bab iii metode penelitian 3.1 model pengembangan

16
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan model pengembangan atau dalam bahasa inggris disebut dengan Research and Development (R&D). Penelitian pengembangan ialah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan untuk menguji keefektifan produk tersebut (Sugiono, 2015:407). Penelitian pengembangan ini menggunakan model ADDIE. Model ADDIE terdiri dari lima tahap diantaranya adalah Analisis ( Analyze), Desain (Design), Pengembangan (Development), Pelaksanaan (Implementation) dan Evaluasi (Evaluation). Pada penelitian pengembangan ini peneliti menggunakan model pengembangan ADDIE untuk menghasilkan media pembelajaran berbasis youtube video yang dirancang tahap-pertahap. Penelitian pengembangan media ini dilakukan dengan langkah-langkah sesuai dengan langkah dalam model pengembangan ADDIE. Materi dalam media yang akan didesain oleh peneliti merupakan materi Tema 4 Subtema 3 pembelajaran 1 kelas IV di Sekolah Dasar. Alasan peneliti memilih menggunakan metode pengembangan ADDIE dikarenakan model pengembangan ini memiliki keunggulan pada tahapan kerjanya yang sistematik. Setiap fase dilakukan evaluasi dan revisi dari tahapan yang dilalui, sehingga produk yang dihasilkan menjadi produk yang valid. Selain itu model ADDIE sangat sederhana tapi implementasinya sistematis. Model ADDIE ialah model perancangan pembelajaran yang menyediakan

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan

37

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Model Pengembangan

Penelitian ini menggunakan model pengembangan atau dalam bahasa

inggris disebut dengan Research and Development (R&D). Penelitian

pengembangan ialah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu, dan untuk menguji keefektifan produk tersebut (Sugiono,

2015:407). Penelitian pengembangan ini menggunakan model ADDIE. Model

ADDIE terdiri dari lima tahap diantaranya adalah Analisis (Analyze), Desain

(Design), Pengembangan (Development), Pelaksanaan (Implementation) dan

Evaluasi (Evaluation).

Pada penelitian pengembangan ini peneliti menggunakan model

pengembangan ADDIE untuk menghasilkan media pembelajaran berbasis youtube

video yang dirancang tahap-pertahap. Penelitian pengembangan media ini

dilakukan dengan langkah-langkah sesuai dengan langkah dalam model

pengembangan ADDIE. Materi dalam media yang akan didesain oleh peneliti

merupakan materi Tema 4 Subtema 3 pembelajaran 1 kelas IV di Sekolah Dasar.

Alasan peneliti memilih menggunakan metode pengembangan ADDIE

dikarenakan model pengembangan ini memiliki keunggulan pada tahapan

kerjanya yang sistematik. Setiap fase dilakukan evaluasi dan revisi dari tahapan

yang dilalui, sehingga produk yang dihasilkan menjadi produk yang valid. Selain

itu model ADDIE sangat sederhana tapi implementasinya sistematis. Model

ADDIE ialah model perancangan pembelajaran yang menyediakan

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan

38

sebuah proses yang terorganisasi dalam pengembangan media pembelajaran agar

bisa digunakan baik untuk pembelajaran tatap muka maupun pembelajaran online.

Model ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh

Raiser dan Mollenda. Salah satu fungsinya yaitu sebagai pedoman dalam

membangun perangkat infrastruktur program pembelajaran yang lebih efektif,

dinamis dan mendukung dalam meningkatkan proses pembelajaran yang baik.

Model desain pembelajaran ADDIE adalah model desain pembelajaran yang

menggunakan 5 tahap/langkah sederhana dalam pengaplikasinnya. Sesuai dengan

namanya model desain pembelajaran ADDIE ada 5 tahap/langkah dalam

pembelajarannya.

Ada lima langkah yang dikemukakan dalam model ini sesuai dengan

akronimnya yaitu 1). Analyze adalah menganalisis kebutuhan dalam proses

pembelajaran untuk menentukan masalah dan solusi yang tepat serta menentukan

kompetensi peserta didik. 2). Design adalah menentukan kompetensi khusus,

metode, bahan ajar, dan pembelajaran.3). Development adalah memproduksi

program dan bahan ajar yang akan digunakan dalam program pembelajaran. 4).

