bab iii metode pengembangan - core.ac.uk · konseptual, dan prosedural. model pengembangan yang...

16
32 BAB III METODE PENGEMBANGAN Bab 3 ini membahas tentang model pengembangan, langkah-langkah dalam penelitian pengembangan atau prosedur pengembangan Research and Development (R&D) melalui model Borg and Gall meliputi : penelitian dan pengumpulan informasi awal, perencanaan, pengembangan format produk awal, uji coba awal, revisi produk, uji coba lapangan, revisi produk, uji lapangan, revisi produk akhir, desiminasi dan implementasi (Setyosari 2010: 292). A. Model Penelitian dan Pengembangan Terdapat tiga model pengembangan yaitu model pengembangan teoritik, konseptual, dan prosedural. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural deskriptif adalah model deskriptif yang menggambarkan alur atau langkah-langkah prosedural yang harus diikuti untuk menghasilkan produk tertentu (Setyosari, 2010:200). Metode penelitian yang digunakan adalah metode Research and Development (R&D) yaitu metode penelitian dan pengembangan yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji keefektifan produk tertentu (Sugiyono, 2013:407). Penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai unuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.

Upload: dinhanh

Post on 31-Aug-2018

243 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENGEMBANGAN - core.ac.uk · konseptual, dan prosedural. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural deskriptif

32

BAB III

METODE PENGEMBANGAN

Bab 3 ini membahas tentang model pengembangan, langkah-langkah dalam

penelitian pengembangan atau prosedur pengembangan Research and Development

(R&D) melalui model Borg and Gall meliputi : penelitian dan pengumpulan informasi

awal, perencanaan, pengembangan format produk awal, uji coba awal, revisi produk,

uji coba lapangan, revisi produk, uji lapangan, revisi produk akhir, desiminasi dan

implementasi (Setyosari 2010: 292).

A. Model Penelitian dan Pengembangan

Terdapat tiga model pengembangan yaitu model pengembangan teoritik,

konseptual, dan prosedural. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian

ini adalah model prosedural. Model prosedural deskriptif adalah model deskriptif

yang menggambarkan alur atau langkah-langkah prosedural yang harus diikuti

untuk menghasilkan produk tertentu (Setyosari, 2010:200). Metode penelitian

yang digunakan adalah metode Research and Development (R&D) yaitu metode

penelitian dan pengembangan yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

keefektifan produk tertentu (Sugiyono, 2013:407). Penelitian pengembangan

adalah suatu proses yang dipakai unuk mengembangkan dan memvalidasi produk

pendidikan.

Page 2: BAB III METODE PENGEMBANGAN - core.ac.uk · konseptual, dan prosedural. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural deskriptif

33

Langkah proses penelitian pengembangan menunjukkan suatu siklus, yang

diawali dengan adanya kebutuhan, permasalahan yang membutuhkan pemecahan

dengan menggunakan suatu produk tertentu. Langkah-langkah dalam penelitian

pengembangan menurut Borg and Gall dalam Setyosari (2010:292) meliputi:

penelitian dan pengumpulan informasi awal, perencanaan, pengembangan format

produk awal, uji coba awal, revisi produk, uji coba lapangan, revisi produk, uji

lapangan, revisi produk akhir, desiminasi dan implementasi.

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Secara prosedural langkah-langkah penelitian pengembangan Research and

Development (R&D) menurut Borg and Gall adalah sebagaimana pada gambar

berikut:

Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian dan Pengembangan model Borg and Gall

1. Penelitian dan pengumpulan informasi awal

Penelitian dan pengumpulan informasi awal diperoleh dari wawancara dan

observasi dengan guru kelas V SD Yamastho Surabaya, bahwa penggunaan alat

bantu pembelajaran atau media pembelajaran yang digunakan guru kurang

Penelitian dan

pengumpulan

informasi awal

Revisi

produk Uji coba

lapangan

Pengembangan

format produk

awal

Perencanaan

Desiminasi dan

implementasi Revisi

produk akhir

Uji coba

awal

Revisi

produk Uji lapangan

Page 3: BAB III METODE PENGEMBANGAN - core.ac.uk · konseptual, dan prosedural. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural deskriptif

34

menarik, guru hanya menggunakan media yang monoton yakni media visual

seperti gambar sehingga pada pembelajaran siswa cenderung kurang aktif, bosan

dan gaduh. Hal tersebut berdampak pada pembelajaran yang dilakukan siswa

dikelas.

