bab iii metode penelitian -...

14
24 BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai jenis penelitian, seting dan karakteristik subyek penelitian, variabel penelitian, desain penelitian, posedur penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan indikator keberhasilan siswa. 1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Disebut PTK karena penelitian ini hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas yang sedang berlangsung kegiatan belajar dan mengajar, atau dalam proses pembelajaran. PTK timbul atau dilaksanakan karena ada kesenjangan/perbedaan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan yang ideal. Tujuan melakukan PTK yaitu untuk meningkatkan dan memperbaiki praktek yang seharusnya dilakukan oleh guru, sehingga guru akan lebih banyak berlatih mengaplikasikan berbagai tindakan alternatif sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pembelajaran dari pada perolehan pengetahuan umum dalam bidang pendidikan yang dapat digeneralisasikan. Ada beberapa keunggulan, ketika seorang guru melakukan penelitian dengan menggunakan metode tindakan, yaitu sebagai berikut: 1) Mereka tidak harus meninggalkan tempat kerjanya. 2) Mereka dapat merasakan hasil dari tindakan yang telah direncanakan. 3) Bila treatment (perlakuan) dilakukan pada responden maka responden dapat merasakan hasil treatment (perlakuan) dari penelitian tindakan kelas. Tiga keunggulan dari penelitian tindakan kelas ini, tidak dimiliki oleh penelitian dengan metode penelitian lain. Menurut Danim (2010: 85), penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru guna

Upload: duongnga

Post on 06-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8401/3/T1_292011608_BAB II… · ... 1 guru pendidikan agama katolik ... Penelitian ini dilakukan

24

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada Bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas

mengenai jenis penelitian, seting dan karakteristik subyek penelitian, variabel

penelitian, desain penelitian, posedur penelitian, teknik pengumpulan data, teknik

analisis data, dan indikator keberhasilan siswa.

1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Disebut

PTK karena penelitian ini hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas yang sedang

berlangsung kegiatan belajar dan mengajar, atau dalam proses pembelajaran. PTK

timbul atau dilaksanakan karena ada kesenjangan/perbedaan antara harapan dan

kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan

yang ideal.

Tujuan melakukan PTK yaitu untuk meningkatkan dan memperbaiki

praktek yang seharusnya dilakukan oleh guru, sehingga guru akan lebih banyak

berlatih mengaplikasikan berbagai tindakan alternatif sebagai upaya untuk

meningkatkan layanan pembelajaran dari pada perolehan pengetahuan umum

dalam bidang pendidikan yang dapat digeneralisasikan.

Ada beberapa keunggulan, ketika seorang guru melakukan penelitian

dengan menggunakan metode tindakan, yaitu sebagai berikut:

1) Mereka tidak harus meninggalkan tempat kerjanya.

2) Mereka dapat merasakan hasil dari tindakan yang telah direncanakan.

3) Bila treatment (perlakuan) dilakukan pada responden maka responden dapat

merasakan hasil treatment (perlakuan) dari penelitian tindakan kelas. Tiga

keunggulan dari penelitian tindakan kelas ini, tidak dimiliki oleh penelitian

dengan metode penelitian lain.

Menurut Danim (2010: 85), penelitian tindakan kelas merupakan

penelitian yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru guna

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8401/3/T1_292011608_BAB II… · ... 1 guru pendidikan agama katolik ... Penelitian ini dilakukan

25

memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dan mencoba hal-hal baru untuk

memperbaiki mutu hasil pembelajaran.

Kunandar (2008) dalam Iskandar (2012 : 21) penelitian tindakan (action

Research) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru atau bersama sama

dengan orang tua lain (kolaborasi) yang bertujuan untuk memperbaiki dan

meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya.

1.2 Setting, Karakteristik Subjek dan Waktu Penelitian

1.2.1 Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Blotongan 01 kecamatan Sidorejo Kota

Salatiga. SDN Tlogo terletak di lingkungan tidak jauh dari jalan dan jauh dari

pasar sehingga suasana di SDN Blotongan 01 sangat nyaman dan jauh dari

kebisingan kendaraan umum. Sarana dan prasarana di SDN Tlogo sudah cukup

lengkap dan fasilitas untuk mengajar seperti alat peraga, LCD dan sumber-sumber

lain (buku) sudah sangat menunjang dalam proses pembelajaran.

Siswa SDN Negeri Blotongan 01 berjumlah 148 anak yang terdiri mulai

dari kelas I sampai dengan kelas 6 dengan masing-masing kelas terdiri 1 kelas.

