bab iii metode penelitian a. - [email protected]/402/6/s_geo_0900945_chapter...

27
29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan ini akan dilakukan di SMA Negeri 5 Bogor kelas X semester 2 (genap) tahun ajaran 2012-2013. SMA Negeri 5 Bogor berada di Jalan Manunggal No 22 Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Peserta didik yang dijadikan sebagai subjek penelitian adalah kelas X-D dengan jumlah peserta didik 41 orang yang terdiri atas laki-laki 20 orang dan perempuan 21 orang. Alasan pemilihan kelas X-D adalah : 1. Hasil rundingan peneliti dengan guru bidang studi geografi untuk melaksanakan tindakan di kelas X-D. 2. Nilai Rata-rata pelajaran Geografi hasil tes evaluasi pra penelitian yang diperoleh yaitu sebesar 61 sehingga dinyatakan belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum dengan skala yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 72. B. Faktor-faktor yang diteliti/Aspek yang Dikaji Adapun faktor yang akan diteliti oleh peneliti pada penelitian ini yaitu : 1. Peserta didik : Hasil belajar peserta didik yang meliputi : nilai test, nilai tugas kelompok dan nilai presentasi. 2. Guru : Penggunaan media komik dalam pembelajaran geografi C. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas menurut Kusumah dan Dwitagama (2010:9) yaitu: Penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja guru, sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat.

Upload: trinhcong

Post on 07-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan ini akan dilakukan di SMA Negeri 5 Bogor kelas X

semester 2 (genap) tahun ajaran 2012-2013. SMA Negeri 5 Bogor berada di Jalan

Manunggal No 22 Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Peserta didik yang

dijadikan sebagai subjek penelitian adalah kelas X-D dengan jumlah peserta didik

41 orang yang terdiri atas laki-laki 20 orang dan perempuan 21 orang. Alasan

pemilihan kelas X-D adalah :

1. Hasil rundingan peneliti dengan guru bidang studi geografi untuk

melaksanakan tindakan di kelas X-D.

2. Nilai Rata-rata pelajaran Geografi hasil tes evaluasi pra penelitian yang

diperoleh yaitu sebesar 61 sehingga dinyatakan belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimum dengan skala yang telah ditetapkan oleh sekolah

yaitu 72.

B. Faktor-faktor yang diteliti/Aspek yang Dikaji

Adapun faktor yang akan diteliti oleh peneliti pada penelitian ini yaitu :

1. Peserta didik : Hasil belajar peserta didik yang meliputi : nilai test,

nilai tugas kelompok dan nilai presentasi.

2. Guru : Penggunaan media komik dalam pembelajaran geografi

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas menurut

Kusumah dan Dwitagama (2010:9) yaitu:

Penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara

merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif

dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja guru, sehingga hasil

belajar peserta didik dapat meningkat.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

30

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pendapat lain mengenai penelitian tindakan kelas dikemukakan oleh Suyadi

(2012:3) yang menyatakan bahwa “penelitian tindakan kelas adalah pencermatan

dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan

terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan”. Menurut Elliot dalam Daryanto

(2011:3) menyatakan bahwa :

Penelitian tindakan kelas adalah tentang situasi sosial dengan maksud untuk

meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya, melalui proses diagnosis,

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh yang menciptakan

hubungan antara evaluasi diri dengan perkembangan professional.

Berdasarkan pemaparan diatas penelitian tindakan kelas adalah suatu

pengamatan yang dilakukan di dalam kelas dari tahap perencanaan setelah

ditemukannya masalah dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan, pengamatan dan

refleksi untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga

hasil belajar peserta didik dapat meningkat. Peneliti menggunakan metode PTK

dengan alasan adanya masalah dalam hasil belajar peserta didik yang masih

tergolong rendah yang ditemukan dikelas sesuai dengan yang telah dipaparkan

dalam latar belakang, khususnya dalam mata pelajaran Geografi. Sehingga

diharapkan dengan dilakukannya PTK ini dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik dalam mata pelajaran Geografi.

D. Desain Penelitian

Rancangan desain penelitian yang digunakan berbentuk siklus yang

mengacu pada model yang dikembangkan oleh John Elliot. “Desain PTK John

Elliot dilaksanakan dalam satu siklus yang terdiri dari beberapa tindakan, yaitu

tindakan satu, tindakan dua dan tindakan tiga” (Kusumah dan Dwitagama,

2010:21). Adanya langkah-langkah untuk setiap tindakan ini dengan dasar

pemikiran bahwa di dalam mata pelajaran terdiri dari beberapa pokok bahasan dan

setiap pokok bahasan terdiri dari beberapa materi, yang tidak dapat diselesaikan

dalam satu kali tindakan. Dalam setiap tindakan terdiri dari tiga kegiatan yaitu:

perencanaan (plan), pelaksanaan dan observasi (action and observe), dan refleksi

(reflection).

