bab iii metode penelitian - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/10537/6/bab 3.pdf · negara...

34
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Kegiatan ilmiah tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berati kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara- cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. 1 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan jenis masalah yang diteliti, teknik, dan alat yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Yaitu mendiskripsikan apa saja yang ada yang diamati di dalam objek penelitian. 2 Penelitian ini dilakukan dengan cara membuat deskripsi permasalahan yang telah diidentifikasi sebelumnya. Peneliti hanya menjelaskan objek yang diteliti dengan sudut pandang peneliti. 3 Tujuannya adalah untuk membuat pemaparan (deskripsi), faktual dan akurat mengenai fakta terhadap situasi-situasi atau kejadian- 1 Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Alfabeta, Bandung, hal 2. 2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, hal 19. 3 Ibnu Subiyanto, tt, Metodologi Penelitian, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, hal 3.

Upload: vokiet

Post on 13-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Kegiatan ilmiah

tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan

sistematis. Rasional berati kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-

cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.

Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh manusia,

sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang

digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu

menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.1

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Berdasarkan jenis masalah yang diteliti, teknik, dan alat yang

digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Yaitu

mendiskripsikan apa saja yang ada yang diamati di dalam objek

penelitian.2 Penelitian ini dilakukan dengan cara membuat deskripsi

permasalahan yang telah diidentifikasi sebelumnya. Peneliti hanya

menjelaskan objek yang diteliti dengan sudut pandang peneliti.3

Tujuannya adalah untuk membuat pemaparan (deskripsi), faktual dan

akurat mengenai fakta terhadap situasi-situasi atau kejadian-

1 Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Alfabeta, Bandung, hal 2.

2Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, hal 19.

3Ibnu Subiyanto, tt, Metodologi Penelitian, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, hal 3.

kejadian.4Pendekatan kualitatif diambil karena pada penelitian ini

menekankan pada proses terbentuknya kelompok. Pendekatan deskriptif

ini menjelaskan secara detail mulai dari awal sampai akhir proses Group

Development, bagaimana terbentuk dan berkembangnya suatu kelompok

tersebut.

Jenis penelitian yang diambil yaitu studi kasus. Ini dikarenakan

peneliti melihat dan mendalami sebuah kasus yang tengah terjadi pada

sebuah kelembagaan sosial kemanusiaan yang memiliki peran ganda,

yaitu sebagai Organisasi Sosial Nasional dan Lembaga Amil Zakat

Nasional yaitu proses pelaksanaan salah satu program lembaga tersebut.

B. Lokasi Penelitian

PKPU merupakan singkatan dari Pos Keadilan Peduli Umat yang

berada di Jl.Ngagel Madya no.83 Surabaya. PKPU merupakan suatu

badan kelembagaan nasional yang bergerak pada bidang kemanusiaan dan

tanggap bencana alam, Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) dan Wakaf serta dana

CSR Perusahaan.

Kiprah PKPU sebagai pegiat kemanusiaan terukir jelas dalam

partisipasinya berdampingan dengan NGO internasional dari manca

negara mengatasi keadaan darurat tanggap bencana serta fase

pembangunan kembali bencana-bencana besar yang menimpa tanah air

4Sumadi Suryabrata, 2002, Metodologi Penelitian, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal 18.

kita seperti gempa bumi dan tsunami di Aceh, Yogyakarta, dan beberapa

peristiwa lainnya.

Sebagai lembaga yang semakin kokoh dalam menangani isu-isu

kemanusiaan global maka tuntutan standarisasi kerja serta pengembangan

program telah mencambuk PKPU untuk mengedepankan peningkatan

mutu program dan layanan dengan menghasilkan kontribusi yang solutif

bagi masyarakat. Tuntutan tersebut dijawab dengan diterimanya PKPU

sebagai ”NGO in Special Consultative Status with the Economic and

Social Council of the United Nations” pada 21 Juli 2008, yang menuntut

akuntabilitas kinerja kemanusiaan secara periodik sebagai konsekuensi

status yang disandang. Kemudian pada tahun 2010, PKPU juga telah

resmi terdaftar sebagai Organisasi Sosial Nasional berdasarkan keputusan

Menteri Sosial RI No 08/Huk/2010. Sejak tahun 2012, PKPU memiliki

program khusus yaitu program Prospek.5

Program Sinergi Pemberdayaan Komunitas (PROSPEK) merupakan

program pemberdayaan ekonomi usaha kecil melalui kelompok.

Masyarakat yang menjadi sasaran dalam program ini adalah kelompok

petani gurem, peternak, pengrajin, pedagang kecil, tukang ojek dan

nelayan. Masyarakat dihimpun dalam Kelompok Swadaya Masyarakat

(KSM) untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan rutin. KSM,

kemudian dihimpun dalam koperasi yang dikelola oleh, dari dan untuk

anggota.

5PKPU, 2013, “Tentang PKPU”, dilihat tanggal 18 Maret 2013 dari situs

http://www.pkpu.or.id/about

Dalam proses pendampingan, PKPU menerapkan metodologi

partisipatif selama dua tahun, PKPU hanya mendampingi dan

memfasilitasi kegiatan-kegiatan masyarakat, pemegang peran utama tetap

masyarakat. Setelah dua tahun, dan PKPU menyelesaikan programnya,

masyarakat akan membentuk kelembagaan masyarakat yang menjadi

wadah bagi masyarakat untuk melanjutkan program secara bersama-

sama.Program ini akan berjalan sesuai dengan harapan, apabila

dikembangkan secara professional dan mendapatkan dukungan dari

semua stakeholder, baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat itu

sendiri.

