bab iii metode penelitian dan pengembangan a. model

19
29 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Pengujian yang akan dilakukan adalah karya inovatif atau disebut juga Research and Development (R&D). Model kerja inovatif merupakan teknik eksplorasi yang digunakan untuk membuat item tertentu dan menguji kecukupan item tersebut (Sudaryono, 2016:15). Karya inovatif merupakan interaksi dalam pengembangan perangkat keras edukatif yang diwujudkan melalui serangkaian pembelajaran dengan menggunakan strategi yang berbeda dalam suatu siklus yang melalui tahapan yang berbeda (Ali dan Asrori, 2014). Seperti yang ditunjukkan oleh Sukmadinata (Haryati, 2012:14) kerja inovatif adalah cara pemeriksaan untuk menangani menghasilkan barang baru atau mengerjakan barang yang sudah ada. Mengingat penilaian di atas, dapat disimpulkan bahwa pekerjaan inovatif adalah siklus yang digunakan untuk mengembangkan item lain atau mengerjakan item saat ini. Item instruktif yang dapat diciptakan melalui eksplorasi R&D untuk menyampaikan item tertentu dan menguji kepraktisan item tersebut. Beberapa alasan analis memilih model ADDIE, khususnya 1) model ini memberikan kesempatan untuk menilai dan mengkaji ulang secara terus-menerus pada setiap tahapan yang dilalui, sehingga butir selanjutnya akan diperkuat, 2) model ADDIE terdiri dari lima tahapan yang efisien terorganisir, menyiratkan bahwa tahapan yang termasuk adalah: Tahap pertama dan kelima dalam waktu yang cukup lama aplikasi harus diatur secara metodis dan tidak dapat diminta secara sembarangan. Penggunaan model ADDIE dalam penelitian dapat

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

29

BAB III

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Model Penelitian dan Pengembangan

Pengujian yang akan dilakukan adalah karya inovatif atau disebut juga

Research and Development (R&D). Model kerja inovatif merupakan teknik

eksplorasi yang digunakan untuk membuat item tertentu dan menguji kecukupan

item tersebut (Sudaryono, 2016:15). Karya inovatif merupakan interaksi dalam

pengembangan perangkat keras edukatif yang diwujudkan melalui serangkaian

pembelajaran dengan menggunakan strategi yang berbeda dalam suatu siklus yang

melalui tahapan yang berbeda (Ali dan Asrori, 2014). Seperti yang ditunjukkan

oleh Sukmadinata (Haryati, 2012:14) kerja inovatif adalah cara pemeriksaan

untuk menangani menghasilkan barang baru atau mengerjakan barang yang sudah

ada. Mengingat penilaian di atas, dapat disimpulkan bahwa pekerjaan inovatif

adalah siklus yang digunakan untuk mengembangkan item lain atau mengerjakan

item saat ini. Item instruktif yang dapat diciptakan melalui eksplorasi R&D untuk

menyampaikan item tertentu dan menguji kepraktisan item tersebut.

Beberapa alasan analis memilih model ADDIE, khususnya 1) model ini

memberikan kesempatan untuk menilai dan mengkaji ulang secara terus-menerus

pada setiap tahapan yang dilalui, sehingga butir selanjutnya akan diperkuat, 2)

model ADDIE terdiri dari lima tahapan yang efisien terorganisir, menyiratkan

bahwa tahapan yang termasuk adalah: Tahap pertama dan kelima dalam waktu

yang cukup lama aplikasi harus diatur secara metodis dan tidak dapat diminta

secara sembarangan. Penggunaan model ADDIE dalam penelitian dapat

30

digunakan untuk pengembangan materi, misalnya bacaan mata kuliah menuju

latihan-latihan pembelajaran seperti media pembelajaran, LKS, dll.

