bab iii metode penelitian 3.1 setting dan karakteristik...
TRANSCRIPT
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1 Setting Penelitian
Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan
penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan pembelajaran
yang berlangsung di dalam kelas. Kelas IV ini dipilih atas dasar kesepakatan
peneliti dan guru bidang studi IPA kelas IV. Sumber data utama dalam penelitian
ini adalah siswa, guru, hasil observasi selama pelaksanaan tindakan di kelas,
catatan lapangan, hasil wawancara dengan siswa dan guru, serta hasil tes.
Penelitian akan dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Kidul 03 Salatiga
Semester I Tahun Ajaran 2016/2017.
3.1.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dikelas IV SDN Sidorejo Kidul 03 Kecamatan
Tingkir Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah.
3.1.3 Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Sidorejo Kidul 03 Salatiga,
dengan jumlah keseluruhan siswa kelas IV yaitu 28 siswa yang terdiri 15 siswa
laki-laki dan 13 siswa perempuan.
3.1.4 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih dari 4 (empat) bulan yang
dimulai terhitung dari bulan April, Mei, Juni dan Juli. Adapun tabel penelitian ini
dicantumkan pada tabel 3.1 dibawah :
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
Kegiatan April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan √ √ √ √ √ √ √ √
Pelaksanaan √ √ √
Analisis Data √
Penyusunan Laporan √ √
22
3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian didefinisikan sebagai faktor yang apabila diukur
memberikan nilai yang bervariasi. (Slameto, 2015:195).
3.2.1 Jenis Variabel
Dalam penelitian ini memiliki dua variabel yang diteliti, yaitu variabel X
dan variabel Y. Adapun variable tersebut adalah sebagai berikut:
a. Variabel X (Variabel Bebas )
Merupakan variabel yang mempengaruhi variabel yang lain. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran TPS (Think
Pairs and Share) merupakan variabel tindakan atau disebut variabel x.
b. Variabel Y (Variabel Terikat)
Variabel Y atau veriabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi
karena adanya variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini
adalah hasil belajar (Y). Hasil belajar di sini dapat diartikan sebagai
keberhasilan seorang siswa dalam menguasai bahan atau materi yang
telah diajarkan dan dapat mencapai nilai yang ditentukan. Hasil belajar
tersebut dapat diketahui melalui tes tertulis pilihan ganda yang
diberikan setelah proses pembelajaran selesai. Pencapaian hasil belajar
dapat diketahui dalam bentuk nilai.
3.3.2 Hubungan Antar Variabel
Hubungan antar variabel pada penelitian ini adalah dimana variabel (X)
akan mempengaruhi variabel (Y). Pembelajaran kooperatif tipe think pair and
share (X) mempengaruhi hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo
Kidul 03 Semester I sebagai variabel (Y).
3.4 Desain Penelitian
Tahapan-tahapan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Permintaan Izin
Meminta izin kepada Kepala Sekolah SDN Sidorejo Kidul 03, dan Guru
Kelas IV yang dijadikan sebagai objek penelitian.
23
2. Observasi dan Wawancara
Kegiatan observasi dan wawancara ini dilakukan guna memperoleh
gambaran mengenai proses kegiatan belajar dan mengajar di kelas maupun
di luar kelas baik secara keseluruhan maupun secara objektif pada kelas
yang akan diteliti.
3. Identifikasi Masalah
Pada proses pembelajaran yang dilakukan secara umumnya telah berjalan
dengan baik, akan tetapi penggunaan model pembelajaran di setiap sub
pokok bahasan tidak dapat dilakukan dengan cara yang sama. Hal tersebut
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga sering kali dijumpai
siswa yang tidak tuntas dalam belajarnya. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut dalam penelitian ini yang akan diterapkan adalah model
pembelajaran kooperatif tipe think pair and share (TPS), agar hasil belajar
siswa meningkat.
4. Penyusunan Rencana Penelitian
Tahap penyusunan perencanaan penelitian tindakan kelas ini secara
keseluruhan berupa siklus-siklus tindakan kelas.
3.5 Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair and Share) penelitian ini
menggunakan model penelitian tindakan dari model Kemmis dan Mc Taggart
(Suharsimi Arikunto, 2013:137) yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pengamatan, dan (4) refleksi. Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan
yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada
siklus 1 dan siklus 2 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi
permasalahan. Adapun tahap-tahap metode penelitian tindakan kelas ini dapat
dilihat pada gambar berikut:
24
Gambar 3.1
PTK Model Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2013: 137)
3.5.1 Rencana Tindakan Siklus I
3.5.1.1 Perencanaan
Peneliti melakukan identifikasi berdasarkan data dokumentasi maupun
dari hasil observasi yang dilakukan serta wawancara dengan guru kelas IV.
Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA dengan
Standar Kompetensi: 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh
manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya, Kompetensi Dasar: 1.1
Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan
fungsinya, dengan desain pembelajaran kooperatif tipe (Think Pair and Share).
3.5.1.2 Tindakan dan observasi
Tindakan pada tahap pengamatan atau observasi adalah mengamati
jalannya proses pembelajaran dari awal sampai akhir pertemuan. Hal-hal yang
diamati antara lain kesiapan siswa, peran aktif siswa, ketertarikan siswa pada
kegiatan pembelajaran, kerjasama berpasangan , kemampuan mempresentasikan
hasil kerja pasangan.
25
Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan scenario
pembelajaran dalam RPP yang dibuat sebagai berikut:
Kegiatan Awal (± 10 menit)
1) Guru memberi salam dan melakukan presensi
2) Melakukan apersepsi
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti Mengamati (±20 menit)
1) Guru menjelaskan tentang rangka manusia
2) Siswa dibagi menjadi kelompok berpasang-pasangan
Menalar dan mencoba ( ± 25 menit)
3) Guru membagi soal-soal tentang rangka manusia dan fungsinya
4) Siswa berdiskusi secara berpasangan dalam kelompoknya mengerjakan soal-
soal dari guru (sharing).
5) Siswa mendiskusikan jawabannya antar pasangan dalam kelompok kecil.
Mengkomuniksikan (± 25 menit)
6) Siswa mempresentasikan hasil kerjanya dari kelompok masing-masing.
7) Siswa saling berdiskusi dan saling sharing cara menyelesaikan soal rangka
manusia dan fungsinya dengan cepat dan mudah dipahami.
8) Guru menggabungkan berbagai pendapat kelompok siswa menjadi sebuah
kesimpulan.
Kegiatan penutup ( ±10 menit)
1) Guru melakukan evaluasi
2) Guru menganalisis tes formatif sebagai tindak lanjut untuk remidi, pengayaan
dan pemberian tugas kelompok/individu.
3) Guru melakukan refleksi dari proses pembelajaran.
3.5.1.3 Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami dan memaknai segala
sesuatu yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh akibat tindakan
yang dilakukan. Pada tahap ini peneliti berkonsultasi dengan teman sejawat
untuk mengkaji temuan baik yang negatif maupun positif dari proses
pembelajaran siklus I. Dua hal yang direfleksi dalam penelitian ini adalah proses
26
belajar dan hasil pembelajaran. Hasil belajar siswa direfleksi peningkatan hasil
belajar siswa. Berdasarkan observasi yang dilakukan teman sejawat proses
pembelajaran direfleksi tentang kesiapan siswa, peran aktif siswa, kerjasama
dalam berpasangan, ketertarikan atau antusias siswa dalam kegiatan belajar
mengajar dan kemampuan mempresentasikan hasil kerja pasangan serta efektifitas
model pembelajaran yang dilakukan.
3.5.2 Rencana Tindakan Siklus II
Rencana pelaksanaan siklus II terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut:
3.5.2.1 Perencanaan
Peneliti melakukan identifikasi berdasarkan data dokumentasi maupun
dari hasil observasi yang dilakukan serta wawancara dengan guru kelas IV.
Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA dengan
Standar Kompetensi: 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh
manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya, Kompetensi Dasar: 1.2
Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh, dengan model
pembelajaran kooperatif tipe (Think Pair and Share).
3.5.2.2 Tindakan dan observasi
Tindakan pada tahap pengamatan atau observasi adalah mengamati
jalannya proses pembelajaran dari awal sampai akhir pertemuan. Hal-hal yang
diamati antara lain kesiapan siswa, peran aktif siswa, ketertarikan siswa pada
kegiatan pembelajaran, kerjasama berpasangan , kemampuan mempresentasikan
hasil kerja pasangan.
Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan scenario
pembelajaran dalam RPP yang dibuat sebagai berikut:
Kegiatan Awal (± 10 menit)
1) Guru memberi salam dan melakukan presensi
2) Melakukan apersepsi
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti Mengamati (±20 menit)
4) Guru menjelaskan tentang cara memelihara kesehatan kerangka tubuh
5) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok berpasang-pasangan
27
Menalar dan mencoba ( ± 25 menit)
6) Guru membagi soal-soal tentang cara memelihara kesehatan kerangka tubuh
7) Siswa berdiskusi secara berpasangan dalam kelompoknya mengerjakan soal-
soal dari guru (sharing).