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

31

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1 Siklus PTK John Elliot

(Kusumah dan Dwitagama, 2010:22)

E. Prosedur Penelitian

Rencana tindakan yang akan dilaksanakan melalui tiga tindakan dalam satu

siklus. Adapun dalam setiap tindakan terdiri dari tiga kegiatan yaitu: perencanaan

(plan), pelaksanaan dan observasi (action and observe) dan refleksi (reflection)

1. Tahap Perencanaaan:

a. Menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

berpedoman pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

b. Menyusun intrument tes, yaitu test berbentuk pilihan uraian dan

menentukan kriteria penilaian terhadap nilai tes, tugas kelompok

sehingga diperoleh hasil belajar

c. Menentukan objek yang diobservasikan, observasi akan dilakukan oleh

guru secara lngsung dan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

32

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. Mempersiapkan media pembelajaran dengan menggunakan media komik

isi dari komik tersebut tentang materi-materi pembelajaraan, khusus

dalam penelitian ini materi yang disampaikan didalam komik ini yaitu

materi hidrosfer pada mata pelajaran geografi. Sasaran dari komik ini

adalah peserta didik kelas X SMA. Komik tersebut berisi garis besar

suatu peristiwa yang sesuai dengan materi yang sedang di bahas dikelas

yang ceritanya dibuat melalui serangkaian petualangan.

e. Mempersiapkan Lembar Kerja Peserta didik (LKS) yang akan digunakan

oleh peserta didik dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh peneliti.

f. Menentukan observer.

g. Menentukan waktu pelaksanaan sesuai dengan JPL dan program

semester

h. Melakukan koordinasi dengan observer.

2. Pelaksanaan

a. Pelaksanan pembelajaran pada setiap tindakan yang merupakan

implementasi dari tahap perencanaan atau dalam pengertian yang lebih

sederhana melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada

RPP. Pokok bahasan yang akan diberikan selama pelaksanaan tindakan

mengenai menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan

hidrosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi. Pemilihan

materi pembelajaran mengikuti program semseter yang sudah ditentukan

oleh sekolah tempat penelitian. Penjabaran mengenai langkah-langkah

pada pelaksanaan setiap tindakan sebagai berikut :

1) Tindakan 1

Proses pembelajaran tindakan 1 membahas tentang siklus hidrologi,

jenis-jenis perairan darat, air tanah , proses terbentuknya danau, jenis-

jenis rawa dan manfaat rawa bagi kehidupan. Langkah-langkah

kegiatan pembelajaran tindakan 1 sebagai berikut :

a) Pada awal kegiatan, guru mengabsen peserta didik dan Guru

menyebutkan tujuan pembelajaran dan menjelaskan penggunaan

media komik pada kegiatan pembelajaran.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

33

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b) guru membagi peserta didik ke dalam kelompok dan

membagikan komik ke setiap kelompok. selanjutnya Guru

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk membaca

komik yang telah diberikan.

c) Guru mengintruksikan kepada peserta didik agar mencatat hal-

hal yang belum dipahami.

d) Peserta didik membahas materi pelajaran dengan menggunakan

media komik yang sebelumnya telah disiapkan.

e) Setelah peserta didik selesai membahas pelajaran, Peserta didik

diberi permasalahan yang terdapat dalam Lembar Kegiatan

Peserta didik (LKS), permasalahan yang terdapat dalam LKS

berupa penjabaran kembali bagaimana siklus hidrologi, jenis-

jenis perairan darat, air tanah , proses terbentuknya danau, jenis-

jenis rawa dan manfaat rawa bagi kehidupan.

f) Peserta didik berdiskusi bersama anggota kelompoknya untuk

menyelesaikan LKS.

g) Peserta didik secara aktif mendiskusikan materi yang disajikan

dalam LKS kemudian guru menunjuk salah satu perwakilan

kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.

h) Guru meluruskan dan menyimpulkan serta memberikan uraian

singkat untuk memperjelas hasil presentasi peserta didik.

i) Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran

2) Tindakan 2

Proses pembelajaran tindakan 2 membahas tentang klasifikasi, jenis

dan pola aliran sungai juga mengenai faktor kerusakan, upaya

pelestarian DAS dan manfaat sungai bagi kehidupan. Langkah-langkah

kegiatan pembelajaran tindakan 2 sebagai berikut :

a) Pada awal kegiatan, guru mengabsen peserta didik Sebelum

memulai materi pembelajaran guru mengulas kembali materi

pelajar pada pertemuan sebelumnya dan mengaitkan dengan

materi yang akan diajarkan berikutnya.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

34

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b) Tahap selanjutnya peserta didik kembali membentuk kelompok

seperti pada pertemuan sebelumnya. Dibuat menjadi 7

kelompok dimana satu kelompok terdiri dari 6 orang lalu guru

membagikan media komik kesetiap kelompok. Guru memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk membaca komik yang

telah diberikan

c) Guru mengintruksikan kepada peserta didik agar mencatat hal-

hal yang belum dipahami.

d) Peserta didik membahas materi pelajaran dengan menggunakan

media komik yang sebelumnya telah disiapkan.

e) Setelah peserta didik selesai membahas pelajaran, guru

mengintruksikan supaya peserta didik membentuk kelompok.