Implementation adalah melaksanakan program pembelajaran dengan menerapkan

desain atau spesifikasi program pembelajaran. 5). Evaluation adalah melakukan

evaluasi program pembelajaran dan evaluasi hasil belajar.

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model

ADDIE adalah rangkaian sederhana untuk merancang pembelajaran di mana

prosesnya dapat diterapkan dalam berbagai pengaturan karena strukturnya yang

umum. Hal ini dapat dilihat dari langkah-langkah yang akan dilalui selalu

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan

39

mengacu pada langkah sebelumnya yang sudah melalui proses perbaikan atau

revisi sehingga dapat diperoleh produk media pembelajaran yang menarik yang

akan menciptakan pembelajaran yang efektif. Berikut gambar pengembangan

media dengan menggunakan model ADDIE :

3.1 Bagan Model Pengembangan ADDIE

Sumber : Cavas.isntructure.com

1.2. Prosedur Pengembangan

Untuk mengembangkan media pembelajaran yang baik dalam arti mampu

meningkatkan kualitas pembelajaran, diperlukan suatu perencanaan dan

rancangan yang baik. Dalam menyusun rancangan pembelajaran, baik

menyangkut materi (content), pedagogik, tampilan dan aspek bahasa serta tujuan

ingin dicapai dengan media pembelajaran tersebut. Media pembelajaran berupa

video pembelajaran yang akan dikembangkan menggunakan model ADDIE yang

terdiri dari 5 tahap yaitu:

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan

40

3.2.1 Analisis (analysis)

1. Analisis Materi

Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 36 Ayat 2 menyebutkan bahwa

kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan

prinsip difersifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta

didik. Dari yang telah diurakan maka setiap sekolah dalam proses pelaksanaan

pembelajarannya menyesuaikan pada kondisi, potensi siswa. Artinya kurikulum

yang digunakan harus sesuai dengan keadaan satuan pendidikan dan keadaan

siswa. Hal ini harus sesuai dengan keadaan daerah, keadaan satuan pendidikan

dan peserta didik. Maka penerapan bahan ajar video berbasis youtube dianggap

lebih efektif saat ini untuk meningkatkan motivasi anak dalam belajar di rumah

untuk saat ini.

Maka dalam dalam pemilihan materi harus dilakukan identifikasi

kompetensi dasar kelas IV sekolah dasar pada Permendikbud nomor 24 tahun

2016. Materi pelajaran yang digunakan adalah Tema 4 Berbagai Pekerjaan

Subtema 3 Pekerjaan Orang Tuaku Pembelajaran 1, yang memuat pelajaran

Bahasa Indonesia, IPA, IPS yaitu:

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan

41

3.1 Tabel identifikasi Tema 4 Subtema 3 Pembelajaran 1

Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator

Bahasa

Indonesia

3.5 Menguraikan pendapat

pribadi tentang isi buku

sastra (cerita, dongeng, dan

sebagainya).

4.5 Mengomunikasikan

pendapat pribadi tentang isi

buku sastra yang dipilih dan

dibaca sendiri secara lisan

dan tulis yang didukung

oleh alasan.

3.5.1 Menilai kejadian

yang terdapat

dalam dongeng.

4.5.1 Menampilkan isi

dongeng secara lisan

dan tulisa

IPA

3.8 Menjelaskan pentingnya

upaya keseimbangan dan

pelestarian sumber daya

alam di lingkungan.

4.8 Melakukan kegiatan upaya

pelestarian sumber daya dan

bersama orang-orang di

lingkungan.

3.8.1menguraikan dampak

pemanfaatan sumber

daya alam yang tidak

terkontrol.

4.8.1 menunjukkan contoh

kegiatan

pemanfaatan sumber

daya alam.

IPS

3.3 Mengidentifikasi kegiatan

ekonomi dan hubungannya

dengan berbagai bidang

pekerjaan, serta kehidupan

sosial dan budaya di

lingkungan sekitar sampai

provinsi.

4.3 Menyajikan hasil

identifikasi kegiatan

ekonomi dengan berbagai

bidang pekerjaan, sosial dan

budaya di lingkungan

sekitar sampai provinsi.

3.3.1 menjelaskan hasil

identifikasi tentang

kegiatan ekonomi dan

berbagai pekerjaan

yang terkait dengan

kegiatan ekonomi

tersebut di lingkungan

sekitar.