Tahapan yang terdapat dalam model ADDIE ada 5 tahapan yang terdiri dari,

1) analisis (analyze), 2) perancangan (design), 3) pengembangan (development),

4) implementasi (implementation), 5) evaluasi (evaluation). Tahapan atau langkah

penelitian Model ADDIE dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3. 1 Tahapan Pengembangan Model Addie (Hamdani,2011)

Analyze

Design

Development

Implementation Evaluation

31

Tabel 3. 1 Tahapan Model ADDIE

No. Tahapan Keterangan

1. Analisis

(analyze)

a. Analisis pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran

b. Analisis guru dan peserta didik

c. Analisis bahan ajar yang digunakan

2. Perancangan

(design)

Menentukan tema, subtema, KD, indikator, dan tujuan pembelajaran,

mengaitkan materi, membuat desain media dan jenis permainan.

3. Pengembangan

(development)

4. Implementasi

(implementation)

Hasil pengembangan diterapkan dalam proses kegiatan pembelajaran

untuk mengetahui kemenarikan media ULTACER(Ular Tangga

Cerpen) tema 8 subtema 1 kelas IV SDN Bringin

5. Evaluasi

(evaluation)

Tahapan ini dilakukan untuk mengevaluasi tahapan keselurahan dan

mengetahui kualitas serta kelayakan media yang dikembangkan.

Sumber: Olahan Peneliti

32

B. Prosedur Peneliti dan Pengembangan

Berdasarkan pendekatan model penelitian untuk pengembangan media

ULTACER (Ular Tangga Cerpen) tema 8 daerah tempat tinggalku subtema 1

lingkungan tempat tinggalku untuk kelas IV Sekolah Dasar yaitu menggunakan

model ADDIE, maka dalam pengembangan ini akan melalui 5 tahapan yaitu:

analisis (analyze), perancangan (design), pengembangan (development),

implementasi (implementation), evaluasi (evaluation).

1. Tahap Analisis (Analyze)

Pada tahapan pertama yang dilakukan oleh peneliti yaitu melakukan analisis

kebutuhan dengan cara menganalisis data, yang dilakukan dengan observasi dan

wawancara awal bersama guru kelas IV pada tanggal 17 Desember 2020. Sebelum

melakukan observasi dan wawancara awal peneliti membuat pedoman observasi

dan pedoman wawancara berupa daftar pertanyaan untuk diajukan. Pertanyaan

yang diajukan antara lain tentang bagaimana proses kegiatan pembelajaran disaat

pandemi sekarang, bahan ajar apa saja yang digunakan, apakah ada bahan ajar

tambahan lain yang digunakan, serta apakah dalam proses kegiatan pembelajaran

juga menggunakan sebuah media.

Setelah mengajukan beberapa pertanyaan hasil yang didapatkan peneliti yaitu

a) SDN Montongsekar III sudah menerapkan kurikulum 13 dan kelas IV sudah

menggunkan pembelajaran tematik, b) proses kegiatan pembelajaran dilakukan

secara daring, c) media yang digunakan saat proses kegiatan pembelajaran yaitu

buku paket tematik dari pemerintah dan LKS yang hanya berisi latihan soal, d)

media tambahan yang digunakan guru berupa video pembelajaran dan power

33

point, e) guru juga menggunakan modul sebagai bahan ajar yang berbentuk

literasi dan numerasi yang dikembangkan oleh Pusat Asesmen dan Pembelajaran

(Kemendikbud), f) bahan ajar yang digunakan oleh guru hanya menunjukkan

potensi di daerah Indonesia secara menyeluruh dan belum terdapat unsur cerita

rakyat yang ada di lingkungan daerah tempat tinggal peserta didik. Berdasarkan

hasil analisis tersebut peneliti ingin mengembangkan modul tematik yang berbasis

kearifan lokal untuk kelas IV Sekolah Dasar.

