bab iii metode penelitian 3.1 setting dan karakteristik...
TRANSCRIPT
39
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1 Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri 03 Jambangan Kecamatan
Geyer Kabupaten Grobogan Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016. Alasan
mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan hubungan yang cukup
baik dengan pihak sekolah, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang
waktu yang luas dan subjek penelitian yang sangat sesuai dengan target peneliti,
serta jarak antara tempat tinggal peneliti dan tempat penelitian yang cukup dekat.
Di dalam area sekolah, terdapat lapangan yang digunakan untuk mendukung
proses pembelajaran, kegiatan upacara dan kegiatan olahraga. Di dalam sekolah
terdapat 12 ruangan yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran, dua
ruang untuk kantor guru yaitu: kantor khusus kepala sekolah dan ruangan untuk
guru kelas, satu ruang perpustakaan, tempat sholat dan penyimpanan alat-alat
olahraga, 3 ruang untuk toilet yaitu satu khusus toilet guru dan dua toilet siswa,
dan 6 ruangan kelas 1-6. Di dalam masing-masing ruangan kelas 1-6 terdapat alat
peraga dan gambar tokoh pahlawan yang digunakan untuk menunjang proses
pembelajaran.
3.1.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 03 Jambangan
Grobogan Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 30 siswa.
Dengan 17 laki-laki dan 13 perempuan. Peserta didik SD Negeri 03 Jambangan
Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan berasal dari latar belakang keluarga yang
berbeda dengan mata pencaharian orang tua yang beragam ada petani, pedagang,
dokter, dan guru. Asal daerah tempat tinggal siswa beragam yaitu dari berbagai
daerah di desa Jambangan. Perbedaan karakteristik ini membuat perbedaan
kesadaran belajar siswa. Terdapat siswa yang sudah mempunyai kesadaran belajar
yang tinggi, namun masih banyak siswa yang belum mempunyai kesadaran
belajar yang tinggi. Guru kolaborator dalam penelitian ini adalah guru kelas IV,
40
yang bernama Ibu Suharmi. Dari pengamatan dan diskusi, maka terdapat
permasalahan pada pembelajaran matematika.
3.1.3 Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan pada semester I tahun
pelajaran 2015/2016 selama ± 5 bulan yaitu dari bulan Agustus sampai November
yang dilakukan secara bertahap yaitu sebagai berikut ini:
1. Tahap persiapan penelitian (Bulan Juli 2015)
Tahap ini mencakup penyusunan judul, penyusunan proposal penelitian,
penyusunan instrumen penelitian, permohonan izin serta survay di sekolah
yang direncanakan sebagai tempat penelitian.
2. Tahap pelaksanaan penelitian (Bulan Agustus-Oktober 2015)
Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang
meliputi uji coba instrumen penelitian dan pengambilan data.
3. Tahap penyusunan laporan penelitian (Bulan November 2015)
Tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta
persiapan ujian.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu Problem Based Learning
berbantuan permainan, dan hasil belajar. Adapun rinciannya sebagai berikut:
1) Problem Based Learning berbantuan permainan ular tangga merupakan
variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini. Problem Based
Learning adalah pembelajaran matematika memecahakan masalah kelipatan
dan faktor bilangan, dengan langkah-langkah (1) Siswa menerima masalah
tentang kelipatan dan faktor bilangan matematika, (2) Membentuk kelompok
4-5 siswa, (3) Siswa merencanakan pemecahan masalah kelipatan dan faktor
bilangan menerima, (4) Siswa melaksanakan pemecahan masalah kelipatan
dan faktor bilangan dibawah bimbingan guru merencanakan, (5) Siswa
menyajikan hasil pemecahan masalah kelipatan dan faktor, (6) Mengevaluasi
hasil pemecahan masalah.
41
2) Hasil belajar merupakan variabel dependen atau variabel terikat dalam
penelitian ini. Hasil belajar adalah besarnya skor yang diperoleh dari skor
formatif.