C. Jenis dan Sumber Data

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian,

peneliti menggunakan dua jenis data yaitu, jenis data primer dan data

sekunder.

1. Data primer.

Data primer berupa data yang diperoleh langsung dari sumber data

pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian.6 Sumber data utama

dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan (pengamatan

langsung). Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh

dari lapangan dengan mengamati atau wawancara. Peneliti menggunakan

data ini untuk mendapatkan informasi lansung tentang Group

6Burhan Bungin, 2011, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kencana, Jakarta, hal 132.

Development untuk pemberdayaan usaha kecil pada program PROSPEK

di PKPU Surabaya yaitu dengan cara wawancara dengan berbagai staf

terkait dan masyarakat yang menjadi objek.

2. Data sekunder.

Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber

kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan.7 Data sekunder

juga dapat berupa majalah, buletin, publikasi dari berbagai organisasi,

lampiran-lampiran dari badan-badan resmi seperti kementrian-

kementrian, hasil-hasil studi, tesis, hasil survey, studi histories, dan

sebagainya. Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat

penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan.

Dalam melakukan aksi penggalian data. Peneliti akan berdiskusi

dengan beberapa nara sumber. Nara sumber merupakan beberapa orang

atau staf yang terlibat langsung dengan obyek dan kajian penelitian.

Beberapa nara sumber tersebut antara lain:

a. Manajer dari program PROSPEK.

b. Staf pelaksana program tersebut.

c. Masyarakat yang menjadi objek langsung dari program tersebut.

D. Tahap-Tahap Penelitian

Tahap-tahap penelitian kualitatif dengan salah satu ciri pokoknya

peneliti menjadi alat penelitian. Khusus pada analisis data, ciri khasnya

7Burhan Bungin, 2011, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kencana, Jakarta, hal 132.

sudah dimulai sejak awal pengumpulan data. Bab ini membahas tahap-

tahap penelitian yang akan memberikan gambaran tentang keseluruhan

perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data, analisis dan penafsiran data,

sampai penulisan laporan.8

1. Tahap Pra Lapangan

Pada tahap ini, ada tujuh tahapan yang yang dilalui oleh

peneliti.

a. Menyusun rancangan penelitian.

Rancangan penelitian berupa matrik penelitian kualitatif yang

terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, judul awal penelitian

beserta metode penelitian.

b. Memilih lapangan penelitian.

Dalam pemilihan lapangan penelitian, peneliti meminta

rekomendasi dari beberapa rekan yang memahami mengenai cara

kerja lembaga Islam di Surabaya. Dari rekomendasi tersebut, peneliti

melakukan kroscek ke lapangan pada salah satu lembaga

kemanusiaan yaitu PKPU Surabaya. Pada tahap ini, peneliti mencari

info tentang kasus yang menarik yang terjadi pada lembaga tersebut.

Sebelum melakukan kroscek langsung ke lapangan, peneliti terlebih

dahulu mencari info melalui media online. Setelah ada kepastian

8Lexy J. Moleong, 2009, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung, hal 126.

terhadap lapangan penelitian, peneliti mendiskusikannya dengan

sekertaris jurusan Manajemen Dakwah.

c. Mengurus perizinan.

Setelah menemukan lapangan penelitian yang cocok, peneliti

menemui salah satu staf atau pegawai lembaga tersebut. Peneliti

mengemukakan maksud dan tujuan peneliti datang ke lembaga

tersebut. Dari sinilah didapat kesepakatan antara peneliti dengan staf

lembaga untuk melakukan penelitian. Dalam pengurusan izin pada

tahap ini, masih hanya sekedar lisan saja. Hal ini dikarenakan peneliti

belum mendapatkan surat pengantar dari jurusan Manajemen Dakwah

dan dari IAIN Sunan Ampel Surabaya. Surat izin penelitian akan

diberikan setelah mahasiswa melaksanakan ujian proposal.

d. Menjajaki dan menilai lapangan.

Pada tahap ini, peneliti memasuki lapangan dengan tujuan

melihat dan menjajaki lapangan untuk memperoleh informasi secara

global baik itu berupa data geografis, demografis, serta tentang segala

aktifitas dan program-progarm yang ada di lembaga. Peneliti

mencoba masuk dan lebih dekat terhadap para pegawai dan staf yang

ada di lembaga.

e. Memilih dan memanfaatkan informan.

Pemilihan informan dilakukan agar nantinya data yang

diperoleh benar-benar valid. Peneliti memilih salah satu staf yaitu

mbak Lutfi sebagai key informan. Mbak Lutfi ini sebagai key

informan ketika peneliti sedang berada di lingkungan kantor. Namun

ketika peneliti berada di area masyarakat atau pada obyek program,

peneliti menggali informasi dari penanggung jawab program dan juga

masyarakat.

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian.

Persiapan peralatan dan perlengkapan penelitian dilakauakn

sudah jauh sebelum melakukan penelitian. Perlengkapan tersebut

yang nantinya akan berguna dan dibutuhkan selama proses penelitian.