Peserta didik diberi permasalahan yang terdapat dalam Lembar

Kegiatan Peserta didik (LKS), permasalahan yang terdapat

dalam LKS berupa pemberian penjelasan mengenai klasifikasi,

jenis dan pola aliran sungai juga mengenai faktor kerusakan,

upaya pelestarian DAS dan manfaat sungai bagi kehidupan.

f) Peserta didik berdiskusi bersama anggota kelompoknya untuk

menyelesaikan LKS.

g) Peserta didik secara aktif mendiskusikan materi yang disajikan

dalam LKS kemudian guru menunjuk salah satu perwakilan

kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.

h) Guru meluruskan dan menyimpulkan serta memberikan uraian

singkat untuk memperjelas hasil presentasi peserta didik.

i) Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran

3) Tindakan 3

Proses pembelajaran tindakan 3 membahas tentang mengenai

perbedaan pesisir dan pantai, mengklasifikasikan jenis-jenis laut, dan

morfologi laut. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran tindakan 3

sebagai berikut :

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

35

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a) Pada awal kegiatan, guru mengabsen peserta didik Sebelum

memulai materi pembelajaran guru mengulas kembali materi

pelajar pada pertemuan sebelumnya dan mengaitkan dengan

materi yang akan diajarkan berikutnya.

b) Tahap selanjutnya peserta didik kembali membentuk kelompok

seperti pada pertemuan sebelumnya. Dibuat menjadi 7

kelompok dimana satu kelompok terdiri dari 6 orang lalu guru

membagikan media komik kesetiap kelompok. Guru memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk membaca komik yang

telah diberikan guru membahas materi pelajaran dengan

menggunakan media komik yang sebelumnya telah disiapkan.

c) Guru mengintruksikan kepada peserta didik agar mencatat hal-

hal penting dalam pelajaran.

d) Peserta didik membahas materi pelajaran dengan menggunakan

media komik yang sebelumnya telah disiapkan.

e) Setelah guru selesai membahas pelajaran, guru mengintruksikan

supaya peserta didik membentuk kelompok. Peserta didik diberi

permasalahan yang terdapat dalam Lembar Kegiatan Peserta

didik (LKS), permasalahan yang terdapat dalam LKS berupa

pemberian penjelasan mengenai perbedaan pesisir dan pantai,

mengklasifikasikan jenis-jenis laut, dan morfologi laut

f) Peserta didik berdiskusi bersama anggota kelompoknya untuk

menyelesaikan LKS.

g) Peserta didik secara aktif mendiskusikan materi yang disajikan

dalam LKS kemudian guru menunjuk salah satu perwakilan

kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.

h) Guru meluruskan dan menyimpulkan serta memberikan uraian

singkat untuk memperjelas hasil presentasi peserta didik.

i) Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran

b. Pelaksanan observasi, dilakukan oleh guru mata pelajaran geografi yang

bertindak sebagi observer. Untuk keperluaan analisis observer

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

36

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menggunakan lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti guna

memperoleh gambaran terhadap jalannya pelaksanaan disetiap tindakan.

c. Pelaksanaan tes, berupa pemberian soal evaluasi yang dilaksanakan

diakhir kegiatan untuk mengukur kemampuan dan pemahaman peserta

didik mengenai materi yang telah diberikan selama proses pembelajaran.

3. Evaluasi dan refleksi

Tahap evaluasi dan refleksi yaitu mengadakan analisis data, evaluasi proses

dan hasil serta rencana pembelajaran. Bersama guru mata pelajaran peneliti

menganalisis dan melakukan refleksi terhadap pelaksanaan dari setiap tindakan

yang dilaksanakan. Kemudian bersama dengan guru, peneliti merancang ulang

rencana pembelajaran untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya dalam bentuk

perbaikan-perbaikan.

F. Definisi Operasional

1. Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang

perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar.

2. Media Komik adalah media komunikasi yang termasuk kedalam media

komunikasi grafis, isinya berupa sebuah gambar dan dilengkapi dengan teks

yang membentuk suatu alur cerita dan didalamnya terdapat berbagai aspek

yang dapat menggambarkan suatu kejadian untuk membantu

penyampainaan materi atau informasi dalam proses pembelajaran. Dalam

penelitian ini media komik akan berisikan mengenai materi-materi geografi

yang akan dijelaskan di kelas. Media komik dibuat secara manual di kertas

ukuran A4 yang kemunian di edit melalui software photoshop dan corel

draw. Setelah selesai meia komik tersebut dibagikan per kelompok didalam

kelas.

3. Hasil Belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan yang dimiliki

peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk angka yang diperoleh peserta

didik dari serangkaian tes yang dilaksanakan setelah peserta didik mengikuti

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

37

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

proses pembelajaran. Aspek–aspek pengukuran hasil belajar yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu melalui tes, tugas kelompok dan hasil presentasi.

G. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data penelitian maka peneliti menggunakan lembar

observasi untuk memperoleh data informasi selama pembelajaran berlangsung

yang terdiri dari suasana kelas, aktivitas peserta didik, pola interaksi dan aktivitas

guru dalam mengajar. Test dilaksanakan setiap akhir pembelajaran untuk

mengukur pemahaman hasil evaluasi yang diperoleh peserta didik setelah

pelaksanaan tindakan dan Lembar Kerja Peserta didik (LKS) berfungsi sebagai

alat ukur untuk mengukur kemampuan dan melihat sejauhmana kinerja peserta

didik hasil kerjasama kelompok.