3.3 Prosedur Penelitian
Jenis penelitian yang akan penulis lakukan adalah Penelitian Tindakan
Kelas atau PTK. Menurut Arikunto (2008) dalam Jasa Ungguh Mulyawan (2010),
PTK merupakan salah satu bentuk penelitian yang dilakukan di kelas. Manfaat
PTK sesungguhnya adalah untuk mencari jalan keluar dari suatu masalah di kelas
serta untuk mengembangkan pengetahuan dan teknologi.
Dengan melaksanakan PTK, diharapkan guru dapat menerapkan
pembelajaran yang membuat siswa aktif dan tertarik mengikuti pembelajaran.
Selain itu, siswa juga bisa belajar matematika melalui penemuan masalah dan
permaianan ular tangga karena siswa akan lebih memahami apabila siswa
menemukan sendiri apa yang mereka pelajari.
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus dan tiap
siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Konsep pokok penelitian tindakan menurut
Kemmis dan Taggart (1988) dalam Rochiati Wiriaatmadja (2005:66) terdapat
empat tahap rencana tindakan yaitu perencanaan (plan), tindakan (act),
pengamatan (observe), dan refleksi (reflect). Alur dalam penelitian ini sesuai
dengan model spiral dari Kemmis dan Taggart (1988) yang disajikan dalam bagan
berikut:
Gambar 3.1 Bagan Model PTK Spiral dari Kemmis dan Taggart (1988)
42
3.3.1 Rencana Tindakan Siklus I
Berdasarkan pembelajaran Problem Based Learning berbantuan
permainan ular tangga pada mata pelajaran Matematika maka kegiatan siklus I
dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
3.3.1.1 Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b. Menyiapkan permasalahan yang akan dipecahkan siswa.
c. Menyiapkan media permainan ular tangga.
d. Menyiapkan pertanyaan permainan ular tangga soal nomor 1-30 dan
kartu buat jawaban siswa.
e. Menyusun lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
f. Menyusun soal tes formatif.
3.3.1.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran
yang sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Observasi tidak
dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena observasi dilakukan selama
tindakan berlangsung. Guru Kelas I berperan sebagai observer. Observer
mengamati jalannya aktivitas siswa dalam pembelajaran. Observer melakukan
pengamatan terhadap proses pelaksanaan tindakan dengan mengisi lembar
observasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas guru
Adapun gambaran pelaksanaan tindakan sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan ini, guru melaksanakan tahap 1 PBL yaitu
menemukan masalah atau mengeriontasi masalah untuk siswa, selanjutnya
bermain permainan ular tangga dalam pembelajaran. Pada tahap ini yang perlu
dilakukan guru sebagai berikut.
1. Guru membuka pembelajaran dengan berdoa
2. Guru memberi motivasi, yaitu supaya siswa antusias dalam proses
pembelajaran matematika.
43
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan,
4. Guru memberikan permasalahan, siswa dapat mendiskusikan masalah dan
altenatif pemecahan masalahnya dan hasil belajarnya akan dicapai oleh
peserta didik.
5. Guru menginformasikan cara belajar yang akan dilaksanakan, yaitu
mendiskusikan masalah, alternatif pemecahan, dan presentasi laporan hasil
permainan ular tangga yang telah dilaksanakan.
6. Guru mengingatkan permainan ular tangga yang harus dilaksanakan oleh
tiap kelompok, yaitu menyajikan masalah pelaksanaan yang jelas dan
melibatkan siswa dalam mengidentifikasi masalah.
7. Guru menginformasikan pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu 1
siklus terdiri 3 pertemuan dan selanjutnya siklus 2 yang akan dilaksanakan 3
pertemuan. Disetiap akhir pertemuan akan diadakan tes formatif.
2. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti ini, guru melaksanakan tahap 2, 3, dan 4 PBL pada
tahap 2 yaitu mengorganisasi penelitian siswa untuk belajar, yang perlu dilakukan
guru yaitu sebagai berikut.
