bab iii metode penelitian a. lokasi dan subjek...

17
37 Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan (Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Majalengka Kulon V dan SDN Tarikolot I yang beralamat di Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Majalengka Kulon V dan SDN Tarikolot I, dimana kelas V SDN Majalengka Kulon V sebagai kelas eksperimen dan kelas V SDN Tarikolot I sebagai kelas kontrolnya, setiap masing-masing kelas memiliki jumlah siswa yang sama sebagai sampel, yaitu sebanyak 31 siswa. Penentuan kelas kontrol dan kelas eksperimen didasarkan pada kemampuan sekolah dalam menerapkan strategi quantum learning. SDN Majalengka Kulon V dianggap lebih mampu dalam menerapkan strategi quantum learning dibanding SDN Tarikolot I. hal ini didasarkan pada ketersediaan fasilitas yang dimiliki kedua sekolah tersebut. Populasi penelitian menurut Furqon (2009: 146) adalah sekumpulan objek, orang, dan keadaan yang paling tidak memiliki satu karakteristik umum yang sama. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak kelas V yang berjumlah 62 siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol, baik laki-laki maupun perempuan dengan rata-rata berusia 10-11 tahun. Sebelum dilakukan penelitian maka tahap pertama yang harus dilakukan adalah uji coba instrumen. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode eksperimen kuasi. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan pemahaman konsep siswa sekolah dasar antara yang mendapat pembelajaran dengan strategi pembelajaran quantum learning dengan siswa yang mendapat pembelajaran dengan strategi

Upload: leque

Post on 05-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitianrepository.upi.edu/22460/6/T_PD_1303390_Chapter3.pdf · 39 Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum

37

Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan (Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Majalengka Kulon V dan SDN

Tarikolot I yang beralamat di Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka.

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN

Majalengka Kulon V dan SDN Tarikolot I, dimana kelas V SDN Majalengka

Kulon V sebagai kelas eksperimen dan kelas V SDN Tarikolot I sebagai kelas

kontrolnya, setiap masing-masing kelas memiliki jumlah siswa yang sama

sebagai sampel, yaitu sebanyak 31 siswa.

Penentuan kelas kontrol dan kelas eksperimen didasarkan pada

kemampuan sekolah dalam menerapkan strategi quantum learning. SDN

Majalengka Kulon V dianggap lebih mampu dalam menerapkan strategi

quantum learning dibanding SDN Tarikolot I. hal ini didasarkan pada

ketersediaan fasilitas yang dimiliki kedua sekolah tersebut.

Populasi penelitian menurut Furqon (2009: 146) adalah sekumpulan

objek, orang, dan keadaan yang paling tidak memiliki satu karakteristik umum

yang sama. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak kelas V yang

berjumlah 62 siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol, baik laki-laki

maupun perempuan dengan rata-rata berusia 10-11 tahun. Sebelum dilakukan

penelitian maka tahap pertama yang harus dilakukan adalah uji coba

instrumen.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan metode eksperimen kuasi. Metode ini digunakan untuk

mengetahui pengaruh motivasi belajar dan pemahaman konsep siswa sekolah

dasar antara yang mendapat pembelajaran dengan strategi pembelajaran

quantum learning dengan siswa yang mendapat pembelajaran dengan strategi

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitianrepository.upi.edu/22460/6/T_PD_1303390_Chapter3.pdf · 39 Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum

38

Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan (Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran yang biasa dipakai oleh guru kelas di sekolah tersebut. Guru

kelas tersebut biasa memakai strategi pembelajaran direct instruction.

Penelitian eksperimen kuasi yang akan dilaksanakan yaitu dengan

bentuk nonequivalent (pretest and posttest) control group design yang

mengacu pendapat Fraenkel dan Wallen (2007: 278). Dimana dilakukan tes

awal (pretest) terhadap kedua kelompok tersebut berupa soal tes. Pada kelas

eksperimen diberi perlakuan dengan penggunaan strategi quantum learning

dan pada kelas kontrol dengan pembelajaran non quantum learning yaitu

direct intruction. Setelah kedua kelompok mendapat perlakuan dalam

pembelajaran, maka diakhiri dengan pemberian tes akhir (post test) terhadap

kedua kelompok siswa itu berupa angket dan soal tes. Perangkat soal tes awal

dan tes akhir menggunakan perangkat tes yang sama. Adapun bagan desain

untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Kelompok Observasi Awal Perlakuan Observasi Akhir

Eksperimen O1 X1 O2

Kontrol O1 - O2

Keterangan:

O1 = Pretest

O2 = Posttest

X1= pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran quantum learning.