1. Lembar Observasi

Observasi dilaksanakan untuk memperoleh data informasi selama

pembelajaran berlangsung yang terdiri dari suasana kelas, aktivitas peserta

didik, pola interaksi dan aktivitas guru dalam mengajar dengan penerapan

media komik.

2. Test

Test adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada peserta didik

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan dan intelegensi

kemampuan atau bakat yang di miliki individu atau kelompok. Pada penelitian

ini tes akan dilakukan pada akhir kegiatan yang mana akan digunakan untuk

mengevaluasi hasil pembelajaran peserta didik pada saat mengikuti

pembelelajaran di kelas.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah berupa test dengan

soal-soal yang berbentuk pilihan ganda dengan lima option yaitu (A, B, C, D,

dan E) yang sebelumnya diujicobakan terlebih dahulu dan dianalisis untuk

mengetahui validitas, reabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda tiap

soal agar diperoleh soal yang baik dan layak digunakan.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

38

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Uji Validitas Soal

Arikunto (2007:65) menjelaskan bahwa “validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur”.

Pengujian validitas butir soal dilakukan dengan menggunakan rumus

korelasi R-Biserial dengan angka kasar dengan mencari korelasi antar item

dengan skor total. Rumus korelasi R-Biserial adalah sebagai berikut :

Keterangan :

Rbis = koefisien korelasi biserial point ke-i

Xi = rata-rata skor tiap butir untuk tiap peserta didik uji coba

Xt = rata-rata skor total tiap peserta didik yang di uji (seluruh

item)

pi = proposi peserta didik yang menjawab benar

qi = proposi peserta didik yang menjawab salah

St = standar deviasi skor total

(Arikunto,2007:79)

Indeks valid tidaknya suatu butir soal, maka rbis harus dibandingkan

rtabel. Jika rbis < rtabel maka soal dinyatakan tidak valid, sedangkan jika rbis >

rtabel, maka soal tersebut dinyatakan valid. Untuk melihat lebih jelas

validitas instrument uji coba soal untuk diberikan pada tindakan pertama,

tindakan kedua dan tindakan ketiga tersaji pada tabel 3.1, tabel 3.2 dan

tabel 3.3.

Dari tabel 3.1 uji validitas soal dapat disimpulkan bahwa dari 15 soal

yang diberikan dalam tahap uji coba soal untuk diberikan pada tindakan

pertama terdapat 6 butir soal dinyatakan valid yaitu pada no 3,9,10,11,12

dan 14. Sedangkan 9 butir soal lain dinyatakan tidak valid yaitu pada no

1,2,4,5,6,7,8,13 dan 15. Untuk 6 butir soal yang valid tersebut digunakan

sebagai instrumen tes dan untuk 9 butir soal yang tidak valid harus diganti

atau diperbaiki sehingga soal layak digunakan sebagai instrumen tes.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

39

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.1

Validitas Uji Coba Soal Tindakan Pertama

No

Butir r bis rtabel Keterangan

1 0.171 0.361 Tidak Valid

2 0.189 0.361 Tidak Valid

3 0.385 0.361 Valid

4 0.100 0.361 Tidak Valid

5 0.189 0.361 Tidak Valid

6 0.096 0.361 Tidak Valid

7 0.100 0.361 Tidak Valid

8 0.272 0.361 Tidak Valid

9 0.406 0.361 Valid

10 0.406 0.361 Valid

11 0.368 0.361 Valid

12 0.495 0.361 Valid

13 0.096 0.361 Tidak Valid

14 0.473 0.361 Valid

15 0.278 0.361 Tidak Valid

Sumber: Hasil Penelitian 2013

Untuk melihat lebih jelas validitas uji coba soal untuk tindakan kedua

tersaji pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Validitas Uji Coba Soal Tindakan Pertama

No

Butir R bis Rtabel Keterangan

1 0.480 0.374 Valid

2 0.508 0.374 Valid

3 0.575 0.374 Valid

4 0.115 0.374 Tidak Valid

5 0.448 0.374 Valid

6 0.487 0.374 Valid

7 0.437 0.374 Valid

8 0.513 0.374 Valid

9 0.387 0.374 Valid

10 0.504 0.374 Valid

11 0.573 0.374 Valid

12 0.495 0.374 Valid

13 0.096 0.374 Tidak Valid

14 0.473 0.374 Valid

15 0.400 0.374 Valid

Sumber: Hasil Penelitian 2013

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

40

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dari tabel 3.2 uji validitas soal di atas dapat disimpulkan bahwa dari

15 soal yang diberikan dalam tahap uji coba soal untuk diberikan pada

tindakan kedua terdapat 13 butir soal dinyatakan valid yaitu pada no

1,2,3,5,6,7,8,9,10,11,12,14 dan 15. Sedangkan 2 butir soal lain dinyatakan

tidak valid yaitu pada no 4 dan 13. Untuk 13 butir soal yang valid tersebut

digunakan sebagai instrumen tes dan untuk 2 butir soal yang tidak valid

harus diganti atau diperbaiki sehingga soal layak digunakan sebagai

instrumen tes.

