanaan penelitian. Adapun langkah dari tahap ini
adalah sebagai berikut :
26
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan observasi pendahuluan ke sekolah untuk mengetahui jumlah
kelas yang menjadi populasi kemudian digunakan sebagai sampel
dalam penelitian.
b. Menetukan sampel penelitian dengan teknik Cluster Random Sampling
yaitu pengambilan sampel secara acak berdasarkan kelompok-
kelompok yang sudah ada, bukan secara individu.
c. Melakukan wawancara dan konsultasi dengan guru mata pelajaran
akuntansi untuk mendapatkan informasi mengenai sistem pembelajaran
dikelas yang akan digunakan untuk penelitian dan eksperimen.
d. Menguji validitas dan reliabilitas kuesioner/angket motivasi belajar
siswa.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
a. Langkah-langkah dalam menerapkan model pembelajaran PAIKEM
adalah sebagai berikut :
1. Guru membuka proses belajar mengajar dan mengisi daftar hadir.
2. Dalam proses pembelajaran akuntansi, guru menggunakan media
pembelajaran “permainan monopoli akuntansi” yang telah
dirancang/disusun guru sebelumnya.
3. Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok. Masing-masing kelompok
terdiri dari 5-6 orang.
4. Guru membagi media pembelajaran “permainan monopoli
akuntansi” per masing-masing kelompok.
5. Guru menjelaskan cara menggunakan media pembelajaran dan
aturan main dalam “permainan monopoli akuntansi”. Peran guru
dalam penerapan model pembelajaran ini sebagai fasilitator.
6. Guru mengambil data posttest motivasi belajar siswa melalui
kuesioner/angket.
27
b. Langkah-langkah dalam menerapkan model pembelajaran PBL adalah
sebagai berikut :
1. Guru membuka proses pembelajaran dan mengisi daftar hadir
2. Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok. Masing-masing kelompok
terdiri dari 5-6 orang.
3. Guru menjelaskan model pembelajaran PBL dan membagi lembar
diskusi yang berisi permasalahan yang berkaitan dengan materi
akuntansi yang harus dipecahkan siswa melalui diskusi kelompok
4. Guru memberi waktu kepada siswa untuk berdiskusi, peran guru
hanya sebagai fasilitator yaitu mengawasi dan membantu jalannya
diskusi. Setelah waktu diskusi selesai, siswa mengumpulkan hasil
diskusi dan diserahkan kepada guru.
5. Guru mengacak lembar hasil diskusi kelompok untuk melakukan
presentasi terhadap permasalahan yang sudah didiskusikan per
masing-masing kelompok.
6. Guru memberikan penguatan materi dan mengevaluasi hasil diskusi
kelompok dan presentasi siswa.
7. Guru mengambil data posttest mengenai motivasi belajar siswa
melalui kuesioner/angket.
c. Lama pertemuan didalam kedua kelas adalah sama. Menggunakan
waktu 2 jam pelajaran atau 2 x 45 menit.
3. Tahap Akhir
a. Diakhir pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
PAIKEM pada kelompok eksperimen 1 dan model pembelajaran PBL
pada kelompok eksperimen 2, kedua kelas akan mendapat perlakuan
yang sama terhadap posttest yaitu pengambilan data motivasi belajar
siswa melalui kuesioner/angket.
b. Menguji Hipotesis, yaitu mengolah data yang diperoleh dengan
menggunakan aplikasi SPSS versi 20 sebagai pengaplikasian rumus
yang telah ditentukan.
c. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.
28
F. Teknik Pengumpulan Data
Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh
data dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi
Hadi dalam Sugiyono, (2013:203), berpendapat bahwa, observasi
merupakan suatu yang sangat kompleks, suatu proses yang tersusun
dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik observasi
dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung tentang
kegiatan proses belajar dan pembelajaran di SMA Negeri 3 Salatiga.
