bab iii metode penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab3/2009-1-00344-mn bab...
TRANSCRIPT
36
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif sera penelitian asosiatif. Penelitian
deskriptif dimaksudkan untuk mendifinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan nilai-nilai
variabel-variabel yang diteliti. Penelitian asosiatif disini lebih kepada hubungan kausal dimana
variable independent mempengaruhi variabel dependent.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Keterangan:
T-1= Mengetahui dan menganalisis kontribusi Customer Relationship Management dan
Marketing Public Relations secara simultan terhadap Nilai Pelanggan.
T-2= Mengetahui dan menganalisis kontribusi Customer Relationship Management,
Marketing Public Relations dan Nilai Pelanggan secara simultan terhadap Loyalitas
Pelanggan.
Desain Penelitian Tujuan
Penelitian Jenis Penelitian Unit analisis Time horizon
T-1 Asosiatif Individu Guest Grand
Topic Suites’ Hotel One Shoot – Cross Section
T-2 Asosiatif Individu Guest Grand
Topic Suites’ Hotel One Shoot – Cross Section
37
3.2 Operasional Variabel Penelitian
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Instrumen
Pengukuran Skala
Skala
Pengukuran
Diskon
Continuity
Marketing Voucher
Kuesioner Ordinal Likert
Penyapaan secara individual
Keramahan dan kesopanan
dalam memberikan Pelayanan
secara Individual
Kecepatan dan ketepatan dalam
Memberikan Pelayanan secara
Individual
Penanganan Keluhan secara
Individual
One-to-one
Marketing
Undangan atau Kartu Ucapan
dari Hotel
Kuesioner Ordinal Likert
Manfaat yang Dirasakan dari
Adanya Kerjasama Pihak Hotel
dengan Pihak Lain
Customer
Relationship
Management
Partnering
Program Keinginan Untuk menggunakan
Fasilitas Lain yang Disediakan
Pihak Hotel
Kuesioner Ordinal Likert
Brosur Fasilitas Hotel
Artikel Hotel
Marketing
Public
Relations Publikasi
Majalah hotel
Kuesioner Ordinal Likert
38
Seminar
Pameran Events
Sponsorship
Kuesioner Ordinal Likert
Media Cetak Press
Release Media Elektronik
Kuesioner Ordinal Likert
Donatur Kegiatan
Sosial Bakti sosial
Kuesioner Ordinal Likert
Manfaat Produk
Manfaat Layanan
Manfaat Karyawan
Manfaat
yang
Diberikan
Manfaat Citra Hotel
Kuesioner Ordinal Likert
Pengorbanan Moneter
Pengorbanan Waktu
Pengorbanan Energi
Nilai
Pelanggan
Pengorbanan
Pengorbanan Psikologis
Kuesioner Ordinal Likert
Kesadaran
Keingintahuan
Trial
Frekuensi menginap
Kuesioner Ordinal Likert
Pembelian
Ulang
Menginap Kembali
Menjadi Member Penggunaan
Fasilitas
Hotel Lain Menggunakan Fasilitas Lain
Kuesioner Ordinal Likert
Memberikan Saran
Loyalitas
Pelanggan
Perekomen-
dasian Menyarankan orang lain
Kuesioner Ordinal Likert
39
3.3 Jenis dan Sumber Data
Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang akan diolah,maka teknik pengumpulan data yang
dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Memberikan Solusi
Penolakan Kekebalan
Terhadap
Produk/ Jasa
Pesaing
Keinginan selalu menginap di
Hotel
Kuesioner Ordinal Likert
Tujuan Data Sumber Data
T-1 T-2
Data Customer Relationship Management
Kualitatif – Data primer dari kuesioner konsumen
√ √
Data Marketing Public Relations
Kualitatif – Data primer dari kuesioner konsumen
√ √
Data Nilai pelanggan Kualitatif – Data primer dari kuesioner konsumen
√ √
Data Loyalitas Pelanggan
Kualitatif – Data primer dari kuesioner konsumen
√
40
1. Penelitian Lapangan/ Riset Lapangan (Field Research)
‐ Observasi, tinjauan langsung ke lapangan untuk membantu pengidentifikasian perilaku
konsumen.