Untuk melihat lebih jelas validitas uji coba soal untuk tindakan ketiga

tersaji pada tabel 3.3.

Tabel 3.3

Validitas Uji Coba Soal Tindakan Ketiga

No Butir Rbis Rtabel Keterangan

1 0.378 0.444 Tidak Valid

2 0.360 0.444 Tidak Valid

3 0.514 0.444 Valid

4 0.454 0.444 Valid

5 0.514 0.444 Valid

6 0.127 0.444 Tidak Valid

7 0.460 0.444 Valid

8 0.086 0.444 Tidak Valid

9 0.401 0.444 Valid

10 0.406 0.444 Valid

Sumber: Hasil Penelitian 2013

Dari tabel uji validitas diatas dapat disimpulkan bahwa dari 10 soal

yang diberikan dalam tahap uji coba soal untuk diberikan pada tindakan

ketiga terdapat 6 butir soal dinyatakan valid yaitu pada no 3,4,5,7,9 dan

10. Sedangkan 4 butir soal lain dinyatakan tidak valid yaitu pada no

1,2,6,dan 8. Untuk 6 butir soal yang valid tersebut digunakan sebagai

instrumen tes dan untuk 4 butir soal yang tidak valid harus diganti atau

diperbaiki sehingga soal layak digunakan sebagai instrumen tes.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

41

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Tingkat Kesukaran Soal

Menurut Arikunto (2007:207) soal yang baik adalah “soal yang tidak

terlalu mudah atau tidak terlalu sukar”. Soal yang terlalu mudah tidak

merangsang peserta didik untuk mempertinggi usaha memecahkannya.

Sebaliknyanya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik

menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba karena

diluar jangkauannya. Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya

suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Adapun rumus yang

digunakan untuk mencari indeks kesukaran soal dalam penelitian ini yaitu:

Keterangan :

P = indeks kesukaran

B = banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan

benar

JS = jumlah seluruh peserta didik peserta tes

(Arikunto,2007:208)

Tabel 3.4

Klasifikasi Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran Keterangan

0,00 - 0,29 Sukar

0,30 - 0,69 Sedang

0,70 - 1,00 Mudah

(Arikunto,2007:210)

Untuk melihat lebih jelas indeks kesukaran instrument uji coba soal

yang akan diberikan pada tindakan pertama, tindakan kedua dan tindakan

ketiga tersaji pada tabel 3.5, tabel 3.6 dan tabel 3.7.

Tabel 3.5 mengenai indek kesukaran soal tindakan pertama dari 15

soal masuk kedalam kategori soal mudah dan soal sukar. Jumlah soal

dengan indeks mudah pada instrumen ini ada 10 soal dengan persentase

67%. Jumlah soal dengan indeks sukar pada instrumen ini ada 5 soal

dengan persentase 33%.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

42

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.5

Indek Kesukaran Soal Tindakan Pertama

No

Butir

Tingkat

Kesukaran ( P ) Keterangan

1 0.90 Mudah

2 0.93 Mudah

3 0.90 Mudah

4 0.10 Sukar

5 0.93 Mudah

6 0.97 Mudah

7 0.10 Sukar

8 0.17 Sukar

9 0.93 Mudah

10 0.93 Mudah

11 0.70 Mudah

12 0.17 Sukar

13 0.97 Mudah

14 0.27 Sukar

15 0.90 Mudah

Sumber: Hasil Penelitian 2013

Untuk melihat lebih jelas indeks kesukaran instrument uji coba 15 soal

yang akan diberikan pada tindakan kedua tersaji pada tabel 3.6

Tabel 3.6

Indek Kesukaran Soal Tindakan Kedua

No Butir Tingkat

Kesukaran ( P ) Keterangan

1 0.90 Mudah

2 0.93 Mudah

3 0.90 Mudah

4 0.10 Sukar

5 0.93 Mudah

6 0.97 Mudah

7 0.10 Sukar

8 0.17 Sukar

9 0.93 Mudah

10 0.93 Mudah

11 0.70 Mudah

12 0.17 Sukar

13 0.97 Mudah

14 0.27 Sukar

15 0.90 Mudah

Sumber: Hasil Penelitian 2013

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

43

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan tabel 3.6 indek kesukaran soal tindakan kedua 15 soal

tersebut termasuk kedalam kategori mudah dan sukar. Jumlah soal dengan

indeks mudah pada instrumen ini ada 10 soal dengan persentase 67%.

Jumlah soal dengan indeks sukar pada instrumen ini ada 5 soal dengan

persentase 33%.

Untuk melihat lebih jelas indeks kesukaran instrument uji coba 10 soal

yang akan diberikan pada tindakan kedua tersaji pada tabel 3.7

Tabel 3.7

Indek Kesukaran Soal Tindakan Ketiga

No

Butir

Tingkat

Kesukaran ( P ) Keterangan

1 0.15 Sukar

2 0.15 Sukar

3 0.95 Mudah

4 0.65 Mudah

5 0.90 Mudah

6 0.15 Sukar

7 0.85 Mudah

8 0.95 Mudah

9 0.15 Sukar

10 0.90 Mudah

Sumber: Hasil Penelitian 2013

Berdasarkan tabel 3.7 indek kesukaran soal tindakan kedua 15 soal

tersebut termasuk kedalam kategori mudah dan sukar. Jumlah soal dengan

indeks mudah pada instrumen ini ada 6 soal dengan persentase 60%.

