bab iii metode penelitian -...

19
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk penelitian dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan penelitian, karena dengan adanya pemilihan dan penentuan metode penelitian yang tepat merupakan pedoman penyelidikan yang terarah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode ekperimental (experiment research) dengan pendekatan komparatif. Menurut Sudjana dan Ibrahim (2004:19), penelitian ekperimen dapat diartikan sebagai suatu penelitian yang berusaha untuk mengungkap hubungan dua variabel atau lebih. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan keberadaan suatu variabel atau lebih pada dua atau sampel yang berbeda atau pada waktu yang berbeda. Penelitian ini menggunkan penelitian Quasi Exsperimental Research (penelitian semu). Dalam Nahartyo (2013:4) eksperimen semu (Quasi Experiment) adalah jenis eksperimen dimana eksperimenter tidak berkemampuan melakukan manipulasi dan randomisasi sebesar pada eksperimen tulen. Eksperimen semu merupakan pengembangan dari True Exsperiment (eksperimen sungguhan). Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan skor motivasi belajar akuntansi yang menggunkan model pembelajaran PAIKEM pada kelompok eksperimen 1 dan skor motivasi belajar akuntansi yang menggunakan model pembelajaran PBL pada kelompok eksperimen 2. Setelah dibandingkan maka langkah selanjutnya adalah kedua kelas tersebut dievaluasi untuk melihat perubahan atau peningkatan motivasi belajar sesudah diterapkan model pembelajaran PAIKEM dan model

Upload: duongkhue

Post on 30-Apr-2019

242 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk penelitian

dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan

hal yang sangat penting dalam melakukan penelitian, karena dengan

adanya pemilihan dan penentuan metode penelitian yang tepat merupakan

pedoman penyelidikan yang terarah. Metode yang digunakan pada

penelitian ini adalah metode ekperimental (experiment research) dengan

pendekatan komparatif.

Menurut Sudjana dan Ibrahim (2004:19), penelitian ekperimen dapat

diartikan sebagai suatu penelitian yang berusaha untuk mengungkap

hubungan dua variabel atau lebih.

Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat

membandingkan keberadaan suatu variabel atau lebih pada dua atau

sampel yang berbeda atau pada waktu yang berbeda.

Penelitian ini menggunkan penelitian Quasi Exsperimental Research

(penelitian semu). Dalam Nahartyo (2013:4) eksperimen semu (Quasi

Experiment) adalah jenis eksperimen dimana eksperimenter tidak

berkemampuan melakukan manipulasi dan randomisasi sebesar pada

eksperimen tulen. Eksperimen semu merupakan pengembangan dari True

Exsperiment (eksperimen sungguhan).

Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan skor motivasi belajar

akuntansi yang menggunkan model pembelajaran PAIKEM pada

kelompok eksperimen 1 dan skor motivasi belajar akuntansi yang

menggunakan model pembelajaran PBL pada kelompok eksperimen 2.

Setelah dibandingkan maka langkah selanjutnya adalah kedua kelas

tersebut dievaluasi untuk melihat perubahan atau peningkatan motivasi

belajar sesudah diterapkan model pembelajaran PAIKEM dan model

20

pembelajaran PBL dengan skor motivasi belajar akuntansi sebelum

menggunakan penerapan kedua model pembelajaran tersebut.

2. Desain Penelitian

Penelitian ini melibatkan dua kelas yang dipilih secara random yaitu

kelompok eksperimen 1 menggunakan model pembelajaran PAIKEM dan

kelompok eksperimen 2 menggunakan model pembelajaran PBL. Sebelum

diterapkan treatment atau pelakuan yang berbeda pada masing-masing

kelompok, kedua kelompok harus diberikan pretest terlebih dahulu dengan

tujuan untuk mengetahui kemampuan awal apakah ada perbedaan antara

kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Pemberian pretest

diberikan dengan menggunakan kuesioner/angket untuk mengetahui

kondisi motivasi belajar siswa sebelum diberikan perlakuan (treatment).