2. Perencanaan

Tahap selanjutnya setelah peneliti mengetahui permasalahan diatas langkah

selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah menentukan jenis pengembangan serta

menentukan tujuan yang ingin dicapai. Peneliti melakukan pengembangan media

maket ekosistem untuk pembelajaran siswa di kelas V SD, untuk menunjang

keaktifan siswa di kelas.

3. Pengembangan produk awal

Pengembangan format produk awal dilakukan dengan membuat desain

produk dan dilakukan validasi oleh para ahli, yakni ahli materi, media, serta

pembelajaran. Desain media berbentuk maket tiga dimensi dimana pada maket

tersebut terdapat komponen ekosistem tiga dimensi. Isi dari media maket

ekosistem ini mengacu pada Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator yang terdapat

pada buku guru dan materi terdapat pada buku siswa di Kurikulum 2013. Media

disusun dengan berbagai komponen tiga dimensi, sehingga dapat menanamkan

konsep secara langsung pada siswa melalui kekonkretan maket ekosistem tiga

dimensi.

4. Uji coba awal (uji coba skala kecil)

Tahap berikutnya adalah melakukan uji coba awal. Uji coba awal dapat

dilakukan pada kelompok kecil, yaitu 6 siswa kelas V SD Yamastho Surabaya.

Page 4: BAB III METODE PENGEMBANGAN - core.ac.uk · konseptual, dan prosedural. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural deskriptif

35

Selama proses uji coba produk peneliti mengisi lembar observasi oleh peneliti

terkait penggunaan media pembelajaran. Selain itu siswa juga diminta mengisi

angket respon terhadap media yang dikembangkan.

5. Revisi Produk

Hasil uji coba pada tahap awal digunakan untuk merevisi produk awal.

Revisi produk yang dilakukan berdasarkan hasil uji coba awal untuk memperoleh

informasi dan masukan untuk perbaikan-perbaikan sesuai dengan masukan yang

diperoleh pada saat uji coba awal. Hasil uji coba awal tersebut diperoleh data

kualitatif tentang produk yang dikembangkan.

6. Uji Coba Lapangan (Uji Coba Skala Besar)

Tahap selanjutnya setelah revisi produk yang dilakukan oleh peneliti,

berdasarkan hasil uji coba skala kecil adalah uji coba lapangan, pada uji coba

lapangan ini subjek uji coba dilakukan dalam skala yang lebih besar berjumlah 32

siswa kelas V, uji coba dilakukan di SD Yamastho Surabaya. Hasil dari uji coba

ini merupakan data kuantitatif yang kemudian dianalisis sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai, sehingga diperoleh data untuk melakukan revisi lebih lanjut.

7. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan berdasarkan hasil uji coba lapangan. Hasil uji coba

lapangan dengan melibatkan kelompok subjek yang lebih besar dimaksudkan

untuk menentukan keberhasilan produk dalam mencapai tujuan yang diinginkan

dan mengumpulkan informasi untuk meningkatkan produk untuk perbaikan

berikutnya.

Page 5: BAB III METODE PENGEMBANGAN - core.ac.uk · konseptual, dan prosedural. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural deskriptif

36

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti yakni di SD

Yamastho Surarabaya yang berlokasi di Rungkut lor gang 9 No. 39 Surabaya.

Peniliti akan melakukan penelitian pada bulan April sampai dengan Mei pada

pembelajaran semester genap.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Langkah-Langkah dan Teknik yang Dilakukan dalam Pengumpulan Data

Teknik yang dilakukan peneliti dalam mengumpulkan data berdasarkan fakta

yang sedang terjadi dilapangan. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan

peneliti dalam pengumpulan data.

a. Wawancara

Teknik wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data tentang

pentingnya dilakukan pengembangan media pembelajaran Maket Ekosistem,

kepada siswa kelas V SD materi rantai makanan dan jaring-jaring makanan

dalam ekosistem, dengan menggunakan daftar pertanyaan yang berisi tentang

pembelajaran di kelas V SD.

b. Angket atau Kuisioner

Angket kuisioner yang digunakan oleh peniliti adalah angket validasi ahli

yang terdiri dari angket validasi ahli pembelajaran, angket validasi ahli media,

angket validasi ahli materi, serta angket respon siswa.

c. Observasi

Page 6: BAB III METODE PENGEMBANGAN - core.ac.uk · konseptual, dan prosedural. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural deskriptif

37

Teknik observasi yang dilakukan oleh peneliti yakni dengan mengamati

faktor penghambat, dan faktor pendukung pada saat pelaksaan uji coba media

Maket Ekosistem di lapangan.

d. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan pada penelitian pengembangan ini adalah

foto pada saat uji coba media, dan video pada saat proses penggunaan media,

serta kefektifan siswa setelah menggunakan media Maket Ekosistem dengan

menggunakan alat bantu kamera.