‐ Kuesioner, menggunakan format pertanyaan yang menggunakan skala
2. Studi kepustakaan/ Riset kepustakaan (Library Research)
Studi yang dilakukan dengan cara mempelajari buku- buku wajib (textbooks), buku-buku
pelengkap atau referensi, majalah, jurnal, laporan resmi dari perusahaan dan catatan
kuliah yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Dengan studi kepustakaan ini
dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder dan landasan teori sebagai bahan untuk
studi perbandingan.
3.5 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menduga/
mewakili nilai suatu populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah customer yang
mengunakan jasa Grand Tropic Suites’ Hotel. Teknik Pengambilan sampel menggunakan
rumus dari Taro Yamane sebagai berikut:
Dimana: n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan diketahui Jumlah populasi pengunjung Grand
Tropic Suites' Hotel dari bulan Januari 2008-September 2008 rata-ratanya adalah 3904
kamar yang terjual selama kurun waktu bulan Januari 2008-September 2008. Sehingga
dengan menggunakan rumus yang ada jumlah sampel minimal untuk penelitian ini adalah:
41
n = 97.5 ≈ 100 orang
3.6 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang
diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan
pengujian validitas instrument menurut Riduwan (2004:109-110) menjelaskan bahwa
validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan suatu alat ukur. Untuk
menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari
alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan
skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur yang
digunakan rumus:
Dimana:
r hitung = Koefisien korelasi
∑ Xi = Jumlah skor item
∑ Yi = Jumlah skor total
n = Jumlah responden
Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :
42
Dimana:
t = Nilai t hitung
r = Koefisien korelasi hasil r hitung
n = Jumlah responden
Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajad kebebasan (dk = n-2)
Kaidah keputusan : Jika t hitung > t table berarti valid seblaiknya
t hitung < t table berarti tidak valid
Jika instrument itu valid, maka dilihat criteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r)
sebagai berikut:
Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi
Antara 0600 – 0,799 : tinggi
Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi
Antara 0,200 – 0,399 : rendah
Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah
3.7 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan 9keterandalan atau
keajegan) alat pengumpul data (instrument) yang digunakan. Uji reliabilitas instrument
dilakukan dengan rumus alpha. Metode mencari reliabilitas internal yaitu menganalisis
realibilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha.
Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut:
Langkah 1: Menghitung Varians skor tiap-tiap item dengan rumus:
43
Dimana:
Si = Varians skor tiap-tiap item
Σ Xi2 = Jumlah kuadrat item Xi
(ΣXi)2 = Jumlah item Si dikudratkan
N = Jumlah responden
Langkah 2: Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:
Σ Si = S1 + S2 + S3……. Sn
Dimana:
Σ Si = Jumlah Varians semua item
S1 + S2 + S3……. Sn = Varians item ke- 1,2,3…….n
Langkah 3: Menghiting Varians total dengan rumus:
Dimana:
St = Varians total
ΣX t2 = Jumlah kuadrat X total
(Σ X t)2 = Jumlah X total dikuadratkan
Langkah 4: Masukkan nilai Alpha dengan rumus:
Dimana:
r11 = Nilai Reliabilitas
Σ Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item
44
St = Varians total
K = Jumlah item
Kemudian diuji dengan uji Reliabilitas instrument dilakukan dengan rumus Korelasi Pearson Product Moment dengan teknik belah dua awal-akhir yaitu:
Harga r xy atau rb ini baru menunjukkan reabilitas setengah tes. Oleh karenanya disebut r awal-
akhir. Untuk mencari reabilitas seluruh tes digunakan rumus spearman Brown yakni:
Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak digunakan distribusi (Tabel r)
untuk alpha 0,05 atau alpha 0,01 dengan derajad kebebasan (dk = n-2). Kemudian membuat
keputusan membandingkan r11 dengan r table. Adapun kaidah keputusan: Jika r11 > r tabel
berarti reliabel dan r 11 < r tabel berarti Tidak Reliabel
3.8 Metode Analisis
Metode Analisis Berdasarkan Tujuan Penelitian
Tabel 3.4: Metode Analisis Berdasarkan Tujuan Penelitian
Tujuan Alat analisis
T-1 Path Analysis dan Korelasi Pearson
T-2 Path Analysis dan Korelasi Pearson
A. Koefisien Korelasi Pearson
Berdasarkan Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2007,p61) untuk mengetahui
hubungan antara variable X1 dengan Y dan X2 dengan Y dan X1 dan X2 terhadap Y digunakan
45
teknik korelasi. Analisis korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment, dengan
rumus:
Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (‐
1≤r≤+1). Apabila nilai r = ‐1 artinya korelasinya negatif sempurna; r=0 artinya tidak ada
korelasi; dan r=1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan ditampilkan
pada Tabel Intepretasi Nilai r sebagai berikut.