Jumlah soal dengan indeks sukar pada instrumen ini ada 4 soal dengan

persentase 40%.

c. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang

berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda

disebut indeks diskriminasi yang disingkat D. Adapun rumus yang

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

44

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

digunakan untuk mencari indeks diskriminasi soal dalam penelitian ini

yaitu:

Keterangan :

D = daya pembeda butir

BA = banyaknya subjek kelompok atas yang menjawab soal

dengan benar

JA = banyaknya subjek kelompok atas

BB = banyaknya subjek kelompok bawah yang menjawab soal

dengan benar

JB = banyaknya subjek kelompok bawah

(Arikunto,2007:214)

Tabel 3.8

Klasifikasi Indeks Daya Pembeda

Indeks

Daya Pembeda Keterangan

0,00 – 0,20 Jelek

0,20 – 0,40 Cukup

0,40 – 0,70 Baik

0,70 – 1,00 Baik sekali

(Arikunto,2007:214-218)

Untuk melihat lebih jelas klasifikasi indeks daya pembeda instrument

uji coba soal yang akan diberikan pada tindakan pertama, tindakan kedua

dan tindakan ketiga tersaji pada tabel 3.9, tabel 3.10 dan tabel 3.11.

Berdasarkan tabel 3.9 indek daya pembeda 15 soal tindakan pertama

menunjukan bahwa jumlah soal yang termasuk dalam kategori daya

pembeda baik ada 1 atau sekitar 6,7%. Jumlah soal yang termasuk dalam

kategori daya pembeda cukup ada 3 atau sekitar 20% dan jumlah soal

dengan kategori daya pembeda jelek ada 11 atau sekitar 73%.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

45

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.9

Indek Daya Pembeda Soal Tindakan Pertama

No Butir Daya Pembeda

( D ) Keterangan

1 -0.20 Jelek

2 -0.13 Jelek

3 0.20 Cukup

4 0.06 Jelek

5 0.13 Jelek

6 0.06 Jelek

7 -0.06 jelek

8 0.20 Cukup

9 0.00 Jelek

10 0.00 Jelek

11 0.60 Baik

12 0.33 Cukup

13 0.06 Jelek

14 -0.13 Jelek

15 0.06 Jelek

Sumber: Hasil Penelitian 2013

Untuk melihat lebih jelas klasifikasi indeks daya pembeda instrument

uji coba 15 soal yang akan diberikan pada tindakan kedua tersaji pada

tabel 3.10

Tabel 3.10

Indek Daya Pembeda Soal Tindakan Kedua

No Butir Daya Pembeda

( D ) Keterangan

1 0.20 Cukup

2 0.13 Jelek

3 0.20 Cukup

4 0.06 Jelek

5 0.13 Jelek

6 0.06 Jelek

7 0.06 jelek

8 0.20 Cukup

9 0.13 Jelek

10 0.06 Jelek

11 0.60 Baik

12 0.33 Cukup

13 0.06 Jelek

14 0.13 Jelek

15 0.06 Jelek

Sumber: Hasil Penelitian 2013

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

46

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan tabel 3.10 indek daya pembeda 15 soal tindakan kedua

menunjukan bahwa jumlah soal yang termasuk dalam kategori daya

pembeda baik ada 1 atau sekitar 6,7%. Jumlah soal yang termasuk dalam

kategori daya pembeda cukup ada 3 atau sekitar 20% dan jumlah soal

dengan kategori daya pembeda jelek ada 11 atau sekitar 73%.

Untuk melihat lebih jelas klasifikasi indeks daya pembeda instrument

uji coba 10 soal yang akan diberikan pada tindakan ketiga tersaji pada

tabel 3.11

Tabel 3.11

Indek Daya Pembeda Soal Tindakan Ketiga

No

Butir

Daya Pembeda

( D ) Keterangan

1 0.20 Jelek

2 3.40 Cukup

3 0.30 Cukup

4 6.50 Baik

5 0.10 Jelek

6 5.60 Baik

7 0.20 Cukup

8 3.70 Cukup

9 0.10 Jelek

10 0.10 Jelek

Sumber: Hasil Penelitian 2013

Berdasarkan tabel 3.11 indek daya pembeda 15 soal tindakan ketiga

menunjukan bahwa jumlah soal yang termasuk dalam kategori daya

pembeda baik ada 2 atau sekitar 20%. Jumlah soal yang termasuk dalam

kategori daya pembeda cukup ada 4 atau sekitar 40% dan jumlah soal

dengan kategori daya pembeda jelek ada 4 atau sekitar 40%.

d. Uji Reliabilitas Soal

Untuk memperoleh indeks reliabilitas soal dapat dicari dengan

menggunakan rumus Product Moment :

√{ } { }

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

47

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keterangan :

X = skor butir belahan ganjil

Y = skor butir belahan genap

N = jumlah responden

(Purwanto,2010:162)