2. Kualifikasi dan Jumlah Petugas dalam Pengumpulan Data

Jumlah petugas yang terlibat dalam pengumpulan data ini terdiri dari dosen

ahli media, dosen ahli materi, dan ahli pembelajaran di kelas V SD, serta siswa

yang berjumlah 32 siswa di SD Yamastho Surabaya. Adapun keterangan lebih

jelas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Validator Penelitian Pengembangan

No Validator Penelitian Kriteria Bidang Ahli

1. Dosen media pembelajaran Minimal lulus S2 Ahli media pembelajaran

2. Dosen materi pembelajaran Minimal lulus S2 Ahli materi

3. Guru mata pelajaran kelas V

SD

Minimal lulus S1 Ahli pembelajaran di kelas V

SD

4. Siswa SD kelas V Siswa SD Responden

3. Jadwal dan waktu pengumpulan data

Pengumpulan data yang akan dilakukan peneliti pada bulan April sampai

bulan Mei yakni pada pembelajaran semester genap di SD Yamastho Surabaya.

Page 7: BAB III METODE PENGEMBANGAN - core.ac.uk · konseptual, dan prosedural. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural deskriptif

38

E. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

penelitian dalam kegiatanya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis dan dipermudah. Instrumen penelitian pngembangan yang digunakan

untuk pengumpulan data pada pengembangan media pembelajaran Maket

Ekosistem adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Teknik wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data tentang pentingnya

dilakukan pengembangan media pembelajaran Maket Ekosistem, kepada guru

kelas V SD materi rantai makanan dan jaring-jaring makanan dalam ekosistem,

dengan menggunakan daftar pertanyaan yang berisi tentang pembelajaran di kelas

V SD, metode mengajar yang digunakan, respon siswa terhadap pembelajaran

yang diberikan oleh guru, kesulitan yang dihadapi guru saat pembelajaran, media

yang digunakan guru saat ini, serta media yang cocok digunakan. Daftar

pertanyaan analisis kebutuhan digunakan sebagai langkah awal dalam penelitian

pengembangan ini untuk memperoleh data mengenai kebutuhan media yang

diharapkan oleh Sekolah Dasar. Adapun wawancara selanjutnya yang dilakukan

oleh peneliti adalah pada saat uji coba produk di lapangan.

2. Angket dan Kuisioner

Angket atau kuisioner adalah metode pengumpulan data, instrumennya

disebut sesuai dengan nama metodenya. Angket atau kuisioner berbentuk

lembaran, dimana pada lembaran tersebut berisikan pertanyaan yang dijawab oleh

Page 8: BAB III METODE PENGEMBANGAN - core.ac.uk · konseptual, dan prosedural. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural deskriptif

39

responden berdasarkan kejadian yang terjadi dilapangan. Bentuk kuisioner yang

digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Angket Validasi

Angket validasi dalam penelitian digunakan untuk mengumpulkan data

tentang ketepatan desain media, ketepatan materi, dan ketertarikan media

pembelajaran yang dikembangkan. Pemberian angket dilakukan saat uji coba

produk. Selanjutnya angket yang digunakan dianalisis untuk kelayakan dan

dijadikan untuk merevisi media Maket Ekosistem untuk memperoleh produk

yang lebih baik. Berikut adalah kisi-kisi instrumen yang digunakan:

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Validasi Ahli Materi

No Aspek Penilaian Indikator Jumlah

Pertanyaan

Jumlah

No. Item

1. Pembelajaran a. Media dapat digunakan

untuk pembelajaran

kelompok kecil dan

kelompok besar

b. Penggunaan judul menarik

dan memotivasi siswa

untuk belajar

c. Penggunaan media

melibatkan partisipasi aktif

siswa

3

3

1

3

2. Kurikulum a. Media relevan dengan

materi yang harus

dipelajari siswa

b. Materi yang disajikan

sesuai dengan kurikulum

yang berlaku

c. Tujuan dan manfaat

pembelajaran disampaikan

dengan jelas

2

3

1

3

3. Isi Materi a. Isi materi sesuai dengan

Kompetensi dasar (KD)

dan Indikator

b. Bahasa yang digunakan

sesuai dengan pemahaman

siswa

3

2

2

4. Interaksi a. Media mudah

dioperasikan/digunakan

3 1

Jumlah total 9

(Diadopsi dari Sa’adun Akbar, 2013)