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan,

dan tahap pengolahan dan analisis data. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

a. Identifikasi masalah mengenai pendekatan, strategi, model pembelajaran,

metode, dan media pembelajaran yang sedang dilaksanakan pada mata

pelajaran IPS Sekolah Dasar.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitianrepository.upi.edu/22460/6/T_PD_1303390_Chapter3.pdf · 39 Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum

39

Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan (Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menentukan permasalahan yang akan diteliti yaitu berupa pengaruh kelas

yang didesain dengan menggunakan strategi pembelajaran quantum

learning dengan kelas yang didesain dengan menggunakan strategi

pembelajaran non quantum learning (direct instruction).

c. Hasil dari identifikasi masalah dilanjutkan dengan studi kepustakaan atau

sumber rujukan berupa buku atau sumber lain yang membahas tentang

strategi pembelajaran quantum learning. Kemudian studi lapangan untuk

mengetahui proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru pada mata

pelajaran IPS di Sekolah Dasar.

1) Menentukan subjek penelitian, penelitian ini akan dilaksanakan di

kelas V, yaitu di SDN Majalengka Kulon V sebagai kelas

eksperimen dan SDN Tarikolot I sebagai kelas kontrol. Kelompok

kelas eksperimen yang menggunakan strategi pembelajaran quantum

learning, dan kelompok kelas kontrol yang menggunakan

pembelajaran direct instruction.

2) Peneliti memberikan arahan kepada guru kelas V di kelas

eksperimen tentang pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan

strategi pembelajaran quantum learning.

3) Peneliti bersama guru menyusun RPP yang didesain dengan

menggunakan strategi pembelajaran quantum learning dan instrumen

tes (tes tulis).

4) Pengujian instrumen dengan tujuan agar valid dan dapat

dipertanggung jawabkan.

5) Analisis hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen.

6) Hasil uji coba instrumen setelah perbaikan kemudian disahkan untuk

digunakan dalam proses penelitian.

a. Tahap pelaksanaan

1) Pelaksanaan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa

sebelum ada perlakuan.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitianrepository.upi.edu/22460/6/T_PD_1303390_Chapter3.pdf · 39 Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum

40

Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan (Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Pelaksanaan perlakuan oleh guru dengan penggunaan strategi

quantum learning dan pembelajaran tanpa penggunaan strategi

pembelajaran quantum learning.

3) Observasi kelas tentang pelaksanaan pembelajaran pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

4) Postest untuk mengetahui tingkat motivasi belajar dan pemahaman

konsep siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

b. Tahap pengolahan dan analisis data

1) Pengolahan data motivasi belajar dan pemahaman konsep siswa.

2) Analisis data kuantitatif dengan uji-t terhadap rerata skor pretest dan

postest.

3) Analisis observasi dan tes tulis.

Adapun rancangan jadwal penelitiannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kegiatan Pelaksanaan Penelitian

No Jenis kegiatan Waktu

Pelaksanaan

1 Perencanaan

Menentukan subjek penelitian Desember 2014

Pengarahan kepada guru model Februari 2015

Uji coba soal Februari 2015

Analisis hasil uji coba Maret 2015

2 Pelaksanaan

Pretest April 2015

Perlakuan (treatment), observasi, wawancara April 2015

3 Pengolahan dan analisis data

Analisis data motivasi belajar Mei 2015

Analisis data pemahaman konsep Mei 2015

D. Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang

digunakan. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang

dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2004: 137). Dengan

demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitianrepository.upi.edu/22460/6/T_PD_1303390_Chapter3.pdf · 39 Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum

41

Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan (Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Uji reliabilitas berguna untuk

menetapkan apakah instrumen dapat digunakan lebih dari satu kali, paling

tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten.

Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Tiga

jenis reliabilitas yaitu stability reliability, representative reliability,

equivalence reliability. Banyak rumus yang dapat digunakan untuk mengukur

reliabilitas diantaranya adalah rumus Spearman Brown:

r11 = adalah nilai reliabilitas

rb = adalah nilai koefisien korelasi

Nilai koefisien reliabilitas yang baik adalah diatas 0,7 (cukup baik), di

atas 0,8 (baik). Instrumen yang diuji yaitu berupa tes pilihan ganda sebanyak 30 soal

dan angket sebanyak 25 soal. Dari ke-30 soal tersebut terdapat 20 soal yang

dinyatakan valid, dan sebanyak 25 soal kuesioner yang valid dari 25 soal.

