bab iii metode penelitian 3.1 model pengembangan iii.pdf · 2020. 10. 25. · 23 bab iii metode...

24
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian dan pengembangan (research and development) menurut Sugiyono (2013:407) penelitian dan pengembangan memiliki tujuan untuk menghasilkan produk, serta digunakan untuk menguji keefektifan produk`yang dihasilkan melalui proses pengembangan. Disebut demikian karena penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran Multimedia Interaktif pada Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku di Kelas IV Sekolah Dasar. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan ADDIE. Tahapan model pengembangan ADDIE yaitu, Analisi (Analysis), Desain (Design), Pengembangan (Development), Implementasi (Implementation), Evaluasi (Evaluation) Lee and Owen dalam Nainggolan (2013). Model ADDIE dipilih sebab dalam pengembangan ini didasarkan pada beberapa alasan yaitu: (1) model pengembangan ini model yang terstruktur dan mampu menggambarkan langkah-langkah pengembangan dengan jelas dan baik. (2) tahapan yang ada model ini merupakan yang terstruktur dan sangat dapat meminimalisir kesalahan dalam pengembangan. (3) model ini terbukti mampu menghasilkan produk pengembangan yang baik dan layak digunakan dalam proses pembelajaran.

Upload: others

Post on 25-Jul-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Model Pengembangan

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian dan

pengembangan (research and development) menurut Sugiyono (2013:407)

penelitian dan pengembangan memiliki tujuan untuk menghasilkan produk, serta

digunakan untuk menguji keefektifan produk`yang dihasilkan melalui proses

pengembangan. Disebut demikian karena penelitian ini menghasilkan perangkat

pembelajaran Multimedia Interaktif pada Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku

di Kelas IV Sekolah Dasar.

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

pengembangan ADDIE. Tahapan model pengembangan ADDIE yaitu, Analisi

(Analysis), Desain (Design), Pengembangan (Development), Implementasi

(Implementation), Evaluasi (Evaluation) Lee and Owen dalam Nainggolan (2013).

Model ADDIE dipilih sebab dalam pengembangan ini didasarkan pada beberapa

alasan yaitu: (1) model pengembangan ini model yang terstruktur dan mampu

menggambarkan langkah-langkah pengembangan dengan jelas dan baik. (2)

tahapan yang ada model ini merupakan yang terstruktur dan sangat dapat

meminimalisir kesalahan dalam pengembangan. (3) model ini terbukti mampu

menghasilkan produk pengembangan yang baik dan layak digunakan dalam proses

pembelajaran.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

24

Gambar 2 Model Pengembangan ADDIE

3.2 Prosedur Pengembangan

Penelitian pada pengembangan ini menggunakan model penelitian dan

pengembangan model ADDIE. Menurut sholeh (2019:141) menyatakan “ADDIE

adalah singkatan yang mengacu pada proses-proses utama dari proses

pengembangan sistem prosedur yaitu: Analisis, Desain, Pengembangan,

Implementasi dan Evaluasi.

3.2.1 Analisis

Tahap ini merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan dipelajari

oleh peserta didik, yaitu melakukan analisis kebutuhan, mengidentifikasi masalah,

dan melakukan analisis tugas. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka output yang

dihasilkan didasarkan pada karakteristik peserta didik, identifikasi kebutuhan dan

masalah dalam pembelajaran, serta identifikasi tugas yang disesuaikan dengan

kebutuhan pengajar dan peserta didik terhadap Kompetensi Dasar.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

25

Sesuai dengan penjelasan tesebut didalam penelitian ini, peneliti

menggunakan 3 analisis yang berhubungan dengan pengembangan media belajar

sesuai permasalahan yaitu analisis kurikulum, analisis kebutuhan pengembangan

dan analisis karakteristik peserta didik.

1. Analisis Kurikulum

Dilakukan untuk melihat kurikulum apa yang digunakan oleh sekolah.

Analisis selanjutnya yaitu analisis kurikulum yang mengacu pada kurikulum yang

digunakan saat ini yaitu Kurikulum 2013. Sesuai dengan Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses bahwa

pembelajaran di Sekolah Dasar pada aspek keberagaman budaya dapat

diintegrasikan dalam konteks pembelajaran dengan memasukkan konten kearifan

lokal (budaya lokal).

