bab iii metode pengembangan - core.ac.uk · konseptual, dan prosedural. model pengembangan yang...
TRANSCRIPT
32
BAB III
METODE PENGEMBANGAN
Bab 3 ini membahas tentang model pengembangan, langkah-langkah dalam
penelitian pengembangan atau prosedur pengembangan Research and Development
(R&D) melalui model Borg and Gall meliputi : penelitian dan pengumpulan informasi
awal, perencanaan, pengembangan format produk awal, uji coba awal, revisi produk,
uji coba lapangan, revisi produk, uji lapangan, revisi produk akhir, desiminasi dan
implementasi (Setyosari 2010: 292).
A. Model Penelitian dan Pengembangan
Terdapat tiga model pengembangan yaitu model pengembangan teoritik,
konseptual, dan prosedural. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian
ini adalah model prosedural. Model prosedural deskriptif adalah model deskriptif
yang menggambarkan alur atau langkah-langkah prosedural yang harus diikuti
untuk menghasilkan produk tertentu (Setyosari, 2010:200). Metode penelitian
yang digunakan adalah metode Research and Development (R&D) yaitu metode
penelitian dan pengembangan yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji
keefektifan produk tertentu (Sugiyono, 2013:407). Penelitian pengembangan
adalah suatu proses yang dipakai unuk mengembangkan dan memvalidasi produk
pendidikan.
33
Langkah proses penelitian pengembangan menunjukkan suatu siklus, yang
diawali dengan adanya kebutuhan, permasalahan yang membutuhkan pemecahan
dengan menggunakan suatu produk tertentu. Langkah-langkah dalam penelitian
pengembangan menurut Borg and Gall dalam Setyosari (2010:292) meliputi:
penelitian dan pengumpulan informasi awal, perencanaan, pengembangan format
produk awal, uji coba awal, revisi produk, uji coba lapangan, revisi produk, uji
lapangan, revisi produk akhir, desiminasi dan implementasi.
B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan
Secara prosedural langkah-langkah penelitian pengembangan Research and
Development (R&D) menurut Borg and Gall adalah sebagaimana pada gambar
berikut:
Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian dan Pengembangan model Borg and Gall
1. Penelitian dan pengumpulan informasi awal
Penelitian dan pengumpulan informasi awal diperoleh dari wawancara dan
observasi dengan guru kelas V SD Yamastho Surabaya, bahwa penggunaan alat
bantu pembelajaran atau media pembelajaran yang digunakan guru kurang
Penelitian dan
pengumpulan
informasi awal
Revisi
produk Uji coba
lapangan
Pengembangan
format produk
awal
Perencanaan
Desiminasi dan
implementasi Revisi
produk akhir
Uji coba
awal
Revisi
produk Uji lapangan
34
menarik, guru hanya menggunakan media yang monoton yakni media visual
seperti gambar sehingga pada pembelajaran siswa cenderung kurang aktif, bosan
dan gaduh. Hal tersebut berdampak pada pembelajaran yang dilakukan siswa
dikelas.
2. Perencanaan
Tahap selanjutnya setelah peneliti mengetahui permasalahan diatas langkah
selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah menentukan jenis pengembangan serta
menentukan tujuan yang ingin dicapai. Peneliti melakukan pengembangan media
maket ekosistem untuk pembelajaran siswa di kelas V SD, untuk menunjang
keaktifan siswa di kelas.
3. Pengembangan produk awal
Pengembangan format produk awal dilakukan dengan membuat desain
produk dan dilakukan validasi oleh para ahli, yakni ahli materi, media, serta
pembelajaran. Desain media berbentuk maket tiga dimensi dimana pada maket
tersebut terdapat komponen ekosistem tiga dimensi. Isi dari media maket
ekosistem ini mengacu pada Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator yang terdapat
pada buku guru dan materi terdapat pada buku siswa di Kurikulum 2013. Media
disusun dengan berbagai komponen tiga dimensi, sehingga dapat menanamkan
konsep secara langsung pada siswa melalui kekonkretan maket ekosistem tiga
dimensi.