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik statistik

inferensial parameter, dimana teknik ini dapat dilaksanakan dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Menghitung rata-rata hasil tes pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol

b. Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak. Hipotesis yang digunakan untuk mengetahui

normalitas data adalah sebagai berikut:

H0 : Data berditribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal

2.rb

1 + rb

r11

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitianrepository.upi.edu/22460/6/T_PD_1303390_Chapter3.pdf · 39 Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum

42

Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan (Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menghitung normalitas suatu data akan dilakukan dengan uji

shapiro-wilk, karena data yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah

lebih dari 30 siswa. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

Jika dengan , maka H0 ditolak

Jika dengan , maka H0 diterima

Dengan P-value adalah nilai signifikansi hasil perhitungan

(Trihendradi, 2012: 94).

c. Mengetahui homogenitas populasi yang berdistribusi normal dilakukan

uji F dengan taraf signifikansi = 0,05 dan nilai Fhitung dicari dengan

rumus, (Sugiyono, 2010: 140) yaitu:

Dengan kriteria pengujian:

Jika harga Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima.

Jika harga Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak.

d. Uji perbedaan dua rata-rata (uji-t)

Untuk menentukan adanya perbedaan rata-rata nilai pretest dan rata-

rata nilai postest digunakan uji t, dengan rumus:

dengan

Keterangan :

dsg adalah deviasi standar gabungan

adalah rata-rata kelas eksperimen

adalah rata-rata kelas kontrol

n1 adalah jumlah siswa kelas eksperimen

n2 adalah jumlah siswa kelas kontrol

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dimaksud adalah alat pengumpulan data.

Intsrumen yang dipakai adalah lembar angket (kuesioner), tes pemahaman

konsep, lembar observasi dan lembar wawancara. Instrumen penelitian ini

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitianrepository.upi.edu/22460/6/T_PD_1303390_Chapter3.pdf · 39 Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum

43

Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan (Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mengetahui kemampuan motivasi belajar dan pemahaman konsep siswa

dengan menggunakan strategi pembelajaran quantum learning di kelas V

SDN Majalengka Kulon V dalam materi pokok mempertahankan

kemerdekaan

1. Lembar angket (kuesioner)

Angket merupakan salah satu alat pengumpul data berupa daftar

pertanyaan secara tertulis dengan kemungkinan jawaban yang diberikan

kepada responden (Arikunto, 2006: 28). Lembar angket yang digunakan

dalam penelitian ini untuk mengukur motivasi belajar siswa sebelum dan

setelah diberikan perlakuan dengan strategi quantum learning. Angket yang

diberikan berupa pertanyaan dengan alternatif jawaban selalu, sering, jarang,

dan tidak pernah. Angket ini dibuat dari variabel-variabel penelitian yang

ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi

operasional dan selanjutnya ditentukan indikator-indikator yang akan diukur.

Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau

pernyataan, maka disusun butir pertanyaan atau pernyataan yang

dikembangkan dari indikator yang disusun dalam kisi-kisi instrumen. Berikut

adalah tabel distribusi pernyataan dari tiap-tiap indikator.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar Siswa

Variabel Sub

Variabel Indikator

Nomor Pertanyaan

Positif Negatif

Motivasi

Belajar

Siswa

(Sardiman,

2009: 83).

Ketekunan Mengikuti PBM di kelas

Mempersiapkan fasilitas

Mengerjakan tugas-tugas

12

5

23

Keuletan Sikap terhadap kesulitan

Usaha mengatasi kesulitan

4, 10

1, 14

Minat dan

Ketajaman

Kebiasaan dalam mengikuti

pelajaran

Semangat dalam mengikuti

PBM

9

8, 17, 18,

19, 20

21

Prestasi

Belajar

Keinginan untuk berprestasi

Kualifikasi hasil

Memahami materi

3, 7

13

22

11, 24

25

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitianrepository.upi.edu/22460/6/T_PD_1303390_Chapter3.pdf · 39 Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum

44

Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan (Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemandirian Penyelesaian tugas/PR

Menggunakan kesempatan

di luar jam pelajaran

2, 16

6, 15

Rekap skor yang diberikan siswa terhadap pernyataan-pernyataan

dalam angket motivasi siswa dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Untuk pernyataan dengan kriteria positif: 4=Selalu; 3=Sering; 2=Jarang;

1=Tidak pernah.

b. Untuk pernyataan dengan kriteria negatif: 1=Selalu; 2=Sering; 3=Jarang;

4=Tidak pernah.