4.3.1 menunjukkan hasil

identifikasi tentang

kegiatan ekonomi dan

berbagai pekerjaan

yang terkait dengan

kegiatan ekonomi

tersebut di lingkungan

sekitar.

(Permendikbud Nomor 24, 2016)

2. Analisis kebutuhan peserta didik.

Analisis kebutuhan dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai

ketersediaan bahan ajar dengan melakukan wawancara bersama guru SD N 31/IV

Kota Jambi Kelas IV, tujuannya untuk mendapatkan informasi mengenai sumber

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan

42

ketersediaan media pembelajaran yang digunakan oleh guru dan peserta didik

dalam proses pembelajaran. Hasil wawancara guru kelas IV SD N 31/IV Kota

Jambi, bersama Ibu Rosmawati, S.Pd. Didapatkan bahwa pembelajaran selama

pandemi covid-19 ini dilakukan dengan pemberian tugas-tugas melalui media

whatsAppGrup. Berharap ada media pembelajaran yang memiliki inovasi baru

agar dapat memudahkan guru dan siswa dalam menyampaikan dan memahami

materi pembelajaran selama proses belajar di rumah. Serta agar siswa tidak

mengalami kejenuhan dan bosan dalam proses belajar di rumah.

3. Analisis karakteristik peserta didik.

Tahapan ini menganalisis karakteristik peserta didik pada saat usia

Sekolah Dasar kalas IV. Karakteristik yang dimaksud adalah menyangkut

kemampuan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik

sesuai dengan perkembangan peserta didik baik secara psikologi dan emosional.

Selain itu, analisis kebutuhan peserta didik digunakan untuk melihat seberapa

dibutuhkan media pembelajaran video berbasis youtube dalam proses

pembelajaran jarak jauh.

Menurut Piaget anak usia 7 – 11 tahun mengalami tingkat perkembangan

Operasinal konkret. Ini berarti anak memiliki pikiran logis yang dapat

diterapkannya pada masalah-masalah yang konkret. Bila mengadapi suatu yang

berkaitan antara pikiran dan persepsi, anak dalam periode ini dapat memilih

keputusan logis dan bukan keputusan perseptual seperti anak praoperasional. Pada

zaman digital, dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang

semakin pesat anak usia sekolah dasar sudah bisa dan cakap mengoperasikan

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan

43

barang-barang teknologi seperti ponsel, komputer, video game dan lain-lain.

Anak-anak dewasa ini lebih banyak menghabiskan waktu bermain games online,

berinteraksi dengan media gadget, seperti telepon seluler, laptop dan Video

Games. Aktivitas yang bersentuhan dengan teknologi lebih mewarnai kehidupan

anak usia ini.

3.2.2 Desain (design)

Setelah tahap analisis dilakukan, langkah selanjutnya peneliti melakukan

tahap perencanaan (Design) mengenai video pembelajaran yang akan di buat.

Menyusun bahan-bahan dan membuat acuan bagian video pembelajaran yang

akan dibuat. Tahap ini berupa kerangka-kerangka sebelum melakukan

pengembangan produk, kerangka yang dimaksud adalah storyboard.

3.2.3 Pengembangan Bahan Ajar (Development)

Pada tahapan ini penulis melakukan pembuatan produk berupa video

pembelajaran dari materi Tema 4 Subtema 3 Pembelajaran 1 kelas IV Sekolah

Dasar, dengan berbagai tahapan yang dilalui mulai dari analisis, desain dan

sampai pada pengembangan produk berupa video pembelajaran.

Dalam tahap pengembangan peneliti mengumpulkan bahan-bahan yang

dapat mendukung dalam mengembangkan video pembelajaran. Setelah itu peneliti

memproduksi video pembelajaran dan dilakukannya validasi kepada para ahli

yaitu ahli materi, ahli media, ahli bahasa, serta respon guru. Kemudian video

pembelajaran di upload atau unggah ke aplikasi Youtube. Lalu link youtube di

bagikan kepada siswa untuk melihat respon siswa tentang kepraktisan video

pembelajaran.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan

44

3.2.4 Implementasi (Implementation)

Pada tahapan ini setelah produk dilakukan validasi oleh para ahli validasi

selanjutnya mengimplementasikan produk yang dikembangkan pada kelompok

kecil. Pada tahapan ini hanya dilakukan pengimplemntasian kelompok kecil saja

karena sesuai dengan keadaan saat ini yang tidak memungkinkan dengan adanya

pandemi covid-19.