Page 9: BAB III METODE PENGEMBANGAN - core.ac.uk · konseptual, dan prosedural. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural deskriptif

40

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Validasi Ahli Media

No. Aspek Penilaian Indikator Jumlah

Pertanyaan

Jumlah

No.Item

1. Tampilan Media a. Kombinasi warna pada media

b. Ukuran media

c. Media jelas dan mudah dipahami

d. Tampilan media menarik

e. Media dapat digunakan sebagai

alternatif pembelajaran

f. Media tahan lama dan tidak

mudah rusak

g. Media mudah dibawa dan

dipindahkan

1

1

1

4

1

2

1

7

2. Media dalam

pembelajaran

a. Kesesuaian media dengan tujuan

pembelajaran

b. Kemampuan media untuk

mengulang apa yang telah

dipelajari

3

3

2

3. Keterlibatan

siswa dalam

menggunakan

media

a. Media yang dikembangkan dapat

membuat siswa ikut dalam proses

pembelajaran

b. Media dapat digunakan oleh guru

dan siswa

c. Media dapat memotivasi siswa

2

3

3

3

Jumlah Total 12

(Diadopsi dari Sa’adun Akbar, 2013)

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Validasi Ahli Pembelajaran Kelas V di SD Yamastho

Surabaya

No Aspek

Penilaian

Indikator Jumlah

Pertanyaan

Jumlah

No. Item

1. Kriteria

penampilan

media

a. Kombinasi warna dan ukuran

dalam media

b. Komponen yang terdapat pada

media sesuai

c. Media kuat dan tidak mudah

rusak

2

2

2

3

2. Penyajian

materi pada

media

a. Penyampaian materi pada media

sudah sesuai dengan kompetensi

Dasar (KD) dan Indikator

b. Materi yang disajikan jelas

2

3

2

3. Ketertarikan

Media

Pembelajaran

a. Media yang dikembangkan dapat

digunakan sebagai alternatif

pembelajaran

b. Tampilan media menarik

c. Media mudah dipahami

d. Media aman digunakan

2

2

4

1

4

4. Keterlibatan

siswa

menggunakan

media

a. Media yang dikembangkan dapat

membuat siswa aktif dalam proses

pembelajaran

3

3

Page 10: BAB III METODE PENGEMBANGAN - core.ac.uk · konseptual, dan prosedural. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural deskriptif

41

No Aspek

Penilaian

Indikator Jumlah

Pertanyaan

Jumlah

No. Item

b. Media dapat digunakan guru dan

siswa

c. Media dapat memotivasi siswa

2

3

5. Umpan balik a. Pengguna tidak bosan

menggunakan media

4 1

Jumlah Total 13

(Diadopsi dari Sa’adun dan Akbar, 2013)

b. Angket Respon Siswa

Angket ini digunakan untuk mengumpulkan beberapa pendapat siswa

mengenai media Maket Ekosistem, berikut ini adalah instrumen respon siswa

yang dibuat oleh peneliti.

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa

No Aspek Penilaian Indikator Jumlah

pertanyaan

Jumlah

No. Item

1. Tampilan media a. Warna

b. Bentuk dan Ukuran

2

2

3

2. Pengoperasian media a. Kemudahan

pengoperasian media

3 1

3. Manfaat media a. Mempermudah

pembelajaran

b. Pemahaman siswa

1

1

2

4. Antusias menggunakan

media

a. Ingin belajar

menggunakan media

media

b. Memotivasi siswa untuk

mengikuti kegiatan belajar

2

1

2

Jumlah total 8

(Diadopsi dari data pribadi, 2017)

3. Observasi

Observasi dalam sebuah penelitian merupakan pengamatan secara langsung

dengan menggunakan alat indera yakni penglihatan, penciuman, pendengaran,

perabaan serta pengecapan. Peneliti melakukan observasi dilapangan

menggunakan lembar observasi, lembar observasi ini berisi catatan di lapangan

Page 11: BAB III METODE PENGEMBANGAN - core.ac.uk · konseptual, dan prosedural. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural deskriptif

42

mengenai faktor pendukung dan penghambat pembelajaran siswa, serta kesulitan

siswa saat menggunakan media Maket Ekosistem pada saat pembelajaran

berlangsung. Peneliti mengisi lembar observasi tersebut pada saat pelaksanaan uji

coba di sekolah.