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
kondisi pembelajaran di kelas, dan untuk mencari data mengenai jumlah
kelas yang menjadi populasi dan sampel dalam penelitian.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu metode pengumpulan data yang
digunakan untuk memperoleh data-data mengenai hal-hal atau berupa
variabel yang berisi catatan, agenda, notulis dan lainnya. Menurut
Arikunto, (2011: 231), “dokumentasi dalam penelitian dilakukan untuk
mengetahui daftar nilai siswa (sebagai sumber informasi tentang
keberadaan siswa)”.
Teknik dokumentasi dalam penelitian ini diperlukan sebagai bukti telah
dilaksanakannya penelitian. Kaitannya dengan penelitian ini peneliti
mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh
peneliti sendiri sedangkan guru bertindak sebagai observer atau orang
yang mengamati proses berlangsungnya pembelajaran. Dokumentasi
dalam penelitian ini dapat berbentuk foto saat kegiatan penelitian
(eksperimen), lampiran penilaian aktivitas guru pada saat menerapkan
model pembelajaran PAIKEM dan PBL yang di amati oleh guru mata
pelajaran ekonomi akuntansi kelas XI IPS, lampiran daftar hadir siswa,
dan lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
29
3. Kuesioner/Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya, (Sugiyono, 2013: 142). Skala yang
digunakan dalam pengukuran angket adalah rating scale yang
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi sesorang atau
kelompok orang tentang fenonema sosial. Dalam penelitian, fenomena
sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya
disebut sebagai variabel penelitian, (Sugiyono, 2009: 134).
Kuesioner/angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur skor
motivasi belajar siswa sebelum diberikan perlakuan (treatment) melalui
penerapan model pembelajaran dan setelah diberikan perlakuan
(treatment).
G. Instrumen Penelitian
Suharsimi Arikunto (2002: 136) menyebutkan bahwa instrumen adalah
alat atau fasilitas yang digunakan dalam waktu penelitian dengan
menggunakan sesuatu metode. Kegunaan instrumen ini agar lebih mudah
dalam penelitian dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap,
dan sistematis sehingga lebih mudah dikelola.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner/angket
yang digunakan untuk mengukur skor motivasi belajar siswa. Apabila jumlah
skor yang diperoleh siswa berjumlah tinggi maka semakin tinggi pula
motivasi belajar siswa. Skala pengukuran dalam instumen penelitian ini
menggunakan skala likert. Menurut Djaali (2008:28), ialah skala yang dapat
dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan. Dengan
skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun
item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
30
Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner/Angket
Motivasi Belajar Siswa
Indikator Daftar Pernyataan Nomor
Pernyataan
Keseluruhan daya penggerak
di dalam diri siswa kelas XI
IPS yang menimbulkan
kegiatan belajar
Berusaha mencari materi
pelajaran akuntansi secara
mandiri
1, 2
Tidak malas untuk
membuka dan membaca
buku
3, 4
Menyukai kegiatan yang
aktif dalam belajar
5, 6, 7
Keseluruhan daya penggerak
di dalam diri siswa kelas XI
IPS yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan
belajar
Materi pelajaran yang
mudah dipahami dan mudah
untuk dipelajari
8, 9
Tidak merasa bosan saat
belajar di kelas
10, 11
Berpartisipasi secara aktif
dalam proses pembelajaran
12. 13
Menunjukkan potensi yang
ada pada diri siswa
14, 15
Menggunakan kesempatan
yang tersedia
16, 17
Keseluruhan daya penggerak
di dalam diri siswa kelas XI
IPS dalam mencapai tujuan
pembelajaran