4. Uji coba awal (uji coba skala kecil)
Tahap berikutnya adalah melakukan uji coba awal. Uji coba awal dapat
dilakukan pada kelompok kecil, yaitu 6 siswa kelas V SD Yamastho Surabaya.
35
Selama proses uji coba produk peneliti mengisi lembar observasi oleh peneliti
terkait penggunaan media pembelajaran. Selain itu siswa juga diminta mengisi
angket respon terhadap media yang dikembangkan.
5. Revisi Produk
Hasil uji coba pada tahap awal digunakan untuk merevisi produk awal.
Revisi produk yang dilakukan berdasarkan hasil uji coba awal untuk memperoleh
informasi dan masukan untuk perbaikan-perbaikan sesuai dengan masukan yang
diperoleh pada saat uji coba awal. Hasil uji coba awal tersebut diperoleh data
kualitatif tentang produk yang dikembangkan.
6. Uji Coba Lapangan (Uji Coba Skala Besar)
Tahap selanjutnya setelah revisi produk yang dilakukan oleh peneliti,
berdasarkan hasil uji coba skala kecil adalah uji coba lapangan, pada uji coba
lapangan ini subjek uji coba dilakukan dalam skala yang lebih besar berjumlah 32
siswa kelas V, uji coba dilakukan di SD Yamastho Surabaya. Hasil dari uji coba
ini merupakan data kuantitatif yang kemudian dianalisis sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai, sehingga diperoleh data untuk melakukan revisi lebih lanjut.
7. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan berdasarkan hasil uji coba lapangan. Hasil uji coba
lapangan dengan melibatkan kelompok subjek yang lebih besar dimaksudkan
untuk menentukan keberhasilan produk dalam mencapai tujuan yang diinginkan
dan mengumpulkan informasi untuk meningkatkan produk untuk perbaikan
berikutnya.
36
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti yakni di SD
Yamastho Surarabaya yang berlokasi di Rungkut lor gang 9 No. 39 Surabaya.
Peniliti akan melakukan penelitian pada bulan April sampai dengan Mei pada
pembelajaran semester genap.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Langkah-Langkah dan Teknik yang Dilakukan dalam Pengumpulan Data
Teknik yang dilakukan peneliti dalam mengumpulkan data berdasarkan fakta
yang sedang terjadi dilapangan. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan
peneliti dalam pengumpulan data.
a. Wawancara
Teknik wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data tentang
pentingnya dilakukan pengembangan media pembelajaran Maket Ekosistem,
kepada siswa kelas V SD materi rantai makanan dan jaring-jaring makanan
dalam ekosistem, dengan menggunakan daftar pertanyaan yang berisi tentang
pembelajaran di kelas V SD.
b. Angket atau Kuisioner
Angket kuisioner yang digunakan oleh peniliti adalah angket validasi ahli
yang terdiri dari angket validasi ahli pembelajaran, angket validasi ahli media,
angket validasi ahli materi, serta angket respon siswa.
c. Observasi
37
Teknik observasi yang dilakukan oleh peneliti yakni dengan mengamati
faktor penghambat, dan faktor pendukung pada saat pelaksaan uji coba media
Maket Ekosistem di lapangan.
d. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan pada penelitian pengembangan ini adalah
foto pada saat uji coba media, dan video pada saat proses penggunaan media,
serta kefektifan siswa setelah menggunakan media Maket Ekosistem dengan
menggunakan alat bantu kamera.