4. Dokumentasi

Dokumentasi yang dihasilkan pada penelitian pengembangan ini berupa foto

proses penggunaan media Maket Ekosistem serta video proses pembelajaran

dengan menggunakan media Maket Ekosistem dengan menggunakan alat bantu

yakni kamera telepon genggam dan kamera digital. Adapun alat dokumentasi

tersebut digunakan pada saat pelaksanaan uji coba produk di lapangan oleh guru

dan siswa.

F. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, yang dilakukan selanjutnya adalah menganalisis

data. Data yang telah terkumpul dari hasil pengumpulan data harus segera diolah

dan dimaknai sehingga segera dapat diketahui apakah tujuan penelitian sudah

tercapai atau tidak. Analisis data merupakan pekerjaan yang sangat kritis dalam

proses penelitian. Penggunaan teknik analisis data dalam penelitian hendaknya

disesuaikan dengan rancangan penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti

ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif.

Page 12: BAB III METODE PENGEMBANGAN - core.ac.uk · konseptual, dan prosedural. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural deskriptif

43

1. Analisis Deskriptif Kualitatif

Analisis data kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan. Tujuan akhir

analisis data kualitatif adalah memperoleh makna, menghasilkan pengertian-

pengertian, konsep-konsep dan pengembangan hipotesis atau teori baru. Analisis

data kualitatif adalah proses mencari serta menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya

sehingga mudah dipahami agar dapat diinformasikan kepada orang lain.

Miles and Huberman (1984) dalam Sugiyono (2013: 337) mengemukakan

bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif meliputi pengumpulan data, reduksi

data, penyajian data, dan penyimpulan data. Langkah-langkah analisis ditunjukkan

pada gambar 3.1 berikut.

Periode Pengumpulan

------------------------------------------

Reduksi Data

Antisipasi Selama Setelah

Display data

Selama Setelah

Kesimpulan/verifikasi

Selama Setelah

a. Pengumpulan Data (data collection)

Data ini diperoleh selama penelitian, yaitu berupa catatan lapangan

peneliti saat melakukan observasi berkenaan dengan media pembelajaran

Maket Ekosistem serta aktivitas yang dilakukan oleh siswa, baik faktor

ANALISIS

Gambar 3.2 Proses Analisis Data Penelitian, Kualitatif. Miles and Huberman

(Sugiyono 2015: 337)

Page 13: BAB III METODE PENGEMBANGAN - core.ac.uk · konseptual, dan prosedural. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural deskriptif

44

pendukung, penghambat, kesulitan saat proses pembelajaran berlangsung.

Penelitian ini data diambil oleh peneliti selama proses penggunaan media

pembelajaran Maket Ekosistem oleh guru dan siswa.

b. Reduksi Data (data reduction)

Mereduksi data sama dengan merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

difokuskan pada hal-hal yang penting. Data yang telah terkumpul dari hasil

observasi kemudian dirangkum untuk menemukan pokok-pokok atau fokus

masalah.

c. Penyajian Data (display data)

Data disajikan dalam uraian singkat atau dalam bentuk tabel dan

penjelasan yang bersifat deskriptif. Hal ini untuk memudahkan dalam

memahami apa yang terjadi dan untuk merencanakan kegiatan selanjutnya.

Peneliti menyajikan data deskriptif dari hasil observasi dan angket.

2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif diperoleh dari data pengumpulan angket. Data angket

akan dianalisis untuk mendapatkan gambaran tentang media pembelajaran yang

digunakan. Adapun analisis kuantitatif yang digunakan ada dua, yaitu :

a. Analisis Data Angket Validitas Ahli

Validitas merupakan suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur),

maksudnya apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk

mengukur apa yang akan diukur. Pengembangan media pembelajaran Maket

Ekosistem ini, menggunakan validitas untuk menguji kelayakkan dan

Page 14: BAB III METODE PENGEMBANGAN - core.ac.uk · konseptual, dan prosedural. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural deskriptif

45

kesesuaian media dengan KI dan KD. Apakah media tersebut sudah sesuai dan

layak digunakan untuk pembelajaran.

