bab iii metode penelitian - repository.ub.ac.idrepository.ub.ac.id/107233/4/bab_iii.pdf · 3.3...

19
45 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini mendeskripsikan mengenai bagaimana penelitian dilaksankan. Maka dalam bab ini akan dijabarkan mengenai jenis dan sumber data, populasi dan sampel, variabel penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. Jenis dan sumber data adalah darimana data tersebut diperoleh. Populasi dan sampel menjelaskan bagaimana pemilihan populasi dan bagaimana sampel diperoleh. Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu variabel dependen, variabel independen, dan variabel kontrol. Sedangkan untuk metode analisis data menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16. 3.1 Jenis dan Sumber Data Seperti penelitian sebelumnya, data yang digunakan oleh penelitian adalah data sekunder. Penggunaan data sekunder didasarkan karena perusahaan yang diteliti adalah perusahaan go public yang listing (terdaftar) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemilihan perusahaan go public karena perusahaan go public pada umumnya mempunyai kewajiban untuk mengeluarkan laporan tahunan untuk kebutuhan pihak luar perusahaan, sehingga data dapat diperoleh oleh peneliti. Penggunaan data sekunder ini digunakan dengan alasan: 1) data lebih mudah didapatkan daripada data primer, 2) biaya relatif murah, 3) sudah dilakukan penelitian

Upload: others

Post on 16-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.ub.ac.idrepository.ub.ac.id/107233/4/BAB_III.pdf · 3.3 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

45

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini mendeskripsikan mengenai bagaimana penelitian dilaksankan. Maka

dalam bab ini akan dijabarkan mengenai jenis dan sumber data, populasi dan sampel,

variabel penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. Jenis dan

sumber data adalah darimana data tersebut diperoleh. Populasi dan sampel

menjelaskan bagaimana pemilihan populasi dan bagaimana sampel diperoleh. Dalam

penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu variabel dependen, variabel

independen, dan variabel kontrol. Sedangkan untuk metode analisis data

menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.

3.1 Jenis dan Sumber Data

Seperti penelitian sebelumnya, data yang digunakan oleh penelitian adalah data

sekunder. Penggunaan data sekunder didasarkan karena perusahaan yang diteliti

adalah perusahaan go public yang listing (terdaftar) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pemilihan perusahaan go public karena perusahaan go public pada umumnya

mempunyai kewajiban untuk mengeluarkan laporan tahunan untuk kebutuhan pihak

luar perusahaan, sehingga data dapat diperoleh oleh peneliti.

Penggunaan data sekunder ini digunakan dengan alasan: 1) data lebih mudah

didapatkan daripada data primer, 2) biaya relatif murah, 3) sudah dilakukan penelitian

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.ub.ac.idrepository.ub.ac.id/107233/4/BAB_III.pdf · 3.3 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

46

sebelumnya sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini. Data yang

digunakan adalah data laporan tahunan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI)

pada tahun 2010 dan 2011.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan public yang terdaftar di BEI

pada tahun 2010 dan 2011. Alasan yang mendasari pemilihan tahun 2010 dan 2011

adalah penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2013, sehingga masih sulit dalam

pencarian data pada tahun 2012. Penentuan sampel dilakukan secara nonrandom

(nonprobability sampling) dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu

pemelihan sampel yang tidak acak yang mempunyai kriteria-kriteria tertentu.

Kriteria-kriteria yang ditetapkan untuk memilih perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang mempublikasikan laporan tahunan (annual report) secara

konsisten di website BEI dari tahun 2010 sampai 2011.

2. Perusahaan yang memiliki laba positif, karena perusahaan yang laba

cenderung mempunyai prospek yang baik dan banyak diminati oleh investor,

sehingga perusahaan akan lebih kompleks dalam melakukan pengungkapan

laporan keuangannya.

3. Perusahaan menyajikan seluruh informasi dengan data yang diperlukan dalam

pengukuran variabel yang digunakan pada laporan tahunan.

4. Perusahaan yang menggunakan mata uang rupiah.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.ub.ac.idrepository.ub.ac.id/107233/4/BAB_III.pdf · 3.3 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

47

5. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada

31 Desember.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang berasal

dari laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2010 dan 2011. Laporan

tahunan perusahaan yang terdaftar di BEI diperoleh dari website BEI (www.idx.com)

dan Pojok BEI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, jalan MT

Haryono No. 165, Malang. Oleh karena itu metode yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode dokumentasi, metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan,

mencatat dan mempelajari literatur yang memiliki keterkaitan dengan penyusunan

penelitian yang diperlukan.