3.2.5 Evaluasi

Pada tahapan ini evaluasi dilakukan dengan berjalannya pengembangan,

sehingga kekuragan-kekurangan selama proses pengembangan dapat

teridentifikasi dan terselesaikan.

3.3 Subjek Uji Coba

Subjek uji coba pada media pembelajaran video berbasis youtube yang telah

dikembangkan akan diujicobakan kepada siswa kelas IV/B SDN 31/IV Kota

Jambi. Uji coba pada penelitian ini hanya dilakukan pada tahap uji coba kelompok

kecil karena mengingat keadaan yang masih dalam keadaan pandemi Covid-19.

3.4 Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini berupa data deskriptif kualitatif dan

deskriptif kuantitatif. Sumber data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini

di peroleh dari hasil validasi produk oleh ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa,

serta komentar dan masukan dari guru. Data kuantitatif diperoleh dari hasil angket

validasi terhadap video pembelajaran berbasis youtube dan angket respon guru

serta respon siswa.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan

45

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling utama dalam

melakukan sebuah penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk

mendapatkan data (Sugiono, 2016:308). Instrument penelitian untuk mendapatkan

data dari penelitian yaitu dengan menggunakan angket. Angket merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan secara tertulis kepada responden untuk dijawab

(Sugiono,2016:199).

Dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup. Angket tertutup

merupakan angket penelitian yang item jawabannya sudah tersedia pada lembar

angket. Instrument penelitian yang digunakan pada penelitian ini berupa:

1. Angket validasi dari validator materi

2. Angket validasi dari validator ahli media.

3. Angket validasi dari validator ahli bahasa

4. Angket tanggapan atau respon yang diberikan kepada guru.

5. Angket respon siswa.

Angket validasi bahan ajar ini terdiri dari validasi ahli materi, validasi ahli

media, dan validasi ahli bahasa yang diberikan kepada validator. Angket-angket

tersebut akan diberi kepada validator yang benar-benar ahli dalam bidang

pendidikan minimal S2. Validator dapat memberikan komentar ataupun saran

terhadap video pembelajaran yang dikembangkan guna untuk diperbaiki kembali

agar dapat digunakan sesuai ketentuan.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan

46

Berikut kisi-kisi angket penilaian validasi materi terhadap video

pembelajaran sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrument ahli materi

Aspek Deskriptor

Ketepatan isi media dengan

kompetensi yang ingin dicapai

1) Penampilan media pembelajaran video pembelajaran

tema 4 subtema 3 pembelajaran 1

2) Kesesuaian media video pembelajaran tema 4 subtema 3

pembelajaran 1 dengan KI dan KD

3) Kesesuaian media video pembelajaran tema 4 subtema

3 pembelajaran 1 dengan indikator pencapaian belajar

4) Kesesuaian media video pembelajaran tema 4 subtema

3 pembelajaran 1 dengan tujuan pembelajaran

5) Kesesuaian media video pembelajaran tema 4 subtema

3 dengan dengan materi yang dibahas

Kelengkapan materi

6) Kelengkapan materi tema 4 subtema 3 pembelajaran 1

dengan kompetensi yang dicapai

7) Kelengkapan bagian-bagian video dengan materi yang

ingin dicapai

Keruntutan materi

8) Keruntutan materi dari yang mudah ke sulit.

9) Penyajian materi dapat memberi bantuan belajar

10) Penyajian materi dapat menjadi tambahan pengetahuan

bagi peserta didik

Kualitas motivasi

11) Penyajian materi dapat menarik minat peserta didik

12) Penyajian materi membuat peserta didik menyimak

dengan baik

13) Penyajian materi menumbuhkan rasa ingin tahu

Sumber : Wuryandani &Fathurrohman (2012)

Untuk mengukur kesesuaian antara materi dan media harus sesuai kisi-kisi

angket validasi media dapat dilihat sebagai berikut:

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan

47

Tabel 3.3 Kisi-kisi instrument ahli media

INDIKATOR Deskriptor

Aspek Kualitas media

Kualitas video yang

ditampilkan

1) Kesesuaian video yang ditampilkan dengan materi yang

disampaikan

2) Kesesuaian ukuran video yang digunakan dengan ukuran

media pembelajaran

3) Video dapat membantu menjelaskan materi

Kejelasan suara

4) Kesesuaian penggunaan efek atau backsound dengan

materi dan karakteristik peserta didik

5) Kejelasan suara/musik dalam video

Kejelasan teks /

keterbacaan

6) Pemilihan warna teks dan background kontras sehingga

mudah terbaca.