Analisis data kuantitatif dilakukan dengan mendistribusikan skor dan

menghitung rentang penilaian pada skala motivasi belajar dalam penelitian ini

menggunakan rentang skor 1 sampai 4 dengan banyak butir 20 pernyataan,

Perhitungan skala likert (dalam sudirman, 2012) ditentukan secara rinci di

bawah ini:

- Skor maksimal: Jumlah pernyataan x skor tertinggi (25 x 4 = 100)

- Skor minimal: Jumlah pernyataan x skor terendah (25 x 1 = 25)

- Rentang kelas interval: skor tertinggi – skor terendah (100 – 25 = 75)

- Panjang interval: rentang skor interval : kategori (75 : 3 = 25)

- Banyak kriteria kategori: tinggi, sedang dan rendah

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka kategori tingkatan

motivasi belajar siswa ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.4

Kategori Tingkat Motivasi Belajar Siswa

Interval skor Kategori Kualifikasi

75 – 100 Tinggi

Siswa pada level ini memiliki motivasi yang tinggi

dimana semua apek dalam indikator dapat tercapai

seluruhnya, dimana siswa sangat memahami apa yang

dapat dilakukan, apa yang diinginkan, apa yang

diperlukan, apa yang diterima dan apa yang coba

dipersepsi.

50 – 74 Sedang

Siswa pada level ini tergolong cukup mampu

memotivasi diri untuk lebih semangat belajar, dimana

siswa cukup memahami apa yang dapat dilakukan, apa

yang diinginkan, apa yang diperlukan, apa yang

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitianrepository.upi.edu/22460/6/T_PD_1303390_Chapter3.pdf · 39 Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum

45

Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan (Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Interval skor Kategori Kualifikasi

diterima dan apa yang coba dipersepsi.

25 – 49 Rendah

Siswa pada level ini memiliki motivasi belajar rendah

artinya siswa belum mampu menimbulkan motivasi

belajar dalam diri mereka sehingga motivasi belajar

dominan berasal dari luar diri (faktor eksternal),

dimana siswa kurang memahami apa yang dapat

dilakukan, apa yang diinginkan, apa yang diperlukan,

apa yang diterima dan apa yang coba dipersepsi.

Tabel 3.4 di atas menjelaskan tentang tingkat motivasi belajar siswa

menjadi tiga kategori yaitu: tinggi, sedang dan rendah. Dengan adanya interval

skor maka akan lebih mudah bagi peneliti untuk mengklasifikasikan data

berdasarkan hasil skala likert tentang motivasi belajar siswa.

2. Tes pemahaman konsep

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berupa soal pilihan

ganda. Tes ini bertujuan untuk mengukur pemahaman konsep siswa pada

materi pokok kemerdekaan Indonesia yang dilakukan sebelum dan sesudah

pembelajaran dengan menggunakan strategi quantum learning. Tes yang

digunakan dibuat berdasarkan taksonomi Bloom revisi pada jenjang

pemahaman (C2). Setiap soal dibuat berdasarkan pada indikator dan sub

variabel pada variabel pemahaman konsep. Sub variabel yang dipakai diadopsi

dari Bloom yang meliputi translasi, interpretasi dan ekstrapolasi. Berikut

adalah distribusi pertanyaanya.

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Instrumen Pemahaman Konsep Siswa

Variabel Sub Variabel Indikator Nomor

Pertanyaan

Pemahaman

Konsep

Translasi Pengertian

kemerdekaan

Menjelaskan makna

kemerdekaan

Menjelaskan makna peristiwa

pertempuran

1, 2, 3, 4, 6,

15

Interpretasi Karakteristik

kemerdekaan

Diakui oleh bangsa lain

Bebas menentukan arah

Memiliki harga diri yang tinggi

5, 8, 9, 18,

19

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitianrepository.upi.edu/22460/6/T_PD_1303390_Chapter3.pdf · 39 Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum

46

Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan (Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Elemen-

elemen

kemerdekaan

Memiliki wilayah

Memiliki pemerintah

Mempunyai rakyat

Mempunyai ideologi

Mempunyai SDA

10, 12, 14,

16, 17, 20

Ekstrapolasi Manfaat

kemerdekaan

Terbebas dari penindasan dan

penjajahan

Bebas mengembangkan diri

7, 11, 13

3. Lembar observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri

spesifik. Observasi digunakan karena memiliki manfaat-manfaat sebagai berikut:

a. Peneliti akan lebih mampu untuk memahami konteks data.

b. Peneliti akan memeroleh pengalaman langsung.

c. Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati oleh orang

lain.

d. Peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak terungkap oleh responden

dalam wawancara karena bersifat sensitive.

e. Peneliti dapat menemukan hal-hal yang diluar persepsi responden, sehingga

peneliti memeroleh gambaran yang lebih komprehensif.

f. Peneliti tidak hanya mengumpulkan data untuk memeroleh kesan pribadi

dan merasakan suasana situasi yang diteliti (Sugiono, 2008:86)

Pada penelitian ini observasi bertujuan untuk melihat kesesuaian antara

aktifitas guru dengan langkah-langkah strategi quantum learning. Berikut adalah

lembar observasinya.

Tabel 3.6

Instrumen Observasi Guru dalam Penerapan Strategi Quantum Learning

No Aspek Penilaian Hasil Pengamatan

Ya Tidak

1 Guru melakukan pengkondisian agar siswa siap

melaksanakan proses pembelajaran (tumbuhkan)

2 Guru mensugesti positif peserta didik supaya mereka

bersemangat (tumbuhkan)

3 Guru menstimulasi peserta didik ke arah pembelajaran

4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(tumbuhkan)

5 Guru mengajak siswa untuk terlibat langsung dalam

pembelajaran (alami)

6 Peserta didik diarahkan untuk mengidentifikasi materi

dan merumuskan jawaban sementara (alami)

7 Guru mengklarifikasi hasil pekerjaan siswa (namai)

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitianrepository.upi.edu/22460/6/T_PD_1303390_Chapter3.pdf · 39 Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum

47

Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan (Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Aspek Penilaian Hasil Pengamatan

Ya Tidak

8 Guru memberikan tugas kepada peserta didik (namai)

9 Guru mengarahkan peserta didik untuk

mendemonstrasikan hasil pekerjaannya (demonstrasi)

10 Guru memberikan tugas kembali

11 Guru mengarahkan peserta didik untuk menyimpulkan

materi yang telah disampaikan (ulangi)

12 Guru bersama peserta didik merefleksi kegiatan

pembelajaran

13 Guru memberikan penguatan (reinforcement)

14 Peserta didik merayakan hasil yang mereka peroleh

F. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian eksperimen kuasi ini menggunakan variabel x

(bebas) dan variabel y (terikat) yang memiliki keterkaitan satu sama lain.

Variabel menurut Sugiyono (2009: 60), variabel penelitian pada dasarnya

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya.

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel

terikat, maka variabel bebas dalam penelitian ini adalah quantum learning.

Penjelasan lebih lanjut tentang variabel bebas seperti di bawah ini:

1. Pembelajaran kuantum merupakan terjemahan dari bahasa asing yaitu

quantum learning adalah kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar

yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat

belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat (Bobbi

DePorter & Mike Hernacki, 2010: 16). Adapun sintaks atau langkah

penerapan strategi pembelajaran kuantum (quantum learning) yang

dikenal dengan sebutan TANDUR DePorter (2005: 10) adalah sebagai

berikut:

a. Tumbuhkan, tumbuhkan minat dengan memuaskan “Apakah

Manfaatnya BagiKu” (AMBAK), dan manfaatkan kehidupan belajar.

b. Alami, ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat

dimengerti semua pelajar.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitianrepository.upi.edu/22460/6/T_PD_1303390_Chapter3.pdf · 39 Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum

48

Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan (Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Namai, sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, dan

sebuah masukan.

d. Demonstrasikan, sediakan kesempatan bagi pelajar untuk

menunjukkan bahwa mereka tahu.

e. Ulangi, tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan

menegaskan, “Aku tahu bahwa aku memang tahu ini”.

f. Rayakan, Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan

keterampilan dan ilmu pengetahuan. Quantum Learning didasarkan pada bagaimana otak memproses informasi.