1. Siswa dan guru membuat kesepakatan tentang cara atau teknik, waktu dan
peniliaian dalam kegiatan presentasi.
2. Mengembangkan ketrampilan gabungan antar siswa dalam kegiatan
penyelidikan perlu dilakukan secara bersama. Untuk itu guru perlu
mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar yang beranggotakan 4
sampai 5 siswa. Untuk melakukan permainan ular tangga yang didalamnya
terdapat pertanyaan, tugas siswa menjawab pertanyaan yang ada dalam
permaianan ular tangga.
3. Siswa bekerja dalam kelompoknya menyelesaikan permasalahan dalam
permainan ular tangga yang diajukan guru.
4. Guru mengupayakan agar siswa aktif dalam kegiatan penyelidikan, dan
semua penyelidikan akan menghasilkan penyelesaian yang telah ditetapkan
oleh guru dan siswa. Tugas guru disini adalah menghubungkan dan
membantu siswa dalam tugas penyelidikan.
44
Pada tahap 3 yaitu membimbing penyelidikan mandiri dan penyelidikan
kelompok yang harus dilakukan guru adalah sebagai berikut.
1. Teknik penyelidikan dalam memecahkan masalah pembelejaran matematika
dilakukan secara diskusi kelompok. Intinya kegiatan ini mencakup:
pengumpulan apa saja yang diketahui?, apa yang ditanyakan?, dan
bagaimana langkah pemecahanya?.
2. Guru memberikan siswa untuk berfikir luas dan juga bertindak menurut cara
siswa masing-masing dan tugas guru sebagai fasilitator.
3. Guru berkeliling untuk mengamati dan membantu siswa yang memerlukan.
Pada tahap 4 yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil karya yang
harus diperhatikan guru adalah sebagai berikut.
1. Secara siswa mempresentasikan hasil diskusinya atau tugasnya dalam
permainan ular tangga dan alasan atau jawaban atas masalah didepan kelas.
Dengan bimbingan guru, kelompok lain menanggapi tugas presentasi
permainan ular tangga yang mendapat tugas.
2. Guru memberi penguatan atas semua jawaban siswa.
3. Bersama guru, siswa menyimpulkan garis besar hasil pelaksanaan kegiatan
tiap kelompok.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup guru melaksanakan tahap 5 PBL yaitu
menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang perlu dilakukan
guru adalah sebagai berikut.
1. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang materi yang
telah dipelajarai.
2. Dengan bimbingan guru, masing-masing kelompok mengkomunikasikan
pengalaman dalam melaksanakan tugas dan mengevaluasi kinerja masing-
masing sebagai refleksi selama mengikuti proses belajar mengajar
berlangsung.
3. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
4. Mengadakan evaluasi dipertemuan ketiga.
45
3.3.1.3 Tahap Refleksi
Pada tahap ini semua data yang terkumpul dari tahap observasi dianalisis.
Hasil analisis dari tahap observasi akan digunakan sebagai bahan refleksi untuk
melihat keberhasilan maupun kekurangan proses pembelajaran dengan penerapan
pembelajaran Problem Based Learning berbantuan permainan ular tangga. Untuk
mengetahui perubahan atas tindakan guru dan siswa yang telah dilakukan dalam
kegiatan proses pembelajaran berlangsung, diadakan perbandingan antara hasil
belajar Matematika setelah diberi tindakan dengan hasil belajar Matematika pada
tindakan yang sebelumnya. Dari hasil tersebut, diadakan tindak lanjut apabila
tindakan yang telah dilakukan tidak menghasilkan perubahan yang dapat
meningkatkan hasil belajar Matematika. Kelebihan akan tetap dipertahankan,
sedangkan kekurangan akan diperbaiki pada tindakan berikutnya yang
didiskusikan dengan guru kelas IV Ibu Suharmi, S.Pd. SD.