Masing-masing kelas diampu oleh guru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan

bahasa inggris, 1 guru pendidikan komputer, 1 guru pendidikan agama islam, 1

guru pendidikan agama kristen, 1 guru pendidikan agama katolik, 1 guru agama

hindu, dan 1 guru olah raga. Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul

07.00 sampai dengan 12.20 siang, kecuali pada hari jum’at dan sabtu yang

berlangsung mulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 10.45 siang. Jumlah

tenaga kependidikan di SDN tersebut adalah sebanyak 14 orang, dengan perincian

1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 4 guru pendidikan agama (islam, kristen, Budha,

dan katolik) 2 guru wiyatabakti, 1 petugas perpustakaan dan 1 penjaga sekolah.

1.2.2 Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Blotongan 01 pada siswa kelas 4

Semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas 4 SDN Blotongan 01 sebanyak 25 siswa dengan rincian 14 siswa

laki-laki dan 11siswa perempuan.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8401/3/T1_292011608_BAB II… · ... 1 guru pendidikan agama katolik ... Penelitian ini dilakukan

26

1.2.3 Karakteristik Subjek Penelitian

Karakteristik siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 pun berbeda-beda

dari segi jenis kelamin, keluarga, dan lingkungannya tergolong heterogen. Jenis

kelamin siswa di SD Tlogo laki-laki dan perempuan, dari keluarga ada yang

tergolong mampu dan ada yang kurang mampu, dari lingkungan hidup ada yang

dari perkotaan dan ada yang dari desa. Dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor.

Dari segi kognitif menurut penuturan kepala sekolah dan guru kelas 4 tercatat ada

siswa yang taraf kognitifnya tergolong baik dan ada juga yang kurang baik.

Tercatat beberapa siswa yang mempunyai kemampuan cukup baik karena sering

mendapat juara pada saat perlombaan cerdas cermat antar kecamatan bahkan

provinsi. Dilihat dari segi afektif dan psikomotor ada beberapa siswa yang dinilai

mempunyai ketrampilan-ktrampilan di bidang seni seperti melukis dan berpuisi.

Sedangkan di bidang olehraga juga ada beberapa siswa yang dinyatakan

berprestasi seperti volly.

1.2.4 Waktu Penelitian

Perencanaan waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai Mei.

Pada awal Maret mengambil data awal hasil ulangan harian. Pertengahan Maret

sampai Mei melakukan tindakan penelitian dan menyusun laporan penelitian.

1.3 Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2009: 3) variabel adalah gejala yang bervariasi dan

menjadi subjek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.

Sedangkan variabel penelitian ini adalah faktor-faktor yang berperan dalam

peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Variabel-variabel yang terlibat dalam

penelitian ini meliputi:

a. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi

sebab terjadinya variabel terikat. Variabel bebas sering disimbolkan

dengan variabel X. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X)

adalah Pendekatan P Matematika Realistik (PMR).

Pendekatan matematika realistik dapat diartikan sebagai pendekatan

pembelajaran yang orientasinya menuju kepada penalaran siswa yang bersifat

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8401/3/T1_292011608_BAB II… · ... 1 guru pendidikan agama katolik ... Penelitian ini dilakukan

27

nyata serta siswa diajak langsung untuk melihat dan merasakan benda-benda

konkrit yang sering mereka jumpai dalam kehidupannya sehari-hari didalam

proses pembelajaran.

a. Variabel terikat merupakan variabel akibat atau variabel yang menerima

pengaruh dari variabel bebas. Variabel terikat disimbolkan dengan variabel

Y. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah hasil belajar

Matematika siswa.

Hasil belajar di sini dapat diartikan sebagai keberhasilan seorang

siswa dalam menguasai bahan atau materi yang telah diajarkan dan dapat

mencapai nilai yang ditentukan. Hasil belajar tersebut dapat diketahui melalui

tes tertulis pilihan ganda yang diberikan setelah proses pembelajaran selesai.

Pencapaian hasil belajar dapat diketahui dalam bentuk nilai.

1.4 Desain Penelitian

”Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang disusun

sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh jawaban untuk

pertanyaan-pertanyaan penelitian” (Kerlinger dalam Sulistiyowati P.R, 2005: 55).

Desain yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Menurut Arikunto, dkk (2009) dalam pelaksanaan PTK terdapat empat

tahap penting yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Seperti yang

digambarkan dalam gambar 3.