2. Kualifikasi dan Jumlah Petugas dalam Pengumpulan Data
Jumlah petugas yang terlibat dalam pengumpulan data ini terdiri dari dosen
ahli media, dosen ahli materi, dan ahli pembelajaran di kelas V SD, serta siswa
yang berjumlah 32 siswa di SD Yamastho Surabaya. Adapun keterangan lebih
jelas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1 Validator Penelitian Pengembangan
No Validator Penelitian Kriteria Bidang Ahli
1. Dosen media pembelajaran Minimal lulus S2 Ahli media pembelajaran
2. Dosen materi pembelajaran Minimal lulus S2 Ahli materi
3. Guru mata pelajaran kelas V
SD
Minimal lulus S1 Ahli pembelajaran di kelas V
SD
4. Siswa SD kelas V Siswa SD Responden
3. Jadwal dan waktu pengumpulan data
Pengumpulan data yang akan dilakukan peneliti pada bulan April sampai
bulan Mei yakni pada pembelajaran semester genap di SD Yamastho Surabaya.
38
E. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
penelitian dalam kegiatanya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah. Instrumen penelitian pngembangan yang digunakan
untuk pengumpulan data pada pengembangan media pembelajaran Maket
Ekosistem adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
Teknik wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data tentang pentingnya
dilakukan pengembangan media pembelajaran Maket Ekosistem, kepada guru
kelas V SD materi rantai makanan dan jaring-jaring makanan dalam ekosistem,
dengan menggunakan daftar pertanyaan yang berisi tentang pembelajaran di kelas
V SD, metode mengajar yang digunakan, respon siswa terhadap pembelajaran
yang diberikan oleh guru, kesulitan yang dihadapi guru saat pembelajaran, media
yang digunakan guru saat ini, serta media yang cocok digunakan. Daftar
pertanyaan analisis kebutuhan digunakan sebagai langkah awal dalam penelitian
pengembangan ini untuk memperoleh data mengenai kebutuhan media yang
diharapkan oleh Sekolah Dasar. Adapun wawancara selanjutnya yang dilakukan
oleh peneliti adalah pada saat uji coba produk di lapangan.
2. Angket dan Kuisioner
Angket atau kuisioner adalah metode pengumpulan data, instrumennya
disebut sesuai dengan nama metodenya. Angket atau kuisioner berbentuk
lembaran, dimana pada lembaran tersebut berisikan pertanyaan yang dijawab oleh
39
responden berdasarkan kejadian yang terjadi dilapangan. Bentuk kuisioner yang
digunakan peneliti adalah sebagai berikut:
a. Angket Validasi
Angket validasi dalam penelitian digunakan untuk mengumpulkan data
tentang ketepatan desain media, ketepatan materi, dan ketertarikan media
pembelajaran yang dikembangkan. Pemberian angket dilakukan saat uji coba
produk. Selanjutnya angket yang digunakan dianalisis untuk kelayakan dan
dijadikan untuk merevisi media Maket Ekosistem untuk memperoleh produk
yang lebih baik. Berikut adalah kisi-kisi instrumen yang digunakan:
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Validasi Ahli Materi
No Aspek Penilaian Indikator Jumlah
Pertanyaan
Jumlah
No. Item
1. Pembelajaran a. Media dapat digunakan
untuk pembelajaran
kelompok kecil dan
kelompok besar
b. Penggunaan judul menarik
dan memotivasi siswa
untuk belajar
c. Penggunaan media
melibatkan partisipasi aktif
siswa
3
3
1
3
2. Kurikulum a. Media relevan dengan
materi yang harus
dipelajari siswa
b. Materi yang disajikan
sesuai dengan kurikulum
yang berlaku
c. Tujuan dan manfaat
pembelajaran disampaikan
dengan jelas
2