Peralatan tersebut mencakup alat-alat tulis, alat perekam, serta

kamera.

g. Persoalan etika penelitian.

Tahap terakhir pada pra lapangan ini yaitu pada permasalahan

etika peneliti ketika memasuki lapangan. Peneliti harus dapat menjaga

sikap dan etika guna menjalin hubungan yang baik dan untuk

mempermudah dalam penggalin info. Dengan demikian diharapkan,

akan tercipta suasana yang nyaman dan kondusif antara peneliti

dengan pihak dari lemnbaga PKPU dan juga masyarakat yang

menjadi sasaran progaram.

2. Tahap Pelaksanaan di Lapangan.

Tahap pelaksanaan di lapangan merupakan tahap inti penelitian.

Pada tahap ini, peneliti memulai memasuki lapangan dengan

memperhatikan beberapa etika yang harus dijaga. Pada tahap pertama,

peneliti melakukan wawancara dan observasi ke beberapa wilayah yang

menjadi sasaran kerja objek. Hal ini dikarenakan nara sumber yang

menjadi informan berasal dari berbagai sumber dan latar belakang.

Wawancara dan observasi dilakukan untuk melihat kebutuhan dan

kesesuaian antara fokus penelitian dengan objek penelitian. Uraian

tentang tahapan penelitian adalah sebagai berikut yang terdiri dari tiga

tahap:

a. Memahami Latar Penelitian dan Persiapan Diri.

Memahami latar belakang penelitian bertujuan untuk

memudahkan nantinya peneliti untuk menjalani proses yang

selanjutnya. Dengan adanya pemahaman tersebut, maka peneliti

mengetahui arah jalannya wawancara, observasi yang terkait serta

dokumen-dokumen apa saja yang dibutuhkan dalam pengumpulan

data. Dengan demikian maka peneliti dapat mempersiapkan diri

dengan baik.

b. Memasuki Lapangan.

Pada saat memasuki lapangan, peneliti membaur dengan

berbagai informan. Karena yang menjadi informan dari berbagai latar

belakang dan lokasi yang berbeda, maka peneliti akan sangat

memperhatikan etika dan norma dalam melakukan segala kegiatan

yang berhubungan dengan penelitian. Hal ini agar para informan,

khususnya dari masyarakat sasaran objek agar tidak merasa canggung

dengan peneliti, sehingga data yang diperoleh akan valid.

c. Berperan serta Mengumpulkan Data.

Dalam pengumpulan data di lapangan, peneliti akan selalu aktif

mencatat serta merekam segala hasil interview dan observasi dalam

field notes (catatan lapangan). Catatan tersebut yang nantinya akan

dijadikan sebagai sumber data untuk dianalisis.

3. Tahap Analisis Data.

Analisis data merupakan tahap pertengahan yang memiliki fungsi

penting. Data yang telah diperoleh dianalisis agar dapat dipertanggung

jawabkan keabsahannya.9Bentuk analisis peneliti selama berada di

lapangan menggunakan analisis data model Miles dan Huberman10

yaitu analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara

terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Peneliti

menggunakan teknis reduksi, yaitu memfokuskan pada hal-hal yang

penting, display, yaitu menguraikan secara singkat, dan conclusion

drawinng, yaitu pengambilan kesimpulan atas permasalahan yang

ditemui yang bersumber dari wawancara, observasi, dan dokumentasi

yang terkait.

4. Tahap Penulisan Skripsi.

Penulisan skripsi merupakan hasil akhir dari suatu proses

penelitian. Seluruh data yang diperoleh sejak proses awal mulai dari

9Haris Herdiyansyah, 2012, Metode Penelitian Kualitatif, Salemba Humanika, Jakarta, hal 158.

10Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, hal. 245-246.

pengumpulan data hingga akhir pada proses pengambilan kesimpulan,

semuanya di tulis secara sistematis dan sesuai dengan prosedur yang

baik.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa

instrumen. Seperti pernyataan dari Nasution (dalam bukunya Sugiono)

bahwa:

“Dalam penelitan kualitatif, tidak ada pilihan lain dari pada

menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya

ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang

pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang

digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat

ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih

perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang

serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya

peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat

mencapainya.”11

Instrumen yang paling utama adalah peneliti itu sendiri. Hal ini

dikarenakan peneliti merupakan alat peka dan harus dapat bereaksi

terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya

sendiri dan dianalisis secara kritis. Peneliti juga harus dapat menganalisis

setiap peristiwa dan situasi yang timbul pada saat penelitian berlangsung.

Selain itu, kepekaan peneliti terhadap suatu peristiwa dan analisis dari

hasil observasi terhadap data juga sangat diperlukan.

Selain menggunakan peneliti sebagai instrumen utama,

pengumpulan data juga bersumber pada wawancara, observasi dan data

11

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, hal. 223.

dokumentasi. Pada penelitian ini, peneliti dapat memperoleh beberapa

data dengan berbagai cara dan sumber, antara lain:

a. Menurut Meldona, “wawancara merupakan proses interaksi antara

dua atau lebih orang dalam sebuah proses komunikasi.”12

Wawancara

(interview) semi terstruktur (bebas)yaitu peneliti hanya mengajukan

sejumlah pertanyaan yag mengundang jawaban atau komentar subjek

secara bebas.13

Wawancara tersebut dilakukan terhadap beberapa nara

sumber, yaitu dengan para staf dan anggota PKPU, para pendamping

yang mendampingi program kerja PROSPEK di masyarakat,

masyarakat yang menjadi pelaku sekaligus objek langsung dari

program tersebut.