Langkah selanjutnya yaitu pemberian perlakuan (treatment) pada

masing-masing kelompok, yaitu dengan menggunakan model

pembelajaran PAIKEM pada kelompok eksperimen 1 dan model

pembelajaran PBL pada kelompok eksperimen 2, yang dilakukan pada

pertemuan kedua pada masing-masing kelas. Pengukuran skor peningkatan

motivasi belajar siswa atau posttest pada kedua kelompok eksperimen

tersebut dilakukan dengan meminta siswa untuk mengisi kuesioner/angket

setelah diterapkan model pembelajaran terhadap masing-masing kelompok

eksperimen. Sebelum kuesioner/angket diberikan kepada kedua kelompok

perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen terlebih dahulu.

Hasil skor motivasi belajar pada kedua kelompok eksperimen tersebut

akan dibandingkan untuk mengetahui model pembelajaran mana yang

lebih memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan

motivasi belajar akuntansi melalui uji statistika.

Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian ini menggunakan desain

Pretest-Posttest Control Group Design. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

dalam tabel berikut.

21

Tabel 3.1

Rancangan Pretest-Posttest Control Group Design

Group Pretest Variabel

Bebas

Posttest

Kelompok eksperimen 1

(PAIKEM)

O1 X1 O2

Kelompok eksperimen 2

(PBL)

O3 X2 O4

Nyoman Dantes (2012:96)

Dalam desain diatas terdapat empat kelompok data, yaitu data pretest,

kelompok eksperimen 1 (O1) dan kelompok eksperimen 2 (O3) data

posttest kelompok eksperimen 1 (O2) dan kelompok eksperimen 2 (O4).

Secara rinci keterangan dari desain penelitian Pretest-Posttest Control

Group Design adalah :

X1:pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PAIKEM

X2: pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL

O1: Hasil pretest kelompok eksperimen 1 (PAIKEM)

O2: Hasil posttest kelompok eksperimen 1 (PAIKEM)

O3: Hasil pretest kelompok eksperimen 2 (PBL)

O4: Hasil posttest kelompok eksperimen 2 (PBL)

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono, (2011:3) “variabel penelitian adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya”. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel

bebas (independent), variabel terikat (dependent).

a. Variabel Bebas (independent)

Menurut Sugiyono (2011: 4) “variabel bebas adalah merupakan variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat)”. Variabel bebas dalam penelitian

ini terdiri dari dua model pembelajaran yaitu model pembelajaran

22

PAIKEM dilambangkan dengan X1 dan model pembelajaran PBL

dilambangkan dengan X2.

b. Variabel Terikat (dependent)

Menurut Sugiyono (2011: 4) “variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi belajar akuntansi

yang dilambangkan dengan Y. Motivasi belajar yang diperoleh melalui

model pembelajaran PAIKEM sebagai Y1 dan motivasi belajar yang

diperoleh melalui model pembelajaran PBL sebagai Y2.

2. Definisi Operasional

a. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah suatu sikap yang menunjukkan siswa yang

memiliki keinginan, semangat, dan ketekunan siswa untuk melakukan

aktivitas belajar, memahami informasi dari materi yang dipelajari dan

menguasai keterampilan yang diharapkan dari aktivitas belajar,

sehingga terjadi perubahan tingkah laku, meningkatkan pengetahuan

dan pemahaman dari apa yang telah dipelajari.

Motivasi belajar dalam penelitian ini adalah skor total yang diukur

melalui kuesioner/angket terdiri dari 30 butir pernyataan dengan lima

pilihan jawaban yaitu sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai, tidak sesuai,

dan sangat tidak sesuai. Penskoran bervariasi dari 1 sampai dengan 5.

Semakin tinggi motivasinya, semakin tinggi pula skor yang diperoleh.

b. Model Pembelajaran PAIKEM

Dalam PAIKEM terdapat lima pilar utama yaitu aktif, inovatif, kreatif,

efektif dan menyenangkan. Siswa memiliki rasa tanggungjawab, saling

menghormati dan bekerjasama.

c. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Model pembelajaran PBL atau model pembelajaran berdasarkan

masalah, kelompok-kelompok kecil siswa bekerjasama memecahkan

suatu masalah yang telah disepakati oleh siswa dan guru. Ketika guru

sedang menerapkan model pembelajaran tersebut, seringkali siswa

23

menggunakan bermacam-macam keterampilan, prosedur pemecahan

masalah, dan berpikir kritis.