Setelah semua data terkumpul, maka untuk mencari koefisien

reliabilitas tidaknya suatu butir soal, maka dapat dicari dengan rumus

Spearman-Brown :

Keterangan :

r11 = koefisien reliabilitas internal seluruh item

rb = korelasi Product moment antara dua belahan instrument

(ganjil genap)

(Riduwan,2011:102)

Tabel 3.12

Klasifikasi Koefisien Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Keterangan

0,000 – 0,200 Sangat Rendah

0,200 – 0,400 Rendah

0,400 – 0,600 Cukup

0,600 – 0,800 Tinggi

0,800 – 1,000 Sangat Tinggi

(Riduwan,2011:98)

Cara menggunakan metode ini, yaitu dengan membelah atas item-item

genap dan item-item ganjil yang selanjutnya disebut belah ganjil-genap.

Setiap item yang dapat dijawab dengan benar diberi skor 1 dan yang salah

diberi skor 0. Untuk melihat lebih jelas item soal dengan belah ganjil

genap uji coba soal dari tindakan pertama, tindakan kedua dan tindakan

ketiga dapat dilihat pada tabel 3.13, tabel 3.14 dan tabel 3.15.

Adapun langkah-langkah menghitung reliabilitas soal adalah sebagai

berikut :

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

48

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.13

Item Soal Benar dengan Belah Ganjil-Genap Uji Coba Soal Untuk Tindakan

Pertama

Responden Ganjil ( X ) Genap ( Y ) X2 Y

2 XY

1 2 4 4 16 8

2 3 3 9 9 9

3 6 4 36 16 24

4 4 5 16 25 20

5 7 6 49 36 42

6 5 5 25 25 25

7 5 5 25 25 25

8 7 6 49 36 42

9 5 5 25 25 25

10 5 6 25 36 30

11 6 6 36 36 36

12 4 5 16 25 20

13 6 6 36 36 36

14 6 4 36 16 24

15 4 5 16 25 20

16 5 4 25 16 20

17 6 6 36 36 36

18 7 6 49 36 42

19 3 4 9 16 12

20 3 3 9 9 9

21 3 4 9 16 12

22 5 6 25 36 30

23 5 5 25 25 25

24 5 4 25 16 20

25 5 4 25 16 20

26 5 4 25 16 20

27 3 3 9 9 9

28 4 2 16 4 12

TOTAL 133 131 688 648 655

STATISTIK ∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 ∑XY

Sumber : Hasil Penelitian 2013

Hasil data pada tabel 3.13 merupakan data awal untuk mencari

reliabilitas. Langkah pertama mencari reliabilitas dengan menggunakan

rumus korelasi Product Moment karena hasil dari rumus ini baru

menunjukkan reliabilitas setengah tes.

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

49

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil korelasi skor belahan ganjil genap (rxy) menggunakan rumus korelasi

product moment memberikan hasil koefisien sebesar 0,736. Angka koefisien

korelasi tersebut merupakan reliabilitas sebagian tes, untuk mengetahui

reliabilitas seluruh tes maka dihitung maka dihitung dengan menggunakan

rumus Spearman-Brown :

Dengan menggunakan rumus Spearman-Brown untuk mengubah koefisien

reliabilitas setengah menjadi koefisien reliabilitas penuh diperoleh angka

0,848. Koefisien realiabiltas sebesar 0,848 menunjukan pada reliabilitas

dengan kategori sangat tinggi.

Untuk melihat lebih jelas item soal dengan belah ganjil genap uji coba soal

dari tindakan kedua dapat dilihat pada tabel 3.14

√{ }{ }

√{ } { }

√{ } { }

rxy = 0,736

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

50

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.14

Item Soal Benar dengan Belah Ganjil-Genap Uji Coba Soal Untuk Tindakan

Kedua

Responden Ganjil ( X ) Ganjil ( Y ) X2 Y

2 XY

1 2 4 4 16 8

2 3 3 9 9 9

3 6 4 36 16 24

4 4 5 16 25 20

5 7 6 49 36 42

6 5 5 25 25 25

7 5 5 25 25 25

8 7 6 49 36 42

9 5 5 25 25 25

10 5 6 25 36 30

11 6 6 36 36 36

12 4 5 16 25 20

13 6 6 36 36 36

14 6 4 36 16 24

15 4 5 16 25 20

16 5 4 25 16 20

17 6 6 36 36 36

18 7 6 49 36 42

19 3 4 9 16 12

20 3 3 9 9 9

21 3 4 9 16 12

22 5 6 25 36 30

23 5 5 25 25 25

24 5 4 25 16 20

25 5 4 25 16 20

26 5 4 25 16 20

27 3 3 9 9 9

28 5 2 25 4 10

TOTAL 131 129 675 635 642

STATISTIK ∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 ∑XY

Sumber : Hasil Penelitian 2013

Hasil data pada tabel 3.14 merupakan data awal untuk mencari

reliabilitas. Langkah pertama mencari reliabilitas dengan menggunakan

rumus korelasi Product Moment karena hasil dari rumus ini baru

menunjukkan reliabilitas setengah tes.