Beberapa pertanyaan yang akan peneliti tanyakan adalah:

1) Profil Program Sinergi Pemberdayaan Komunitas (PROSPEK) di

PKPU Surabaya.

2) Waktu dibentuknya program tersebut.

3) Proses, mekanisme dan cara kerja program tersebut.

4) Sasaran atau objek dari program tersebut.

5) Lokasi atau tempat yang menjadi sasaran program.

6) Proses terbentuknya Group Development.

7) Tantangan lembaga dalam menjalankan proses Group

Development.

12

Meldona, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia Perspektif Integratif, UIN-Malang Press,

Malang, hal 48. 13

Sudarwan Danim, tt, Menjadi Peneliti Kualitatif, Pustaka Setia, Bandung, hal 139.

8) Cara yang digunakan lembaga dalam mengatasi dan

menyelesaikan permasalahan yang timbul.

9) Kiat lembaga dalam mempertahankan eksistensinya berkaitan

dengan proses Group Development.

10) Peran lembaga terhadap program PROSPEK.

11) Dampak yang timbul dengan adanya program terhadap lembaga,

masyarakat dan lingkungan.

b. Observasi atau pengamatan, dengan melakukan pengamatan langsung

pada proses yang dilaksanakan dalam Group Development. Selain itu,

lingkungan masyarakat yang menjadi sasaran program kerja, serta

dampak dari pencapaian tujuan Group Development tersebut juga

akan menjadi objek observasi. Observasi akan peneliti lakukan secara

terstruktur dalam beberapa aspek:

1) Dinamika kelompok dalam proses Group Development pada

program PROSPEK.

2) Suasana kerja dalam kelompok.

3) Motivasi dan semangat kerja yang ada pada kelompok.

c. Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dan mempelajari data yang

diperoleh dari lembaga PKPU. Data yang dipakai adalah seluruh data

yang berhubungan dengan pembentukan dan perkembangan

tercapainya tujuan program PROSPEK. Beberapa data yang dimaksud

berupa:

1) Profil lembaga PKPU.

2) Data mengenai seluruh peserta beserta program kerja yang

direncanakan.

3) Data memoriel kegiatan PROSPEK.

4) Rencana strategik yang akan dijalankan oleh lembaga.

Selain bersumber pada tiga hal tadi, peneliti juga menggunakan cara

triangulasi, yaitu dengan menggabungkan berbagai teknik pengumpulan

data dan sumber data. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman

peneliti tentang apa yang telah ditemukan.

Hal ini dilakukan setelah peneliti benar-benar menemukan fokus

permasalahan secara jelas. Dari fokus permasalahan tersebut, kemudian

dikembangkan dengan menggunakan instrumen penelitian sederhana

yang lain melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hal ini

dimaksudkan untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis

permasalahan.

Untuk lebih jelasnya tentang jenis data dan cara pengumpulannya

dapat dilihat di tabel berikut:

Tabel 1

NO DATA TPD

1. Profil PKPU Surabaya dan program Prospek. I+D

2. Waktu dibentuknya program Prospek. I+D

3. Proses, mekanisme dan cara kerja program Prospek. I

4. Sasaran atau objek program Prospek. I+D

5. Lokasi atau tempat yang menjadi sasaran program I+D

Prospek.

6. Proses terbentuknya Group Development. I

7. Tantangan lembaga dalam menjalankan proses

Group Development.

I

8. Cara yang digunakan lembaga dalam mengatasi dan

menyelesaikan permasalahan yang timbul.

I

9. Kiat lembaga dalam mempertahankan eksistensinya

berkaitan dengan proses Group Development.

I+D

10. Peran lembaga terhadap program Prospek. I

11. Dampak yang timbul dengan adanya program

Prospek terhadap lembaga, masyarakat dan

lingkungan.

I+O

12. Dinamika kelompok dalam proses Group

Developmentpada program Prospek.

O

13. Suasana kerja dalam kelompok. O

14. Motivasi dan semangat kerja yang ada pada

kelompok.

O

15. Data mengenai seluruh peserta beserta program kerja

yang direncanakan.

D

16. Data memoriel kegiatan program Prospek. D

Keterangan:

TPD : Teknik Pengumpulan Data

I : Interview

D : Dokumentasi

O : Observasi

F. Teknik Validitas Data

Dalam penelitian kualitatif, keabsahan data penelitian dilakukan

dengan dua cara, yaitu:

a. Triangulasi, yaitu pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara dan berbagai waktu.

b. Analisis kasus negatif berfungsi untuk mencari data yang berbeda

dan bertentangan. Jika tidak ada, berarti data yang ditemukan sudah

valid.

G. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini, analisis data dilakukan sejak sebelum memasuki

lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Analisi

telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun

ke lapangan, dan sampai penulisan hasil penelitian di lapangan. Analisi

data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan

pengumpulan data.

Bentuk analisis peneliti selama berada di lapangan menggunakan

analisis data model Miles dan Huberman14

yaitu analisis data dilakukan

14

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, hal. 245-246.

secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas,

sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data yaitu:

a. Data Reduction yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan mencari tema dan

pola.

b. Data Display, yaitu penyajian data yang bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat dengan teks yang bersifat naratif, bagan,

hubungan antar kategori, flowcart dan sejenisnya.

c. Conclusion drawing/ verification yaitu penarikan kesimpulan.