Menurut DePorter quantum learning didasarkan pada tiga indikator

berdasarkan modalitas yang digunakan peserta didik dalam memproses

informasi, yaitu: (1) visual (belajar dengan cara melihat); (2) auditorial

(belajar dengan cara mendengar); (3) kinestetik (belajar dengan cara

bergerak, bekerja dan menyentuh). Kaitannya dengan hal di atas bahwa

strategi quantum learning berangkat dari ide dasar tentang penemuan otak

dan potensi manusia, yang diaplikasikan dalam pembelajaran sesuai

dengan gaya belajar pesera didik. Disinilah teori-teori tentang otak

manusia memiliki relevansi yang signifikan sehingga belajar menjadi lebih

bermakna (Ratnawati, 2005).

Selanjutnya adalah variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu

motivasi belajar dan pemahaman konsep siswa. Penjelasan lebih lanjut

dijabarkan di bawah ini:

2. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai

dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap

adanya tujuan (Mc. Donald dalam Sardiman, 2009: 73). Kemudian

motivasi menurut Purwanto (1990: 71) adalah pendorongan, yaitu suatu

usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar

tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai

hasil atau tujuan tertentu.

Lebih lanjut Sardiman (2009: 83) mengemukakan bahwa motivasi

belajar siswa meliputi indikator:

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitianrepository.upi.edu/22460/6/T_PD_1303390_Chapter3.pdf · 39 Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum

49

Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan (Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Ketekunan dalam belajar, maksudnya peserta didik selalu hadir di

sekolah, mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas dan mempersiapkan

diri dalam menghadapi pembelajaran di sekolah.

b. Ulet dalam menghadapi kesulitan, keuletan peserta didik dapat

diidentifikasi melalui sikap peserta didik dalam menghadapi kesulitan

dan usaha yang dilakukan pada saat mengalami kesulitan dalam

pembelajaran.

c. Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar, dapat diidentifikasi

melalui kebiasaan peserta didik dan semangat peserta didik dalam

mengikuti pembelajaran.

d. Berprestasi dalam belajar, peserta didik dikatakan memiliki motivasi

tinggi manakala mereka memiliki keinginan untuk berprestasi dan

mereka mampu mencapai kualifikasi hasil yang diharapkan.

e. Mandiri dalam belajar, peserta didik dikatakan memiliki motivasi jika

memiliki kemandirian dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan

misalnya, mengerjakan tugas/PR dan belajar mandiri di luar jam

pelajaran. Jadi motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa

untuk belajar secara sungguh-sungguh, yang pada gilirannya akan

terbentuk cara belajar siswa yang sistematis, penuh konsentrasi dan dapat

menyeleksi kegiatan-kegiatannya.

3. Pemahaman Konsep

Pemahaman konsep berasal dari dua kata, pemahaman dan konsep.

Pengertian pemahaman dikemukakan oleh Winkel dan Mukhtar (dalam

Sudaryono, 2012: 44) mengemukakan bahwa “Pemahaman yaitu

kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah

sesuatu itu diketahui atau diingat, mencakup kemampuan untuk

menangkap makna dari arti bahan yang dipelajari, yang dinyatakan dengan

menguraikan isi pokok dari suatu bacaan, atau mengubah data yang

disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain”.

Menurut Bloom (dalam Subiyanto, 1988: 49) membagi pemahaman

menjadi tiga indikator yang langsung disesuaikan oleh peneliti dengan

konsep materi kemerdekaan, yaitu sebagai berikut:

a. Mengurutkan peristiwa kemerdekaan, dan menjelaskan makna

peristiwa pertempuran. (translasi).

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitianrepository.upi.edu/22460/6/T_PD_1303390_Chapter3.pdf · 39 Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum

50

Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan (Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menjelaskan kembali peristiwa pertempuran setelah kemerdekaan, dan

menghubungkan konsep kemerdekaan dengan kehidupan sehari-hari.

(interpretasi).

c. Kemampuan memprediksi akibat dari pertempuran setelah

kemerdekaan, dan memiliki semangat juang kepahlawanan.

(ekstrapolasi).