Gambar 3.1 alur siklus model Tremer (Arikunto,dkk (2009)

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan & observasiSIKLUS I

Analisis Data

Perencanaan

SIKLUS II Pelaksanaan & observasiRefleksi

Analisis Data

?

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8401/3/T1_292011608_BAB II… · ... 1 guru pendidikan agama katolik ... Penelitian ini dilakukan

28

1.5 Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini melalui dua tahapan siklus,

masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Kedua tahapan PTK tersebut

terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan/observasi,

dan refleksi tindakan sebagai berikut:

3.4.1 Siklus I

3.4.1.1 Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti membuat RPP dengan identitas mata pelajaran, kelas,

semester dan alokasi waktu. Komponen RPP terdiri dari aspek, standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi

pembelajaran, skenario pembelajaran, metode, pendekatan, sumber belajar, jenis

penilaian, dan dilengkapi dengan lampiran RPP berupa uraian materi

pembelajaran dan instrumen penilaian.

3.4.1.2 Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dimana peneliti

berkolaborasi dengan guru kelas 4 SDN Blotongan 01. Ada dua siklus pada

penelitian ini. Siklus I diadakan dua pertemuan dan siklus II akan dilaksanakan

dua kali pertemuan. Pada prinsipnya, tindakan ini dilaksanakan oleh peneliti

berkolaborasi dengan guru kelas dan teman sejawat menggunakan pedoman yang

sudah termuat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.

1) Kegiatan Awal

a. Apersepsi (Guru melakukan tanya jawab tentang pecahan).

b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator yang

akan dicapai.

2) Kegiatan Inti

a. Siswa ditugaskan untuk memberi contoh kegiatan sehari-hari yang

pernah mereka alami yang berhubungan dengan pecahan.

b. Guru memberikan masalah kontekstual yang berhubungan dengan pokok

bahasan pecahan yang telah dijelaskan.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8401/3/T1_292011608_BAB II… · ... 1 guru pendidikan agama katolik ... Penelitian ini dilakukan

29

c. Guru mempersiapkan media pembelajaran (buah apel dan potongan

kertas).

d. Beberapa diminta untuk maju kedepan kelas untuk memotong satu buah

apel menjadi empat potong dengan besar yang sama (dilakukan berulang-

ulang kali dalam jumlah potongan yang berbeda-beda)

e. Siswa diminta menjelaskan proses pemotongan satu buah apel menjadi

empat bagian untuk memahami konsep dari pecahan

f. Guru menjelaskan konsep penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan

berpenyebut tidak sama dengan media yang telah ada.

g. Guru menjelaskan cara melakukan operasi penjumlahan pecahan dalam

bentuk soal matematika formal dengan media yang telah ada.

h. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok. Masing-masing

kelompok terdiri dari 5 orang.

i. Guru memberikan masalah kontekstual yang berhubungan dengan pokok

bahasan pecahan yang telah dijelaskan kepada setiap kelompok.

j. Masing-masing kelompok diminta untuk membahas masalah kontekstual

yang berkaitan dengan pecahan dengan caranya sendiri.

k. Guru berkeliling mengamati kerja setiap kelompok.

l. Siswa diminta untuk mempersentasikan hasil kerja kelompoknya dipapan

tulis masing-masing.

m. Guru memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk menanggapi

hasil kerja temannya.

n. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang kurang jelas

o. Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan yang diberikan guru.

p. Guru membahas hasil jawaban siswa

q. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang belum diketahui

dalam pelajaran yang telah dilaksanakan.

r. Guru bersama-sama siswa merefleksikan mengenai pembelajaran yang

baru saja dilaksanakan.

s. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8401/3/T1_292011608_BAB II… · ... 1 guru pendidikan agama katolik ... Penelitian ini dilakukan

30

3) Kegiatan Akhir

a. Guru dan siswa secara bersama-sama merangkum dan menyimpulkan

materi pembelajaran

b. Guru memberikan pertanyaan sebagai bentuk penjajakan kepada siswa

agar materi pembelajaran dapat tertanam dalam diri siswa.

c. Guru memberi motivasi kepada siswa agar siswa dapat lebih giat belajar.

d. Salam penutup

3.4.1.3 Observasi

Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan terhadap subjek ataupun

kejadian yang dilakukan dengan cara sistematis. Observasi dilaksanakan selama

proses pembelajaran berlangsung. Observasi akan mengulas segala peristiwa

yang berhubungan dengan pembelajaran, baik aktivitas siswa selama

melaksanakan kegiatan pembelajaran maupun respon siswa terhadap penerapan

Pendekatan Matematika Realistk (PMR). Data pengamatan atau observasi

diperoleh melalui berbagai cara, antara lain: aktivitas siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung.