2. Tahap Perancangan (Design)

Tahapan kedua ini merupakan tahap perencanaan (design) terhadap media

tematik yang akan dikembangkan oleh peneliti berdasarkan hasil dari wawancara

bersama guru kelas IV SDN Montongsekar III. Langkah yang dilakukan dalam

tahap perencanaan pada modul yang akan dikembangkan yaitu:

a. Menentukan tema dan subtema, tema yang diambil dalam penelitian ini yaitu

Tema 8 “Daerah Tempat Tinggalku” Sub Tema 1 “Lingkungan Tempat

Tinggalku”,

b. Menentukan KD, indikator dan tujuan pembelajaran, kompetensi dasar (KD)

yang digunakan yaitu pada KD 3.9 dan 4.9 yang terdapat pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia, KD 3.2 dan 4.2 terdapat pada mata pelajaran SBdP

c. Mengaitkan materi dengan cerita pendek dan lagu daerah Tuban

d. Membuat desain media yang akan dibuat seperti bentuk permainan ular

tangga

e. Menentukan jenis bahan yang akan digunakan untuk membuat media

ULTACER (Ular Tangga Cerpen).

34

Selain merancang media, pada tahapan ini juga dilakukan penyusunan

instrumen penilaian media yang dikembangkan. Instrumen yang disusun terdiri

dari validasi para ahli dalam aspek kelayakan materi, desain media, dan angket

respon yang terdiri dari angket respon guru dan peserta didik. Instrumen yang

sudah tersusun akan divalidasi untuk memperoleh instrumen penilaian yang valid.

3. Tahap Pengembangan (Development)

Tahapan pengembangan ini yang dilakukan peneliti yaitu mengembangakan

desain yang sudah dirancang ke dalam bentuk produk yang nyata. Setelah

mengembangkan media peneliti melakukan validasi kepada validasi ahli desain

dan validasi ahli materi, hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah media yang

telah dibuat sudah valid untuk diuji cobakan atau belum untuk proses kegiatan

pembelajaran di kelas. Dari hasil validasi peneliti mendapatkan saran dari para

ahli validator untuk memperbaiki media ULTACER (Ular Tangga Cerpen) tema 8

subtema 1 sebelum diuji cobakan di lapangan. Berikut contoh produk modul yang

secara nyata :

Tabel 3. 2 Desain Media

Sumber : Olahan Peneliti

No. Desain

Bagian Media

Keterangan

1.

Gambar disamping merupakan bagian depan media yang terdiri dari

gambar-gambar permainan ULTACER (Ular tangga cerpen tema 8

subtema 1 kelas IV SD

2.

Gambar di samping merupakan bagian dalam media ULTACER (Ular

tangga Cerpen) yang berisi tentang lagu daerah Tuban dan alat

penyimpan pertanyaan permainan media

3.

Gambar disamping adalah kun permainan media ULTACER (Ular

Tangga Cerpen) sebagai alat jalan media

4.

Gambar disamping adalah dadu sebagai alat bantu media ULTACER

(Ular Tangga Cerpen) yang cra mainya dilempar dan mendapat angkak

jalan

35

4. Tahap Pelaksanaan (Implementasi)

Implenentasi merupakan langkah yang digunakan untuk menerapkan desain

pembelajaran yang sudah dibuat. Implementasi desain pembelajaran di

imiplementasikan di SDN Montongsekar III untuk siswa kelas IV secara klasika.

Selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti mencatat kendala selama

proses uji coba berlangsung kemudian setelah pembelajaran selesai, siswa di

berikan evaluasi mengenai pembelajaran yang sudah diberikan dan angket respon

adanya media pembelajaran.

5. Tahap Evaluasi (Evaluation)

Pada tahap evaluasi merupakan proses analisis apakah proses pembelajaran

yang sudah dilaksanakan sesuai dengan harapan atau belum sesuai. Proses

evaluasi yang digunakan yaitu proses evaluasi submatif menggunakan penilaian

setiap tahapan sebelum implementasi media yang dikembangkan. Tujuan dari

evaluasi ini adalah untuk mengetahui tingkat kekurangan maka akandlakukan

perbaikan pada media dan diimplementasikan kembai pada subjek penilaian yang

bersangkutan.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN Montongsekar III, Kec. Montong, Kab.

Tuban, Jawa Timur. Waktu penelitian yang dilakukan yaitu pada semester genap

tahun ajaran 2020/2021.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti pada penelitian

pengembangan modul tematik berbasis kearifan lokal ini yaitu sebagai berikut:

36

1. Observasi

Obeservasi adalah teknik atau strategi untuk mengumpulkan informasi yang

dilengkapi melalui persepsi dan pencatatan yang tepat (Mania, 2017:221).