Berdasarkan analisis kurikulum maka perlunya mengaitkan potensi daerah

pada kurikulum dan diimplementasikan ke dalam proses pembelajaran agar peserta

didik dapat mengapresiasi keragaman budaya lokal daerah setempat

2. Analisis Karakteristik Peserta Didik

Analisis ini dilakukan untuk melihat pola tingkah laku peserta didik pada

proses pembelajaran sehingga media bisa disesuaikan dengan tingkah laku peserta

didik tersebut. Karakteristik kognitif peserta didik umur 7- 12 tahunyaitu memiliki

perhatian yang meningkat, pemikir konkret, ingin mencoba hal-hal baru, mulai

berfikir simbolis, mampu mengingat dan berkonsentrasi dengan baik, mampu

mengembangkan keterampilan bernalar, kreatif, membaca dengan baik, tertarik

pada fakta dan kisah nyata, dan memiliki minat yang berbeda. Karakteristik sosio-

emosional peserta didik umur 7- 12 yaitu lebih suka berkelompok dengan sesama

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

26

jenis kelamin, fokus pada aturan dan keadilan, setia pada grup, masih membutuhkan

panduan untuk tetap pada tugas, mulai menggunakan keterampilan penalaran, lebih

suka bekerja secara kooperatif, tidak suka dibandingkan dengan orang lain, mulai

mengekspresikan emosi dengan menggunakan kata-kata, dan suka mencari

persamaan antara diri dan teman.

Dapat disimpulkan pada penelitian pengembangan ini dilakukan analisis

karakter peserta didik yang bertujuan untuk melakukan pengembangan sesuai

dengan karakter peserta didik. Peserta didik masih melihat segala sesuatu masih

dalam satu keutuhan dan hanya mampu memahami kejadian yang nyata. Hal

tersebut terlihat saat guru menampilkan gambar konkret peserta didik cukup cepat

dalam merespon.

Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan sumber belajar yang di dalamnya

menampilkan sesuatu yang konkret, karena hal itu yang akan menjadikan

rangsangan bagi peserta didik ketika belajar. Dengan itu disusunlah multimedia

interaktif yang menampilkan sesuatu yang konkret dan memiliki keterpaduan

sehingga menjadi sebuah keutuhan.

3. Analisis Kebutuhan Pengembangan

Dilakukan untuk melihat media seperti apa yang dibutuhkan dalam proses

pembelajaran dan memperbaiki permasalahan dalam pembelajaran yaitu menarik

minat belajar budaya lokal dan bisa memanfaatkan teknologi didalamnya. Analisis

kebutuhan didapatkan berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru dan

observasi minat dari peserta didik. Analisis kebutuhan dilakukan dengan Ibu Rita

Novyarti,S.Pd, M.Pd sebagai guru SD Negeri 84/IV Kota Jambi untuk mengetahui

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

27

ketersediaan media pembelajaran berbasis budaya lokal. Berdasarkan hasil

wawancara bahwa guru yang bersangkutan telah mengaitkan pembelajaran dengan

budaya lokal namun belum terlaksana dengan optimal karena belum adanya media

pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran dengan budaya lokal

khususnya media pembelajaran yang memanfaatkan teknologi.

3.2.2 Perancangan

Pada tahap perancangan, hal yang pertama kali harus dilakukan adalah

mendata muatan apa yang nantinya akan ada didalam media yang di kembangkan.

Setelah itu menetapkan tujuan muatan pembelajaran tersebut, selanjutnya

dilakukan perancangan produk seperti membuat storyboard atau rancangan awal

dari media seperti sketsa dasarnya ibarat membangun rumah tentu kita membuat

pondasinya dan sketsa bangunannya.

Selanjutnya untuk materi didalam media didapatkan dari mengkontruksikan

hasil analisis kebutuhan pengembangan wawancara dengan guru, karakteristik

peserta didik dan analisis kurikulum. Kontruksi analisis kebutuhan pengmbangan

dan hasil wawancara guru akan digunakan sebagai patokan materi budaya daerah

lokal seperti apa yang dibutuhkan oleh guru, pemanfaatan teknologi yang seperti

apa dalam membuat media pembelajaran itu sendiri karena belum tersedianya

media pembelajaran yang memasukkan nilai kebudayaan terkhusus budaya lokal

Provinsi Jambi serta memanfaatkan teknologi. Untuk kontruksi karakteristik

peserta didik akan dibuat layout serta animasi, gambar dan video semenarik

mungkin dan pemilihan warna yang cerah sesuai dengan karakteristik peserta didik

sehingga peserta didik lebih berminat dalam belajar tentang budaya lokal Provinsi

Jambi dan lebih bisa mengenal budaya daerah tempat tinggalnya. Sedangkan

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

28

kontruksi yang terakhir yaitu analisis kurikulum dimana tema, subtema dan

pembelajaran yang dipilih dikarenakan peneliti merasa kompetensi dasar yang

terdapat didalamnya cocok untuk dimasukkan nilai-nilai kebudayaan atau muatan

budaya lokal di dalamnya.