Kesesuaian dengan minat
siswa
18, 19
Keefektifan pembelajaran
dalam mencapai tujuan
belajar
20, 21
Adanya hasrat dan keinginan
siswa kelas XI IPS untuk
berhasil
Percaya akan berhasil saat
tes
22, 23
Adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar
Berusaha menambah
frekuensi belajar
24, 25
Adanya harapan dan cita-cita
masa depan
Keterkaitan belajar pada
mata pelajaran yang lain
26
Adanya penghargaan dalam
belajar
Berusaha memperoleh nilai
terbaik
27
Adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar
Merasa tertarik dengan
pembelajaran akuntansi
28
Adanya lingkungan belajar
yang kondusif
Adanya interaksi langsung 29, 30
31
H. Teknik Analisis Data
Dalam menguji peningkatan motivasi belajar tersebut menggunakan uji-t
yang dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS versi 20. Teknik ini digunakan
untuk menguji perbedaan rata-ratanya (mean) dari kelompok eksperimen 1
dan kelompok eksperimen 2. Teknik uji t yang dipilih yaitu uji-t Independent
Sample t Test. Agar kesimpulan data tidak menyimpang maka perlu dilakukan
uji asumsi dasar atau uji prasyarat. Uji prasyarat yang digunakan sebelum uji-
t adalah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Jika data yang ada belum diketahui
berdistribusi normal atau tidak maka alternatif yang digunakan adalah
menggunakan statistik non parametik. Data dikatakan normal jika signifikansi
lebih dari 0,05. Sedangkan uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui
apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak. Uji normalitas
dan homogenitas tersebut dilakukan sebagai pra syarat dalam analisis
Independent Sample t Test. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian
adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Sebagai kriteria pengujian,
jika nilai signifikasi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari
dua kelompok data adalah sama. Sebelum melakukan uji normalitas dan
homogenitas, instrumen penelitian yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data yaitu tentang motivasi belajar harus diuji validitas dan
reliabilitasnya.
1. Uji Persyaratan Instrumen
a. Uji Validitas
Arikunto, (2013: 58) menyatakan bahwa, ”Validitas adalah suatu
ukuran yang menunjang tingkat validitas atau kesahihan suatu
instrumen, sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur
apa yang hendak diukur, sebuah instrumen dikatakan valid apabila
dapat mengungkapkan data dari variabel untuk mengukur tingkat
validitas angket yang yang diteliti secara tepat. Suatu alat ukur yang
32
dinyatakan valid jika alat ukur tersebut mampu mengukur apa yang
diukur.
Dalam pengujian validitas soal, digunakan skala likert sebagai
media penilaiannya, seperti tertera pada tabel 3.6
Tabel 3.6 Skor Skala Likert
Penilaian Kualitatif Bobot Nilai Penilaian Kuantitatif
Sangat Setuju/Sangat Valid 5 84% - 100%
Setuju/Valid 4 68% - 83%
Cukup Setuju/Cukup Valid 3 52% - 67%
Kurang Setuju/Kurang Valid 2 36% - 51%
Tidak Valid 1 20% - 35%
Keterangan:
HR: Persentase hasil validasi soal
Jumlah skor validasi soal
Jumlah skor tertinggi dari seluruh soal
Uji validitas instrumen dilakukan pada tanggal 15 Mei 2017 dan
disebar secara acak pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Salatiga.
Berdasarkan hasil uji coba instrumen tersebut, maka diperoleh hasilnya
dan dianalisis menggunakan aplikasi SPSS versi 20. Untuk menguji
kesahihan item instrumen didasarkan pada pengambilan keputusan
instrumen valid menggunakan tabel r Product Moment. Menurut Sugiyono
(2011: 373) taraf signifikan 5% dilihat dari jumlah siswa (responden).
Semakin banyak jumlah siswa, semakin rendah taraf signifikannya.