3
1
3
3. Isi Materi a. Isi materi sesuai dengan
Kompetensi dasar (KD)
dan Indikator
b. Bahasa yang digunakan
sesuai dengan pemahaman
siswa
3
2
2
4. Interaksi a. Media mudah
dioperasikan/digunakan
3 1
Jumlah total 9
(Diadopsi dari Sa’adun Akbar, 2013)
40
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Validasi Ahli Media
No. Aspek Penilaian Indikator Jumlah
Pertanyaan
Jumlah
No.Item
1. Tampilan Media a. Kombinasi warna pada media
b. Ukuran media
c. Media jelas dan mudah dipahami
d. Tampilan media menarik
e. Media dapat digunakan sebagai
alternatif pembelajaran
f. Media tahan lama dan tidak
mudah rusak
g. Media mudah dibawa dan
dipindahkan
1
1
1
4
1
2
1
7
2. Media dalam
pembelajaran
a. Kesesuaian media dengan tujuan
pembelajaran
b. Kemampuan media untuk
mengulang apa yang telah
dipelajari
3
3
2
3. Keterlibatan
siswa dalam
menggunakan
media
a. Media yang dikembangkan dapat
membuat siswa ikut dalam proses
pembelajaran
b. Media dapat digunakan oleh guru
dan siswa
c. Media dapat memotivasi siswa
2
3
3
3
Jumlah Total 12
(Diadopsi dari Sa’adun Akbar, 2013)
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Validasi Ahli Pembelajaran Kelas V di SD Yamastho
Surabaya
No Aspek
Penilaian
Indikator Jumlah
Pertanyaan
Jumlah
No. Item
1. Kriteria
penampilan
media
a. Kombinasi warna dan ukuran
dalam media
b. Komponen yang terdapat pada
media sesuai
c. Media kuat dan tidak mudah
rusak
2
2
2
3
2. Penyajian
materi pada
media
a. Penyampaian materi pada media
sudah sesuai dengan kompetensi
Dasar (KD) dan Indikator
b. Materi yang disajikan jelas
2
3
2
3. Ketertarikan
Media
Pembelajaran
a. Media yang dikembangkan dapat
digunakan sebagai alternatif
pembelajaran
b. Tampilan media menarik
c. Media mudah dipahami
d. Media aman digunakan
2
2
4
1
4
4. Keterlibatan
siswa
menggunakan
media
a. Media yang dikembangkan dapat
membuat siswa aktif dalam proses
pembelajaran
3
3
41
No Aspek
Penilaian
Indikator Jumlah
Pertanyaan
Jumlah
No. Item
b. Media dapat digunakan guru dan
siswa
c. Media dapat memotivasi siswa
2
3
5. Umpan balik a. Pengguna tidak bosan
menggunakan media
4 1
Jumlah Total 13
(Diadopsi dari Sa’adun dan Akbar, 2013)
b. Angket Respon Siswa
Angket ini digunakan untuk mengumpulkan beberapa pendapat siswa
mengenai media Maket Ekosistem, berikut ini adalah instrumen respon siswa
yang dibuat oleh peneliti.
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa
No Aspek Penilaian Indikator Jumlah
pertanyaan
Jumlah
No. Item
1. Tampilan media a. Warna
b. Bentuk dan Ukuran
2
2
3
2. Pengoperasian media a. Kemudahan
pengoperasian media
3 1
3. Manfaat media a. Mempermudah
pembelajaran
b. Pemahaman siswa
1
1
2
4. Antusias menggunakan
media
a. Ingin belajar
menggunakan media
media
b. Memotivasi siswa untuk
mengikuti kegiatan belajar
2
1
2
Jumlah total 8
(Diadopsi dari data pribadi, 2017)
3. Observasi
Observasi dalam sebuah penelitian merupakan pengamatan secara langsung
dengan menggunakan alat indera yakni penglihatan, penciuman, pendengaran,
perabaan serta pengecapan. Peneliti melakukan observasi dilapangan
menggunakan lembar observasi, lembar observasi ini berisi catatan di lapangan
42
mengenai faktor pendukung dan penghambat pembelajaran siswa, serta kesulitan
siswa saat menggunakan media Maket Ekosistem pada saat pembelajaran
berlangsung. Peneliti mengisi lembar observasi tersebut pada saat pelaksanaan uji
coba di sekolah.