Perancangan pengembangan media dirumuskan berdasarkan data yang

didapatkan dari tahap analisis. Storyboard bisa dilihat pada halaman dibawah ini :

Tabel 2 Storyboard Multimedia Interaktif Berbasis Budaya Lokal Pada Produk Pengembangan

No Desain Deskripsi

1

Ini adalah tampilan awal dari

multimedia interaktif yang berupa

scene loading atau proses

pembukaan multimedia interaktif :

Ada logo dari nama

multimedia interaktif

Nama pembuat multimedia

interaktif

2

Ini adalah tampilan setelah tampilan

awal yang merupakan scene loading

yang biasa di sebut tampilan home.

1. Tombol memulai

multimedia interaktif

2. Nama pembuat

3. Judul besar multimedia

interaktif

3

Ini adalah tampilan menu

Disini terdapat banyak tombol

1. Tombol menu

2. Tombol menuju ke KI / KD

3. Tombol menuju MATERI

4. Tombol menuju Video dan

suara

5. Tombol menuju Permainan

6. Tombol info

7. Tombol biodata pembuat

LOGO

Pembuat

media

1

3

2

1

7 6 2

3

4

5

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

29

No Desain Deskripsi

4

Ini adalah tampilan dari KI / KD

1. Judul

2. Isi KI/KD

5

Ini adalah menu materi

Yang terbagi menjadi 6 muatan IPS

Budaya Lokal

Petak petak ini melambangkan 6

tombol pembagian muatan IPS

Budaya Lokal

6

Ini adalah tampilan dari

muatan materi

1. Judul materi

2. Isi materi

7 Ini adalah tampilan dari menu

VIDEO

1. JUDUL

2. Video 1

3. Video 2

1

2

1

2 3

1

2

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

30

No Desain Deskripsi

8

Ini adalah tampilan dari menu

INFO. Disini tertera sumber sumber

darimana kreator mengambil bahan

bahannya.

1. Judul

2. Isi sumber

9

Ini adalah tampilan dari BIOGRAFI

KREATOR

1. Judul

2. Isi data diri KREATOR

3. Sosial media dan kontak dari

KREATOR

4. Foto KREATOR

3.2.3 Pengembangan

Tahap ini meliputi produksi atau penggabungan dan penyusunan dari

komponen- komponen produk yang peneliti kembangkan. Dalam multimedia

interaktif komponen media seperti teks, grafik, animasi, audio, dan video yang

nantinya akan digabungkan menjadi sebuah media. Produk yang dikembangkan

akan dilakukan analisis terlebih dahulu, apabila hasil analisis menunjukkan bahwa

produk yang dikembangkan tidak perlu melakukan revisi, maka produk siap di uji

cobakan

1

4 2

3

1

2

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

31

Analisis yang dilakukan pada tahap pengembangan ini yaitu analisis validitas.

Analisis validitas akan dilakukan oleh para ahli yang akan memberikan penilaian

dan saran serta komentar tentang media yang kita kembangkan. Analisis validitas

dilakukan dengan 3 aspek yaitu aspek materi , aspek bahasa, aspek media (bentuk

tampilan media). Berikut ini adalah bentuk dari struktur multimedia interaktif yang

telah dibuat:

Tabel 3 Prototype Multimedia Interaktif Berbasis Budaya Lokal

NO Gambaran Detail Aplikasi

Pengembang

1 Tampilan Loading

Ada logo dari

nama

multimedia

interaktif

Nama

pembuat

multimedia

interaktif

Dibuat Dengan

Menggunakan

Aplikasi

photoshop

untuk membuat

logo dan

tampilan ini

menggunakan

aplikasi

articulate

storyline 3

2 Tampilan Awal

Tombol

memulai

multimedia

interaktif

Nama

Penyusun

Judul

multimedia

interaktif

Berisi

keterangan

subtema dan

tema

keterangan

untuk kelas

berapa

Dibuat Dengan

Menggunakan

menggunakan

aplikasi

articulate

storyline 3

3 Tampilan Menu Tombol menu

Tombol

menuju ke KI /

KD

Tombol

menuju

MATERI

Dibuat Dengan

Menggunakan

menggunakan

aplikasi

articulate

storyline 3

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

32

Tombol

menuju Video

dan suara

Tombol

menuju KUIS

4 Tampilan KI/KD

Ini adalah

tampilan dari

KI / KD

Judul

Isi KI/KD

Dibuat Dengan

Menggunakan

menggunakan

aplikasi

articulate

storyline 3

5 Tampilan pembagian muatan IPS Budaya lokal

Ini

adalah menu

materi

Yang

terbagi menjadi

6 muatan IPS

Budaya Lokal

Petak

petak ini

melambangkan

6 tombol

pembagian

muatan IPS

Budaya Lokal

Dibuat Dengan

Menggunakan

menggunakan

aplikasi

articulate

storyline 3

6 Tampilan materi

Terdiri dari

Judul materi

Isi materi

Dan diselipkan

animasi biar

lebih menarik

Dibuat Dengan

Menggunakan

menggunakan

aplikasi

articulate

storyline 3

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

33

7 Tampilan video dan suara

Terdiri dari

Judul

Pilihan video

Setelah di klik

Muncul

tampilan

videonya

Dibuat Dengan

Menggunakan

menggunakan

aplikasi

articulate

storyline 3

8 Tampilan kuis

Tampilan kuin

terdiri

Pertanyaan

berupa esai,

piihan dan

susunan

Jawaban kuis

Mengikuti

pertanyaan

Dibuat Dengan

Menggunakan

menggunakan

aplikasi

articulate

storyline 3

9 Tampilan info Berisi Sumber

Rujukan Dari

Multimedia

Interaktif

Yang Telah

Dibuat.

Dibuat Dengan

Menggunakan

menggunakan

aplikasi

articulate

storyline 3

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

34

3.2.4 Implementasi (Penerapan)

Tahap ini merupakan tahap untuk menerepakan media yang sudah

dikembangkan atau menguji cobakan produk yang dikembangkan secara nyata.

Pada tahap ini nantinya produk yang dikembangkan akan di ujicobakan kepada 9

orang peserta didik dan guru.

Uji coba dilakasanakan untuk melihat kepraktisan dari media yang

dikembangkan dan melihat adakah perbaikan dari proses pembelajaran terutama

pada minat belajar anak terhadap budaya lokal ketika menggunakan media yang

dikembangkan. Analisis kepraktisan akan dilaksanakan menggunakan angket

respon guru dan angket respon peserta didik. Angket respon guru akan diberikan

kepada guru untuk menilai, memberi saran dan komentar pada penggunaan media

sama seperti halnya dengan angket respon siswa juga begitu tetapi dilakukan oleh

peserta didik.

10 Tampilan Biodata Penyusun

Berisi Tentang

Biodata

Penyusun

Multimedia

Interaktif

Dibuat Dengan

Menggunakan

menggunakan

aplikasi

articulate

storyline 3

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

35

3.2.5 Evaluasi

Tahap evaluasi dilakukan pada setiap tahap pengembangan model ADDIE

jika terdapat kekurangan dari penelitian yang dilakukan, mulai dari tahap analisis,

perancangan, pengembangan, penerapan. Evaluasi secara keseluruhan dilakukan

setelah produk pengembangan di uji cobakan. Setelah multimedia interaktif

dikembangkan kemudian divalidasi oleh ahli materi, ahli bahasa dan ahli media

dengan menggunakan angket validasi materi, bahasa, dan media. multimedia

interaktif yang telah divalidasi kemudian di uji cobakan kepada guru dan peserta

didik menggunakan angket respon. Setelah tahap evaluasi selesai, peneliti

melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap media yang dikembangkan.

3.3 Subjek Uji Coba

Subjek uji coba terdiri pseserta didik 9 orang dan guru. Subjek peserta didik

yang diambil dari peserta didik yang berada di kelas IV dan setiap peserta didik

memiliki karakteristik yang heterogen. Responden akan diminta mengisi angket

penilaian setelah ditampilkan sumber belajar multimedia interaktif yang dibuat

untuk melihat kepraktisan Multimedia Interaktif yang ditampilkan.

3.4 Jenis Data dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Terdapat dua jenis data pada penelitian ini yaitu data kualitatif dan data

kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari deskripsi skor penilaian, tanggapan dan

masukan tim ahli, dan peserta didik sebagai responden mengenai penilaian

kelayakan terhadap Multimedia Interaktif yang telah dibuat. Data kuantitatif

diperoleh dari hasil validasi ahli yaitu ahli materi dan bahasa, serta data yang

diperoleh dari peserta didik dan guru setelah dilakukan uji coba produk.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

36

3.4.2 Sumber Data

Sumber data pada penelitian pengembangan yang di lakukan ini berasal dari

berbagai responden dan tim ahli, yaitu:

1. Guru Kelas

Data yang diperoleh adalah mengenai analisis kebutuhan pengembangan

sumber belajar serta kurikulum yang digunakan sekolah.

2. Peserta Didik

Data yang diperoleh dari peserta didik adalah analisis karakter peserta

didik, kepraktisan media yang di kembangkan serta hasil pengamatan

karakteristik peserta didik yang telah dikembangkan.

3. Validator/Tim Ahli

Data yang diperoleh berupa validitas media, validitas materi

pembelajaran dan validitas kebahasaan dari Multimedia Interaktif yang telah

dikembangkan.