Jumlah siswa pada saat uji validitas dan reliabilitas instrumen sebanyak 31
siswa, sehingga taraf signifikannya > 0,3550. Jika taraf signifikannya >
0,3550 maka instrumen dikatakan valid, sedangkan jika taraf signifikannya
< 0,3550 maka instrumen dikatakan tidak valid. Hasil uji validitas
instrumen dapat dilihat dalam tabel 3.7 berikut ini :
33
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Validitas
Item Soal
Pernyataan1 103,3871 168,512 ,608 ,856 Valid
Pernyataan2 103,3871 174,045 ,517 ,860 Valid
Pernyataan3 103,5806 174,385 ,499 ,860 Valid
Pernyataan4 103,8710 177,049 ,425 ,862 Valid
Pernyataan5 103,4839 171,991 ,442 ,861 Valid
Pernyataan6 103,0645 181,396 ,160 ,868 Tidak Valid
Pernyataan7 103,5484 170,989 ,571 ,858 Valid
Pernyataan8 103,7742 170,981 ,417 ,862 Valid
Pernyataan9 103,8065 174,561 ,358 ,863 Valid
Pernyataan10 104,0645 177,796 ,225 ,867 Tidak Valid
Pernyataan11 103,1613 178,340 ,313 ,864 Tidak Valid
Pernyataan12 102,8710 175,449 ,506 ,860 Valid
Pernyataan13 102,8065 171,695 ,635 ,857 Valid
Pernyataan14 103,9032 177,824 ,207 ,868 Tidak Valid
Pernyataan15 102,8710 175,383 ,545 ,860 Valid
Pernyataan16 103,2581 173,931 ,373 ,863 Valid
Pernyataan17 103,5806 167,785 ,531 ,858 Valid
Pernyataan18 103,4839 163,658 ,667 ,854 Valid
Pernyataan19 103,1613 175,806 ,426 ,862 Valid
Pernyataan20 102,9677 178,566 ,236 ,866 Tidak Valid
Pernyataan21 103,0968 173,024 ,388 ,863 Valid
Pernyataan22 103,2903 171,946 ,469 ,860 Valid
Pernyataan23 104,2903 172,213 ,444 ,861 Valid
Pernyataan24 102,8710 176,049 ,423 ,862 Valid
Pernyataan25 103,8387 176,873 ,280 ,865 Tidak Valid
Pernyataan26 103,9032 176,357 ,377 ,863 Valid
Pernyataan27 103,4839 183,591 ,067 ,870 Tidak Valid
Pernyataan28 103,5484 175,056 ,405 ,862 Valid
Pernyataan29 103,1290 177,783 ,365 ,863 Valid
Pernyataan30 103,5161 182,725 ,122 ,868 Tidak Valid Sumber: Data Diolah Tahun 2017
34
Berdasarkan hasil uji validitas instrumen yang terdiri dari 30
item pernyataan dapat diketahui bahwa instrumen yang valid
berjumlah 22 item dan terdapat 8 item instrumen yang tidak valid.
Selanjutnya, instrumen yang tidak valid dibuang dan dilakukan
pengolahan data kembali. Hasil analisis kedua maka akhir dari setiap
instrumen adalah valid karena memiliki koefisien corrected item total
correlation diatas 0,3550.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Naniek, dkk (2012: 344) “reliabilitas tes adalah
kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang
konstan atau ajeg”. Naniek, dkk juga menambahkan bahwa “tujuan
utama menghitung reliabilitas skor tes adalah untuk mengetahui
tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistency) skor tes.