7) Kesesuaian huruf dengan background

8) Kejelasan bentuk huruf

9) Ketepatan penggunaan huruf kapital dan tanda baca

10) Penggunaan teks dapat dibaca dengan jelas

Aspek PenggunaanBahasa

Kualitas penggunaan

Bahasa

11) Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD

12) Ketepatan penggunaan dan penulisan bahasa asing

13) Kejelasan kata dan istilah kata yang digunakan

14) Penyajian menggunakan bahasa yang lugas dan mudah

dipahami.

Kesesuaian

penempatan kalimat

15) Pengaturan jarak yang digunakan dalam setiap kalimat

16) Kesesuaian bentuk dan ukuran huruf yang digunakan

17) Kesesuaian penempatan kata/ kalimat dalam video

Aspek Layout media

Penyajian video

18) Kualitas tampilan dalam setiap tampilan video

19) Kualitas perpaduan warna background dengan teks

20) Kualitas efek animasi dan transisi dalam setiap potongan

frame/video

Tata letak

21) Keserasian tata letak teks, gambar, animasi dengan video

22) Kejelasan tampilan judul dalam setiap pembehasan

23) Kesesuaiam proporsi gambar dan tulisan dalam video

Sumber : Indriana (2011)

Berikut angket validasi ahli bahasa, tujuannya untuk melihat kelayakan

video pembelajaran dilihat dari segi bahasa yaitu:

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan

48

3.4 Tabel Kisi-kisi instrument ahli bahasa

Variabel Indikator No item

Pengembangan bahan ajar

Video berbasis youtube

pada Tema 4 Subtema 3 di

Kelas IV Sekolah Dasar

Ketepatan struktur kalimat 1

Keefektifan kalimat 2

Kebakuan istilah 3

Pemahaman terhadap pesan

atau informasi

4

Kemampuan memotivasi

peserta didik

5

Kesesuaian dengan

perkembangan intelektual

peserta didik.

6

Kesesuaian dengan tingkat

perkembangan emosional

peserta didik

7

Ketepatan tata bahasa 8

Ketepatan ejaan 9

(BSNP,2012)

Selanjutnya angket respon guru, angket ini digunakan untuk

mengetahui respon guru terhadap bahan ajar video pembelajaran yang

dikembangkan oleh peneliti. Kisi-kisi instrument respon guru dapat dilihat

sebagai berikut:

3.5 Tabel Kisi-kisi instrument kepraktisan guru

Aspek Deskriptor

Efektifitas

1) Penampilan media video pembelajaran tema 4 subtema 3 pembelajaran

1.

2) Kesesuaian antara ilustrasi/contoh/gambar pada media video

pembelajaran tema 4 subtema 3 pembelajaran 1.

3) Kejelasan penampilan kegiatan media video pembelajaran tema 4

subtema 3 pembelajaran 1.

4) Kesesuaian urutan materi/kegiatan dalam media video pembelajaran

tema 4 subtema 3 pembelajaran 1.

Relevansi

5) Kesesuaian media video pembelajaran tema 4 subtema 3 pembelajaran 1

dengan KI dan KD

6) Kesesuaian media video pembelajaran tema 4 subtema 3 pembelajaran 1

dengan tujuan pembelajaran

7) Kesesuaian media video pembelajaran tema 4 subtema 3 pembelajaran 1

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan

49

dengan materi yang dibahas

Efesien

8) Penerapan/pengaplikasian media video pembelajaran tema 4 subtema 3

pembelajaran 1 membutuhkan fasilitas penunjang yang dikenal peserta

didik.

9) Kegiatan dalam media video pembelajaran tema 4 subtema 3

pembelajaran 1 sesuai alokasi waktu yang tersedia, dan dapat

dilaksanakan di luar jam sekolah (digunakan di rumah)

Kegunaan

10) Isi dan penyajian media video pembelajaran tema 4 subtema 3

pembelajaran 1 dapat menarik peserta didik untuk membaca dan

memahami materi

11) Bentuk kegiatan yang adapada media video pembelajaran tema 4

subtema 3 pembelajaran 1 dapat menumbuhkan kemampuan berpikir

peserta didik dan mampu memberi petunjuk peserta didik untuk

menemukan konsep secara mandiri

12) Media video pembelajaran tema 4 subtema 3 pembelajaran 1 dapat

digunakan sebagai sumber belajar mandiri untuk menunjang proses

pembelajaran.