4. Dokumentasi
Dokumentasi yang dihasilkan pada penelitian pengembangan ini berupa foto
proses penggunaan media Maket Ekosistem serta video proses pembelajaran
dengan menggunakan media Maket Ekosistem dengan menggunakan alat bantu
yakni kamera telepon genggam dan kamera digital. Adapun alat dokumentasi
tersebut digunakan pada saat pelaksanaan uji coba produk di lapangan oleh guru
dan siswa.
F. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, yang dilakukan selanjutnya adalah menganalisis
data. Data yang telah terkumpul dari hasil pengumpulan data harus segera diolah
dan dimaknai sehingga segera dapat diketahui apakah tujuan penelitian sudah
tercapai atau tidak. Analisis data merupakan pekerjaan yang sangat kritis dalam
proses penelitian. Penggunaan teknik analisis data dalam penelitian hendaknya
disesuaikan dengan rancangan penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti
ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif.
43
1. Analisis Deskriptif Kualitatif
Analisis data kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan. Tujuan akhir
analisis data kualitatif adalah memperoleh makna, menghasilkan pengertian-
pengertian, konsep-konsep dan pengembangan hipotesis atau teori baru. Analisis
data kualitatif adalah proses mencari serta menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya
sehingga mudah dipahami agar dapat diinformasikan kepada orang lain.
Miles and Huberman (1984) dalam Sugiyono (2013: 337) mengemukakan
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif meliputi pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data, dan penyimpulan data. Langkah-langkah analisis ditunjukkan
pada gambar 3.1 berikut.
Periode Pengumpulan
------------------------------------------
Reduksi Data
Antisipasi Selama Setelah
Display data
Selama Setelah
Kesimpulan/verifikasi
Selama Setelah
a. Pengumpulan Data (data collection)
Data ini diperoleh selama penelitian, yaitu berupa catatan lapangan
peneliti saat melakukan observasi berkenaan dengan media pembelajaran
Maket Ekosistem serta aktivitas yang dilakukan oleh siswa, baik faktor
ANALISIS
Gambar 3.2 Proses Analisis Data Penelitian, Kualitatif. Miles and Huberman
(Sugiyono 2015: 337)
44
pendukung, penghambat, kesulitan saat proses pembelajaran berlangsung.
Penelitian ini data diambil oleh peneliti selama proses penggunaan media
pembelajaran Maket Ekosistem oleh guru dan siswa.
b. Reduksi Data (data reduction)
Mereduksi data sama dengan merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
difokuskan pada hal-hal yang penting. Data yang telah terkumpul dari hasil
observasi kemudian dirangkum untuk menemukan pokok-pokok atau fokus
masalah.
c. Penyajian Data (display data)
Data disajikan dalam uraian singkat atau dalam bentuk tabel dan
penjelasan yang bersifat deskriptif. Hal ini untuk memudahkan dalam
memahami apa yang terjadi dan untuk merencanakan kegiatan selanjutnya.
Peneliti menyajikan data deskriptif dari hasil observasi dan angket.
2. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif diperoleh dari data pengumpulan angket. Data angket
akan dianalisis untuk mendapatkan gambaran tentang media pembelajaran yang
digunakan. Adapun analisis kuantitatif yang digunakan ada dua, yaitu :
a. Analisis Data Angket Validitas Ahli
Validitas merupakan suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur),
maksudnya apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk
mengukur apa yang akan diukur. Pengembangan media pembelajaran Maket
Ekosistem ini, menggunakan validitas untuk menguji kelayakkan dan
45
kesesuaian media dengan KI dan KD. Apakah media tersebut sudah sesuai dan
layak digunakan untuk pembelajaran.
Jawaban angket validitas ahli menggunakan skala Likert. Menurut
Sugiyono (2013: 134) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Angket
validitas ahli berisi kisi kisi mengenai kriteria dari media pembelajaran yang
dikembangkan. Adapun dalam pengukuran skala Likert variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kategori skor dalam skala Likert
menurut Putra (2014: 182) dijelaskan pada tabel berikut ini.