3.4 Definisi dan Pengukuran Variabel

Menurut Sekaran (2006:115) variabel adalah apapun yang dapat membedakan

atau membawa variasi nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau

orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda.

Dalam penelitian ini akan digunakan tiga variabel yaitu variabel dependen, variabel

independen, dan variabel kontrol.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.ub.ac.idrepository.ub.ac.id/107233/4/BAB_III.pdf · 3.3 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

48

Variabel dependen pada penelitian ini adalah tingkat pengungkapan sukarela,

variabel indepennya adalah struktur kepemilikan dan karakteristik dewan komisaris.

Struktur kepemilikan terdiri dari kepemilikan manajerial, kepemilakan blockholder

dan kepemilikan pemerintah. Karakteristik dewan komisaris terdiri dari dewan

komisaris independen, ukuran dewan komisaris dan keahlian dewan komisaris.

Sedangkan untuk variabel kontrol adalah leverage, firm size, dan profitabilitas.

3.4.1 Variabel Dedependen

Variabel dependen adalah variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku

dalam investigasi (Sekaran, 2006:116). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

tingkat pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan yang diterbitkan perusahaan.

Untuk tingkat pengungkapan, penulis menggunakan content analysis atas laporan

tahunan perusahaan sampel dengan membentuk Indeks Pengungkapan Sukarela tanpa

pembobotan, yaitu dengan melihat item informasi ada tidaknya dalam pengungkapan.

Setiap item informasi yang diungkapkan diberi angka 1 (satu), dan setiap item

informasi yang tidak diungkapkan diberi angka 0 (nol). Adhariani (2005)

menyebutkan beberapa pertimbangan yang mendasari perhitungan indeks

pengungkapan sukarela tanpa pembobotan yaitu:

1. Laporan tahunan disampaikan untuk tujuan umum pemakai, sehingga

informasi yang diberikan tidak dapat dilihat dari kepentingan tertentu. Suatu

jenis informasi tidak dapat dianggap lebih penting daripada yang lain, karena

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.ub.ac.idrepository.ub.ac.id/107233/4/BAB_III.pdf · 3.3 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

49

jenis informasi yang dipandang penting oleh satu pihak mungkin dipandang

kurang penting oleh pihak lain dann sebaliknya.

2. Pembobotan bisa mengandung subyektifitas karena tergantung segmentasi

dan penilaian masing-masing peneliti.

Pembuatan daftar item pengungkapan didasarkan Keputusan Ketua Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keungan (BAPEPAM) Nomor: KEP-

134/BL/2006 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau

Perusahaan Publik. Laporan tahunan wajib memuat ikhtisar data keuangan penting,

laporan dewan komisaris, laporan direksi, profil perusahaan, analisis dan pembahasan

manajemen, tata kelola perusahaan, tanggung jawab direksi atas laporan keuangan,

dan laporan keuangan yang telah diaudit. Dari hasil yang diperoleh maka skor

pengungkapan maksimum adalah 76, Checklist pengungkapan sukarela tersebut dapat

dilihat pada lampiran 3.

Penentuan indeks-indeks pengungkapan dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Membuat daftar checklist pengungkapan sukarela

2. Menentukan indeks pengungkapan sukarela untuk setiap perusahaan sampel

berdasarkan checklist yang telah dibuat dengan cara sebagai berikut:

a. Memberi skor untuk setiap item pengungkapan, dimana jika satu item

diungkapkan maka diberi angka 1 (satu), dan jika tidak maka diberi angka

0 (nol).

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.ub.ac.idrepository.ub.ac.id/107233/4/BAB_III.pdf · 3.3 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

50

b. Skor yang diperoleh dari setiap perusahaan dijumlahkan untuk mengetahui

skor total.

c. Menghitung indeks pengungkapan sukarela dengan membagi total skor

yang diperoleh dengan total skor maksimum yang diharapkan dapat

diperoleh oleh perusahaan.

Keterangan:

IPS = Indeks Pengungkapan Sukarela

STP = Skor Total Pengungkan Sukarela Perusahaan

SPM = Skor Pengungkapan Sukarela Maksimum

Semakin banyak item/butir pengungkapan sukarela yang diungkapkan oleh

perusahaan semakin banyak pula indeks yang diperoleh oleh perusahaan tersebut.