Suatu instrumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut konsisten
dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur. Kriteria yang
digunkan untuk menentukan reliabilitas instrumen didasarkan pada
nilai koefisien Cronbach's Alpha (a) sebagai berikut :
Tabel 3.8 Rentang Indeks Reliabilitas
No Indeks Interpretasi
1 0,00 sampai 0,20 Kurang Reliabel
2 0,21 sampai 0,40 Agak Reliabel
3 0,41 sampai 0,60 Cukup Reliabel
4 0,61 sampai 0,80 Reliabel
5 0,81 sampai 1,00 Sangat Reliabel Naniek dkk (2012:346)
Menurut Naniek, dkk (2012: 346) “semakin tinggi koefisien
reliabilitas suatu tes (mendekati 1), makin tinggi pula
keajegan/ketepatannya”. Beliau juga menambahkan bahwa “tes yang
memiliki konsistensi reliabilitas tinggi adalah akurat terhadap
kesempatan testing dan istrumen tes lainnya”. Berdasarkan tabel 3.7 di
atas, suatu instrumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut
memiliki rentang indeks reliabel > 0,60. Hasil uji reabilitas instrumen
dapat dilihat dalam tabel 3.9 berikut ini :
35
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items Kategori
,878 22 Sangat Reliabel Sumber: Data Diolah Tahun 2017
Berdasarkan tabel 3.9 tentang hasil uji reabilitas instrumen dengan
jumlah 22 item pernyataan, diperoleh Cronbach's Alpha (a) sebesar 0,878,
maka instrumen tersebut dinyatakan sangat reliabel.
2. Uji Persyaratan Analisis Data
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-
masing kelompok sampel terdistribusi normal atau tidak. Data-data
yang diuji adalah data pretest kelompok eksperimen1 dan kelompok
eksperimen 2, posttest kelompok eksperimen1 dan kelompok
eksperimen 2. Uji normalitas dilakukan dengan uji Chi-Kuadrat
menurut sugiyono (2010:172) dengan rumus sebagai berikut:dengan uji
chi kuadrat, yaitu :
X2
=
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Pedoman pengambilan keputusan dengan mengambil nilai taraf
signifikansi 5% adalah sebagai berikut:
1. Nilai signifikansi (sig) < 0,05, distribusi tidak normal
2. Nilai signifikasi (sig) ≥ 0,05 distribusi normal
b. Uji Homogentitas
Uji homogenitas varians bertujuan untuk mengetahui apakah varians
kedua kelompok eksperimen homogen atau tidak.
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :
H0 : Semua variansi sama.
36
H1 : Tidak semua variansi sama.
Untuk mengetahui kesamaan varians (homogenitas) antara kelompok
eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 maka akan diuji dengan
menggunakan levene’stest for equality variances pada SPSS 22.0 for
windows. Kriteria pengujian di dasarkan pada berikut ini :
1. Jika nilai signifikan > 0,05, maka kedua kelompok berasal dari
populasi yang memiliki varians yang sama (homogen).
2. Jika nilai signifikan < 0,05, maka kedua kelompok tidak berasal
dari populasi yang memiliki varians yang sama (heterogen)
c. Uji Beda Rata-rata dengan Independent Sample T Test
Menurut Purnomo (2015:73) tujuan analisis ini adalah untuk
membandingkan dua rata-rata dua grup yang tidak berhubungan. Uji
beda rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
jika suatu karakteristik diberi perlakuan yang berbeda atau mendapat
pengaruh tertentu. Hipotesis tersebut dirumuskan dalam bentuk
statistik (uji dua pihak) sebagai berikut:
H0 = μ1 = μ2 (Skor motivasi belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran PAIKEM sama dengan skor motivasi
belajaran siswa dengan menggunakan model
pembelajaran PBL)
H1 = μ1 > μ2 (Skor motivasi belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran PAIKEM berbeda dengan skor motivasi
belajaran siswa dengan menggunakan model
pembelajaran PBL)
Apabila kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen, maka
dilakukan uji kesamaan rata-rata (uji-t) melalui uji dua pihak
menggunakan independent sample t-test dengan bantuan software
SPSS versi 20.0 for windows:
37
√
(Sugiyono, 2014:197)
Keterangan:
X1: Mean pada distribusi sampel 1
X2: Mean pada distribusi sampel 2
N1: Jumlah individu pada sampel 1
N2: Jumlah individu pada sampel 2
S12: Nilai varian pada distribusi sampel 1
S22: Nilai varian pada distribusi sampel 2
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikasi > 0,05, maka H0 diterima H1ditolak.
2. Jika nilai signifikasi < 0,05, maka H0 ditolak H1 diterima.