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2010: 117). Populasi yang digunakan adalah seluruh siswa yang duduk di

kelas XI IPS, yaitu siswa kelas XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3, dan XI IPS 4

di SMA Negeri 3 Salatiga Tahun Ajaran 2016/2017 yang berjumlah 130

siswa.

Tabel 3.2 Populasi Penelitian

Jumlah Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 3 Salatiga

No Kelas Jumlah Siswa

1 XI IPS 1 31

2 XI IPS 2 33

3 XI IPS 3 34

4 XI IPS 4 32

JUMLAH 130 Sumber: Data Profil Sekolah Tahun Ajaran 2016/2017

Karakteristik yang sama dalam populasi yaitu siswa mendapat materi

pelajaran dari kurikulum yang sama dan guru yang sama.

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2010: 118). Penentuan sampel dalam penelitian ini

dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling atau Area

Sampling. Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel

bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk

dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Dalam menentukan penduduk

mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya

berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2010: 118).

24

Teknik Cluster Random Sampling dalam penelitian ini digunakan

untuk pengambilan sampel secara acak berdasarkan kelompok-kelompok

yang sudah ada, bukan secara individu.

D. Subyek dan Waktu Penelitian

1. Subyek Penelitian

Pada Kelas XI IPS di SMA Negeri 3 Salatiga terdiri dari 4 kelas yaitu

Kelas XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3, dan XI IPS 4. Hasil pengambilan

sampel secara acak yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh kelas XI IPS 2

dan kelas XI IPS 4 sebagai subyek yang akan diteliti. Langkah selanjutnya

adalah memilih kelas manakah yang akan diterapkan menggunakan model

pembelajaran PAIKEM dan kelas manakah yang akan di terapkan dengan

menggunakan model pembelajaran PBL. Hasilnya diperoleh kelas XI IPS

2 menggunakan model pembelajaran PAIKEM sebagai kelompok

eksperimen 1 dan kelas XI IPS 4 menggunakan model pembelajaran PBL

sebagai kelompok eksperimen 2.

Tabel 3.3 Subyek Penelitian

Kelompok Eksperimen 1 dan Kelompok Eksperimen 2

No. Kelas Jumlah

Siswa Kelompok

Model

Pembelajaran

1 XI IPS 2 33 Eksperimen 1 PAIKEM

2 XI IPS 4 32 Eksperimen 2 PBL

Jumlah 65 Sumber: Data Profil Sekolah Tahun Ajaran 2016/2017

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2017 di SMA Negeri 3

Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2016/2017.

25

Tabel 3.4 Waktu Pelaksanaan Penelitian

No Tanggal Kegiatan

1 Senin,

8/05/17

Observasi pendahuluan ke sekolah untuk mengetahui

jumlah kelas yang menjadi populasi dan sampel dalam

penelitian

2 Rabu,

10/05/17

Melakukan wawancara dan konsultasi dengan guru mata

pelajaran akuntansi untuk mendapatkan informasi

mengenai sistem pembelajaran dikelas yang akan

digunakan untuk penelitian dan eksperimen

3 Jumat,

12/05/17

Melakukan konsultasi dengan guru mata pelajaran

akuntansi mengenai penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan tahapan proses pembelajaran