Tabel 3.5. Intepretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
0,60 – 0,799
0,40 – 0,599
0,20 – 0,399
0,00 – 0,199
Sangat Kuat
Kuat
Cukup Kuat
Rendah
Sangat Rendah
Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2007:62)
Untuk mencari makna generalisasi, maka perlu melakukan uji signifikansi dari hubungan
antara variable X terhadap Y. Uji signifikansi adalah sebagai berikut:
Hipotesis
Ho: Variabel X tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y
Ha: Variabel X memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y
46
Dasar pengambilan keputusan
Sig ≥ α Ho diterima, Ha ditolak
Sig < α Ho ditolak, Ha diterima
Ket: α (alpha) = tingkat presisi, batas ketidakakuratan (1-tingkat kepercayaan)
B. Path Analysis
Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an
oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright (Joreskog & Sorbom, 1996; Johnson &
Wichern, 1992). Path Analysis diartikan oleh Bhornstedt (1974 dalam Kusnendi, 2005:1)yang
dikutip oleh Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2007,p1) bahwa “a technique for
estimating the effect’s a set of independent variables han on a dependent caribale from a set
of observed correlations, given a set of hypothesized causal asymmetric relation among the
varibales.” Sedangkan Tujuan utama path analysis adalah ….. a method of measuring the
direct influence along each separate path in such a system and thus of finding the degree to
which variation of a given effect is determined by each particular cause. The method depend
on the combination of knowledge og the degree of correlation among the variables in a
system with such knowledge as may possessed of the causal relations (Maruyama, 1998:16).
Jadi, model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variable
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat
variabel bebas (eksogen) terhadap variable terikat (endogen).
Teknik analisis jalur ini akan digunakan dalam menguji besarnya sumbangan
(kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur hubungan kausal
antara variable X1, X2 dan X3 terhadap Y serta dampaknya kepada Z. Analisis korelasi dan
regresi yang merupakan dasar dari perhitungan koefisien jalur.
Al Rasyid dalam Sitepu (1994:24) yang dikutip oleh Riduwan dan Kuncoro (2007,
p115) mengatakan bahwa dalam penelitian social tidak semata-mata hanya mengungkapkan
47
hubungan variable sebagai terjemahan statistic dari hubungan antara variable alami, tetapi
terfokus pada upaya untuk mengungkapkan hubungan kausal antar variable.
Manfaat lain model path analysis adalah untuk: (1) Penjelasan (explanation) terhadap
fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti; (2) Prediksi nilai variable terikat
(Y) berdasarkan nilai variable bebas (X), dan prediksi dengan path analysis ini bersifat
kualitatif; (3) Faktor determinan yaitu penentuan variable bebas (X) mana yang berpengaruh
dominan terhadap variable terikat (Y), juga dapat digunakan untuk menelusuri mekanisme
(jalur-jalur) pengaruh variable bebas (X) terhadap variable terikat (Y); (4) Pengujian model,
menggunakan theory trimming, baik untuk uji reliabilitas (uji kejegan) konsep yang sudah
ada ataupun uji pengembangan konsep baru.
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007, p2), asumsi-asumsi yang mendasari path
analysis sebagai berikut:
1. Pada model path analysis, hubungan antar variable adalah bersifar linier, adaptif dan
bersifat normal
2. Hanya system aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang berbalik
3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan ratio
4. Menggunakan sampel probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel untuk
memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel
5. Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrument pengukuran valid dan reliable)
artinya variable yang diteliti dapat diobservasi secara langsung
6. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar berdasarkan teori-teori
dan konsep-konsep yang relevan artnya model teori yang dikaji atau dibangun
berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas
antar variable yang diteliti.
48
Pada diagram jalur digunakan dua macam anak panah, yaitu: (a) anak panah satu
arah yang menyatakan pengaruh langsung dari sebuah variable eksogen [variable penyebab
(X)] terhadap sebuah variable endogen [variable akibat (Y)], misalnya:
dan (b) anak panah dua anak yang menyatakan hubungan korelasional antara
variable eksogen, misalnya
Langkah-langkah menguji Path Analysis sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis dan persamaan structural
Struktur: Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1
2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi
a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan
persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan.