8) Siswa mendiskusikan jawabannya antar pasangan dalam kelompok kecil.
Mengkomuniksikan (± 25 menit)
9) Siswa mempresentasikan hasil kerjanya dari kelompok masing-masing.
10) Siswa saling berdiskusi dan saling sharing guna untuk menyelesaikan
permasalahan terhadap materi cara memelihara kesehatan kerangka tubuh
dengan cepat dan mudah dipahami.
11) Guru menggabungkan berbagai pendapat kelompok siswa menjadi sebuah
kesimpulan.
Kegiatan penutup ( ±10 menit)
12) Guru melakukan evaluasi
13) Guru menganalisis tes formatif sebagai tindak lanjut untuk remidi, pengayaan
dan pemberian tugas kelompok/individu.
14) Guru melakukan refleksi dari proses pembelajaran.
3.5.2.3 Refleksi
Pada tahap ini peneliti berkonsultasi dengan teman sejawat untuk
mengkaji temuan baik yang negatif maupun positif dari proses pembelajaran
siklus II. Dua hal yang direfleksi dalam penelitian ini adalah proses belajar dan
hasil pembelajaran.Hasil belajar siswa direfleksi peningkatan hasil belajar siswa.
Berdasarkan observasi yang dilakukan teman sejawat proses pembelajaran
direfleksi tentang kesiapan siswa, peran aktif siswa, kerjasama dalam
berpasangan, dan kemampuan mempresentasikan hasil kerja pasangan serta
efektifitas model pembelajaran yang dilakukan. Apabila hasil belajar sudah
mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan, maka kegiatan dilanjutkan pada
penyusunan laporan.
28
3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, tes
dan dokumentasi.
3.6.1.1 Observasi
Teknik observasi ini digunakan untuk memperoleh data sekunder berupa
lembar observasi bagi perilaku guru, siswa, dan proses pembelajaran. Pengamatan
dilakukan oleh guru kelas IV dengan mengisi lembar observasi yang disusun oleh
peneliti sendiri.
3.6.1.2 Tes
Teknik tes digunakan dalam memperoleh data primer berupa hasil belajar
siswa. Pada teknik ini peneliti menggunakan instrument soal yang digunakan
adalah pilihan ganda.
3.6.1.3 Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan peneliti pada penelitian ini adalah sebagai
bukti bahwa peneliti benar-benar telah melakukan penelitiannya.
3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data
Adapun instrument penilaian yang dilakukan dalam pengumpulan data
pada penelitian ini adalah:
3.6.2.1 Lembar Observasi
Penilaian ini berlangsung pada saat pembelajaran dilaksanakan. Penilaian
ini terdiri dari kegiatan guru dan siswa pada saat belajar mengajar.
Tabel 3.2
Instrumen Observasi Kegiatan Guru
No Aspek pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Guru memeriksa kesiapan ruang dan alat serta media
pembelajaran
2 Guru memeriksa kesiapan siswa
3 Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi kepada
siswa
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada
siswa
29
5 Guru menjelaskan secara singkat hal penting dalam
materi pelajaran
6 Guru menyampaikan materimenggunakan media
pembelajaran yang sudah sesuai
7 Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok
kecil 4-6 siswa
8 Guru melibatkan siswa dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan media tersebut.
9 Guru membimbing kelompok secara merata dalam
implementasi rencana
10 Guru memberi kesempatan kelompok melakukan
persentasi di depan kelas
11 Guru memotivasi kelompok untuk membangun
kreatifitas dan partisipasi siswa dalam kelompok
12 Guru membimbing siswa dalam menyusun rangkuman
materi pelajaran
13 Guru melakukan refleksi bersama siswa memperbaiki
penyimpangan terhadap materi
14 Guru memberi umpan balik, adanya hubungan timbal
balik
15 Guru melakukan evaluasi pada akhir pembelajaran
16 Guru menutup pelajaran dengan meminta siswa
merapikan peralatan tulis
Jumlah
Total skor
Rata-rata
Kategori
Tabel 3.3
Instrumen Observasi Kegiatan Siswa
No Aspek pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Kesiapan peserta didik mengikuti pelajaran
2 Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan
kompetensi/tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3 Memperhatikan dengan baik ketika dijelaskan materi
pembelajaran
4 Siswa terlibat aktif dan antusias dalam proses
pembelajaran
30
5 Adanya interaksi positif antara siswa dengan model
pembelajaran yang diterapkan
6 Siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam
menyelesaikan lembar kerja kelompok
7 Siswa bertanggung jawab dengan baik saat kegiatan
persentasi di depan kelas
8 Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh guru
9 Siswa secara aktif ketika merangkum materi
pelajaran
10 Siswa merespon secara positif ketika diadakan
evaluasi
Jumlah
Total skor
Rata-rata
Kategori
3.6.2.2 Tes
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian
ini adalah tes formatif hasil belajar dengan bentuk soal pilihan berganda.Tes
digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA mengenai standar kompetensi yang
telah ditentukan.