Perusahaan dengan angka indeks kelengkapan yang tinggi menunjukkan bahwa

perusahaan tersebut melakukan praktek pengungkapan dengan lebih komprehensif

dari perusahaan lain.

3.4.2 Variabel Independen

Variabel Independen menurut Sekaran (2006:117) merupakan variabel yang

memengaruhi variabel terikat, entah secara positif atau secara negatif. Variabel

independen dalam penelitian ini adalah struktur kepemilikan dan karakteristik dewan

komisaris. Struktur kepemilikan terbagi menjadi tiga yaitu kepemilikan manjerial,

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.ub.ac.idrepository.ub.ac.id/107233/4/BAB_III.pdf · 3.3 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

51

kepemilikan blockholder dan kepemilikan pemerintah. Sedangkan untuk karakteritik

dewan komisaris terbagi menjadi tiga yaitu dewan komisaris independen, ukuran

dewan komisaris dan keahlian dewan komisaris. Maka variabel independen dalam

penelitian ini dapat dihitung sebagai berikut:

1. Kepemilikan Manajerial (KM)

Kepemilikan manajerial ditunjukkan dengan presentase saham yang dimiliki

oleh manajerial perusahaan (kepemilikan komisaris dan direktur) yang

dihitung dengan cara membandingkan antara jumlah saham yang dimiliki

oleh manajerial dengan total saham perusahaan yang beredar (Eng dan Mak,

2003). Kepemilikan manajerial dapat dihitung dengan rumus sebagai barikut:

2. Kepemilikan Blockholder (KB)

Kepemilkan blockholder ditunjukkan dengan presentase saham yang dimiliki

oleh pihak selain manajemen (komisaris dan direktur) dan pemerintah yang

memiliki proporsi kepemilikan saham lebih dari 5%. Dalam penelitian ini

mengambil kepemilikan saham tertinggi. Variabel ini dihitung dengan cara

membandingkan antara jumlah saham yang dimiliki oleh blockholder dengan

total saham yang beredar (Eng dan Mak, 2003 serta Xiao dan Yuan, 2007).

Kepemilikan blockholder dapat dihitung dengan rumus sebagai barikut:

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.ub.ac.idrepository.ub.ac.id/107233/4/BAB_III.pdf · 3.3 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

52

3. Kepemilikan Pemerintah (KP)

Kepemilikan pemerintah ditunjukkan dengan presentase saham yang dimiliki

oleh pemerintah, yang dihitung dengan cara membandingkan antara jumlah

saham yang dimiliki oleh pemerintah dengan total saham perusahaan yang

beredar (Xiao dan Yuan, 2003). Kepemilikan pemerintah dapat dihitung

dengan rumus sebagai barikut:

4. Dewan Komisaris Independen (KDI)

Dewan komisaris independen dihitung dengan cara membandingkan antara

jumlah dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan atau dewan

komisaris independen dengan total dewan komisaris (Nuryaman et al, 2010

dan Xiao dan Yuan, 2007). Dewan komisaris independen dapat ditunjukkan

dengan rumus berikut:

5. Ukuran Dewan Komisaris (UDK)

Ukuran dewan komisaris adalah jumlah total anggota dewan komisaris

(Nuryaman et al, 2010 dan Sheu et al, 2007).

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.ub.ac.idrepository.ub.ac.id/107233/4/BAB_III.pdf · 3.3 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

53

6. Keahlian Dewan Komisaris (KDK)

Keahlian dewan komisaris dihitung dengan cara membandingkan antara

jumlah dewan komisaris yang memiliki keahlian dibidang akuntansi dan

keuangan dengan total dewan komisaris (Nuryaman et al, 2010). Keahlian

dewan komisaaris dapat ditunjukkan dengan rumus berikut:

3.4.3 Variabel Kontrol

Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah leverage, firm size, dan profitabilitas.

Variabel kontrol adalah variabel yang digunakan untuk mendukung penelitian tapi

tidak dihipotesiskan. Fungsi dari variabel kontrol adalah untuk menambah tingkat

keakuratan penelitian yang dilakukan.