Hipotesis: Naik turunnya variable endogen (Y) dipengaruhi secara signifikan oleh
variable eksogen (X1 dan X2).
b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. Hitung koefisien
regresi untuk struktur yang telah dirumuskan:
Persamaan regresi ganda: Y = a + b1X1 + b1X2 + ε1
Pada dasarnya koefisien jalur (path) adalah koefisien regresiyang distandarkan yaitu
koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah diset dalam angka baku atau
Z-score (data yang diset dengan nilai rata-rata = 0 dan standar deviasi = 1). Koefisien
jalur yang distandarkan (standardize path coefficient) ini digunakan untuk menjelaskan
besarnya pengaruh (bukan memprediksi) variable bebas (eksogen) terhadap variable
lain yang diberlakukan sebagai variable terikat (endogen). Koefisien path ditunjukkan
oleh output yang dinamakan Coefficient atau dikenal dengan nilai Beta. Jika ada
49
diagram jalur sederhana mengandung satu unsur hubungan antara variable eksogen
dengan variable endogen, maka koefisien path-nya adalah sama dengan koefisien
korelasi r sederhana.
3. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan)
Uji secara keseluruhan hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut
Ha: ρyx1 = ρyx2 = ....... = ρyxk ≠ 0
Ho: ρyx1 = ρyx2 = …….. = ρyxk = 0
a. Kaidah pengujian signifikansi secara manual: Menggunakan Tabel F
Keterangan:
n= jumlah sampel
k= jumlah variable eksogen
R2yxk= R square
Jika F hitung ≥ F tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan
F hitung ≤ F tabel, terima Ho artinya tidak signifikan
Dengan taraf signifikan (α) = 0,05
Carilah nilai F tabel menggunakan Tabel F dengan menggunakan rumus:
F tabel = F {(1-α) (dk=k), (dk=n-k-1) atau F {(1-α) (v1=k), (v2=n-k-1)}
Cara mencari F tabel : nilai (dk=k) atau V1 disebut sebagai nilai pembilang
Nilai (dk=n-k-1) atau V2 disebut sebagai nilai penyebut
b. Kaidah pengujian signifikansi: Program SPSS
- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
[0,05 ≤ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
50
- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
[0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
4. Menghitung Koefisien jalur secara Individu
Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistic berikut:
Ha: ρyx1 > 0
Ho: pyx1 = 0
Secara individual uji statistic yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus
(Schumacker & Lomax, 1996:44. Kusnendi, 2005:12)
Keterangan:
Statistik SeρX1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk analisis regresi setelah
data ordinal ditansformasi ke interval.
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingkan antara nilai
probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut.
- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
[0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
[0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya siginifikan.
5. Meringkas dan menyimpulkan
Kemudian setelah didapat hasil perhitungan maka dibuatlah ringkasan dari hasil
penelitian tersebut kemudian dianalisis dan disimpulkan yang berguna untuk
pengambilan keputusan penelitian
51
3.9 Rancangan Uji Hipotesis
Rancangan Uji Hipotesis menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana tingkat presisi (α)
= 5%=0,05
Dasar Pengambilan Keputusan:
‐ Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤
Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
‐ Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05
≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya siginifikan.