13) Media video pembelajaran tema 4 subtema 3 pembelajaran 1 dapat

digunakan sesuai dengan kondisi peserta didik.

Kontekstual

14) Bahasa yang digunakan dalam media video pembelajaran tema 4

subtema 3 pembelajaran 1 merupakan bahasa indonesia baku dan

mudah dipahami peserta didik

15) media video pembelajaran tema 4 subtema 3 pembelajaran 1 memiliki

tampilan yang dapat meningkatkan kemampuan proses dan berpikir

ilmiah peserta didik

Sumber : Rusman (2013)

Berikut tabel angket kisi-kisi respond an tanggapan siswa, bertujuan untuk

melihat kepraktisan media yang dikembangkan.

Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen tanggapan peserta didik

No Aspek Indikator

1 Tampilan Kemenarikan tampilan

Kejelasan video, gambar, teks, dan suara

2 Pengoperasian Kemudahan pengoperasian.

3 Pemanfaatan

Mempermudah pembelajaran mandiri peserta didik.

Kejelasan kompetensi yang akan dicapai.

Meningkatkan perhatian peserta didik.

Sumber : Kustandi(2013)

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan

50

3.6 Teknik Analisi Data

Pada teknik analisis data ini akan diperoleh data kualitatif dan data

kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari saran dan komentar validator yang

berbentuk deskriptif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil penyebaran angket

menggunakan skala likert, kemudian data dianalisis dengan statistik deskriptif,

selanjutnya mencari interval untuk menentukan produk yang dihasilkan layak atau

tidak layak.

1.6.1 Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif ini berupa hasil validasi dari ahli materi, ahli

media, ahli bahasa dan juga respon guru serta respon siswa. Data yang diperoleh

dari hasil validasi dari ahli materi dan ahli media dan juga respon guru serta

respon siswa diperoleh dengan menggunakan skala likert. Berikut kategorisasi

penilaian pada setiap angket.

1. Analisis angket validasi ahli materi.

Table 3.7 Skala Penilaian Validasi Materi

No Interval Kriteria

1 54-65 Sangat Baik (sangat layak)

2 44-54, Baik (layak digunakan)

3 33-44 Kurang Baik (Perlu Revisi)

4 23-33 Tidak Baik (tidak layak)

5 13-22 Sangat Tidak Baik (sangat tidak layak)

Sumber : Sugiyono (2006)

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan

51

2. Analisi angket validasi ahli media.

Table 3.8 Skala Penilaian Validasi Media

No Interval Kriteria

1 96,7-115 Sangat Baik (sangat layak)

2 78,3-96,6 Baik (layak digunakan)

3 59,9-78,2 Kurang Baik (Perlu Revisi)

4 41,5-59,8 Tidak Baik (tidak layak)

5 23-41,4 Sangat Tidak Baik (sangat tidak layak)

Sumber : Sugiyono (2006)

3. Analisi angket validasi ahli bahasa.

Table 3.9 Skala Penilaian Validasi Bahasa

No Interval Kriteria

1 37,9-45 Sangat Baik (sangat layak)

2 30,7-37,8 Baik (layak digunakan)

3 23,5-30,6 Kurang Baik (Perlu Revisi)

4 16,3-23,4 Tidak Baik (tidak layak)

5 9-16,2 Sangat Tidak Baik (sangat tidak layak)

Sumber : Sugiyono (2006)

4. Analisis angket validasi respon guru.

3.10 Tabel kategori penilaian kepraktisan guru

No Rentang Kategori Validitas

1 64-75 Sangat Praktis

2 52-63 Praktis

3 40-51 Cukup

4 28-39 Tidak Praktis

5 15-27 Sangat Tidak Praktis

Riduwan (2013)

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan

52

5. Analisis angket validasi respon siswa

3.11 tabel kategori penilaian respon siswa

No Rentang Kategori Validitas

1 25,3-30 Sangat Praktis

2 20,5-25,2 Praktis

3 15,7-20,4 Cukup

4 10,9-15,6 Tidak Praktis

5 6-10,8 Sangat Tidak Praktis

Riduwan (2013)