Jawaban angket validitas ahli menggunakan skala Likert. Menurut

Sugiyono (2013: 134) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Angket

validitas ahli berisi kisi kisi mengenai kriteria dari media pembelajaran yang

dikembangkan. Adapun dalam pengukuran skala Likert variabel yang akan

diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kategori skor dalam skala Likert

menurut Putra (2014: 182) dijelaskan pada tabel berikut ini.

Tabel 3.6 Kategori Skor dalam Skala Likert

No. Skor Keterangan

1. 4 Sangat Baik/ Sangat Setuju

2. 3 Baik/ Setuju

3. 2 Tidak Baik/ Tidak Setuju

4. 1 Sangat Tidak Baik/ Sangat Tidak Setuju

Uji angket validitas ahli pada media pembelajaran Maket Ekosistem ini

dapat dilakukan dengan membandingkan jumlah skor ideal yang telah diberikan

oleh validator (ƩR) dengan jumlah skor ideal yang telah ditetapkan di dalam

angket validasi media pembelajaran (N) (Arifin, 2010: 137). Rumusnya sebagai

berikut:

Keterangan :

P = Persentase skor yang dicari (hasil dibulatkan hingga mencapai

bilangan bulat)

P =∑ R

Nx 100%

Page 15: BAB III METODE PENGEMBANGAN - core.ac.uk · konseptual, dan prosedural. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural deskriptif

46

ƩR = Jumlah jawaban yang diberikan oleh validator/ pilihan yang terpilih

N = Jumlah skor maksimal atau ideal

Kriteria validasi atau tingkat ketercapaian yang digunakan dalam

pengembangan media dijelaskan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 3.7 Tingkat Pencapaian dan Kualifikasi

No. Tingkat Pencapaian

(%)

Kualifikasi Keterangan

1. 81 - 100% Sangat baik Sangat layak, tidak perlu direvisi

2. 61 - 80% Baik Layak, tidak perlu revisi

3. 41 - 60% Cukup baik Kurang layak perlu direvisi

4. 21 - 40% Kurang baik Tidak layak, perlu revisi

5. <20% Sangat kurang baik Sangat tidak layak, perlu revisi

(Sumber: Arikunto, 2010: 35)

Pengembangan media pembelajaran dinilai valid dan sangat valid atau baik dan

sangat baik oleh para ahli dan guru jika memperoleh skor ≥ 81% dan ≥ 61%.

b. Analisis Data Angket Respon Siswa

Data analisis angket respon siswa dianalisis menggunakan data

kuantitatif buntuk memeperoleh informasi mengenai respon siswa dan

kelayakan tentang media yang dikembangkan. Jawaban dari angket respon

siswa diukur dengan menggunakan skala Guttman. Skala pengukuran tipe

Guttman, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”;

“pernah-tidak pernah”; “positif-negatif” dan lain-lain. Angket respon siswa

tersebut dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, ataupun dalam bentuk

cheklist. Berikut ini adalah kategori penilaian skala Guttman.

Tabel 3.8 Kategori Penilaian Skala Guttman

No. Skor Simbol Keterangan

1. 1 Ya

2. 0 Tidak

Page 16: BAB III METODE PENGEMBANGAN - core.ac.uk · konseptual, dan prosedural. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural deskriptif

47

Basmallah (2013: 154) mengatakan bahwa persentase rata-rata tiap

komponen dihitung menggunakan rumus:

Keterangan :

P = Persentase respon siswa

ƩX = Jumlah skor setiap kriteria yang dipilih siswa (ya atau tidak)

N = Jumlah skor ideal

Kriteria validasi atau tingkat ketercapaian yang digunakan dalam

pengembangan media dijelaskan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 3.9 Tingkat Pencapaian dan Kualifikasi

No. Tingkat Pencapaian

(%)

Kualifikasi Keterangan

1. 81 - 100% Sangat baik Sangat layak, tidak perlu

direvisi

2. 61 - 80% Baik Layak, tidak perlu revisi

3. 41 - 60% Cukup baik Kurang layak perlu direvisi

4. 21 - 40% Kurang baik Tidak layak, perlu revisi

5. <20% Sangat kurang baik Sangat tidak layak, perlu revisi

(Sumber: Arikunto, 2010: 35)

Media pembelajaran yang sedang dikembangkan mendapat respon positif

dari siswa apabila persentase yang diperoleh dari angket respon siswa

mencapai skor ≥ 61 %

P = Ʃ𝑋

𝑁 𝑥 100%