Aspek yang diamati pada lembar observasi adalah aktivitas siswa

mengerjakan tugas baik individu maupun kelompok. Pada saat observasi, peneliti

dibantu oleh guru, guru tersebut akan mengobservasi siswa dan peneliti dalam

proses pembelajaran.

Pada saat melakukan observasi, guru mencatat hasil pengamatan pada

lembar observasi. Dalam hal ini diperlukan ketelitian dan kecermatan, karena

hasil observasi ini akan menjadi bahan acuan pada siklus selanjutnya (siklus 2).

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui tindakan guru dalam melakukan

pendekatan pembelajaran matematika realistik. Dengan menggunakan lembar

observasi, data yang diperoleh digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa

dengan menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik. Adapun

kisi- kisi lembar observasi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini, yaitu

observasi siswa dan observasi guru aspek yang diamati dalam pembelajaran.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8401/3/T1_292011608_BAB II… · ... 1 guru pendidikan agama katolik ... Penelitian ini dilakukan

31

3.4.1.4 Refleksi

Kegiatan refleksi ini dilakukan secara bersama-sama antara peneliti dan

mitra kolaborasi dalam hal ini adalah guru yang bersangkutan. Refleksi ini

dilakukan untuk mengevaluasi tes hasil belajar yang telah diberikan kepada siswa.

Jika hasil dari refleksi pada siklus pertama menunjukan tidak terjadinya

peningkatan hasil belajar matematika siswa maka akan dilakukan pada siklus

berikutnya. Hasil dari refleksi dari siklus pertama ini merupakan acuan untuk

melakukan siklus berikutnya.

3.4.2 Siklus II

3.4.2.1 Perencanaan Tindakan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus

pertama.

3.4.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Guru dan peneliti melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana

pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama.

3.4.2.3 Observasi

Tim peneliti (guru dan kolaborator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas

pembelajaran.

3.4.2.4 Refleksi

Tim Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan

menganalisis serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran

berdasarkan tindakan dalam peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran

matematika pada siswa kelas 4 SDN Blotongan 01.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk merekam atau

mengumpulkan data yang berupa aktivitas siswa dan guru beserta hasil belajar

siswa berupa nilai evaluasi pada tiap siklus.Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dan observasi.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8401/3/T1_292011608_BAB II… · ... 1 guru pendidikan agama katolik ... Penelitian ini dilakukan

32

1.5.1 Tes Hasil Belajar

Guru memberikan tes sebagai sarana mengevaluasi siswa guna mengukur

tingkat keberhasilan siswa belajar tentang operasi hitung pecahan melalui

pendekatan PMR. Tes hasil belajar diselenggarakan setelah siklus I dan II selesai

dilaksanakan. Alat pengumpulan data berupa teknis tes tertulis di bagi menjadi

dua yaitu 20 butir soal tes untuk siklus 1 dan 20 butir soal tes untuk siklus 2

berbentuk tes pilihan ganda. Adapun kisi-kisi soal tes yang akan digunakan dapat

dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1Kisi-Kisi Soal Evaluasi

Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal6.3. Mengenal dan menggunakan

pecahan dalam pemecahan masalah

6.3.1 Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama dalam bentuk soal cerita

1, 2, 3, 13, 14, 1521, 22, 23, 26, 27, 28, 29,

6.3.2 Melakukan operasi hitung penjumlahan dan penguranganpecahan berpenyebutsama dalam bentuk soal matematika

4,5,6,16,17, 24, 25, 30, 31, 50, 37, 46, 47,

6.3.3 Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebuttidak sama dalam bentuk soal cerita

7,8,9,18, 32, 33, 38, 39, 40, 44, 45, 49,

6.3.4 Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama dalam bentuk soal matematika

10, 11, 12, 19, 2034, 35, 36, 41, 42, 43, 48

1.5.2 Observasi

Data observasi sebenarnya berjalan bersamaan dengan tahap pelaksanaan

tindakan. Pada tahap ini, guru sebagai peneliti melakukan pengamatan dan

mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan

berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan lembar

instrumen observasi/evaluasi yang telah disusun. Termasuk juga pengamatan

secara cermat pelaksanaan skenario pembelajaran dari waktu ke waktu dan

dampaknya terhadap hasil belajar siswa. Lembar observasi digunakan untuk

mengetahui tindakan guru dan siswa dalam penerapan Pendekatan Matematika

Realistik (PMR). Instrumen observasi yang digunakan adalah instrumen yang

telah dirancang dengan sedemikian rupa sehingga dapat mengamati aktivitas

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8401/3/T1_292011608_BAB II… · ... 1 guru pendidikan agama katolik ... Penelitian ini dilakukan

33

peneliti yang bertindak sebagai guru dan siswa yang bertindak sebagai subjek

pembelajar. Kisi-kisi lembar observasi yang digunakan seperti pada tabel 3.2.