3.3.2 Rancangan Tindakan Siklus II
Pada siklus II pun kegiatan pembelajaran akan dilakukan hampir sama
seperti pada siklus I. Siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan dan
kekurangan pada siklus I.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini, sumber data
dalam penelitian ini adalah siswa, guru, dan teman sejawat kelas IV SD Negeri 03
Jambangan Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan. Penelitian ini menggunakan
teknik tes dan teknik non tes. Berikut ini akan disajikan mengenai teknik dan
instrumen pengumpulan data. Teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik tes dan dokumentasi.
Sedangkan instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar
observasi dan butir soal tes dengan bentuk pilihan ganda dan urian.
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada dua yaitu dengan
teknik observasi dan tes. Teknik observasi digunakan untuk mengukur kegiatan
46
guru dan kegiatan siswa. Sedangkan teknik tes digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa.
3.4.1.1 Observasi
Observasi digunakan untuk mengamati dan mencatat terhadap subjek atau
kejadian yang dilakukan dengan cara sistematis. Observasi dilaksanakan selama
proses pembelajaran berlangsung, observasi akan membahas dengan segala
peristiwa yang berhubungan dengan pembelajaran, baik aktivitas siswa selama
melaksanakan kegiatan pembelajaran maupun respon siswa terhadap penerapan
problem based learning berbantuan permainan ular tangga. Data pengamatan atau
observasi diperoleh melalui aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
Aspek yang diamatai pada lembar observasi yaitu aktivitas siswa
mengerjakan tugas baik individu maupun kelompok. Pada pembelajaran guru
menilai lember kerja siswa. Pada observasi guru dibantu teman sejawat, tugas
teman sejawat disini akan mengobservasi kegiatan guru dan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Pada saat melakukan observasi, guru mencatat hasil
pengamatan pada lembar observasi. Dalam hal ini diperlukan ketelitian dan
kecermatan, karena hasil observasi ini akan menjadi bahan acuan pada siklus
selanjutnya (siklus II).
3.4.1.2 Tes
Teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa atau hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah menerapkan pembelajaran Problem Based
Learning berbantuan permainan ular tangga pada pembelajaran Matematika.
Dalam penelitian ini penulis akan mengadakan tes tertulis yang akan dilaksanakan
sesudah pelaksanaan tindakan. Hasil tes akan digunakan sebagai alat ukur
tercapainya tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasi belajar
matematika siswa dengan penerapan problem based learning berbantuan
permainan ular tangga. Tes akan diberikan pada pertemuan ketiga dari tiap siklus.
Bentuk tes yang diberikan pada siswa berupa pilihan ganda dan soal uraian.
47
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari lembar
observasi untuk mengukur kegiatan guru, kegiatan siswa dan butir soal tes
digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
3.4.2.1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan
kegiatan siswa selama proses pembelajaran dengan penerapan pembelajaran
problem based learning berbantuan permainan ular tangga dari awal sampai akhir.
Pengisian lembar observasi ini dengan memberikan tanda checklist (√) Observer
mengamati kegiatan guru selama II siklus pada pertemuan pertama dan pertemuan
ke dua. Observer mengisi lembar observasi kegiatan guru dengan memberikan
tanda centang pada kolom Ya apabila kegiatan guru dilaksanakan dengan baik
dan kolom Tidak apabila tidak terlaksana. Adapun kisi-kisi lembar observasi
kegiatan guru dan kegiatan siswa belajar Matematika disajikan dalam tabel 3.1.
48
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Lembar Kegiatan Guru
No Aspek yang Diobservasi No.