dikelas yang akan digunakan untuk penelitian dan

eksperimen

4 Senin,

15/05/17

Try Out kuesioner/angket motivasi belajar siswa

sebelum adanya perlakuan atau sebelum diterapkan

model pembelajaran (pra eksperimen) dan untuk

mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen

5 Rabu,

17/05/17

Pretest kelompok eksperimen 1 dan kelompok

eksperimen 2

6 Jumat,

19/05/17

Melaksanakan proses pembelajaran akuntansi kelompok

eksperimen 1 dikelas XI IPS 2 dengan menggunakan

model pembelajaran PAIKEM pokok bahasan

Perusahaan Jasa s/d Jurnal Penutup

Posttest kelompok eksperimen 1 untuk mengetahui

motivasi belajar siswa setelah diterapkannya model

pembelajaran PAIKEM

7 Senin,

22/05/17

Melaksanakan proses pembelajaran akuntansi kelompok

eksperimen 2 dikelas XI IPS 4 dengan menggunakan

model pembelajaran PBL pokok bahasan Perusahaan

Jasa s/d Jurnal Penutup

Posttest kelompok eksperimen 2 untuk mengetahui

motivasi belajar siswa setelah diterapkannya model

pembelajaran PBL

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu pra penelitian atau tahap

persiapan dan tahap pelaksanaan penelitian. Adapun langkah dari tahap ini

adalah sebagai berikut :

26

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan observasi pendahuluan ke sekolah untuk mengetahui jumlah

kelas yang menjadi populasi kemudian digunakan sebagai sampel

dalam penelitian.

b. Menetukan sampel penelitian dengan teknik Cluster Random Sampling

yaitu pengambilan sampel secara acak berdasarkan kelompok-

kelompok yang sudah ada, bukan secara individu.

c. Melakukan wawancara dan konsultasi dengan guru mata pelajaran

akuntansi untuk mendapatkan informasi mengenai sistem pembelajaran

dikelas yang akan digunakan untuk penelitian dan eksperimen.

d. Menguji validitas dan reliabilitas kuesioner/angket motivasi belajar

siswa.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Langkah-langkah dalam menerapkan model pembelajaran PAIKEM

adalah sebagai berikut :

1. Guru membuka proses belajar mengajar dan mengisi daftar hadir.

2. Dalam proses pembelajaran akuntansi, guru menggunakan media

pembelajaran “permainan monopoli akuntansi” yang telah

dirancang/disusun guru sebelumnya.

3. Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok. Masing-masing kelompok

terdiri dari 5-6 orang.

4. Guru membagi media pembelajaran “permainan monopoli

akuntansi” per masing-masing kelompok.

5. Guru menjelaskan cara menggunakan media pembelajaran dan

aturan main dalam “permainan monopoli akuntansi”. Peran guru

dalam penerapan model pembelajaran ini sebagai fasilitator.

6. Guru mengambil data posttest motivasi belajar siswa melalui

kuesioner/angket.

27

b. Langkah-langkah dalam menerapkan model pembelajaran PBL adalah

sebagai berikut :

1. Guru membuka proses pembelajaran dan mengisi daftar hadir

2. Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok. Masing-masing kelompok

terdiri dari 5-6 orang.

3. Guru menjelaskan model pembelajaran PBL dan membagi lembar

diskusi yang berisi permasalahan yang berkaitan dengan materi

akuntansi yang harus dipecahkan siswa melalui diskusi kelompok

4. Guru memberi waktu kepada siswa untuk berdiskusi, peran guru

hanya sebagai fasilitator yaitu mengawasi dan membantu jalannya

diskusi. Setelah waktu diskusi selesai, siswa mengumpulkan hasil

diskusi dan diserahkan kepada guru.

5. Guru mengacak lembar hasil diskusi kelompok untuk melakukan

presentasi terhadap permasalahan yang sudah didiskusikan per

masing-masing kelompok.

6. Guru memberikan penguatan materi dan mengevaluasi hasil diskusi

kelompok dan presentasi siswa.

7. Guru mengambil data posttest mengenai motivasi belajar siswa

melalui kuesioner/angket.

c. Lama pertemuan didalam kedua kelas adalah sama. Menggunakan

waktu 2 jam pelajaran atau 2 x 45 menit.

3. Tahap Akhir

a. Diakhir pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

PAIKEM pada kelompok eksperimen 1 dan model pembelajaran PBL

pada kelompok eksperimen 2, kedua kelas akan mendapat perlakuan

yang sama terhadap posttest yaitu pengambilan data motivasi belajar

siswa melalui kuesioner/angket.

b. Menguji Hipotesis, yaitu mengolah data yang diperoleh dengan

menggunakan aplikasi SPSS versi 20 sebagai pengaplikasian rumus

yang telah ditentukan.

c. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.