Gerakan ini dilengkapi dengan memperhatikan beberapa hal yang meliputi

pemanfaatan media pertunjukan dan perkantoran serta yayasan di sekolah-

sekolah. Motivasi utama di balik persepsi adalah untuk menemukan masalah dan

menyelidiki persyaratan penyajian materi yang digunakan oleh siswa dan pendidik

dalam pembelajaran dan latihan.

2. Wawancara

Wawancara adalah salah satu dari beberapa teknik dalam mengumpulkan

informasi atau data yang dilakukan dengan cara tanya jawab. Kegiatan wawancara

dilakukan pada tanggal 17 Desember 2020 dengan guru kelas IV SDN

Montongsekar III yaitu dengan Ibu Samuntik, S.Pd dan wawancara juga dilakukan

dengan beberapa siswa. Tujuan dari wawancara ini digunakan untuk memperoleh

informasi terkait permasalahan atau hambatan guru dalam proses kegiatan

pembelajaran dan mengetahui sejauh mana peserta didik mengenal cerita rakyat

daerah.

3. Angket

Angket Survei merupakan salah satu metode pengumpulan informasi dengan

memanfaatkan polling yang berisi rundown pertanyaan untuk dibulatkan oleh

responden (Safithry Aryani, 2018:57). Survei dalam penelitian ini digunakan

untuk menguji keabsahan dan kepraktisan produk yang dibuat oleh spesialis. Ada

dua macam survei yang akan dimanfaatkan oleh para ilmuwan, yaitu; a) jajak

37

pendapat persetujuan yang bertujuan untuk memperoleh penilaian keabsahan ahli

materi dan ahli rencana, b) sementara jajak pendapat reaksi pendidik dan siswa

mengharapkan untuk memberikan penilaian kemajuan media ULTACER (Ular

Tangga Cerpen) tema daerah tempat tinggalku subtema lingkungan tempat

tinggalku untuk mengetahui kelayakan setelah penggunaan modul tersebut.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu cara untuk mengumpulkan data atau informasi

berupa dokumen, tulisan, angka, buku, arsip, dan informasi yang dapat

mendukung penelitian (Sugiyono 2015). Kegiatan pengumpulan data peneliti

menggunakan dokumentasi berupa foto saat uji coba media. Alat dokumentasi

yang digunakan adalah kamera

E. Instrumen Penelitian

Penelitian pengembangan ini dilakukan untuk menghasilkan sebuah produk

berupa modul pembelajaran berbasis kearifan lokal yang valid. Berikut ini adalah

instrumen yang dipergunakan oleh peneliti dalam penelitian diantaranya yaitu:

1. Pedoman Observasi

Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data dalam penelitian

dengan cara mengamati kelengkapan data seperti bahan ajar yang digunakan oleh

sekolah dan proses kegiatan pembelajaran yang ada di kelas IV SDN

Montongsekar III Observasi terbagi menjadi dua yaitu observasi awal dan

observasi implementasi modul. Adapun kisi-kisi teknik pengumpulan data dengan

observasi yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut.

38

Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Awal

Aspek Indikator

Guru

1. Penggunaan buku paket dan LKS pada proses pembelajaran.

2. Penggunaan bahan ajar lain.

3. Penyampaian materi pembelajaran.

4. Bahan ajar yang memuat kearifan lokal.

Peserta Didik 1. Ketepatan pengumpulan tugas.

2. Pemahaman materi

Sumber: Olahan Peneliti

Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Intrumen Observasi Implementasi

Aspek Indikator

Kegiatan

pembelajaran

1. Proses pembelajaran menggunakan media ULTACER (Ular

Tangga Cerpen)

Penggunaan media 1) Pengembangan media ULTACER (Ular Tangga Cerpen) mudah

untuk digunakan dalam proses kegiatan pembelajaran

2) Petunjuk penggunaan media pembelajaran ULTACER (Ular

Tangga Cerpen) mudah untuk dipahami.