Item
Pra Pembelajaran
a Guru menyiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran 1
b Guru memeriksa kesiapan siswa untuk duduk rapi di tempat duduk masing-masing. 2
Kegiatan Awal
A. Tahap 1: Orientasi Siswa pada Situasi Masalah
c Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa, menyapa, mengucapkan salam, dan mengabsen. 3
d Guru menyampaikan apersepsi tentang materi yang akan dipelajari. 4
e Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 5
f Guru memotivasi siswa supaya semangat dalam pembelajaran berlangsung. 6
g
Guru memberikan orientasi masalah dan siswa memecahkan masalah terkait materi yang akan
dipelajari.
7
Kegiatan Inti
B. Tahap 2: Mengorganisasi Siswa Untuk Belajar
h Guru menjelaskan materi pembelajaran. 8
i Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang diepelajari. 9
j Guru membagi siswa kedalam kelompok belajar. 10
k Guru menjelaskan langkah-langkah dan aturan permainan ular tangga dengan jelas. 11
l Guru menyiapkan papan permainan ular tangga dan kodak bidik permainan ular tangga. 12
C. Tahap 3: Membimbing Penyelidikan Individual atau Kelompok
m Guru menyiapkan kartu berisi soal dan jawaban. 13
n
Guru membagikan satu set permainan ular tangga, kartu soal, dan kertas kosong untuk jawaban
dari permainan ular tangga kepada perwakilan kelompok belajar.
14
o Guru menyuruh siswa memainkan permainan ular tangga dengan kelompok belajarnya. 15
p Guru memberi siswa untuk menjawab soal-soal permainan ular tangga. 16
q Guru membimbing siswa dalam melakukan permainan ular tangga 17
r Guru menghimpau siswa agar bersikap sportif dan tidak mengganggu kelompok lain. 18
D. Tahap 4: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
s Guru mengatur jalannya laporan kelompok (presentasi) dari masing-masing kelompok belajar. 19
t
Guru mengarahkan siswa dalam menyampaikan laporan kelompok dan meminta siswa untuk
mendengakan presentasi.
20
u
Guru memberikan reward berupa bintang bagi siswa yang mencapai finish dalam permainan ular
tangga.
21
Kegiatan Akhir
E. Tahap 5: Menganalisis dan Mengevaluasi Hasil Pemecahan Masalah
v Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang belum jelas. 22
w Guru melakukan refleksi pembelajaran (umpan balik berupa kritik, pujian, dan saran mengenai
materi yang dipelajari).
23
x Guru membimbing siswa membuat kesimpulan atau rangkuman pembelajaran. 24
y Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucpakan salam. 25
49
Observer mengamati kegiatan siswa selama 2 siklus pada pertemuan
pertama dan pertemuan ke dua. Observer mengisi lembar observasi kegiatan siswa
dengan memberikan tanda centang pada kolom ya apabila kegiatan guru
dilaksanakan dengan baik dan kolom tidak apabila tidak terlaksana. Adapun kisi-
kisi lembar observasi kegiatan belajar siswa disajikan dalam tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Siswa
No Aspek yang Diobservasi No. Item
Pra Pembelajaran
a Siswa menyiapkan alat tulis masing-masing. 1
b Siswa duduk ditempat duduk masing-masing 2
c Siswa siap mengikuti pembelajaran 3
Kegiatan Awal
A. Tahap 1: Orientasi Siswa pada Situasi Masalah
d Siswa menjawab salam dari guru. 4
e Siswa memperhatikan saat guru menyampaikan apersepsi. 5
f Siswa mengerjakan orientasi masalah yang diberikan guru. 6
g Siswa memperhatikan saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 7
Kegiatan Inti
B. Tahap 2: Mengorganisasi Siswa Untuk Belajar
h Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan materi pembelajaran 8
i Siswa tidak bergurau saat guru menjelaskan materi pembelajaran. 9
j Siswa memperhatikan saat guru membagi kedalam kelompok belajar. 10
k Siswa aktif dalam memperhatikan langkah-langkah dan aturan permainan ular
tangga
11
C. Tahap 3: Membimbing Penyelidikan Individual atau Kelompok
l Siswa mempersiapkan untuk bermain ular tangga. 12
m Siswa memperhatikan saat guru membagikan satu set permainan ular tangga, kartu
soal, dan kertas kosong untuk menjawab soal ular tangga.