Tabel 3.2Kisi-Kisi Observasi Guru Menggunakan PMR

No Aspek yang diamati Indikator Item1 Kegiatan

pendahuluan Guru memulai Kegiatan awal dan perkenalan

1, 2, 3, 4, 5

2 Kegiatan intiPMRI

a. Menggunakan konteks dunia nyatab. Menggunakan model-model

(matematisasi)c. Menggunakan Produksi dan Konstrukd. Menggunakan interaktife. Menggunakan keterkaitan

4, 6, 97

8,10, 11, 1312 ,14,15, 16,17,18,19

3 Kegiatan penutup Membuat kesimpulan, tanya jawab dengan siswa tentang materi yang dipelajari, mengevaluasi.

20, 21, 22

Selain mengamati dan merekam aktivitas dari guru, kegiatan pengamatan

atau observasi juga dilakukan untuk mengamati dan merekam aktivitas belajar

siswa. Kisi-kisi instrument observasi untuk mengamati aktivitas siswa seperti

pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi Siswa Menggunakan PMR

No Aspek yang diamati Indikator Item

1 Keaktifan siswa Aktif dalam pembelajaran 1

2 Menggunakan konteks dunia nyata

Pembelajaran menggunakan konteks dunia nyata

7

3 Menggunakan model-model (matematisasi)

Pengembangan model matematika yang merupakan jembatan bagi siswa dari situasi real ke situasi abstrak

4

4 Menggunakan produksi dan konstruksi siswa

Penemuan pemecahan masalah secara mandiri dengan bimbingan guru maupun kelompok

2, 5, 6, 8

5 Menggunakan interaktif Adanya interaksi antar siswa maupun kelompokAdanya interaksi antar siswa dan guru

3, 9, 11, 12

10

6 Menggunakan keterkaitan Keterkaitan materi lain dalam pembelajaran matematika

13

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8401/3/T1_292011608_BAB II… · ... 1 guru pendidikan agama katolik ... Penelitian ini dilakukan

34

3.6 Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data deskriptif

kualitatif dan deskriptif komparatif untuk data kuantitatif. Data yang diperoleh

akan dianalisis dalam bentuk-bentuk kata atau penjelasan yaitu data deskriptif

kualitatif dan dalam bentuk angka yaitu data kuantitatif. Data kualitatif yang

diperoleh dari hasil observasi terhadap pembelajaran dengan menggunakan

Pendekatan Matematika Realistik (PMR) yang dilakukan oleh guru, sedangkan

untuk keperluan data kuantitatif, diperoleh dari hasil tes belajar siswa.

Data Kuantitatif diambil dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata dan

ketuntasan siswa. Untuk mencari nilai rata-rata secara deskriptif di cari dengan

rumus rata-rata (mean) yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah dari

keseluruhan angka yang ada dibagi dengan banyaknya angka tersebut. Penjabaran

rumusnya sebagai berikut:

Mx = ∑ X

N

Mx = Mean yang kita cari

∑X = Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada

N = Number 0f Cases (banyaknya skor-skor itu sendiri)

(Anas Sudjono, 2009: 81)

Adapun untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus

sebagai berikut:

P =∑ Siswa yang tuntas belajar

∑ Siswax 100%

Keterangan :

P : Persentase ketuntasan belajar

Σ : Jumlah

(SDN Blotongan 01)

3.6.1 Uji Validitas Instrument Tes

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual

setelah pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Matematika realistik

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8401/3/T1_292011608_BAB II… · ... 1 guru pendidikan agama katolik ... Penelitian ini dilakukan

35

(PMR). Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu soal diuji cobakan

di kelas uji coba yaitu kelas 4 SD Negeri Blotongan 02.

Menurut Sugiyono (2010: 455) taraf signifikan 5% dilihat dari jumlah

siswa. Semakin banyak jumlah siswa, semakin rendah taraf signifikan dan

sebaliknya semakin sedikit jumlah siswa semakin tinggi taraf signifikannya.