3.5 Instrumen Pengumpul Data

Ada tiga instrumen dalam peneltian dan pengembangan ini, yaitu: angket

validasi tim ahli, angket kepraktisan dari guru daan peserta didik, lembar observasi

aktvitas peserta didik, wawancara guru tentang Multimedia Interaktif yang

dikembangangkan.

3.5.1 Angket

Angket merupakan sekumpulan daftar pernyataan yang telah disusun oleh

peneliti, yang kemudian akan diberikan kepada responden untuk memilih alternatif

jawaban yang sudah disediakan (Sholeh, 2019). Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan angket jenis tertutup, angket tertutup adalah instrumen penelitian

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

37

yang sudah tersedia item jawabannya. Dalam penelitan ini juga angket yang akan

dibuat yaitu, angket validasi untuk tim ahli media materi, dan bahasa juga angket

kelayakan Multimedia Interaktif dari guru dan peserta didik.

1. Angket Validasi Untuk Tim Ahli

Angket validasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket ahli

materi, ahli media dan ahli bahasa yang bertujuan untuk mengetahui validitas

produk yang dikembangkan.

1) Angket Ahli Media

Angket ahli media yang peneliti gunakan merupakan angket adopsi

kemudian adaptasi sesuai kebutuhan. Adapun kisi-kisi angket ahli media yaitu

sebagai berikut:

Tabel 4 Kisi-kisi angket validasi media Multimedia Interaktif berbasis budaya lokal Pada

Seubtema Keberagaman Budaya Bangsaku.

No Butir Penilaian Penilaian No

Item 5 4 3 2 1 1. Multimedia Interaktif memiliki kualitas yang baik 1 2. Multimedia Interaktif yang digunakan rapi dalam

tata letak 2

3. Suara yang terdapat di dalam Multmedia Interaktif

bisa didengar dengan jelas 3

4. Penggunaan teks pada Multimedia Interaktif bisa

terbaca. 4

5. Kesesuaian media dengan karakteristik anak

sekolah dasar 5

6. Penyajian Tampilan Multimedia Interaktif terlihat

menarik sesuai karakteristik anak sekolah dasar 6

7. Kesesuaian Multimedia Interaktif sesuai dengan

sasaran subjek pembelajaran 7

8. Multimedia Interaktif yang digunakan sesuai

dengan topik yang diajarkan yaitu pembelajaran

berbasis budaya local

8

9. Multimedia Interaktif sesuai dengan tujuan yang

berbasis budaya local 9

10. Multimedia Interaktif dapat digunakan secara

berulang-ulang 10

Sumber : diadaptasi dari (Ashyar, 2012)

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

38

2) Angket Ahli Materi

Angket ahli materi yang peneliti gunakan merupakan angket adopsi

kemudian adaptasi sesuai kebutuhan. Adapun kisi-kisi angket ahli materi yaitu

sebagai berikut.

Tabel 5 Kisi-kisi angket validasi Materi Multimedia Interaktif berbasis budaya lokal Pada

Seubtema Keberagaman Budaya Bangsaku.

No Indikator Deskriptor Penilaian No

Item 5 4 3 2 1

1. Kelengkapan

materi

Materi yang disajikan sesuai

dengan materi yang terdapat

dalam KD Kurikulum 2013

1

2. Keluasan materi Materi yang disajikan sesuai

dengan tujuan pembelajaran 2

3. Kedalaman

materi

Materi yang disajikan sesuai

dengan tingkat pendidikan

sekolah dasar

3

4.

Keakuratan

konsep

Konsep dan defenisi yang

disajikan tidak menimbulkan

kesalahan dalam berpikir

4

5. Keakuratan

defenisi

Definisi diambil dari sumber

yang jelas sesuai dengan materi 5

6. Keakuratan fakta

dan data

Fakta dan data yang disajikan

sesuai dengan kenyataan dan

efisisen untuk meningkatkan

pemahaman siswa

6

7. Gambar / ilustrasi

Gambar dan ilustrasi yang

disajikan sesuai dengan

kenyataan

7

8. Video Video sesuai dengan kebudayaan

di daerah tersebut. 8

9 Keakuratan

istilah

Istilah yang terdapat dalam

media sesuai dengan materi 9

10 Mendorong rasa

ingin tahu siswa

Uraian quis yang disajikan

mendorong siswa untuk

mengerjakan lebih jauh dan

menumbuhkan kreativitas

10

11. Mencantumkan

budaya lokal

Metari yang disajikan

mencantumkan budaya local 11

12 Keakuratan data Data yang diambil dengan

sumber yang jelas 12

Sumber : BSNP tentang Aspek Materi (Supiyarto,2018:5)

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

39

3) Angket Ahli Bahasa

Angket ahli bahasa yang peneliti gunakan merupakan angket adopsi

kemudian adaptasi sesuai kebutuhan. Adapun kisi-kisi angket ahli bahasa yaitu

sebagai berikut.