Kesimpulan awal bersifat sementara, dan akan berubah jika pada

tahap pengumpulan data ditemukan bukti-bukti yang valid dan

konsisten.

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Kegiatan ilmiah

tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan

sistematis. Rasional berati kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-

cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.

Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh manusia,

sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang

digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu

menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.15

H. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Berdasarkan jenis masalah yang diteliti, teknik, dan alat yang

digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Yaitu

mendiskripsikan apa saja yang ada yang diamati di dalam objek

penelitian.16

Penelitian ini dilakukan dengan cara membuat deskripsi

permasalahan yang telah diidentifikasi sebelumnya. Peneliti hanya

menjelaskan objek yang diteliti dengan sudut pandang peneliti.17

Tujuannya adalah untuk membuat pemaparan (deskripsi), faktual dan

akurat mengenai fakta terhadap situasi-situasi atau kejadian-

kejadian.18

Pendekatan kualitatif diambil karena pada penelitian ini

menekankan pada proses terbentuknya kelompok. Pendekatan deskriptif

15

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Alfabeta, Bandung, hal 2. 16

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, hal 19. 17

Ibnu Subiyanto, tt, Metodologi Penelitian, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, hal 3. 18

Sumadi Suryabrata, 2002, Metodologi Penelitian, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal 18.

ini menjelaskan secara detail mulai dari awal sampai akhir proses Group

Development, bagaimana terbentuk dan berkembangnya suatu kelompok

tersebut.

Jenis penelitian yang diambil yaitu studi kasus. Ini dikarenakan

peneliti melihat dan mendalami sebuah kasus yang tengah terjadi pada

sebuah kelembagaan sosial kemanusiaan yang memiliki peran ganda,

yaitu sebagai Organisasi Sosial Nasional dan Lembaga Amil Zakat

Nasional yaitu proses pelaksanaan salah satu program lembaga tersebut.

I. Lokasi Penelitian

PKPU merupakan singkatan dari Pos Keadilan Peduli Umat yang

berada di Jl.Ngagel Madya no.83 Surabaya. PKPU merupakan suatu

badan kelembagaan nasional yang bergerak pada bidang kemanusiaan dan

tanggap bencana alam, Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) dan Wakaf serta dana

CSR Perusahaan.

Kiprah PKPU sebagai pegiat kemanusiaan terukir jelas dalam

partisipasinya berdampingan dengan NGO internasional dari manca

negara mengatasi keadaan darurat tanggap bencana serta fase

pembangunan kembali bencana-bencana besar yang menimpa tanah air

kita seperti gempa bumi dan tsunami di Aceh, Yogyakarta, dan beberapa

peristiwa lainnya.

Sebagai lembaga yang semakin kokoh dalam menangani isu-isu

kemanusiaan global maka tuntutan standarisasi kerja serta pengembangan

program telah mencambuk PKPU untuk mengedepankan peningkatan

mutu program dan layanan dengan menghasilkan kontribusi yang solutif

bagi masyarakat. Tuntutan tersebut dijawab dengan diterimanya PKPU

sebagai ”NGO in Special Consultative Status with the Economic and

Social Council of the United Nations” pada 21 Juli 2008, yang menuntut

akuntabilitas kinerja kemanusiaan secara periodik sebagai konsekuensi

status yang disandang. Kemudian pada tahun 2010, PKPU juga telah

resmi terdaftar sebagai Organisasi Sosial Nasional berdasarkan keputusan

Menteri Sosial RI No 08/Huk/2010. Sejak tahun 2012, PKPU memiliki

program khusus yaitu program Prospek.19

Program Sinergi Pemberdayaan Komunitas (PROSPEK) merupakan

program pemberdayaan ekonomi usaha kecil melalui kelompok.

Masyarakat yang menjadi sasaran dalam program ini adalah kelompok

petani gurem, peternak, pengrajin, pedagang kecil, tukang ojek dan

nelayan. Masyarakat dihimpun dalam Kelompok Swadaya Masyarakat

(KSM) untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan rutin. KSM,

kemudian dihimpun dalam koperasi yang dikelola oleh, dari dan untuk

anggota.

Dalam proses pendampingan, PKPU menerapkan metodologi

partisipatif selama dua tahun, PKPU hanya mendampingi dan

memfasilitasi kegiatan-kegiatan masyarakat, pemegang peran utama tetap

masyarakat. Setelah dua tahun, dan PKPU menyelesaikan programnya,

19

PKPU, 2013, “Tentang PKPU”, dilihat tanggal 18 Maret 2013 dari situs

http://www.pkpu.or.id/about

masyarakat akan membentuk kelembagaan masyarakat yang menjadi

wadah bagi masyarakat untuk melanjutkan program secara bersama-

sama.Program ini akan berjalan sesuai dengan harapan, apabila

dikembangkan secara professional dan mendapatkan dukungan dari

semua stakeholder, baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat itu

sendiri.

J. Jenis dan Sumber Data

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian,

peneliti menggunakan dua jenis data yaitu, jenis data primer dan data

sekunder.