1. Leverage

Rasio leverage penting untuk menilai kemampuan perusahaan melunasi

semua hutang-hutangnya. Perusahaan yang mempunyai proporsi utang lebih

banyak dalam struktur permodalannya akan mempunyai biaya keagenan yang

lebih besar. Oleh karena itu, perusahaan yang mempunyai leverage tinggi

mempunyai kewajiban lebih untuk memenuhi kebutuhan informasi

krediturnya (Suripto, 1999 dalam Pramunia 2010). Pemberian informasi yang

lebih banyak ini bertujuan untuk memudahkan perolehan tambahan dana

dengan biaya murah baik dari perolehan hutang maupun dari penerbitan

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.ub.ac.idrepository.ub.ac.id/107233/4/BAB_III.pdf · 3.3 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

54

saham, untuk program pendanaan berikutnya. Rasio leverage dapat

dirumuskan sebagai berikut (Otaviana,2010):

2. Firm Size

Ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya perusahaan. Perusahaan

besar biasanya lebih banyak dalam hal penerbitan laporan sukarela. Dalam

penelitian ini, ukuran perusahaan yang diproksikan dengan total asset

perusahaan menggambarkan kekayaan perusahaan. Total asset perusahaan

kemudian diubah dalam bentuk logaritma natural agar data yang didapat tidak

terlalu besar, dan digit tidak terlalu panjang (Puspitaningrum, 2012).

3. Profitabilitas

Profitabilitas bertujuan untuk mengukur efisiensi aktivitas perusahaan dan

kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Untuk mengukur

profitabilitas perusahaan, peneliti menggunakan ROA (return on total asset).

Semakin besar nilai ROA, menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin

baik pula, karena tingkat pengembalian investasi semakin besar. “Nilai ini

mencerminkan pengembalian perusahaan dari seluruh aset yang diberikan

pada perusahaan” (Subramanyam dan Wild, 2013:47). Dalam analisis laporan

keuangan, rasio ini paling sering disoroti, karena mampu menunjukkan

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.ub.ac.idrepository.ub.ac.id/107233/4/BAB_III.pdf · 3.3 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

55

keberhasilan perusahaan menghasilkan keuntungan. Menurut Wahyuni (2012)

keuntungan menggunakan ROA dibandingkan rasio profitabilitas lain sebagai

berikut:

1. ROA mudah dihitung dan dipahami

2. Meruapakan alat pengukuran keberhasilan manajemen yang lebih sensitif

terhadap setiap pengaruh keadaan keuangan perusahaan.

3. Mendurung pencapaian tujuan perusahaan beruapa laba yang maksimal.

4. Sebagai tolak ukur manajemen dalam memanfaatkan aset untuk

memperoleh laba.

Bila ditinjau dari signaling theory, rasio profitabilitas dapat

dipertimbangkan sebagai indikator dari kulitas investasi. Apabila perusahaan

dapat mencapai rasio profitabilitas yang tinggi, maka akan memicu pihak

manajemen untuk mengungkapkan informasi sehingga mengurangi resiko

adanya pandangan yang negatif dari pasar. Perusahaan yang mencapai

profitabilitas tinggi menggunakan informasi untuk menghindari penurunan

harga saham (Wicaksono, 2011). Menurut Ross et al (2009:97) ROA dihitung

dengan cara membandingkan laba bersih dengan total aset, dimana rumus dan

formula perhitungannya adalah:

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.ub.ac.idrepository.ub.ac.id/107233/4/BAB_III.pdf · 3.3 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

56

3.5 Metode Analisis Data

Metode analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode kuantitatif dengan perhitungan statistik. Aplikasi yang

digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel

2007 dan SPSS Versi 16. Metode analisis data terdiri dari Statistik Deskriptif, Uji

Asumsi Klasik, dan Analisis Regresi Berganda.

3.5.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat

dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum dan minimum, (Ghozali,

19:2011).

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian regresi berganda, dalam penelitian ini terlebih

dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji multikolonieritas, uji

heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji normalitas. Berikut ini penjelasan uji

asumsi klasik yang digunakan.

3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011;116). Model

regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Menurut

Ghozali (2011:116) ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.ub.ac.idrepository.ub.ac.id/107233/4/BAB_III.pdf · 3.3 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

57

normal atau tidak, yaitu analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik merupaka cara

termudah untuk melihat normalitas residual yaitu dengan melihat grafik histogram

yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati

distribusi normal.

Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan

membentuk garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan

garis diagonal. Selain itu, pengujian analisis juga dapat dilakukan dengan uji statistik

sederhana dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual. Uji statistik lain

yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-

parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Model regresi terbebas dari uji normalitas

apabila nialai signifikansi K-S lebih dari 0,05.