Dengan demikian pemahaman konsep dapat diartikan sebagai

kemampuan seseorang dalam menangkap, menginterpretasi dan

mengaplikasikan materi yang diperolehnya. Pemahaman konsep juga

dapat ditujukan melaui kemampuan seseorang dalam memprediksi

kecenderungan, kemampuan meramalkan akibat-akibat dari berbagai

penyebab suatu gejala.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

tes, observasi, wawancara dan angket atau kuesioner. Tes yang dilakukan

terdiri dari pretest dan posttest. Pretest dilakukan untuk mengetahui

pemahaman konsep peserta didik sebelum diberikan perlakuan. Sedangkan

posttest dilakukan untuk mengetahui perubahan kemampuan memahami

konsep setelah diberikan perlakuan. Penyusunan tes diawali dengan

penyusunan kisi-kisi yang mencakup kompetensi dasar, indikator, aspek yang

diukur beserta skor penilaiannya dan nomor butir soal beserta kunci

jawabannya dan aturan pemberian skor untuk masing-masing butir soal.

Selanjutnya observasi dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai

kesesuaian aktivitas guru dengan langkah-langkah dalam strategi quantum

learning. Wawancara dilakukan untuk mengetahui kendala yang ditemukan

ketika proses pembelajaran dengan menggunakan quantum learning. Sumber

data, jenis data, teknik pengumpulan data, dan instrumen yang digunakan

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.7

Teknik pengumpul data, instrumen pengumpul data dan tujuan

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitianrepository.upi.edu/22460/6/T_PD_1303390_Chapter3.pdf · 39 Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum

51

Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan (Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No

Teknik

Pengumpulan

data

Intrumen pengumpul

data Tujuan

1 Tes Lembar tes tulis

pilihan ganda

(pretest dan posttest)

Mengukur kemampuan

pemahaman konsep siswa

2 Angket

(kuesioner)

Lembar angket

(kuesioner)

Mengukur motivasi belajar siswa

3 Observasi Lembar observasi Melihat kesesuaian aktivitas guru

dengan langkah-langkah dalam

strategi quantum learning

H. Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menjawab rumusan masalah dan

pengujian hipotesis. Data yang diperoleh berupa nilai hasil pretes dan postest

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol akan dianalisis dengan menggunakan

perhitungan uji statistik. Data kuantitatif diperoleh dari hasil pretest dan

postest yang memuat indikator motivasi belajar dan pemahaman konsep siswa.

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang digunakan untuk

mengetahui normalitas data adalah sebagai berikut:

H0 : Data berditribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal

Untuk menghitung normalitas suatu data akan dilakukan dengan uji

shapiro-wilk, karena data yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah 31

siswa. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

Jika dengan , maka H0 ditolak.

Jika dengan , maka H0 diterima.

Dengan P-value adalah nilai signifikansi hasil perhitungan

(Trihendradi, 2012: 94).

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitianrepository.upi.edu/22460/6/T_PD_1303390_Chapter3.pdf · 39 Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum

52

Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan (Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas varians dialkukan antara kelompok

eksperimen (SDN Majalengka Kulon V) dan kontrol (SDN Tarikolot I),

dan antara kelompok pretest dan posttest dalam satu kelompok eksperimen

atau kontrol. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah

varians kedua kelompok sama atau berbeda. Hipotesis yang digunakan

untuk menghitung homogenitas suatu data adalah sebagai berikut:

H0 : Varians kedua kelompok sampel homogen.

H1 : Varians kedua kelompok sampel tidak homogen.

Untuk menghitung homogenitas suatu data akan dilakukan dengan

uji Lavene. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

Jika dengan , maka H0 ditolak.

Jika dengan , maka H0 diterima.

Dengan P-value adalah nilai signifikansi hasil perhitungan

(Trihendradi, 2012: 136).

3. Uji Perbedaan Dua Rata-rata

Apabila sebaran data berdistribusi normal dan varians kedua

kelompok sampel homogen, maka uji perbedaan rata-rata menggunakan

uji t dengan rumus:

s

nn

XXt

21

21

11

Apabila sebaran data berdistribusi tidak normal, maka uji perbedaan

rata-rata menggunakan statistik nonparametrik dengan uji Mann-Whitney.

Hipotesis yang digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata suatu

kelompok data adalah sebagai berikut:

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitianrepository.upi.edu/22460/6/T_PD_1303390_Chapter3.pdf · 39 Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum

53

Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan (Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

H1 : Kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol.

Untuk menghitung perbedaan rata-rata data akan dilakukan dengan

menggunakan uji t atau Man-Whitney tergantung distribusi data dan

varians kedua kelompok sampel. Pengujiannya adalah sebagai berikut:

Jika dengan , maka H0 ditolak.

Jika dengan , maka H0 diterima.

Dengan P-value adalah nilai signifikansi hasil perhitungan

(Trihendradi, 2012: 125).