Jumlah siswa pada saat uji validitas sebanyak 33, jadi taraf signifikan adalah >

0,349 dinyatakan item soal tersebut valid dan sebaliknya jika taraf signifikan <

0,349 maka item soal tersebut tidak valid.

Uji coba item instrumen diterapkan pada 33 siswa kelas 4 SDN Blotongan

02 pada tanggal 28 Maret 2013. Dari 50 item soal yang diujikan validitasnya pada

siklus I jumlah item yang diuji 25 item, 15 item soal valid dan 9 item soal tidak

valid, sedangkan pada siklus II 25 item, 20 item valid dan 5 item tidak valid.

Adapun untuk soal yang valid dan tidak valid dan perhitungan validitas soal dapat

dilihat pada tabel 3.4 di bawah ini:

Tabel 3.4Validitas Instrumen Penelitian Siklus I dan Siklus II

Siklus I Siklus IIValid Tidak Valid Valid Tidak Valid

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 12, 13, 15, 19, 21, 22, 24, 25

8, 10, 11, 14, 16, 17, 18, 20, 23

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 17, 19, 21, 22, 23, 24, 25

8, 11, 16, 18, 20

Jumlah 15 9 20 5

3.6.2 Uji Reliabilitas Tes

“Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut

dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut

digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama” (Sudjana,2010:16). Dapat

diartikan sejauh mana instrument dapat diandalkan. Kriteria yang digunakan

untuk menentukan reliabilitas instrument digunakan pedoman George dan Malley

(1995) yang didasarkan pada nilai koefisien Alpha Cronbach (a) sebagai berikut:

α > 0,9 = Sangat bagus

α > 0,8 = Bagus

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8401/3/T1_292011608_BAB II… · ... 1 guru pendidikan agama katolik ... Penelitian ini dilakukan

36

α > 0,7 = Dapat diterima

α > 0,6 = Diragukan

α < 0,5 = Tidak dapat diterima

Berdasarkan teknik alpha di atas, nilai reliabilitas yang dapat diterima

harus > 0,7 yaitu siklus I sebesar 0,985, siklus II 0,998. Karena instrumen valid

dan reliabel maka layak digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan untuk

penelitian. Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat tabel di bawah ini.

Reliabilitas Siklus I

Cronbach's Alpha N of Items

.954 25

3.6.3 Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen Pilihan Ganda

Menurut Arikunto (2007: 207-210), soal yang baik adalah soal yang

tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak

merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal

yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak

bersemangat. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah:

B

P =

JS

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria tingkat kesukaran soal:

P : 0,00 – 0,30 adalah soal sukar

P : 0,30 – 0,70 adalah soal sedang

P : 0,70 – 1,00 adalah soal mudah

Untuk contoh perhitungannya sebagai berikut:

Reliabilitas Siklus II

Cronbach's Alpha N of Items

.927 25

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8401/3/T1_292011608_BAB II… · ... 1 guru pendidikan agama katolik ... Penelitian ini dilakukan

37

Misal untuk soal nomor 1.

B 26

P = = = 0.78

JS 33

Dengan demikian soal nomor 1 termasuk kategori mudah Untuk mencari

taraf kesukaran soal nomor 2 sampai 50 prosesnya sama dengan perhitungan di

atas.

Tabel 3.5Indeks Kesukaran Soal Pre Tes

No Tingkat kesukaran soal Item Jumlah item1. Mudah 2, 4, 5, 7, 17, 18, 19,

22, 23, 30, 34, 38, 40, 13

2. Sedang 6, 8, 11, 12, 15, 20, 21, 24, 26, 27, 28, 29, 33, 42

14

3. Sukar 1, 3, 9, 10, 13, 14, 16, 25, 31,

9

Jumlah 36

Berdasarkan tabel 3.5 di atas dapat disimpulkan bahwa kriteria taraf

kesukaran soal adalah kriteria sukar, sedang, dan mudah dengan perbandingan

untuk soal mudah 13, soal sedang, 14, dan soal sukar 9.

3.7 Indikator Keberhasilan Siswa

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau presentase keberhasilan

siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara

memberikan evaluasi berupa soal tes pada setiap akhir putaran. Penelitian

tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila persentase klasikal ketuntasan siswa

sudah mencapai 100% dan tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai di bawah

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65 yang telah ditetapkan sekolah pada siswa

kelas 4 SD Negeri Blotongan 01.