Tingkat kegunaan

media

1) Media pembelajaran ULTACER (Ular tangga Cerpen) sesuai

dengan lingkungan tempat tinggal peserta didik.

2) Media pembelajaran ULTACER (Ular Tangga Cerpen) dapat

digunakan secara mandiri.

Peranan peserta didik

dalam proses

kegiatan

pembelajaran

1) Peserta didik aktif dalam proses kegiatan pembelajaran.

2) Peserta didik aktif dalam menyampaikan hasil pembelajaran.

3) Peserta didik antusias menggunakan mrdia pembelajaran

ULTACER (Ular Tangga Cerpen)

Sumber: Olahan Peneliti.

2. Pedoman Wawancara

Kegiatan wawancara dalam penelitian ini dilaksanakan untuk menganalisis

kebutuhan media ajar yang digunakan dalam proses kegiatan pembelajaran dan

pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran. wawancara dibagi menjadi dua yaitu

wawancara awal dan wawancara setelah mengimplementasikan modul kearifan

39

lokal. Wawancara dilakukan dengan guru kelas IV Montongsekar III dan peserta

didik. Kisi-kisi wawancara yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut :

Tabel 3. 5 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Awal

Aspek Indikator

Guru 1) Penerapan Kurikulum 2013.

2) Pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran.

3) Penyampaian materi kepada siswa.

4) Bahan ajar yang digunakan.

5) Penggunaan bahan ajar lain.

Peserta Didik 1) Media ajar yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

2) Media ajar yang memuat cerita pendek.

3) Pengetahuan peserta didik terkait ragam cerita pendek di Tuban.

4) Pengetahuan peserta didik terkait sejarah di Tuban.

5) Pengetahuan peserta didik terkait lagu daerah Tuban.

6) Ketertarikan menggunakan media ULTACER (Ular Tangga

Cerpen)

Sumber: Olahan Peneliti

Tabel 3. 6 Kisi-Kisi Instrumen Wawancaraimplementasi

Aspek Indikator

Proses kegiatan

pembelajaran tematik

di kelas IV SDN

Bringin

1) Proses kegiatan pembelajara tematik tema 8 “Daerah Tempat

Tinggalku” subtema 1 “Lingkungan Tempat Tinggalku”

Penggunaan Media 1) Media pembelajaran ULTACER (Ular Tangga Cerpen) membantu

peserta didik dalam memahami materi cerita pendek.

2) Media pembelajaran ULTACER (Ular Tangga Cerpen) mudah

untuk digunakan.

3) Media pembelajaran ULTACER (Ular Tangga Cerpen) membantu

memahami materi.

4) Materi cerpen pada media ULTACER (Ular Tangga Cerpen)

mudah untuk di pahami.

5) Petunjuk penggunaan modul pembelajaran tematik berbasis

kearifan lokal mudah untuk dipahami.

Keikutsertaan Peserta

Didik

1) Antusias peserta didik pada saat proses pembelajaran.

Sumber: Olahan Peneliti

40

3. Lembar Angket

Jejak pendapat atau survey adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan

informasi yang berisi berbagai pertanyaan yang tersusun, maksudnya untuk

memperoleh informasi dari responden (Siyoto dan Sodik, 2015:79). Survei yang

akan digunakan dalam ujian ini adalah survei tertutup. Jajak pendapat ini

digunakan untuk mengumpulkan data bagi para analis dalam membina media

ULTACER. Survei yang digunakan dalam penelitian ini berarti mengukur

kemungkinan dan legitimasi media yang dibuat. Spesialis menggunakan dua

survei, yaitu: 1) Kuesioner Validasi, 2) Kuesioner Respon Guru dan Siswa.