3. Data primer.

Data primer berupa data yang diperoleh langsung dari sumber data

pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian.20

Sumber data utama

dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan (pengamatan

langsung). Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh

dari lapangan dengan mengamati atau wawancara. Peneliti menggunakan

data ini untuk mendapatkan informasi lansung tentang Group

Development untuk pemberdayaan usaha kecil pada program PROSPEK

di PKPU Surabaya yaitu dengan cara wawancara dengan berbagai staf

terkait dan masyarakat yang menjadi objek.

4. Data sekunder.

20

Burhan Bungin, 2011, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kencana, Jakarta, hal 132.

Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber

kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan.21

Data

sekunder juga dapat berupa majalah, buletin, publikasi dari berbagai

organisasi, lampiran-lampiran dari badan-badan resmi seperti kementrian-

kementrian, hasil-hasil studi, tesis, hasil survey, studi histories, dan

sebagainya. Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat

penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan.

Dalam melakukan aksi penggalian data. Peneliti akan berdiskusi

dengan beberapa nara sumber. Nara sumber merupakan beberapa orang

atau staf yang terlibat langsung dengan obyek dan kajian penelitian.

Beberapa nara sumber tersebut antara lain:

d. Manajer dari program PROSPEK.

e. Staf pelaksana program tersebut.

f. Masyarakat yang menjadi objek langsung dari program tersebut.

K. Tahap-Tahap Penelitian

Tahap-tahap penelitian kualitatif dengan salah satu ciri pokoknya

peneliti menjadi alat penelitian. Khusus pada analisis data, ciri khasnya

sudah dimulai sejak awal pengumpulan data. Bab ini membahas tahap-

tahap penelitian yang akan memberikan gambaran tentang keseluruhan

21

Burhan Bungin, 2011, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kencana, Jakarta, hal 132.

perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data, analisis dan penafsiran data,

sampai penulisan laporan.22

5. Tahap Pra Lapangan

Pada tahap ini, ada tujuh tahapan yang yang dilalui oleh

peneliti.

h. Menyusun rancangan penelitian.

Rancangan penelitian berupa matrik penelitian kualitatif yang

terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, judul awal penelitian

beserta metode penelitian.

i. Memilih lapangan penelitian.

Dalam pemilihan lapangan penelitian, peneliti meminta

rekomendasi dari beberapa rekan yang memahami mengenai cara

kerja lembaga Islam di Surabaya. Dari rekomendasi tersebut, peneliti

melakukan kroscek ke lapangan pada salah satu lembaga

kemanusiaan yaitu PKPU Surabaya. Pada tahap ini, peneliti mencari

info tentang kasus yang menarik yang terjadi pada lembaga tersebut.

Sebelum melakukan kroscek langsung ke lapangan, peneliti terlebih

dahulu mencari info melalui media online. Setelah ada kepastian

terhadap lapangan penelitian, peneliti mendiskusikannya dengan

sekertaris jurusan Manajemen Dakwah.

j. Mengurus perizinan.

22

Lexy J. Moleong, 2009, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung, hal 126.

Setelah menemukan lapangan penelitian yang cocok, peneliti

menemui salah satu staf atau pegawai lembaga tersebut. Peneliti

mengemukakan maksud dan tujuan peneliti datang ke lembaga

tersebut. Dari sinilah didapat kesepakatan antara peneliti dengan staf

lembaga untuk melakukan penelitian. Dalam pengurusan izin pada

tahap ini, masih hanya sekedar lisan saja. Hal ini dikarenakan peneliti

belum mendapatkan surat pengantar dari jurusan Manajemen Dakwah

dan dari IAIN Sunan Ampel Surabaya. Surat izin penelitian akan

diberikan setelah mahasiswa melaksanakan ujian proposal.

k. Menjajaki dan menilai lapangan.

Pada tahap ini, peneliti memasuki lapangan dengan tujuan

melihat dan menjajaki lapangan untuk memperoleh informasi secara

global baik itu berupa data geografis, demografis, serta tentang segala

aktifitas dan program-progarm yang ada di lembaga. Peneliti

mencoba masuk dan lebih dekat terhadap para pegawai dan staf yang

ada di lembaga.

l. Memilih dan memanfaatkan informan.

Pemilihan informan dilakukan agar nantinya data yang

diperoleh benar-benar valid. Peneliti memilih salah satu staf yaitu

mbak Lutfi sebagai key informan. Mbak Lutfi ini sebagai key

informan ketika peneliti sedang berada di lingkungan kantor. Namun

ketika peneliti berada di area masyarakat atau pada obyek program,

peneliti menggali informasi dari penanggung jawab program dan juga

masyarakat.

m. Menyiapkan perlengkapan penelitian.

Persiapan peralatan dan perlengkapan penelitian dilakauakn

sudah jauh sebelum melakukan penelitian. Perlengkapan tersebut

yang nantinya akan berguna dan dibutuhkan selama proses penelitian.

Peralatan tersebut mencakup alat-alat tulis, alat perekam, serta

kamera.

n. Persoalan etika penelitian.

Tahap terakhir pada pra lapangan ini yaitu pada permasalahan

etika peneliti ketika memasuki lapangan. Peneliti harus dapat menjaga

sikap dan etika guna menjalin hubungan yang baik dan untuk

mempermudah dalam penggalin info. Dengan demikian diharapkan,

akan tercipta suasana yang nyaman dan kondusif antara peneliti

dengan pihak dari lemnbaga PKPU dan juga masyarakat yang

menjadi sasaran progaram.