28

F. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh

data dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

Hadi dalam Sugiyono, (2013:203), berpendapat bahwa, observasi

merupakan suatu yang sangat kompleks, suatu proses yang tersusun

dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik observasi

dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung tentang

kegiatan proses belajar dan pembelajaran di SMA Negeri 3 Salatiga.

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

kondisi pembelajaran di kelas, dan untuk mencari data mengenai jumlah

kelas yang menjadi populasi dan sampel dalam penelitian.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu metode pengumpulan data yang

digunakan untuk memperoleh data-data mengenai hal-hal atau berupa

variabel yang berisi catatan, agenda, notulis dan lainnya. Menurut

Arikunto, (2011: 231), “dokumentasi dalam penelitian dilakukan untuk

mengetahui daftar nilai siswa (sebagai sumber informasi tentang

keberadaan siswa)”.

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini diperlukan sebagai bukti telah

dilaksanakannya penelitian. Kaitannya dengan penelitian ini peneliti

mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh

peneliti sendiri sedangkan guru bertindak sebagai observer atau orang

yang mengamati proses berlangsungnya pembelajaran. Dokumentasi

dalam penelitian ini dapat berbentuk foto saat kegiatan penelitian

(eksperimen), lampiran penilaian aktivitas guru pada saat menerapkan

model pembelajaran PAIKEM dan PBL yang di amati oleh guru mata

pelajaran ekonomi akuntansi kelas XI IPS, lampiran daftar hadir siswa,

dan lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

29

3. Kuesioner/Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya, (Sugiyono, 2013: 142). Skala yang

digunakan dalam pengukuran angket adalah rating scale yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi sesorang atau

kelompok orang tentang fenonema sosial. Dalam penelitian, fenomena

sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya

disebut sebagai variabel penelitian, (Sugiyono, 2009: 134).

Kuesioner/angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur skor

motivasi belajar siswa sebelum diberikan perlakuan (treatment) melalui

penerapan model pembelajaran dan setelah diberikan perlakuan

(treatment).

G. Instrumen Penelitian

Suharsimi Arikunto (2002: 136) menyebutkan bahwa instrumen adalah

alat atau fasilitas yang digunakan dalam waktu penelitian dengan

menggunakan sesuatu metode. Kegunaan instrumen ini agar lebih mudah

dalam penelitian dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap,

dan sistematis sehingga lebih mudah dikelola.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner/angket