Berikutnya adalah kerangka jajak pendapat :

a. Angket Validasi

Jajak pendapat persetujuan akan digunakan oleh spesialis untuk mengukur

kemungkinan item untuk ditanam, khususnya kemajuan media ULTACER (Cerita

Ular Tangga) subjek 8, wilayah tempat tinggal saya, sub-topik 1, iklim di mana

Saya tinggal, kelas IV SD. Jajak pendapat persetujuan ini akan ditujukan kepada

spesialis material dan spesialis rencana. Berikutnya adalah jaringan persetujuan

spesialis:

Tabel 3. 7 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Media Ahli Materi

Aspek Indikator

Kurikulum 1. Materi Tema 8 Subtema 1 pada Pembelajaran ke-2 sudah sesuai

dengan Standar Kompetensi

2. Materi Tema 8 Subtema 1 pada Pembelajaran ke-2 sudah sesuai

dengan Kompetensi Dasar

3. Materi sesuai tujuan dan manfaat

4. Media ULTACER relevan dengan materi yang dipelajari siswa

41

Isi materi 1. Isi materi sesuai dengan Standar Kompetensi

2. Isi materi sesuai dengan Kompetensi Dasar

3. Bahan dalam materi mudah dipahami

4. Isi materi lengkap untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar

5. Penulisan kosakata materi di tulis dengan benar

Pembelajaran 1. Media digunakan didalam kelas pada saat pembelajaran

2. Penggunaan media ajar mempermudahkan pemahaman siswa

3. Penggunaan media ajar menarik dan memotivasi sisw

Interaksi 1. Media ajar mudah dioprasikan oleh guru

2. Media ajar mudah dioprasikan oleh siswa

Sumber: Olahan Peneliti

Tabel 3. 8 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Media Desain

Aspek Indikator

Tampilan Media 1. Media ULTACER memilikii kombinasi warna yang menarik

2. Media ULTACER dapat menarik perhatian siswa

3. Media ULTACER dapat menciptakan rasa senang pada siswa

4. Media ULTACER dapat digunakan dalam kurun waktu yang lama

5. Bahasa dalam Media ULTACER jelas

6. Media ULTACER aman digunakan oleh guru dan siswa

Media dalam

pembelajaran

1. Media ULTACER sesuai dengan materi tujuan yang ingin dicapai

2. Media ULTACER sesuai dengan karakteristik siswa

3. Media ULTACER sesuai dengan materi yang dipelajari

4. Penggunaan Media ULTACER dapat memperjels materi yang

disampaikan

5. Tulisan Media ULTACER sudah jela

Pengoprasian siswa

dan keterlibatan

siswa

1. Petunjuk dalam penggunaan Media ULTACER

2. Unsur-unsur (komponen) bahan ajar dalamMedia ULTACER

sudah lengkap

3. Media ULTACER dalam pembelajaran mudah digunakan

4. Media ULTACER dapat memotivasi siswa dalam proses

pembelajran

5. Media ULTACER dapat mengaktifkan siswa dalam

pemebelajaran

Sumber: Olahan Peneliti.

42

a. Angket Respon Guru dan Peserta Didik

Angket respon guru ditujukkan kepada guru untuk mengetahui keberhasilan dari

modul yang dikembangkan oleh peneliti :

Tabel 3. 9 Kisi-Kisi Instrumen Angket Respon Guru

Aspek Indikator

Tampilan Media 1. Tampilan modul menarik

2. Kejelasan gambar

3. Kejelasan teks

Isi Media 1. Penggunaan petunjuk belajar.

2. Kesesuaian dengan kurikulum 2013.

3. Membantu cerita pendek di Tuban.

4. Mencakup 2 mata pelajaran.

5. Penggunaan bahasa yang komunikatif

Materi 1. Pengembangan media pembelajaran ULTACER (Ular Tangga

Cerpen)

2. Keterkaitan media dengan cerita pendek daerah Tuban

3. Materi , kegiatan atau latihan soal mencapai kompetensi dasar.

4. Materi sesuai dengan kompetensi dasar.

Kemanfaatan Media 1. Mudah menggunakan media.

2. Meningkatkan minat belajar siswa.

Sumber: Olahan Peneliti

Angket respon juga ditujukan kepada peserta didik yang bertujuan untuk mengetahui

keberhasilan peserta didik setelah menggunakan modul yang telah dikembangkan oleh

peneliti.