Variabel:
X1 = Customer Relationship Management
X2 = Marketing Public Relations
Y = Nilai Pelanggan (Customer Value)
Z = Loyalitas Pelanggan (Customer Loyalty)
1. Tujuan 1 (T-1)
Tujuan 1 (T-1) berdasarkan substruktur sebagai berikut:
Y= ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1
Gambar 3.1 Substruktur 1 Analisis Jalur
X1
X2
Y
ρyX1
ρyX2
ε1
52
a. Uji korelasi variable X1 dengan variable Y
Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:
Ho : ρyX1 = 0
Ha : ρyX1 >0
Hipotesis bentuk kalimat:
Ho: X1 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Y
Ha: X1 ada hubungan yang signifikan dengan variable Y
Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:
Keterangan: Statistik Se ρX1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk dianalisis
regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval
b. Uji korelasi variable X2 dengan variable Y
Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:
Ho :ρyX2 = 0
Ha : ρyX2 > 0
Hipotesis bentuk kalimat:
Ho: X2 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Y
Ha: X2 ada hubungan yang signifikan dengan variable Y
Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:
Keterangan: Statistik Se ρX2 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk dianalisis
regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval
c. Pengujian secara keseluruhan. Hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut:
53
Ho: ρyX1 = ρyX2 ≠ 0
Ha: ρyX1 = ρyX2 = 0
Hipotesis dalam bentuk kalimat:
Ho: Variabel X1 dan X2 tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap
Variabel Y
Ha: Variabel X1 dan X2 berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap variable Y
2. Tujuan 2 (T-2)
Tujuan 1 (T-1) berdasarkan substruktur sebagai berikut:
Z = ρzx1 X1 + ρzx2 X2 + ρzy Y + ρz ε2
Gambar 3.2 Substruktur 2 Analisis Jalur
a. Uji korelasi variable X1 dengan variable Z
Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:
Ho : ρzX1 = 0
Ha : ρzX1 >0
Hipotesis bentuk kalimat:
Ho: X1 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Z
Ha: X1 ada hubungan yang signifikan dengan variable Z
ΡZY
X1
X2
Y Z
ρZX1
ρZX1
ε2
ρyX1
ρyX2
ε1
54
Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:
Keterangan: Statistik Se ρX1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk dianalisis
regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval
b. Uji korelasi variable X2 dengan variable Z
Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:
Ho : ρzX2 = 0
Ha : ρzX2 >0
Hipotesis bentuk kalimat:
Ho: X2 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Z
Ha: X2 ada hubungan yang signifikan dengan variable Z
Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:
Keterangan: Statistik Se ρX2 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk dianalisis
regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval
c. Uji korelasi variable Y dengan variable Z
Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:
Ho : ρzy = 0
Ha : ρzy >0
Hipotesis bentuk kalimat:
Ho: Y tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Z
Ha: Y ada hubungan yang signifikan dengan variable Z
Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus:
55
Keterangan: Statistik Se ρy diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk dianalisis
regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval
d. Pengujian secara keseluruhan. Hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut:
Ho: ρzy = ρzX2 = ρzX1 ≠ 0
Ha: ρzy = ρzX2 = ρzX1 = 0
Hipotesis dalam bentuk kalimat:
Ho: Variabel X1, X2 dan Y tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap
Variabel Z
Ha: Variabel X1 , X2 dan Y berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap
variable Z
Persamaan Struktural diagram Jalur adalah:
Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1
Z = ρzx1 X1 + ρzx2 X2 + ρzy Y + ρz ε2
3.10 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian
Rancangan implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah semua data dan hasil analisis
telah selesai dikumpulkan, maka selanjutnya dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada
Guest Grand Tropic Suites’ Hotel, akan digunakan untuk menggambarkan bagaimana
hubungan antara implementasi program-program Customer Relationship Management (CRM)
dan Marketing Public Relations (MPR) terhadap nilai pelanggan dan dampaknya terhadap
loyalitas dari Guest Hotel tersebut kepada Grand Tropic Suites’ Hotel.
Dari analisis diatas, apabila terdapat pengaruh dan hubungan yang kuat antara
implementasi Customer Relationship Management dan Marketing Public Relations terhadap
56
Nilai Pelanggan maka artinya program-program yang dijalankan oleh Grand Tropic Suites’
Hotel sudah baik karena mampu menciptakan nilai yang baik kepada pelanggan. Jika dilihat
dari nilai pelanggan yang sudah baik atau tinggi maka pelanggan atau dalam kasus ini adalah
Guest dari Grand Tropic Suites’ Hotel, seharusnya menjadi loyal atau setia terhadap hotel.
Guest tidak sungkan untuk kembali menginap dan bahkan menggunakan fasilitas-fasilitas
yang disediakan oleh hotel atau mengikuti program-program yang diselenggarakan oleh
hotel. Jika program customer relationship management dan marketing public relations sudah
baik, nilai pelanggan tinggi tetapi tidak menjadi pelanggan menjadi loyal terhadap hotel,
berarti ada faktor lain yang menyebabkan hal ini, begitu juga sebaliknya.
Dengan adanya gambaran ini, dapat digunakan sebagai bahan evaluasi mengenai
efektivitas program-program customer relationship mangement dan marketing public
relations yang telah dilakukan selama ini dalam meningkatkan Nilai Pelanggan agar
pelanggan menjadi Loyal atau setia kepada Grand Tropic Suites’ Hotel.