Tabel 6 Kisi-kisi angket validasi bahasa multimedia interaktif berbasis budaya lokal pada

seubtema keberagaman budaya bangsaku.

No Indikator Butir Penilaian Penilaian No

Item 5 4 3 2 1

1. Ketepatan struktur

kalimat

Kalimat yang digunakan mudah

dipahami 1

2.

Informasi yang ingin disampaikan

dengan tetap mengikuti tata kalimat

bahasa Indonesia

2

3.

Keefektifan

kalimat

Kalimat yang digunakan sederhana

langsung ke pokok pembahasan 3

4. Kebakuan istilah Istilah yang digunakan sesuai dengan

kamus besar bahasa Indonesia 4

5.

Pemahaman

terhadap pesan

atau informasi

Pesan atau informasi yang disampaikan

dengan bahasa yang menarik dan lazim

dalam bahasa Indonesia

5

6.

Kemampuan

memotivasi siswa

Bahasa yang digunakan

membangkitkan rasa motivasi ketika

siswa membuka multimedia interaktif

6

.7.

Kesesuaian dengan

perkembangan

intelektual siswa

Bahasa yang digunakan sesuai dengan

kognitif siswa 7

8.

Kesesuaian dengan

perkembangan

emosional siswa

Bahasa yang digunakan sesuai dengan

tingkat kematangan emosional siswa 8

9.

Ketepatan tata

bahasa

Penggunaan tanda baca pada kalimat

sudah sesuai dengan aturan yang

berlaku

9

10. Ketepatan ejaan Ejaan yang digunakan mengacu pada

ejaan yang disempurnakan 10

(BSNP, 2012)

2. Angket Kapraktisan Untuk Guru Dan Peserta Didik

Angket respon yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket peserta

didik dan angket guru yang bertujuan untuk mengetahui kepraktisan produk yang

dikembangkan dan mengetahui minat dari peserta didik saat belajar menggunakan

media yang dikembangkan.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

40

1) Angket Respon guru

Angket Respon guru yang peneliti gunakan merupakan angket adopsi

kemudian adaptasi sesuai kebutuhan. Adapun kisi-kisi angket guru yaitu sebagai

berikut.

Tabel 7 Kisi-Kisi Angket Respon guru

NO Pernyataan Penilaian No

Item SS S RR TS STS

1

Multimedia Interaktif dapat membantu

guru dalam mengajarkan materi kepada

peserta didik 1

2

Multimedia Interaktif dapat membantu

peserta didik lebih mudah memahami

materi yang disampaikan guru 2

3

Multimedia Interaktif dapat

meningkatkan kerjasama antar peserta

didik 3

4

Multimedia Interaktif dapat membantu

guru membuat suasana belajar lebih

menyenangkan 4

5

Penggunaan kalimat/tata bahasa pada

Multimedia Interaktif mudah dipahami

guru 5

6 Media kartu kuartet dapat membantu

guru dalam memotivasi peserta didik 6

7 Media kartu kuartet dapat meningkatkan

keaktifan peserta didik 7

8 Komposisi penggunaan gambar dan

tulisan sesuai dengan keperluan 8

9 Pembelajaran mengenai budaya lokal

termuat di dalam Multimedia interaktif 9

10

Dengan adanya Multimedia Interaktif

pembelajaran budaya lokal menjadi lebih

menarik dan sekaligus menunjukan

kepada anak tentang penggunaan

teknologi dalam pembelajaran

10

11

Dengan adanya Multimedia Interaktif

berbasis budaya lokal menjadikan

pengenalan budaya lokal jambi menjadi

lebih mudah diperkenalkan kepada siswa

11

12

Pembelajaran IPS Budaya Lokal menjadi

lebih menarik dengang adanya multmedia

inetarik berbasis budaya lokal 12

Sumber : Sari dkk (2016:7)

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

41

2) Angket Respon Peserta Didik

Angket respon peserta didik yang peneliti gunakan merupakan angket

adopsi kemudian adaptasi sesuai kebutuhan. Adapun kisi-kisi angket peserta didik

yaitu sebagai berikut.

Tabel 8 Kisi-Kisi Angket Respon peserta didik

No. Pernyataan Penilaian No

Item SS S RR TS STS

1.

Saya senang belajar menggunakan

Multimedia Interaktif berbasis

Budaya Lokal 1.

2.

Saya mudah memahami materi pada

pembelajaran IPS berbasis budaya

lokal dengan menggunakan media 2.

3. Saya mudah memahami gambar pada

media Multimedia Interaktif 3.

4.