Tabel 3. 10 Kisi-Kisi Instrumen Angket Respon Peserta Didik

Aspek Indikator

Tampilan Media 1. Tampilan media menarik

2. Gambar dalam media jelas

3. Ketertarikan menggunakan media

Materi 1. Membantu mengenal cerita pendek daerah Tuban

2. Kejelasan kalimat.

43

Kemanfaatan 1. Ketertarikan menggunakan media

2. Peningkatan motivasi belajar

3. Kemudahan dalam memahami materi

Sumber: Olahan Peneliti

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif yaitu sebagai berikut:

1. Analisis Data Kualitatif

Teknik analisis data yang dipergunakan untuk menganalisis data kualitatif

adalah dengan analisis deskriptif. Teknik ini digunakan untuk menganalisis data

dari hasil observasi, wawancara, serta saran atau kritikan yang diberikan oleh

validator modul, guru dan peserta didik. Hasil dari analisis akan digunakan

peneliti untuk merevisi atau memperbaiki suatu produk yang berupa ULTACER

(Ular Tangga Cerpen) yang dikembangkan oleh peneliti.

2. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif dilaksanakan dengan mengumpulkan dari penelitian

angket, baik angket untuk validator yaitu ahli materi dan ahli desain. Data angket

yang didapatkan dari validator bertujuan untuk menguji kelayakan dan kesesuaian

media ULTACER (Ular Tangga Cerpen) yang dikembangakn oleh peneliti.

Sedangkan angket yang ditujukan kepada guru dan peserta digunakan untuk

mengetahui keberhasilan setelah menggunakan media ULTACER (Ular Tangga

Cerpen) materi cerita rakyat dan lagu daerah Tuban.

a. Analisis Data Angket Validator

44

Analisis data yang sudah diperoleh dari para ahli yaitu ahli materi dan ahli

desain memiliki tujuan untuk mengetahui kelayakan hasil produk yang dibuat oleh

peneliti serta kesesuaian materi berdasarkan KI dan KD. Penilaian kriteria skala

likert yang digunakan sebagai berikut:

Tabel 3. 11 Kriteria Jawaban Penilaian Skaa Likert Validasi Media

No Kriteria Penelitian Skor

1. Sangat setuju/sangat layak/sangat sesuai Skor 4

2. Setuju/layak/sesuai Skor 3

3. Cukup setuju/cukup layak/cukup sesuai Skor 2

4. Tidak setuju/tidak layak/tidak sesuai Skor 1

Sumber: Sugiyono (2015) dengan modifikasi peneliti

Presentase yang didapatkan dari validasi para ahli dapat dihitung

menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

P = Presentase yang diperoleh dari tiap validator

= Jumlah skor dari setiap kriteria yang diperoleh

N = Jumlah Skor Maksimal

Tabel 3. 12 Kualifikasi Tingkat Pencapaian Pengembangan Media

No Pencapaian (%) Tingkat Validasi Keterangan

1. 81,00 % - 100,00% Sangat Valid Dapat digunakan tanpa revisi

2. 61% - 80,00% Valid Dapat digunakan namun perlu revisi

3. 41,00% - 60,00% Cukup Valid Disarankan tidak dipergunakan karena perlu

revisi besar

4. 21% - 40,00% Kurang Valid Kurang layak dipergunakan perlu direvisi

5. 00,00 % - 20,00% Tidak Valid Tidak layak dipergunakan dan perlu direvisi

sangat besar.

Sumber: Akbar (2015) dengan modifikasi peneliti

45

b. Analisis Data Angket Respon Guru dan Peserta Didik

Data angket respon guru dan peserta didik dianalisis menggunakan analisis

data kuantitatif, hal ini bertujuan untuk mengetahui respon dan kemenarikan

media ULTACER (Ular Tangga Cerpen) yang dikembangkan oleh peneliti.