Tabel 3.6 Kategori Skor dalam Skala Likert
No. Skor Keterangan
1. 4 Sangat Baik/ Sangat Setuju
2. 3 Baik/ Setuju
3. 2 Tidak Baik/ Tidak Setuju
4. 1 Sangat Tidak Baik/ Sangat Tidak Setuju
Uji angket validitas ahli pada media pembelajaran Maket Ekosistem ini
dapat dilakukan dengan membandingkan jumlah skor ideal yang telah diberikan
oleh validator (ƩR) dengan jumlah skor ideal yang telah ditetapkan di dalam
angket validasi media pembelajaran (N) (Arifin, 2010: 137). Rumusnya sebagai
berikut:
Keterangan :
P = Persentase skor yang dicari (hasil dibulatkan hingga mencapai
bilangan bulat)
P =∑ R
Nx 100%
46
ƩR = Jumlah jawaban yang diberikan oleh validator/ pilihan yang terpilih
N = Jumlah skor maksimal atau ideal
Kriteria validasi atau tingkat ketercapaian yang digunakan dalam
pengembangan media dijelaskan pada tabel sebagai berikut.
Tabel 3.7 Tingkat Pencapaian dan Kualifikasi
No. Tingkat Pencapaian
(%)
Kualifikasi Keterangan
1. 81 - 100% Sangat baik Sangat layak, tidak perlu direvisi
2. 61 - 80% Baik Layak, tidak perlu revisi
3. 41 - 60% Cukup baik Kurang layak perlu direvisi
4. 21 - 40% Kurang baik Tidak layak, perlu revisi
5. <20% Sangat kurang baik Sangat tidak layak, perlu revisi
(Sumber: Arikunto, 2010: 35)
Pengembangan media pembelajaran dinilai valid dan sangat valid atau baik dan
sangat baik oleh para ahli dan guru jika memperoleh skor ≥ 81% dan ≥ 61%.
b. Analisis Data Angket Respon Siswa
Data analisis angket respon siswa dianalisis menggunakan data
kuantitatif buntuk memeperoleh informasi mengenai respon siswa dan
kelayakan tentang media yang dikembangkan. Jawaban dari angket respon
siswa diukur dengan menggunakan skala Guttman. Skala pengukuran tipe
Guttman, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”;
“pernah-tidak pernah”; “positif-negatif” dan lain-lain. Angket respon siswa
tersebut dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, ataupun dalam bentuk
cheklist. Berikut ini adalah kategori penilaian skala Guttman.
Tabel 3.8 Kategori Penilaian Skala Guttman
No. Skor Simbol Keterangan
1. 1 Ya
2. 0 Tidak
47
Basmallah (2013: 154) mengatakan bahwa persentase rata-rata tiap
komponen dihitung menggunakan rumus:
Keterangan :
P = Persentase respon siswa
ƩX = Jumlah skor setiap kriteria yang dipilih siswa (ya atau tidak)
N = Jumlah skor ideal
Kriteria validasi atau tingkat ketercapaian yang digunakan dalam
pengembangan media dijelaskan pada tabel sebagai berikut.
Tabel 3.9 Tingkat Pencapaian dan Kualifikasi
No. Tingkat Pencapaian
(%)
Kualifikasi Keterangan
1. 81 - 100% Sangat baik Sangat layak, tidak perlu
direvisi
2. 61 - 80% Baik Layak, tidak perlu revisi
3. 41 - 60% Cukup baik Kurang layak perlu direvisi
4. 21 - 40% Kurang baik Tidak layak, perlu revisi
5. <20% Sangat kurang baik Sangat tidak layak, perlu revisi
(Sumber: Arikunto, 2010: 35)
Media pembelajaran yang sedang dikembangkan mendapat respon positif
dari siswa apabila persentase yang diperoleh dari angket respon siswa
mencapai skor ≥ 61 %
P = Ʃ𝑋
𝑁 𝑥 100%