3.5.2.2 Uji Multikolonieritas

Menurut Ghozali (2011:105) Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini

tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi

antar sesama variabel independen sama dengan nol. Multikolonieritas dapat dilihat

dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Jika tolerance < 0,10 atau

sama dengan nilai VIF > 10 maka terdapat multikolonieritas yang tidak dapat di

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.ub.ac.idrepository.ub.ac.id/107233/4/BAB_III.pdf · 3.3 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

58

toleransi dan variabel tersebut harus dikeluarkan dari model regresi agar hasil yang

diperoleh tidak bias.

3.5.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Uji autokorelasi dilakukan

pada data time series/ runtun waktu. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat

permasalahan autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan satu sama lain (Ghozali, 2011:110).

Salah satu cara yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi

adalah dengan menggunakan uji Durbin Watson (DW). Pengambilan keputusan ada

tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Tabel pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi

positif

Tolak 0 < d <dl

Tidak ada autokorelasi

positif

No decision dl ≤ d ≤ du

Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4

Tidak ada korelasi negatif No dicision 4 – du ≤ d ≤ 4 -dl

Tidak ada autokorelasi,

positif atau negative

Tidak ditolak du < d < 4-du

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.ub.ac.idrepository.ub.ac.id/107233/4/BAB_III.pdf · 3.3 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

59

3.5.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain

(Ghozali, 2011:139). Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi

Heteroskedastisitas.

Menurut Ghozali (2011:139) salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas adalah melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat

(dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada

grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah

diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di-

studentized.

Dasar analisis yang digunakan sebagai berikut:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang

teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik yang menyebar di atas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Selain menggunakan grafik Scatter Plot, uji heteroskedastisitas juga dapat

menggunakan uji Glejser dengan cara meregresi nilai absolute residual terhadap

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.ub.ac.idrepository.ub.ac.id/107233/4/BAB_III.pdf · 3.3 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

60

variabel independen (Ghozali, 2011:142). Dasar pengambilan keputusan jika

variabel-variabel independen memiliki nilai probabilitas atau signifikansi > 0,05;

maka model tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.5.3 Analisis Regresi Berganda

Analisis Regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih

variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011:96). Analisis regresi

berganda dalam penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel

independen yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan blockholder, kepemilikan

pemerintah, dewan komisaris independen, ukuran dewan komisaris dan keahlian

dewan komisaris, dan variabel kontrol yaitu leverage, firm size, dan profitabiltas

terhadap variabel dependen pengungkapan sukarela perusahaan. Model regresi yang

dikembangkan untuk menguji hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan dalam

penelitian ini adalah:

Keteragan:

IPS = Indeks Pengungkapan Sukarela Perusahaan

intercept

koefisien

= Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan Blockholder

Kepemilikan Pemerintah

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.ub.ac.idrepository.ub.ac.id/107233/4/BAB_III.pdf · 3.3 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

61

= Dewan Komisaris Independen

Ukuran Dewan Komisaris

Keahlian Dewan Komisaris

= Leverage

Firm Size

= Profitabilitas

= Error

3.5.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis terdiri dari koefisien determinan, uji signifikansi simultan (Uji

statistik F), dan uji signifikansi parameter individual (Uji Statistik t). Uji koefisien

regresi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dapat

menjelaskan variabel terikat. Uji signifikansi simultan (Uji statistik F) digunakan

untuk mengetahui pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap variabel terikat.

Uji signifikansi parameter individual (Uji Statistik t) digunakan untuk mengetahui

pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.

3.5.4.1 Koefisien Determinasi ( )

Koefisien Determinasi ( ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:97). Nilai

koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Nilai mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.ub.ac.idrepository.ub.ac.id/107233/4/BAB_III.pdf · 3.3 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

62

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen (Ghozali, 2011:97).

3.5.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen

terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Penentuan penerimaan atau

penolakan hipotesis sebagai berikut:

1. Apabila probabilitas > 0,05, maka semua variabel independen secara bersama-

sama tidak mempengaruhi variabel dependen.

2. Apabila probabilitas < 0,05, maka semua variabel independen secara bersama-

sama mempengaruhi variabel dependen.

3.5.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen (Ghozali, 2011:98). Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance

level 0,05 (α = 5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria

sebagai berikut :

1. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak

signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - repository.ub.ac.idrepository.ub.ac.id/107233/4/BAB_III.pdf · 3.3 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

63

2. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi

signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mampunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.