6. Tahap Pelaksanaan di Lapangan.

Tahap pelaksanaan di lapangan merupakan tahap inti penelitian.

Pada tahap ini, peneliti memulai memasuki lapangan dengan

memperhatikan beberapa etika yang harus dijaga. Pada tahap pertama,

peneliti melakukan wawancara dan observasi ke beberapa wilayah yang

menjadi sasaran kerja objek. Hal ini dikarenakan nara sumber yang

menjadi informan berasal dari berbagai sumber dan latar belakang.

Wawancara dan observasi dilakukan untuk melihat kebutuhan dan

kesesuaian antara fokus penelitian dengan objek penelitian. Uraian

tentang tahapan penelitian adalah sebagai berikut yang terdiri dari tiga

tahap:

d. Memahami Latar Penelitian dan Persiapan Diri.

Memahami latar belakang penelitian bertujuan untuk

memudahkan nantinya peneliti untuk menjalani proses yang

selanjutnya. Dengan adanya pemahaman tersebut, maka peneliti

mengetahui arah jalannya wawancara, observasi yang terkait serta

dokumen-dokumen apa saja yang dibutuhkan dalam pengumpulan

data. Dengan demikian maka peneliti dapat mempersiapkan diri

dengan baik.

e. Memasuki Lapangan.

Pada saat memasuki lapangan, peneliti membaur dengan

berbagai informan. Karena yang menjadi informan dari berbagai latar

belakang dan lokasi yang berbeda, maka peneliti akan sangat

memperhatikan etika dan norma dalam melakukan segala kegiatan

yang berhubungan dengan penelitian. Hal ini agar para informan,

khususnya dari masyarakat sasaran objek agar tidak merasa canggung

dengan peneliti, sehingga data yang diperoleh akan valid.

f. Berperan serta Mengumpulkan Data.

Dalam pengumpulan data di lapangan, peneliti akan selalu aktif

mencatat serta merekam segala hasil interview dan observasi dalam

field notes (catatan lapangan). Catatan tersebut yang nantinya akan

dijadikan sebagai sumber data untuk dianalisis.

7. Tahap Analisis Data.

Analisis data merupakan tahap pertengahan yang memiliki fungsi

penting. Data yang telah diperoleh dianalisis agar dapat dipertanggung

jawabkan keabsahannya.23

Bentuk analisis peneliti selama berada di

lapangan menggunakan analisis data model Miles dan Huberman24

yaitu analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara

terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Peneliti

menggunakan teknis reduksi, yaitu memfokuskan pada hal-hal yang

penting, display, yaitu menguraikan secara singkat, dan conclusion

drawinng, yaitu pengambilan kesimpulan atas permasalahan yang

ditemui yang bersumber dari wawancara, observasi, dan dokumentasi

yang terkait.

8. Tahap Penulisan Skripsi.

Penulisan skripsi merupakan hasil akhir dari suatu proses

penelitian. Seluruh data yang diperoleh sejak proses awal mulai dari

pengumpulan data hingga akhir pada proses pengambilan kesimpulan,

23

Haris Herdiyansyah, 2012, Metode Penelitian Kualitatif, Salemba Humanika, Jakarta, hal 158. 24

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, hal. 245-246.

semuanya di tulis secara sistematis dan sesuai dengan prosedur yang

baik.

L. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa

instrumen. Seperti pernyataan dari Nasution (dalam bukunya Sugiono)

bahwa:

“Dalam penelitan kualitatif, tidak ada pilihan lain dari pada

menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya

ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang

pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang

digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat

ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih

perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang

serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya

peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat

mencapainya.”25

Instrumen yang paling utama adalah peneliti itu sendiri. Hal ini

dikarenakan peneliti merupakan alat peka dan harus dapat bereaksi

terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya

sendiri dan dianalisis secara kritis. Peneliti juga harus dapat menganalisis

setiap peristiwa dan situasi yang timbul pada saat penelitian berlangsung.

Selain itu, kepekaan peneliti terhadap suatu peristiwa dan analisis dari

hasil observasi terhadap data juga sangat diperlukan.

Selain menggunakan peneliti sebagai instrumen utama,

pengumpulan data juga bersumber pada wawancara, observasi dan data

25

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, hal. 223.

dokumentasi. Pada penelitian ini, peneliti dapat memperoleh beberapa

data dengan berbagai cara dan sumber, antara lain:

d. Menurut Meldona, “wawancara merupakan proses interaksi antara

dua atau lebih orang dalam sebuah proses komunikasi.”26

Wawancara

(interview) semi terstruktur (bebas)yaitu peneliti hanya mengajukan

sejumlah pertanyaan yag mengundang jawaban atau komentar subjek

secara bebas.27

Wawancara tersebut dilakukan terhadap beberapa nara

sumber, yaitu dengan para staf dan anggota PKPU, para pendamping

yang mendampingi program kerja PROSPEK di masyarakat,

masyarakat yang menjadi pelaku sekaligus objek langsung dari

program tersebut.

Beberapa pertanyaan yang akan peneliti tanyakan adalah:

12) Profil Program Sinergi Pemberdayaan Komunitas (PROSPEK) di

PKPU Surabaya.