Saya dapat membaca dengan jelas

tulisan pada media Multimedia

Interaktif 4.

5.

Saya lebih aktif mengikuti

pembelajaran jika menggunakan

media Multimedia Interaktif 5

6.

Saya tidak merasa kesulitan

menggunakan media pembelajaran

Multimedia Interaktif 6

7.

Saya lebih bersemangat belajar jika

menggunakan media pembelajaran

Multimedia Interaktif 7

8.

Saya merasa ingin tahu materi yang

diberikan oleh guru jika belajar

menggunakan media 8

9.

Saya mudah memahami kata-kata

keterangan gambar yang ada pada

Multimedia Interaktif 9

10 Media yang digunakan membuat saya

tertarik untuk mempelajarinya 10

11

warna dari media Multimedia

Interaktif membuat saya menjadi

tertarik dan semangat untuk

mempelajarinya.

11

12

Saya menjadi lebih mudah

mengetahui budaya yang ada di

Provinsi Jambi dengan adanya

Multimedia Interaktif berbasis

Budaya Lokal

12

Sumber : (Izza, 2018:161-162)

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

42

3. Angket Kebutuhan Pengembangan Multimedia Interaktif

Angket kebutuhan pengembangan multimedia interaktif yang peneliti

gunakan merupakan angket adopsi kemudian adaptasi sesuai kebutuhan. Angket

diisi oleh guru wali kelas. Adapun kisi-kisi angket peserta didik yaitu sebagai

berikut.

Tabel 9 Kisi-Kisi Lembar Instrumen Angket Kebutuhan

No Pernyataan No Item

1 Kegiatan belajar mengajar belum menghasilkan pembelajaran yang

menarik.

1

2 Strategi pembelajaran belum mengarahkan peserta didik agar lebih

mengenal pembelajaran memperkenalkan teknologi.

2

3 Memiliki kendala untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna

sehingga Memerlukan solusi agar peserta didik lebih tertarik dalam

pembelajaran.

3

4 Belum menyediakan bahan pendukung sumber belajar seperti media

pembelajaran dalam pembelajaran terkhusus muatan IPS berbasis budaya

Lokal.

4

5 Memerlukan bahan pendukung seperti media pembelajaran agar

pembelajaran lebih menarik.

5

6 Biaya yang diperlukan untuk menyediakan bahan pendukung bahan

pendukung seperti media pembelajaran tidak terjangkau.

6

7 Waktu yang diperlukan untuk menyiapkan bahan pendukung bahan

pendukung seperti media pembelajaran tidak tercukupi.

7

8 Tahapan-tahapan dalam pembuatan bahan pendukung seperti media

pembelajaran tidak mudah dilaksanakan.

8

9 Belum adanya sumber belajar yang mendekatkan dengan budaya disekitar

peserta didik.

9

10 Pengimplementasian bahan pendukung dalam pembelajaran memakan

waktu yang cukup lama.

10

11 Belum adanya penggunaan Multimedia Interaktif pada tema-tema

pembelajaran

11

12 Dibutuhkan media pembelajaran yang sesuai dengan kondisi lingkungan 12

13 Dibutuhkan media pembelajaran yang membuat pembelajaran menjadi

kontekstual

13

14 Perlunya media pembelajaran yang membuat peserta didik untuk ikut serta

mengalami langsung materi pembelajaran

14

15 Dibutuhkan media pembelajaran yang mengenalkan budaya lokal

didalamnya.

15

16 Diperlukannya pengembangan bahan pendukung bahan pendukung seperti

media pembelajaran pada Tema 1 subtema 1 keberagaman budaya bangsaku

berupa Multimedia Interaktif yang menarik sehingga pembelajaran lebih

bermakna

16

(Permendikbud, 2016)

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

43

3.5.2 Observasi

Observasi atau pengamatan adalah teknik pengumpulan data untuk melihat

karakteristik peserta didik sehingga pembuatan media mencapai sasaran (Sofwan,

2017).

Tabel 10 Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik

No Deskriptor Hasil Observasi yang sesuai teori Hasil observasi di

lapangan

No

Item

1

Memiliki

pemikiran

operasional

konkret

Peserta didik rata-rata dalam tingkat

pemikiran tahap operasional konkret

yang membutuhkan hal-hal yang

konkret dalam pembelajaran ( yang

nyata)

1

2 Senang bermain

Peserta didik sangat senang jika

diajak bermain dalam belajar. Hal itu

menumbuhkan semangat belajar

bagi peserta didik

2

3

Senang belajar

dalam kelompok

dan saling

bertukar pikiran

Dalam bekerja kelompok peserta

didik cukup aktif dan mereka saling

bercengkerama dan mengeluarkan

pendapat mereka.