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I
Standar Kompetensi Kompotensi Dasar Indikator Item Tes
1. Memahami
hubungan antara
struktur organ tubuh
manusia dan
fungsinya, serta
pemeliharaannya.
1.1 Mendeskripsikan
hubungan antara
struktur kerangka
tubuh manusia
dengan fungsinya.
1.1 Siswa dapat
menjelaskan
struktur kerangka
tubuh manusia.
1.2 Siswa dapat
menjelaskan
fungsi kerangka
tubuh manusia.
1, 2, 3, 4,
5, 7, 8, 9,
10, 15, 18,
19.
6, 11, 12,
13, 14, 16,
17, 20
31
Tabel 3. 5
Kisi – Kisi Soal Evaluasi Siklus II
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator Item Tes
1. Memahami
hubungan antara
struktur organ
tubuh manusia
dan fungsinya,
serta
pemeliharaannya
.
1.2 Menerapkan
cara memelihara
kerangka tubuh
1. Menjelaskan cara
pemeliharaan rangka
manusia
2. Mempraktekkan sikap
duduk sikap tubuh yang
baik untuk menjaga bentuk
rangka, misalkan cara
duduk, cara berdiri, dan
cara tidur.
3. Mencari informasi tentang
penyakit yang berkaitan
berkaitan dengan rangka.
1, 12.
2, 3, 4, 10.
5, 6, 7, 8, 9,
11, 13, 14,
15, 16, 17,
18, 19, 20.
3.7 Validitas dan Reliabilitas
3.7.1 Validitas
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang
dinilai sehingga benar-benar menilai apa yang seharusnya dinilai. Sedangkan
reliabilitas adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang
dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan
hasil yang relatif sama (Sudjana, 2011:16). Pengambilan keputusan item yang
valid berdasarkan kriteria Masrun (1979) dalam Sugiyono , (2010:188) bahwa
sebuah item instrumen penelitian yang valid jika memiliki Corrected Item-Total
Coorelation 0,3 kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah item
valid atau tidak. Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada
(corrected Item-Total Coorelation). Validitas suatu tes dapat dihitung dengan
menggunakan bantuan Software SPSS 16.0, yaitu dengan cara Analyze – Scale –
Reliability Analyze – pilih item soal pindah ke kolom Item – klik ¬Statistic
(Descriptives for) – centang Scale if item deleted – continue – klik Ok. Hasil yang
diperoleh berdasarkan langkah-langkah diatas adalah dicantumkan pada Tabel 3.5
di bawah ini:
32
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Siklus I dan Siklus II
Siklus Nomor Soal Valid Tidak Valid
I
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,
20, 21, 22, 23, 24, 25.
1, 2, 4, 6, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16, 17, 18,
19, 20, 21, 22, 24, 25.
3, 5, 7, 8, 23.
II
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,
20, 21, 22, 23, 24, 25.
1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 22, 23.
2, 14, 24, 25.
3.7.2 Reliabilitas
Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik alpha yang
dikembangkan oleh George dan Mallery: 1955 (Arunita, 2009:30) dalam
(Khotijah, 2012:15) untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen
menggunakan kriteria sebagai berikut:
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7< α <0,8 : dapat diterima
0,8< α ≤0,9 : reliabilitas bagus
α > 0,9 : reliabilitas memuaskan
Instrument yang digunakan untuk melakukan haruslah valid dan juga
reliabel. Berdasarkan teknik Alpha tersebut, pada tabel 3.6 di bawah merupakan
hasil reliabilitas instrument yang diuji sebelum penelitian.