13) Waktu dibentuknya program tersebut.

14) Proses, mekanisme dan cara kerja program tersebut.

15) Sasaran atau objek dari program tersebut.

16) Lokasi atau tempat yang menjadi sasaran program.

17) Proses terbentuknya Group Development.

18) Tantangan lembaga dalam menjalankan proses Group

Development.

26

Meldona, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia Perspektif Integratif, UIN-Malang Press,

Malang, hal 48. 27

Sudarwan Danim, tt, Menjadi Peneliti Kualitatif, Pustaka Setia, Bandung, hal 139.

19) Cara yang digunakan lembaga dalam mengatasi dan

menyelesaikan permasalahan yang timbul.

20) Kiat lembaga dalam mempertahankan eksistensinya berkaitan

dengan proses Group Development.

21) Peran lembaga terhadap program PROSPEK.

22) Dampak yang timbul dengan adanya program terhadap lembaga,

masyarakat dan lingkungan.

e. Observasi atau pengamatan, dengan melakukan pengamatan langsung

pada proses yang dilaksanakan dalam Group Development. Selain itu,

lingkungan masyarakat yang menjadi sasaran program kerja, serta

dampak dari pencapaian tujuan Group Development tersebut juga

akan menjadi objek observasi. Observasi akan peneliti lakukan secara

terstruktur dalam beberapa aspek:

4) Dinamika kelompok dalam proses Group Development pada

program PROSPEK.

5) Suasana kerja dalam kelompok.

6) Motivasi dan semangat kerja yang ada pada kelompok.

f. Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dan mempelajari data yang

diperoleh dari lembaga PKPU. Data yang dipakai adalah seluruh data

yang berhubungan dengan pembentukan dan perkembangan

tercapainya tujuan program PROSPEK. Beberapa data yang dimaksud

berupa:

5) Profil lembaga PKPU.

6) Data mengenai seluruh peserta beserta program kerja yang

direncanakan.

7) Data memoriel kegiatan PROSPEK.

8) Rencana strategik yang akan dijalankan oleh lembaga.

Selain bersumber pada tiga hal tadi, peneliti juga menggunakan cara

triangulasi, yaitu dengan menggabungkan berbagai teknik pengumpulan

data dan sumber data. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman

peneliti tentang apa yang telah ditemukan.

Hal ini dilakukan setelah peneliti benar-benar menemukan fokus

permasalahan secara jelas. Dari fokus permasalahan tersebut, kemudian

dikembangkan dengan menggunakan instrumen penelitian sederhana

yang lain melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hal ini

dimaksudkan untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis

permasalahan.

Untuk lebih jelasnya tentang jenis data dan cara pengumpulannya

dapat dilihat di tabel berikut:

Tabel 1

NO DATA TPD

1. Profil PKPU Surabaya dan program Prospek. I+D

2. Waktu dibentuknya program Prospek. I+D

3. Proses, mekanisme dan cara kerja program Prospek. I

4. Sasaran atau objek program Prospek. I+D

5. Lokasi atau tempat yang menjadi sasaran program I+D

Prospek.

6. Proses terbentuknya Group Development. I

7. Tantangan lembaga dalam menjalankan proses

Group Development.

I

8. Cara yang digunakan lembaga dalam mengatasi dan

menyelesaikan permasalahan yang timbul.

I

9. Kiat lembaga dalam mempertahankan eksistensinya

berkaitan dengan proses Group Development.

I+D

10. Peran lembaga terhadap program Prospek. I

11. Dampak yang timbul dengan adanya program

Prospek terhadap lembaga, masyarakat dan

lingkungan.

I+O

12. Dinamika kelompok dalam proses Group

Developmentpada program Prospek.

O

13. Suasana kerja dalam kelompok. O

14. Motivasi dan semangat kerja yang ada pada

kelompok.

O

15. Data mengenai seluruh peserta beserta program kerja

yang direncanakan.

D

16. Data memoriel kegiatan program Prospek. D

Keterangan:

TPD : Teknik Pengumpulan Data

I : Interview

D : Dokumentasi

O : Observasi

M. Teknik Validitas Data

Dalam penelitian kualitatif, keabsahan data penelitian dilakukan

dengan dua cara, yaitu:

c. Triangulasi, yaitu pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara dan berbagai waktu.

d. Analisis kasus negatif berfungsi untuk mencari data yang berbeda

dan bertentangan. Jika tidak ada, berarti data yang ditemukan sudah

valid.

N. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini, analisis data dilakukan sejak sebelum memasuki

lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Analisi

telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun

ke lapangan, dan sampai penulisan hasil penelitian di lapangan. Analisi

data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan

pengumpulan data.

Bentuk analisis peneliti selama berada di lapangan menggunakan

analisis data model Miles dan Huberman28

yaitu analisis data dilakukan

28

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, hal. 245-246.

secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas,

sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data yaitu:

d. Data Reduction yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan mencari tema dan

pola.

e. Data Display, yaitu penyajian data yang bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat dengan teks yang bersifat naratif, bagan,

hubungan antar kategori, flowcart dan sejenisnya.

f. Conclusion drawing/ verification yaitu penarikan kesimpulan.

Kesimpulan awal bersifat sementara, dan akan berubah jika pada

tahap pengumpulan data ditemukan bukti-bukti yang valid dan

konsisten.