3

4 Memiliki rasa

ingin tahu

Peserta didik akan menanyakan hal

hal yang baru dilihatnya terutama

dalam bentuk gambar, atau bentuk

yang lainya yang dirasanya itu baru

dan aneh serta menarik untuk

diketahuinya.

4

Tabel 11 Lembar Observasi awal Minat Belajar Peserta Didik

No. Deskriptor Hasil Observasi awal No

Item

1. Rasa

Suka/Senang

1

2. Rasa

Ketertarikan

2

3.

Kesadaran

Untuk Belajar

Sendiri

3

4. Keterlibatan

Peserta Didik

4

5. Perhatian

Peserta Didik

5

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

44

3.5.3 Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pertemuan

antara pewawancara dengan narasumber yang saling bertukar informasi (seperti

bertanya jawab) dan ide melalui diskusi dalam topik tertentu (Prastowo,2010: 145).

Dalam penelitian ini daftar wawancara akan diajukan ke guru sebagai narasumber

penelitian. Sedangkan untuk peserta didik akan menggunakan wawancara tidak

terstruktur. Marjohan (2018) menjelaskan tujuan dari wawancara adalah

mengetahui lebih data yang didapat dari responden.

3.5.4 Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang didapatkan dari

dokumen-dokumen, arsip-arsip, dan lain-lain yang memiliki keterkaitan langsung

dengan masalah yang akan diteliti (Prastowo, 2011: 226). Dokumentasi digunakan

sebagai pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara, yang dapat

membuat hasilnya lebih dapat dipercaya.

3.6 Teknik analisis data

Teknik analisis data merupakan proses pengumpulan data dan pengolahan

data secara sistematis (mengikuti sistem) yang diperoleh dari observasi

dokumentasi dan, wawancara, dengan cara mengelompokkan data kedalam

kategori. Semua data yang telah diperoleh dianalisis dan dikelompokkan sesuai

dengan instrumennya masing-masing. Sugiyono (2013: 244). Data yang akan

dianalisis ini ada dua, yaitu sebagai berikut:

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

45

3.6.1 Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif pada penelitian ini adalah saran dan kritik yang

diberikan oleh guru dan validator ahli terhadap Multimedia Interaktif yang

dikembangkan. Saran dan kritik tersebut akan dikaji dan hasilnya akan digunakan

sebagai perbaikan Multimedia Interaktif yang telah dikembangkan.

3.6.2 Analisis Data Kuantitatif

Kelayakan Multimedia Interaktif yang dikembangkan dapat diketahui dari

penilaian validator yang terdiri dari tim ahli dan guru. Teknik analisis data

kuantitatif pada penelitian ini meliputi:

1. Menghitung nilai dari setiap instrumen

2. Menghitung nilai dari setiap indikator penilaian

3. Membandingkan nilai yang didapat dengan nilai maksimal dari setiap

instrumen.

a) Analisis Data Validitas Produk

Sukardi (2009: 146) mengemukakan bahwa pedoman penilaian skor adalah

sebagai berikut:

Tabel 12 Pedoman Penilaian Skor

Data Kualitatif Skor

/.;Sangat Sesuai (SS) 5

Sesuai (S) 4

Cukup Sesuai (CS) 3

Kurang Sesuai (KS) 2

Sangat Kurang Sesuai (SKS) 1

Arikunto (2006) mengemukakan analisis data kuantitatif dalam

pengembangan menggunakan rumus: 𝑃 =∑ 𝑥

∑ 𝑥𝑖 𝑋 100%

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan III.pdf · 2020. 10. 25. · 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan

46

Keterangan:

P = Presentase yang dicari

∑ 𝑥 = Jumlah Skor yang didapat

∑ 𝑥 = Jumlah Skor Maksimal

Tabel 13 Kriteria Tingkat Validitas Produk Pengembangan

Skor Nilai Tingkat Validitas (%) Kriteria

0-20 Sangat Tidak Valid

21-40 Tidak Valid

41-60 Cukup Valid

61-80 Valid

81-100 Sangat Valid

(Ridwan, 2011)

b) Analisis Kepraktisan

Berdasarkan penilaian angket kepraktisan guru dan peserta didik, maka

penialain yang dilakukan untuk kepraktisan dengan menganalisis menggunakan

rumus modifikasi dari Aris & Haryono (2012: 95) sebagai berikut:

Persentase = ∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖

∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑋 100%

Tabel 14 Kriteria Tingkat Kepraktisan Produk Pengembangan

Skor Nilai Tingkat Kepraktisan (%) Kriteira

0-20 Sangat Tidak Praktis

21-40 Tidak Praktis

41-60 Cukup Praktis

61-80 Praktis

81-100 Sangat Praktis

(Ridwan, 2013: 15)