13
n Siswa aktif dalam berdiskusi kelompok 14
o
Siswa bersikap sportif dan tidak mengganggu kelompok lain dalam permaianan ular
tangga.
15
D. Tahap 4: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
p Siswa memprensentasikan hasil diskusi kelompok kedepan kelas. 16
q Siswa memberi tanggapan atas presntasi kelompok lain. 17
r Siswa menerima reward berupa bintang dari guru 18
Kegiatan Akhir
E. Tahap 5: Menganalisis dan Mengevaluasi Hasil Pemecahan Masalah
s Siswa bertanya materi yang belum jelas kepada guru. 19
t Siswa aktif membuat kesimpulan 20
50
Lembar observasi kegiatan guru terdiri dari 25 item pernyataan, lembar
observasi kegiatan siswa terdiri dari 20 item pertanyaan.
3.4.2.2 Butir Soal Tes
Instrumen butir soal tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran, untuk mengetahui
kondisi hasil belajar siswa prasiklus, dan sebagai pembanding peningkatan hasil
belajar antar siklus. Soal tes ini berbentuk pilihan ganda dan uraian yang
diberikan sebelum pembelajaran atau prasiklus dan akhir kegiatan pembelajaran
tiap siklus. Adapun kisi-kisi dalam pembuatan butir soal tes siklus I dan II untuk
mengukur hasil belajar Matematika tentang Kelipatan dan Faktor bilangan siswa
kelas IV SD Negeri 03 Jambangan Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan
Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016 dapat dilihat pada tabel 3.3 dan 3.4 berikut
ini.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I
SK KD Indikator Item Pada
Tes
Jumlah
item
2. Memahami dan
menggunakan
faktor dan
kelipatan
dalam
pemecahan
masalah
2.2 Menentukan
kelipatan
dan faktor
bilangan
1. Menentukan
kelipatan
suatu
bilangan.
Pilihan ganda
1, 4, 7, 8, 9,
15, 17
Urian
22
7
1
2. Menentukan
kelipatan
persekutuan
suatu bilangan
Pilihan ganda
2, 11, 12, 19
Urian
24
4
1
3. Dapat
menyebutkan
faktor suatu
bilangan
Pilihan ganda
6, 10, 13, 14,
18
Urian
21, 25
5
2
4. Dapat
menyebutkan
faktor
persekutuan
suatu bilangan
Pilihan ganda
3, 5, 16, 20
Urian
23
4
1
51
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II
SK KD Indikator Item Pada
Tes
Jumlah
Item
2. Memahami dan
menggunakan
faktor dan
kelipatan
dalam
pemecahan
masalah
2.3 Menentukan
kelipatan
persekutuan
terkecil
(KPK) dan
faktor
persekutuan
terbesar
(FPB
1. Menentukan
kelipatan
persekutuan
terkecil (KPK)
dari dua
bilangan
Pilihan ganda
1, 4, 6, 9, 10,
12, 14, 15, 16,
17
Urian
22, 24, 25
10
3
2. Dapat
menybutkan
faktor
persekutuan
terbesar (FPB)
dari dua
bilangan
Pilihan ganda
2, 3, 5, 7, 8,
11, 13, 18, 19,
20
Urian
21, 23
10
2
3.5 Uji Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Uji Validitas Tes
Validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat
sesuatu yang diukur. Indeks korelasi X dan Y dapat dihitung dengan
menggunakan rumus korelasi product moment (Purwanto, 2010:118). Pada cara
ini indeks korelasi dihitung dengan rumus:
∑ ∑ ∑
√ ∑ (∑ ] ∑ ∑
Keterangan:
rxy = koefesien korelasi person
x = variabel bebas
y = variabel terikat
n = jumlah data
PTK yang dilakukan di kelas IV SD Negeri 03 Jambangan menggunakan
acuan toleransi kesalahan sebesar 5% atau taraf kepercayaan sebesar 95%.