yang digunakan untuk mengukur skor motivasi belajar siswa. Apabila jumlah

skor yang diperoleh siswa berjumlah tinggi maka semakin tinggi pula

motivasi belajar siswa. Skala pengukuran dalam instumen penelitian ini

menggunakan skala likert. Menurut Djaali (2008:28), ialah skala yang dapat

dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan. Dengan

skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun

item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

30

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner/Angket

Motivasi Belajar Siswa

Indikator Daftar Pernyataan Nomor

Pernyataan

Keseluruhan daya penggerak

di dalam diri siswa kelas XI

IPS yang menimbulkan

kegiatan belajar

Berusaha mencari materi

pelajaran akuntansi secara

mandiri

1, 2

Tidak malas untuk

membuka dan membaca

buku

3, 4

Menyukai kegiatan yang

aktif dalam belajar

5, 6, 7

Keseluruhan daya penggerak

di dalam diri siswa kelas XI

IPS yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan

belajar

Materi pelajaran yang

mudah dipahami dan mudah

untuk dipelajari

8, 9

Tidak merasa bosan saat

belajar di kelas

10, 11

Berpartisipasi secara aktif

dalam proses pembelajaran

12. 13

Menunjukkan potensi yang

ada pada diri siswa

14, 15

Menggunakan kesempatan

yang tersedia

16, 17

Keseluruhan daya penggerak

di dalam diri siswa kelas XI

IPS dalam mencapai tujuan

pembelajaran

Kesesuaian dengan minat

siswa

18, 19

Keefektifan pembelajaran

dalam mencapai tujuan

belajar

20, 21

Adanya hasrat dan keinginan

siswa kelas XI IPS untuk

berhasil

Percaya akan berhasil saat

tes

22, 23

Adanya dorongan dan

kebutuhan dalam belajar

Berusaha menambah

frekuensi belajar

24, 25

Adanya harapan dan cita-cita

masa depan

Keterkaitan belajar pada

mata pelajaran yang lain

26

Adanya penghargaan dalam

belajar

Berusaha memperoleh nilai

terbaik

27

Adanya kegiatan yang

menarik dalam belajar

Merasa tertarik dengan

pembelajaran akuntansi

28

Adanya lingkungan belajar

yang kondusif

Adanya interaksi langsung 29, 30

31

H. Teknik Analisis Data

Dalam menguji peningkatan motivasi belajar tersebut menggunakan uji-t

yang dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS versi 20. Teknik ini digunakan

untuk menguji perbedaan rata-ratanya (mean) dari kelompok eksperimen 1

dan kelompok eksperimen 2. Teknik uji t yang dipilih yaitu uji-t Independent

Sample t Test. Agar kesimpulan data tidak menyimpang maka perlu dilakukan

uji asumsi dasar atau uji prasyarat. Uji prasyarat yang digunakan sebelum uji-

t adalah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas.

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak. Jika data yang ada belum diketahui

berdistribusi normal atau tidak maka alternatif yang digunakan adalah

menggunakan statistik non parametik. Data dikatakan normal jika signifikansi

lebih dari 0,05. Sedangkan uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui

apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak. Uji normalitas

dan homogenitas tersebut dilakukan sebagai pra syarat dalam analisis

Independent Sample t Test. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian

adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Sebagai kriteria pengujian,

jika nilai signifikasi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari

dua kelompok data adalah sama. Sebelum melakukan uji normalitas dan

homogenitas, instrumen penelitian yang akan digunakan untuk

mengumpulkan data yaitu tentang motivasi belajar harus diuji validitas dan

reliabilitasnya.

1. Uji Persyaratan Instrumen

a. Uji Validitas

Arikunto, (2013: 58) menyatakan bahwa, ”Validitas adalah suatu

ukuran yang menunjang tingkat validitas atau kesahihan suatu

instrumen, sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur

apa yang hendak diukur, sebuah instrumen dikatakan valid apabila

dapat mengungkapkan data dari variabel untuk mengukur tingkat

validitas angket yang yang diteliti secara tepat. Suatu alat ukur yang

32

dinyatakan valid jika alat ukur tersebut mampu mengukur apa yang

diukur.

Dalam pengujian validitas soal, digunakan skala likert sebagai

media penilaiannya, seperti tertera pada tabel 3.6

Tabel 3.6 Skor Skala Likert

Penilaian Kualitatif Bobot Nilai Penilaian Kuantitatif

Sangat Setuju/Sangat Valid 5 84% - 100%

Setuju/Valid 4 68% - 83%

Cukup Setuju/Cukup Valid 3 52% - 67%

Kurang Setuju/Kurang Valid 2 36% - 51%

Tidak Valid 1 20% - 35%

Keterangan:

HR: Persentase hasil validasi soal

Jumlah skor validasi soal

Jumlah skor tertinggi dari seluruh soal

Uji validitas instrumen dilakukan pada tanggal 15 Mei 2017 dan

disebar secara acak pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Salatiga.

Berdasarkan hasil uji coba instrumen tersebut, maka diperoleh hasilnya

dan dianalisis menggunakan aplikasi SPSS versi 20. Untuk menguji

kesahihan item instrumen didasarkan pada pengambilan keputusan

instrumen valid menggunakan tabel r Product Moment. Menurut Sugiyono

(2011: 373) taraf signifikan 5% dilihat dari jumlah siswa (responden).

Semakin banyak jumlah siswa, semakin rendah taraf signifikannya.