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Siklus I dan Siklus II
Reliability Statistics
Siklus I Siklus II
Cronbach’s
Alpha
N of Items Cronbach’s
Alpha
N of Items
.881 20 .901 21
3.8 Uji Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukan proporsi peserta didik
yang menjawab betul butir soal. (Slamato, 2001). Semakin besar tingkat
kesukaran soal itu semakin mudah, demikian juga sebaliknya semakin rendah
tingkat kesukaran berarti soal itu semakin sukar. Tingkat kesukaran soal adalah
peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang
33
biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran (P) dapat
dihitung dengan rumus: P = B/N Dimana: B = jumlah peserta didik yang
menjawab betul, N = jumlah peserta didik, P = proporsi peserta didik yang
menjawab dengan benar. (Wardani, dkk. 2014:338). Aiken, (1994) dalam
menyebutkan bahwa tingkat kesukaran pada umumnya dinyatakan dalam bentuk
proporsi, yang besarnya 0,00 – 1,00. Untuk menentukan tingkat kesukaran butir
soal, dapat menggunakan tabel tingkat kesukaran berikut ini. Wardani, dkk.
(2014:338).
Tabel 3.8
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
0,00 – 0,38 Sukar
0,39 – 0, 68 Sedang
0,69 – 1,00 Mudah
Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal menggunakan Microsoft Excel
2007, dengan cara menggunakan program Microsoft Excel 2007 kemudian blok
item soal dan jawaban seluruh siswa, selanjutnya klik Average. Data yang
diperoleh melalui langkah tersebut dengan jumlah keseluruhan responden 28
siswa, disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 3.9
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Analisis
Soal Soal Mudah Soal Sedang Soal Sukar
Siklus I 1, 7, 8, 10, 11, 16,
17, 20.
2, 3, 4, 5, 6, 9, 12,
14, 15, 18, 19.
13
Siklus II 1, 4, 6, 7, 8, 10,
11, 16, 17, 20.
2, 3, 5, 9, 12, 14,
15, 18. 13, 19
Data hasil analisis tingkat kesukaran soal pada siklus I dan siklus II di atas,
dapat diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda siklus I
dijumpai 8 item soal dengan kategori mudah, 11 item soal dengan kategori
sedang, dan 1 item soal dengan kategori sukar. Hasil analisis kesukaran soal pada
34
siklus II kategori mudah terdapat 10 item soal, 8 item soal dengan kategori
sedang, dan 2 item soal dengan kategori sukar. Jadi, untuk soal tes formatif setiap
akhir siklus menggunakan 20 item soal yang sudah diuji validitas dan reliabilitas
serta uji tingkat kesukarannya.
3.9 Indikator Kinerja
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila jumlah siswa yang mencapai
ketuntasan belajar sebesar 80%. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila prosedur
pembelajaran dengan model kooperatif tipe TPS (Think Pair and Share) dapat
dilakukan sepenuhnya dengan baik sesuai KKM yang telah disepakati bersama
dengan pihak sekolah, yaitu KKM 65.
3.10 Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data deskriptif
kualitatif dan deskriptif komparatif untuk data kuantitatif. Data yang diperoleh
akan dianalisis dalam bentuk-bentuk kata atau penjelasan yaitu data deskriptif
kualitatif dan dalam bentuk angka yaitu data kuantitatif. Data kualitatif yang
diperoleh dari hasil observasi terhadap pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair and Share) yang dilakukan oleh
guru, sedangkan untuk keperluan data kuantitatif, diperoleh dari hasil tes belajar
siswa. Analisis data dilakukan dengan cara:
1. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil
belajar dengan cara persentase yaitu dengan menghitung ketuntasan belajar
siswa secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai skor minimal 65
dan ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai 65 ini jumlahnya
sekitar 80% dari jumlah seluruh siswa dan masing-masing dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Ketuntasan individual =jumlah nilai maksimal
jumlah nilaix100%
Ketuntasan klasikal = jumlah siswa yang tuntas belajar
jumlah seluruh siswax100%
Keterangan
Ketuntasan indiviual : Jika siswa mencapai ketuntasan skor ≥ 65
35
Ketuntasan klasikal : Jika ≥ 80% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan skor
≥ 65.
2. Data kualitatif diperoleh dari observasi aktivitas siswa serta guru selama
proses pembelajaran berlangsung dengan cara deskriptif. Dalam penelitian
kualitatif, penyajian data bisa dalam bentuk uraian, tabel, hubungan antar
kategori, grafik, matrik, chart, dan sejenisnya. Tetapi hal yang paling sering
digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.