Berikut ini skala likert untuk memberikan respon guru dan respon peserta didik:

Tabel 3. 13 Kriteria Jawaban Penilaian Skala Likert Respon Guru

No Kriteria Penelitian Skor

1. Sangat setuju/sangat layak/sangat sesuai/sangat bermanfaat Skor 4

2. Setuju/layak/sesuai/bermanfaat Skor 3

3. Cukup setuju/cukup layak/cukup sesuai/cukup bermanfaat Skor 2

4. Tidak setuju/tidak layak/tidak sesuai/tidak bermanfaat Skor 1

Sumber: Sugiyono (2015) dengan modifikasi peneliti

Presentase yang didapatkan dari respon guru melalui angket dapat dihitung

menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

P = Presentase yang diperoleh dari tiap validator

= Jumlah skor dari setiap kriteria yang diperoleh

N = Jumlah skor maksimal

Penilaian angaket peserta didik , dapat diketahui dan dihitung menggunakan

skala likert dibawah ini :

Tabel 3. 14 Kriteria Jawaban Likert Peserta Didik

Sumber : Sugiono (2015) dengan modifikasi peneliti

Kriteria Penelitian Skala Skor

Sangat Setuju

Skor 4

Setuju

Skor 3

Cukup Setuju

Skor 2

Tidak Setuju

Skor 1

46

Penilaian angket respon peserta didik dapat di hitung sebagai berikut ini :

Setelah mendapatkan hasil dari

masing-masing angket peserta didik, kemudian peneliti menghitung rata-rata nilai

angket dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

x 100

Keterangan:

RPD = Respon peserta didik

N = Jumlah angket peserta didik

Tabel 3. 15 Kriteria Rentang Skor

G. Uji Efektifitas

Uji efektifitas dalam penelitian dan pengembangan merupakan kegitan yang

dilakukan untuk mengetahui efek atau pengaruh yag dihasilkan sebelum dan

setelah menggunakan produk. Uji efektifitas merupakan tindakan yang dilakukan

setelah melakukan penelitian dan pengembangan suatu produk (Sugiyono,

2017:68). Uji efektifitas dilakukan dengan cara mencari perbandingan dari hasil

belajar peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan media pemebelajaran

tersebut. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan metode penelitian

No. Tingkat Pencapaian Tingkat Validasi Keterangan

1. 81,00 % - 100,00% Sangat Baik Sangat menarik, sangat bermanfaat dan

mudah dipahami

2. 61% - 80,00% Baik Menarik, bermanfaat, dan mudah dipahami

3. 41,00% - 60,00% Cukup Baik Cukup menarik, cukup bermanfaaat dan

cukup mudah dipahami

4. 21% - 40,00% Kurang Baik Kurang menarik, kurang bermanfaat dan

sulit dipahami

5. 00,00 % - 20,00% Tidak Baik Tidak menarik, tidak bermanfaat dan sulit

dipahami

47

yang digunakan untuk mencari akibat dan pengaruh dari suatu hal (Sugiono,

2012:110).

Peneliti menggunakan rancangan peneliti yaitu one pretest and posttest. One

pretest and posttest merupakan suatu teknik penelitian untuk mencari pengaruh

sebelum dan setelah dilakukan perlakuan tertentu (Sugiono, 2012 :112). Pada

pengembilan sampel yang digunakan oleh peneliti yaitu teknik purposive

sampling dan metode deskriptif. Purposive sampling adalah teknik penarikan

jumlah sampel dari populasi menggunakan pertimbangan dan kriteria pemilihan

tertentu (Sugiono, 2017 : 69). Berikut adalah desain uji efektifitas dengan one

group pretest and postest design:

Keterangan :

O1 : Skor saat pretest

O2 : Skor Saat Postest

X : Perlakuan Dengan Pemebelajaran Yang Menggunakan Media ULTACER

Uji efektifitas dilakukan untuk mengetahui keefektivitasan media

pembelajaran ULTACER terhadap hasil belajar peserta didik sehingga media

tersebut dapat dikatakan bermanfaat dabn berguna untuk guru dan peserta didik

kelas IV SD. Perbedaan skor yang dihasilkan setelah melakukan pretest dan

postest akan menunjukan bagaimana efek dan pengaruh yang di hasilkan oleh

media ULTACER terhadap hasil pemebelajaran peserta didik . berikut adalah

rumus perbandingan hasil pretes and postest Keterangan :

O1 : Skor saat pretest

O2 : Skor Saat Postest

O1 X O2

O2 - O1