Jumlah siswa pada saat uji validitas dan reliabilitas instrumen sebanyak 31

siswa, sehingga taraf signifikannya > 0,3550. Jika taraf signifikannya >

0,3550 maka instrumen dikatakan valid, sedangkan jika taraf signifikannya

< 0,3550 maka instrumen dikatakan tidak valid. Hasil uji validitas

instrumen dapat dilihat dalam tabel 3.7 berikut ini :

33

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Validitas

Item Soal

Pernyataan1 103,3871 168,512 ,608 ,856 Valid

Pernyataan2 103,3871 174,045 ,517 ,860 Valid

Pernyataan3 103,5806 174,385 ,499 ,860 Valid

Pernyataan4 103,8710 177,049 ,425 ,862 Valid

Pernyataan5 103,4839 171,991 ,442 ,861 Valid

Pernyataan6 103,0645 181,396 ,160 ,868 Tidak Valid

Pernyataan7 103,5484 170,989 ,571 ,858 Valid

Pernyataan8 103,7742 170,981 ,417 ,862 Valid

Pernyataan9 103,8065 174,561 ,358 ,863 Valid

Pernyataan10 104,0645 177,796 ,225 ,867 Tidak Valid

Pernyataan11 103,1613 178,340 ,313 ,864 Tidak Valid

Pernyataan12 102,8710 175,449 ,506 ,860 Valid

Pernyataan13 102,8065 171,695 ,635 ,857 Valid

Pernyataan14 103,9032 177,824 ,207 ,868 Tidak Valid

Pernyataan15 102,8710 175,383 ,545 ,860 Valid

Pernyataan16 103,2581 173,931 ,373 ,863 Valid

Pernyataan17 103,5806 167,785 ,531 ,858 Valid

Pernyataan18 103,4839 163,658 ,667 ,854 Valid

Pernyataan19 103,1613 175,806 ,426 ,862 Valid

Pernyataan20 102,9677 178,566 ,236 ,866 Tidak Valid

Pernyataan21 103,0968 173,024 ,388 ,863 Valid

Pernyataan22 103,2903 171,946 ,469 ,860 Valid

Pernyataan23 104,2903 172,213 ,444 ,861 Valid

Pernyataan24 102,8710 176,049 ,423 ,862 Valid

Pernyataan25 103,8387 176,873 ,280 ,865 Tidak Valid

Pernyataan26 103,9032 176,357 ,377 ,863 Valid

Pernyataan27 103,4839 183,591 ,067 ,870 Tidak Valid

Pernyataan28 103,5484 175,056 ,405 ,862 Valid

Pernyataan29 103,1290 177,783 ,365 ,863 Valid

Pernyataan30 103,5161 182,725 ,122 ,868 Tidak Valid Sumber: Data Diolah Tahun 2017

34

Berdasarkan hasil uji validitas instrumen yang terdiri dari 30

item pernyataan dapat diketahui bahwa instrumen yang valid

berjumlah 22 item dan terdapat 8 item instrumen yang tidak valid.

Selanjutnya, instrumen yang tidak valid dibuang dan dilakukan

pengolahan data kembali. Hasil analisis kedua maka akhir dari setiap

instrumen adalah valid karena memiliki koefisien corrected item total

correlation diatas 0,3550.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Naniek, dkk (2012: 344) “reliabilitas tes adalah

kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang

konstan atau ajeg”. Naniek, dkk juga menambahkan bahwa “tujuan

utama menghitung reliabilitas skor tes adalah untuk mengetahui

tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistency) skor tes.