Pelaksanaan uji validitas instrumen dilakukan di kelas 5 SD Negeri 03 Jambangan
dengan jumlah peserta tes 33 siswa. Dengan jumlah responden (N) = 30, maka
nilai rtabel = 0,368 dengan taraf signifikansi 5%. Nilai rxy ditentukan dengan
menghitung nilai Corrected Item To Total Correlation. Hasil uji validitas yang
52
diujikan di kelas V SD Negeri 03 Jambangan dengan analisis SPSS versi 20.0
terlihat pada tabel 3.5 sebagai berikut:
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus I
No Butir Soal Validitas Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
0,583
0,519
0,535
0,545
0,540
0,323
0,585
0,435
0,474
0,501
0,342
0,306
0,214
0,583
0,319
0,332
-0,057
0,651
0,398
-0,198
0,643
0,548
0,399
-0,340
-0,427
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Berdasarkan hasil uji validitas 25 item soal untuk pilihan ganda soal untuk
diketahui dari tabel 3.5 terdapat 4 soal yang tidak valid untuk pilihan ganda yaitu
nomor 17, 20, 24, dan 25. Sedangkan soal lainnya terbukti valid setelah di uji
menggunakan SPSS versi 20.0 for windows. Soal yang valid tersebut kemudian
peneliti gunakan sebagai soal evaluasi pada siklus I.
53
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus II
No Butir Soal Validitas Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
0,573
0,514
-0,319
0,540
0,550
-0,092
0,587
-0,448
0,531
0,519
-0,102
0,293
0,212
0,573
0,322
0,318
0,324
0,636
0,428
0,363
0,636
0,569
0,420
0,508
0,414
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Berdasarkan hasil uji validitas 25 item soal untuk pilihan ganda diketahui
dari tabel 3.7 terdapat 4 soal yang tidak valid untuk pilihan ganda yaitu nomor 3,
6, 8, dan 11 Sedangkan soal lainnya terbukti valid setelah di uji menggunakan
SPSS versi 20.0 for windows. Soal yang valid tersebut kemudian peneliti gunakan
sebagai soal evaluasi pada siklus II.
3.5.2 Uji Reliabilitas Tes
Reliabilitas adalah ukuran konsitensi internal dari indikator-indikator
sebuah variabel bentukkan yang menunjukan derajad sampai dimana masing-
masing indikatpr itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum
54
(Purwanto, 2010:175), perhitungan koefesien reliabilitas dapat dilakukan
menggunakan alpha croncbach dengan rumus sebagai berikut:
⌊
∑
∑ ⌋
Keterangan:
r = koefesien reliabilitas alpa cronbach
n = jumlah butir
∑Si2
= jumlah varian item
∑St2
= jumlah varian total
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS versi
20.0 for windows. Kriteria untuk menentukan tingkat rebilitas instrumen
digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery dalam Purwanto
(2010:176) sebagai berikut:
0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < 0,8 : dapat diterima
0,8 < 0,9 : reliabilitas bagus
< 0,9 : reliabilitas memuaskan
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus I
Koefisien Reliabilitas Kategori
0, 811 Reliabilitas Bagus
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus II
Koefisien Reliabilitas Kategori
0,820 Reliabilitas Bagus
3.5.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran merupakan proporsi siswa yang menjawab benar. Nilai
tingkat kesukaran (TK) suatu item instrumen dapat ditentukan dengan membagi
antara jumlah siswa yang behasil menjawab benar dengan jumlah keseluruhan
siswa yang mengikuti tes. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah
atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mdah tidak merangsang siswa untuk
55
mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan
menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk
mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Dapat dirumuskan sebagai berikut:
TK = ∑
∑
Keterangan :
TK = tingkat kesukaran
∑ = jumlah siswa menjawab benar
∑ = jumlah siswa peserta tes
Teknik penghitungan taraf kesukaran butir soal adalah menghitung
prosentase yang menjawab benar untuk tiap-tiap item, rumus untuk menghitung
taraf kesukaran soal uraian (Purwanto, 2010:182) adalah sebagai berikut:
Kriteria indeks kesukaran dapat dinyatakan dalam tabel berikut:
Tabel 9
Kriteria Indeks Kesukaran Soal
Interval Klasifikasi
0,00-0,30 Sulit
0,31-0,70 Sedang
0,71-1,00 Mudah
Berikut hasil analisis tingkat kesukaran item soal pilihan ganda dan urian
yang diujikan pada siswa kelas 5 SD Negeri 03 Jambangan dengan jumlah
keselurahan responden 30 siswa adalah sebagai berikut:
56
Tabel 3.10
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus I
No Butir Soal Kesukaran Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
0,87
0,67
0,70
0,83
0,90
0,80
0,77
0,27
0,63
0,60
0,80
0,90
0,67
0,57
0,60
0,90
0,67
0,27
0,67
0,87
0,67
0,57
0,23
0,80
0,77
Mudah
Sedang
Sedang
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Sukar
Sedang
Mudah
Mudah
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Sukar
Sedang
Mudah
Sedang
Sedang
Sukar
Mudah
Mudah
Dari tabel 3.10 hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus I, dapat
diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda pada siklus I
terdapat 12 soal dengan kategori mudah, 10 kategori sedang, dan 3 kategori sukar.
Untuk soal evaluasi setiap akhir siklus menggunakan pilihan ganda 20 butir soal
yang sudah di uji validitas dan reliabilitas serta uji tingkat kesukaran.
57
Tabel 3.11
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus II
No Butir Soal Mean Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
0,87
0,67
0,83
0,83
0,90
0,70
0,77
0,83
0,67
0,60
0,90
0,80
0,67
0,87
0,60
0,90
0,80
0,67
0,60
0,80
0,67
0,27
0,57
0,70
0,27
Mudah
Sedang
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Sedang
Sedang
Mudah
Mudah
Sedang
Mudah
Sedang
Mudah
Mudah
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Sukar
Sedang
Mudah
Sukar
Dari tabel 3.11 hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus II, dapat
diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda pada siklus II
terdapat 14 soal dengan kategori mudah, 9 kategori sedang, dan 2 kategori sukar.
Untuk soal evaluasi setiap akhir siklus menggunakan pilihan ganda 20 butir soal
yang sudah di uji validitas dan reliabilitas serta uji tingkat kesukaran.
3.6 Indikator Kinerja
Dengan melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa, maka di pergunakan indikator sebagai berikut:
58
3.6.1 Indikator Proses
Indikator proses dalam penelitian ini merupakan indikator ketercapaian
dalam proses pembelajaran kegiatan guru dan siswa terhadap penerapan
pembelajaran Problem Based Learning berbantuan permainan ular tangga.,
pembelajaran ini tercapai jika kegiatan guru dan kegiatan siswa 80% terlaksana.
3.6.2 Indikator Hasil
Indikator hasil dari penelitian ini adalah ketecapaian KKM pada hasil
belajar siswa. Peneliti memberikan patokan 80% dari jumlah 30 siswa, hasil
belajar meningkat dengan mencapai nilai ≥ 70 berdasarkan hasil evaluasi tertulis
siswa dari 80% jumlah ketuntasan siswa memperoleh nilai ≥70 sesuai dengan
KKM.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik persentase (%) yaitu
teknik analisis yang membandingkan hasil belajar berdasarkan ketuntasan dan
rata-rata pra siklus, siklus I dan siklus II. Dari segi hasil belajar, salah satu syarat
pembelajaran dikatakan berhasil adalah minimal 80% dari 30 siswa ketuntasan
belajar siswa mencapai KKM 70.