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

51

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil korelasi skor belahan ganjil genap (rxy) menggunakan rumus korelasi

product moment memberikan hasil koefisien sebesar 0,765. Angka koefisien

korelasi tersebut merupakan reliabilitas sebagian tes, untuk mengetahui

reliabilitas seluruh tes maka dihitung maka dihitung dengan menggunakan

rumus Spearman-Brown :

Dengan menggunakan rumus Spearman-Brown untuk mengubah koefisien

reliabilitas setengah menjadi koefisien reliabilitas penuh diperoleh angka 0,07.

Koefisien realiabiltas sebesar 0,886 menunjukan pada reliabilitas dengan

kategori sangat tinggi.

Untuk melihat lebih jelas item soal dengan belah ganjil genap uji coba soal

dari tindakan ketiga dapat dilihat pada tabel 3.15

√{ }{ }

√{ } { }

√{ } { }

rxy = 0,765

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

52

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.15

Item Soal Benar dengan Belah Ganjil-Genap Uji Coba Soal Untuk Tindakan

Ketiga

Responden Ganjil ( X ) Genap ( Y ) X2 Y

2 XY

1 3 2 9 4 6

2 3 3 9 9 9

3 4 2 16 4 8

4 3 2 9 4 6

5 3 2 9 4 6

6 3 3 9 9 9

7 2 2 4 4 4

8 4 3 16 9 12

9 3 3 9 9 9

10 5 2 25 4 10

11 3 3 9 9 9

12 2 2 4 4 4

13 3 2 9 4 6

14 3 4 9 16 12

15 2 2 4 4 4

16 3 3 9 9 9

17 4 3 16 9 12

18 2 3 4 9 6

19 3 3 9 9 9

20 3 2 9 4 6

TOTAL 57 51 169 137 146

STATISTIK ∑X ∑X2 ∑Y ∑Y2 ∑XY

Sumber: Hasil Penelitian 2013

Hasil data pada tabel 3.15 merupakan data awal untuk mencari

reliabilitas. Langkah pertama mencari reliabilitas dengan menggunakan

rumus korelasi Product Moment karena hasil dari rumus ini baru

menunjukkan reliabilitas setengah tes.

Hasil korelasi skor belahan ganjil genap (rxy) menggunakan rumus

korelasi product moment dibawah memberikan hasil koefisien sebesar

0,096. Angka koefisien korelasi tersebut merupakan reliabilitas sebagian

tes, untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes maka dihitung maka dihitung

dengan menggunakan rumus Spearman-Brown.

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

53

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Perhitungan menggunakan rumus korelasi Product Moment :

Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes maka dihitung maka

dihitung dengan menggunakan rumus Spearman-Brown :

Dengan menggunakan rumus Spearman-Brown untuk mengubah

koefisien reliabilitas setengah menjadi koefisien reliabilitas penuh

diperoleh angka 0,175. Koefisien realiabiltas sebesar 0,175 menunjukan

pada reliabilitas dengan kategori sangat rendah.

√{ }{ }

√{ } { }

√{ } { }

rxy = 0,096

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

54

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) yang mana LKS tersebut berfungsi sebagai

alat ukur untuk mengukur kemampuan dan melihat sejauhmana kinerja dan

cara berpikir peserta didik dalam kerjasama kelompok untuk memecahkan

permasalahan yang diberikan di kelas.

4. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mempelajari dokumen seperti daftar nama

dan jumlah peserta didik, daftar nilai peserta didik, silabus,rencana

pembelajaran. Selain itu dokumentasi akan berguna untuk melengkapi

berbagai temuan dan mengabadikan kegiatan-kegiatan selama proses

pembelajaran berlangsung.

H. Analisis Data

Data yang dikumpulkan dari penelitian terdiri dari dua jenis data yaitu data

kuantitatif yang didapatkan dari hasil test yang dilakukan oleh peserta didik dan

data kualitatif yang didapatkan dari hasil observasi aktivitas peneliti di kelas

selama proses pembelajaran. Analisis Data dengan menggunakan analisis data

deskriptif.

1. Data kuantitatif dianalisis secara statistika sederhana yaitu prosentase

sehingga diperoleh hasil yang nantinya akan dibandingkan dengan KKM

dan nilai peserta didik sebelum penelitian tindakan kelas ini dan guna

melihat apakah penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil atau

tidak. Data kuantitatif mengenai hasil belajar peserta didik meliputi nilai

tes, tugas kelompok dan hasil presentasi.

2. Data kualitatif diperoleh dari pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan

dengan menggunakan media pembelajaran komik, lalu dianalisis secara

kualitatif yang diperuntukan untuk merefleksi di pelaksanaan

pembelajaran berikutnya. Analisis data dilakukan secara deskriptif.

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository@UPIrepository.upi.edu/402/6/S_GEO_0900945_CHAPTER 3.pdf · 29 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

55

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

I. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan pada penelitian ini, didasarkan pada Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran geografi yang ditetapkan oleh SMA

Negeri 5 Bogor yaitu 72. Indikator keberhasilan yang di tetapkan apabila 33

peserta didik atau sekitar 80% dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM).

Nilai yang di peroleh Keterangan

0 - < 72 Belum Tuntas

≥ 72 Tuntas