Suatu instrumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut konsisten

dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur. Kriteria yang

digunkan untuk menentukan reliabilitas instrumen didasarkan pada

nilai koefisien Cronbach's Alpha (a) sebagai berikut :

Tabel 3.8 Rentang Indeks Reliabilitas

No Indeks Interpretasi

1 0,00 sampai 0,20 Kurang Reliabel

2 0,21 sampai 0,40 Agak Reliabel

3 0,41 sampai 0,60 Cukup Reliabel

4 0,61 sampai 0,80 Reliabel

5 0,81 sampai 1,00 Sangat Reliabel Naniek dkk (2012:346)

Menurut Naniek, dkk (2012: 346) “semakin tinggi koefisien

reliabilitas suatu tes (mendekati 1), makin tinggi pula

keajegan/ketepatannya”. Beliau juga menambahkan bahwa “tes yang

memiliki konsistensi reliabilitas tinggi adalah akurat terhadap

kesempatan testing dan istrumen tes lainnya”. Berdasarkan tabel 3.7 di

atas, suatu instrumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut

memiliki rentang indeks reliabel > 0,60. Hasil uji reabilitas instrumen

dapat dilihat dalam tabel 3.9 berikut ini :

35

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items Kategori

,878 22 Sangat Reliabel Sumber: Data Diolah Tahun 2017

Berdasarkan tabel 3.9 tentang hasil uji reabilitas instrumen dengan

jumlah 22 item pernyataan, diperoleh Cronbach's Alpha (a) sebesar 0,878,

maka instrumen tersebut dinyatakan sangat reliabel.

2. Uji Persyaratan Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-

masing kelompok sampel terdistribusi normal atau tidak. Data-data

yang diuji adalah data pretest kelompok eksperimen1 dan kelompok

eksperimen 2, posttest kelompok eksperimen1 dan kelompok

eksperimen 2. Uji normalitas dilakukan dengan uji Chi-Kuadrat

menurut sugiyono (2010:172) dengan rumus sebagai berikut:dengan uji

chi kuadrat, yaitu :

X2

=

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Pedoman pengambilan keputusan dengan mengambil nilai taraf

signifikansi 5% adalah sebagai berikut:

1. Nilai signifikansi (sig) < 0,05, distribusi tidak normal

2. Nilai signifikasi (sig) ≥ 0,05 distribusi normal

b. Uji Homogentitas

Uji homogenitas varians bertujuan untuk mengetahui apakah varians

kedua kelompok eksperimen homogen atau tidak.

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

H0 : Semua variansi sama.

36

H1 : Tidak semua variansi sama.

Untuk mengetahui kesamaan varians (homogenitas) antara kelompok

eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 maka akan diuji dengan

menggunakan levene’stest for equality variances pada SPSS 22.0 for

windows. Kriteria pengujian di dasarkan pada berikut ini :

1. Jika nilai signifikan > 0,05, maka kedua kelompok berasal dari

populasi yang memiliki varians yang sama (homogen).

2. Jika nilai signifikan < 0,05, maka kedua kelompok tidak berasal

dari populasi yang memiliki varians yang sama (heterogen)

c. Uji Beda Rata-rata dengan Independent Sample T Test

Menurut Purnomo (2015:73) tujuan analisis ini adalah untuk

membandingkan dua rata-rata dua grup yang tidak berhubungan. Uji

beda rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

jika suatu karakteristik diberi perlakuan yang berbeda atau mendapat

pengaruh tertentu. Hipotesis tersebut dirumuskan dalam bentuk

statistik (uji dua pihak) sebagai berikut:

H0 = μ1 = μ2 (Skor motivasi belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran PAIKEM sama dengan skor motivasi

belajaran siswa dengan menggunakan model

pembelajaran PBL)

H1 = μ1 > μ2 (Skor motivasi belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran PAIKEM berbeda dengan skor motivasi

belajaran siswa dengan menggunakan model

pembelajaran PBL)

Apabila kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen, maka

dilakukan uji kesamaan rata-rata (uji-t) melalui uji dua pihak

menggunakan independent sample t-test dengan bantuan software

SPSS versi 20.0 for windows:

37

(Sugiyono, 2014:197)

Keterangan:

X1: Mean pada distribusi sampel 1

X2: Mean pada distribusi sampel 2

N1: Jumlah individu pada sampel 1

N2: Jumlah individu pada sampel 2

S12: Nilai varian pada distribusi sampel 1

S22: Nilai varian pada distribusi sampel 2

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikasi > 0,05, maka H0 diterima H1ditolak.

2. Jika nilai signifikasi < 0,05, maka H0 ditolak H1 diterima.